Share

KESALAHPAHAMAN

Author: Haii'Fer
last update Last Updated: 2024-10-28 23:43:31

“Tunggu disini. Aku akan meneleponmu begitu aku selesai.” Sahut Arka saat sampai di kantornya.

“Apa Pak Yovie sudah tiba?” Tanya Arka saat menghubungi Liam.

Setelah Arka masuk ke kantor, tidak lama kemudian Felice dan Direktur Arina tiba disana. Mereka segera berlari masuk ke kantor Arka.

Situasi jadi sangat menegangkan dengan semua kekacauan yang Krystal buat. “Bagaimana ini Pak Yovie?” Tanya Arka yang sudah gemetar.

“Aku sudah memberitahu Krystal bahwa kita menerima uangnya dan membuat kesepakatan. Tapi Influencer yang Pengikutnya lebih sedikit akan promosikan Layr. Jadi, dia berpikir bahwa dia salah mempromosikan merek local. Ah, dia juga membuatku sakit kepala.” Sahut Pak Yovie, manajer Krystal.

“Sudah kirim daftar undangan?” Ucap Arka.

“Mereka akan melakukan pencocokan ukuran pakaian besok.” Balas Liam.

“Oke, dia akan dapat gift card tambahan. Dia akan menjadi yang terakhir berdiri di zona foto, dan kita akan memberikannya Limosin yang terbaik. Kita juga akan mempekerjakan pengawal untuknya.” Sahut Arka.

“Baiklah, aku akan coba menyakinkannya lagi. Tapi apa kamu tahu Krystal itu orangnya seperti apa?” Balas Pak Yovie.

“Judul utama akan mengatakan dia tetap memilih merek local meski semua orang memilih Layr dan dia wanita berprinsip. Kita pastikan judul utama mengatakan hal itu di website berita online dan majalah-majalah. Aku yakin itu akan berdampak lebih besar pada reputasinya daripada mempromosikan Layr dengan influencer lainnya.” Ucap Arka.

“Aku yakin dia akan menyukai judul itu. Aku harus membujuknya segera.” Ucap Yovie.

“Waktu kita hanya tinggal 15 jam sebelum pencocokan ukuran pakaian.” Sahut Arka sambil memegang tangan Pak Yovie.

Liam pun melakukan hal yang sama. “Tolong lakukan yang terbaik yang kamu bisa.” Sahut Liam.

“Kamu bisa mengantarnya?” Tanya Arka pada Liam.

Liam mengangguk “Kemarilah. Biar saya antar.” Sahut Liam. Kemudian mereka segera menemui Krystal.

“Apa seharusnya aku diam saja soal gift card?” Gumam Arka saat sendirian di ruangannya.

Tok tok.

Arka segera membuka pintunya untuk menemui seseorang yang mengetuk pintunya itu.

“Kami datang untuk menemui Pak Arka Nolan Jude.” Ucap Direktur Arina.

“Pak Arka Nolan Jude tepat di depanmu. Nyonya!” Sahut Arka.

“Maksudku CEO Galaxy PR.” Sahut Direktur Arina.

“Ya, itu saya. Saya satu-satunya Arka yang bekerja di Galaxy PR.” Balas Arka    .

“Felice, dia ini bicara apa?” Tanya Direktur Arina.

“Direktur Arina, kamu pasti keliru. Dia pak Arka Nolan Jude.” Sahut Felice.

“Jangan bercanda denganku.” Sahut Direktur Arina.

“Apa? Saya? Kamu pikir saya bercanda?” Ucap Arka.

“Tidak, dia tidak terlihat seperti ini. Ini bukan Arka Nolan Jude yang kukenal.” Ucap Direktur Arina

“Saya memang hampir melewatkan kesepakatan dengan selebritas, tapi bukan berarti aku rela diabaikan seperti ini. Ini sangat menyebalkan.” Protes Arka pada sikap Direktur Arina.

