Share

PENOLAKAN

Penulis: Haii'Fer
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari esok pun tiba. Xavier menerima tawaran Felice untuk menjadi Fotografer mereka. Felice dan team segera menyiapkan semua keperluan untuk foto.

Suasana photoshoot sudah cukup ramai dengan staff yang berlalu lalang untuk mengerjakan tugas mereka masing-masing. Fotoshoot dilakukan di outdoor, sesuai dengan tema yang sudah ditentukan.

Felice sudah menyiapkan semuanya dengan detail. Apa yang akan dipakai oleh model sudah tertera di papan informasi.

“Baris pertama Rosalia dalam urutan ini. Dan Luca?” Ucap Felice.

“Skema warnanya tumpang tindih.” Ucap Luna.

“Kita akan pakai gaun?” Tanya Felice. “Ya. Tidak apa-apa?” Ucap Luna. “Ya tidak masalah.” Balas Felice.

“Oke.” Balas Luna.

“Vareena, periksa rambut dan riasan para model.” Ucap Felice.

“Baiklah.” Vareena.

“Apa itu sudah disiapkan?” Tanya Felice pada staff yang sedang menyiapkan properti untuk foto.

“Sudah.” Ucap staff properti foto.

Ckrek ckrek ckrek.

Xavier terus mengambil foto Felice dalam keadaan apapun. Baginya Felice terlihat sangat cantik dan fashionnya lebih menarik dibandingkan model yang akan dia potret. Padahal Felice hanya mengenakan celana bahan berwarna hitam dan kemeja warna pink yang dipadukan dengan fake collar putih di bahunya.

Sebelum sesi foto dilakukan Xavier terus menggunakan kamera-kameranya untuk mencoba mengambil gambar Felice. Felice menyadari hal itu lalu dia menghampiri Xavier untuk memberikan instruksi. Namun Xavier malah kembali memotret  Felice dari jarak dekat.

“Xavier, hasilnya harus selesai sebelum makan siang. Jadi potret sebisanya saja.” Ucap Felice saat Xavier sedang fokus dengan kameranya.

“Tenang aja.” Balas Xavier yang santai dan malah melanjutkan mengetes kamera dengan memfoto wajah Felice dari jarak dekat sampai Felice merasa kurang nyaman.

“Jika kamu menggunakan lo-fi alih-alih JPG akan lebih mudah mendapatkan detailnya. Oh ya foto-fotonya tidak perlu di edit. Konsepnya ada di papan informasi. Nanti di zoom pada pakaiannya saja.” Ucap Lee Yeon A.

“Sudah kubilang tenang saja.” Balas Xavier lalu Xavier segera menjalankan tugasnya.

“Ayo! Mari kita mulai! Modelnya udah siap belum?” Ucap Darren pada staff dan model.

“Aku cek dulu sebentar.” Ucap Vareena.

“Segera panggil mereka.” Ucap Xavier.

“Hai girls and boys! Kita akan segera mulai. Kalian keluar lewat sini!” Ucap Vareena.

“Tolong siapkan lampunya.” Perintah Xavier pada staff properti.

Felice memperhatikan cara kerja Xavier yang sangat terlihat profesional dan seperti sudah memiliki banyak pengalaman. Tangannya sangat cekatan dalam melakukan pemotretan bahkan saat mengganti lensa kamera terlihat sangat keren.

Xavier menghampiri model untuk memberikan instruksi posisi mereka. “Aku suka posisi kalian. Tasya dan Enzy kamu bisa berdiri di tengah dan Luca kamu paling kiri, mundur beberapa langkah.” Ucap Xavier.

“Ini tempatku.” Ucap Luca kemudian Xavier memberikan tatapan tajam dan mengancam tanpa mengatakan sepatah katapun.

“Baik, mari kita mulai.” Ucap Xavier pada para model agar mereka segera berpose.

Xavier yang sudah sangat profesional dengan fotografi terlihat enjoy saat melakukan pekerjaannya. Hasil foto dari tangan Xavier sangat profesional dan terlihat sangat sempurna. Xavier yang sudah biasa menangani model fashion sudah paham angel mana saja yang Ia butuhkan untuk mendapatkan hasil foto yang sempurna.

Ckrek ckrek ckrek.

“Berdiri lebih dekat. Oke segitu bagus.” Ucap Xavier agar model mendekat dan mengganti pose mereka.

