Acara 4 bulanan biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Acara tersebut dilakukan oleh ibu hamil. Saat itu, Tuhan meniupkan ruh ke dalam kandungan. Jadi, banyak ibu hamil untuk pertama kali akan melakukan acara tersebut. Sasa yang sudah 3 tahun tinggal di Indonesia, dia berniat untuk melaksanakan acara seperti itu disini. Sasa menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan.
Menurut Sasa yang paling wajib ada dalam acara 4 bulanannya adalah rujak delima. Rujak delima adalah menu favorit untuk para bumil. Bahkan Sasa secara khusus meminta Laura untuk mengimpor buah delima dari Indonesia. Sasa tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uang dalam rangka acara 4 bulanan. Walaupun tidak banyak orang yang akan mendoakan dirinya dan sang bayi. Namun dia tetap mensyukuri karena masih ada yang bersedia untuk datang. Acara 4 bulanan itu di dekorasi dengan mewah dan megah. Dengan warna putih yang dipadukan oleh bunga mawar putih memenuhi gedung tersebut. Sasa secara pribadi hanya mengundang sahabat dan teman dekatnya. Tidak banyak orang yang mengetahui hal tersebut. Baginya, ini semacam aib yang harus di tutup. Untungnya, saat ini Sasa berada di Amerika. Negara yang lumrah dengan hamil di luar nikah. Sasa mengenakan gaun yang di desain seperti gamis yang menutup seluruh badannya yang dirancang oleh Mira pribadi. Terlihat jelas, perut yang sudah menonjol dan buncit. Dia mengelus perutnya dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Sasa bersyukur masih ada keluarga yang akan hidup bersamanya saat ini. Di saat keluarga kandungnya sudah meninggalkan dirinya sendiri di dunia ini. Laura memandang Sasa sekilas lalu memalingkan wajah menahan air mata yang menetes. Laura tidak menyangka bahwa sahabat dekatnya akan menjadi seorang ibu dan dirinya mempunyai keponakan. Walaupun Laura tahu, ini bukan keinginan Sasa tapi Laura juga bisa merasakan yang dialami Sasa. Setelah beberapa menit, Laura pun melangkah menuju ke arah Sasa sambil mengusap air mata yang menetes di pipi. Laura tersenyum kepada Sasa, saat Sasa memperhatikan Laura yang mendekatinya."Halo bumil, apa kabar hari ini? Apa kondisi kamu sudah membaik? Kemarin, aku sangat khawatir, apabila terjadi masalah dengan kamu dan bayimu. Kondisi kamu masih lemah, sebaiknya istirahat dan menunggu sampai acara selesai," kata Laura yang merupakan dokter pribadi Sasa. Selama ini Laura menyaksikan perkembangan kehamilan Sasa. Dia tahu betul, kondisi Sasa saat ini. "Aku tahu, Laura. Namun aku tidak bisa duduk diam dan tidak ikut dalam merayakan acara 4 bulanan yang aku sudah buat. Aku ingin menunjukkan kepada anakku bahwa dia memiliki ibu yang sangat mencintai dan menyayangi dirinya walaupun masih di dalam kandungan. Aku juga ingin melihat siapa yang pro ke diriku dan pamanku. Lagipula acara ini juga diselubungi dengan acara perusahaan. Jadi, tidak ada yang akan tahu bahwa ini juga acara perayaan 4 bulan, Laura. Aku tahu, kamu khawatir tapi aku bisa menjags diriku. Kamu tidak lihat, banyak pengawal yang mengawasi aku dari kejauhan," kata Sasa sambil menunjukkan para pengawal yang berjaga di luar dan dalam gedung. Laura hanya menggeleng-gelengkan kepala tanpa bisa berbicara apapun lagi. Sejak Sasa hamil, Sasa menjadi kepribadian berani dan keras kepala. Susah untuk dibujuk apabila sudah menginginkan sesuatu. Mira yang sedang duduk di kursi, dia memandang sekilas ke arah Sasa. Dia tidak bisa membantah setiap ucapan Sasa karena akan dibalas lebih banyak dengan ucapan yang dia katakan. Mira merasa kasihan dengan Laura. Namun dia tidak bisa membantu banyak hal. Itu bukan bidangnya sama sekali. Menjelang malam, persiapan pesta sudah dipersiapkan. Tamu-tamu undangan sudah mulai berdatangan. Ada