Jika ditanya bagaimana perasaan Sasa, hatinya hancur berkeping-keping. Sasa bertanya-tanya dengan penasaran, mengapa kedua orang yang kenal dia kenal bisa melakukan itu dibelakangnya. Sasa pun melangkah mendekati keduanya dan secara tidak langsung mengetahui fakta yang menyakiti hatinya saat itu juga.
Rus menanyakan kepastian pembatalan pernikahan yang dilakukan oleh Rendi. Penyebabnya karena Rus sedang mengandung anak dari Rendi. Kandungan Rus saat ini memasuki usia 2 bulan. Sehingga perselingkuhan terjadi sebelum Rendi melamar Rus. Sasa sangat terkejut mengetahui fakta tersebut.Ditambah dengan fakta bahwa Rendi ingin berhubungan intim dengannya. Sasa beruntung selama pacaran, dia tetap menjaga kesuciannya. Sasa memang diajarkan oleh orangtuanya untuk selalu menjaga kehormatannya untuk suaminya kelak. Selama menjalani hubungan dengan Rendi, Sasa cukup berpegangan tangan dan cium pipi. "Se...jak...ka...pan....?" tanya Sasa dengan suara bergetar dan terbata-bata. Mereka seperti terkejut melihatnya. Sasa memandang perut Rus yang masih datar itu. Ada perubahan dalam tubuh mungil Rus. Sasa melihat ekspresi Rendi yang gugup dan keringat dingin. Namun Sasa tetap diam menunggu jawaban dari keduanya."Sasa," kata Rus yang tampak sangat takut dan terkejut. Sepertinya dia tidak menyangka melihat kehadiran Sasa. Kemudian, Rus memandang ke belakang Sasa. Tempat tak jauh, Mira dan Laura berdiri. Rus pun mendekati Sasa berniat untuk menjelaskan. Namun Laura menghalangi Rus untuk mendekat. Rendi pun menjelaskan bahwa sesungguhnya yang dia mencintai Rus dan bukan Sasa. Dari awal, Rendi ingin memanfaatkan Sasa untuk mendekati Rus. Rendi mengaku dirinya lebih tertarik dengan Rus yang menurutnya bergaya dan modis. Tidak seperti Sasa yang kampungan dan norak. Rendi juga memberitahu bahwa keluarga besarnya, terutama ibunya tidak memberikan restu. Apabila Rendi tetap bersama dengan Sasa. Menurutnya, Sasa tidak sederajat dengannya. Sasa hanya anak yatim piatu dan miskin.Rendi mengakui bahwa Sasa cantik dan anggun. Namun itu tidak bisa menutupi kemalangan Sasa. Rendi mengetahui bahwa selama ini Sasa bergantung dengan sahabatnya Mira dan Laura. Ditambah, Laura yang notabenenya anak orang kaya. Itu tidak pantas menjadi istrinya.Awalnya Rendi ingin mencintai Sasa dan melupakan Rus. Rendi pun melamar Sasa sebagai langkah untuk memulai hal tersebut. Namun Rus tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya hamil anak Rendi. Sekitar dua bulan yang lalu, Rendi mengingat dirinya pernah melakukan hubungan intim dengan seseorang di hotel.Rendi selalu melampiaskan hasratnya dengan wanita lain. Rendi melakukan itu diam-diam di belakang Sasa. Namun dirinya tak menyangka bahwa gadis yang dia tiduri dua bulan yang lalu adalah Rus. Seseorang yang sangat dicintainya. Saat mengetahui alasan, mengapa Rus melakukan hal itu. Rendi merasa senang dan bahagia. Ternyata selama ini, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Namun Rus merasa malu untuk jujur padanya karena Rendi adalah kekasih Sasa saat itu. Itu yang menyebabkan Rendi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Rus.Rendi berniat untuk membatalkan pernikahan tersebut secara baik-baik. Apalagi saat ini, Rus sedang mengandung anaknya. Rendi sangat bahagia mendengar hal tersebut. Namun Sasa sudah mengetahui perselingkuhannya dengan Rus. Sasa akui dirinya menutup identitas