Cekrek cekrek! “Bagus. Oke!” Ucap Darren.

Felice cukup puas dengan kinerja Xavier yang profesional dan sudah paham caranya menangani model.

“Luna, Vareena panggil aku Direktur Arina untuk hari ini, ya?” Pinta Felice.

“Apa?” Tanya Luna. “Oh baik aku paham.” Balas Luna.

“Kamu berpura-pura menjadi Direktur Arina untuk membawanya kesini. Itu masuk akal, Direktur Arina yang mempekerjakan anggota staf lainnya. Baiklah aku paham.” Balas Vareena.

“Oke. Setelah ini kita foto satu orang satu orang. Mulai dari yang paling kanan ya!” Ucap Xavier.

“Ya.” Para model memahami instruksi dari Xavier dan langsung melakukan tugas mereka.

Ckrek ckrek ckrek. Para model bergantian untuk melakukan pemotretan sambil menunjukkan hasil karya Felice dan team.

“Dia hebat.” Ucap Vareena pada Luna.

“Ya. Hasilnya tidak ada yang mengecewakan.” Balas Luna.

“Waah! Dia memotret seperti profesional sungguhan.” Ucap Luna pada Felice dan Vareena. Namun, Felice tidak menanggapi karena fokus memperhatikan cara Xavier bekerja. Semakin diperhatikan Felice jadi teringat dengan malam itu.

Malam saat mereka pertama kali bertemu di pesta pembukaan fashion week yang berakhir dengan malam bergairah bagi mereka berdua. Mata Felice tidak sedetikpun mengalihkan pandangannya dari hadapan Xavier.

“Coba seperti melangkah.” Pinta Xavier sambil memperagakannya. Model itu mengikuti perintah Xavier dengan baik.

“Gunakan tanganmu sedikit lagi. Iya gitu bagus. Oke pertahankan.” Ucap Xavier. Cekrek cekrek.

“Pose bergerak.” Pinta Xavier pada model selanjutnya.

“Oke coba pose seperti berputar. Tahan begitu oke. Selesai!” Ucap Xavier. Cekrek cekrek.

“Mari kita lanjutkan.” Ucap Xavier pada Felice.

Luna sangat terkesima dengan hasil foto Xavier. “Astaga. Dia tidak hanya hebat. Dia mungkin lebih baik daripada Mr. X. Hasilnya tidak ada yang mengecewakan. Semuanya terlihat sempurna.” Ucap Luna.

“Nona Felice, dimana kamu menemukan pria itu? Hasil foto yang dihasilkan sangat sempurna.” Ucap Luna. Namun, Felice tidak memberikan jawaban.

“Aku akan beri sentuhan akhir.” Sahut Xavier saat menghampiri Felice, Luna dan Vareena.

“Kita tidak punya waktu untuk itu. Langsung cetak saja.” Balas Felice saat Xavier akan mengedit fotonya.

Xavier sedikit geram pada Felice. “Ini foto-fotoku. Aku tidak akan memberikannya tanpa persetujuanku.” Ucap Xavier.

“Kami ada rapat dengan klien penting.” Ucap Felice.

“Hanya butuh sepuluh menit.” Balas Xavier sambil tersenyum pada Felice. Kemudian Xavier segera mengedit fotonya agar terlihat lebih sempurna.

Saat memberikan sentuhan editing tangan Xavier juga terlihat sangat cekatan sehingga Felice bisa mempercayakan hasilnya pada Xavier. Setelah memberikan sentuhan editing pada foto yang Xavier potret, Xavier segera mencetak fotonya. Setelah selesai dicetak staf segera memberikan hasilnya pada Xavier.

“Ini hasilnya.” Ucap Xavier pada Felice.

Felice mengambil hasilnya dan dia merasa puas dengan hasilnya.

“Sudah selesai, Nona Felice?” Tanya staf.

“Ya mari kita akhiri.” Sahut Luna kemudian Luna segera menghampiri staf.

“Kamu lebih baik daripada dugaanku.” Ucap Felice pada Xavier.

“Kamu tidak mempercayaiku saat meminta aku bekerja paruh waktu?” Tanya Xavier.

“Aku yakin pada penglihatanku yang baik. Tapi ternyata kamu lebih baik.” Balas Felice.

“Apa itu pujian?” Tanya Xavier.

“Ya, itu pujian. Aku sangat suka foto-fotomu.” Balas Felice.

