Beranda / Romansa / SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD / 6 - Ketertarikan Kuat

Share

6 - Ketertarikan Kuat

Penulis: Di_evil
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-03 13:52:20

"Wanita harus bisa sedikit memasak. Apakah kau mengerti, Miss Adaline?"

"Aku rasa kau tidak masuk kategori wanita yang akan bisa mudah membuat makanan enak. Benar?"

Kedua daun telinga Adaline seketika sukses memanas mendengar sindiran diucapkan oleh Titans Genon. Terlebih, pria itu sengaja memperlebar seringaian, saat mata mereka berdua masih saling melakukan kontak.

Harusnya, ia memalingkan wajah. Namun, tak dilakukan. Adaline justru jadi semakin terpesona dengan paras tampan dari Titans Genon.

Hati dan perasaan memihak pria itu. Walau, logika tetap berteriak agar ia dapat menjaga harga diri sebagai wanita berkelas.

"Kau tidak mendengar ucapanku? Kenapa kau selalu merespons terlambat?"

"Kontras dengan perintahmu yang menyuruh aku selalu datang tepat waktu. Aneh memang."

Adaline mengembuskan napas panjang yang kasar sembari coba merangkai jawaban di dalam kepala guna dilontarkan.

Adaline tentu saja harus memberi balasan bagus agar tidak kalah. Minimal harus bisa membuat Titans Genon tidak berkata-kata. Ia optimis akan berhasil rencananya.

"Kau tahu alasanku telat merespons ucapan yang kau katakan kepadaku, Sayang?" ujar Adaline dalam nada sarat akan godaan.

"Aku paham, Honey. Kau mau tahu? Dan jika tebakanku benar. Bagaimana kita majukan saja acara tidur bersama kita? Kau setuju?"

Adaline pun tak berpikir panjang membalas dengan anggukan kepala sarat keyakinannya yang tinggi. "Baiklah. Aku sangat setuju."

"Kau yakin akan ideku? Apa alasanmu? Kau tidak terlihat seperti wanita yang menggilai seks. Aku menebak, kau bahkan tidak punya pengalaman banyak bercinta dengan pr--"

"Stop!" seru Adaline dengan cukup kencang. Ia beranjak bangun mendekati Titans Genon.

Dalam hitungan 20 detik saja, mereka sudah berdiri berhadap-hadapan. Wajah pria itu masih menyeringai. Namun, kekesalannya sudah sedikit berkurang. Tak seperti tadi.

Memang, saat berada di dekat Titans Genon, Adaline akan semakin terpukau akan paras pria itu. Ia hanya bisa mengerjap beberapa kali guna menghilangkan kegugupan.

"Ada apa, Miss Adaline? Kau menyuruhku berhenti berbicara."

"Apa ada yang ingin kau katakan kepadaku? Akan aku persilakan."

Adaline mengangguk dengan gerakan tanpa ragu. Masih ditatap sosok Titans Genon. Ia sudah menyiapkan jawaban.

Suatu hal yang tak pernah diungkapkan kepada orang lain sebab baginya merupakan hasil dari sebuah kegagalan dalam budaya di negara mereka.

Namun kepada Titans Genon, ia memiliki tekad untuk mengatakan sebenarnya. Tidak peduli akan bagaimana tanggapan pria itu.

"Begini, aku akan mengakui jika aku belum pernah tidur dengan lelaki mana pun."

"Aku berasal dari keluarga terhormat. Dad adalah pengusaha yang selalu menjaga nama baik keluarga. Kau paham maksudku bukan?"

"Aneh dan tidak wajar memang wanita yang sudah seusiaku belum pernah tidur dengan pria manapun. Walau, aku sangatlah ingin melepas keperawanku sejak masih SMA."

Adaline menarik napas sejenak agar dapat memenuhi paru-parunya dengan udara yang lebih banyak. Cukup menguras tenaga berbicara untuk menjelaskan semua fakta kepada Titans Genon.

Anehnya, Adaline tak malu. Ia justru merasakan kelegaan besar di dalam dada karena sudah memberitahukan rahasia yang hanya dipendam sendiri saja.

