Beranda / Romansa / SISTEM HAREM : Penakluk Wanita / Bab 124 - Janji Jari Kelingking

Share

Bab 124 - Janji Jari Kelingking

Penulis: Akabane Karma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-10 23:26:31

Keesokan harinya.

Tepat pukul 09.00 waktu setempat, di Bandara Kota Noxus.

Tampak Edward, Jessica, Gracia, Kana, dan Lisa sedang mengobrol di depan gerbang keberangkatan. Keempat wanita cantik yang selalu menarik perhatian orang-orang itu, sepertinya ingin memberikan beberapa patah kata sebelum merelakan kepergian Edward ke ibu kota.

“Aku sudah mengurus izin cutimu untuk satu tahun. Jadi, kamu bisa pergi dengan tenang dan tidak perlu memikirkan urusan kuliah. Kamu tinggal sidang skripsi saja nanti,” ucap Lisa, menjelaskan situasi di kampus. Dia bersedia bertanggung jawab selama Edward pergi untuk menyelesaikan urusannya.

“Terima kasih, Lisa. Aku berhutang banyak padamu.” Edward langsung mengelus lembut rambut Lisa. “Kamu boleh minta apa saja padaku nanti,” tawarnya.

Lisa jelas senang mendengarnya, memeluk Edward tanpa sadar. “Aku pasti akan selalu merindukanmu. Semoga semua urusanmu bisa selesai dengan cepat agar aku bisa melihatmu lagi,” ucapnya sedikit terisak.

Edward sedikit terkej
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sahida Kaklong
Cerita mangkin menarik tapi sayang update kesinambungan cerita membosankan menunggu
goodnovel comment avatar
M Syaifuddin Zuhri
semakin menarik nih, perbanyak lagi updatenya yah thor, 10 bab sehari malah the best
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 125 - Pengelihatan

    Edward terdiam sejenak, menatap wanita cantik itu dengan penuh kekaguman. "Tentu saja, aku tidak keberatan. Aku juga mengerti perasaanmu," balasnya dengan suara yang lembut, senang karena bisa membantunya, suasana di dalam pesawat pun terasa lebih hangat seketika.Wanita itu tersenyum lega, "Terima kasih banyak, Tuan ...?""Edward, cukup panggil aku Edward saja," selanya sambil tersenyum. "Bolehkah aku tahu namamu?"Wanita itu menatap Edward, matanya berkilauan dalam cahaya pesawat. "Aku Clara. Senang mengenalmu, Edward."Clara dan Edward lagi, kemudian terlibat dalam percakapan yang lembut dan hangat. Dia bercerita tentang tujuannya ke ibu kota, tentang impian-impian yang ingin dia capai di sana. Edward pun mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati, sesekali menimpali cerita Clara dengan pengalaman dan pemikirannya sendiri.Seiring waktu, Edward merasa ada ikatan yang kuat terbentuk antara mereka. Dia merasa nyaman berada di samping Clara, dan dia yakin Clara juga merasakan hal

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 126 - Berasal Dari Kelompok Mafia

    Edward berhenti sejenak, mencoba mencari kata-kata yang tepat. Dia menatap Clara dengan pandangan yang penuh kekaguman dan rasa penasaran. "Mungkinkah kamu sebenarnya bisa melihat masa depan?" tanyanya berbisik.Clara menatap Edward, lalu menghela napas panjang. Dia pun mengangguk sambil tersenyum lembut, "Ya, Edward. Aku bisa melihat masa depan. Aku sebenarnya seorang cenayang," akunya.Edward tampak terkejut, tak mengira dugaannya benar-benar terjadi. "Itu ... itu sangat luar biasa, Clara. Berkatmu, kita semua selamat dari kecelakaan pesawat. Huh, kalau saja kamu tidak mendapat pengelihatan, bisa habis riwayatku," ujarnya.Clara spontan tersenyum canggung, "Kamu jangan berlebihan, Edward. Lagian, aku juga nggak mau mati di pesawat itu. Terus, kamu juga sudah banyak membantuku, jadi aku harusnya berterima kasih sama kamu," ujarnya juga, merendah.Namun, detak jantung Clara tiba-tiba meningkat ketika melihat Jhon berlari cepat ke arahnya. Dia tahu harus segera pergi dari tempat ini se

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 127 - Apa Ada Hungannya Dengan Helena?

