Share

3 - Tekad Kuat

Author: Di_evil
last update Last Updated: 2021-06-03 13:49:32

Adaline tidak suka dengan penolakan yang diberikan oleh Titans Genon kemarin malam di restoran. Ia pun masih mengingat jelas bagaimana kata-kata pedas ditujukan oleh pria itu kepadanya. Tergiang-giang terus.

Adaline tak menyangka saja bahwa respons negatif akan diberikan Titans Genon. Belum ada pria yang bersikap demikian. Membuat Adaline sadar jika ia semakin tertarik akan sosok Titans Genon. Harus mampu dirinya mengubah keputusan diambil pria itu.

Adaline memilih mendatangi apartemen milik Titans Genon. Alamatnya diberi tahu oleh Amanda Geovant. Ia akan melakukan apa saja agar pria itu mau membantunya.

"Hai, Miss Hernandez. Selamat datang."

"Kau bisa juga datang telat? Aku pikir kau orang yang sangatlah disiplin seperti yang kau sudah tunjukkan kepadaku. Terny--"

"Kau tahu aku akan datang?" Adaline pun memotong segera dengan pertanyaan sarat keterkejutan. Kedua mata kian membulat.

"Iya. Benar. Miss Geovant memberitahuku. Sejak tadi, aku menunggumu datang."

"Aku kira kau akan sampai dalam waktu 30 menit saja. Ternyata, melebihi dua jam. Wow. Aku tidak menyangka saja. Benar-benar kaget."

Titans menyeringai. "Bolehkan kau sedikit saja memberitahuku soal alasanmu yang datang dengan begitu cepatnya ke sini?"

"Ah, maksudku adalah sebaliknya. Kau paham?"

"Ah, tidak perlu kau katakan juga. Aku tahu alasannya. Kau tidak usah buka suara. Kau hanya akan membuat dirimu merasa malu."

Adaline tidak segera menjawab. Ia terlebih dahulu mengatur napasnya, menghilangkan gemuruh di dada yang muncul tiba-tiba oleh sindiran lanjutan dari Titans Genon sembari menyusun rangkaian kalimat jawaban juga.

Tidak ingin kalah begitu saja. Membiarkan pria itu menang sama artinya melukai harga diri. Tak akan pernah sudi sampai terjadi.

"Biar aku tebak, kau datang terlambat ke sini karena berdandan yang lama? Agar kau bisa terlihat cantik dan seksi di mataku? Supaya aku bisa mengubah keputusanku kemarin?"

Adaline membulatkan matanya. Ekspresinya atas ketidakpercayaan akan jawaban yang diucapkan dengan santai oleh Titan Genon. Tidak mendasar, bahkan belum ada bukti.

Tentang berdandan. Bahkan, setiap hari ia selalu lakukan. Memoleskan make up pada wajah agar lebih terlihat menarik. Sebab, saat bertemu klien atau pengusaha lainnya, penampilan juga menjadi poin utama yang diperhatikan. Selain, kemahiran berbisnis.

Kata-kata dilontarkan Titans Genon seperti sebuah persepsi yang sepihak saja. Hanya dari sudut pandangnya.

Ingin sekali Adaline mendebat. Namun, jika menuruti egonya semata. Maka, keinginan tak akan tercapai. Terlebih, saat nanti pria itu marah dan kesal. Jadi, Adaline memilih untuk mengabaikan.

"Benar bukan kau berdandan cantik demiku, Honey? Kau memang sangat pengertian."

Adaline mengangguk ragu. Namun, ia sudah memutuskan untuk mengalah. Mau tak mau harga diri pada akhirnya harus direndahkan sedikit asalkan dapat meraih keinginan mendapatkan Titans Genon untuk diajaknya bekerja sama.

Misi memperoleh kekuasaan tertinggi masih tak berkurang. Mesti mampu diwujudkannya. Bagaimana pun cara untuk meraihnya. Jika sifat ambisius sudah dapat menguasainya, tak akan berlaku kegagalan.

"Kau benar, Baby. Aku berdandan cantik untuk menyenangkan hatimu."