"Aku sudah menduga sebelumnya. Aku kira aku keliru dengan penilaianku. Ternyata, benar. Instingku memang semakin terasah."

Adaline membulatkan mata. Tak percaya akan reaksi Titans Genon. "Jadi, kau sudah memprediksi? Wow, kau pantas jika disebut sebagai pria yang berpengalaman."

"Kau tahu dengan hanya memprediksi. Aku cukup terkesan," tanggap Adaline apa adanya saja.

"Kau harus memujiku dengan bagus, Sayang."

Adaline terkekeh seraya mengangguk. "Kau ingin pujian dariku, Mr. Titas? Yang seperti apakah itu? Kata--"

Tak bisa diselesaikan ucapannya karena Titans sudah meniadakan jarak di antara mereka. Badan pun saling menempel.

Wajah pria itu ditundukkan. Sangatlah dekat dengan dirinya. Embusan napas menerpa lehernya. Ia menjadi geli sendiri. Namun, sensasi aneh yang dapat membangkitkan gairah lebih menguasai dirinya.

"Bagaimana jika dalam bentuk sentuhan-sentuhan yang manis? Aku ingin mendapatkan darimu, Sayang."

Adaline langsung mengangguk. Lalu, dilingkarkan kedua tangan pada leher Titans. "Aku sudah bilang jika aku akan menyerahkan diriku padamu, Mr. Titans."

"Tapi berjanjilah dulu kau akan membantuku juga untuk memajukan perusahaan. Aku ingin menyaingi Kakakku."

"Aku harus bisa menunjukkan kemampuanku. Dan, aku yakin kau akan menolongku. Aku memercayaimu."

Adaline melebarkan senyuman. "Jika aku sudah berhasil mendapatkan apa mauku. Kau juga sama, Mr. Genon."

"Kita akan bercinta kapanpun kau mau. Bisa juga kau anggap aku adalah milikmu seorang," imbuh Adaline.

"Hmm. Kesepakatan yang rasanya menyenangkan. Kau hanya akan tidur denganku sampai kerja sama kita berakhir. Bagaimana, Miss Adaline? Kau setuju?"

Adaline langsung mengangguk. "Sangat setuju. Aku tidak suka tidur dengan lebih dari satu pria."

"Hahaha. Kau termasuk wanita yang setia?"

Adaline tersenyum bangga. "Aku harus jadi wanita yang setia. Apa kau juga begitu?"

"Aku sedang malas berpetualang mencari cinta. Belum aku putuskan akan memberi hatiku pada wanita mana pun."

Adaline pun terkekeh. "Bagaimana kalau aku yang berhasil membuatmu jatuh cinta?"

"Rasanya aku akan senang bisa mempunyai pasangan sepertimu. Walaupun, kau belum terlalu mahir di ranjang untuk bercinta."

Adaline menyeringai. "Kau harus mengajari diriku bukan? Anggap saja sebagai tugas tambahanmu. Aku akan bayar mahal."

Bab terkait

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   7 - Davae Hernandez

    Adaline sudah menduga bahwa orangtuanya akan sampai di rumah tak sesuai akan janji yang sudah dibuat. Ia pun dapat memaklumi karena pertemuan dengan klien besar tetap paling diutamakan demi hubungan baik di masa depan dan juga jangka panjang bagi bisnis jika masih menginginkan kejayaan.Tak hanya orangtuanya saja, namun ia dan sang kakak sudah mulai menjalin relasi baik nan akrab dengan mitra-mitra perusahaan. Ya, hanya sebatas hubungan kerja. Ia sangat menghindari perjodohan-perjodohan yang biasa dilakukan oleh kalangan pebisnis."Kau jangan berkelid lagi. Paham, Adikku? Jangan membohongiku. Kau tahu jika aku tidak suka. Sudah mengerti belum?"Adaline menyeringai. "Kenapa aku berkelid? Memang ada masalah apa?" balasnya santai."Aku tidak paham dengan ucapanmu, Kakak. Kau bisa mengatakan tanpa ada kode? Langsung ke inti."Sembari menunggu ayah dan ibunya datang, Adaline memanfaatkan waktu luang untuk makan bersama sang kakak, Davae. Kegiatan yang jarang