    Clara terpaku sejenak, dibuai oleh visi masa depan yang mendadak muncul dalam pikirannya. Dia melihat Edward berdiri gagah di tengah medan laga yang telah hancur lebur, dikelilingi oleh barisan wanita pejuang yang perkasa. Seolah dunia ini hanya milik Edward, pria terakhir yang berdiri, sementara pria lainnya telah lenyap ditelan pasukan wanita itu."Edward, apa yang terjadi padamu?" Clara bertanya dengan nada penuh kekhawatiran. "Bagaimana mungkin kamu berada di medan perang, dikelilingi oleh pasukan wanita?"“EH?!” Edward terkejut, mencoba mencerna pertanyaan Clara, "Apa yang kamu maksud, Clara? Pasukan wanita apa yang kamu bicarakan?" balasnya dengan bertanya.Clara merasa gelisah, ingin membantu Edward, namun dia terbentur oleh kebingungan bagaimana menjelaskan situasinya. Dia hanya tahu bahwa Edward akan menghadapi ancaman besar dari sosok dengan kekuatan luar biasa."Pokoknya, kamu harus mencari tahu lebih lanjut tentang pasukan wanita itu," saran Clara, berusaha meyakinkan Edwa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 128 - Serangan Mafia

    Singkat cerita, Edward melanjutkan perjalanan menuju ibu kota menggunakan kereta biasa. Ia tidak kebagian tiket kereta cepat, makanya terpaksa menaiki kendaraan tersebut.Clara juga naik kereta itu, mereka pun pergi bersama, tetapi mereka tidak banyak mengobrol seperti sebelumnya. Edward jadi lebih pendiam semenjak menerima teguran dari Administrator.Clara heran, memperhatikan setiap mimik wajah yang terpancar dari Edward. Dia mencoba menerka, namun tidak bisa menemukan apa-apa."Edward, apa kamu baik-baik saja?" tanya Clara, mencoba membuka obrolan."Aku tak apa kok, jangan khawatir," jawab Edward tanpa menoleh, matanya masih melihat pemandangan di luar lewat kaca jendela."Yakin?" Clara memastikan. "Kok aku ngerasa kamu sedang tidak baik-baik saja? Mungkinkah kamu masih kepikiran tentang masalah di masa depan itu?"Edward mau tak mau menoleh ke Clara, "Aku memang memikirkannya, tapi tidak terlalu serius. Lagi pula, apa yang kamu lihat belum tentu akan terjadi, bukan?"Clara mengangg

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-16
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 129 - Alam Nirwana

    Tak lama kemudian.Edward terbangun, merasa tubuhnya ringan. Kepalanya berputar-putar, dan segalanya tampak seperti mimpi. Dia berada dalam keadaan jatuh, namun tanpa rasa sakit. Dia serasa melayang tanpa rasa takut. Berada di tempat yang sangat jauh, tapi seolah sedang berada di rumah sendiri.Edward membuka matanya perlahan. Langit biru yang cerah menyambutnya, dan awan putih bergerak perlahan di atasnya. Hangat dan nyaman, tempat ini memancarkan banyak kedamaian dan ketenangan.Di depannya berdiri seorang wanita cantik dengan sayap putih yang indah, seperti seorang malaikat. Senyumnya juga hangat, sorot matanya berkilau dengan kebaikan dan kasih sayang."Halo, Edward Lewis," ucap wanita itu dengan suara yang lembut dan menenangkan. "Selamat datang di alam Nirwana. Saya adalah administrator yang selalu mengirim pesan padamu. Saya akan membantumu selama berada di sini."Edward tidak langsung menanggapi, malah menatap sekelilingnya. Ada pohon-pohon hijau dan subur, bunga-bunga indah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 130 - Dua Pilihan Sulit