aslinya. Tujuannya untuk mencari pasangan yang menerima dia apa adanya dan teman yang menyayangi dirinya dengan tulus. Ternyata cinta dan sayang yang dia berikan, tidak pernah ternilai di mata Rendi dan Rus. Sasa tersenyum menanggapi keduanya. Sasa bisa dibilang sakit hati dan kecewa. Namun itu tidak akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Sasa mendekati Rus dan memeluk Rus. Dirinya memandang perut Rus dan menyentuh bayi di dalam kandungan itu. "Selamat kau akan menjadi seorang ibu. Aku tidak marah kepada kamu dan Mas Rendi. Mengapa kamu tidak pernah jujur padaku jika kamu juga mencintai Mas Rendi? Apa aku begitu menyedihkan di matamu hingga kamu berbohong kepadaku?" kata Sasa dengan suara bergetar dan tangisannya dengar di telinga Rus. "Dan untukmu, Mas. Maaf karena selama kita berhubungan, kamu tidak diizinkan menyentuhku. Bukan karena aku tidak ingin, namun aku tahu batasku sebagai wanita yang belum menikah, Mas. Untuk keluargamu, khususnya ibumu, maaf, jika aku belum menjadi yang terbaik untukmu. Aku akui bahwa aku hanya anak yatim pintu tetapi aku masih punya keluarga yang menyayangiku di luar sana. Aku tidak pernah memanfaatkan Laura maupun Mira selama mereka menjadi sahabatku. Dan juga, mengapa mas menjadikan aku sebagai kekasih dan calon istri jika di hatimu ada orang lain. Aku mungkin bodoh tapi aku tahu kamu hanya membohongiku," kata Sasa panjang lebar kepada Rendi yang tidak bisa berkata-kata. Saat mendengar kalimat yang diucapkan Sasa. Rendi dan Rus merasa bersalah. Namun nasi sudah menjadi bubur. Mereka berpikir, terbuat dari apa hati Sasa ini. Hatinya begitu polos dan baik hati. Setelah mengucapkan kalimat itu, Sasa melangkah menjauhi restoran. Laura dan Mira menyusul di belakangnya. Sampai lobby mall, Sasa menghentikan Laura dan Mira. Dirinya ingin menenangkan diri. Laura dan Mira pun berhenti mengikuti Sasa. Sasa menyelusuri sepanjang jalan. Sampai memasuki club malam yang cukup terkenal di daerah sana. Dia memandang ke sekeliling club. Suasana club masih sepi dan kosong. Sasa melangkah menuju meja bar dan memesan minuman. Seorang bartender mengantar pesanan Sasa. Namun pikiran Sasa sedang melayang mengingat kembali kejadian menyenangkan selama berpacaran dengan Rendi. Sasa sudah mengetahui bahwa Rendi tidak serius dengannya saat pacaran. Rendi selalu fokus dengan handphone, apabila mereka berkencan. Namun dirinya menutupi hal tersebut. Saat pikirannya memikirkan kejadian tadi siang, Sasa tidak sengaja meminum gelas orang lain. Posisi gelas tersebut tepat disamping gelas Sasa. Sasa yang haus, menghabis minuman tersebut sampai habis. Namun saat pemilik gelas tersebut ingin meminum pesanannya. Dirinya melihat Sasa yang sudah terangsang."Sialan" ucap pemilik gelas. Sasa memandang ke arah tersebut. Dirinya melihat sosok pria yang tampan dan sempurna dengan balutan kemeja putih yang digulung tangannya. Pria itu memiliki ekspresi dingin dan datar seperti beruang kutub. Sasa mendekati pria tersebut. Sasa yang tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Dirinya mencium bibir pria tersebut. Awalnya, pria itu hanya diam. Namun Sasa yang secara tidak langsung menggoda imannya. Pria itu membalas ciuman Sasa dengan rakus. Setelah puas dengan bibir Sasa. Pria tersebut menggendong Sasa. Mereka melangkah keluar dari Club dan menuju ke arah Hotel di samping Club. Pria tersebut membawa Sasa ke ranjang. Pria