Share

PENAWARAN

Author: Haii'Fer
last update Last Updated: 2024-10-25 11:55:47

Wanita yang akhirnya datang ke pertemuan itu adalah Felice Chiara Farfalla. Dia datang masih dengan baju yang dia pakai dari tadi pagi. Felice terpaksa datang karena tidak ingin menimbulkan keributan atau menjadi sasaran kemaraha Presdir Edward.

Tak tuk tak tuk

“Maaf aku terlambat.” Ucap Felice yang sedang menyamar jadi Direktur Arina.

Xavier yang awalnya ingin memutuskan pergi setelah tahu dibohongi oleh Arka mendadak diam membeku setelah melihat wanita itu. Arka melirik ke arah tulisan nama yang ada piring yang sudah disiapkan waitress. Disitu tertulis nama Xavier Oda Valent dan Arina Greesa Reine.

“Kamu nona Arina Greesa Reine?” Tanya Xavier.

“Anggap saja begitu.” Balas Felice mengangguk.

“Aku Xavier Oda Valent.” Ucap Xavier.

Rencana awal Felice setelah datang ke tempat itu adalah hanya untuk hadir lalu pulang ke hotel. “Maaf ada masalah di kantor. Aku tahu ini tidak sopan, tapi aku harus…” Ucap Felice terhenti saat waitress membuka menu steak daging yang terlihat menggiurkan di depan matanya. Felice juga melihat ke sekeliling meja, banyak makanan yang terlihat enak dan sayang jika harus diabaikan.

Akhirnya setelah melihat makanan-makanan yang sepertinya enak membuat Felice membatalkan niat awalnya itu. Felice langsung duduk di kursi yang tersedia tanpa mempedulikan Xavier.

Saat Felice akan menyantap makanan Xavier melihat ke arah wanita itu dan bertanya tentang ucapannya tadi. “Tapi aku harus… Tapi aku harus apa?” Tanya Xavier.

“Ehh, kamu sudah repot-repot memesan tempat dan menyiapkan semua hidangan ini. Aku akan makan dahulu sebelum pergi.” Ucap Felice.

Felice segera mengambil roti di hadapannya dan segera menyantapnya. Felice makan dengan sangat cepat dan terkesan buru-buru seperti orang kelaparan yang belum makan setahun.

Xavier terus memperhatikan tingkah wanita itu sampai Felice merasa malu. Dan pada akhirnya Xavier juga ikut makan bersama Felice yang dia kenal sebagai Arina.

Bukan Felice namanya jika tidak ambis dengan pekerjaannya. Meskipun sambil makan dan diminta menggantikan kencan buta Arina, Felice tetap tidak meninggalkan pekerjaannya barang sedetikpun.

“Vareena! Kamu sudah menanyakan merek mana saja yang ingin berkolaborasi dengan Anthony Vaccarel?” Ucap Felice saat menghubungi Vareena.

Menyebutkan nama Anthony membuat Xavier menoleh ke arah Felice. Xavier heran ada wanita yang sangat abisius dan kompetitif seperti Arina ini. Dia menelpon sambil makan dan sambil melakukan pekerjaannya. Sungguh luar biasa bagi Xavier.

“Katakan saja. Begitu dia sepakat kami harus mengerjakan musim berikutnya. Lihat apa yang kamu suka dan segera minta sampelnya. Mungkin pewarnanya agak berbeda. Jadi, periksa kualitasnya. Yaah sampai jumpa.” Ucap Felice. Kemudian mematikan panggilan teleponnya.

Belum ada satu menit sudah ada panggilan telepon lagi. Xavier sempat membaca nama yang menghubungi wanita itu. “Direktur Arina.” Namun, telepon itu diabaikan oleh Arina palsu.

Sejak saat itu Xavier menyadari bahwa wanita yang ada dihadapannya adalah Arina palsu. Untuk beberapa saat Xavier memperhatikan melihat wallpaper dari ponsel Arina palsu itu. Gambarnya seperti familiar bagi Xavier.

