Beranda / CEO / SATU MALAM BERSAMA MILIARDER / 3 - Dialah Sang Miliarder

Share

3 - Dialah Sang Miliarder

Penulis: Tania ratna
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-15 23:13:13

"Bagaimana jika Kamu hamil?"

Tiba di apartemennya, Sarah segera membersihkan tubuhnya. Menggosok-gosoknya sampai ia merasa aroma maskulin laki-laki itu menghilang dari bekas kulitnya.

"Bagaimana jika Kamu hamil?" kata-kata laki-laki itu selalu terngiang di telinganya. Sejak ia meninggalkan laki-laki itu tanpa menjawab pertanyaannya dan sejak ia berlari pulang ke apartemen dan mengunci dirinya di dalam. Kata-kata itu terus membuatnya gila.

Sarah menatap dirinya di cermin, ia melihat beberapa bercak merah keunguan di bahu dan dadanya. Sebuah ingatan terpatik. Laki-laki kurang ajar itu sedang mengulum dan menghisap kedua gundukan indah di tubuhnya.

Sebelum ingatannya akan kejadian tadi malam kembali, Sarah segera memakai bajunya.

"Sudah... sudah masih banyak yang harus aku siapkan." Batin Sarah berusaha menekan dalam-dalam ingatan tadi malam yang mungkin muncul di permukaan pikirannya.

Sarah mengambil ponselnya. Mengecek beberapa panggilan dari Ella yang tidak terangkat olehnya. Sarah memutuskan untuk tidak menceritakan kejadian tadi malam itu kepada managernya.

Kini ia mulai membalas pesan-pesan bernada khawatir dari Ella, sang manager.

“Sori ya aku baru ngabarin. Kepalaku pusing banget nyari Barra di dance floor dan di klub. So aku langsung balik naik taksi.” ujar Sarah berbohong.

Setelah selesai mengirim voice note, Sarah menuju kamarnya dan mulai mencoba-coba baju favoritnya yang akan ia pakai meeting hari ini.

Hari ini adalah hari penting, ada meeting dengan salah satu perusahaan kosmetik yang akan menjadikannya Brand Ambassador. Managernya, Ella sudah menelepon, bahwa akan ada hair stylish yang datang membantu Sarah untuk bersiap.

Bayangan akan mendapatkan kontrak Brand Ambassador baru membuatnya bersemangat untuk tampil cantik. Ia bertekad untuk memastikan semuanya berjalan lancar hari ini.

***

Tepat pukul dua siang, Sarah sudah tiba di kantor dengan blazer merah mudanya yang manis. Wajahnya yang mungil membuat penampilan Sarah yang berusia 25 tahun tampak seperti remaja belia. Senyuman tidak pernah lepas dari wajah cantiknya. Ia mengangguk ramah kepada setiap orang yang ia lewati ketika menuju ruang meeting.

"Jadi tadi malam kamu nggak ketemu sama Barra?" Ella datang menghampiri ketika ia telah duduk di ruang meeting.

“Enggak? Klubnya rame banget.” wajah Sarah bersemu merah ketika menyadari semalam ia tidak bertemu pacarnya dan malahan tidur dengan laki-laki lain.

“Trus Barra udah ngabarin belum dia ke mana tadi malam?" suara Ella sengaja dipelankan, takut ada orang yang mencuri dengar.

“Belum. Ponselnya juga belum aktif."

Sarah melihat layar ponselnya. Dan benar tidak ada satu kabar pun dari pacarnya itu.

Sarah menunduk sedih. "Apa benar kata Ella ya, kalau Barra lagi ada affair dengan wanita lain."

“Udah sih akhirin aja hubungan lo sama si toxic, masih banyak cowok ngantri buat aktris nomer 1 di Indonesia. Iya kan!" Ella menyenggol bahu sahabatnya itu.

Sarah tersenyum juga akhirnya. Memang sejak dulu sahabatnya itu selalu mampu menghibur hatinya yang sedang gundah.