yang sadar bahwa Sasa terpengaruh oleh obat perangsang membuat dirinya menghentikan tindakannya tersebut. Dia hanya menghela nafas dan duduk di pinggir ranjang.Pria tersebut menatap wajah cantik Sasa yang terlihat polos. Tangannya menyentuh wajah Sasa yang lembut. Dirinya tidak menyangka bertemu dengan bidadari seperti Sasa. Tiba-tiba Sasa sadar dengan tindakan pria itu. Sasa pun menggoda pria tersebut untuk melanjutkan apa yang tertunda tadi.Setelah dua jam menghilang, Laura memerintahkan pengawalnya untuk mencari keberadaan Sasa. Mira juga menelepon beberapa teman kenalannya untuk menanyakan kabar Sasa. Namun hasilnya, tidak ada satu pun temannya yang melihat Sasa. Mira merasa khawatir dan panik. Laura hanya bisa menenangkan Mira saat ini. Laura juga merasakan apa yang dirasakan Mira. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada Sasa. Begitu juga, Mira. Dia sudah berjanji untuk menjaga Sasa dengan sepunuh raganya. Dia bahkan bisa memberikan nyawanya untuk menyelamatkan Sasa. Dia tidak rela, kalau terjadi apa-apa dengan Sasa. Beberapa menit kemudian, Laura mendapatkan informasi bahwa Sasa saat ini berada di Hotel F&W. Saat mengetahui kabar itu, Laura dan Mira pergi menjemput Sasa. Namun pengawal tersebut tidak memberitahu informasi lain bahwa Sasa sedang bersama laki-laki yang lain. Sasa memandang sekeliling setelah sadarkan diri dari pengaruh obat perangsang. Sasa meras
Saat mengetahui alamat kosan Sasa, pria tersebut mendatanginya. Ternyata Sasa sudah pergi beberapa jam yang lalu bersama kedua sahabatnya. Dia memetik kecewa kedua kalinya. Dia pun memerintahkan asistennya untuk menemukan keberadaan Sasa.Di bandara Soekarno-Hatta, Sasa dan kedua sahabatnya sudah bersiap meninggalkan negara ini. Mereka akan pergi dengan menggunakan pesawat pribadi milik Laura. Beberapa kali Sasa menengok ke belakang. Laura dan Mira hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku Sasa. Mereka tahu, apa yang sedang dipikirkan sahabatnya itu.Sasa memiliki perasaam tidak rela untuk meninggalkan negara ini. Apalagi dia belum bisa mencaritahu informasi mengenai pria yang sudah bersamanya di hotel. Sasa berharap setelah masalah selesai, dia bisa menemukan pria tersebut. Jujur, Sasa merasa takut akan kehadiran janin dalam rahimnya. Namun dia tidak bertindak sekarang karena banyak orang yang akan memperhat
Suasana mencekam terjadi, saat tiba-tiba kakek Frans kejang. Dokter pun langsung datang untuk melakukan tindakan secepatnya. Pada saat itu, posisi Sasa telah kembali dari taman. Saat melihat itu, Sasa menjadi panik. Apalagi Laura dan Mira sedang tidak ada di tempat.Sasa terdiam duduk menunggu di luar ICU. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada kakeknya. Saat dia menantikan kabar kakeknya. Sepasang paruh baya mendekatinya dengan langkah yang angkuh. Dia memandang sesaat dan berdoa dalam hati untuk keselamatan kakeknya.Sepasang paruh baya tersebut memperlihatkan Sasa dari ujung kepala hingga kaki. Mereka adalah paman dan bibi angkatnya. Pamannya adalah seorang anak yang diangkat oleh kakek karena keluarganya meninggal dunia. Ayah kandung pamannya tersebut adalah mafia. Beliau terlibat perselisihan dengan musuh bebuyutannya sehingga keluarganya dibantai. Tersisa hanya paman saja yang saat itu berusia 7 tahun.Kakek merawat paman seba
