Di pagi harinya Sarah terkejut ketika terbangun, ia melihat Adrian tertidur di sampingnya dengan tangan yang melingkari perut Sarah.
"Kapan dia pulang? Apa lewat dini hari tadi? Ke mana dia setelah pulang dari kantornya? Atau dia lembur semalaman di kantornya?" Sarah bertanya-tanya dalam hatinya.Sarah menyentuh mata Adrian yang tertutup. "Mengapa ia terlihat sangat lelah, apa benar ia semalaman bekerja di kantor?"Ketika Sarah sedang menatap Adrian sambil berpikir, Adrian membuka matanya. Ia lalu meraih tubuh Sarah semakin mendekat padanya. Sekarang tubuh Adrian sudah hampir sebagian berada di atas tubuh samping Sarah."Kamu sudah terbangun?" kata Sarah berbisik lembut pada suaminya. "Aku harus bangun, ini sudah siang!""Sssttt... jangan pergi tetaplah seperti ini. Aku sangat merindukanmu Sarah!" kata Adrian dengan matanya yang masih tertutup."Aku mau menyiapkanmu sarapan." kata Sarah sambil berusaha mengurai pelukan Adrian."Aku tidak butuh makan, akuTiba di kamar mandi, mereka saling tergesa untuk menyentuh tubuh pasangannya. Dengan tidak sabar, tangan Adrian dengan jahil meraba bokong Sarah yang seksi.Sarah tersenyum nakal, tangannya ia arahkan ke arah kejantanan Adrian yang sudah besar menegang."Lihat apa yang sudah kamu lakukan baby!" bisik Adrian serak ketika kedua tangan Sarah membelai miliknya dengan sangat menggoda."Jangan nakal Sarah! Jangan menggoda aku yang sedang birahi!" kata-kata Adrian begitu keras tapi tidak membuat Sarah menghentikan tangannya. "Ini adalah hukuman karena membuatku tidak datang ke pemotretan!" kata Sarah menambah godaan di kejantanan Adrian dengan meremas-remasnya.Adrian melenguh erotis ketika Sarah malahan berjongkok dan menjulurkan lidahnya. Ia memutar-mutarnya di ujung kepala kejantanan suaminya. Merasai cairan yang keluar dari ujung kepalanya. Membuat Adria kembali mendesah tersiksa. "Oh God Sarah, kamu menyiksaku dengan nikmat baby!"Dengan tidak sabar kedua tangan Adrian mendorong kepala
Sarah melengkungkan tubuhnya, Adrian memeluk Sarah begitu erat. Dan pinggulnya ikut bergerak bersama Sarah. Adrian gerakan naik turun Sarah menjadi lebih cepat dan lebih kuat. Sarah berkali-kali menghentakkan tubuhnya ke dalam tubuh bawah Adrian.Dengan mulutnya yang menganga, Adrian tersengal menanti Sarah kembali menyatukan tubuhnya dalam-dalam ke kejantanannya yang kokoh.Tangan Adrian kini beralih mencengkram pinggang ramping Sarah. Ia menggerakkan tubuh Sarah dengan kuat untuk memandu Sarah bergerak lebih cepat untuk memuaskan birahinya. Pinggul Adrian ikut bergerak semakin cepat medorong masuk untuk mengisi tubuh Sarah dengan kejantanannya yang sudah tegang dan keras. Sarah melengkung erotis, seolah ada kekuatan yang tidak terlihat, menarik tubuh Sarah jauh ke belakang. Membuat pemandangan itu sangat indah, payudaranya yang membulat sempurna, lehernya yang menegadah ke atas. Membuat gairah Adrian semakin meledak-ledak minta dipuaskan."Kamu sangat cantik sekali say
Mereka saling melumat di dalam kotak kaca tempat mereka menaruh showernya. Di bawah kucuran air pancuran Adrian melumat bibir Sarah yang ranum, sementara tangan Adrian memeluntir kedua puncak payudara Sarah yang menegang. Pemandangannya begitu sempurna dengan tubuh Sarah yang polos begitu indah terkena air dari shower yang menimpa kulit putihnya. Adrian menyukai ketika kulit mereka saling bersentuhan di bawah kucuran air shower yang hangat. Membuatnya ingin menjamah semua lekuk sensual di tubuh istrinya.Adrian meremas kedua bukit indah milik istrinya. Mulut Adrian mengisap satu persatu puncak payudara Sarah. Ia menyapukan lidahnya pada puncaknya yang basah dan menarik-narik ujungnya dengan giginya. Sarah mengerang keras, ia menyukai cara suaminya memperlakukan tubuhnya dengan sensual.Adrian sangat suka menyentuh tubuh Sarah yang membuat Sarah semakin menekankan tubuhnya pada Adrian. Ia begitu menikmati sampai ia tidak sadar mereka berada cukup lama di bawah