"Aku yakin kau tidak bisa menolak pesonaku." Adaline menjawab dengan suara sangat lembut.

Kemudian, ia berjalan maju. Tepat ke arah Titans Genon. Melangkah sebanyak empat kaki saja, Adaline sudah berdiri di depan pria itu.

Secara cepat dilingkarkan kedua tangan pada leher Titans Genon. Senyuman semakin dikembangkan oleh Adaline seraya memandang lekat sosok pria di depannya.

"Kau suka tidak dengan dandanku ini? Apa aku tambah cantik? Atau bagaimana? Kau bisa memberikan pendapatmu kepadaku?"

Tepat setelah menyelesaikan ucapannya, Adaline dihadapkan dengan wajah Titans Genon yang semakin didekat kepadanya. Ia sontak terkejut.

Namun, tak mungkin juga menghindar. Dibiarkan kikisan jarak di antara mereka berkurang. Adaline masih memandang lekat pada sosok Titans Genon.

"Sangat suka, Baby. Kau tambah cantik. Kau semakin seksi di mataku."

"Aku jadi ingin kau memberikanku sebuah ciuman. Apa kau mau? Hadiah untukku yang sudah menanti lama kau datang. Waktuku cukup terbuang."

Adaline memaksakan senyum. Lalu, wajah didekatkan hingga hidung mereka berdua bersentuhan. "Apa yang harus aku lakukan sebagai hadiah terbaik untukmu, Mr. Ge--"

Adaline kaget bukan main karena bibirnya yang tengah terbuka saat berkata, mendapat ciuman cukup ganas.

Spontan didorongnya tubuh Titans Genon hingga pria itu cukup menjauh. Kemudian, dipamerkan tatapan tak berdosa ketika Titans melayangkan sorot mata kesal ke arahnya. Tawa diloloskan.

"Kau mau yang lebih dahsyat? Aku pasti akan memberikan jika kau mau menerima kerja sama yang aku tawarkan, Mr. Genon."

Tak berselang lama, didengar tawa puas dari Titans. Namun, Adaline berupaya terlihat tak terpengaruh oleh reaksi yang sedang ditunjukkan pria itu atas ucapannya.

Dan, ketika secara tiba-tiba, Titans menarik lengannya, maka tak dapat dihindari. Ia pun terhuyung lebih mendekat ke arah pria itu.

"Baiklah, buktikan sekarang juga. Akan aku jadikan sebagai pertimbangan terakhir untuk menerima tawaranmu se--"

Adaline tak membiarkan Titans menyudahi perkataan, lebih dahulu diserang pria itu dengan ciuman, seperti yang diinginkan. Ia jelas akan memenuhi tanpa pikir panjang.

Related chapters

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   4 - Misi Terlaksana

    Adaline mengakhiri ciumannya. Berjalan mundur sebanyak dua langkah saja, hendak menjaga jarak dengan Titans Genon. Jika ia lebih lama berdekatan, maka kendali dirinya akan benar-benar hilang. Entah apa yang terjadi nanti. Bisa berakhir tak bagus."Apa keputusanmu? Kau mau terima kerja sama yang aku tawarkan?" Adaline bertanya serius. Ingin tahu kepastian pria itu."Aku bilang aku masih pikirkan, Sayang.""Tidakkah kau bisa langsung mengatakan kepadaku, apa yang kau mau? Aku pastinya akan berusaha mengabulkan permintaanmu agar kau mau bekerja sama denganku."Adaline menarik napas panjang. Kemudian, ia embuskan kasar. Ditatapnya sosok Titans Genon dalam pancaran mata yang semakin kesal. Sedangkan, pria itu masih tak henti menunjukkan seringaian di wajah. Adaline jelas saja curiga. Ekspresi yang tidak biasa baginya untuk dilihat. Mengandung pesan tersirat. Ia harus menemukan jawaban."Aku juga pas

    Last Updated : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   5 - Terciptanya Godaan