Sasa mengalami kenaikan berat badan. Nafsu makan yang meningkat menjadi faktor utamanya. Sasa memilih untuk tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi pada tubuhnya. Beda halnya dengan Laura dan Mira. Keduanya berpikir bahwa Sasa sedang mengandung bayi. Namun mereka tidak bisa memikirkan terlalu jauh tentang hal tersebut karena belum pasti kebenarannya.Sasa menjalani hari dengan tenang dan nyaman. Dia selalu melakukan penyerangan kepada pamannya. Dia mengambil semua hal yang menjadi haknya. Dia tidak rela kalau semua harta yang susah payah dikumpulkan kakeknya hilang begitu saja. Dia menekan perusahaan pamannya setelah mengakuisisi saham yang dimiliki pamannya.Berbeda dengan Sasa yang melakukan serangan balik untuk balas dendam kepada pamannya. Pria tersebut mencari-cari keberadaan Sasa. Dia menyewa detektif untuk menyelidiki Sasa. Namun Sasa lebih pintar dua langkah dari pria tersebut sehingga detektif yang dia sewa tidak menemukan hasil apapun. Dia
Sasa melihat beberapa anak kecil sedang bermain di sebuah taman bunga yang indah. Bunga tersebut memiliki warna bermacam-macam seperti pelangi. Anak-anak tersenyum dan tertawa dengan bahagia. Mereka seperti tidak menyadari kehadiran Sasa saat ini. Sasa merasa kehangatan melihat pemandangan di depannya. Dia tidak menyangka mengalami hal tersebut.Sasa duduk di hamparan bunga-bunga yang tidak jauh dari anak-anak itu bermain. Ada yang berlari dan bersembunyi agar tidak ditemukan oleh yang menjaga benteng tersebut. Seorang anak perempuan menghitung dengan mata tertutup dari angka satu sampai sepuluh. Setelah angka terakhir selesai, anak gadis itu sibuk mencari keberadaan anak-anak yang lain. Dia menghampiri Sasa untuk meminta petunjuk."Mama," kata gadis itu memanggil Sasa yang tepat berada di depannya. Sasa yang melihat gadis itu merasa keheranan. Sasa tidak merasa mempunyai anak seumur ini. Bahkan dirinya pun belum memiliki anak. Jantung Sasa berdetak dengan
Acara 4 bulanan biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Acara tersebut dilakukan oleh ibu hamil. Saat itu, Tuhan meniupkan ruh ke dalam kandungan. Jadi, banyak ibu hamil untuk pertama kali akan melakukan acara tersebut. Sasa yang sudah 3 tahun tinggal di Indonesia, dia berniat untuk melaksanakan acara seperti itu disini. Sasa menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan.Menurut Sasa yang paling wajib ada dalam acara 4 bulanannya adalah rujak delima. Rujak delima adalah menu favorit untuk para bumil. Bahkan Sasa secara khusus meminta Laura untuk mengimpor buah delima dari Indonesia. Sasa tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uang dalam rangka acara 4 bulanan. Walaupun tidak banyak orang yang akan mendoakan dirinya dan sang bayi. Namun dia tetap mensyukuri karena masih ada yang bersedia untuk datang.Acara 4 bulanan itu di dekorasi dengan mewah dan megah. Dengan warna putih yang dipadukan oleh bunga mawar putih memenuhi gedung tersebut. Sasa secara
Bagi seorang ibu hamil, ngidam adalah hal yang lumrah terjadi. Begitu pula yang dirasakan Sasa. Tiba-tiba ada kejadian beberapa hari yang lalu, saat Sasa sedang menatap burung di atas pohon yang tinggi. Di dalam tubuhnya terdapat perasaan menantang untuk berdiri di atas pohon tersebut. Sasa pun memerintahkan pelayan untuk mengambil tangga di gudang. Sasa menengok ke atas, dia melihat pohon yang menjulang tinggi. Pelayan yang sudah membawa tangga pun meletakkannya di sisi pohon tersebut. Sasa menanjak tangga itu dengan hati-hati. Laura dan Mira yang kebetulan sedang mencari Sasa merasa mau jantungan. Mereka berlari mendekati Sasa. Mereka memerintahkan Sasa untuk turun ke bawah. Sasa bisa naik tapi tidak bisa turun. Akhirnya kepanikan terjadi. Laura pun menelepon helikopter untuk menurunkan Sasa saat itu juga. Untungnya, Sasa dapat diselamatkan dengan aman. Ngidam yang di alami Sasa mempengaruhi makanan semua orang. Sasa ingin seluruh penghuni rumah itu makan say