“Maafkan aku. Aku sedang dalam perjalanan bisnis, Andai tidak harus berada disini, aku pasti sedang bekerja keras.” Ucap Arina palsu pada pria dihadapannya tanpa menoleh sedikitpun. Arina palsu itu hanya fokus pada gadgetnya terus tanpa henti.

“Paginya, dia menyeret seorang pria keluar dari kamar hotel, dan malamnya dia bekerja saat kencan buta?” Gumam Xavier dalam hati.

“Kamu seorang desainer?” Tanya Xavier.

Alina palsu sempat menoleh ke arah Xavier. “Aku freelance fotografer. Aku memotret model fashion.” Ucap Xavier.

Direktur Alina palsu melirik arah tas dan barang bawaan Xavier dan sepertinya benar pria ini adalah Fotografer.

“Kita mungkin saja pernah bertemu. Fotografer dan desainer sering berpapasan di event-event.” Ucap Xavier.

“Pertemuan yang tidak berkesan tidaklah berarti bagiku.” Ucap Direktur Alina palsu.

Yang tidak berkesan?” Tanya Xavier.

“Ya! Pertemuan yang biasa saja. pertemuan yang tidak spesial.” Balas Direktur Alina palsu.

“Kamu cukup pelupa untuk ukuran seorang desainer. Aku jarang melupakan wajah yang pernah ada di bingkaiku.” Ucap Xavier sambil tertawa kecil.

“Aku disini bukan karena ingin. Aku dipaksa datang dan kurasa aku tidak akan menemuimu lagi. Goodbye!” Balas Direktur Alina palsu sambil membereskan barang bawaanya.

“Masih ada hidangan penutup.” Ucap Xavier.

Direktur Alina palsu menoleh. “Aku tidak suka makanan manis.” Ucap Direktur Alina palsu.

“Bagaimana dengan teh hangat?” Ucap Xavier.

“Teh hanya panas sebentar.” Balas Direktur Alina palsu.

“Cara bicaramu seakan kamu sedang jengkel.” Ucap Xavier.

“Kalau begitu, permisi.” Ucap Direktur Alina palsu kemudian Ia berdiri dan meninggalkan Xavier d meja itu.

Xavier memperhatikan wanita itu. Dia pergi tanpa menoleh ke belakang. Setelah itu Xavier juga keluar dari restoran itu.

Setelah keluar dari restoran Xavier sengaja memilih jalan yang sama dengan jalan yang dipilih Direktur Arina palsu.

“Nona Felice, apa yang harus aku lakukan?” Ucap Luna melalui sambungan telepon.

“Kenapa? Ada apa?” Tanya Felice.

“Kurasa berkasnya tertukar sebelum kita mengirimnya ke percetakan.” Ucap Luna. Dunia Felice nyaris hancur seketika.

“Beri tahu Sabrina untuk mengirimkan file aslinya lewat email. Kita cetak ulang disini saja.” Pinta Felice.

“Tunggu sebentar Nona Felice. Vareena sedang menghubungi Sabrina sekarang.” Balas Luna.

“Sabrina bagaimana? Kamu menemukan salinan aslinya?” Ucap Vareena saat menghubungi Sabrina.

“Tidak ada disini. Aku sudah mencarinya di mejamu dan meja manajer, tapi tidak ada.” Sahut Sabrina yang sedang panik mencari file kesana kemari.

Heah. Felice hanya bisa menghela nafas. “Begini saja. mari kita ambil foto lagi disini.” Ucap Felice.

“Apa?” Respon Luna.

“Anthony menunda semua meeting hingga besok. Kita masih punya waktu, dan sampelnya ada disini. Kita bisa memotretnya besok.” Ucap Felice.

“Aku akan menyewa model. Lalu bagaimana dengan fotografernya?” Sahut Luna.

“Fotografer yang biasa mengambil gambar untuk kita sedang berada di acara dan tidak bisa dipanggil.” Sahut Vareena.