Xavier tidak mengatakan apapun lagi, dia hanya menatap wajah Felice. Begitupun dengan Felice, dia cukup senang dengan usaha mereka hari ini.

Drtt drtt. “Acara pembeli Anthony dimulai 17.00.” Pesan notifikasi di kalender.

“Aku permisi.” Ucap Felice lalu meninggalkan Xavier untuk melanjutkan pekerjaannya.

Seperti biasanya Xavier selalu memperhatikan Felice sampai Felice menghilang dari hadapannya.

“Kerja bagus semuanya.” Ucap Luna pada semua staf dan model yang bekerja hari ini.

Drtt drtt.

Luna membuka pesan yang mengejutkan. Luna mencari Felice untuk memberitahunya namun Felice sudah pergi.

***

Acara Anthony sudah dimulai. Banyak para desainer atau pembeli yang akan melihat-lihat hasil desain Anthony.

Ladies and gentlemen! The 2024 Anthony Yves Saint FW Buyer Show will now begin. (Para hadirin! Acara pembelian FW Anthony Yves Saint 2024 akan dimulai sekarang).” Ucap pembawa berita.

Semua orang yang akan masuk ke dalam tidak boleh membawa ponsel, gadget atau tas mereka. Ponsel mereka dititipkan di depan pintu masuk acara.

Arka datang ke acara Anthony bersama Xavier yang tentunya sudah Ia paksa untuk datang.

“Keamanan akan sangat ketat karena belum ada yang dirilis. Begitu desainnya bocor, orang-orang akan mulai membuat salinannya.” Ucap Arka.

“Kenapa kamu mengajakku kesini. Acara ini hanya untuk pembeli.” Ucap Xavier.

“Makin banyak yang kamu lihat, makin banyak yang kamu pelajari. Lagi pula, kamu seniman. Perhatikan apa yang disukai pembeli dan apa yang menurutmu akan jadi tren musim selanjutnya. Kamu lihat? Sebesar inilah perhatianku.” Ucap Arka.

“Kamu pasti berbuat sebaik ini karena ada maunya.” Ucap Xavier.

“Kamu memang cepat tanggap, ya! Ini suap untukmu. Ini obat herbal buatan china yang harganya 50 dolar per buah.” Balas Arka.

“Harganya mahal. Ini untukmu saja.” Balas Xavier saat mengembalikan obat herbal ke tangan Arka.

“Aku ingin  bersamamu semalaman.” Ucap Arka yang langsung memasukkan obat herbal ke mulut Xavier.

“Maafkan aku tidak mau.” Ucap Xavier.

“Anthony adalah orang penting. Aku hanya ingin bertemu dengannya untuk memberinya kartu namaku, tapi aku ditolak. Jadi, aku membelikanmu tiket untuk acaranya.” Sahut Arka.

“Aku tidak mau datang.” Balas Xavier.

“Haha. Dia akan terkejut begitu tahu bahwa kamu adikku.” Balas Arka.

“Hyaaah, aku ditawari pekerjaan, dan sekarang aku bahkan punya kakak.” Ucap Xavier.

“Kamu dapat pekerjaan? Perusahaan apa?” Tany Arka dengan serius.

“Kamu tahu Arina yang bekerja di The Premiére?” Tanya Xavier.

“Ya, tentu saja. The Premiére adalah klien kami.” Jawab Arka.

“Ngomong-ngomong gimana kencan butanya?” Tanya Arka.

“Apa menurutmu itu lucu?” Sahut Xavier.

“Aku akan memaafkanmu sekali ini saja. Kalau itu terjadi lagi, kamu tidak akan bisa melihatku lagi.” Ancam Xavier.

“Itu tidak akan terjadi lagi. Aku terpaksa melakukannya demi ibumu.” Sahut Arka.

“Ayo!” Sahut Arka langsung mendorong Xavier untuk masuk.

Saat di dalam ruangan, Xavier dan Arka berbincang-bincang dengan staf Anthony yang bertugas untuk menjelaskan desain yang dikeluarkan Anthony. Impian Arka untuk memberikan kartu namanya juga terwujud dengan memberikan kartu namanya pada staf yang sedang bertugas.

Xavier melihat ada staf yang diam-diam mengambil gambar koleksi desain Anthony, padahal orang yang masuk kesana tidak boleh mengambil gambar ataupun membawa gadget. Xavier mengikuti staf itu keluar dan ternyata staf itu adalah orang suruhan Luna.