"Eh aku mau ke ruang fotokopi dulu ya. Aku lupa kalau ada surat kontrakmu yang harus aku kopi nih. Kamu tunggu di sini aja ya!"

Sarah mengangguk patuh. Ia lalu asyik melihat-lihat feed dan stories i*******m milik Barra di smart phone-nya. Tidak lama kemudian suara sepatu dan high heels mulai terdengar bersahutan. Satu persatu peserta meeting mulai masuk ke ruangan.

Suara gaduh dan bisik-bisik orang-orang bergosip mulai terdengar di dalam ruangan. Mereka berbisik pelan ketika melihat seseorang berjalan ke arah ruangan meeting. Orang itu tidak asing bagi Sarah. Malahan ia sangat tahu orang yang sebentar lagi akan masuk ke ruangan.

"Laki-laki itu, bukankah itu laki-laki yang semalam...." Sarah menutup rapat mulutnya dengen kedua tangannya. Lututnya melemas. Keringat dingin mulai bermunculan di dahinya.

"Oh God cobaan apalagi ini." batin Sarah dalam hati.

Mereka menyebut nama Adrian Darmawan, CEO Darmawan Grup. Putra bungsu keluarga Darmawan yang terpandang. Pria muda yang sedang menjadi trending topic di semua media, sebagai pria muda tersukses di bawah 30 tahun versi majalah Forbes.

Adrian yang tampan bak Patung Dewa Yunani telah bekerja sangat keras sejak muda, sehingga di usia 29 tahun ia telah berhasil mengembangkan usaha ayahnya dan membangun raksasa bisnisnya sendiri.

"Apa kamu lihat, Bos Darmawan Grup semakin tampan saja dari hari ke hari!" seorang legal bernama Cindy, berkomentar dengan penuh minat.

"Betul! Lihat ganteng banget dia. Sayang ia selalu dingin kalau di depan para wanita. Coba kalo dia mau sama aku, pasti aku akan langsung jawab iya!" Petugas legal yang lain ikut menimpali rekannya.

"Aku juga nggak pernah dengar dia dekat dengan perempuan, aku yakin keluarga Darmawan pasti sangat selektif memilih calon istri untuk putranya ya!" Cindy semakin memelankan suaranya ketika Miliarder muda itu sudah memasuki pintu ruangan.

"Selamat pagi!" Dengan suaranya yang dingin, Adrian menyapa semua orang yang berada di ruang meeting.

Membuat semuanya berhenti bergosip seketika. Dan secara serempak mereka membalas sapaan CEO tampan itu.

Terkecuali satu orang, Sarah. Ia terkejut melihat pria yang ada di depannya adalah si laki-laki vulgar yang kurang ajar. Laki-laki yang telah menodainya tadi malam.

Ia tidak lain adalah Adrian Darmawan, sang CEO produk kosmetik yang akan diwakilinya. Milyader penerus Perusahaan Raksasa Darmawan Grup.

Sarah tampak gugup apalagi ketika mata Adrian bertatapan dengannya.

Dadanya bergetar hebat. Wajahnya bersemu merah dan lutut Sarah terasa semakin lunglai. Ia terus menerka-nerka apa CEO bermata tajam itu mengingatnya. Atau mengingat kejadian bersamanya tadi malam.

"Ah, sepertinya ia tidak ingat." Sarah bernafas lega ketika mata Adrian tidak lagi terarah padanya.

Dan juga di menit-menit berikutnya, Sarah mencurahkan konsentrasinya pada usulan-usulan yang diajukan oleh manager pemasaran Adrian tentang konsep kosmetik yang akan ia wakili.

Sarah merasa laki-laki itu tidak mengenalinya sama sekali. Ia sekarang sudah merasa lebih santai mengikuti rapat bersama Miliarder muda itu.

Sampai ketika pembahasan meeting berlanjut ke pasal-pasal hak dan kewajiban antara Perusahaan dan Aktris-nya, suara lantang Adrian berkumandang di ruangan itu.