    Hati Edward berdebar-debar, penuh kecemasan saat mendengar ultimatum yang sudah diberikan sang Dewi Cinta.Meskipun Edward masih terpesona oleh kecantikan Dewi Lexia, ia khawatir kecantikan tersebut akan membunuhnya.Apalagi dia sudah melihat para korbannya, yang jelas-jelas akan menjadi situasi berbahaya jika salah memberikan jawaban kepada Dewi Lexia.“Aku akan menjawabnya dengan jujur. Silakan beri saja pertanyaannya,” ucap Edward, setelah membuang nafas berat.Dewi Lexia tersenyum puas mendengar tanggapan Edward. Ia merasa senang karena Edward bersedia untuk berkomitmen pada kejujuran.Dengan lembut, Dewi Lexia membawa Edward ke singgasana, kemudian duduk di sebelahnya."Mari kita mulai, Ed," ucap Dewi Lexia, terdengar menggoda sekali suaranya. "Aku ingin tahu tentang impianmu, tentang apa yang membuatmu bahagia, dan apa yang membuatmu takut."Edward terkejut akan pertanyaan-pertanyaan tersebut, tapi dia masih bisa memberikan jawabannya.“Jujur, aku tidak punya mimpi yang terlalu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 131 - Tujuan Asli Dewi Lexia

    Edward merasakan tekanan luar biasa dalam menghadapi pertanyaan terakhir Dewi Lexia. Dia merenung sejenak, membiarkan pikirannya melayang ke masa depan yang mungkin terjadi jika dia memilih salah satu opsi.Di satu sisi, Edward menyadari bahwa melanjutkan Sistem Harem adalah tanggung jawabnya sebagai orang terpilih. Dia telah berjuang keras hingga mencapai titik ini, menghadapi berbagai rintangan dan bahaya. Jika dia memilih untuk melanjutkan perjuangan ini, dia bisa memastikan kalau peperangan itu akan berhasil dicegah, menyelamatkan banyak nyawa dan membawa kedamaian bagi dunia.Namun, di sisi lain, Edward tidak bisa mengabaikan kehadiran anak yang ada di dalam rahim Helena. Dia merasakan ikatan kuat dengan kehidupan yang sedang tumbuh di dalam rahim wanita cantik itu. Edward pun tahu, begitu ia memilih anak itu berarti dia harus berhenti menjadi pahlawan dan menghadapi kehidupan baru sebagai seorang ayah. Ini adalah pilihan yang sulit, karena Edward akan meninggalkan perjuangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 132 - Hingga Benar-benar Tuntas

    Sementara itu. Di tepi danau yang sepi dan berhawa dingin. “Ah, tolong hentikan, Edward. Rasanya ini terlalu geli ....” “Huh ... aku tak bisa menahannya lagi, bisa terbawa nafsu jika kamu terus begini ....” “Edwrard, apa yang akan kamu lakukan?! Hei ... cepat jauhkan ular besar itu dari sana! Punyaku masih perawan, bisa sobek jika kamu langsung memasukannya ....” Clara tampak berusaha menghentikan perbuatan Edward yang hendak memasukan benda pusaka ke lubang miliknya. Dia terkejut karena Edward tiba-tiba berubah seagresif ini. Sebelumnya, Clara dan Edward jatuh ke jurang yang sangat dalam. Beruntung mereka mendarat di permukaan air danau, sehingga tidak mendapatkan luka serius. Hanya saja, punggung Edward menghantam air lebih dulu, membuatnya tak sadarkan diri untuk waktu yang sangat lama. Clara langsung merasa bersalah gara-gara kejadian tersebut, sebab dia yang sudah membuat Edward celaka gara-gara dikejar kelompok mafia. Terlebih, Edward sudah melindunginya saat terjadi ben

