Berita itu menggemparkan. Di dukung dengan foto dan saksi mata di pub juga di apartemen Jordan membuat Lea hanya bisa menatap dalam diam ketika lagi-lagi orang-orang di luaran sana memberitakan tentangnya yang tidak-tidak.Lea sudah mencoba menghubungi Jordan agar dia mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi malam itu tapi sama sekali tidak ada tanggapan sama seperti Valen yang entah ada di mana.Lea sudah mendapatkan banyak telepon dari berbagai pihak menanyakan tentang kebenaran berita itu hingga membuatnya sakit kepala. Kalau dia berdiri sendirian di hadapan wartawan mengklarifikasi berita itu pasti akan terlihat menyedihkan. Kenyataan kalau setelah kandasnya hubungannya dengan Jordan, dia masih saja sendiri pasti membuat orang-orang akan berpikir bahwa berita itu benar tapi kalau dibiarkan saja, Alexandra pasti akan muncul lagi."Sudah aku bilang, kamu bodoh karena menolongnya Lea."Ricko berjalan mondar-mandir di depannya. Sky yang masih sakit flu tapi sudah tidak parah hanya
Sayup-sayup, Lea seperti bisa mendengar nyanyian lagu ciptaan Valen di dalam kepalanya meskipun saat ini dia sedang menutup mata dan enggan membukanya. Ingin sejenak merasa tenang dan nyaman meski di dalam kegelapan mengabaikan sekitarnya. Lagu itu masih saja mengalun lembut.Indah dan bermakna. Lagu yang ditujukan untuknya.Pertanyaannya apakah lagu itu memang menggema di sekitarnya. Lalu di mana lelaki yang menciptakan lagu indah ini ?Lea menggerang, perlahan membuka mata meski enggan tapi dia tidak bisa selamanya bersembunyi di dalam kegelapan. Walaupun rasanya nyaman dan menenangkan. Dia membutuhkan cahaya dari luar yang mungkin bisa membantunya melewati ini semua.Hal pertama yang di lihat Lea adalah sepasang mata hitam tajam yang menyorot teramat lembut tepat di depannya. Posisi Lea yang tidur miring memudahkan mereka saling menatap dalam diam menyelami ke dalam jiwa masing-masing.Mimpikah dia ketika akhirnya bisa mengetahui di mana keberadaan Valen Ackerman?Di atas tempat ti
"Valen," panggil Ricko yang duduk di samping Sky yang sedang mengelus bulu Minnie, kucing Anggora kesayangannya di sofa ruang tamu Lea membuat bukan hanya Valen yang menoleh tapi juga Lea yang sedang melihat-lihat beritanya di media sosial."Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah memarahi Lea karena bertindak sembrono seperti itu. Lihat bagaimana usaha Alexandra menyeret namanya seperti ini.""Sialan kamu Ricko!!" desis Lea.Valen tersenyum, menatap Lea yang kembali sibuk dengan ponselnya. "Saat aku melihat foto-foto dan tayangan tentang Lea yang membawa Jordan pergi dari club itu, aku juga marah dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya tapi setelah aku pikir ulang dan melihat betapa kerasnya Lea mencoba untuk melupakan lelaki itu aku jadi punya asumsi lain."Lea tersenyum mendengarnya."Tidak semua yang kita lihat sesuai dengan yang kita pikirkan. Nyatanya memang begitu kan.""Dengar tuh!!" desis Lea. Ricko mendengus sebal."Cieh, ada yang belain. Oh ya, aku sudah menyiapkan gaunmu untuk