Beberapa hari lagi, kandungan Sasa menjelang 7 bulan. Dia berencana untuk menggelar upacara tingkeban. Upacara tingkeban atau mitoni merupakan acara yang terkenal dalam masyarakat Jawa di Indonesia saat menjelang kandungan 7 Bulanan dan hanya untuk kelahiran anak pertama. Upacara tingkeban memiliki beberapa prosesi yang terdiri dari sungkeman, siraman, acara brojolan, mecah kelapa, angreman, dan dodolan rujak.Laura dan Mira mendengarkan rencana gila Sasa cukup menggelengkan kepala. Sasa suka dengan budaya Jawa tetapi mereka tidak mengira sampai ke tahap ini. Mereka akan selalu mendukung keinginan Sasa walaupun mereka yang harus bersusah payah. Sasa pun membagi tugas kepada dua sahabatnya itu. Laura akan bertanggung jawab dalam acara yang berlangsung dan Mira dalam urusan bahan-bahan yang dibutuhkan dan makanan. Keduanya cukup mengangguk seperti mengerti keinginan Sasa.Sasa tersenyum bahagia dan mengelus perut yang sudah mulai membesar. Dia yang gemb
Menjelang melahirkan kebanyakan pasangan suami istri merasa was-was atau takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Begitu pula yang dirasakan oleh Sasa. Dia sangat menjaga kandungannya agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan seperti terakhir kalinya. Sasa juga tidak mau selalu diingatkan oleh Laura dan Mira. Menurutnya, kedua sahabatnya itu terlalu protektif kepadanya. Kemanapun dia pergi, mereka pasti ikut.Sasa pergi ke mall yang khusus disediakan di pulau pribadinya. Dia bisa berbelanja sepuasnya sesuai apa yang ada di dalam mall tersebut. Sistem mall ini akan buka saat Sasa memberitahu asistennya bahwa dirinya ingin berbelanja. Secara otomatis, Laura akan menyiapkan semua kebutuhan termasuk penjaga toko di mall tersebut.Sasa berjalan-jalan melihat sekeliling mall yang sepi dan sunyi. Sasa pun memberitahu Laura bahwa dia tidak puas selama 2 jam di mall tersebut. Dia ingin berjalan-jalan di luar pulau. Namun Laura menging
Beberapa hari lagi, kandungan Sasa menjelang 7 bulan. Dia berencana untuk menggelar upacara tingkeban. Upacara tingkeban atau mitoni merupakan acara yang terkenal dalam masyarakat Jawa di Indonesia saat menjelang kandungan 7 Bulanan dan hanya untuk kelahiran anak pertama. Upacara tingkeban memiliki beberapa prosesi yang terdiri dari sungkeman, siraman, acara brojolan, mecah kelapa, angreman, dan dodolan rujak.Laura dan Mira mendengarkan rencana gila Sasa cukup menggelengkan kepala. Sasa suka dengan budaya Jawa tetapi mereka tidak mengira sampai ke tahap ini. Mereka akan selalu mendukung keinginan Sasa walaupun mereka yang harus bersusah payah. Sasa pun membagi tugas kepada dua sahabatnya itu. Laura akan bertanggung jawab dalam acara yang berlangsung dan Mira dalam urusan bahan-bahan yang dibutuhkan dan makanan. Keduanya cukup mengangguk seperti mengerti keinginan Sasa.Sasa tersenyum bahagia dan mengelus perut yang sudah mulai membesar. Dia yang gemb
