Adrian mengurung Sarah di bawah tubuhnya, ia bergerak maju mundur dengan mulutnya yang melumat puncak payudara Sarah lebih keras.
Tubuh Sarah berguncang, nafasnya tersengal-sengal. " Oh Adrian... This is so good." Istrinya itu mengerang panjang.Adrian merasakan kewanitaan Sarah melingkupinya dengan ketat. Dinding kewanitaannya berdenyut-denyut, memijat kejantanannya sehingga semakin menegang di dalam."Kamu sungguh ketat di dalam sana, Sarah!" kata Adrian mendorong kejantanannya lebih dalam dan lebih cepat lagi. Mengaduk-aduk di dalam tubuhnya.Istrinya itu membenamkan kesepuluh jarinya ke kulit punggung Adrian ketika lidahnya menyapu bagian puncak payudaranya. Menjilati dengan lidahnya dan membasahinya dengan salivanya.Sarah bergerak resah tapi Adrian tetap melumat dan menjilati puncak milik Sarah yang memerah.Adrian bergerak dengan tempo cepat, mendorong dan menghujam kewanitaan Sarah dan ketika ia merasa Sarah akan sampai, ia memperlambat gerakannya. MeSarah tidak pernah merasa begitu bahagia seperti yang ia rasakan seharian ini. Ia sudah merasa lega karena trlag jujur pada Adrian. Tidak ada lagi kebohongan di dalam pernikahan mereka. Kini hatinya sangat merasa tenang, sehingga ia tersenyum seharian ini.Di Malam harinya Adrian mengajak Sarah untuk makan malam di sebuah restoran. Tentu saja Sarah merasa senang sekali.Dengan menggunakan midi dress bermotif floral Sarah tampil cantik dengan dandanan yang flawless. Sedangkan Adrian memakai kemeja berlengan pendek bergaya santai. Di sepanjang jalan menuju restoran Adrian mengenggam tangan Sarah di dalam mobil. Dan setelah mereka sampai di restoran Adrian membuka pintu mobil untuk Sarah, lalu ia memberikan kubci mobilnya kepada vallet restoran."Atas nama Adrian." kata Adrian pada host di depan meja resepsionis restoran, lalu host itu mengangguk ramah dan mengantarkan kedua pasangan itu menuju mejanya.Selama menunggu dilayani mereka berdua saling menatap penuh cinta di ma
Akhirnya Adrian mengejar Sarah tapi ternyata Sarah sudah tidak ada di depan restoran."Oh God. Kemana Sarah?" Adrian mencari Sarah ke mana-mana tapi tampaknya ia tidak menemukan Sarah di manapun juga."Di villa. Mungkni ia sudah langsung pulang ke villa." Adrian langsung mengambil mobilnya dan mengejar Sarah kembali ke villa. Sepanjang perjalanan Adrian menelepon ponsel Sarah namun wanita itu tidak mengangkat ponselnya. Lalu Adrian menelepon Hendri."Hendri, bisa kamu datang ke Bali dan mengecek apakah seorang pelayan bernama Rana itu adalah Hannah. Dia bekerja di restoran The Ubud, lima belas menit dari Villaku. Segera berangkat besok pagi dan temui dia. Cari tahu apa dia Hannah atau hanya seseorang yang mirip saja." kata Adrian dengan tergesa-gesa"Baik Pak, besok akan langsung saya laporkan ke Pak Adrian." Hendri pamit dengan sopan lalu segera membooking tiket pesawat untuk dirinya berangkat ke Bali besok.Adrian menutup ponselnya lagi, ia kembali mencoba mene
"Hannah adalah mantan tunanganku yang tewas terbunuh di kecelakaan mobil." Adrian meraih tangan sarah dan mengenggamnya erat."Saat itu seseorang menyalip mobil kami dalam keadaan kencang dan membuat aku kehilangan kendali dalam menyetir. Rem mobilku tidak berfungsi dengan baik sehingga mobilku terpelanting dan terguling. Aku pingsan dan terbangun di rumah sakit tiga hari kemudian. Sedangkan Hannah, dia...." Adrian berhenti sejenak lalu kemudian ia melanjutkan lagi. "Dia... dia meninggal terbakar di mobil yang meledak. Ia tidak sempat terselamatkan." kata Adrian bercerita lirih."Sejak itu aku selalu merasa bersalah karena telah menyebabkan Hannah meninggal. Seharusnya aku saja yang mati saat itu. Aku yang menyetir seharusnya aku yang tidak usah diselamatkan." Adrian menunduk sedih, rasa bersalahnya pada Hannah kembali datang dan membuat hatinya sakit. Sarah terdiam hatinya gamang. Ia baru tahu mengapa Adrian begitu syok waktu itu, ia baru tahu jika alasannya karena ia
Hendri baru saja tiba di bajar tempat Hannah tinggal sekarang. Dengan berdalih sebagai agen yang ingin merekrut Hannah sebagai artis, Hendri dan orang suruhannya bertemu dengan orang tua angkat Hannah dan tetua di banjar mereka. Setelah dua hari melakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi lewat para tetangga dan teman-teman baru Rana di banjar tempat tinggalnya dan di lingkungan kerjanya Hendri mendapat sebuah kesimpulan. Hannah yang dikenal sebagai Rana di sana ditemukan oleh keluarga angkatnya di sawah-sawah dengan keadaan banyak luka-luka. Tapi Hendri tidak tahu kenapa Hannah ada di tengah Sawah dan bukan di dekat tempat mobil kecelakaan. Apa ada orang yang menolong Hannah keluar dari mobil dan membawanya ke tengah sawah. Atau Hannah berjalan sendiri ke sana setelah keluar dari mobil. Semua tampak membingungkan karena Hannah mengalami amnesia dan tidak ada yang tahu bagaimana kejadian yang sebenarnya.Untuk memberi laporan pada bosnya Hendri perlu memastikan satu h