"Jangan gugup seperti itu. Kamu kan sudah biasa berjalan di atas Red Carpet," kekeh Valen di sampingnya yang tampan dalam balutan jas malamnya.Lea manyun, "Tapi aku selalu berjalan sendirian dan sekarang aku akan berjalan bersamamu."Valen menggenggam jemari Lea dan mengecup punggung tangannya."Ikuti saja aku dan semuanya akan baik-baik saja." Lea tersenyum bersamaan dengan mobil yang berhenti tepat di depan hotel di mana para fans TheHasky yang sudah meneriakkan nama personil yang lain yang sudah lebih dulu masuk ke dalam menggema. Lebih banyak lagi wartawan yang meliput.Lea menghela napas panjang dan mengangguk saat Valen mengelus lembut pipinya."Ini akan mengasyikan," gumamnya membuat Lea tertawa.Pintu di samping Valen terbuka dan cowok itu turun lebih dulu dan berdiri di ambang pintu mengulurkan tangannya untuk Lea.Ini saatnya dia memulai kehidupan percintaannya yang baru meninggalkan masa lalunya jauh di belakang dan percaya kalau Valen akan selalu ada untuk mendukungnya m
Good job, Lea."Lea yang baru saja turun dari catwalk membawa banyak rangkaian bunga di tangannya dari para undangan setelah menyelesaikan serangkaian acara release koleksi busana terbarunya yang terdiri dari gaun pesta dan gaun santai langsung memeluk Ricko erat.Di sekeliling Azalea, para model mulai santai mengobrol setelah menyelesaikan pekerjaan mereka."Akhirnya selesai juga. Setelah ini kita harus menyiapkan diri untuk pagelaran busana di Singapura lalu fokus dengan PFW. Aku senang sekali," Lea mengurai pelukannya dan menghela napas lelah bergerak mendekati sofa dan duduk, meletakkan rangkaian bunga di atas meja lalu melepas high heelsnya dan bersandar nyaman di sana. Ricko duduk di sampingnya melihat-lihat agenda Lea di iPadnya."Hmm, lumayan padat jadwalmu setelah ini. Seminggu lagi kamu harus pergi ke Singapura, weekend selanjutnya kamu harus ada di Bandung menghadiri undangan pernikahan dan juga bincang-bincang bersama fashion blogger Bandung lalu kamu free seminggu sebelum
Semua personil TheHasky dan beberapa kru yang lain sedang bersenang-senang di dalam salah satu VIP Club Exclusive di salah satu hotel berbintang di Jakarta. Zian membooking satu ruangan khusus untuk mereka dengan fasilitas yang bisa di nikmati sesuka hati.Berbagai macam merek minuman yang di rasa aman oleh Zian tersedia di sana. Aman tapi tetap memabukkan. Lagian Zian juga sudah mengantisipasi kalau ada anggotanya yang teler dan bisa langsung menginapkan mereka di salah satu kamar hotel yang tersedia.Lea lebih memilih meminum anggur merahnya berbeda dengan Valen yang menghabiskan Whiskey berdua dengan Shawn. Lea hanya takut Valen teler tapi sepertinya cowok itu sadar diri kalau dia ke sini membawa Azalea dan harus menjaganya. Jadi sejak satu jam yang lalu dia hanya menegak minuman itu beberapa kali dan kadang-kadang menyesap anggur dari gelas Lea."Aku mau ke kamar mandi dulu ya," katanya ke Valen."Aku temanin."Lea menggelengkan kepala, "Tidak usah. Aku hanya sebentar." "Aku ikut
Lea mengangguk. Ricko menyorongkan obat pereda sakit yang langsung Lea ambil dan meminumnya."Konfrensi pers akan diadakan nanti malam."Lea menoleh ke Zian dengan bingung, "Konfrensi apa?"Zian duduk menyandar dan melipat lengannya, “Jordan akan memberikan klarifikasi. Valen akan menemani Jordan memberikan pernyataan ke media tentang alasan mereka memutuskan berpisah dan membatalkan pernikahan juga sekaligus untuk membersihkan namamu yang terlanjur tercemar akibat dari omongannya Alexandra. "Jordan sudah bilang menyesal karena memperlakukanmu seperti tadi malam dan berjanji akan meluruskan semuanya." Ricko mengambil alih fokus Lea."Dia tidak akan menuntut?" Ricko tertawa seraya bertopang dagu, "Sebagai penebusan dosanya mungkin dan karma yang harus diterimanya. Dulu dia meninggalkanmu karena wanita gila itu. Tidak ada harapan baginya untuk kembali denganmu. Pilihan apa lagi yang dia punya selain menerima kekalahan dan pergi dengan cara baik-baik menjauh dari kehidupan kalian. Dia