“Astaga. Bagaimana ini?” Sahut Luna.

Felice teringat dengan ucapan pria tadi. Dia seorang fotografer. Felice sempat melihat Xavier di dekatnya. Namun mereka sempat berpisah di persimpangan jalan. Dengan sigap Felice segera mencari dimana keberadaan Xavier.

 “Tunggu sebentar akan aku kabari.” Ucap Felice. Kemudian Felice berlari mengejar Xavier yang ada di sebrang jalan.

Felice nyaris tertabrak mobil karena tidak mematuhi rambu saat menyebrang. Xavier sangat cepet hilang dari pandangan sehingga Felice harus secepat kilat mengejar Xavier yang keberadaanya tertutup oleh kerumunan orang-orang.

Ketika Felice sudah tidak bisa menemukan Xavier tiba-tiba saja ada orang yang mengajaknya bicara. “Kamu sedang mencari seseorang? Tanya Xavier yang muncul dari belakang Felice.

“Apa kamu ada waktu luang besok? Kamu mau bekerja paruh waktu?” Tanya Felice tanpa basa-basi.

“Melakukan apa?” Tanya Xavier.

“Kamu bilang kamu fotografer model fashion. Akan aku berikan nuansa adegannya. Aku desainer The Premiére.” Ucap Felice dengan nafas yang naik turun karena habis berlari.

“Oh begitu rupanya. Lalu?” Ucap Xavier.

“Ini masih rahasia tapi untuk musim berikutnya, kita akan berkolaborasi dengan Anthony. Ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk kamu.” Ucap Felice.

Kita lihat saja. biasanya aku yang memutuskan apa yang ingin kulakukan. Aku memutuskan sendiri.” Ucap Xavier.

“Bekerja dengan profesional sepertiku akan membuatmu merasa bangga.” Sahut Felice.

“Aku akan merasa bangga saat aku mau.” Balas Xavier.

“Jika kamu mengambil kesempatan ini, ini akan jadi pengalaman berharga untukmu, saat kelak kamu meneken kontrak dengan majalah atau agensi itu akan bisa dijadikan portofolio.” Ucap Felice.

“Jadi, aku harus melakukannya?” Tanya Xavier yang sebenarnya ingin tertawa karena Felice tidak tahu dia siapa.

“Ya. Kamu satu-satunya pilihanku.” Gumam Felice dalam hati.

“Ya ini bagus untuk karir kita.” Ucap Felice.

***

“Hanya ada sedikit bukti kita bisa mempercayainya. Tas kameranya sangat tua. Artinya dia sering memakainya. Dia bukan pemula.” Ucap Felice dihadapan para asistennya selagi dia mengedit untuk membuat katalog baru yang akan di cetak.

“Bagaimana dengan para modelnya? Sudah aman? Apa ada problem?” Tanya Felice.

“Aku menggunakan kenalanku.” Jawab Luna.

“Oke, bagus.” Balas Felice yang masih harap-harap cemas dengan respon Xavier besok. Saat bicara tadi Xavier terlihat tidak antusias dengan permintaan Felice.

Berbeda dengan Felice yang sedang harp-harap cemas, Xavier sedang tertawa melihat sosial media Direktur Arina sambil mengingat perkataan Felice. Xavier semakin yakin bahwa wanita itu bukan Direktur Arina melainkan Felice manajer desainer Lauré.