Hasil tes DNA Rana telah keluar dan Hendri terbelalak melihatnya "99,99 persen match!" Aku harus segera memberi tahu Pak Adrian tentang ini."Hallo Pak, saya sudah mendapatkan hasilnya." "Bagaimana? Apa cocok?""Cocok sekali Pak, Rana adalah Hannah. Dia adalah Hannah yang masih hidup."Adrian terduduk di kursinya. Ia merasa sangat lega karena mengetahui ia tidak membuat Hannah terbunuh saat itu tapi ia lalu menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia merasa sangat pusing dan bingung apa yang harus ia lakukan jika Hannah telah ingat siapa dirinya."Hallo Pak Adrian, hallo Pak...." Hendri ternyata belum menutup teleponnya, ia setengah berteriak dari tempatnya memanggil nama Adrian."Oh iya Hendri ada apa memanggilku?" ketika sadar Hendri masih berada di sambungan teleponnya Adrian kembali berbicara di layar ponselnya. "Iya Pak apa yang harus saya lakukan sekarang. Apa yang bapak ingin saya lakukan pada Hannah di sini?" kata Hendri mengingatkan Adri
Di pagi harinya Sarah terkejut ketika terbangun, ia melihat Adrian tertidur di sampingnya dengan tangan yang melingkari perut Sarah."Kapan dia pulang? Apa lewat dini hari tadi? Ke mana dia setelah pulang dari kantornya? Atau dia lembur semalaman di kantornya?" Sarah bertanya-tanya dalam hatinya.Sarah menyentuh mata Adrian yang tertutup. "Mengapa ia terlihat sangat lelah, apa benar ia semalaman bekerja di kantor?"Ketika Sarah sedang menatap Adrian sambil berpikir, Adrian membuka matanya. Ia lalu meraih tubuh Sarah semakin mendekat padanya. Sekarang tubuh Adrian sudah hampir sebagian berada di atas tubuh samping Sarah."Kamu sudah terbangun?" kata Sarah berbisik lembut pada suaminya. "Aku harus bangun, ini sudah siang!""Sssttt... jangan pergi tetaplah seperti ini. Aku sangat merindukanmu Sarah!" kata Adrian dengan matanya yang masih tertutup."Aku mau menyiapkanmu sarapan." kata Sarah sambil berusaha mengurai pelukan Adrian. "Aku tidak butuh makan, aku
Tiba di kamar mandi, mereka saling tergesa untuk menyentuh tubuh pasangannya. Dengan tidak sabar, tangan Adrian dengan jahil meraba bokong Sarah yang seksi.Sarah tersenyum nakal, tangannya ia arahkan ke arah kejantanan Adrian yang sudah besar menegang."Lihat apa yang sudah kamu lakukan baby!" bisik Adrian serak ketika kedua tangan Sarah membelai miliknya dengan sangat menggoda."Jangan nakal Sarah! Jangan menggoda aku yang sedang birahi!" kata-kata Adrian begitu keras tapi tidak membuat Sarah menghentikan tangannya. "Ini adalah hukuman karena membuatku tidak datang ke pemotretan!" kata Sarah menambah godaan di kejantanan Adrian dengan meremas-remasnya.Adrian melenguh erotis ketika Sarah malahan berjongkok dan menjulurkan lidahnya. Ia memutar-mutarnya di ujung kepala kejantanan suaminya. Merasai cairan yang keluar dari ujung kepalanya. Membuat Adria kembali mendesah tersiksa. "Oh God Sarah, kamu menyiksaku dengan nikmat baby!"Dengan tidak sabar kedua tangan Adrian mendorong kepala
Sarah melengkungkan tubuhnya, Adrian memeluk Sarah begitu erat. Dan pinggulnya ikut bergerak bersama Sarah. Adrian gerakan naik turun Sarah menjadi lebih cepat dan lebih kuat. Sarah berkali-kali menghentakkan tubuhnya ke dalam tubuh bawah Adrian.Dengan mulutnya yang menganga, Adrian tersengal menanti Sarah kembali menyatukan tubuhnya dalam-dalam ke kejantanannya yang kokoh.Tangan Adrian kini beralih mencengkram pinggang ramping Sarah. Ia menggerakkan tubuh Sarah dengan kuat untuk memandu Sarah bergerak lebih cepat untuk memuaskan birahinya. Pinggul Adrian ikut bergerak semakin cepat medorong masuk untuk mengisi tubuh Sarah dengan kejantanannya yang sudah tegang dan keras. Sarah melengkung erotis, seolah ada kekuatan yang tidak terlihat, menarik tubuh Sarah jauh ke belakang. Membuat pemandangan itu sangat indah, payudaranya yang membulat sempurna, lehernya yang menegadah ke atas. Membuat gairah Adrian semakin meledak-ledak minta dipuaskan."Kamu sangat cantik sekali say