"Kalian dengarkan pernyataanku baik-baik." Jordan duduk di hadapan banyak wartawan di aula salah satu rumah sakit ternama di Jakarta untuk meluruskan kesalahpahaman. "Batalnya pernikahanku dengan Alexandra murni karena masalah internal kami berdua bukan dari pihak manapun. Bukan karena faktor orang ketiga atau lainnya. Mungkin kami yang belum saling mengenal terlalu dalam dan memutuskan cepat-cepat menikah. Jadi setelah ini aku harap tidak ada lagi pemberitaan simpang siur tentang kami dan juga Azalea sama sekali tidak ada hubungannya dengan keputusan pembatalan pernikahanku." "Seperti yang kalian ketahui, kami sudah lama berpisah dan Lea sudah menjadi kekasih Valen. Jadi jangan ada lagi pemberitaan yang menautkan kami." "Setelah ini aku memutuskan untuk menetap di London menyelesaikan urusan bisnis yang aku bangun di sana untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Jadi—" Jordan mengedarkan pandangan ke seluruh yang hadir. "Malam ini semuanya sudah selesai. Sekian dan terima kasih at
Dua bulan kemudian, “Errghh.”Lea menggerang dalam tidurnya, merasakan posisinya tidak nyaman dan mencari posisi lain sampai akhirnya membuka mata dan melihat cahaya matahari di luar sudah meninggi melalui celah tirai. Lea hanya diam,merasakan napas hangat Valen membelai belakang tengkuknya dengan tangan yang melingkari perutnya yang sudah besar karena memasuki usia kandungan sembilan bulan hanya menunggu hari lahirnya.Lea mengambil telapak tangan Valen dan menggenggam jemarinya lalu membawa tautan tangan mereka ke bibir seraya perlahan bergeser agar bisa melihat wajah suaminya yang masih tidur.“Aku beruntung memilikimu,” lirih Lea dengan senyuman bahagia.“Aku juga sayang.” Lea terkejut mendengar Valen menjawab ucapannya dan perlahan membuka matanya. “Selamat pagi, My lady.”“Kamu sudah bangun?”“Kamu bergerak dan aku otomatis langsung terjaga tapi memilih diam supaya kamu tidak terganggu jika ingin tidur lagi. Aku tahu kalau kamu sering gelisah dan tidur kurang nyenyak. Apa ada y
Enam bulan kemudian,Bandung, Indonesia “Wah, coba lihat dirimu Azalea.” Ricko berdecak dan menggelengkan kepala. “Terlihat sangat gendut.”Lea yang sedang menyantap sarapannya berupa spaghetti di meja makan rumah Mamanya memutar bola mata. Terlihat tidak berniat meladeni ucapan Ricko yang sejak awal dia datang berkunjung hanya duduk diam bertopang dagu.“Apa kamu bisa membuatkanku roti bakar dengan selai strawberry?” Tanya Lea dengan mulut penuh makanan. Ricko melongo. “Roti bakar?” Lea mengangguk. “Apa kamu lupa bentuknya roti bakar sampai terbelalak seperti itu?” “Kamu sudah menghabiskan satu piring omelet dan kentang goreng lalu lima belas menit kemudian makan spaghetti dan sekarang mau roti bakar lagi?” “Apa kamu mau anakku ileran, hah?” Lea nampak kesal.“Tidak.” Ricko berdiri dari duduknya. “Akan aku buatkan.” Lea tersenyum dan mengangguk lalu kembali sibuk menghabiskan makanannya seraya mendengar gerutuan Ricko yang ada di dapur. “Wahh, benar-benar tukang maka