“Manarik!” Monolog Xavier sambil meminum wine di kamar hotelnya.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PENOLAKAN

    Hari esok pun tiba. Xavier menerima tawaran Felice untuk menjadi Fotografer mereka. Felice dan team segera menyiapkan semua keperluan untuk foto.Suasana photoshoot sudah cukup ramai dengan staff yang berlalu lalang untuk mengerjakan tugas mereka masing-masing. Fotoshoot dilakukan di outdoor, sesuai dengan tema yang sudah ditentukan.Felice sudah menyiapkan semuanya dengan detail. Apa yang akan dipakai oleh model sudah tertera di papan informasi.“Baris pertama Rosalia dalam urutan ini. Dan Luca?” Ucap Felice.“Skema warnanya tumpang tindih.” Ucap Luna.“Kita akan pakai gaun?” Tanya Felice. “Ya. Tidak apa-apa?” Ucap Luna. “Ya tidak masalah.” Balas Felice.“Oke.” Balas Luna.“Vareena, periksa rambut dan riasan para model.” Ucap Felice.“Baiklah.” Vareena.“Apa itu sudah disiapkan?” Tanya Felice pada staff yang sedang menyiapkan properti untuk foto.“Sudah.” Ucap staff properti foto.Ckrek ckrek ckrek.Xavier terus mengambil foto Felice dalam keadaan apapun. Baginya Felice terlihat sang

    Last Updated : 2024-10-26
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKHIRNYA AKU TAHU

    “Menemui Anthony. Setidaknya kita harus memberitahunya apa yang dia lewatkan dari kita.” Balas Felice.Saat Felice pergi ternyata Xavier mendengarkan percakapan mereka berdua. Namun, Felice dan Luna tidak menyadari ada Xavier di dekat mereka.***Sesuai dengan ucapannya, Felice benar menemui Anthony di acara Special Party. Hanya orang-orang yang memiliki tiket undangan yang bisa datang ke acara itu. Dalam party itu Felice mendekati Anthony untuk membujuknya agar mau melihat hasil desainnya dan mau diajak bekerja sama.Xavier yang menyadari Felice akan menemui Anthony di Special Party, membuatnya jadi pergi ke acara tersebut. Namun, Xavier datang menggunakan tiket undangan milik Arka. Saat Xavier berada di pintu masuk Xavier tidak sengaja menginjak kaki wanita dibelakangnya, Xavier segera menangkap tubuh wanita itu agar tidak jatuh.Bugh! Mata mereka saling bertatapan. Wanita itu tersenyum kepada Xavier. “Arina Greesa Reine.” Gumam Xavier dalam hati. Yaps benar wanita itu yang ia bantu

    Last Updated : 2024-10-27
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   INFLUENCER

    Hal pertama yang perlu dilakukan setelah gagal adalah mencoba cara lain yang lebih ekstrem. Itu semua bisa dimulai dengan mencari tahu apa yang orang inginkan.Psikologi orang yang ingin memakai warna berani seperti warna neon chartreuse atau warna kulit merah itu sebagai bentuk pelarian dari kenyataan yang penuh tekanan.“Vareena, kamu bertanggung jawab atas kaus polos, dan Sabrina kamu bertanggung jawab atas gaun. Minta sampel kain pada tim manufktur handmade. Aku akan pergi untuk mengatur semuanya.” Ucap Felice saat rapat tim.Setiap tahun, kurang lebih para desainer membuat 200.000 pakaian. Tapi pakaian bukanlah sekedar rancangan. Namun, para desainer merancang kebutuhan 200.000 orang.Kebutuhan akan mantra yang orang yakini agar mereka akan tampak menonjol atau tampil cantik dengan pakaian tertentu. Sebut saja itu hipnosis diri atau penghiburan diri. Satu pakaian membuat ilusi orang menjadi kenyataan. Jika kamu ingin bahagia, jadikanlah i

    Last Updated : 2024-10-28
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KESALAHPAHAMAN

