Suasana mencekam terjadi, saat tiba-tiba kakek Frans kejang. Dokter pun langsung datang untuk melakukan tindakan secepatnya. Pada saat itu, posisi Sasa telah kembali dari taman. Saat melihat itu, Sasa menjadi panik. Apalagi Laura dan Mira sedang tidak ada di tempat.
Sasa terdiam duduk menunggu di luar ICU. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada kakeknya. Saat dia menantikan kabar kakeknya. Sepasang paruh baya mendekatinya dengan langkah yang angkuh. Dia memandang sesaat dan berdoa dalam hati untuk keselamatan kakeknya.Sepasang paruh baya tersebut memperlihatkan Sasa dari ujung kepala hingga kaki. Mereka adalah paman dan bibi angkatnya. Pamannya adalah seorang anak yang diangkat oleh kakek karena keluarganya meninggal dunia. Ayah kandung pamannya tersebut adalah mafia. Beliau terlibat perselisihan dengan musuh bebuyutannya sehingga keluarganya dibantai. Tersisa hanya paman saja yang saat itu berusia 7 tahun. Kakek merawat paman sebagai hutang Budi. Namun begitulah hati manusia. Di beri jantung, mintanya hati. Tidak tahu terimakasih itulah pamannya saat ini. Pamannya tanpa kakek sadari sudah bergabung dengan mafia. Mafia tersebut yang membantu paman untuk membunuh orangtua Sasa. Mengetahui hal tersebut, Sasa merasa dendam dengan pamannya.Paman dan bibinya berbicara dengan cukup keras hingga Sasa bisa mendengarnya. Mereka berniat meminta warisan kepada kakek. Sasa yang mengetahui hal tersebut, tertawa lucu. Siapa mereka yang berhak menguasai seluruh kekayaan Wijaya. Sungguh kesialan memiliki keluarga seperti ini.Sasa menatap tajam ke arah pamannya. Saat itu, paman tersebut memandang aneh ke arah Sasa. Dia seperti tidak ingat wajah Sasa. Dia melirik istrinya yang sedang sibuk dengan handphonenya. Sasa tidak terlalu memperdulikan mereka. Sasa memandang dua orang di belakang paman dan bibinya. Dia tersenyum menyambut kedatangan keduanya. Sasa merasa beruntung, sahabatnya datang di saat yang tepat. Sasa memberikan isyarat untuk mengusir kedua makhluk itu keluar dari sini.Laura dan Mira yang paham maksudnya Sasa. Mereka pun melaksanakan perintah kepada bawahannya untuk menghubungi pamannya itu. Beberapa menit kemudian, pamannya menerima telpon dari kliennya bahwa ada masalah di proyek membuat dia harus kembali secepatnya. Dia pun mengajak istrinya untuk mengikuti dia. Sasa berharap dokter memberikan mukjizat kepada kakek Frans. Namun tuhan berkehendak lain. Kakeknya meninggal dunia. Sasa merasa terguncang, akhirnya jatuh pingsan. Setelah sadarkan diri, Sasa hanya bisa menangis dan memandang langit yang sudah gelap gulita.Hari ini, hari terpanjang dalam hidupnya. 3 peristiwa menjadi saksi bisu tentang penderitaan dan kehancuran Sasa. Sasa tidak sanggup untuk mengatakan apapun lagi. Perasaannya membeku dan kaku, terasa begitu kosong. Seperti cangkang yang kehilangan tubuhnya. Sasa hanya bisa menerima takdir yang sudah ditetapkan Tuhan kepadanya.
Saat Sasa tidak sadarkan diri, Laura dan Mira mengurus semua proses pemakaman kakek Frans. Keduanya sangat mengenal kakek Frans. Mereka menganggap kakek Frans sebagai kakek mereka sendiri. Itu sebabnya mereka sedih mengetahui kakek kesayangan mereka meninggal dunia.