“Azalea.”Panggilan dari balik punggungnya membuat Lea berbalik dengan sepiring kecil kue yang ada di tangannya dan terdiam sesaat ketika melihat siapa yang mendekat ke arahnya.“Aku tidak menyangka akan menemukanmu di pesta ini.”Lea mengangkat dagunya dan tersenyum miring. “Wah, kejutan yang sangat tidak menggenakan sekali ya Keenan Smith.”Malam ini Lea memang sedang menghadiri makan malam salah satu kenalannya di salah satu ballroom hotel mewah di Los Angeles dan tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang sangat tidak ingin ditemuinya sampai kapanpun. Terlebih lagi saat ini dia datang sendirian.“Jangan seperti itu cantik. Kita pernah menjadi teman baik dulu.” Keenan mengerling, memperhatikan penampilan Lea dan tersenyum miring. “Aku tidak pernah lupa betapa cantiknya dirimu.”Lea memutar bola matanya, “Lebih baik kamu puji istrimu sendiri.”Lea berbalik, berniat pergi tapi terhenti saat mendengar perkataan Keenan.“Aku dengar, kamu keguguran dua bulan yang lalu. Lain kali
Pintu kamar hotel terbuka lebar. Valen dan Lea masuk ke dalam dan menutup pintunya dengan tergesa, melepaskan jaket yang mereka kenakan begitu saja ke lantai dan Lea tanpa membuang waktu langsung loncat ke dalam pelukan Valen, melingkarkan kakinya di pinggangnya dan menciumnya penuh nafsu. "Hmmpp--" Lea mengerang lirih saat Valen menelusupkan tangannya masuk ke dalam bajunya seraya bergerak membawanya ke tempat tidur dan berdiri sesaat di pinggirnya. Valen melepas paksa baju Lea membuat kancing bajunya yang memang ada di belakang terlepas begitu saja tanpa melepaskan ciuman panas mereka. Sebulan menahan rindu membuat keduanya tidak lagi bisa menahannya. Lea melepaskan ciumannya dan menarik bajunya yang sudah rusak itu dan melemparkannya ke belakang menyisakan bra-nya."Ohh cantiknya," gumam Valen. Lea tersenyum, menarik semua rambut panjangnya ke samping dan kembali mencium Valen yang perlahan meletakkannya di atas tempat tidur lalu tangannya bergarak membuka celana jeans Lea menyi
Tiga Bulan kemudian,Paris, PerancisParis Fashion Week menjadi bagian dari pekan mode "Big 4" global. Serangkaian acara presentasi desainer yang dimulai dari kota New York, London, Milan dan Paris yang diadakan setiap enam bulan sekali. Dari empat kota mode dunia, Paris mendapat kehormatan sebagai tuan rumah acara penutup Festival mode tersebut.Biasanya, acara akan diwarnai dengan 100 pertunjukan busana yang digelar di sepanjang kota yang diikuti oleh berbagai desainer, baik amatir maupun kelas atas. Undangannya terdiri dari ratusan editor mode, asisten, stylist, model dan kumpulan penikmat mode yang akan memadati ibu kota Perancis untuk melihat apa yang akan populer di tahun depan.Azalea termasuk dalam salah satu desainer yang akan menampilkan karyanya dalam kategori Prêt-à-Porter yaitu pakaian dengan ukuran standar dan siap pakai dan Lea bekerja keras untuk mempersembahkan karya musim panas terbaiknya yang bertajuk SummerLove Collection 2018.Akhirnya setelah beberapa bulan melak
"Kita akan bertemu di Paris minggu depan." Lea berdiri di depan kaca apartemennya memandangi ramainya kota LA saat malam yang terbentang di depannya menjawab panggilan Ricko yang menelepon tengah malam karena perbedaan waktu antara Jakarta dan LA. "Semuanya sudah siap. Nadine juga akan bertolak ke Paris dua minggu setelahnya. Dia harus melakukan banyak persiapan dengan model agensinya. Sudah tidak ada kendala dan masalah kan?""Hmm tidak," jawab Ricko. "Kecuali aku yang merindukanmu di sini dan juga beberapa pelanggan VIP-mu yang menanyakan kabar tentang pernikahan desainer idola mereka."Lea tertawa mendengarnya."Kamu bisa menjadi jubir yang aku andalkan Ricko."Risko mendengus, "Tentu saja kalau gajiku di naikkan dua kali lipat. Bukannya kerja rodi begini.""Jangan menggerutu terus nanti kamu cepat tua."Gantian Ricko yang tertawa di sana. Lea merapatkan gaun tidurnya yang tipis dan seksi. "Sempatkanlah untuk pulang ke Jakarta karena semua sahabat yang kemarin tidak bisa mengikuti