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   8 - Ulah Kakak Jahil

    Acara makan dengan ayah dan ibunya berjalan lancar. Dalam artian tidak ada pembahasan yang aneh dibicarakan. Menjadi sebuah keanehan.Biasanya kerap akan muncul saat sedang berkumpul. Namun, bukan berarti kewaspadaan Adaline hilang. Hanya dikurangi.Pasalnya sang kakak masih ikut bergabung di ruang makan. Sangat memungkinkan jika Davae akan melancarkan aksi jahil padanya.Bukan merupakan bentuk dari kepercayaan diri yang tinggi. Hanya saja, sudah sering menjadi bahan candaan sang kakak. Jadi, ia otomatis menerapkan sikap waspada.Apalagi tadi, mereka telah terlibat dalam percakapan yang sedikit menyebalkan. Tak ada salah berpikir kakaknya akan berulah."Ada apa adikku, Sayang?"Adaline langsung mengernyit ke arah sang kakak. "Aku bagaimana? Aku tidak kenapa.""Kau saja yang berlebihan." Adaline dengan nada santai meloloskan sindirannya.Tingkat antisipasi ditambah oleh Adaline, saat sang kakak memamerkan seringaian. Ia yakin Dava

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   1 - Ide Licik Adaline

    "Selamat malam, Miss Hernandez. Maaf, jika aku datang terlambat. Aku mendadak punya urusan yang harus aku tuntaskan dulu."Adaline segera bangun dari kursi. Kepala ia anggukan dengan gerakan ringan. Senyum cukup lebar terukir di wajah cantiknya guna memberikan sambutan hangat serta juga bersahabat kepada Amanda Geovant. Tamu spesial sudah dinantinya sejak satu jam lalu."Tidak apa-apa, Miss Geovant. Aku mengerti dengan kesibukanmu. Terima kasih sudah menyempatkan waktu menemuiku di sini."Setelah menyelesaikan ucapannya, Adaline pun menjabat tangan Amanda Geovant dan dilanjutkan dengan memberikan pelukan. Singkat saja sebagai bentuk keramahannya.Kemudian, Adaline mempersilakan Amanda Geovant untuk duduk lewat gerakan tangan. Wanita itu secara cepat dapat mengerti. Dan, melakukan apa diminta olehnya tadi."Tentu aku harus mendatangi klien baruku untuk melanjutkan pembicaraan kita yang belum sep

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   2 - Akting Terbongkar?

    Adaline mendengar jelas percakapan yang dilakukan oleh Amanda Geovant dan orang bernama Titans Genon di telepon tadi. Pria itu mengatakan jika akan datang sekitar 30 menit lagi. Namun, satu jam telah berlalu.Adaline sudah tentu dibuat kesal menanti kehadiran pria itu di restoran. Memang, ia tak terlalu suka dengan janji yang diundur. Waktu berharga baginya. Jadi, saat terbuang begitu saja, ia tak rela. Namun, telah terjadi.Adaline harus tetap menunggu jika ingin urusan pentingnya terealisasikan. Ia harus mengorbankan beberapa hal yang belum pernah dilakukan. Tujuan besarnya wajib untuk diwujudkan demi masa depan lebih cerah dengan tahta tinggi di perusahaan."Aku bisa menawarkanmu staf yang lain. Aku ada tiga lagi. Kau bisa memilih beb--""Tidak, Miss Geovant. Aku tetap ingin dia. Aku tidak tertarik dengan yang lain. Titans akan aku tunggu sampai dia datang ke sini."Adaline menarik kedua ujung bibir secara bersamaan, membentuk senyum yang lebih meleb