"Kakek, maafkan Sasa belum bisa menjadi cucu yang berguna untuk kakek. Terima kasih juga atas perawatan yang telah kakek lakukan selama ini. Padahal Sasa ingin cerita tentang apa yang telah terjadi hari ini sama kakek tapi kakek malah pergi meninggalkan Sasa sendirian di dunia ini. Kakek...Maafkan Sasa," batin Sasa dengan tangis yang mengalir deras.Kematian kakek Frans menjadi salah satu kabar yang viral di masyarakat. Kematian itu mengundang simpati dan dukungan dari berbagai kalangan. Sasa hanya menatap televisi yang menayangkan kepergian kakeknya. Sampai saat ini, Sasa tidak menunjukkan diri sebagai ahli waris F&W group. Dia masih mengurung diri di kamar.Sudah dua bulan yang lalu, kepergian kakek Frans. Paman Sasa berpura-pura menjadi ahli waris kakek Frans. Sasa hanya memandang setiap akting pamannya saat memulai aksinya. Namun tanpa pamannya sadari, Sasa merupakan pemilik saham terbanyak di perusahaan. Sasa memandang Laura yang menatapnya intens. Sasa bertanya-tanya, mengapa Laura memandangnya seperti itu. Apalagi Mira saat ini tidak ada di sini. Sehingga Sasa meminta Laura mendekat dan menjelaskan apa yang terjadi.Laura memberikan sebuah map berisi dokumen. Saat ingin melihat isi dokumen tersebut, Mira tiba-tiba pulang dengan membawa pesanan Sasa. Mangga muda dengan sambal kecap. Mantap sekali. Sasa pun inisiatif menghampiri Mira dan tanpa sengaja menjatuhkan dokumen yang di berikan Laura.Laura dengan hati-hati mengambil dokumen tersebut. Namun isinya sudah buram tak berbentuk karena dokumen tersebut tersiram air minum Sasa. Laura merasa mungkin kebenaran ini, dia sembunyikan dahulu. Sasa seperti ingin menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini.Sasa tidak memberikan kesempatan pamannya untuk berkuasa di perusahaan. Walaupun pamannya itu meminta bantuan Mafia tidak akan bisa berhasil. Sebab, Sasa sudah mulai menguasai dunia bawah dengan memiliki banyak pasukan. Dahulu, Sasa tidak berniat membangun fondasi untuk membangun perusahaan. Namun beda halnya, saat dia tahu pamannya juga terjun di dunia Mafia. Sasa melahap makanan itu dengan lahapnya. Mira pun dibuat geleng-geleng kepala atas semua makanan yang diperintahkan Sasa. Sasa tidak merasa bahwa dia sekarang lebih berisi dan montok seperti orang hamil. Namun dia belum bisa meyakini hatinya. Sedangkan, seorang pria yang sedang duduk di kursi kebanggaannya merasa tidak enak badan. Sebab dari kemarin, dia merasa mual dan ingin muntah. Namun tidak ada muntahan yang keluar dari mulutnya. Pria tersebut frustasi. Dia pun memanggil dokter untuk diperiksa.Sesampainya dokter di kantornya. Dokter tersebut merasa aneh dengan apa yang di alami oleh pria tersebut. Gejala yang diberikan pria tersebut seperti istri yang hamil dan pria yang dinikahinya. Dokter menyarankan istri pria itu memeriksa ke dokter kandungan. Pria tersebut yang mendengar hal itu menjadi takut dan waspada. Ketakutan menjalar di seluruh tubuhnya. Selama ini, dia mencari Sasa kemanapun, tetapi dia tidak berhasil menemukannya. Seakan-akan nama Sasa sudah menghilang dari dunia ini. Membuat pria itu bingung harus bertanggung jawab seperti apa. "Aku pasti akan menemukan dirimu Faleesha. Kamu sangat cantik dan polos. Aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan kepada dirimu. Aku akan membawa kamu menemui orangtuaku. Aku mencintaimu, Faleesha. Terimakasih sudah mau merawat dan menyayangi anakku di rahim