Membuat Sarah terpaku. Diam membeku. Ketika mendengar kata-kata Adrian Darmawan yang ditujukan padanya.

"Bagaimana jika Kamu hamil?"[]

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
eh bner gak siih
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
kakakakkakaka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   4 - Pertemuan Tidak Terduga

    "Kamu belum menjawabku Nona. Saya ulangi sekali lagi, bagaimana jika Kamu Hamil?""Maksud Anda?" nada suara Sarah terdengar meninggi. Gugup dan gelisah bercampur menjadi satu. "Apa dia ingat kejadian hari itu? Apa dia tahu wanita itu aku?" hati Sarah sibuk menduga-duga."Kontrakmu dengan Perusahaanku akan berjalan selama 5 tahun dan bagaimana jika di antara itu Kamu hamil Nona? Itu pertanyaan yang aku ajukan."Sarah menghembuskan napas lega. Sepertinya laki-laki itu tidak tahu wanita yang tidur bersamanya adalah aku."Aku tidak ada niatan menikah dalam waktu dekat." jawab Sarah penuh percaya diri.Wajahnya kembali tegak, penuh dengan aura anggun dan percaya diri. Dialah Sarah Divana Wijaya aktris paling terkenal di seleuruh negeri."Apa kekasihmu sepakat dengan keputusanmu itu? Maksudku tentu Kamu punya kekasih bukan? Kalian tentu sudah membicarakannya bukan?"Wajah Adrian tidak kalah kerasnya. Tatapannya menantang mata Sarah un

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-16
  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   5 - Dua Garis Biru

    Siapa laki-laki yang membuatnya jatuh dan memanggil namanya? hati kecil Sarah bergumam.Sarah tidak bisa mengenalinya ketika airmata terus mengalir dan menghalangi pandangannya."Kamu baik-baik saja Sarah?" Laki-laki itu kembali bertanya.Sarah mengangguk. Menghapus airmatanya dan melihat di depannya. Adrian Darmawan, Miliarder muda yang telah merenggut kesuciannya itu. Kenapa mereka bisa bertemu lagi di situ. Hati kecil Sarah berteriak kesal. Di saat hatinya sedang hancur dan dirinya sedang rapuh laki-laki itu memergokinya. Melihat pertahanan dirinya yang runtuh karena menyaksikan pengkhianatan Barra."Apa Kamu sendiri? Kamu perlu diantar?" Adrian juga heran mengapa suaranya tiba-tiba berubah lembut. Seolah ia merasa iba melihat aktris cantik itu yang tampak seperti sedang terpukul.Sarah melepaskan pegangan Adrian pada lengannya dan berkata dengan sopan. "Tidak perlu aku bisa p

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-16
  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   6 - Tunangan Miliarder

    Betapa terkejutnya Ella ketika mendengar Sarah akan menikah dengan Adrian."Apa kau yakin akan menikah dengan Pak Adrian, Sarah?" Ella bertanya dengan mimik muka tidak percaya. Kapan mereka berdua dekat. Ella yang selalu bersama Sarah tidak pernah melihat mereka berduaan. Dan bagimana mereka bisa langsung memutuskan jika mereka baru saja bertemu dua kali. Dan itu pun untuk pertemuan bisnis.Tapi ya Ella berpikir mungkin itu adalah cinta pada pandangan pertama dan mungkin Adrian sudah lama mengagumi Sarah sebagai aktris dan ingin segera memilikinya sebagai wanitanya.Sarah mengangguk mantap melihat keraguan Ella. Tentu saja ia harus menikah dengan Adrian. Dia sedang mengandung anaknya.Awalnya Sarah tidak ingin meminta tanggung jawab laki-laki itu tapi ketika memikirkan efek buruknya untuk anak yang akan dilahirkan kelak. Ketika skandalnya terus diberitakan dan membuat nama besar dan karirnya rusak. Anaknya pasti akan malu menyandang predikat anak ha