Sarah mendapat kabar baik bahwa ia akan memenangkan piala penghargaan sebagai aktris terbaik tahun ini. Ia melonjak-lonjak kesenangan mendengarnya."Are you okay baby?" kata Adrian tertawa kecil melihat istrinya bertingkah seperti gadis remaja.Sarah menutup teleponnya lalu ia lari memeluk Adrian yang hanya menggunakan handuk saja.Adrian yang mendapat serangan tiba-tiba seperti itu tertawa menyambut istrinya yang sejak tadi berkelakuan aneh."Hey ada berita apa sehingga kamu sangat excited seperti ini?" tanya Adrian mencium bibir Sarah sekilas."Ella memberitahu kalau aku akan menang sebagai aktris terbaik tahun ini!" kata Sarah tersenyum bahagia."Congrats baby!" kata Adrian menciumi wajah istrinya yang cantik. Ia merengkuh wajah Sarah dan memberi banyak kecupan selamat di wajahnya. Membuat Sarah tertawa geli."Adrian, please stop it!" katanya berpura-pura memarahi Adrian."Okay... okay... Pertama congrats untuk kemenanganmu, kedua kapan acara pembe
Sarah terbangun ketika matahari sudah sangat tinggi, tubuhnya terasa sangat letih sekali. Ia dan Adrian bercinta semalaman suntuk sampai-sampai setelah dua kali bergumul di mobil dan enam kali bercinta di dalam kamar mereka Sarah menyerah kalah pada Adrian. Suaminya itu sangat gagah, ia bahkan masih satu kali melakukan pengeluaran dengan mulut Sarah. Sarah menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia merasa sangat malu sekali tubuhnya penuh dengan bekas ciuman dan hisapan Adrian yang berwarna merah keunguan. Adrian tidak membiarkan Sarah sedetik pun beristirahat. Ini bahkan lebih parah dari waktu mereka baru saja menikah dan berbulan madu. Semalaman tadi Adrian menguasai tubuhnya dan melakukan pelepasan berkali-kali dan itu sangat luar biasa. Sarah tidak memiliki pengalaman dengan laki-laki lain, tapi ia pikir laki-laki lain tidak ada yang segagah dan seperkasa suaminya yang bisa langsung melanjutkan berkali-kali tanpa istirahat sedikit pun dan itu membuat Sarah merasa takjub.
Turun dari mobil limosin mereka, Adrian menggandeng lengan istrinya dan berjalan mendampinginya. Sarah menggandeng lengan Adrian dan melangkah di karpet merah dengan cantik. Puluhan kamera dan blitz mengabadikan pasangan yang paling dinanti di acara ini. Para wartawan juga sudah siap dengan kamera dan alat merekamnya mengajukan pertanyaan pada kedua pasangan itu. Mereka sangat penasaran bagaimana hubungan keduanya sekarang sejak beberapa skandal menimpa Sarah dan mereka tidak pernah tampil di publik lagi. Ini adalah kali pertama mereka muncul dan tampil di publik bersama lagi.Semua terpukau dengan kecantikan dan ketampanan kedua pasangan serasi itu. Bahkan para fans Sarah menyerukan agar mereka sangat serasi dan berharap mereka akan segera punya anak yang secantik dan setampan mama papanya. Sarah tersenyum melambai ke arah para fans dan juga wartawan yang masih tanpa henti mengajukan pertanyaan tentang skandal-skandal Sarah yang lampau.Seorang wartawan bahkan nekat berteri