    “Tunggu disini. Aku akan meneleponmu begitu aku selesai.” Sahut Arka saat sampai di kantornya.“Apa Pak Yovie sudah tiba?” Tanya Arka saat menghubungi Liam.Setelah Arka masuk ke kantor, tidak lama kemudian Felice dan Direktur Arina tiba disana. Mereka segera berlari masuk ke kantor Arka.Situasi jadi sangat menegangkan dengan semua kekacauan yang Krystal buat. “Bagaimana ini Pak Yovie?” Tanya Arka yang sudah gemetar.“Aku sudah memberitahu Krystal bahwa kita menerima uangnya dan membuat kesepakatan. Tapi Influencer yang Pengikutnya lebih sedikit akan promosikan Layr. Jadi, dia berpikir bahwa dia salah mempromosikan merek local. Ah, dia juga membuatku sakit kepala.” Sahut Pak Yovie, manajer Krystal.“Sudah kirim daftar undangan?” Ucap Arka.“Mereka akan melakukan pencocokan ukuran pakaian besok.” Balas Liam.“Oke, dia akan dapat gift card tambahan. Dia akan menjadi yang terakhir berdiri di zona foto, dan kita akan memberikannya Limosin yang terbaik. Kita juga akan mempekerjakan pengaw

    Last Updated : 2024-10-28
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HURU-HARA KRYSTAL

    Drtt drtt“Kamu ada dimana? Paris? Jakarta? Seoul?” Pesan dari Irene untuk Xavier. Setelah melihat pesan dari Irene, Xavier segera melihat postingan-postingan sosial media Irene.“Aku tiba di Jakarta siang tadi. Bagaimana kabarmu?” Balas Xavier pada Irene.***Saat sedang memilih setelan untuk acara pensiun Ezra, Papa Felice yang akan segera pensiun sebagai PNS. Yuri, Mama Felice terus membujuk agar Felice mau dikenalkan dengan anak kenalannya.“Felice mama mau kenalkan kamu dengan anak kenalan mama. Dia tinggal di Prancis.” Ucap Yuri.“Dia tingal di Prancis?” Sahut Felice sambil terus memilih-milih pakaian yang cocok untuk Papahnya.“Ya, itu dia intinya. Jika dia tinggal disini, wanita lain akan merebutnya. Dia gagal menemukan seseorang di Prancis.” Sahut Yuri.“Mungkin itu artinya ada yang salah dengannya.” Sahut Felice sambil terus melihat lihat setelan dan harganya.“Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu masih lajang karena merasa sangat hebat dan sempurna?” Tanya Yuri sambil terus

    Last Updated : 2024-10-29
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HARGA DIRI

    Tuut tuuut“Halo.” Sahut Xavier.“Oh, Xavier. Aku sudah mengirim setelan yang harus kamu pakai untuk acara besok, ke kamar hotelmu.” Sahut Camilla.“Apa Arka memberitahumu di mana aku tinggal?” Sahut Xavier yang sedang melakukan treadmil.“Berhubung kamu ada disini dan ini peringatan ke 5 tahun kematiannya. Aku rasa, kita harus mengadakan upacara yang layak. Berpakaianlah yang sesuai.” Sahut Camilla.“Aku akan memakai yang cocok untukku.” Balas Xavier.“Aku mengirim kemeja dan dasi. Pakai yang ibu kirimkan. Sampai jumpa.” Sahut Camilla kemudian Ia mematikan sambungan teleponnya.Setelah Camilla mematikan teleponnya, Xavier menaikan speed treadmil untuk menyalurkan emosinya. Xavier paling tidak suka jika Ibu tirinya itu ikut campur dalam semua urusannya.***Krystal s

    Last Updated : 2024-10-30
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KENAPA HARUS KAMU ORANGNYA

    “Karena itu, menurutku dia profesional karena karyanya menyentuh perasaan seseorang yang melihatnya.” Ucap Felice.Flashback on.Paris, 5 tahun lalu.Suatu hari ketika sedang berjalan di keramaian dan sedang menganalisis apa yang disukai oleh masyarakat, Felice tersentuh dengan salah satu foto yang dijual oleh pedagang foto di pinggir jalan. Meskipun sedang membawa barang bawaan yang banyak di tangan kanan dan kirinya. Felice menyempatkan waktu untuk berhenti dan mengamati foto yang menarik perhatiannya itu.Felice terpaku pada salah satu foto yang menunjukkan jalanan yang baru terkena hujan. “Ini berapa harganya?” Tanya Felice pada pedagang foto.“Ini 20 euro.” Balas pria pedagang foto.Felice segera mengeluarkan uang yang Ia miliki untuk membeli foto itu. Setelah menyerahkan uangnya, barulah pedagang itu memberikan fotonya dan k