kamu," kata pria tersebut dalam hati sambil memegang gelas yang berisi anggur. Pria itu tetap datar dan dingin setelah mengetahui ada perasaan yang dia jaga. Dirinya tidak ingin mengingat kejadian yang menimpaku. Sungguh ironis memikirkannya. Namun tidak dipungkiri bahwa Sasa merupakan cinta pertama pria tersebut. Senang, bahagia, tersenyum dan tertawa yang tidak bisa diubah oleh seseorang dalam proses pelatihan agar menjadi tertib dan disiplin. Pria tersebut hanya menjauh saat Sasa tidak bisa dia jangkau.Sasa mengalami kenaikan berat badan. Nafsu makan yang meningkat menjadi faktor utamanya. Sasa memilih untuk tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi pada tubuhnya. Beda halnya dengan Laura dan Mira. Keduanya berpikir bahwa Sasa sedang mengandung bayi. Namun mereka tidak bisa memikirkan terlalu jauh tentang hal tersebut karena belum pasti kebenarannya.Sasa menjalani hari dengan tenang dan nyaman. Dia selalu melakukan penyerangan kepada pamannya. Dia mengambil semua hal yang menjadi haknya. Dia tidak rela kalau semua harta yang susah payah dikumpulkan kakeknya hilang begitu saja. Dia menekan perusahaan pamannya setelah mengakuisisi saham yang dimiliki pamannya.Berbeda dengan Sasa yang melakukan serangan balik untuk balas dendam kepada pamannya. Pria tersebut mencari-cari keberadaan Sasa. Dia menyewa detektif untuk menyelidiki Sasa. Namun Sasa lebih pintar dua langkah dari pria tersebut sehingga detektif yang dia sewa tidak menemukan hasil apapun. Dia
Sasa melihat beberapa anak kecil sedang bermain di sebuah taman bunga yang indah. Bunga tersebut memiliki warna bermacam-macam seperti pelangi. Anak-anak tersenyum dan tertawa dengan bahagia. Mereka seperti tidak menyadari kehadiran Sasa saat ini. Sasa merasa kehangatan melihat pemandangan di depannya. Dia tidak menyangka mengalami hal tersebut.Sasa duduk di hamparan bunga-bunga yang tidak jauh dari anak-anak itu bermain. Ada yang berlari dan bersembunyi agar tidak ditemukan oleh yang menjaga benteng tersebut. Seorang anak perempuan menghitung dengan mata tertutup dari angka satu sampai sepuluh. Setelah angka terakhir selesai, anak gadis itu sibuk mencari keberadaan anak-anak yang lain. Dia menghampiri Sasa untuk meminta petunjuk."Mama," kata gadis itu memanggil Sasa yang tepat berada di depannya. Sasa yang melihat gadis itu merasa keheranan. Sasa tidak merasa mempunyai anak seumur ini. Bahkan dirinya pun belum memiliki anak. Jantung Sasa berdetak dengan
Acara 4 bulanan biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Acara tersebut dilakukan oleh ibu hamil. Saat itu, Tuhan meniupkan ruh ke dalam kandungan. Jadi, banyak ibu hamil untuk pertama kali akan melakukan acara tersebut. Sasa yang sudah 3 tahun tinggal di Indonesia, dia berniat untuk melaksanakan acara seperti itu disini. Sasa menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan.Menurut Sasa yang paling wajib ada dalam acara 4 bulanannya adalah rujak delima. Rujak delima adalah menu favorit untuk para bumil. Bahkan Sasa secara khusus meminta Laura untuk mengimpor buah delima dari Indonesia. Sasa tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uang dalam rangka acara 4 bulanan. Walaupun tidak banyak orang yang akan mendoakan dirinya dan sang bayi. Namun dia tetap mensyukuri karena masih ada yang bersedia untuk datang.Acara 4 bulanan itu di dekorasi dengan mewah dan megah. Dengan warna putih yang dipadukan oleh bunga mawar putih memenuhi gedung tersebut. Sasa secara
