Sarah terbangun ketika matahari sudah sangat tinggi, tubuhnya terasa sangat letih sekali. Ia dan Adrian bercinta semalaman suntuk sampai-sampai setelah dua kali bergumul di mobil dan enam kali bercinta di dalam kamar mereka Sarah menyerah kalah pada Adrian. Suaminya itu sangat gagah, ia bahkan masih satu kali melakukan pengeluaran dengan mulut Sarah.
Sarah menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia merasa sangat malu sekali tubuhnya penuh dengan bekas ciuman dan hisapan Adrian yang berwarna merah keunguan. Adrian tidak membiarkan Sarah sedetik pun beristirahat. Ini bahkan lebih parah dari waktu mereka baru saja menikah dan berbulan madu. Semalaman tadi Adrian menguasai tubuhnya dan melakukan pelepasan berkali-kali dan itu sangat luar biasa. Sarah tidak memiliki pengalaman dengan laki-laki lain, tapi ia pikir laki-laki lain tidak ada yang segagah dan seperkasa suaminya yang bisa langsung melanjutkan berkali-kali tanpa istirahat sedikit pun dan itu membuat Sarah merasa takjub.Turun dari mobil limosin mereka, Adrian menggandeng lengan istrinya dan berjalan mendampinginya. Sarah menggandeng lengan Adrian dan melangkah di karpet merah dengan cantik. Puluhan kamera dan blitz mengabadikan pasangan yang paling dinanti di acara ini. Para wartawan juga sudah siap dengan kamera dan alat merekamnya mengajukan pertanyaan pada kedua pasangan itu. Mereka sangat penasaran bagaimana hubungan keduanya sekarang sejak beberapa skandal menimpa Sarah dan mereka tidak pernah tampil di publik lagi. Ini adalah kali pertama mereka muncul dan tampil di publik bersama lagi.Semua terpukau dengan kecantikan dan ketampanan kedua pasangan serasi itu. Bahkan para fans Sarah menyerukan agar mereka sangat serasi dan berharap mereka akan segera punya anak yang secantik dan setampan mama papanya. Sarah tersenyum melambai ke arah para fans dan juga wartawan yang masih tanpa henti mengajukan pertanyaan tentang skandal-skandal Sarah yang lampau.Seorang wartawan bahkan nekat berteri
Pulang dari pesta, Adrian langsung membopong Sarah ke dalam rumah mereka. Malam ini kita akan membuat banyak kenangan bersama di sini." Adrian mencium lembut bibir Sarah yang merah.Adrian ia tidak peduli tidak menutup pintu depannya, ia terus saja melangkah bergegas memasuki ruangan rumahnya dan bergegas menuju ke kamar tidur mereka. Asisten rumah tangga di rumah mereka mungkin akan segera menutup pintu utama untuk Adrian.Adrian menurunkan tubuh Sarah di tengah kamar mereka. "Kamu sangat luar biasa cantik, Sayang!" Adrian memandang lekat Sarah yang masih mengenakan gaun pestanya."I love you honey!" kata Sarah membelai wajah suaminya dengan penuh cinta.Adrian merasa tubuhnya terbakar gairah dengan hanya mendengar suara Sarah yang lirih karena menahan gairahnya.Adrian membuka jasnya dan melemparnya begitu saja ke lantai dan ia berjalan mendekati Sarah."Aku sangat mencintaimu sayang." Bisik Adrian mencium bibir Sarah dengan lembut dan menggoda. Sarah
"Saya Hannah tunangan Adrian, di mana dia?" kata Hannah menerobos masuk, ia melihat ke sekeliling kamar Adrian."Adrian... Adrian di mana kamu babe? Adrian?" Hannah berteriak memanggil nama mantan tunangannya. Adrian yang berada di balkon terkejut mendengar suara Hannah di dalam kamarnya. "Ada apa ribut-ribut Sarah?" kata Adrian masuk kembali ke dalam kamarnya. Betapa terkejutnya dia ketika melihat Hannah sedang berada di dalam kamarnya."Ha- Hannah?" tanya Adrian tidak percaya, matanya terbelalak melihat Hannah yang sedang menuju ke arahnya."Adrian... babe i remember!" kata Hannah berteriak dengan berlari. Hannah menerjang Adrian yang tidak siap menerimanya. Dia memeluk dan mencium Adrian dengan sangat bergairah di depan Sarah. Adrian yang terkejut Hannah begitu saja menerjangnya dan menciumnya dengan tergesa-gesa, terpaku. Ia diam saja tanpa melakukan apa-apa. Tangan Hannah bergelayut di lehernya sehingga Adrian tidak dapat bergerak menjauh. Hannah melu