pejabat, artis, seniman, pengusaha, dan lain sebagainya. Namun acara tersebut tertutup sehingga tidak ada reporter yang datang dalam pesta tersebut. Sasa tertawa di dalam hati karena melihat kebodohan semua tamu yang datang. Kebanyakan mereka tahu bahwa ini hanya perayaan ulang tahun perusahaan dan bukan acara 4 bulanan. Dia melihat pemandangan itu dari sudut kaca besar yang berada di tengah-tengah gedung tersebut. Sasa tidak pernah muncul dalam acara seperti ini. Namun khusus malam ini, dia akan membuka suara untuk menenangkan hati bayinya yang ingin dia tampil di depan saat ini. Sasa merasakan kehamilannya berbeda dengan para bumil yang lain. Perutnya lebih besar tiga kali lipat. Apalagi Sasa belum melihat wajah bayi-bayinya. Dia tidak mau melakukan USG karena dia ingin semua menjadi rahasia. Sasa bisa merasakan bahwa anaknya sedang ingin dia manja. Sasa melihat semua kejadian yang berada di aula gedung tersebut. Mira yang menjadi tamu undangan melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia menyambut kedatangan semua orang. Namun tatapan Sasa berubah saat menatap pintu aula yang terbuka. Sasa terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini. Pintu aula yang terbuka membuat pandangan semua orang mengarahkan pandangannya untuk melihat siapa yang datang terlambat. Berdiri seorang pria yang tampan dan sempurna dengan kemeja putih seperti warna gaun yang dikenakan oleh Sasa. Pria tersebut memandang ke sekeliling mencari wanita yang selama ini dia cari. Kemarin malam, saat dia ingin melakukan penerbangan untuk pulang ke Inggris. Dia mendapatkan surat undangan dari perusahaan F&W dalam rangka merayakan 4 bulanan. Saat melihat itu, dia terkejut dan mengingat sesuatu. Akhirnya, dia mengubah penerbangannya. Saat ini, dia sedang di aula pesta. Memandang sekeliling, tetapi dia tidak mendapatkan petunjuk tentang gadis itu. Dia merasakan kecewa tapi tetap menghadiri acara tersebut. Sebab dia tidak bisa kembali, saat kekacauan karena datang terlambat.Sasa bertanya tentang siapa pria tersebut karena dia merasa tidak asing dengan pria tersebut. Namun dia tidak banyak komentar setelah Laura menjelaskan bahwa pria tersebut adalah CEO Jasson Group yang berkerjasama dengan kita. Laura sengaja mengundang pria tersebut agar Sasa bisa melihat siapa pria yang menjadi ayah untuk anak-anaknya. Sepertinya Sasa tidak menyadari hal tersebut.Mira yang mengetahui bahwa pria yang menggunakan pakaian yang dia design pun melirik ke arah Laura. Mira mengangguk kepala. Dia tidak menyangka Laura akan mengirim pakaian tersebut kepada CEO Jasson Group yang terkenal kejam dan dingin. Dia hanya mengetahui bahwa Laura ingin mengirimkan pakaian kepada ayah dari keponakan yang sedang di kandung Sasa. Dia pun menyetujui permintaan Laura tanpa melibatkan Sasa yang sepertinya belum mengetahui kebenaran yang terjadi pada saat itu.
Mira melangkah mendekati pria tersebut untuk menyapanya. Dia memandang dari atas kepala hingga kaki untuk mulai menilai. Sepertinya pria di depannya ini, tidak buruk untuk sahabatnya. Dia berbincang-bincang sejenak dengan asisten pria tersebut. Sedangkan, pria tersebut seperti tidak tenang selama pesta tersebut. Mira yang melihat gerak-gerik pria tersebut tersenyum. Dia tertawa di dalam hatinya. Dia tidak menyangka, CEO Jasson yang dikenal kejam dan dingin bisa tidak tenang sekarang.Setelah beberapa jam kemudian, acara pesta tersebut selesai di tutup. Pria tersebut yang ingin pergi menuju mobil yang sudah terparkir di lobby harus berhenti melangkah. Ketika seorang berpakaian pelayan mendekatinya, dia memberikan sebuah bingkisan untuk pria tersebut. Bingkisan tersebut di terima oleh asisten pria tersebut. Setelah mengirimkan bingkisan, pelayan tersebut pamit untuk kembali ke dapur.