Luna berniat ingin membocorkan desain Anthony yang belum dirilis itu karena dia sakit hati atas penolakan Anthony yang mendadak. Namun, Felice tidak suka dengan cara Luna.

“Apa itu? Berikan ponselmu!” Ucap Felice.

Dengan berat hati Luna memberikan ponselnya pada Felice. “Ini.” Ucap Luna yang ketakutan.

“Apa ini?” Tanya Felice.

“Anthony sudah meneken kontrak dengan Sono. Dia menggunakan buku foto itu sebagai alasan karena tidak tahu harus berkata apa kepada kita. Kukira kita kandidat terkuat. Dia meminta kita membawa buku foto. Padahal kita sudah berupaya memotret tadi. Teganya dia melakukan ini kepada kita.” Protes Luna

“Jadi, apa rencanamu dan kenapa kamu memotret desain yang dirahasiakan?” Tanya Felice.

“Aku akan membalasnya dengan membocorkan desainnya di internet.” Ucap Luna.

“Luna.” Sahut Felice.

“Aku akan menyalinnya sebelum akhir pekan berakhir, agar dia jera. Bagaimana rasanya melihat kerja kerasmu menjadi sia-sia?” Ucap Luna.

“Aku paham perasaan kamu. Sungguh! Tapi kamu seorang desainer. Kamu tahu betapa fatalnya jika desainmu ditiru. Kerja keras selama setahun akan sia-sia. Kamu seorang desainer. Kamu tidak pantas berbuat demikian.” Sahut Felice.

“Tapi Nona Fel.” Sahut Luna.

“Hapus semuanya!” Ucap Felice.

“Nona Fel.” Ucap Luna.

“Apa yang membuat sebuah merek itu jadi mewah? Desainer terhormat yang bangga dengan desainnya. Jangan bertindak serendah itu.” Ucap Felice. Lalu mengembalikan ponsel Felice agar dia menghapus semua foto-foto desain Anthony yang ada di ponselnya.

Luna akhirnya menghapus satu persatu desain yang akan dia bocorkan itu. “Kamu mau ke mana?” Tanya Luna saat menyadari Felice berbalik badan dan akan segera pergi.

“Menemui Anthony. Setidaknya kita harus memberitahunya apa yang dia lewatkan.” Balas Felice.

Bab terkait

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKHIRNYA AKU TAHU

    “Menemui Anthony. Setidaknya kita harus memberitahunya apa yang dia lewatkan dari kita.” Balas Felice.Saat Felice pergi ternyata Xavier mendengarkan percakapan mereka berdua. Namun, Felice dan Luna tidak menyadari ada Xavier di dekat mereka.***Sesuai dengan ucapannya, Felice benar menemui Anthony di acara Special Party. Hanya orang-orang yang memiliki tiket undangan yang bisa datang ke acara itu. Dalam party itu Felice mendekati Anthony untuk membujuknya agar mau melihat hasil desainnya dan mau diajak bekerja sama.Xavier yang menyadari Felice akan menemui Anthony di Special Party, membuatnya jadi pergi ke acara tersebut. Namun, Xavier datang menggunakan tiket undangan milik Arka. Saat Xavier berada di pintu masuk Xavier tidak sengaja menginjak kaki wanita dibelakangnya, Xavier segera menangkap tubuh wanita itu agar tidak jatuh.Bugh! Mata mereka saling bertatapan. Wanita itu tersenyum kepada Xavier. “Arina Greesa Reine.” Gumam Xavier dalam hati. Yaps benar wanita itu yang ia bantu

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   INFLUENCER

    Hal pertama yang perlu dilakukan setelah gagal adalah mencoba cara lain yang lebih ekstrem. Itu semua bisa dimulai dengan mencari tahu apa yang orang inginkan.Psikologi orang yang ingin memakai warna berani seperti warna neon chartreuse atau warna kulit merah itu sebagai bentuk pelarian dari kenyataan yang penuh tekanan.“Vareena, kamu bertanggung jawab atas kaus polos, dan Sabrina kamu bertanggung jawab atas gaun. Minta sampel kain pada tim manufktur handmade. Aku akan pergi untuk mengatur semuanya.” Ucap Felice saat rapat tim.Setiap tahun, kurang lebih para desainer membuat 200.000 pakaian. Tapi pakaian bukanlah sekedar rancangan. Namun, para desainer merancang kebutuhan 200.000 orang.Kebutuhan akan mantra yang orang yakini agar mereka akan tampak menonjol atau tampil cantik dengan pakaian tertentu. Sebut saja itu hipnosis diri atau penghiburan diri. Satu pakaian membuat ilusi orang menjadi kenyataan. Jika kamu ingin bahagia, jadikanlah i