“Direktur Arina sepertinya salah paham.” Sahut Felice kemudian mendorong tangan Direktur Arina agar dia sadar. “Direktur Arina.” Gumam Felice.

“Tunggu, Arka Nolan Jude seharusnya tidak terlihat seperti ini.” Sahut Direktur Arina dengan wajah denial dan kecewa.

“Apa yang salah dengan penampilaku? Saya tidak keberatan dengan penampilan saya.” Protes Arka yang sudah terpancing emosi.

“Direktur Arina!” Sahut Felice saat Direktur Arina membalikan badan.

“Oh itu!” Sahut Direktur Arina saat melihat seseorang yang dia kenal. “Itulah maksudku!” Sahut Direktur Arina saat menunjuk pria yang dia maksud.

Felice langung melihat pria itu dan ternyata dia adalah Xavier. “Hidung itu, tapak sampingnya. Itu baru dia! Dia yang aku maksud!” Ucap Direktur Arina saat Xavier berjalan ke arah mereka.

“Mari bicara sambil minum kopi.” Ucap Xavier.

“Boleh aku pesan Americano?” Tanya Direktur Arina sambil senyum-senyum pada Xavier.

“Masuklah!” Pinta Arka pada mereka. Kemudian mereka masuk ke ruangan Arka.

“Kamu menyebut ini takdir? Kurasa yang ditakdirkan bertemu akan tetap bertemu apa pun yang terjadi.” Sahut Direktur Arina dengan manis di hadapan Xavier.

“Kurasa begitu. Kita bertemu lagi.” Ucap Xavier sambil melirik ke arah Felice.

 “Apa rencanamu untuk mengatasi ini?” Tanya Felice pada Arka.

“Aku akan melakukan apa pun untuk mengembalikan semuanya seperti seharusnya.” Sahut Arka.

“Sepertinya kamu dalam masalah.” Sahut Xavier.

“Belum. Hanya hampir mengalami masalah besar.” Sahut Felice.

“Bukankah seharusnya kamu di Paris sekarang? Kenapa kamu kemari?” Tanya Direktur Arina.

“Saya datang untuk urusan pribadi.” Jawab Xavier.

“Oh begitu rupanya. Apa pekerjaanmu?” Sahut Direktur Arina dengan manisnya.

“Saya fotografer.” Jawab Xavier.

“Dia memotret.” Sahut Felice.

“Kamu fotografer? Saya suka foto. Foto-foto pemandangan yang indah benar-benar bisa menenangkan pikiran.” Sahut Direktur Arina.

“Saya memotret untuk buku, majalah atau katalog fashion.” Sahut Xavier.

“Ya, fotografer fashion adalah yang terbaik.” Sahut Direktur Arina yang membuat Felice semakin muak dengan basa-basi mereka.

“Tolong pastikan Krystal datang ke acara kita.” Sahut Felice pada Arka. Kemudian Felice berencana pergi dari ruangan Arka. Namun, Direktur Arina mencegahnya.

“Kita belum selesai bicara, Nona Felice.” Sahut Direktur Arina yang mencegah Felice untuk bangkit dari posisi duduknya.

“Dia bilang masih ada yang harus kita bicarakan.” Sahut Xavier saat Felice akhirnya kembali duduk.

“Ya, saya sudah dengar. Kita harus meluruskan semuanya. Saya tahu ini mungkin kejutan, tapi biar saya perkenalkan kalian. Dia Xavier Oda Valent, putra kenalan ayahmu. Dan dia Direktur Arina Greesa Reine yang seharusnya datang ke acara kencan buta malam itu.” Sahut Felice.

“Ayolah. Ayahku punya banyak kenalan. Dia bahkan kenal seseorang yang putranya tinggal di Paris. Haah! OH MY GOD! Kebetulan sekali.” Sahut Direktur Arina.

“Saya tidak percaya kamu baru saja mengatakan itu. Kamu benar-benar membereskan semuanya dalam sekejap.” Sahut Xavier.