Asisten menatap antara isi bingkisan tersebut dan pria di depannya. Asisten itu kaget dan berbisik di telinga pria tersebut. Lalu pria itu mengambil bingkisan dan berjalan menuju mobil. Dia mengeluarkan beberapa makanan disana dan sebuah rujak delima. Dia melihat sebuah kartu ucapan disana.
"Untuk CEO Jasson, anda tidak perlu khawatir dengan kandungan saya saat ini. Saat ini, saya tidak bisa muncul di hadapan anda. Tetapi saya mengetahui selama ini, anda mencari keberadaan saya. Tolong hentikan itu. Saya tidak ingin hal yang anda lakukan dapat mempengaruhi kandungan saya dan anak anda. Saya memohon pengertian anda. Terimakasih," ucapan yang tertera di dalam kartu tersebut. Pria itu menghela napas, dia tidak menyangka bahwa Faleesha mengetahui keberadaannya tetapi tidak bisa menunjukkan wajah dihadapannya sekarang. Pria tersebut memutuskan untuk menunggu kedatangan Sasa sejak saat itu.Bagi seorang ibu hamil, ngidam adalah hal yang lumrah terjadi. Begitu pula yang dirasakan Sasa. Tiba-tiba ada kejadian beberapa hari yang lalu, saat Sasa sedang menatap burung di atas pohon yang tinggi. Di dalam tubuhnya terdapat perasaan menantang untuk berdiri di atas pohon tersebut. Sasa pun memerintahkan pelayan untuk mengambil tangga di gudang. Sasa menengok ke atas, dia melihat pohon yang menjulang tinggi. Pelayan yang sudah membawa tangga pun meletakkannya di sisi pohon tersebut. Sasa menanjak tangga itu dengan hati-hati. Laura dan Mira yang kebetulan sedang mencari Sasa merasa mau jantungan. Mereka berlari mendekati Sasa. Mereka memerintahkan Sasa untuk turun ke bawah. Sasa bisa naik tapi tidak bisa turun. Akhirnya kepanikan terjadi. Laura pun menelepon helikopter untuk menurunkan Sasa saat itu juga. Untungnya, Sasa dapat diselamatkan dengan aman. Ngidam yang di alami Sasa mempengaruhi makanan semua orang. Sasa ingin seluruh penghuni rumah itu makan say
Beberapa hari lagi, kandungan Sasa menjelang 7 bulan. Dia berencana untuk menggelar upacara tingkeban. Upacara tingkeban atau mitoni merupakan acara yang terkenal dalam masyarakat Jawa di Indonesia saat menjelang kandungan 7 Bulanan dan hanya untuk kelahiran anak pertama. Upacara tingkeban memiliki beberapa prosesi yang terdiri dari sungkeman, siraman, acara brojolan, mecah kelapa, angreman, dan dodolan rujak.Laura dan Mira mendengarkan rencana gila Sasa cukup menggelengkan kepala. Sasa suka dengan budaya Jawa tetapi mereka tidak mengira sampai ke tahap ini. Mereka akan selalu mendukung keinginan Sasa walaupun mereka yang harus bersusah payah. Sasa pun membagi tugas kepada dua sahabatnya itu. Laura akan bertanggung jawab dalam acara yang berlangsung dan Mira dalam urusan bahan-bahan yang dibutuhkan dan makanan. Keduanya cukup mengangguk seperti mengerti keinginan Sasa.Sasa tersenyum bahagia dan mengelus perut yang sudah mulai membesar. Dia yang gemb
Menjelang melahirkan kebanyakan pasangan suami istri merasa was-was atau takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Begitu pula yang dirasakan oleh Sasa. Dia sangat menjaga kandungannya agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan seperti terakhir kalinya. Sasa juga tidak mau selalu diingatkan oleh Laura dan Mira. Menurutnya, kedua sahabatnya itu terlalu protektif kepadanya. Kemanapun dia pergi, mereka pasti ikut.Sasa pergi ke mall yang khusus disediakan di pulau pribadinya. Dia bisa berbelanja sepuasnya sesuai apa yang ada di dalam mall tersebut. Sistem mall ini akan buka saat Sasa memberitahu asistennya bahwa dirinya ingin berbelanja. Secara otomatis, Laura akan menyiapkan semua kebutuhan termasuk penjaga toko di mall tersebut.Sasa berjalan-jalan melihat sekeliling mall yang sepi dan sunyi. Sasa pun memberitahu Laura bahwa dia tidak puas selama 2 jam di mall tersebut. Dia ingin berjalan-jalan di luar pulau. Namun Laura menging