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   3 - Tekad Kuat

    Adaline tidak suka dengan penolakan yang diberikan oleh Titans Genon kemarin malam di restoran. Ia pun masih mengingat jelas bagaimana kata-kata pedas ditujukan oleh pria itu kepadanya. Tergiang-giang terus.Adaline tak menyangka saja bahwa respons negatif akan diberikan Titans Genon. Belum ada pria yang bersikap demikian. Membuat Adaline sadar jika ia semakin tertarik akan sosok Titans Genon. Harus mampu dirinya mengubah keputusan diambil pria itu.Adaline memilih mendatangi apartemen milik Titans Genon. Alamatnya diberi tahu oleh Amanda Geovant. Ia akan melakukan apa saja agar pria itu mau membantunya."Hai, Miss Hernandez. Selamat datang.""Kau bisa juga datang telat? Aku pikir kau orang yang sangatlah disiplin seperti yang kau sudah tunjukkan kepadaku. Terny--""Kau tahu aku akan datang?" Adaline pun memotong segera dengan pertanyaan sarat keterkejutan. Kedua mata kian membulat.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   4 - Misi Terlaksana

    Adaline mengakhiri ciumannya. Berjalan mundur sebanyak dua langkah saja, hendak menjaga jarak dengan Titans Genon. Jika ia lebih lama berdekatan, maka kendali dirinya akan benar-benar hilang. Entah apa yang terjadi nanti. Bisa berakhir tak bagus."Apa keputusanmu? Kau mau terima kerja sama yang aku tawarkan?" Adaline bertanya serius. Ingin tahu kepastian pria itu."Aku bilang aku masih pikirkan, Sayang.""Tidakkah kau bisa langsung mengatakan kepadaku, apa yang kau mau? Aku pastinya akan berusaha mengabulkan permintaanmu agar kau mau bekerja sama denganku."Adaline menarik napas panjang. Kemudian, ia embuskan kasar. Ditatapnya sosok Titans Genon dalam pancaran mata yang semakin kesal. Sedangkan, pria itu masih tak henti menunjukkan seringaian di wajah. Adaline jelas saja curiga. Ekspresi yang tidak biasa baginya untuk dilihat. Mengandung pesan tersirat. Ia harus menemukan jawaban."Aku juga pas

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   5 - Terciptanya Godaan

    "Selamat pagi, Miss Adaline. Aku datang ke sini sudah tepat waktu bukan?""Sesuai akan perintahmu semalam kepadaku. Dan, aku menepati. Jadi, kau akan memberi hadiah apakah kepadaku sebagai imbalan tertepat?"Adaline masih diam mematung dengan rasa terkejut yang tak kunjung bisa dihilangkan. Wajar jika ia menunjukkan reaksi demikian sebab tak menyangka bahwa Titans Genon akan sesuai rencana janji mendatanginya di pagi hari. Ia menyangka pria itu terlambat.Kekagetan telah melandanya sejak beberapa menit lalu, tepat ketika kamera depan yang terpasang di pintu utama apartemennya sehingga ia dapat menyaksikan sosok pria itu dengan nyata. Bukan bayangan semata."Hei! Kenapa kau tidak menjawab apa yang aku tanyakan. Kau tidak tuli bukan?"Adaline menggeleng pelan. Rasa kesalnya pun seketika muncul akibat sindiran Titans Genon dalam nada ejekan yang begitu jelas.Pria itu sengaja menga

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03

Bab terbaru

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   8 - Ulah Kakak Jahil

    Acara makan dengan ayah dan ibunya berjalan lancar. Dalam artian tidak ada pembahasan yang aneh dibicarakan. Menjadi sebuah keanehan.Biasanya kerap akan muncul saat sedang berkumpul. Namun, bukan berarti kewaspadaan Adaline hilang. Hanya dikurangi.Pasalnya sang kakak masih ikut bergabung di ruang makan. Sangat memungkinkan jika Davae akan melancarkan aksi jahil padanya.Bukan merupakan bentuk dari kepercayaan diri yang tinggi. Hanya saja, sudah sering menjadi bahan candaan sang kakak. Jadi, ia otomatis menerapkan sikap waspada.Apalagi tadi, mereka telah terlibat dalam percakapan yang sedikit menyebalkan. Tak ada salah berpikir kakaknya akan berulah."Ada apa adikku, Sayang?"Adaline langsung mengernyit ke arah sang kakak. "Aku bagaimana? Aku tidak kenapa.""Kau saja yang berlebihan." Adaline dengan nada santai meloloskan sindirannya.Tingkat antisipasi ditambah oleh Adaline, saat sang kakak memamerkan seringaian. Ia yakin Dava