Bagi seorang ibu hamil, ngidam adalah hal yang lumrah terjadi. Begitu pula yang dirasakan Sasa. Tiba-tiba ada kejadian beberapa hari yang lalu, saat Sasa sedang menatap burung di atas pohon yang tinggi. Di dalam tubuhnya terdapat perasaan menantang untuk berdiri di atas pohon tersebut. Sasa pun memerintahkan pelayan untuk mengambil tangga di gudang. Sasa menengok ke atas, dia melihat pohon yang menjulang tinggi. Pelayan yang sudah membawa tangga pun meletakkannya di sisi pohon tersebut. Sasa menanjak tangga itu dengan hati-hati. Laura dan Mira yang kebetulan sedang mencari Sasa merasa mau jantungan. Mereka berlari mendekati Sasa. Mereka memerintahkan Sasa untuk turun ke bawah. Sasa bisa naik tapi tidak bisa turun. Akhirnya kepanikan terjadi. Laura pun menelepon helikopter untuk menurunkan Sasa saat itu juga. Untungnya, Sasa dapat diselamatkan dengan aman. Ngidam yang di alami Sasa mempengaruhi makanan semua orang. Sasa ingin seluruh penghuni rumah itu makan say
Beberapa hari lagi, kandungan Sasa menjelang 7 bulan. Dia berencana untuk menggelar upacara tingkeban. Upacara tingkeban atau mitoni merupakan acara yang terkenal dalam masyarakat Jawa di Indonesia saat menjelang kandungan 7 Bulanan dan hanya untuk kelahiran anak pertama. Upacara tingkeban memiliki beberapa prosesi yang terdiri dari sungkeman, siraman, acara brojolan, mecah kelapa, angreman, dan dodolan rujak.Laura dan Mira mendengarkan rencana gila Sasa cukup menggelengkan kepala. Sasa suka dengan budaya Jawa tetapi mereka tidak mengira sampai ke tahap ini. Mereka akan selalu mendukung keinginan Sasa walaupun mereka yang harus bersusah payah. Sasa pun membagi tugas kepada dua sahabatnya itu. Laura akan bertanggung jawab dalam acara yang berlangsung dan Mira dalam urusan bahan-bahan yang dibutuhkan dan makanan. Keduanya cukup mengangguk seperti mengerti keinginan Sasa.Sasa tersenyum bahagia dan mengelus perut yang sudah mulai membesar. Dia yang gemb
Menjelang melahirkan kebanyakan pasangan suami istri merasa was-was atau takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Begitu pula yang dirasakan oleh Sasa. Dia sangat menjaga kandungannya agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan seperti terakhir kalinya. Sasa juga tidak mau selalu diingatkan oleh Laura dan Mira. Menurutnya, kedua sahabatnya itu terlalu protektif kepadanya. Kemanapun dia pergi, mereka pasti ikut.Sasa pergi ke mall yang khusus disediakan di pulau pribadinya. Dia bisa berbelanja sepuasnya sesuai apa yang ada di dalam mall tersebut. Sistem mall ini akan buka saat Sasa memberitahu asistennya bahwa dirinya ingin berbelanja. Secara otomatis, Laura akan menyiapkan semua kebutuhan termasuk penjaga toko di mall tersebut.Sasa berjalan-jalan melihat sekeliling mall yang sepi dan sunyi. Sasa pun memberitahu Laura bahwa dia tidak puas selama 2 jam di mall tersebut. Dia ingin berjalan-jalan di luar pulau. Namun Laura menging