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KESALAHPAHAMAN

    “Tunggu disini. Aku akan meneleponmu begitu aku selesai.” Sahut Arka saat sampai di kantornya.“Apa Pak Yovie sudah tiba?” Tanya Arka saat menghubungi Liam.Setelah Arka masuk ke kantor, tidak lama kemudian Felice dan Direktur Arina tiba disana. Mereka segera berlari masuk ke kantor Arka.Situasi jadi sangat menegangkan dengan semua kekacauan yang Krystal buat. “Bagaimana ini Pak Yovie?” Tanya Arka yang sudah gemetar.“Aku sudah memberitahu Krystal bahwa kita menerima uangnya dan membuat kesepakatan. Tapi Influencer yang Pengikutnya lebih sedikit akan promosikan Layr. Jadi, dia berpikir bahwa dia salah mempromosikan merek local. Ah, dia juga membuatku sakit kepala.” Sahut Pak Yovie, manajer Krystal.“Sudah kirim daftar undangan?” Ucap Arka.“Mereka akan melakukan pencocokan ukuran pakaian besok.” Balas Liam.“Oke, dia akan dapat gift card tambahan. Dia akan menjadi yang terakhir berdiri di zona foto, dan kita akan memberikannya Limosin yang terbaik. Kita juga akan mempekerjakan pengaw

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HURU-HARA KRYSTAL

    Drtt drtt“Kamu ada dimana? Paris? Jakarta? Seoul?” Pesan dari Irene untuk Xavier. Setelah melihat pesan dari Irene, Xavier segera melihat postingan-postingan sosial media Irene.“Aku tiba di Jakarta siang tadi. Bagaimana kabarmu?” Balas Xavier pada Irene.***Saat sedang memilih setelan untuk acara pensiun Ezra, Papa Felice yang akan segera pensiun sebagai PNS. Yuri, Mama Felice terus membujuk agar Felice mau dikenalkan dengan anak kenalannya.“Felice mama mau kenalkan kamu dengan anak kenalan mama. Dia tinggal di Prancis.” Ucap Yuri.“Dia tingal di Prancis?” Sahut Felice sambil terus memilih-milih pakaian yang cocok untuk Papahnya.“Ya, itu dia intinya. Jika dia tinggal disini, wanita lain akan merebutnya. Dia gagal menemukan seseorang di Prancis.” Sahut Yuri.“Mungkin itu artinya ada yang salah dengannya.” Sahut Felice sambil terus melihat lihat setelan dan harganya.“Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu masih lajang karena merasa sangat hebat dan sempurna?” Tanya Yuri sambil terus

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HARGA DIRI

    Tuut tuuut“Halo.” Sahut Xavier.“Oh, Xavier. Aku sudah mengirim setelan yang harus kamu pakai untuk acara besok, ke kamar hotelmu.” Sahut Camilla.“Apa Arka memberitahumu di mana aku tinggal?” Sahut Xavier yang sedang melakukan treadmil.“Berhubung kamu ada disini dan ini peringatan ke 5 tahun kematiannya. Aku rasa, kita harus mengadakan upacara yang layak. Berpakaianlah yang sesuai.” Sahut Camilla.“Aku akan memakai yang cocok untukku.” Balas Xavier.“Aku mengirim kemeja dan dasi. Pakai yang ibu kirimkan. Sampai jumpa.” Sahut Camilla kemudian Ia mematikan sambungan teleponnya.Setelah Camilla mematikan teleponnya, Xavier menaikan speed treadmil untuk menyalurkan emosinya. Xavier paling tidak suka jika Ibu tirinya itu ikut campur dalam semua urusannya.***Krystal s