Pulang dari pesta, Adrian langsung membopong Sarah ke dalam rumah mereka. Malam ini kita akan membuat banyak kenangan bersama di sini." Adrian mencium lembut bibir Sarah yang merah.Adrian ia tidak peduli tidak menutup pintu depannya, ia terus saja melangkah bergegas memasuki ruangan rumahnya dan bergegas menuju ke kamar tidur mereka. Asisten rumah tangga di rumah mereka mungkin akan segera menutup pintu utama untuk Adrian.Adrian menurunkan tubuh Sarah di tengah kamar mereka. "Kamu sangat luar biasa cantik, Sayang!" Adrian memandang lekat Sarah yang masih mengenakan gaun pestanya."I love you honey!" kata Sarah membelai wajah suaminya dengan penuh cinta.Adrian merasa tubuhnya terbakar gairah dengan hanya mendengar suara Sarah yang lirih karena menahan gairahnya.Adrian membuka jasnya dan melemparnya begitu saja ke lantai dan ia berjalan mendekati Sarah."Aku sangat mencintaimu sayang." Bisik Adrian mencium bibir Sarah dengan lembut dan menggoda. Sarah
"Saya Hannah tunangan Adrian, di mana dia?" kata Hannah menerobos masuk, ia melihat ke sekeliling kamar Adrian."Adrian... Adrian di mana kamu babe? Adrian?" Hannah berteriak memanggil nama mantan tunangannya. Adrian yang berada di balkon terkejut mendengar suara Hannah di dalam kamarnya. "Ada apa ribut-ribut Sarah?" kata Adrian masuk kembali ke dalam kamarnya. Betapa terkejutnya dia ketika melihat Hannah sedang berada di dalam kamarnya."Ha- Hannah?" tanya Adrian tidak percaya, matanya terbelalak melihat Hannah yang sedang menuju ke arahnya."Adrian... babe i remember!" kata Hannah berteriak dengan berlari. Hannah menerjang Adrian yang tidak siap menerimanya. Dia memeluk dan mencium Adrian dengan sangat bergairah di depan Sarah. Adrian yang terkejut Hannah begitu saja menerjangnya dan menciumnya dengan tergesa-gesa, terpaku. Ia diam saja tanpa melakukan apa-apa. Tangan Hannah bergelayut di lehernya sehingga Adrian tidak dapat bergerak menjauh. Hannah melu
Leo meraup tubuh Becca dan membawanya ke kamar mandi. Menurunkannya di bawah shower. Leo menyalakan air di shower itu dengan kecepatan yang pelan. Membuat air menimpa tubuh mereka yang panas."Akuilah Becca kamu masih mencintaiku, kalau tidak bagaimana kamu bisa mengerang begitu keras saat ku setubuhi tadi!""Tidak, aku tidak mencintaimu! Aku membencimu!"Melihat pemandangan tubuh Becca yang basah dan molek dan penolakannya yang munafik membuat hasrat Leo meledak.Dengan bernafsunya, Leo melumat bibir wanita itu, Becca menggigit bibir Leo sehingga pria itu menghukumnya dengan menarik putingnya keras dan saat Becca mengaduh, lidahnya membelit dengan bergairah memberikan kenikmatan luar biasa bagi mereka berdua.Leo mendesak kasar tubuh Becca hingga menempel ke tembok marmer dingin tempat mandi shower itu. Sehingga kedua bokong Becca menempel, menekan marmer yang terasa dingin di kulitnya itu."Aku akan membuktikan kalau kamu masih mencintaiku Becca! Aku akan m
Becca sangat cantik sekali, Leo mengakui itu. Ia seorang laki-laki normal. Apalagi ketika ia melihat puncak payudara Becca yang lebih menonjol dari yang diingat Leo. Mungkin karena ia menyusui putranya sehingga kedua putingnya terlihat lebih menggairahkan.Apalagi bagian intim Becca yang sangat dirindukan Leo untuk dimasukinya, membuat Leo meneguk ludahnya berkali-kali.Kejantanan Leo berdenyut-denyut. Miliknya telah menegang maksimal ketika membayangkan membenamkan dirinya jauh-jauh ke dalam tubuh Becca.Leo meruntuki dirinya sendiri karena merasa terangsang hanya karena melihat tubuh Becca yang telanjang."Please Leo...." desah Becca memohon, entah apa yang ia minta.Erangan pelan keluar dari mulut Becca ketika Leo melumat bibirnya. Lidahnya sangat menuntut Becca untuk membalas ciumannya. Mereka berciuman dengan tergesa membuat nafas Becca tersengal-sengal."I want you to ride me !" Leo mengangkat Rebecca ke atas pangkuannya.