“Bagaimana kabarnya pengantin baru?”Pertanyaan itu membuat Lea tersenyum dengan tatapan mata berbinar memandangi kota Paris dari ketinggian. Gemerlap lampu di seluruh penjuru kota yang bisa dia saksikan meski rasa dingin mulai menyergap kulit tidak menyurutkan semangatnya sama sekali. Sudah lama sekali Lea ingin berada di tempat di mana dia berada saat ini, di puncak menara menjadi satu dengan keindahan Eiffel yang menjadi pusat dari kota Paris. “Dunia terlihat lebih menganggumkan. Sempurna.”“Oh Tuhan!!!” Sky memekik tertahan. “Kamu membuatku iri. Jangan lakukan itu padaku!”“Hei, aku hanya menjawab pertanyaanmu tadi. Memangnya apa yang salah?”Sky terdengar menghembuskan napasnya frustasi. “Yang salah hanyalah, aku belum bisa melihat dunia seperti yang kamu katakan tadi.”Gantian Lea yang menghela napas. “Tunggu giliranmu sayang. Maybe, dia masih berada di belahan bumi lain dan sedang menuju ke arahmu. Bersiaplah.”“Andai dia bisa cepat sedikit,” kekeh Sky membuat Lea tertawa. “Ak
"Selamat malam semuanya."Efraim yang tampil gagah dalam balutan jas malamnya berdiri dari tempat duduknya di salah satu meja bundar di antara anggota keluarganya yang lain seraya memegang segelas sampanye di tangannya. Otomatis semua yang hadir di dalam restoran yang sudah di desain cantik dengan hiasan pernikahan terutama bunga-bungaan segar yang menjadi tempat makan malam keluarga setelah pemberkataan tadi sore langsung mendapat perhatian. Begitu juga Valen dan Lea yang menjadi raja dan ratu yang duduk berdua di area paling depan."Terimakasih banyak," katanya saat semua menatapnya. Efraim menatap adiknya -dan suaminya yang tersenyum melihatnya. "Sejujurnya, pernikahan adikku tercinta ini begitu membuatku terkejut. Saat sedang asik makan siang bersama calon pacar, Adik ipar tiba-tiba datang dan menodongku untuk membantunya membawa Lea ke depan Altar." Semua yang ada di sana tertawa mendengarnya. Valen yang menjadi oknum tersangkanya ikut tertawa seraya mengangkat gelas sampanye di
Flashback On"Tunggu sebentar. Biarkan aku menarik napas dulu."Valen tersenyum sopan saat melihat Fiola, Mama Lea yang duduk di depannya bersama dengan Tn. Chou terlihat seperti shock. Beliau mengelus dadanya dengan pelan dan menyandarkan kepalanya di bahu suaminya."Kamu lebay banget." Fiola langsung memukul bahu Suaminya yang terkekeh."Bagaimana aku tidak kaget saat mendengar semua kebenaran tentang Azalea. Aku sama sekali tidak menyangka kalau lelaki itu begitu berbahaya. Pantas saja Lea penuh rahasia seperti itu." Fiola menggelengkan kepalanya seraya menepuk wajahnya dengan tangan. "Astaga, jangan sampai dia menjadi menantuku."Papa Lea tertawa mendengarnya sementara Valen hanya diam memperhatikan sambil tersenyum. Kedatangannya tadi memang sempat membuat kedua orang tua Lea kaget. kemunculan Valen Ackerman sendirian di depan pintu rumah mereka sontak saja membuat kehebohan terutama Fiola meski wanita paruh baya itu nampak lega saat melihatnya."Kami harus bersandiwara. Saya dan