“Saya wanita yang sangat sibuk.” Ucap Felice. Kemudian ucapannya langsung terbukti dengan adanya panggilan masuk dari tim kerjanya.

Drttt drttt

“Halo, Luna.” Ucap Felice.

“Nona Felice bagaimana dengan Krystal?” Tanya Luna.

“Kami sudah mengatasi semuanya. Jadi, lanjutkan rencana kita.” Sahut Felice.

“Baiklah. Kita akan segera lanjutkan.” Balas Luna.

“Baiklah, sampai jumpa.” Balas Felice.

Setelah menutup telepon, Felice berpamitan pada Arka. “Pak Arka, sampai jumpa besok.” Ucap Felice. Kemudian bergegas untuk bangkit dari posisi duduknya.

“Ya! Sampai jumpa besok.” Balas Arka yang juga bangkit dari posisi duduknya untuk menghargai Felice yang sudah rela datang ke kantornya untuk menyelesaikan masalah yang dibuat Krystal.

Xavier terlihat kecewa dengan kepergian Felice. “Ya, halo?” Sahut Xavier saat pura-pura ada yang meneleponnya. “Saya pergi dulu.” Ucap Xavier pada Arka.

“Ga, jangan pergi.” Pinta Arka yang tidak mau ditinggalkan berdua dengan Direktur Arina. Namun, Xavier tidak peduli dan tetap pergi dari ruangan Arka. Hal itu membuat Direktur Arina dan Arka menjadi canggung setelah ditinggalkan oleh mereka berdua.

Tujuan Xavier berpura-pura, sebenarnya untuk mengejar Felice. “Kamu selalu pergi setelah mengatakan pendapatmu?” Tanya Xavier saat mengikuti Felice.

“Aku tidak mau ada kesalahpahaman.” Sahut Felice yang terus berjalan.

“Tapi saya bahkan tidak mengatakan apa pun.” Ucap Xavier yang membuat Felice berbalik ke arahnya.

“Kenapa kamu terburu-buru? Saya tidak pernah mengajakmu berkencan atau melamarmu. Saya tidak pernah memintamu melakukan apa pun dengan saya.” Tanya Xavier.

“Kamu mau ke arah mana?” Tanya Felice.

“Kenapa?” Tanya Xavier.

“Agar aku bisa pergi ke arah lain. Permisi!” Sahut Felice kemudian pergi meninggalkan Xavier yang masih mematung di depan loby kantor Arka.

Drtt drtt! Suara ponsel Xavier berbunyi. Panggilan itu dari Ibu yang meminta mereka untuk bertemu.

 “Kenapa kamu tidak pulang?” Tanya Camilla, Ibu Tiri Xavier saat mereka sedang bertemu di café Aeri.

“Aku menginap di Hotel.” Balas Xavier.

“Bagaimana kencan butamu? Kamu tidak bisa mengenalnya hanya dengan bertemu sekali. Jadi, cobalah meluangkan waktu lagi untuk bertemu dengannya lagi.” Sahut Camilla.

“Aku sudah melarang Ibu mengatur kencan buta untukku.” Sahut Xavier.

“Hanya kamu yang Ibu miliki. Aku kehilangan kakakmu kurang dari 2 tahun setelah ayahmu meninggal. Jadi, aku hanya ingin melihatmu memulai sebuah keluarga.” Ucap Camilla.

“Kenapa Ibu tidak bisa seperti itu kepada putra sulung Ibu? Andaikan Ibu membiarkannya menikahi wanita yang dia cintai, kakakku mungkin masih hidup.” Ucap Xavier yang membuat Ibu Camilla tidak bisa berkata-kata. “Sampai jumpa di hari peringatan kematiannya.” Lanjut Xavier kemudian pergi meninggalkan Camilla.

Drtt drtt

“Kamu ada dimana? Paris? Jakarta? Seoul?” Pesan dari Irene untuk Xavier.   