Faleesha Wijaya merupakan gadis cantik yang polos dan anggun. Faleesha yang biasa juga dipanggil Sasa merupakan mahasiswa semester akhir di salah satu Universitas ternama di Indonesia. Sasa menjalin hubungan dengan seorang pengusaha, Rendi Kurniawan selama 2 tahun. Dalam pandangan Sasa, Rendi merupakan sosok pria yang baik hati dan ramah. Awal kedekatan mereka terjadi secara tidak sengaja.Seminggu yang lalu, Rendi menyiapkan kejutan untuk melamar Sasa. Suasana romantis dengan dekorasi kelopak mawar merah yang berhamburan di pasir putih pantai. Lantunan ombak menghantam batu karang menghasilkan melodi yang menenangkan hati. Lilin-lilin memberi cahaya dalam gelapnya malam yang mencekam. Mengingat itu membuat hati Sasa berbunga-bunga. Dia tak menyangka Rendi bisa seromantis itu terhadapnya."Hello Sasaku sayang," kata Miranda Lucas atau biasa dipanggil Mira. Dia memeluk dan mencium pipi Sasa dengan wajah genit dan centil. Biasanya, dia melakukan itu kep
Jika ditanya bagaimana perasaan Sasa, hatinya hancur berkeping-keping. Sasa bertanya-tanya dengan penasaran, mengapa kedua orang yang kenal dia kenal bisa melakukan itu dibelakangnya. Sasa pun melangkah mendekati keduanya dan secara tidak langsung mengetahui fakta yang menyakiti hatinya saat itu juga.Rus menanyakan kepastian pembatalan pernikahan yang dilakukan oleh Rendi. Penyebabnya karena Rus sedang mengandung anak dari Rendi. Kandungan Rus saat ini memasuki usia 2 bulan. Sehingga perselingkuhan terjadi sebelum Rendi melamar Rus. Sasa sangat terkejut mengetahui fakta tersebut.Ditambah dengan fakta bahwa Rendi ingin berhubungan intim dengannya. Sasa beruntung selama pacaran, dia tetap menjaga kesuciannya. Sasa memang diajarkan oleh orangtuanya untuk selalu menjaga kehormatannya untuk suaminya kelak. Selama menjalani hubungan dengan Rendi, Sasa cukup berpegangan tangan dan cium pipi."Se...jak...ka...pan....?" tanya Sasa dengan suara b
Setelah dua jam menghilang, Laura memerintahkan pengawalnya untuk mencari keberadaan Sasa. Mira juga menelepon beberapa teman kenalannya untuk menanyakan kabar Sasa. Namun hasilnya, tidak ada satu pun temannya yang melihat Sasa. Mira merasa khawatir dan panik. Laura hanya bisa menenangkan Mira saat ini. Laura juga merasakan apa yang dirasakan Mira. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada Sasa. Begitu juga, Mira. Dia sudah berjanji untuk menjaga Sasa dengan sepunuh raganya. Dia bahkan bisa memberikan nyawanya untuk menyelamatkan Sasa. Dia tidak rela, kalau terjadi apa-apa dengan Sasa. Beberapa menit kemudian, Laura mendapatkan informasi bahwa Sasa saat ini berada di Hotel F&W. Saat mengetahui kabar itu, Laura dan Mira pergi menjemput Sasa. Namun pengawal tersebut tidak memberitahu informasi lain bahwa Sasa sedang bersama laki-laki yang lain. Sasa memandang sekeliling setelah sadarkan diri dari pengaruh obat perangsang. Sasa meras
