Home / Pernikahan / SETELAH 25 TAHUN KEMANDULAN / 33. Tamu Peminta Zakat

Share

33. Tamu Peminta Zakat

“Siapa yang datang maghrib-maghrib begini?”

Shania bertanya penuh rasa penasaran.

Tanpa menjawab pertanyaan istriku aku langsung melangkah ke depan untuk membuka pintu demi mengetahui siapa yang bertamu saat maghrib seperti ini.

Istriku dengan sigap mengikuti di belakang sembari membawa segelas air putih. Aku tahu dia bermaksud agar aku membatalkan puasaku terlebih dahulu sebelum menemui tamu yang datang ke rumah kami.

Karena itu aku langsung meminum air yang disodorkan istriku terlebih dahulu sebelum membuka pintu.

“Terima kasih, sayang,” ucapku saat bangkit dari duduk sembari menyerahkan gelas yang telah kosong kepada Shania.

Setelah itu aku baru membuka pintu dan agak terkejut dengan kedatangan beberapa orang keluarga jauh kami, yang memang selalu datang setiap kali menjelang lebaran.

Dadaku langsung terasa sesa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status