Hannah sangat senang sekali bertemu Adrian. Dia mencium dan memeluk Adrian terus. "Aku kangen kamu sayang, maafin aku yang lupa sama kamu." kata Hannah membelai pipi Adrian di pelukannya. Adrian yang termenung, tergagap ia tidak siap menghadapi Hannah yang kembali mengingat dirinya. Apalagi karena itu Sarah pergi dari rumah mereka."Iya Hannah aku senang kamu kembali mengingat semuanya." kata Adrian berusaha terlihat senang."Tapi suara dan raut wajahmu tidak tampak seperti itu Adrian? Aku mengenalmu seperti aku mengenal diriku sendiri. Ada apa? Apa kamu tidak senang aku kembali? Apa kamu lebih baik aku hilang ingatan selamanya demi istri aktrismu itu?" kata Hannah marah-marah. "Jika begitu mengapa kamu membawaku ke Penthouse? Kenapa kamu tidak mengabaikan saja aku di Bali dan hidup dengan tidak mengingatmu. Sebenarnya apa mau dan tujuanmu Adrian? Aku merasa tidak mengenalmu lagi. Padahal ketika tadi malam aku ingat semuanya, aku ingin segera berlari menemuimu. Menciumm
Di Penthouse-nya Sarah sedih Adrian tidak bisa menjawab pertanyaan yang ia suruh Ella tanyakan."Mengapa Adrian belum bisa memilih, padahal Sarah sudah pergi dari rumahnya. Apa suaminya itu tidak merindukannya sama sekali. Apa jangan-jangan cinta Adrian lebih banyak untuk Hannah dibandingkan untuk dirinya yang terpaksa dinikahi karena hamil duluan?" Pemikiran-pemikiran buruk tentang Sarah terus saja mendatanginya dan membuat kepalanya pusing.Saat Sarah sedang berpikir keras, Ella baru saja datang ke Penthouse-nya dengan membawa beberapa baju dan barang miliknya dari rumah Adrian. Ia keluar begitu saja waktu itu sehingga banyak barang keperluannya yang masih tertinggal di kamarnya. Ia mengutus Ella untuk pergi ke rumah Adrian dan mengambil itu semua. Dan betapa terkejutnya Sarah ketika Ella menyampaikan kabar bahwa Hannah sekarang tinggal bersama Adrian di rumah itu. Dan Adrian sedang membangun bisnis untuk Hannah lagi. Adrian begitu sibuk membantu Hannah sehingga merek
"Aku tidak percaya!" Hannah lalu melumat bibir Adrian dengan bergairah mencoba membangkitkan gairah Adrian kembali namun ia tidak berhasil. Adrian malahan mendorong Hannah dengan pelan, untuk menjauh.Adrian mengenakan bath robe pada dirinya sendiri dan memakaikan bath robe Sarah pada tubuh Hannah yang telanjang."Look Hannah, dengarkan aku dulu ya!" kata Adrian sambil mengusap rambut Hannah dengan sayang. Ia berusaha menenangkan Hannah dulu sebelum mulai berbicara pada Hannah tentang perasaannya saat ini pada Hannah dan Sarah."Hannah, aku sangat bahagia dan senang sekali menemukan kamu yang hidup kembali dan mengingat segalanya. Aku bahkan berterima kasih atas perasaanmu yang tidak pernah berubah untukku Hannah!" kata Adrian mengusap bibir Hannah yang masih basah akan cairan percintaan mereka tadi. "Tapi aku minta maaf yang sedalam-dalamnya jika perasaanku tidak bisa menerima kembali cintamu padaku Hannah. Maafkan aku Hannah, kamu boleh memukulku, memakiku tapi ak
Adrian membelikan Hannah rumah termewah lengkap dengan semua keperluan Hannah. Memberi sebuah perusahaan pada Hannah agar ia bisa mandiri dan hidup berkecukupan. Setidaknya itu yang bisa Adrian berikan pada cinta masa lalunya. Setelah urusan dengan Hannah selesai. Adrian meminta Ella menyampaikan keinginannya untuk bertemu Sarah."Hallo Ella, bisakah kamu memberitahu Sarah jika aku ingin bertemu dengannya hari ini di rumah?" tanya Adrian menyapa Ella di telepon."Okey aku akan memberitahumu nanti, Sarah sedang melanjutkan pemotretan yang waktu itu tertunda. Aku akan menyampaikannya pda Sarah setelah ia selesai nanti." kata Ella menjawab panggilan Adrian.Adrian mengulum senyumnya, ia tahu dari nada suara Ella kalau pemotretan yang sedang berlangsunh adalah pemotretan yang tertunda karena ulahnya. Karena Adrian mengajak Sarah untuk bercinta seharian saat itu.Setelah menanyakan kabar istrinya dan mendapatkan jawaban bahwa Sarah baik-baik saja, Adrian pamit pada Ella u
Seprai di ranjang mereka sudah basah kuyup, sama seperti tubuh kedua pasangan itu yang basah karena keringat. Padahal suhu di kamar itu sudah sangat dingin sekali, tapi karena gairah mereka yang membakar membuat suhu di ruangan itu menjadi panas membara.Setelah memuaskan istrinya di atas meja makan, Adrian membopong Sarah menuju kamar mereka.Dress midi Sarah dan pakaian Adrian telah menumpuk berantakan di lantai, sama dengan tubuh mereka yang sedang menyatu di atas seprai yang berantakan itu."Aku menginginkanmu!" suara Adrian begitu serak karena ia sudah sangat terangsang. Mulutnya mengisap keras puting payudara Sarah dan menarik-nariknya gemas dengan mulut dan lidahnya.Sarah merasakan puncak payudaranya semakin kaku meruncing ketika Adrian menjilati kedua ujungnya secara bergantian. Sarah tersentak mulut Adrian mengisap puncaknya, menyesapnya dan menggigitnya. Membuat seluruh tubuh Sarah bergetar karena gairah.Adrian menaruh tangannya turun ke bawah, meraba