Saat mengetahui alamat kosan Sasa, pria tersebut mendatanginya. Ternyata Sasa sudah pergi beberapa jam yang lalu bersama kedua sahabatnya. Dia memetik kecewa kedua kalinya. Dia pun memerintahkan asistennya untuk menemukan keberadaan Sasa.Di bandara Soekarno-Hatta, Sasa dan kedua sahabatnya sudah bersiap meninggalkan negara ini. Mereka akan pergi dengan menggunakan pesawat pribadi milik Laura. Beberapa kali Sasa menengok ke belakang. Laura dan Mira hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku Sasa. Mereka tahu, apa yang sedang dipikirkan sahabatnya itu.Sasa memiliki perasaam tidak rela untuk meninggalkan negara ini. Apalagi dia belum bisa mencaritahu informasi mengenai pria yang sudah bersamanya di hotel. Sasa berharap setelah masalah selesai, dia bisa menemukan pria tersebut. Jujur, Sasa merasa takut akan kehadiran janin dalam rahimnya. Namun dia tidak bertindak sekarang karena banyak orang yang akan memperhat
Suasana mencekam terjadi, saat tiba-tiba kakek Frans kejang. Dokter pun langsung datang untuk melakukan tindakan secepatnya. Pada saat itu, posisi Sasa telah kembali dari taman. Saat melihat itu, Sasa menjadi panik. Apalagi Laura dan Mira sedang tidak ada di tempat.Sasa terdiam duduk menunggu di luar ICU. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada kakeknya. Saat dia menantikan kabar kakeknya. Sepasang paruh baya mendekatinya dengan langkah yang angkuh. Dia memandang sesaat dan berdoa dalam hati untuk keselamatan kakeknya.Sepasang paruh baya tersebut memperlihatkan Sasa dari ujung kepala hingga kaki. Mereka adalah paman dan bibi angkatnya. Pamannya adalah seorang anak yang diangkat oleh kakek karena keluarganya meninggal dunia. Ayah kandung pamannya tersebut adalah mafia. Beliau terlibat perselisihan dengan musuh bebuyutannya sehingga keluarganya dibantai. Tersisa hanya paman saja yang saat itu berusia 7 tahun.Kakek merawat paman seba
Menjelang melahirkan kebanyakan pasangan suami istri merasa was-was atau takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Begitu pula yang dirasakan oleh Sasa. Dia sangat menjaga kandungannya agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan seperti terakhir kalinya. Sasa juga tidak mau selalu diingatkan oleh Laura dan Mira. Menurutnya, kedua sahabatnya itu terlalu protektif kepadanya. Kemanapun dia pergi, mereka pasti ikut.Sasa pergi ke mall yang khusus disediakan di pulau pribadinya. Dia bisa berbelanja sepuasnya sesuai apa yang ada di dalam mall tersebut. Sistem mall ini akan buka saat Sasa memberitahu asistennya bahwa dirinya ingin berbelanja. Secara otomatis, Laura akan menyiapkan semua kebutuhan termasuk penjaga toko di mall tersebut.Sasa berjalan-jalan melihat sekeliling mall yang sepi dan sunyi. Sasa pun memberitahu Laura bahwa dia tidak puas selama 2 jam di mall tersebut. Dia ingin berjalan-jalan di luar pulau. Namun Laura menging
Beberapa hari lagi, kandungan Sasa menjelang 7 bulan. Dia berencana untuk menggelar upacara tingkeban. Upacara tingkeban atau mitoni merupakan acara yang terkenal dalam masyarakat Jawa di Indonesia saat menjelang kandungan 7 Bulanan dan hanya untuk kelahiran anak pertama. Upacara tingkeban memiliki beberapa prosesi yang terdiri dari sungkeman, siraman, acara brojolan, mecah kelapa, angreman, dan dodolan rujak.Laura dan Mira mendengarkan rencana gila Sasa cukup menggelengkan kepala. Sasa suka dengan budaya Jawa tetapi mereka tidak mengira sampai ke tahap ini. Mereka akan selalu mendukung keinginan Sasa walaupun mereka yang harus bersusah payah. Sasa pun membagi tugas kepada dua sahabatnya itu. Laura akan bertanggung jawab dalam acara yang berlangsung dan Mira dalam urusan bahan-bahan yang dibutuhkan dan makanan. Keduanya cukup mengangguk seperti mengerti keinginan Sasa.Sasa tersenyum bahagia dan mengelus perut yang sudah mulai membesar. Dia yang gemb