    Last Updated : 2024-10-31
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   ANNIVERSARY THE PREMIÉRE

    “Halo! Saya Felice Chiara Farfalla, Manajer Tim Desain The Premiére.” Sahut Felice sambil mengulurkan tangannya.Irene menerima jabatan tangan Felice. “Saya Irene Valerie.” Sahut Irene.Direktur Arina menghampiri mereka. Dengan penampilan nyentrik dan centilnya Ia mengajak bicara Irene. “OMG. Senang bertemu denganmu. Saya Arina Greesa Reine.” Sahut Direktur Arina dengan senyuman centil khasnya. Namun, Ia hanya dibalas anggukan sopan oleh Irene Valerie.Bugh!Krystal merebut ponsel Pak Yovie dari tangan pak Yovie saat beliau sedang menghubungi Arka. Krystal kesal dengan Arka yang menggantikannya dengan Irene tanpa konfirmasi dulu kepadanya.“Heah! Kamu bercanda? Apa kalian mengabaikanku?” Sahut Krystal.“Berpikirlah dahulu sebelum bicara. Kamu yang mengabaikan kami. Kamu bilang bahwa kamu tidak akan datang jika tidak bisa mengubah desain seperti y

    Last Updated : 2024-11-01

Latest chapter

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   ENDING

    Janji yang kita buat dan cintamu menunjukkan jalannya. Serta berjalan di jalur itu adalah caraku membalas kepadamu. Felice Chiara FarfallaXavier menikmati tempat rekreasi itu sambil naik gondola untuk melihat pemandangan di sekitarnya. Saat sedang melihat ke sekitar, Xavier tidak sengaja berpapasan dengan wanita yang mirip Felice sedang naik gondola yang berbeda arah dengannya. Matanya langsung tertuju pada wanita cantik itu.Xavier ingin memastikan itu benar atau tidak. Namun, gondolanya terlalu cepat bergerak dan mereka saling menjauhi satu sama lain. Xavier terus memperhatikan sampai benar-benar tidak terlihat.Nalurinya berkata bahwa itu adalah Felice. Tapi bagaimana mungkin Felice masih tidak berubah sejak terakhir bertemu. Dia masih selalu cantik, anggun dan elegant. Xavier berharap ingin bertemu orang itu lagi untuk memastikan dia Felice atau bukan.Setelah turun dari gondol

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKHIR BAHAGIA

    Berjalan di jalanan yang sama seperti dua tahun lalu, di malam yang berbeda dan tidak ada yang seseorang yang menemani setiap langkah kaki ini terasa sangat asing bagi Xavier. Udara di sekitar, pepohonan yang rindang jalanan yang basah setelah diguyur hujan, semuanya tidak banyak yang berubah.Xavier memandangi pemandangan di jalanan yang terguyur hujan itu sambil memikirkan kenangan dua tahun lalu bersama Felice. Matanya terus memperhatikan setiap sudut di kanan dan kiri jalanan itu.“Satu atau dua tahun dari hari ini. Jika aku bisa berjalan di jalur seperti ini di hari ini, aku akan memikirkanmu dan kita hari ini.” Suara hati Xavier.Drttt drttt [+62813003680996]Xavier menghentikan langkahnya untuk membuka pesan di ponselnya.“Aku mengirimimu pesan dari Jakarta. Apa kamu tiba dengan selamat? Sampai jumpa besok di Jakarta.”Setelah membaca pesan itu, enta