Leo memecah jalanan Ibukota yang ramai dengan mobil sport nya. Informasi terbaru tentang Rebecca membuat ia melupakan sejenak gairahnya yang membludak. Ini teramat penting sehingga Leo menambah kecepatan mobilnya seperti pembalap yang sedang mengikuti lomba."Lacak di mana Rebecca sekarang berada dan tahan sampai saya datang!" Leo memberi perintah melalui pengeras suara teleponnya di mobil oada orang kepercayaannya.Konsentrasinya kembali terpusat pada jalanan di depannya. Ia tidak sabar untuk menemui wanita itu. Hanya dalam lima belas menit ia telah sampai di parkir VIP tempat Rebecca telah ditahan oleh orang kepercayaannya.Leo turun dari mobil dan menghampiri Rebecca yang tampak ketakutan dihadang orang tidak dikenal. Ternyata ia dipancing oleh orang kepercayaan Leo dengan iming-iming informasi terbaru tentang kedua orangtuanya yang masih ia cari sampai sekarang. Ia ditahan di sebuah mobil di parkiran VIP ini sambil menunggu Leo datang menjemputnya."Ikut aku!" Leo menarik tangan
Leo menemani Abigail berbelanja hampir ke seluruh store di mall itu. Mulai berbelanja tas, sepatu, pakaian dan juga aksesoris branded.Selama berbelanja, tubuh Leo bebas untuk digelayuti Abigail untuk bersandar, dipeluk dan digandeng."Okey sekarang barang-barang ini akan diantar langsung ke Penthouse mu Abigail! Karena sudah waktunya makan malam maka sebaiknya kita pergi ke sebuah restoran." usul Leo langsung ditanggapi Abigail dengan anggukan dan gandengan tangannya. Mengajak Leo ke sebuah restoran favorit gadis itu tidak jauh dari sana."Aku akan memanggil driver, jadi kita bisa membuka sebotol Champagne!" Leo memanggil pelayan dan segera menyuruhnya membawa dua gelas dan sebotol Champagne untuk mereka berdua.Abigail menyesap Champagne-nya, lalu Leo mengajaknya bertoast dan meminum Champagne itu sampai habis.Ketika ia lihat Abigail tampak sedikit mabuk, Leo mulai mengajukan pertanyaannya."Abi, apa benar Allen sudah menikah sekarang?" tanya Leo serius pada gadis yang mulai tersen
Selama lima tahun pria itu terus bersembunyi. Ia tidak bisa mempercayai siapapun sekarang. Tidak seperti lima tahun lalu saat ia mempercayai semua orang kepercayaannya dan juga asistennya yang tidak akan pernah mengkhianatinya. Tapi ternyata ia salah. Sampai ia mengetahui kebenarannya dari asisten yang telah menjadi orang terpercayanya sejak dulu.Kalau ia telah menikahkan putrinya pada orang yang hendak membalas dendam pada keluarganya. Pria itu marah dan menyesal setengah mati ketika putri tersayangnya sudah berada di negara belahan dunia yang lain.Pria itu pun sedang membangun kembali perusahaannya. Ia bekerja dengan diam-diam dengan menggunakan identitas lain dibantu oleh orang kepercayaannya.Di dunia bisnis ia dikenal sebagai pebisnis handal. Dalam jangka satu tahun satu perusahaannya berkembang menjadi 10 lalu dua tahun kemudian menjadi 50 perusahaan dan di tahun ke lima ini perusahaannya sudah bisa disejajarkan dengan perusahaan lamanya yang sudah diambil alih menantunya."Ap