Related chapters

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HURU-HARA KRYSTAL

    Drtt drtt“Kamu ada dimana? Paris? Jakarta? Seoul?” Pesan dari Irene untuk Xavier. Setelah melihat pesan dari Irene, Xavier segera melihat postingan-postingan sosial media Irene.“Aku tiba di Jakarta siang tadi. Bagaimana kabarmu?” Balas Xavier pada Irene.***Saat sedang memilih setelan untuk acara pensiun Ezra, Papa Felice yang akan segera pensiun sebagai PNS. Yuri, Mama Felice terus membujuk agar Felice mau dikenalkan dengan anak kenalannya.“Felice mama mau kenalkan kamu dengan anak kenalan mama. Dia tinggal di Prancis.” Ucap Yuri.“Dia tingal di Prancis?” Sahut Felice sambil terus memilih-milih pakaian yang cocok untuk Papahnya.“Ya, itu dia intinya. Jika dia tinggal disini, wanita lain akan merebutnya. Dia gagal menemukan seseorang di Prancis.” Sahut Yuri.“Mungkin itu artinya ada yang salah dengannya.” Sahut Felice sambil terus melihat lihat setelan dan harganya.“Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu masih lajang karena merasa sangat hebat dan sempurna?” Tanya Yuri sambil terus

    Last Updated : 2024-10-29
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HARGA DIRI

    Tuut tuuut“Halo.” Sahut Xavier.“Oh, Xavier. Aku sudah mengirim setelan yang harus kamu pakai untuk acara besok, ke kamar hotelmu.” Sahut Camilla.“Apa Arka memberitahumu di mana aku tinggal?” Sahut Xavier yang sedang melakukan treadmil.“Berhubung kamu ada disini dan ini peringatan ke 5 tahun kematiannya. Aku rasa, kita harus mengadakan upacara yang layak. Berpakaianlah yang sesuai.” Sahut Camilla.“Aku akan memakai yang cocok untukku.” Balas Xavier.“Aku mengirim kemeja dan dasi. Pakai yang ibu kirimkan. Sampai jumpa.” Sahut Camilla kemudian Ia mematikan sambungan teleponnya.Setelah Camilla mematikan teleponnya, Xavier menaikan speed treadmil untuk menyalurkan emosinya. Xavier paling tidak suka jika Ibu tirinya itu ikut campur dalam semua urusannya.***Krystal s

    Last Updated : 2024-10-30
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KENAPA HARUS KAMU ORANGNYA

    “Karena itu, menurutku dia profesional karena karyanya menyentuh perasaan seseorang yang melihatnya.” Ucap Felice.Flashback on.Paris, 5 tahun lalu.Suatu hari ketika sedang berjalan di keramaian dan sedang menganalisis apa yang disukai oleh masyarakat, Felice tersentuh dengan salah satu foto yang dijual oleh pedagang foto di pinggir jalan. Meskipun sedang membawa barang bawaan yang banyak di tangan kanan dan kirinya. Felice menyempatkan waktu untuk berhenti dan mengamati foto yang menarik perhatiannya itu.Felice terpaku pada salah satu foto yang menunjukkan jalanan yang baru terkena hujan. “Ini berapa harganya?” Tanya Felice pada pedagang foto.“Ini 20 euro.” Balas pria pedagang foto.Felice segera mengeluarkan uang yang Ia miliki untuk membeli foto itu. Setelah menyerahkan uangnya, barulah pedagang itu memberikan fotonya dan k

    Last Updated : 2024-10-31
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   ANNIVERSARY THE PREMIÉRE