Faleesha Wijaya merupakan gadis cantik yang polos dan anggun. Faleesha yang biasa juga dipanggil Sasa merupakan mahasiswa semester akhir di salah satu Universitas ternama di Indonesia. Sasa menjalin hubungan dengan seorang pengusaha, Rendi Kurniawan selama 2 tahun. Dalam pandangan Sasa, Rendi merupakan sosok pria yang baik hati dan ramah. Awal kedekatan mereka terjadi secara tidak sengaja.Seminggu yang lalu, Rendi menyiapkan kejutan untuk melamar Sasa. Suasana romantis dengan dekorasi kelopak mawar merah yang berhamburan di pasir putih pantai. Lantunan ombak menghantam batu karang menghasilkan melodi yang menenangkan hati. Lilin-lilin memberi cahaya dalam gelapnya malam yang mencekam. Mengingat itu membuat hati Sasa berbunga-bunga. Dia tak menyangka Rendi bisa seromantis itu terhadapnya."Hello Sasaku sayang," kata Miranda Lucas atau biasa dipanggil Mira. Dia memeluk dan mencium pipi Sasa dengan wajah genit dan centil. Biasanya, dia melakukan itu kep
Jika ditanya bagaimana perasaan Sasa, hatinya hancur berkeping-keping. Sasa bertanya-tanya dengan penasaran, mengapa kedua orang yang kenal dia kenal bisa melakukan itu dibelakangnya. Sasa pun melangkah mendekati keduanya dan secara tidak langsung mengetahui fakta yang menyakiti hatinya saat itu juga.Rus menanyakan kepastian pembatalan pernikahan yang dilakukan oleh Rendi. Penyebabnya karena Rus sedang mengandung anak dari Rendi. Kandungan Rus saat ini memasuki usia 2 bulan. Sehingga perselingkuhan terjadi sebelum Rendi melamar Rus. Sasa sangat terkejut mengetahui fakta tersebut.Ditambah dengan fakta bahwa Rendi ingin berhubungan intim dengannya. Sasa beruntung selama pacaran, dia tetap menjaga kesuciannya. Sasa memang diajarkan oleh orangtuanya untuk selalu menjaga kehormatannya untuk suaminya kelak. Selama menjalani hubungan dengan Rendi, Sasa cukup berpegangan tangan dan cium pipi."Se...jak...ka...pan....?" tanya Sasa dengan suara b
Menjelang melahirkan kebanyakan pasangan suami istri merasa was-was atau takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Begitu pula yang dirasakan oleh Sasa. Dia sangat menjaga kandungannya agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan seperti terakhir kalinya. Sasa juga tidak mau selalu diingatkan oleh Laura dan Mira. Menurutnya, kedua sahabatnya itu terlalu protektif kepadanya. Kemanapun dia pergi, mereka pasti ikut.Sasa pergi ke mall yang khusus disediakan di pulau pribadinya. Dia bisa berbelanja sepuasnya sesuai apa yang ada di dalam mall tersebut. Sistem mall ini akan buka saat Sasa memberitahu asistennya bahwa dirinya ingin berbelanja. Secara otomatis, Laura akan menyiapkan semua kebutuhan termasuk penjaga toko di mall tersebut.Sasa berjalan-jalan melihat sekeliling mall yang sepi dan sunyi. Sasa pun memberitahu Laura bahwa dia tidak puas selama 2 jam di mall tersebut. Dia ingin berjalan-jalan di luar pulau. Namun Laura menging
Beberapa hari lagi, kandungan Sasa menjelang 7 bulan. Dia berencana untuk menggelar upacara tingkeban. Upacara tingkeban atau mitoni merupakan acara yang terkenal dalam masyarakat Jawa di Indonesia saat menjelang kandungan 7 Bulanan dan hanya untuk kelahiran anak pertama. Upacara tingkeban memiliki beberapa prosesi yang terdiri dari sungkeman, siraman, acara brojolan, mecah kelapa, angreman, dan dodolan rujak.Laura dan Mira mendengarkan rencana gila Sasa cukup menggelengkan kepala. Sasa suka dengan budaya Jawa tetapi mereka tidak mengira sampai ke tahap ini. Mereka akan selalu mendukung keinginan Sasa walaupun mereka yang harus bersusah payah. Sasa pun membagi tugas kepada dua sahabatnya itu. Laura akan bertanggung jawab dalam acara yang berlangsung dan Mira dalam urusan bahan-bahan yang dibutuhkan dan makanan. Keduanya cukup mengangguk seperti mengerti keinginan Sasa.Sasa tersenyum bahagia dan mengelus perut yang sudah mulai membesar. Dia yang gemb