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KENAPA HARUS KAMU ORANGNYA

    “Karena itu, menurutku dia profesional karena karyanya menyentuh perasaan seseorang yang melihatnya.” Ucap Felice.Flashback on.Paris, 5 tahun lalu.Suatu hari ketika sedang berjalan di keramaian dan sedang menganalisis apa yang disukai oleh masyarakat, Felice tersentuh dengan salah satu foto yang dijual oleh pedagang foto di pinggir jalan. Meskipun sedang membawa barang bawaan yang banyak di tangan kanan dan kirinya. Felice menyempatkan waktu untuk berhenti dan mengamati foto yang menarik perhatiannya itu.Felice terpaku pada salah satu foto yang menunjukkan jalanan yang baru terkena hujan. “Ini berapa harganya?” Tanya Felice pada pedagang foto.“Ini 20 euro.” Balas pria pedagang foto.Felice segera mengeluarkan uang yang Ia miliki untuk membeli foto itu. Setelah menyerahkan uangnya, barulah pedagang itu memberikan fotonya dan k

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   ANNIVERSARY THE PREMIÉRE

    “Halo! Saya Felice Chiara Farfalla, Manajer Tim Desain The Premiére.” Sahut Felice sambil mengulurkan tangannya.Irene menerima jabatan tangan Felice. “Saya Irene Valerie.” Sahut Irene.Direktur Arina menghampiri mereka. Dengan penampilan nyentrik dan centilnya Ia mengajak bicara Irene. “OMG. Senang bertemu denganmu. Saya Arina Greesa Reine.” Sahut Direktur Arina dengan senyuman centil khasnya. Namun, Ia hanya dibalas anggukan sopan oleh Irene Valerie.Bugh!Krystal merebut ponsel Pak Yovie dari tangan pak Yovie saat beliau sedang menghubungi Arka. Krystal kesal dengan Arka yang menggantikannya dengan Irene tanpa konfirmasi dulu kepadanya.“Heah! Kamu bercanda? Apa kalian mengabaikanku?” Sahut Krystal.“Berpikirlah dahulu sebelum bicara. Kamu yang mengabaikan kami. Kamu bilang bahwa kamu tidak akan datang jika tidak bisa mengubah desain seperti y

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   TAKDIR ATAU KEBETULAN

    Xavier meletakkan kameranya di meja lalu dia menengok ke arah Felice yang sedang tersenyum padanya. “Felice, apakah kamu mengenal Calvin Knox Valent? Kamu mengenalnya?” Tanya Xavier yang membuat senyuman Felice memudar karena mendengar nama itu lagi.Felice mencengkram erat tas yang ada di tangannya. “Aku sudah melupakannya. Tidak, kukira aku sudah melupakan dia. Tapi lagi-lagi, aku mendengar namanya disebut.” Gumam Felice dalam hatinya.Flashback on.Paris 5, tahun lalu.Felice sedang menyelesaikan tugasnya di studio desain bersama rekan-rekannya yang lain.Tok tok. Calvin mengetuk pintu studio tempat Felice belajar desain. Semua orang di ruangan itu sedang sibuk sehingga tidak ada yang menanggapi suara ketukan itu. Sehingga Calvin harus bertanya pada seseorang yang ada di dekatnya.“Halo, aku mencari seseorang. Namanya Felice Chiara Farfalla. Aku ingi

Bab terbaru

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   BUKTIKAN

    Tuut tuut [Mr. Xavier]“Hallo.” Ucap Felice.“Kamu sudah tidur? Aku hanya ingin mendengar suaramu.” Ucap Xavier.Felice tidak mengatakan apapun pada Xavier, meskipun dia juga merasakan hal yang sama.“Mungkin seharusnya aku tidak meneleponmu. Maaf jika sudah mengganggu. Good night!” Ucap Xavier.“Bisakah kita bertemu sekarang?” Ucap Felice saat Xavier hendak mematikan teleponnya.Mendengar hal itu membuat Xavier kembali menempelkan ponsel ke telinganya. “Aku ingin bertemu denganmu sekarang.” Ucap Felice.Xavier segera berlari untuk bertemu dengan wanita pujaan hatinya itu. Segala rintangan hujan gerimis yang turun malam itu, Xavier hadapi dengan penuh semangat. Ia tidak mau melewatkan kesempatan langka ini.Felice menunggu Xavier di taman dekat apartemennya. Felice sangat menantikan kehadiran Xav