    "Selamat pagi, Miss Adaline. Aku datang ke sini sudah tepat waktu bukan?""Sesuai akan perintahmu semalam kepadaku. Dan, aku menepati. Jadi, kau akan memberi hadiah apakah kepadaku sebagai imbalan tertepat?"Adaline masih diam mematung dengan rasa terkejut yang tak kunjung bisa dihilangkan. Wajar jika ia menunjukkan reaksi demikian sebab tak menyangka bahwa Titans Genon akan sesuai rencana janji mendatanginya di pagi hari. Ia menyangka pria itu terlambat.Kekagetan telah melandanya sejak beberapa menit lalu, tepat ketika kamera depan yang terpasang di pintu utama apartemennya sehingga ia dapat menyaksikan sosok pria itu dengan nyata. Bukan bayangan semata."Hei! Kenapa kau tidak menjawab apa yang aku tanyakan. Kau tidak tuli bukan?"Adaline menggeleng pelan. Rasa kesalnya pun seketika muncul akibat sindiran Titans Genon dalam nada ejekan yang begitu jelas.Pria itu sengaja menga

    Last Updated : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   6 - Ketertarikan Kuat

    "Wanita harus bisa sedikit memasak. Apakah kau mengerti, Miss Adaline?""Aku rasa kau tidak masuk kategori wanita yang akan bisa mudah membuat makanan enak. Benar?"Kedua daun telinga Adaline seketika sukses memanas mendengar sindiran diucapkan oleh Titans Genon. Terlebih, pria itu sengaja memperlebar seringaian, saat mata mereka berdua masih saling melakukan kontak.Harusnya, ia memalingkan wajah. Namun, tak dilakukan. Adaline justru jadi semakin terpesona dengan paras tampan dari Titans Genon.Hati dan perasaan memihak pria itu. Walau, logika tetap berteriak agar ia dapat menjaga harga diri sebagai wanita berkelas."Kau tidak mendengar ucapanku? Kenapa kau selalu merespons terlambat?""Kontras dengan perintahmu yang menyuruh aku selalu datang tepat waktu. Aneh memang."Adaline mengembuskan napas panjang yang kasar sembari coba merangkai jawaban di dalam kepala

    Last Updated : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   7 - Davae Hernandez

    Adaline sudah menduga bahwa orangtuanya akan sampai di rumah tak sesuai akan janji yang sudah dibuat. Ia pun dapat memaklumi karena pertemuan dengan klien besar tetap paling diutamakan demi hubungan baik di masa depan dan juga jangka panjang bagi bisnis jika masih menginginkan kejayaan.Tak hanya orangtuanya saja, namun ia dan sang kakak sudah mulai menjalin relasi baik nan akrab dengan mitra-mitra perusahaan. Ya, hanya sebatas hubungan kerja. Ia sangat menghindari perjodohan-perjodohan yang biasa dilakukan oleh kalangan pebisnis."Kau jangan berkelid lagi. Paham, Adikku? Jangan membohongiku. Kau tahu jika aku tidak suka. Sudah mengerti belum?"Adaline menyeringai. "Kenapa aku berkelid? Memang ada masalah apa?" balasnya santai."Aku tidak paham dengan ucapanmu, Kakak. Kau bisa mengatakan tanpa ada kode? Langsung ke inti."Sembari menunggu ayah dan ibunya datang, Adaline memanfaatkan waktu luang untuk makan bersama sang kakak, Davae. Kegiatan yang jarang

    Last Updated : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   8 - Ulah Kakak Jahil

    Acara makan dengan ayah dan ibunya berjalan lancar. Dalam artian tidak ada pembahasan yang aneh dibicarakan. Menjadi sebuah keanehan.Biasanya kerap akan muncul saat sedang berkumpul. Namun, bukan berarti kewaspadaan Adaline hilang. Hanya dikurangi.Pasalnya sang kakak masih ikut bergabung di ruang makan. Sangat memungkinkan jika Davae akan melancarkan aksi jahil padanya.Bukan merupakan bentuk dari kepercayaan diri yang tinggi. Hanya saja, sudah sering menjadi bahan candaan sang kakak. Jadi, ia otomatis menerapkan sikap waspada.Apalagi tadi, mereka telah terlibat dalam percakapan yang sedikit menyebalkan. Tak ada salah berpikir kakaknya akan berulah."Ada apa adikku, Sayang?"Adaline langsung mengernyit ke arah sang kakak. "Aku bagaimana? Aku tidak kenapa.""Kau saja yang berlebihan." Adaline dengan nada santai meloloskan sindirannya.Tingkat antisipasi ditambah oleh Adaline, saat sang kakak memamerkan seringaian. Ia yakin Dava