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HANYA ITU SAJA

    “Kamu sudah menikah?” Tanya Xavier.“Astaga! Kamu bahkan tidak mengirimi aku undangan pernikahan. Kamu pikir seperti itulah teman yang setia? Wahh! Aku kecewa padamu.” Keluh Xavier.“Haha. Tenang dulu! Kita tidak menikah. Kita hanya tinggal bersama.” Jawab Arka.“Benarkah? Kamu tidak takut dengan omongan orang? Ini Indonesia bukan Eropa atau America.” Ujar Xavier.Drttt drtt [Nona Luna]“Halo, ini Arka Nolan Jude, CEO Galaxy PR.”“Halo, Pak Arka. Aku menelepon dari tim Lauré.” Ujar Luna.“Ya, Nona Luna.” Balas Arka sambil melihat ke arah posisi Xavier duduk beberapa saat.“Bagaimana perkembangan iklan produk kami?” Tanya Luna.“Oh itu Pak Liam yang akan bertanggung jawab atas iklan produk tahun ini. Anda tidak usah khawatir. Tenag saja. Tunggu saja

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HIDUP TERUS BERLANJUT

    Xavier hanya sempat memasak mie instan hari ini. Saat mie sudah dimasukan, Xavier hendak memasukan telur. Namun, Xavier teringat sesuatu saat memegang telur itu.Flashback On“Kamu selalu mengaduk telur setelah menambahkannya ke mie instan, bukan?” Ujar Felice.“Tidak.” Balas Xavier.“Wah! Astaga, kita sungguh berbeda. Kita benar-benar tidak cocok. Sepertinya kita akan sering bertengkar.” Balas Felice.Flashback OffXavier membatalkan niatnya yang akan langsung memecahkan telur di atas mienya. Dia memutuskan untuk mencoba selera makan Felice.Xavier pecahkan telur itu di atas mangkuk kecil lalu diaduk hingga terampur rata. Setelah itu baru dimasukan ke dalam mie.Setelah mienya matang, Xavier segera memakannya sebelum mie itu menjadi dingin. Xavier makan mie sambil sesekali melihat ke arah foto Felice yang ada di hadapannya.Flashback On

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HALUSINASI 2

    “Itu sesuatu yang harus kamu ulur dan kamu bumbui sedikit. Hehehe…” Ujar Alano yang agak malu malu tapi akhirnya mengaku juga.“Hahaha!”“Hehe! Ya, memang aku yang mengatur semua ini.” Ujar Alano sambil mengajak yang lain untuk cheers.“Terima kasih, Pak Al dan semua yang hadir di sini. Aku akan menerima semua bantuan kalian.” Ujar Felice.“Heah! [Menghela nafas] Aku sangat putus asa hingga tidak peduli untuk menyelamatkan wajahku. Kini aku punya dua pegawai yang harus kuberi makan. Aku terima tawaran kalian dengan senang hari dan terima kasih untuk semuanya. Terima kasih banyak.” Ucap Felice dengan berlinang air mata penuh haru“Kamu pasti bisa, Nona Felice!” Ujar Diana.“Aku akan memasok kain terbaik. Tenang saja! kamu tinggal buat desain yang bagus untuk karya baru di brand pribadimu.” Ujar Budi.“Hubungi aku meski hanya untuk satu atau dua hal. Aku akan menjahitnya meskipun harus mengurangi waktu tidurku.” Ujar Selena.“Wahh!”“Astaga! Benarkah?” Ujar Felice.“Ya!” Balas Selena.“W

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HALUSINASI

    Pagi ini, Felice memulai harinya dengan mengecek semua hasil desainnya kemarin. Felice melihatnya satu persatu. Desainnya cukup unik tapi Felice merasa bingung bagaimana cara merealisasikan gambar ini di saat tidak ada orang yang mempercayainya.“Kamu membuat semua desain ini? Dalam sebulan?” Ujar Xavier.“Ya.” Balas Felice sembari tersenyum.Felice melirik ke sebelah kanannya sambil tersenyum senang. Felice merasakan Xavier membuka sketsa desainnya lembar demi lembar.“Wah!” Puji Xavier.“Bagaimana bisa kamu menyimpan semua ini?” Tanya Xavier sembari terus membuka lembaran pada buku itu.“Aku tidak tahu apakah aku sangat berbakat atau sedang penuh inspirasi. Aku merasa seperti Mozart.” Ujar Felice.“Apa kamu juga genius? Hehe!” Puji Xavier.“Hehe..” Felice tersenyum bahagia sambil merasakan Xavier membuka buk