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   RELAKAN SAJA

    Untuk membuktikan pada Rosé dan anggota tim yang lain, Elijah rela pergi ke fansign Krystal di salah satu Mall terkenal di Jakarta. Elijah melewati Fans-fans Krystal hanya untuk memberikan kartu namanya.Awalnya Krystal tidak melihat Elijah karena Ia terus menunduk untuk memberikan tanda tangan. Namun, Krystal terkejut dengan kartu nama dari karyawan The Premiére. Melihat nama The Premiére membuatnya naik pitam. Krystal segera melihat siapa yang datang.“Hai! Krystal!” Ucap Elijah sambil dadah dadah.***“Seperti yang sudah Anda minta, kami sudah melakukan CT Scan, MRI, CT paru, dan tes darah lengkap. Kamu bisa lihat di layar ini?” Ucap dr. Rayden.“Ya.” Keena mengangguk.“Ini kanker pankreas.” Ucap dr. RaydenKeena hanya bisa menelan ludah pahit, “Apa sama sekali tidak ada kemungkinan malfungsi mekanis atau kesalahan diagnosis?”&ldq

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PELAKU KEBOCORAN DESAIN

    Pagi ini para karyawan The Premiére sedang berbondong-bondong melihat ke papan pengumuman. Hari ini ada pengumuman tentang karyawan baru untuk tim La Cart dan tim Viance. Banyak karyawan yang ingin melihat daftar yang lolos ke tim-tim tersebut termasuk anggota tim Manajer Felice yaitu Luna, Elijah, Vareena, Rosé dan sabrina yang juga ikut berkumpul untuk melihat papan pengumuman itu.“Pengumumannya karyawan baru sudah keluar. Katanya yang lolos masuk Viance dari tim Lauré semua. Inilah sebabnya orang bilang koneksi itu berguna dan sangat penting. Karyawan baru La Cart juga ku dengar dia adik dari temannya Bunga, karyawan La Cart.” Ucap Karyawan 1.“Ku dengar La Cart akan menggantikan Lauré jadi brand pertama di The Premiére, jika Manajer Felice tidak berhasil menaikkan nama Lauré dan Viance. La Cart sekarang dipegang langsung oleh Direktur Arina.” Ucap karyawan 2.“Ku dengar Lauré jug

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   LIHAT DENGAN BENAR

    Kamu bisa menemukan inspirasi dalam segala halJika tidak bisaMungkin kamu tidak melihatnya dengan benar.-Paul SmithKesedihan tidak pernah membuat Felice berhenti bekerja keras. Hal yang dilakukan Felice untuk bangkit kali ini adalah dengan mencoba kain sisa yang ada di ruang sampel kain. Saat Felice sedang mencoba-coba kain, Felice mendengar suara-suara aneh.Kresek kresekFelice segera mengintip ke arah sumber suara. “Kamu lagi ngapain disini?” Ucap Felice. Saat melihat Xavier sedang makan burger di ruang sampel.Xavier menyodorkan burger satunya pada Felice. “Makan.” Ucap Xavier.“Kenapa kamu makan disini?” Ucap Felice.“Karena saya tahu kamu pasti belum makan siang hari ini. Jadi, saya bawakan makan siang yang simpel buat kamu yang selalu sibuk. Saya sudah dengar kalau kamu akan ganti kain secara mendadak. Ada masalah lagi kah?” Ucap Xavier.F

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PERSELINGKUHAN

    Sebagai ibu rumah tangga tugas yang harus Keena lakukan setiap hari yaitu mengurus anak yang akan berangkat sekolah dan mengurus keperluan suami sebelum pergi ke kantor. Lalu setelah itu ia beres-beres rumah dari pagi sampai anak tidur.Saat Keena menuangkan minum untuk dirinya yang merasa sedikit penat saat beres-beres rumah. Keena melihat notifikasi dari guru tk Seraphina. “Mama Sera, Seraphina tidak membawa buku catatannya hari ini.” Pesan dari Bu Guru TK.Keena segera mencari buku catatan Sera di sekitarnya, dan ternyata buku catatan Sera tertinggal di meja depan TV. Lalu disampingnya juga ada kaos kaki coklat milik Liam yang sudah kotor.Keena hanya bisa menghela nafas lalu menelpon suaminya itu.Tuut tuut“Aku minta kamu tanda tangan buku catatan Sera dan memasukannya kembali ke dalam tasnya.” Ucap Keena.“Dia punya lebih dari satu buku catatan. Aku sudah memasukan semuanya ke dalam tasnya.” Ucap Liam.“Tapi kamu malah tidak memasukan buku yang penting untuk Sera hari ini. lalu