    “Halo! Saya Felice Chiara Farfalla, Manajer Tim Desain The Premiére.” Sahut Felice sambil mengulurkan tangannya.Irene menerima jabatan tangan Felice. “Saya Irene Valerie.” Sahut Irene.Direktur Arina menghampiri mereka. Dengan penampilan nyentrik dan centilnya Ia mengajak bicara Irene. “OMG. Senang bertemu denganmu. Saya Arina Greesa Reine.” Sahut Direktur Arina dengan senyuman centil khasnya. Namun, Ia hanya dibalas anggukan sopan oleh Irene Valerie.Bugh!Krystal merebut ponsel Pak Yovie dari tangan pak Yovie saat beliau sedang menghubungi Arka. Krystal kesal dengan Arka yang menggantikannya dengan Irene tanpa konfirmasi dulu kepadanya.“Heah! Kamu bercanda? Apa kalian mengabaikanku?” Sahut Krystal.“Berpikirlah dahulu sebelum bicara. Kamu yang mengabaikan kami. Kamu bilang bahwa kamu tidak akan datang jika tidak bisa mengubah desain seperti y

    Last Updated : 2024-11-01
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   TAKDIR ATAU KEBETULAN

    Xavier meletakkan kameranya di meja lalu dia menengok ke arah Felice yang sedang tersenyum padanya. “Felice, apakah kamu mengenal Calvin Knox Valent? Kamu mengenalnya?” Tanya Xavier yang membuat senyuman Felice memudar karena mendengar nama itu lagi.Felice mencengkram erat tas yang ada di tangannya. “Aku sudah melupakannya. Tidak, kukira aku sudah melupakan dia. Tapi lagi-lagi, aku mendengar namanya disebut.” Gumam Felice dalam hatinya.Flashback on.Paris 5, tahun lalu.Felice sedang menyelesaikan tugasnya di studio desain bersama rekan-rekannya yang lain.Tok tok. Calvin mengetuk pintu studio tempat Felice belajar desain. Semua orang di ruangan itu sedang sibuk sehingga tidak ada yang menanggapi suara ketukan itu. Sehingga Calvin harus bertanya pada seseorang yang ada di dekatnya.“Halo, aku mencari seseorang. Namanya Felice Chiara Farfalla. Aku ingi

    Last Updated : 2024-11-02
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MAKAN MALAM

    Selama bekerja di Jakarta, Xavier selalu menggunakan kantor Arka sebagai kantornya juga. Bahkan dia selalu menggunakan ruangan Arka untuk melakukan pekerjaannya seperti saat mengedit hasil fotonya. Ketika sedang mengedit foto katalog untuk koleksi terbaru Lauré, Xavier menyempatkan untuk melihat-lihat hasil foto dia saat memotret Felice di Paris kala itu. “Astaga foto-foto yang luar biasa. Candy, kamu memang terbaik dalam pengambilan foto. Foto-fotomu selalu memiliki perasaan yang sampai pada orang yang melihatnya.” Sahut Arka sambil melihat katalog foto Xavier.“Kamu hanya perlu mengedit beberapa kan?” Sahut Arka saat Xavier tidak terpengaruh dengan ucapannya tadi.“Ada yang mau kamu katakan?” Sahut Xavier sembari terus menatap laptopnya.“Ayolah. Kamu tuh siapa sih? Kamu Mr. X yang menaklukan London, Paris, Los Angeles dan New York. Aku memanggilmu Candy, orang lain memanggilku Mr. Paris. Ini kali pertama kamu b

    Last Updated : 2024-11-03
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   CALVIN DAN HUJAN SAAT ITU

    “Bu Selena.” Sahut Felice saat melihat selena sedang berjalan. Felice segera mengejar Selena yang terlihat sedang sibuk dengan catatannya.“Oh hai. Saya dengar kamu ada rapat di luar. Kamu baru pulang?” Sahut Selena.“Kenapa kamu kemari selarut ini?” Sahut Felice.“Aku baru saja membuat kimchi, lalu aku teringat kalau kamu menyukai kimchi buatanku. Katamu, kimchi buatanku sangat masuk di lidahmu. Jadi, aku membawakannya untuk kamu makan bersama rekan yang lainnya.” Sahut Selena.“Kamu tidak perlu melakukan hal itu lagi. Aku tidak mau merepotkan.” Sahut Felice.“Aku tahu kamu berusaha keras memberiku pekerjaan. Setidaknya hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu.” Sahut Selena.“Kamu akan pulang naik apa? Biar aku pesankan taxi online yah?”Sahut Felice.“Ga usah. Aku ga enak kamu selalu melakukan ini. Kamu pasti akan membayarkan ongkos taxinya. Tid