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   SETELAH MEREKA PERGI

    “Tidak apa-apa. Ya, sampai jumpa.” Ujar Felice yang masih berusaha menghubungi rekan kerja lamanya.“Huftt!” Gumam Felice setelah mematikan teleponnya.“Tidak apa-apa. Aku bisa mencoba lagi.” Ucap Felice.Felice melakukan peregangan agar leher, bahu, punggung dan tangannya tidak kaku. Lalu Felice melihat dirinya di dalam cermin.“Apa aku tidak cukup merawat diriku?” Ujar Felice saat merasa wajahnya terlihat kusam dan ada beberapa kerutan di wajah yang cukup menganggu penampilannya.Felice mengambil minuman collagen dan vitamin booster. Lalu menyeduhnya dalam gelas. Kemudian dia minum sampai habis. Lalu kembali pada pekerjaannya.Ting nong [Suara bel]“Siapa itu?” Ujar Felice.Felice membukakan pintu untuk tamunya. Lalu kembali ke meja makan yang sedang Felice gunakan untuk bekerja.Berkas-berkas yang ada di atas meja itu mereka rapikan dan disis

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MEMULAI KEMBALI DARI NOL

    Kegiatan Felice saat ini adalah disibukkan dengan kartu-kartu nama dan daftar list yang harus Felice hubungi untuk keperluan labelnya sendiri.“Halo, Pak Akbar, apa kabar? Aku akan meluncurkan labelku sendiri.”“Hai, ini Felice Chiara Farfalla. Ini tentang lini mini yang ku sebutkan sebelumnya.”“Kamu tidak sanggup lagi? Oh baiklah.”“Ah sayang sekali.” Ucap Felice saat mencoret beberapa daftar nama dalam listnya.***Drtt drttt [Suara telepon Manajer Umum Alano]Manajer Alano mengangkat telepon itu, “Halo.”“Halo, Pak Al. Ini Pak Belva.”“Ya, ada apa?” Ujar Manajer Alano.“Saya ingin tanya. Apa benar Nona Felice meluncurkan brandnya sendiri?” Ujar Budi.“Apa kamu memutuskan untuk bekerj

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KENANGAN DAN MENGENANG

    “Apa katamu?” Ujar Mama Yuri.“Aku berhenti bekerja.” Ujar Felice.“Kapan?” Tanya Mama Yuri.“Ini hari terakhirku.” Ujar Felice.“Kenapa kamu berhenti?” Tanya Mama Yuri.“Alasan yang sama dengan Mama.” Balas Felice.“Apa?”“Jika aku melihat kembali hidupku, itu tidak terlalu buruk. Ada saat-saat bahagia dan berharga, tapi aku ingin mulai melakukan apa yang selalu ingin kulakukan, tapi terlalu takut untuk mencobanya.” Ujar Felice“Maaf, aku tidak punya lagi posisi penting di perusahaan besar.” Ujar Felice sembari tersenyum.“Jangan konyol. Mama tidak pernah meminta hal seperti itu.” Ucap Mama Yuri.Mama Yuri mendekat pada Felice, memegang tangannya, “Kamu sudah bekerja dengan baik. Bekerja sangat keras selagi melakukan tugasmu sebagai anak kami. Kamu putri terbaik yang bisa diharapkan siapa pun.”“Mah! Masalahnya, aku tidak punya apa-apa sekarang. Belum ada yang diputuskan.” Ujar Felice.“Lalu apa yang akan kamu lakukan? Kenapa kamu jadi ceroboh begini?” Ujar Mama Yuri.“Benar, bukan Ma

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status