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   7 - Davae Hernandez

    Adaline sudah menduga bahwa orangtuanya akan sampai di rumah tak sesuai akan janji yang sudah dibuat. Ia pun dapat memaklumi karena pertemuan dengan klien besar tetap paling diutamakan demi hubungan baik di masa depan dan juga jangka panjang bagi bisnis jika masih menginginkan kejayaan.Tak hanya orangtuanya saja, namun ia dan sang kakak sudah mulai menjalin relasi baik nan akrab dengan mitra-mitra perusahaan. Ya, hanya sebatas hubungan kerja. Ia sangat menghindari perjodohan-perjodohan yang biasa dilakukan oleh kalangan pebisnis."Kau jangan berkelid lagi. Paham, Adikku? Jangan membohongiku. Kau tahu jika aku tidak suka. Sudah mengerti belum?"Adaline menyeringai. "Kenapa aku berkelid? Memang ada masalah apa?" balasnya santai."Aku tidak paham dengan ucapanmu, Kakak. Kau bisa mengatakan tanpa ada kode? Langsung ke inti."Sembari menunggu ayah dan ibunya datang, Adaline memanfaatkan waktu luang untuk makan bersama sang kakak, Davae. Kegiatan yang jarang

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   6 - Ketertarikan Kuat

    "Wanita harus bisa sedikit memasak. Apakah kau mengerti, Miss Adaline?""Aku rasa kau tidak masuk kategori wanita yang akan bisa mudah membuat makanan enak. Benar?"Kedua daun telinga Adaline seketika sukses memanas mendengar sindiran diucapkan oleh Titans Genon. Terlebih, pria itu sengaja memperlebar seringaian, saat mata mereka berdua masih saling melakukan kontak.Harusnya, ia memalingkan wajah. Namun, tak dilakukan. Adaline justru jadi semakin terpesona dengan paras tampan dari Titans Genon.Hati dan perasaan memihak pria itu. Walau, logika tetap berteriak agar ia dapat menjaga harga diri sebagai wanita berkelas."Kau tidak mendengar ucapanku? Kenapa kau selalu merespons terlambat?""Kontras dengan perintahmu yang menyuruh aku selalu datang tepat waktu. Aneh memang."Adaline mengembuskan napas panjang yang kasar sembari coba merangkai jawaban di dalam kepala

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   5 - Terciptanya Godaan

    "Selamat pagi, Miss Adaline. Aku datang ke sini sudah tepat waktu bukan?""Sesuai akan perintahmu semalam kepadaku. Dan, aku menepati. Jadi, kau akan memberi hadiah apakah kepadaku sebagai imbalan tertepat?"Adaline masih diam mematung dengan rasa terkejut yang tak kunjung bisa dihilangkan. Wajar jika ia menunjukkan reaksi demikian sebab tak menyangka bahwa Titans Genon akan sesuai rencana janji mendatanginya di pagi hari. Ia menyangka pria itu terlambat.Kekagetan telah melandanya sejak beberapa menit lalu, tepat ketika kamera depan yang terpasang di pintu utama apartemennya sehingga ia dapat menyaksikan sosok pria itu dengan nyata. Bukan bayangan semata."Hei! Kenapa kau tidak menjawab apa yang aku tanyakan. Kau tidak tuli bukan?"Adaline menggeleng pelan. Rasa kesalnya pun seketika muncul akibat sindiran Titans Genon dalam nada ejekan yang begitu jelas.Pria itu sengaja menga

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   4 - Misi Terlaksana

    Adaline mengakhiri ciumannya. Berjalan mundur sebanyak dua langkah saja, hendak menjaga jarak dengan Titans Genon. Jika ia lebih lama berdekatan, maka kendali dirinya akan benar-benar hilang. Entah apa yang terjadi nanti. Bisa berakhir tak bagus."Apa keputusanmu? Kau mau terima kerja sama yang aku tawarkan?" Adaline bertanya serius. Ingin tahu kepastian pria itu."Aku bilang aku masih pikirkan, Sayang.""Tidakkah kau bisa langsung mengatakan kepadaku, apa yang kau mau? Aku pastinya akan berusaha mengabulkan permintaanmu agar kau mau bekerja sama denganku."Adaline menarik napas panjang. Kemudian, ia embuskan kasar. Ditatapnya sosok Titans Genon dalam pancaran mata yang semakin kesal. Sedangkan, pria itu masih tak henti menunjukkan seringaian di wajah. Adaline jelas saja curiga. Ekspresi yang tidak biasa baginya untuk dilihat. Mengandung pesan tersirat. Ia harus menemukan jawaban."Aku juga pas