Bagi seorang ibu hamil, ngidam adalah hal yang lumrah terjadi. Begitu pula yang dirasakan Sasa. Tiba-tiba ada kejadian beberapa hari yang lalu, saat Sasa sedang menatap burung di atas pohon yang tinggi. Di dalam tubuhnya terdapat perasaan menantang untuk berdiri di atas pohon tersebut. Sasa pun memerintahkan pelayan untuk mengambil tangga di gudang. Sasa menengok ke atas, dia melihat pohon yang menjulang tinggi. Pelayan yang sudah membawa tangga pun meletakkannya di sisi pohon tersebut. Sasa menanjak tangga itu dengan hati-hati. Laura dan Mira yang kebetulan sedang mencari Sasa merasa mau jantungan. Mereka berlari mendekati Sasa. Mereka memerintahkan Sasa untuk turun ke bawah. Sasa bisa naik tapi tidak bisa turun. Akhirnya kepanikan terjadi. Laura pun menelepon helikopter untuk menurunkan Sasa saat itu juga. Untungnya, Sasa dapat diselamatkan dengan aman. Ngidam yang di alami Sasa mempengaruhi makanan semua orang. Sasa ingin seluruh penghuni rumah itu makan say
Acara 4 bulanan biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Acara tersebut dilakukan oleh ibu hamil. Saat itu, Tuhan meniupkan ruh ke dalam kandungan. Jadi, banyak ibu hamil untuk pertama kali akan melakukan acara tersebut. Sasa yang sudah 3 tahun tinggal di Indonesia, dia berniat untuk melaksanakan acara seperti itu disini. Sasa menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan.Menurut Sasa yang paling wajib ada dalam acara 4 bulanannya adalah rujak delima. Rujak delima adalah menu favorit untuk para bumil. Bahkan Sasa secara khusus meminta Laura untuk mengimpor buah delima dari Indonesia. Sasa tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uang dalam rangka acara 4 bulanan. Walaupun tidak banyak orang yang akan mendoakan dirinya dan sang bayi. Namun dia tetap mensyukuri karena masih ada yang bersedia untuk datang.Acara 4 bulanan itu di dekorasi dengan mewah dan megah. Dengan warna putih yang dipadukan oleh bunga mawar putih memenuhi gedung tersebut. Sasa secara
Sasa melihat beberapa anak kecil sedang bermain di sebuah taman bunga yang indah. Bunga tersebut memiliki warna bermacam-macam seperti pelangi. Anak-anak tersenyum dan tertawa dengan bahagia. Mereka seperti tidak menyadari kehadiran Sasa saat ini. Sasa merasa kehangatan melihat pemandangan di depannya. Dia tidak menyangka mengalami hal tersebut.Sasa duduk di hamparan bunga-bunga yang tidak jauh dari anak-anak itu bermain. Ada yang berlari dan bersembunyi agar tidak ditemukan oleh yang menjaga benteng tersebut. Seorang anak perempuan menghitung dengan mata tertutup dari angka satu sampai sepuluh. Setelah angka terakhir selesai, anak gadis itu sibuk mencari keberadaan anak-anak yang lain. Dia menghampiri Sasa untuk meminta petunjuk."Mama," kata gadis itu memanggil Sasa yang tepat berada di depannya. Sasa yang melihat gadis itu merasa keheranan. Sasa tidak merasa mempunyai anak seumur ini. Bahkan dirinya pun belum memiliki anak. Jantung Sasa berdetak dengan
