Sayup-sayup, Lea seperti bisa mendengar nyanyian lagu ciptaan Valen di dalam kepalanya meskipun saat ini dia sedang menutup mata dan enggan membukanya. Ingin sejenak merasa tenang dan nyaman meski di dalam kegelapan mengabaikan sekitarnya. Lagu itu masih saja mengalun lembut.Indah dan bermakna. Lagu yang ditujukan untuknya.Pertanyaannya apakah lagu itu memang menggema di sekitarnya. Lalu di mana lelaki yang menciptakan lagu indah ini ?Lea menggerang, perlahan membuka mata meski enggan tapi dia tidak bisa selamanya bersembunyi di dalam kegelapan. Walaupun rasanya nyaman dan menenangkan. Dia membutuhkan cahaya dari luar yang mungkin bisa membantunya melewati ini semua.Hal pertama yang di lihat Lea adalah sepasang mata hitam tajam yang menyorot teramat lembut tepat di depannya. Posisi Lea yang tidur miring memudahkan mereka saling menatap dalam diam menyelami ke dalam jiwa masing-masing.Mimpikah dia ketika akhirnya bisa mengetahui di mana keberadaan Valen Ackerman?Di atas tempat ti
"Valen," panggil Ricko yang duduk di samping Sky yang sedang mengelus bulu Minnie, kucing Anggora kesayangannya di sofa ruang tamu Lea membuat bukan hanya Valen yang menoleh tapi juga Lea yang sedang melihat-lihat beritanya di media sosial."Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah memarahi Lea karena bertindak sembrono seperti itu. Lihat bagaimana usaha Alexandra menyeret namanya seperti ini.""Sialan kamu Ricko!!" desis Lea.Valen tersenyum, menatap Lea yang kembali sibuk dengan ponselnya. "Saat aku melihat foto-foto dan tayangan tentang Lea yang membawa Jordan pergi dari club itu, aku juga marah dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya tapi setelah aku pikir ulang dan melihat betapa kerasnya Lea mencoba untuk melupakan lelaki itu aku jadi punya asumsi lain."Lea tersenyum mendengarnya."Tidak semua yang kita lihat sesuai dengan yang kita pikirkan. Nyatanya memang begitu kan.""Dengar tuh!!" desis Lea. Ricko mendengus sebal."Cieh, ada yang belain. Oh ya, aku sudah menyiapkan gaunmu untuk
"Jangan gugup seperti itu. Kamu kan sudah biasa berjalan di atas Red Carpet," kekeh Valen di sampingnya yang tampan dalam balutan jas malamnya.Lea manyun, "Tapi aku selalu berjalan sendirian dan sekarang aku akan berjalan bersamamu."Valen menggenggam jemari Lea dan mengecup punggung tangannya."Ikuti saja aku dan semuanya akan baik-baik saja." Lea tersenyum bersamaan dengan mobil yang berhenti tepat di depan hotel di mana para fans TheHasky yang sudah meneriakkan nama personil yang lain yang sudah lebih dulu masuk ke dalam menggema. Lebih banyak lagi wartawan yang meliput.Lea menghela napas panjang dan mengangguk saat Valen mengelus lembut pipinya."Ini akan mengasyikan," gumamnya membuat Lea tertawa.Pintu di samping Valen terbuka dan cowok itu turun lebih dulu dan berdiri di ambang pintu mengulurkan tangannya untuk Lea.Ini saatnya dia memulai kehidupan percintaannya yang baru meninggalkan masa lalunya jauh di belakang dan percaya kalau Valen akan selalu ada untuk mendukungnya m
Good job, Lea."Lea yang baru saja turun dari catwalk membawa banyak rangkaian bunga di tangannya dari para undangan setelah menyelesaikan serangkaian acara release koleksi busana terbarunya yang terdiri dari gaun pesta dan gaun santai langsung memeluk Ricko erat.Di sekeliling Azalea, para model mulai santai mengobrol setelah menyelesaikan pekerjaan mereka."Akhirnya selesai juga. Setelah ini kita harus menyiapkan diri untuk pagelaran busana di Singapura lalu fokus dengan PFW. Aku senang sekali," Lea mengurai pelukannya dan menghela napas lelah bergerak mendekati sofa dan duduk, meletakkan rangkaian bunga di atas meja lalu melepas high heelsnya dan bersandar nyaman di sana. Ricko duduk di sampingnya melihat-lihat agenda Lea di iPadnya."Hmm, lumayan padat jadwalmu setelah ini. Seminggu lagi kamu harus pergi ke Singapura, weekend selanjutnya kamu harus ada di Bandung menghadiri undangan pernikahan dan juga bincang-bincang bersama fashion blogger Bandung lalu kamu free seminggu sebelum