Bagi seorang ibu hamil, ngidam adalah hal yang lumrah terjadi. Begitu pula yang dirasakan Sasa. Tiba-tiba ada kejadian beberapa hari yang lalu, saat Sasa sedang menatap burung di atas pohon yang tinggi. Di dalam tubuhnya terdapat perasaan menantang untuk berdiri di atas pohon tersebut. Sasa pun memerintahkan pelayan untuk mengambil tangga di gudang. Sasa menengok ke atas, dia melihat pohon yang menjulang tinggi. Pelayan yang sudah membawa tangga pun meletakkannya di sisi pohon tersebut. Sasa menanjak tangga itu dengan hati-hati. Laura dan Mira yang kebetulan sedang mencari Sasa merasa mau jantungan. Mereka berlari mendekati Sasa. Mereka memerintahkan Sasa untuk turun ke bawah. Sasa bisa naik tapi tidak bisa turun. Akhirnya kepanikan terjadi. Laura pun menelepon helikopter untuk menurunkan Sasa saat itu juga. Untungnya, Sasa dapat diselamatkan dengan aman. Ngidam yang di alami Sasa mempengaruhi makanan semua orang. Sasa ingin seluruh penghuni rumah itu makan say
Acara 4 bulanan biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Acara tersebut dilakukan oleh ibu hamil. Saat itu, Tuhan meniupkan ruh ke dalam kandungan. Jadi, banyak ibu hamil untuk pertama kali akan melakukan acara tersebut. Sasa yang sudah 3 tahun tinggal di Indonesia, dia berniat untuk melaksanakan acara seperti itu disini. Sasa menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan.Menurut Sasa yang paling wajib ada dalam acara 4 bulanannya adalah rujak delima. Rujak delima adalah menu favorit untuk para bumil. Bahkan Sasa secara khusus meminta Laura untuk mengimpor buah delima dari Indonesia. Sasa tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uang dalam rangka acara 4 bulanan. Walaupun tidak banyak orang yang akan mendoakan dirinya dan sang bayi. Namun dia tetap mensyukuri karena masih ada yang bersedia untuk datang.Acara 4 bulanan itu di dekorasi dengan mewah dan megah. Dengan warna putih yang dipadukan oleh bunga mawar putih memenuhi gedung tersebut. Sasa secara
Sasa melihat beberapa anak kecil sedang bermain di sebuah taman bunga yang indah. Bunga tersebut memiliki warna bermacam-macam seperti pelangi. Anak-anak tersenyum dan tertawa dengan bahagia. Mereka seperti tidak menyadari kehadiran Sasa saat ini. Sasa merasa kehangatan melihat pemandangan di depannya. Dia tidak menyangka mengalami hal tersebut.Sasa duduk di hamparan bunga-bunga yang tidak jauh dari anak-anak itu bermain. Ada yang berlari dan bersembunyi agar tidak ditemukan oleh yang menjaga benteng tersebut. Seorang anak perempuan menghitung dengan mata tertutup dari angka satu sampai sepuluh. Setelah angka terakhir selesai, anak gadis itu sibuk mencari keberadaan anak-anak yang lain. Dia menghampiri Sasa untuk meminta petunjuk."Mama," kata gadis itu memanggil Sasa yang tepat berada di depannya. Sasa yang melihat gadis itu merasa keheranan. Sasa tidak merasa mempunyai anak seumur ini. Bahkan dirinya pun belum memiliki anak. Jantung Sasa berdetak dengan