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-16
  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   7 - Pengumuman Pertunangan

    Nyonya Eliza Darmawan mengamati calon menantunya dari atas sampai bawah. Ia sangat terkejut ketika tadi pagi ketika sedang sarapan bersama Adrian, putra tersayangnya itu bilang ingin sekali menikah dengan wanita itu. Sarah aktris terkenal yang sedang banyak diperbincangkan di negeri itu.Ibu Adrian tentu tidak setuju mengingat ia ingin sekali Adrian menikah dengan Laura, putri dari sahabat suaminya. Pewaris kekayaan keluarga Haris. Kontraktor terbesar dan pemilik saham di banyak perusahaan multinasional.Selain itu keluarga Laura sudah dianggap seperti kerabat dekat keluarga mereka."Jadi ini Sarah." Ibu Adrian sekarang meneliti gaun yang dipakai Sarah malam ini. Ia berpikir gaun yang dikenakan Sarah pastilah gaun dari desainer luar negeri. Itu pasti gaun rancangan Vera Wang. Gaun yang menonjolkan kesan mewah bagi yang memakainya. Gaun yang sangat elegan. Selera wanita cantik itu sangat bagus. Riasan wajahnya juga sangat sempurna, dia terlihat lebih cantik

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   8 - Dia Sangat Menjengkelkan

    "Apa Kamu ingin terus mengenggam tanganku semalaman ini?" Adrian tersenyum geli melihat Sarah yang mengenggam tangannya erat. Melihat Adrian sedang meledeknya Sarah langsung melepaskan tangannya ketika mendengar kata-katanya."Iya maaf, aku lupa." Wajah Sarah bersemu merah."Aku rasa akan lebih banyak Kamu yang melanggar kontrak kita Sayang." gelak tawa Adrian kembali terdengar.Mulutnya memberengut kesal. Matanya berkilat marah."Jangan sombong. Itu semua sandiwara demi membohongi mantan kekasihku." ucap Sarah dengan nada kesal."Tapi aku tidak keberatan kok, kalo Kamu sering-sering melanggar kontrak!" tawa Adrian semakin menjengkelkan Sarah."Aku pikir sebaiknya Kamu segera pulang. Ini sudah malam." kata Sarah mengusir calon suaminya. Sebenarnya dia tidak merasa terganggu dengan adanya Adrian di situ tapi dia tidak ingin membuat Adrian besar kepala. Sarah ingin tetap berjarak dengan Adrian.Adrian mengintip dari balik lubang p

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   9 - Sandiwara dimulai

    "Good morning Sarah... Aku sudah mengirimkan asistenku, Hendri. He will help you with everything. And i'm sorry i left when you slept. I will see you before the press conference, okay!"Pesan dari Adrian membangunkan Sarah dari tidurnya. Seperti sebuah reminder Adrian mengingatkan Sarah akan kejadian tadi malam. Ia merasa malu telah memperlihatkan kelemahannya. Hormon ibu hamil ini sangat menganggunya.9Sarah bergegas mandi dan berpakaian. Ia sengaja bersiap-siap lebih cepat agar asisten Adrian tidak menunggu lama."Nona, Pak Adrian meminta saya untuk mengantar Nona ke salon untuk persiapan konferensi pers.""Hendri jangan panggil Saya Nona. Panggil Saya Sarah saja ya.""Jangan Nona... Saya tidak berani kurang ajar, Anda adalah tunangan bos Saya dan sebentar lagi akan menjadi istrinya, berarti anda adalah atasan saya juga."Sarah mengangguk mengerti, ia juga tidak ingin membuat Hendri mendapat masalah den

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-18
  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   10 - Bertunangan dengan Miliarder