    Last Updated : 2024-11-04
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   TIRUAN

    Di saat tengah menelusuri jalan yang sepi di malam hari, setelah mengunjungi rumah Felice. Xavier kembali masih teringat akan Felice. Xavier memutuskan kembali ke rumah Felice. Ia akan terus berusaha meskipun Felice mungkin menolaknya.Ting nong!Felice melihat dari balik layar siapa yang mendatangi rumahnya. Felice memutuskan untuk tidak membuka pintu dan akan membiarkannya. Kemudian Felice memutuskan untuk membersihkan badannya dengan mandi.Ting nong!Xavier terus mencoba menekan bel rumah Felice. Meskipun tidak ada jawaban.Ting nong!Ting nong!Ting nong!Ting nong!Ting nong!Bel itu terus dibunyikan oleh Xavier setiap 30 detik sekali.Ting nong.Setelah selesai mandi dan masih menggunakan handuk mandi model kimono berwarna putih dan handuk kepala, Felice melih

    Last Updated : 2024-11-05

Latest chapter

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MAP BIRU

    “Pria yang mengaku pacarmu itu bersama Presdir Edward alias ayahmu sekarang, berduaan.” Ucap Luca.Arina menggelengkan kepala untuk melupakan bayangan itu, “Tidak! Tidak mungkin! Mereka pasti hanya membicarakan pekerjaan sebagai sesama petinggi perusahaan.”Gumam Arina.Arina menghampiri Arka untuk menyapanya, “Hai, Pak Arka!” Ucap Arina.“Oh Halo! Direktur Arina!” Balas Arka.“Kenapa kamu keluar dari ruangan Presdir?” Tanya Arina.“Aku habis bicara empat mata dengan Presdir Edward soal urusan mendesak.” Balas Arka.“Mendesak? Soal apa?” Tanya Arina.“Sudah kukatakan aku habis bicara empat mata dengannya, yang artinya itu bukan sesuatu yang bisa ku beritahu kepada mu.” Balas Arka.***“Tentu saja, dia tidak bisa memberitahumu.” Ucap Luca ketika bertemu dengan Direktur Arina di restoran tempat

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PILIHAN UNTUK BAHAGIA

    Presdir Edward menatap Felice dengan tajam, Ia terus teringat dengan kejadian kemarin saat bertemu dengan Arka.Flashback On“Apa orang-orang di Paris ingin merekrut Felice?” Tanya Presdir Edward.Arka tertunduk dan diam membisu.“Kenapa? Apa aku menyulitkanmu?” Tanya Presdir Edward.“Aku merasa tidak nyaman menceritakan ini kepada bos Nona Felice karena… aduh.. hmm.. bagaimana mengatakannya, ya? Aku seakan menodai kepercayaannya.” Ucap Arka.“Jadi, benar seseorang ingin merekrutnya? Siapa itu Anthony?” Ucap Presdir Edward.“Maaf, Pak.” Ucap Arka sembari tertunduk ketakutan.Flashback Off“Kalau begitu, kita akan tetap di Neo Avenue.” Ucap Manajer Alano.“Jika kamu yakin bisa melindungi harga diri kita, lakukanlah.” Ucap Presdir Edward pada Felice.“Apa agenda ku selanjutnya?&rd