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24

Bab terbaru

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 149 - Pengkhianat

    Edward menatap dengan cermat sosok pria yang baru saja bangkit dengan tenaga luar biasa. Meskipun dia mengaku telah sembuh berkat obat Edward, ekspresi wajah pria itu menunjukkan kekhawatiran mendalam. “Ayah, kamu benar-benar baik-baik saja?” tanya Aluna, penuh rasa syukur dan cemas bersamaan. “Tenang, Nak. Aku baik-baik saja sekarang,” jawab pria itu sambil mengamati tim medis yang sudah berusaha menolongnya. Edward merasa lega, tetapi rasa ingin tahunya semakin membara. Dia berusaha menyusun strategi untuk menghadapi ancaman di balik serangan bom tersebut. “Aluna, ayo kita bicara sebentar,” ajak Edward, menarik Aluna ke samping, jauh dari kerumunan. “Ada apa, Ed? Kenapa serangan ini bisa terjadi?” tanya Aluna dengan suara bergetar. Edward mencoba menganalisis situasi. “Ada kemungkinan bahwa serangan ini bukan hanya sekadar aksi teroris. Menurut informasi yang aku dapat, keluarga Everdeen mungkin sudah menjadi target lama. Ada beberapa kelompok yang bisa melakukan hal ini,

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 148 - Ayah Aluna

    Edward merasa gelisah dan khawatir usai mendengar kabar buruk dari Aluna. Dia segera kembali ke meja Clara dengan wajah yang penuh kekhawatiran."Ada apa, Ed?" tanya Clara, tampak penasaran.Edward menjelaskan situasi yang sedang terjadi kepada Clara, tentang pengeboman di perusahaan ayah Aluna. Clara terkejut mendengarnya dan merasa prihatin dengan keadaan Aluna dan keluarganya."Kita harus segera pergi ke tempat Aluna. Dia butuh dukungan kita di saat-saat seperti ini," ujar Clara tegas.“Tidak, kamu tak perlu pergi kesana. Kamu masih punya masalah yang harus diselesaikan,” tukas Edward, diam-diam mengeluarkan sebotol air dari sistem harem.“Minumkan ini pada ibumu, lalu kabari aku reaksinya. Cukup satu gelas saja, jangan berlebihan,” jelasnya sambil memberikan botol air itu pada Clara.“Air mineral? Untuk apa air mineral, Ed?” Clara bingung sendiri, menatap air itu dan tidak mengerti.Edward tersenyum tipis, “Percayalah, air itu bisa mengatasi masalahmu. Aku yakin ibumu aka

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 147 - Harus Menemui Helena, Tapi?

    Edward menatap Aluna dengan ekspresi serius, mengangguk pelan. "Dua triliun, ya? Baiklah, aku akan membantu kamu," ujarnya, mengambil ponsel Aluna dan mulai melakukan transfer.Aluna menatap Edward dengan mata berkaca-kaca, terharu dengan kesediaan Edward yang membantu keluarganya. "Terima kasih, Edward," ucapnya, suaranya bergetar.Edward hanya tersenyum, menepuk bahu Aluna dengan lembut. "Tidak perlu berterima kasih, Aluna. Kita adalah pasangan, dan pasangan harus selalu membantu satu sama lain," ujarnya, menenangkan Aluna.Setelah selesai transfer, Edward mengembalikan ponsel Aluna. "Ok, masalahnya beres. Aset keluarga Everdeen sudah aman sekarang," ujarnya, tersenyum tulus.Aluna menatap Edward dengan mata berbinar, penuh rasa terima kasih. "Kamu benar-benar menyelamatkan kami, Edward. Aku tidak tahu bagaimana cara membalas budi baikmu," ucapnya, suaranya penuh rasa haru.Edward hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya. "Tak perlu membalas apa-apa, aku hanya melakukan apa yang seh