    Last Updated : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   1 - Ide Licik Adaline

    "Selamat malam, Miss Hernandez. Maaf, jika aku datang terlambat. Aku mendadak punya urusan yang harus aku tuntaskan dulu."Adaline segera bangun dari kursi. Kepala ia anggukan dengan gerakan ringan. Senyum cukup lebar terukir di wajah cantiknya guna memberikan sambutan hangat serta juga bersahabat kepada Amanda Geovant. Tamu spesial sudah dinantinya sejak satu jam lalu."Tidak apa-apa, Miss Geovant. Aku mengerti dengan kesibukanmu. Terima kasih sudah menyempatkan waktu menemuiku di sini."Setelah menyelesaikan ucapannya, Adaline pun menjabat tangan Amanda Geovant dan dilanjutkan dengan memberikan pelukan. Singkat saja sebagai bentuk keramahannya.Kemudian, Adaline mempersilakan Amanda Geovant untuk duduk lewat gerakan tangan. Wanita itu secara cepat dapat mengerti. Dan, melakukan apa diminta olehnya tadi."Tentu aku harus mendatangi klien baruku untuk melanjutkan pembicaraan kita yang belum sep

    Last Updated : 2021-06-02
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   2 - Akting Terbongkar?

    Adaline mendengar jelas percakapan yang dilakukan oleh Amanda Geovant dan orang bernama Titans Genon di telepon tadi. Pria itu mengatakan jika akan datang sekitar 30 menit lagi. Namun, satu jam telah berlalu.Adaline sudah tentu dibuat kesal menanti kehadiran pria itu di restoran. Memang, ia tak terlalu suka dengan janji yang diundur. Waktu berharga baginya. Jadi, saat terbuang begitu saja, ia tak rela. Namun, telah terjadi.Adaline harus tetap menunggu jika ingin urusan pentingnya terealisasikan. Ia harus mengorbankan beberapa hal yang belum pernah dilakukan. Tujuan besarnya wajib untuk diwujudkan demi masa depan lebih cerah dengan tahta tinggi di perusahaan."Aku bisa menawarkanmu staf yang lain. Aku ada tiga lagi. Kau bisa memilih beb--""Tidak, Miss Geovant. Aku tetap ingin dia. Aku tidak tertarik dengan yang lain. Titans akan aku tunggu sampai dia datang ke sini."Adaline menarik kedua ujung bibir secara bersamaan, membentuk senyum yang lebih meleb

    Last Updated : 2021-06-03

Latest chapter

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   8 - Ulah Kakak Jahil

    Acara makan dengan ayah dan ibunya berjalan lancar. Dalam artian tidak ada pembahasan yang aneh dibicarakan. Menjadi sebuah keanehan.Biasanya kerap akan muncul saat sedang berkumpul. Namun, bukan berarti kewaspadaan Adaline hilang. Hanya dikurangi.Pasalnya sang kakak masih ikut bergabung di ruang makan. Sangat memungkinkan jika Davae akan melancarkan aksi jahil padanya.Bukan merupakan bentuk dari kepercayaan diri yang tinggi. Hanya saja, sudah sering menjadi bahan candaan sang kakak. Jadi, ia otomatis menerapkan sikap waspada.Apalagi tadi, mereka telah terlibat dalam percakapan yang sedikit menyebalkan. Tak ada salah berpikir kakaknya akan berulah."Ada apa adikku, Sayang?"Adaline langsung mengernyit ke arah sang kakak. "Aku bagaimana? Aku tidak kenapa.""Kau saja yang berlebihan." Adaline dengan nada santai meloloskan sindirannya.Tingkat antisipasi ditambah oleh Adaline, saat sang kakak memamerkan seringaian. Ia yakin Dava