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   TIDAK MEMBUAT ALASAN

    Jika kita bisa berpapasan lagi secara kebetulan,Aku tidak akan membuat alasan.Aku akan mencoba percaya bahwa kita memang ditakdirkan bersama.-Haii’ferMenikmati senja di alam terbuka memang bisa menyejukkan hati. Apalagi jika sudah terlalu sering menghadapi hiruk pikuk kehidupan di perkotaan.“Satu hari lagi telah berlalu.” Ucap Felice saat sedang memandang ke arah senja di depan mobil bersama Xavier.Xavier menata Felice yang masih memandangi langit senja.“Kapan kamu berangkat ke Paris?” Tanya Felice sambil menghadap ke arah Xavier.“Kurasa tidak akan lama lagi.” Balas Xavier. Felice pergi ke kursi belakang mobilnya lalu membuka pintu mobil untuk mengambil sesuatu. Setelah mengambilnya Felice kembali lagi pada Xavier yang masih duduk menunggunya di depan mobil sambil melihat pemandangan di sore hari itu. “Ini untukmu.” Ucap Felice saat memberikan kotak hadiah yang cukup besar untuk Xavier. Xavier membuka kotak yang Felice pegang itu. Isinya adalah sebuah tas yang didesain untu

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PENAWARAN DARI ANTHONY

    Sungai, jembatan, pepohonan, burung-burung terbang dan keindahan alam yang dilihat hari ini harus menjadi kenangan manis yang akan selalu diingat oleh Xavier dan Felice. Momen ini bukan hanya akan terekam dalam memori yang ada di kamera Xavier. Namun, momen ini juga akan selalu ada dalam rekaman ingatan Felice dan Xavier.Melihat Xavier memotret merupakan hal yang sangat Felice suka akhir akhir ini. Bagi Felice, melihat Xavier yang fokus dengan keahliannya jadi terlihat sangat tampan baginya.Setelah memotret di sekitar jembatan, Xavier dan Felice pergi berpiknik sambil memotret beberapa spot yang ada di sana. Selain itu mereka juga sambil melihat-lihat beberapa hasil foto yang sudah didapatkan.“Itu indah.” Ucap Felice.“Bukankah ini bagus?” Ucap Xavier.“Kamu fotografer yang hebat. Semuanya terlihat luar biasa.” Ucap Felice.“Hehe. Lihat lah yang ini.” Xavier tersenyum melihat Felice yang ter

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MALAM YANG DINGIN

    Pulang kerja kali ini Direktur Arina hendak pulang dengan Arka. Saat sedang menunggu Arka di lobby kantor, Arina melihat seseorang yang sepertinya sedang memanggil dirinya sambil melambaikan tangan. “Nona!” Panggil Luca sambil melambaikan tangan kepada Direktur Arina. “Nona Arina.” Ucap Luca.“Ngapain dia disini. Beraninya dia datang lagi ke dalam kehidupanku.” Gumam ArinaLuca lari menghampiri Arina yang sedang berdiri di depan Lobby. “Nona!” Ucap Luca lalu hendak memeluk Arina.Arina mendorongnya dengan kedua tangannya, “Kamu tidak lihat aku menolakmu?” Ucap Arina sambil tangannya terus berusaha menjaga jarak dengan Luca.“Aku ingin meluruskan kesalahpahaman.” Ucap Luca.“Baru sekarang? Haha. Kenapa tidak menunggu sampai tahun depan sekalian?” Ucap Arina lalu pergi menghindar.Luca mencegahnya, “Aku berjanji itu tidak akan terjadi lagi. Kamu tah

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   JADI SEMAKIN PENASARAN

    Setelah Felice pergi, Adrina mengajak Irene bertemu di tempat yang sama.“Menurutmu seperti apa Felice Chiara Farfalla?” Tanya Adriana.“Dia? Dia seseorang yang membuatku iri.” Ucap Irene lalu menyeruput kopinya.“Kamu iri terhadap seseorang?” Ucap Adriana.“Aku sudah lama mengaguminya. Tapi kali ini, dia memenangkan rasa hormatku.” Balas Irene.“Kini kamu menghormatinya? Aku jadi makin penasaran.” Ucap Adriana.Irene hanya membalas dengan senyuman pada Adriana.***Setelah bertemu Adriana, Felice langsung mendatangi studio Xavier.“Pekerjaan hari ini tidak butuh waktu lama seperti dugaanku. Jadi, aku sudah tidak ada pekerjaan lagi.” Ucap Felice.“Maaf, aku ada satu janji temu lagi.” Ucap Xavier.“Tidak apa-apa. Aku akan menunggu.” Balas Felice.“Permisi! Aku yang menelponmu kemarin.”