    "Nona Sarah apa anda sudah siap? Pak Adrian sudah menunggu anda di ballroom, pesta pertunangan anda sebentar lagi akan dimulai." Sarah yang sedang termenung menatap pantulan dirinya di cermin, berbalik menatap salah satu staff Adrian yang sedang berbicara dengannya. "Sebentar lagi, beri aku beberapa menit untuk bersiap." Wanita itu mengangguk, ia cukup paham bahwa kekasih bosnya merasa harus sempurna karena bertunangan dengan salah satu Milyader tertampan di Dunia. "Dalam beberapa bulan lagi perut ini akan terlihat membesar. Orang-orang akan bergunjing jika aku tidak menikah. Ini adalah keputusan yang tepat." Sarah menghela nafas panjang dan segera menuju ballroom di mana pesta pertunangan mereka akan diadakan. "Apa anda siap?" Sekali lagi staff itu mengecek penampilan Sarah yang tanpa cela. Yakin sudah tampak sempurna, staff itu mengumumkan kehadiran calon tunangan Adrian kepada tamu-tamu undangan. Adrian yang sedang asyik berbincang dengan salah satu ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   11 - Bertemu Kakak Ipar

    Alunan musik romantis mengalun merdu. Semua hadirin yang berada di ballroom mewah itu berdansa dengan elegan bersama pasangan mereka. Lampu yang temaram membuat suasana menjadi lebih romantis Tapi tidak bagi seorang wanita yang tengah berdiri dengan segelas sparkling water di tangannya. Ia menatap kesal ke arah tunangannya berdansa. Ya, gadis itu adalah Sarah. Artis terkenal dan juga tunangan resmi Adrian, sang Miliarder muda yang tampan.“Ih nempel terus itu perempuan. Seperti penyakit panu aja deh. Apa perlu dikasih kalpanax juga nih.” Sarah mengibaskan gaunnya kesal. Bagaimana ia tidak kesal jika tunangannya itu berdansa mesra dengan wanita lain di hadapannya.“Huh, salah ku juga sih tadi kenapa tidak nolak aja. Aku kan punya hak sebagai tunangan Adrian. Jadi begini kan jadinya.” Wanita itu bermonolog pada dirinya. Menyesali diri mengapa tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26

Bab terbaru

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   202 - Season 2 - Akuilah Becca

    Leo meraup tubuh Becca dan membawanya ke kamar mandi. Menurunkannya di bawah shower. Leo menyalakan air di shower itu dengan kecepatan yang pelan. Membuat air menimpa tubuh mereka yang panas."Akuilah Becca kamu masih mencintaiku, kalau tidak bagaimana kamu bisa mengerang begitu keras saat ku setubuhi tadi!""Tidak, aku tidak mencintaimu! Aku membencimu!"Melihat pemandangan tubuh Becca yang basah dan molek dan penolakannya yang munafik membuat hasrat Leo meledak.Dengan bernafsunya, Leo melumat bibir wanita itu, Becca menggigit bibir Leo sehingga pria itu menghukumnya dengan menarik putingnya keras dan saat Becca mengaduh, lidahnya membelit dengan bergairah memberikan kenikmatan luar biasa bagi mereka berdua.Leo mendesak kasar tubuh Becca hingga menempel ke tembok marmer dingin tempat mandi shower itu. Sehingga kedua bokong Becca menempel, menekan marmer yang terasa dingin di kulitnya itu."Aku akan membuktikan kalau kamu masih mencintaiku Becca! Aku akan m

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   201 - Season 2 - Bisa Menunggu

    Becca sangat cantik sekali, Leo mengakui itu. Ia seorang laki-laki normal. Apalagi ketika ia melihat puncak payudara Becca yang lebih menonjol dari yang diingat Leo. Mungkin karena ia menyusui putranya sehingga kedua putingnya terlihat lebih menggairahkan.Apalagi bagian intim Becca yang sangat dirindukan Leo untuk dimasukinya, membuat Leo meneguk ludahnya berkali-kali.Kejantanan Leo berdenyut-denyut. Miliknya telah menegang maksimal ketika membayangkan membenamkan dirinya jauh-jauh ke dalam tubuh Becca.Leo meruntuki dirinya sendiri karena merasa terangsang hanya karena melihat tubuh Becca yang telanjang."Please Leo...." desah Becca memohon, entah apa yang ia minta.Erangan pelan keluar dari mulut Becca ketika Leo melumat bibirnya. Lidahnya sangat menuntut Becca untuk membalas ciumannya. Mereka berciuman dengan tergesa membuat nafas Becca tersengal-sengal."I want you to ride me !" Leo mengangkat Rebecca ke atas pangkuannya.