Sasa mengalami kenaikan berat badan. Nafsu makan yang meningkat menjadi faktor utamanya. Sasa memilih untuk tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi pada tubuhnya. Beda halnya dengan Laura dan Mira. Keduanya berpikir bahwa Sasa sedang mengandung bayi. Namun mereka tidak bisa memikirkan terlalu jauh tentang hal tersebut karena belum pasti kebenarannya.Sasa menjalani hari dengan tenang dan nyaman. Dia selalu melakukan penyerangan kepada pamannya. Dia mengambil semua hal yang menjadi haknya. Dia tidak rela kalau semua harta yang susah payah dikumpulkan kakeknya hilang begitu saja. Dia menekan perusahaan pamannya setelah mengakuisisi saham yang dimiliki pamannya.Berbeda dengan Sasa yang melakukan serangan balik untuk balas dendam kepada pamannya. Pria tersebut mencari-cari keberadaan Sasa. Dia menyewa detektif untuk menyelidiki Sasa. Namun Sasa lebih pintar dua langkah dari pria tersebut sehingga detektif yang dia sewa tidak menemukan hasil apapun. Dia
Suasana mencekam terjadi, saat tiba-tiba kakek Frans kejang. Dokter pun langsung datang untuk melakukan tindakan secepatnya. Pada saat itu, posisi Sasa telah kembali dari taman. Saat melihat itu, Sasa menjadi panik. Apalagi Laura dan Mira sedang tidak ada di tempat.Sasa terdiam duduk menunggu di luar ICU. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada kakeknya. Saat dia menantikan kabar kakeknya. Sepasang paruh baya mendekatinya dengan langkah yang angkuh. Dia memandang sesaat dan berdoa dalam hati untuk keselamatan kakeknya.Sepasang paruh baya tersebut memperlihatkan Sasa dari ujung kepala hingga kaki. Mereka adalah paman dan bibi angkatnya. Pamannya adalah seorang anak yang diangkat oleh kakek karena keluarganya meninggal dunia. Ayah kandung pamannya tersebut adalah mafia. Beliau terlibat perselisihan dengan musuh bebuyutannya sehingga keluarganya dibantai. Tersisa hanya paman saja yang saat itu berusia 7 tahun.Kakek merawat paman seba
Saat mengetahui alamat kosan Sasa, pria tersebut mendatanginya. Ternyata Sasa sudah pergi beberapa jam yang lalu bersama kedua sahabatnya. Dia memetik kecewa kedua kalinya. Dia pun memerintahkan asistennya untuk menemukan keberadaan Sasa.Di bandara Soekarno-Hatta, Sasa dan kedua sahabatnya sudah bersiap meninggalkan negara ini. Mereka akan pergi dengan menggunakan pesawat pribadi milik Laura. Beberapa kali Sasa menengok ke belakang. Laura dan Mira hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku Sasa. Mereka tahu, apa yang sedang dipikirkan sahabatnya itu.Sasa memiliki perasaam tidak rela untuk meninggalkan negara ini. Apalagi dia belum bisa mencaritahu informasi mengenai pria yang sudah bersamanya di hotel. Sasa berharap setelah masalah selesai, dia bisa menemukan pria tersebut. Jujur, Sasa merasa takut akan kehadiran janin dalam rahimnya. Namun dia tidak bertindak sekarang karena banyak orang yang akan memperhat
Setelah dua jam menghilang, Laura memerintahkan pengawalnya untuk mencari keberadaan Sasa. Mira juga menelepon beberapa teman kenalannya untuk menanyakan kabar Sasa. Namun hasilnya, tidak ada satu pun temannya yang melihat Sasa. Mira merasa khawatir dan panik. Laura hanya bisa menenangkan Mira saat ini. Laura juga merasakan apa yang dirasakan Mira. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada Sasa. Begitu juga, Mira. Dia sudah berjanji untuk menjaga Sasa dengan sepunuh raganya. Dia bahkan bisa memberikan nyawanya untuk menyelamatkan Sasa. Dia tidak rela, kalau terjadi apa-apa dengan Sasa. Beberapa menit kemudian, Laura mendapatkan informasi bahwa Sasa saat ini berada di Hotel F&W. Saat mengetahui kabar itu, Laura dan Mira pergi menjemput Sasa. Namun pengawal tersebut tidak memberitahu informasi lain bahwa Sasa sedang bersama laki-laki yang lain. Sasa memandang sekeliling setelah sadarkan diri dari pengaruh obat perangsang. Sasa meras