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   SUDAH BANYAK PERPISAHAN

    Andai kami tidak perlu berpamitanAku tidak akan tahu betapa berharganya momen ini. Betapa terbatasnya waktu yang kami miliki.-Felice Chiara Farfalla.“Kamu tidak akan memperpanjang kontrak mu dengan kami? Perpisahan tanpa pemberitahuan macam apa ini?” Tanya Arka.“Katamu aku bisa membatalkan kontrak sesukaku. Jadi, jangan menuntutku.” Ucap Xavier.“Ada apa? Apa ada yang menginginkanmu? Siapa itu? Di mana?” Tanya Arka.“Aku dapat telepon dari Paris.” Balas Xavier.“Tentang apa?” Tanya Arka.“Asosiasi foto ingin mengadakan pameran untukku.” Balas Xavier.“Pameran? Benarkah? Haha!” Ucap Arka.“Ya.” Balas Xavier.“Akhirnya kamu bisa mengadakan pameran yang selalu kamu inginkan itu?” Ucap Arka.“Ya.”“Jadi, kapan kamu mulai bekerja? Tidak

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HIDUP HARUS BERLANJUT

    “Selamat, Nona Felice. Aku kirakamu ceroboh. Melompat kedalam sesuatu yang semua orang tidak ada gunanya.” Ucap Irene.“Aku tidak melakukannya untuk membuat pakaian kami laris atau semakin dikenal di luar negeri. Kami ingin mematahkan prasangka bahwa kami akan gagal, dan tunjukkan kepada para penentang bahwa bias mereka tentang kami itu salah.” Ucap Felice.“Kamu pikir kamu berhasil?” Tanya Irene.“Sampai batas tertentu.” Ucap Felice sambil mengangguk.“Hasil positif ini mungkin tidak akan bertahan lama.” Ucap Irene.“Tetap saja, kamu meminta bertemu denganku lagi di ruangan mu ini. Tanpa harus membayar komisi yang meningkat atau aku harus menyembahmu, kamu mengulurkan tanganmu kepada kami lebih dahulu. Itu saja membuatku berpikir upayaku amat berarti sampai bisa menggoyahkan mu.” Ucap Felice.“Jika kamu tidak tampil baik di musim mendatang, kita harus menegosiasik

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KAMU SUDAH BERLATIH

    “Hai, namaku upin dan aku ipin….”Tayangan kartun yang sedang ditonton itu membuat senyum Seraphina terpancar jelas di wajahnya. Seraphina sangat senang jika Keena dan Liam membiarkannya menonton kartun-kartun kesukaannya.“Kau nak kemane?”“Nak ikut boleh?”Kebahagiaan Sera juga menjadi kebahagiaan Keena. Meskipun Keena hanya bisa menemaninya sambil rebahan di sofa sambil sesekali menahan rasa sakitnya.Saat rasa sakitnya mulai datang lagi, Keena teringat kata dokter yang mengatakan bahwa, “Rasa sakitnya akan memburuk. Kankernya sudah menyebar ke saraf di sekitar pankreas mu. Kamu akan merasa sangat sakit di perut bagian atas mu.”Sebisa mungkin Keena terus menahan rasa sakitnya. Namun, jika tidak kuat menahannya, Keena hanya bisa merintih kesakitan.Ketika Keena sedang merintih kesakitan, Seraphina melihatnya. Seraphina langsung inisiatif untu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status