Sasa mengalami kenaikan berat badan. Nafsu makan yang meningkat menjadi faktor utamanya. Sasa memilih untuk tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi pada tubuhnya. Beda halnya dengan Laura dan Mira. Keduanya berpikir bahwa Sasa sedang mengandung bayi. Namun mereka tidak bisa memikirkan terlalu jauh tentang hal tersebut karena belum pasti kebenarannya.Sasa menjalani hari dengan tenang dan nyaman. Dia selalu melakukan penyerangan kepada pamannya. Dia mengambil semua hal yang menjadi haknya. Dia tidak rela kalau semua harta yang susah payah dikumpulkan kakeknya hilang begitu saja. Dia menekan perusahaan pamannya setelah mengakuisisi saham yang dimiliki pamannya.Berbeda dengan Sasa yang melakukan serangan balik untuk balas dendam kepada pamannya. Pria tersebut mencari-cari keberadaan Sasa. Dia menyewa detektif untuk menyelidiki Sasa. Namun Sasa lebih pintar dua langkah dari pria tersebut sehingga detektif yang dia sewa tidak menemukan hasil apapun. Dia
Suasana mencekam terjadi, saat tiba-tiba kakek Frans kejang. Dokter pun langsung datang untuk melakukan tindakan secepatnya. Pada saat itu, posisi Sasa telah kembali dari taman. Saat melihat itu, Sasa menjadi panik. Apalagi Laura dan Mira sedang tidak ada di tempat.Sasa terdiam duduk menunggu di luar ICU. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada kakeknya. Saat dia menantikan kabar kakeknya. Sepasang paruh baya mendekatinya dengan langkah yang angkuh. Dia memandang sesaat dan berdoa dalam hati untuk keselamatan kakeknya.Sepasang paruh baya tersebut memperlihatkan Sasa dari ujung kepala hingga kaki. Mereka adalah paman dan bibi angkatnya. Pamannya adalah seorang anak yang diangkat oleh kakek karena keluarganya meninggal dunia. Ayah kandung pamannya tersebut adalah mafia. Beliau terlibat perselisihan dengan musuh bebuyutannya sehingga keluarganya dibantai. Tersisa hanya paman saja yang saat itu berusia 7 tahun.Kakek merawat paman seba
Saat mengetahui alamat kosan Sasa, pria tersebut mendatanginya. Ternyata Sasa sudah pergi beberapa jam yang lalu bersama kedua sahabatnya. Dia memetik kecewa kedua kalinya. Dia pun memerintahkan asistennya untuk menemukan keberadaan Sasa.Di bandara Soekarno-Hatta, Sasa dan kedua sahabatnya sudah bersiap meninggalkan negara ini. Mereka akan pergi dengan menggunakan pesawat pribadi milik Laura. Beberapa kali Sasa menengok ke belakang. Laura dan Mira hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku Sasa. Mereka tahu, apa yang sedang dipikirkan sahabatnya itu.Sasa memiliki perasaam tidak rela untuk meninggalkan negara ini. Apalagi dia belum bisa mencaritahu informasi mengenai pria yang sudah bersamanya di hotel. Sasa berharap setelah masalah selesai, dia bisa menemukan pria tersebut. Jujur, Sasa merasa takut akan kehadiran janin dalam rahimnya. Namun dia tidak bertindak sekarang karena banyak orang yang akan memperhat
Setelah dua jam menghilang, Laura memerintahkan pengawalnya untuk mencari keberadaan Sasa. Mira juga menelepon beberapa teman kenalannya untuk menanyakan kabar Sasa. Namun hasilnya, tidak ada satu pun temannya yang melihat Sasa. Mira merasa khawatir dan panik. Laura hanya bisa menenangkan Mira saat ini. Laura juga merasakan apa yang dirasakan Mira. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada Sasa. Begitu juga, Mira. Dia sudah berjanji untuk menjaga Sasa dengan sepunuh raganya. Dia bahkan bisa memberikan nyawanya untuk menyelamatkan Sasa. Dia tidak rela, kalau terjadi apa-apa dengan Sasa. Beberapa menit kemudian, Laura mendapatkan informasi bahwa Sasa saat ini berada di Hotel F&W. Saat mengetahui kabar itu, Laura dan Mira pergi menjemput Sasa. Namun pengawal tersebut tidak memberitahu informasi lain bahwa Sasa sedang bersama laki-laki yang lain. Sasa memandang sekeliling setelah sadarkan diri dari pengaruh obat perangsang. Sasa meras