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 146 - Berhutang 2 Trilun

    Edward termenung cukup lama usai membaca pesan Irene, benar-benar bingung dan tak tahu harus mengambil keputusan apa."Sarapannya sudah siap, Ed. Ayo kesini," teriak Aluna dari arah dapur, sontak membuyarkan lamunan Edward."Oke, sebentar ...." Edward menanggapi sambil mengenakan pakaiannya. Mencoba melupakan Helena sejenak dan berusaha fokus pada Aluna.Tak lama berselang, Edward tiba di ruang makan, tampak beragam makanan yang sudah tersaji di atas meja."Wah, kamu jago masak ternyata. Kelihatannya makananmu enak-enak," ujar Edward, memuji usaha Aluna.Wajah Aluna pun memerah, jelas senang dengan pujian Edward."Silakan dicoba, Ed. Semoga kamu tidak kecewa," ujarnya.Edward tersenyum kecil mendengarnya, "Kenapa aku harus kecewa? Aku pikir makananmu terasa lezat.", kemudian dia menyantap makanan itu. Mulai dari daging hingga sayur sop bening.Namun, yang paling menggugah selera Edward adalah sambal buatan Aluna. Siapa sangka, wanita secantik dia sangat pandai membuat sambal."Ini ena

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 145 - Membuatnya Jauh Dari Helena

    Pagi berikutnya.Edward dan Aluna terbangung dalam keadaan telanjang, mereka tampak masih lelah usai melakukan persetubuhan panas tadi malam.Aluna sendiri sangat menikmati hal tabu tersebut meski sudah pernah merasakannya. Dia pikir Edward terlalu perkasa sehingga berhasil membuatnya melalang buana berulang kali. Ini juga merupakan pengalaman baru bagi wanita dewasa itu.Entah berapa kali Aluna mendapatkan pelepasan tadi malam, pastinya sangat sering sampai dia tak bisa menghitungnya pakai jari lagi.“Uh ... aku sepertinya akan kesulitan berjalan,” ujar Aluna masih dengan mata mengantuk.Dia lalu menyentuh ranah kewanitaannya, dan ternyata masih ada sisa-sisa cairan di sana.“Aduh, aku langsung tidur semalam, aku tak sempat membersihkannya. Kira-kira Edward benci wanita kurang teliti seperti aku tidak ya?” Aluna tampak cemas, jelas takut akan hal tersebut.“Mana mungkin aku membencimu, jusru aku menyukai wanita seperti kamu,” sahut Edward, langsung membawa Aluna ke dalam pelukannya.

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 144 - Resmi Dimulai

    “Edward, apa kamu baik-baik saja?” tegur Aluna kala Edward semakin larut dalam lamunannya.Edward tidak langsung menanggapi, hanya mentapa wajah cantik Aluna dengan sayu. Dia tiba-tiba ragu untuk menuntaskan misi utama sistem harem dengan wanita itu.Aluna seketika menyadari sesuatu dari ekspresi Edward, namun dia tidak ingin berhenti di sini setelah memantapkan hatinya untuk Edward. Dengan berani, dia pun mendekati Edward sambil melepas pakaiannya secara perlahan.“Ini mungkin bukan yang pertama bagiku, tapi aku percaya kemampuanku bisa mengilangkan semua keraguanmu. Aku harap kamu tidak keberatan, supaya kita bisa lanjut ke tahap yang lebih serius,” ujar Aluna, kini sudah telanjang bulat di depan Edward. Dia sangat berharap Edward akan langsung menyerangnya setelah disuguhkan pemandangan indah semacam itu.Glup!Edward menelan salivanya, bersamaan dengan naiknya gairah yang secara perlaan. Tidak mau jadi orang munafi, dia memang sudah terangsang oleh Aluna saat ini.“Tolong lihat ak

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 143 - Langkah Mana?