Semua personil TheHasky dan beberapa kru yang lain sedang bersenang-senang di dalam salah satu VIP Club Exclusive di salah satu hotel berbintang di Jakarta. Zian membooking satu ruangan khusus untuk mereka dengan fasilitas yang bisa di nikmati sesuka hati.Berbagai macam merek minuman yang di rasa aman oleh Zian tersedia di sana. Aman tapi tetap memabukkan. Lagian Zian juga sudah mengantisipasi kalau ada anggotanya yang teler dan bisa langsung menginapkan mereka di salah satu kamar hotel yang tersedia.Lea lebih memilih meminum anggur merahnya berbeda dengan Valen yang menghabiskan Whiskey berdua dengan Shawn. Lea hanya takut Valen teler tapi sepertinya cowok itu sadar diri kalau dia ke sini membawa Azalea dan harus menjaganya. Jadi sejak satu jam yang lalu dia hanya menegak minuman itu beberapa kali dan kadang-kadang menyesap anggur dari gelas Lea."Aku mau ke kamar mandi dulu ya," katanya ke Valen."Aku temanin."Lea menggelengkan kepala, "Tidak usah. Aku hanya sebentar." "Aku ikut
Lea mengangguk. Ricko menyorongkan obat pereda sakit yang langsung Lea ambil dan meminumnya."Konfrensi pers akan diadakan nanti malam."Lea menoleh ke Zian dengan bingung, "Konfrensi apa?"Zian duduk menyandar dan melipat lengannya, “Jordan akan memberikan klarifikasi. Valen akan menemani Jordan memberikan pernyataan ke media tentang alasan mereka memutuskan berpisah dan membatalkan pernikahan juga sekaligus untuk membersihkan namamu yang terlanjur tercemar akibat dari omongannya Alexandra. "Jordan sudah bilang menyesal karena memperlakukanmu seperti tadi malam dan berjanji akan meluruskan semuanya." Ricko mengambil alih fokus Lea."Dia tidak akan menuntut?" Ricko tertawa seraya bertopang dagu, "Sebagai penebusan dosanya mungkin dan karma yang harus diterimanya. Dulu dia meninggalkanmu karena wanita gila itu. Tidak ada harapan baginya untuk kembali denganmu. Pilihan apa lagi yang dia punya selain menerima kekalahan dan pergi dengan cara baik-baik menjauh dari kehidupan kalian. Dia
"Kalian dengarkan pernyataanku baik-baik." Jordan duduk di hadapan banyak wartawan di aula salah satu rumah sakit ternama di Jakarta untuk meluruskan kesalahpahaman. "Batalnya pernikahanku dengan Alexandra murni karena masalah internal kami berdua bukan dari pihak manapun. Bukan karena faktor orang ketiga atau lainnya. Mungkin kami yang belum saling mengenal terlalu dalam dan memutuskan cepat-cepat menikah. Jadi setelah ini aku harap tidak ada lagi pemberitaan simpang siur tentang kami dan juga Azalea sama sekali tidak ada hubungannya dengan keputusan pembatalan pernikahanku." "Seperti yang kalian ketahui, kami sudah lama berpisah dan Lea sudah menjadi kekasih Valen. Jadi jangan ada lagi pemberitaan yang menautkan kami." "Setelah ini aku memutuskan untuk menetap di London menyelesaikan urusan bisnis yang aku bangun di sana untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Jadi—" Jordan mengedarkan pandangan ke seluruh yang hadir. "Malam ini semuanya sudah selesai. Sekian dan terima kasih at
Bandara International Soekarno Hatta "Ada apa ini kok bandara sepertinya ramai sekali?"Lea mengamati area parkir yang ramai dengan beberapa mobil wartawan di beberapa sudut bandara. Jelas kedatangan mereka bukan meliput Lea yang akan pergi ke Singapura untuk melakukan pagelaran fashion milik Keenan Smith karena mereka memang tidak mengeluarkannya ke publik.Ricko membuka pintunya, "Aku dengar ada seorang model International yang sudah lama menetap dan berkarier di luar negeri akhirnya memutuskan untuk pulang dan liburan di Indonesia tempat kelahirannya."Lea menaikkan alisnya seraya membuka pintu mobil taksi di sampingnya. "Siapa?""Nanti aku akan cari tahu."Mereka berdua lalu keluar dari taksi dan menurunkan bawaan berupa koper dan beberapa perlengkapan pendukung Lea. Semua gaun-gaunnya sudah diurus langsung sama pihak penyelenggara dan akan di jaga agar sampai dengan baik.Keenan sudah meneleponnya beberapa kali menanyakan kabar keberangkatannya dan hanya dijawab seadanya. Entah