"Rebecca, berhenti kamu! Berhenti!" suara Leo terdengar keras memerintah.Tubuh Rebecca gemetar seketika, ia harus memikirkan jalan keluar untuknya secepatnya. Ia tidak ingin bertatapan dengan Leo sekarang ini."Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan!" bisik Rebecca berdoa dalam hatinya sementara ia mendengar langkah Leo terus mendekat di belakangnya.Saat ia mengira Leo sudah ada di belakangnya, Rebecca pun berbalik. Ia memasang wajah dingin dan acuh pada Leo di depannya."Oh Tuhan ini benar kamu Rebecca!" suara Leo begitu bergetar seperti seseorang yang sedang menemukan harta karun terbesarnya.Rebecca diam, memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh Leo selanjutnya."Kemana saja kamu selama ini! Aku terus mencarimu tanpa henti!" Leo maju satu langkah namun secara refleks Rebecca pun mundur satu langkah. Menjauhi mantan suaminya itu."Maaf tapi aku harus pergi sekarang!" Rebecca menghindari tatapan Leo dan bermaksud seger
Matheo merogoh saku celananya, ia melihat kartu nama yang sempat diberikan Leo padanya."Apa aku boleh meneleponmu di nomer ini?" tanya Matheo pada Leo saat ia memberikan kartu namanya itu di lobi."Of course, kalau aku senggang tentu aku akan mengangkat telepon kamu. Kalau aku sibuk nanti aku akan menelepon kamu balik."Biasanya dia akan merasa terganggu dengan adanya anak-anak yang berisik tapi dia tidak merasa seperti itu pada Matheo."Baiklah kalau begitu aku akan meneleponmu jika kau tidak keberatan dengan itu!" Matheo mengulurkan tangannya mengajak Leo krmbali berjabat tangan menyetujui idenya.Leo tertawa sambil menyambut uluran tangan bocah itu. Entah mengapa dalam hatinya ia merasa sangat senang menghabiskan waktu bersama Matheo.Matheo memandang kembali kartu nama itu dan menaruh kontaknya di ponselnya. Ia lalu memandang Rebecca dengan lembut."Aku akan senang sekali kalau mom bisa berpacaran dengan pria baik i
"Tuan anda sangat tampan, apa anda sudah memiliki kekasih?" Matheo memperhatikan kenalan barunya itu, pria yang sangat tinggi dan tampan. tubuhnya bagus dan kokoh. Belum lagi pria itu sangat baik dan ramah terhadapnya.Leo tertawa anak kecil itu menanyakan apa ia memiliki kekasih, untuk apa ia perlu bertanya padanya."Kenapa? Apa ada seseorang yang ingin kau kenalkan padaku nak?" tanya Leo sambil tersenyum tipis."Tentu ada jika anda berminat berkenalan." jawab Matheo dengan cepat.Matheo memperhatikan jas yang dipakai pria itu dan jam tangannya terlihat sangat mahal dan pas di badan pria itu. Menyebabkan penampilan pria itu sangat sempurna dan tampak mahal.Leo tertawa, ia lalu mengelus rambut anak laki-laki itu."Itu bisa kamu lakukan nanti, mengenalkanku dengan wanita cantik dan baik tapi sekarang lebih baik kita mencari ibumu dulu. Mungkin sekarang dia sudah sangat khawatir kepadamu."Matheo mengangguk lalu berjalan bersama Leo, mencari ibunya di sekitar lobi. Namun ia tidak nelih
"Apakah itu tuan Leonardo Davis?" seorang wanita bergaun hitam berbelahan dada terbuka menatap penuh minat ke arah Leo yang sedang melintas di depannya."Ya betul itu tuan Leo, semakin tampan dan gagah saja setiap harinya. Tapi lihat siapa itu yang berada di sisinya? Pasti nona Abigail Burke!" wanita muda lainnya yang duduk bersama wanita bergaun hitam ikut memandang dan menimpali kata-katanya."Betul itu Abigail, gadis yang selalu berlagak seperti istri tuan Leo. Betapa menyebalkan! Lihat betapa mesranya dia menggandeng tangan tuan Leo. Aku benci tingkahnya yang seperti memiliki tuan Leo sepenuhnya padahal dia bukan siapa-siapa tuan Leo!" wanita ketiga yang duduk bersama itu menatap penuh iri ke arah Abigail.Pembicaraan ketiga wanita di restoran yang didatangi Leo dan Abigail terdengar samar di telinga Abigail dan membuat gadis itu semakin mengencangkan rangkulannya di lengan Leo."Dasar wanita-wanita yang iri! Lihat aku Abigail, satu-satunya wa