    Malam semakin larut, bahkan hampir mendekati pagi.“Maaf, urusan kakekku benar-benar merepotkan. Kamu jadi terlibat dalam hal-hal aneh yang selalu dirasakan kakekku selama ini,” ujar Aluna begitu tiba di depan pintu apartemennya, kemudian dia membuka pintu itu dan membiarkan Edward masuk.“Silakan masuk, Edward. Anggap saja tempat tinggal sendiri,” ujarnya.“Terima kasih, Aluna,” balas Edward, tersenyum tulus. Kakinya lalu melangkah ke dalam kamar apartemen itu.Wusssh!Aroma sangat wangi langsung menyambut Edward di sana, apalagi kamar ini terasa sangat feminim karena hampir seluruhnya didekorasi warna merah muda.“Apa kamu sangat menyukai warna pink?” tanya Edward, cukup penasran jadinya, tanpa sadar menoleh ke arah selangkangan Aluna, mengira di dalam sana juga isinya berwarna merah muda. “Tentu saja, bukankah warna ini penuh dengan romansa?” Aluna tersenyum cerah, sepertinya paham maksud tatapan Edward.“Begitu ya?” Edward lanjut berjalan memasuki kamar, melihat-lihat ke sekitar.

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 142 - Menyerang Vampir

    Edward melihat Peter dengan penuh kekhawatiran. "Kakek, apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana kita bisa melawan vampir?" tanyanya.Peter mengambil napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum menjawab. “Pertama-tama, kita harus mencari tahu lebih banyak tentang vampir, terutama kelemahan dan cara melawan mereka,” ujarnya.Edward mengangguk, ia juga berusaha menenangkan dirinya sendiri. "Tapi dari mana kita bisa menemukan informasi itu? Apa ada di buku yang aku bawa?" tanyanya lagi.Peter mengingat-ingat sambil merenung sejenak. "Ada satu tempat di kota ini yang mungkin memiliki jawabannya. Perpustakaan kuno. Mereka memiliki koleksi buku langka dan mungkin ada yang berkaitan dengan vampir," jawabnya.“Perputakaan itu lagi?” Edward terkejut mendengarnya.“Ya, hanya di sana satu-satunya tempat yang bisa digunakan untuk melawan vampir.” Peter tampak yakin dan tegas.“Ayo bergerak sekarang, kita tak boleh membuang waktu,” ajaknya.Kemudian, kedua pria beda usia i

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 141 - Mungkin Saja Vampir?

    Edward dan Aluna tiba di rumah sakit jiwa setelah beberapa saat berkendara. Aluna tampak gugup dan khawatir, sedangkan Edward mencoba untuk tetap tenang dan bijaksana.Mereka lalu berjalan menuju ke ruangan tempat kakek Aluna dirawat, letaknya di lantai atas gedung tersebut.Setelah menunggu beberapa saat, kakek Aluna akhirnya muncul di depan mereka. Dia tampak lemah dan pucat, namun masih bisa tersenyum lembut pada cucunya.“Aluna, kamu pasti cucuku, Aluna, ‘kan?” Sapa kakek itu, sepertinya masih bisa mengenali Aluna.“Ya, kakek.” Aluna langsung memeluk kakeknya dengan erat.“Salam kenal, kakek. Aku Edward Lewis,” ucap Edward segera memperkenalkan dirinya dan memberikan salam hormat pada kakek Aluna.Kakek Aluna pun memperkenalkan dirinya sebagai Peter Everdeen, seorang ahli dalam dunia ilmu hitam dari keluarga Everdeen.‘Ahli ilmu hitam?’ Ulang Edward dalam benaknya, rasanya agak akrab dengan hal-hal semacam ini.“Hahaha! Aku suka ekspresimu, Edward. Kau sepertinya sudah pernah beru

DMCA.com Protection Status