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PENCURIAN KEDUA

    Matahari sudah hampir terbit tapi Irene masih duduk di ruang kerjanya sambil memandangi barang-barang yang mengingatkannya pada Calvin, mantan tunangannya itu.[Calvin Knox Valent Dan Irene Valerie]Dengan hormat kami mengundang Anda.Pada hari Sabtu, 21 Februari 2019, Jam 19.00.Bergabunglah dalam perayaan pernikahan kami.Salam hormat.Calvin Knox Valent dan Irene Valerie.“Kali ini aku akan menyetujuinya apapun yang terjadi. Xavier sangat menyukainya.” Ucapan Camilla yag terus terbayang-bayang di kepala Irene.Irene melempar kertas undangan itu ke kotak yang dipakai untuk menyimpan kenangan dengan Calvin. Dalam kotak itu juga ada cincin tunangan dan ponsel Calvin yang berisi video-video Calvin bersama Felice.Flashback On[Saat pertama kali Irene melihat Calvin bersama Felice]“Ayo ambil gambar. Itu video bukan foto. Hehe!” Ucap Felice

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MARI KITA PUTUS

    Felice melihat Xavier yang sedang cemas menunggu dia sembari terus melihat ke arah gedung lantai dua. Felice hanya bisa tersenyum karena baginya itu momen lucu dan menggemaskan yang bisa meluluhkan hatinya.Xavier tidak menyadari keberadaan Felice yang sudah turun dan memperhatikannya dari tadi, sampai akhirnya Ia menengok ke arah seorang wanita yang jaraknya cukup jauh darinya, ternyata wanita itu adalah Felice yang sudah berdiri sambil memperhatikannya sedari tadi. Xavier melihat Felice yang sudah tersenyum lega dan membuatnya ikut tersenyum lega. “Terima kasih sudah menunggu.” Ucap Felice.“Sudah seharusnya aku menunggumu, untuk berterima kasih atas makan malamnya. Mari kita pulang.” Ucap Xavier.***“Ahh aku sudah sangat lelah.” Gumam Luna saat sedang lembur di kantor bersama tim Lauré yang lain.“Kak Luna. Bagaimana kalau kita sudahi untuk hari ini?” Ucap Vareena.“Baiklah. Ma

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MAKAN MALAM PENUH ARTI

    Setelah membuat laporan terkait penipuan sesuai saran dari kepolisian, Felice, Xavier dan Papa Ezra segera keluar dari kantor polisi. Ezra sibuk dengan telepon dari istrinya sedangkan Felice sibuk memarahi Xavier. “Seharusnya kamu tidak melibatkan dirimu dalam masalah ini.” Ucap Felice.“Tapi karena itu, aku bisa bertemu dengan kamu lagi. Lagipula ada orang yang sedang kesusahan dijalan, masa aku tidak membantunya?” Ucap“Tapi orang itu bisa saja merusak kameramu.” Ucap Felice.“Kamu mengkhawatirkan aku?” Ucap Xavier.“Tidak, aku tidak khawatirkan kamu, aku khawatir dengan kameramu.” Balas Felice.“Alasan!” Gumam Xavier“Oh begitu. Aku rasa kamu peduli padaku lagi iya kan? Akh wajahku.” Ucap Xavier.“Itu hanya luka kecil.” Ucap Felice.“Oh ya! Kudengar papamu Kepala sekolah benar, kan?” Ucap Xavier.“Dia akan

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KAMERA SAKSI

    Tuut tuttt“Halo Nona Felice. Saya bawa berita penting.” Ucap Elijah.“Ada apa?” Sahut Felice.“Aku melihat Manajer La Cart sedang berbicara dengan Rosé di ruang sampel. Manajer itu marah-marah minta rancangan buatanmu dan maksa minta dikirim malam ini jika dia masih mau pindah bekerja bersama nya di La Cart.” Ucap Elijah.“Oh begitu? Oke cepat kembali ke ruangan.” Balas Felice.***“Stop! Jangan kabur.” Ucap Ezra sembari mengejar penipu.Ketika mengejar si penipu, penipu itu jatuh di hadapan banyak orang. Lalu penipu itu berlari ke arah polisi.“Saya sedang mengurus urusan saya sendiri. Tapi bapak ini tiba-tiba memukuliku tanpa alasan yang jelas.” Ucap Zuko si penipu di hadapan polisi yang sedang berusaha mendamaikan mereka.“Saya tidak memukulmu. Itu tidak ada buktinya.

DMCA.com Protection Status