Bagi seorang ibu hamil, ngidam adalah hal yang lumrah terjadi. Begitu pula yang dirasakan Sasa. Tiba-tiba ada kejadian beberapa hari yang lalu, saat Sasa sedang menatap burung di atas pohon yang tinggi. Di dalam tubuhnya terdapat perasaan menantang untuk berdiri di atas pohon tersebut. Sasa pun memerintahkan pelayan untuk mengambil tangga di gudang. Sasa menengok ke atas, dia melihat pohon yang menjulang tinggi. Pelayan yang sudah membawa tangga pun meletakkannya di sisi pohon tersebut. Sasa menanjak tangga itu dengan hati-hati. Laura dan Mira yang kebetulan sedang mencari Sasa merasa mau jantungan. Mereka berlari mendekati Sasa. Mereka memerintahkan Sasa untuk turun ke bawah. Sasa bisa naik tapi tidak bisa turun. Akhirnya kepanikan terjadi. Laura pun menelepon helikopter untuk menurunkan Sasa saat itu juga. Untungnya, Sasa dapat diselamatkan dengan aman. Ngidam yang di alami Sasa mempengaruhi makanan semua orang. Sasa ingin seluruh penghuni rumah itu makan say
Acara 4 bulanan biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Acara tersebut dilakukan oleh ibu hamil. Saat itu, Tuhan meniupkan ruh ke dalam kandungan. Jadi, banyak ibu hamil untuk pertama kali akan melakukan acara tersebut. Sasa yang sudah 3 tahun tinggal di Indonesia, dia berniat untuk melaksanakan acara seperti itu disini. Sasa menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan.Menurut Sasa yang paling wajib ada dalam acara 4 bulanannya adalah rujak delima. Rujak delima adalah menu favorit untuk para bumil. Bahkan Sasa secara khusus meminta Laura untuk mengimpor buah delima dari Indonesia. Sasa tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uang dalam rangka acara 4 bulanan. Walaupun tidak banyak orang yang akan mendoakan dirinya dan sang bayi. Namun dia tetap mensyukuri karena masih ada yang bersedia untuk datang.Acara 4 bulanan itu di dekorasi dengan mewah dan megah. Dengan warna putih yang dipadukan oleh bunga mawar putih memenuhi gedung tersebut. Sasa secara
Sasa melihat beberapa anak kecil sedang bermain di sebuah taman bunga yang indah. Bunga tersebut memiliki warna bermacam-macam seperti pelangi. Anak-anak tersenyum dan tertawa dengan bahagia. Mereka seperti tidak menyadari kehadiran Sasa saat ini. Sasa merasa kehangatan melihat pemandangan di depannya. Dia tidak menyangka mengalami hal tersebut.Sasa duduk di hamparan bunga-bunga yang tidak jauh dari anak-anak itu bermain. Ada yang berlari dan bersembunyi agar tidak ditemukan oleh yang menjaga benteng tersebut. Seorang anak perempuan menghitung dengan mata tertutup dari angka satu sampai sepuluh. Setelah angka terakhir selesai, anak gadis itu sibuk mencari keberadaan anak-anak yang lain. Dia menghampiri Sasa untuk meminta petunjuk."Mama," kata gadis itu memanggil Sasa yang tepat berada di depannya. Sasa yang melihat gadis itu merasa keheranan. Sasa tidak merasa mempunyai anak seumur ini. Bahkan dirinya pun belum memiliki anak. Jantung Sasa berdetak dengan