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   3 - Tekad Kuat

    Adaline tidak suka dengan penolakan yang diberikan oleh Titans Genon kemarin malam di restoran. Ia pun masih mengingat jelas bagaimana kata-kata pedas ditujukan oleh pria itu kepadanya. Tergiang-giang terus.Adaline tak menyangka saja bahwa respons negatif akan diberikan Titans Genon. Belum ada pria yang bersikap demikian. Membuat Adaline sadar jika ia semakin tertarik akan sosok Titans Genon. Harus mampu dirinya mengubah keputusan diambil pria itu.Adaline memilih mendatangi apartemen milik Titans Genon. Alamatnya diberi tahu oleh Amanda Geovant. Ia akan melakukan apa saja agar pria itu mau membantunya."Hai, Miss Hernandez. Selamat datang.""Kau bisa juga datang telat? Aku pikir kau orang yang sangatlah disiplin seperti yang kau sudah tunjukkan kepadaku. Terny--""Kau tahu aku akan datang?" Adaline pun memotong segera dengan pertanyaan sarat keterkejutan. Kedua mata kian membulat.

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   2 - Akting Terbongkar?

    Adaline mendengar jelas percakapan yang dilakukan oleh Amanda Geovant dan orang bernama Titans Genon di telepon tadi. Pria itu mengatakan jika akan datang sekitar 30 menit lagi. Namun, satu jam telah berlalu.Adaline sudah tentu dibuat kesal menanti kehadiran pria itu di restoran. Memang, ia tak terlalu suka dengan janji yang diundur. Waktu berharga baginya. Jadi, saat terbuang begitu saja, ia tak rela. Namun, telah terjadi.Adaline harus tetap menunggu jika ingin urusan pentingnya terealisasikan. Ia harus mengorbankan beberapa hal yang belum pernah dilakukan. Tujuan besarnya wajib untuk diwujudkan demi masa depan lebih cerah dengan tahta tinggi di perusahaan."Aku bisa menawarkanmu staf yang lain. Aku ada tiga lagi. Kau bisa memilih beb--""Tidak, Miss Geovant. Aku tetap ingin dia. Aku tidak tertarik dengan yang lain. Titans akan aku tunggu sampai dia datang ke sini."Adaline menarik kedua ujung bibir secara bersamaan, membentuk senyum yang lebih meleb

  • SLEEP WITH NAUGHTY BASTARD   1 - Ide Licik Adaline

    "Selamat malam, Miss Hernandez. Maaf, jika aku datang terlambat. Aku mendadak punya urusan yang harus aku tuntaskan dulu."Adaline segera bangun dari kursi. Kepala ia anggukan dengan gerakan ringan. Senyum cukup lebar terukir di wajah cantiknya guna memberikan sambutan hangat serta juga bersahabat kepada Amanda Geovant. Tamu spesial sudah dinantinya sejak satu jam lalu."Tidak apa-apa, Miss Geovant. Aku mengerti dengan kesibukanmu. Terima kasih sudah menyempatkan waktu menemuiku di sini."Setelah menyelesaikan ucapannya, Adaline pun menjabat tangan Amanda Geovant dan dilanjutkan dengan memberikan pelukan. Singkat saja sebagai bentuk keramahannya.Kemudian, Adaline mempersilakan Amanda Geovant untuk duduk lewat gerakan tangan. Wanita itu secara cepat dapat mengerti. Dan, melakukan apa diminta olehnya tadi."Tentu aku harus mendatangi klien baruku untuk melanjutkan pembicaraan kita yang belum sep

DMCA.com Protection Status