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   7 - Davae Hernandez

    Adaline sudah menduga bahwa orangtuanya akan sampai di rumah tak sesuai akan janji yang sudah dibuat. Ia pun dapat memaklumi karena pertemuan dengan klien besar tetap paling diutamakan demi hubungan baik di masa depan dan juga jangka panjang bagi bisnis jika masih menginginkan kejayaan.Tak hanya orangtuanya saja, namun ia dan sang kakak sudah mulai menjalin relasi baik nan akrab dengan mitra-mitra perusahaan. Ya, hanya sebatas hubungan kerja. Ia sangat menghindari perjodohan-perjodohan yang biasa dilakukan oleh kalangan pebisnis."Kau jangan berkelid lagi. Paham, Adikku? Jangan membohongiku. Kau tahu jika aku tidak suka. Sudah mengerti belum?"Adaline menyeringai. "Kenapa aku berkelid? Memang ada masalah apa?" balasnya santai."Aku tidak paham dengan ucapanmu, Kakak. Kau bisa mengatakan tanpa ada kode? Langsung ke inti."Sembari menunggu ayah dan ibunya datang, Adaline memanfaatkan waktu luang untuk makan bersama sang kakak, Davae. Kegiatan yang jarang

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   6 - Ketertarikan Kuat

    "Wanita harus bisa sedikit memasak. Apakah kau mengerti, Miss Adaline?""Aku rasa kau tidak masuk kategori wanita yang akan bisa mudah membuat makanan enak. Benar?"Kedua daun telinga Adaline seketika sukses memanas mendengar sindiran diucapkan oleh Titans Genon. Terlebih, pria itu sengaja memperlebar seringaian, saat mata mereka berdua masih saling melakukan kontak.Harusnya, ia memalingkan wajah. Namun, tak dilakukan. Adaline justru jadi semakin terpesona dengan paras tampan dari Titans Genon.Hati dan perasaan memihak pria itu. Walau, logika tetap berteriak agar ia dapat menjaga harga diri sebagai wanita berkelas."Kau tidak mendengar ucapanku? Kenapa kau selalu merespons terlambat?""Kontras dengan perintahmu yang menyuruh aku selalu datang tepat waktu. Aneh memang."Adaline mengembuskan napas panjang yang kasar sembari coba merangkai jawaban di dalam kepala

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   5 - Terciptanya Godaan

    "Selamat pagi, Miss Adaline. Aku datang ke sini sudah tepat waktu bukan?""Sesuai akan perintahmu semalam kepadaku. Dan, aku menepati. Jadi, kau akan memberi hadiah apakah kepadaku sebagai imbalan tertepat?"Adaline masih diam mematung dengan rasa terkejut yang tak kunjung bisa dihilangkan. Wajar jika ia menunjukkan reaksi demikian sebab tak menyangka bahwa Titans Genon akan sesuai rencana janji mendatanginya di pagi hari. Ia menyangka pria itu terlambat.Kekagetan telah melandanya sejak beberapa menit lalu, tepat ketika kamera depan yang terpasang di pintu utama apartemennya sehingga ia dapat menyaksikan sosok pria itu dengan nyata. Bukan bayangan semata."Hei! Kenapa kau tidak menjawab apa yang aku tanyakan. Kau tidak tuli bukan?"Adaline menggeleng pelan. Rasa kesalnya pun seketika muncul akibat sindiran Titans Genon dalam nada ejekan yang begitu jelas.Pria itu sengaja menga

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   4 - Misi Terlaksana

    Adaline mengakhiri ciumannya. Berjalan mundur sebanyak dua langkah saja, hendak menjaga jarak dengan Titans Genon. Jika ia lebih lama berdekatan, maka kendali dirinya akan benar-benar hilang. Entah apa yang terjadi nanti. Bisa berakhir tak bagus."Apa keputusanmu? Kau mau terima kerja sama yang aku tawarkan?" Adaline bertanya serius. Ingin tahu kepastian pria itu."Aku bilang aku masih pikirkan, Sayang.""Tidakkah kau bisa langsung mengatakan kepadaku, apa yang kau mau? Aku pastinya akan berusaha mengabulkan permintaanmu agar kau mau bekerja sama denganku."Adaline menarik napas panjang. Kemudian, ia embuskan kasar. Ditatapnya sosok Titans Genon dalam pancaran mata yang semakin kesal. Sedangkan, pria itu masih tak henti menunjukkan seringaian di wajah. Adaline jelas saja curiga. Ekspresi yang tidak biasa baginya untuk dilihat. Mengandung pesan tersirat. Ia harus menemukan jawaban."Aku juga pas