Sasa mengalami kenaikan berat badan. Nafsu makan yang meningkat menjadi faktor utamanya. Sasa memilih untuk tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi pada tubuhnya. Beda halnya dengan Laura dan Mira. Keduanya berpikir bahwa Sasa sedang mengandung bayi. Namun mereka tidak bisa memikirkan terlalu jauh tentang hal tersebut karena belum pasti kebenarannya.Sasa menjalani hari dengan tenang dan nyaman. Dia selalu melakukan penyerangan kepada pamannya. Dia mengambil semua hal yang menjadi haknya. Dia tidak rela kalau semua harta yang susah payah dikumpulkan kakeknya hilang begitu saja. Dia menekan perusahaan pamannya setelah mengakuisisi saham yang dimiliki pamannya.Berbeda dengan Sasa yang melakukan serangan balik untuk balas dendam kepada pamannya. Pria tersebut mencari-cari keberadaan Sasa. Dia menyewa detektif untuk menyelidiki Sasa. Namun Sasa lebih pintar dua langkah dari pria tersebut sehingga detektif yang dia sewa tidak menemukan hasil apapun. Dia
Suasana mencekam terjadi, saat tiba-tiba kakek Frans kejang. Dokter pun langsung datang untuk melakukan tindakan secepatnya. Pada saat itu, posisi Sasa telah kembali dari taman. Saat melihat itu, Sasa menjadi panik. Apalagi Laura dan Mira sedang tidak ada di tempat.Sasa terdiam duduk menunggu di luar ICU. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada kakeknya. Saat dia menantikan kabar kakeknya. Sepasang paruh baya mendekatinya dengan langkah yang angkuh. Dia memandang sesaat dan berdoa dalam hati untuk keselamatan kakeknya.Sepasang paruh baya tersebut memperlihatkan Sasa dari ujung kepala hingga kaki. Mereka adalah paman dan bibi angkatnya. Pamannya adalah seorang anak yang diangkat oleh kakek karena keluarganya meninggal dunia. Ayah kandung pamannya tersebut adalah mafia. Beliau terlibat perselisihan dengan musuh bebuyutannya sehingga keluarganya dibantai. Tersisa hanya paman saja yang saat itu berusia 7 tahun.Kakek merawat paman seba
Saat mengetahui alamat kosan Sasa, pria tersebut mendatanginya. Ternyata Sasa sudah pergi beberapa jam yang lalu bersama kedua sahabatnya. Dia memetik kecewa kedua kalinya. Dia pun memerintahkan asistennya untuk menemukan keberadaan Sasa.Di bandara Soekarno-Hatta, Sasa dan kedua sahabatnya sudah bersiap meninggalkan negara ini. Mereka akan pergi dengan menggunakan pesawat pribadi milik Laura. Beberapa kali Sasa menengok ke belakang. Laura dan Mira hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku Sasa. Mereka tahu, apa yang sedang dipikirkan sahabatnya itu.Sasa memiliki perasaam tidak rela untuk meninggalkan negara ini. Apalagi dia belum bisa mencaritahu informasi mengenai pria yang sudah bersamanya di hotel. Sasa berharap setelah masalah selesai, dia bisa menemukan pria tersebut. Jujur, Sasa merasa takut akan kehadiran janin dalam rahimnya. Namun dia tidak bertindak sekarang karena banyak orang yang akan memperhat
Setelah dua jam menghilang, Laura memerintahkan pengawalnya untuk mencari keberadaan Sasa. Mira juga menelepon beberapa teman kenalannya untuk menanyakan kabar Sasa. Namun hasilnya, tidak ada satu pun temannya yang melihat Sasa. Mira merasa khawatir dan panik. Laura hanya bisa menenangkan Mira saat ini. Laura juga merasakan apa yang dirasakan Mira. Dia berharap tidak ada hal yang terjadi pada Sasa. Begitu juga, Mira. Dia sudah berjanji untuk menjaga Sasa dengan sepunuh raganya. Dia bahkan bisa memberikan nyawanya untuk menyelamatkan Sasa. Dia tidak rela, kalau terjadi apa-apa dengan Sasa. Beberapa menit kemudian, Laura mendapatkan informasi bahwa Sasa saat ini berada di Hotel F&W. Saat mengetahui kabar itu, Laura dan Mira pergi menjemput Sasa. Namun pengawal tersebut tidak memberitahu informasi lain bahwa Sasa sedang bersama laki-laki yang lain. Sasa memandang sekeliling setelah sadarkan diri dari pengaruh obat perangsang. Sasa meras