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   3 - Tekad Kuat

    Adaline tidak suka dengan penolakan yang diberikan oleh Titans Genon kemarin malam di restoran. Ia pun masih mengingat jelas bagaimana kata-kata pedas ditujukan oleh pria itu kepadanya. Tergiang-giang terus.Adaline tak menyangka saja bahwa respons negatif akan diberikan Titans Genon. Belum ada pria yang bersikap demikian. Membuat Adaline sadar jika ia semakin tertarik akan sosok Titans Genon. Harus mampu dirinya mengubah keputusan diambil pria itu.Adaline memilih mendatangi apartemen milik Titans Genon. Alamatnya diberi tahu oleh Amanda Geovant. Ia akan melakukan apa saja agar pria itu mau membantunya."Hai, Miss Hernandez. Selamat datang.""Kau bisa juga datang telat? Aku pikir kau orang yang sangatlah disiplin seperti yang kau sudah tunjukkan kepadaku. Terny--""Kau tahu aku akan datang?" Adaline pun memotong segera dengan pertanyaan sarat keterkejutan. Kedua mata kian membulat.

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   2 - Akting Terbongkar?

    Adaline mendengar jelas percakapan yang dilakukan oleh Amanda Geovant dan orang bernama Titans Genon di telepon tadi. Pria itu mengatakan jika akan datang sekitar 30 menit lagi. Namun, satu jam telah berlalu.Adaline sudah tentu dibuat kesal menanti kehadiran pria itu di restoran. Memang, ia tak terlalu suka dengan janji yang diundur. Waktu berharga baginya. Jadi, saat terbuang begitu saja, ia tak rela. Namun, telah terjadi.Adaline harus tetap menunggu jika ingin urusan pentingnya terealisasikan. Ia harus mengorbankan beberapa hal yang belum pernah dilakukan. Tujuan besarnya wajib untuk diwujudkan demi masa depan lebih cerah dengan tahta tinggi di perusahaan."Aku bisa menawarkanmu staf yang lain. Aku ada tiga lagi. Kau bisa memilih beb--""Tidak, Miss Geovant. Aku tetap ingin dia. Aku tidak tertarik dengan yang lain. Titans akan aku tunggu sampai dia datang ke sini."Adaline menarik kedua ujung bibir secara bersamaan, membentuk senyum yang lebih meleb

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   1 - Ide Licik Adaline

    "Selamat malam, Miss Hernandez. Maaf, jika aku datang terlambat. Aku mendadak punya urusan yang harus aku tuntaskan dulu."Adaline segera bangun dari kursi. Kepala ia anggukan dengan gerakan ringan. Senyum cukup lebar terukir di wajah cantiknya guna memberikan sambutan hangat serta juga bersahabat kepada Amanda Geovant. Tamu spesial sudah dinantinya sejak satu jam lalu."Tidak apa-apa, Miss Geovant. Aku mengerti dengan kesibukanmu. Terima kasih sudah menyempatkan waktu menemuiku di sini."Setelah menyelesaikan ucapannya, Adaline pun menjabat tangan Amanda Geovant dan dilanjutkan dengan memberikan pelukan. Singkat saja sebagai bentuk keramahannya.Kemudian, Adaline mempersilakan Amanda Geovant untuk duduk lewat gerakan tangan. Wanita itu secara cepat dapat mengerti. Dan, melakukan apa diminta olehnya tadi."Tentu aku harus mendatangi klien baruku untuk melanjutkan pembicaraan kita yang belum sep

DMCA.com Protection Status