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   200 - Season 2 - Jangan Bohongi Aku

    Leo memecah jalanan Ibukota yang ramai dengan mobil sport nya. Informasi terbaru tentang Rebecca membuat ia melupakan sejenak gairahnya yang membludak. Ini teramat penting sehingga Leo menambah kecepatan mobilnya seperti pembalap yang sedang mengikuti lomba."Lacak di mana Rebecca sekarang berada dan tahan sampai saya datang!" Leo memberi perintah melalui pengeras suara teleponnya di mobil oada orang kepercayaannya.Konsentrasinya kembali terpusat pada jalanan di depannya. Ia tidak sabar untuk menemui wanita itu. Hanya dalam lima belas menit ia telah sampai di parkir VIP tempat Rebecca telah ditahan oleh orang kepercayaannya.Leo turun dari mobil dan menghampiri Rebecca yang tampak ketakutan dihadang orang tidak dikenal. Ternyata ia dipancing oleh orang kepercayaan Leo dengan iming-iming informasi terbaru tentang kedua orangtuanya yang masih ia cari sampai sekarang. Ia ditahan di sebuah mobil di parkiran VIP ini sambil menunggu Leo datang menjemputnya."Ikut aku!" Leo menarik tangan

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   199 - Season 2 - Putra Miliknya

    Leo menemani Abigail berbelanja hampir ke seluruh store di mall itu. Mulai berbelanja tas, sepatu, pakaian dan juga aksesoris branded.Selama berbelanja, tubuh Leo bebas untuk digelayuti Abigail untuk bersandar, dipeluk dan digandeng."Okey sekarang barang-barang ini akan diantar langsung ke Penthouse mu Abigail! Karena sudah waktunya makan malam maka sebaiknya kita pergi ke sebuah restoran." usul Leo langsung ditanggapi Abigail dengan anggukan dan gandengan tangannya. Mengajak Leo ke sebuah restoran favorit gadis itu tidak jauh dari sana."Aku akan memanggil driver, jadi kita bisa membuka sebotol Champagne!" Leo memanggil pelayan dan segera menyuruhnya membawa dua gelas dan sebotol Champagne untuk mereka berdua.Abigail menyesap Champagne-nya, lalu Leo mengajaknya bertoast dan meminum Champagne itu sampai habis.Ketika ia lihat Abigail tampak sedikit mabuk, Leo mulai mengajukan pertanyaannya."Abi, apa benar Allen sudah menikah sekarang?" tanya Leo serius pada gadis yang mulai tersen

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   198 - Season 2 -Identitas Lain

    Selama lima tahun pria itu terus bersembunyi. Ia tidak bisa mempercayai siapapun sekarang. Tidak seperti lima tahun lalu saat ia mempercayai semua orang kepercayaannya dan juga asistennya yang tidak akan pernah mengkhianatinya. Tapi ternyata ia salah. Sampai ia mengetahui kebenarannya dari asisten yang telah menjadi orang terpercayanya sejak dulu.Kalau ia telah menikahkan putrinya pada orang yang hendak membalas dendam pada keluarganya. Pria itu marah dan menyesal setengah mati ketika putri tersayangnya sudah berada di negara belahan dunia yang lain.Pria itu pun sedang membangun kembali perusahaannya. Ia bekerja dengan diam-diam dengan menggunakan identitas lain dibantu oleh orang kepercayaannya.Di dunia bisnis ia dikenal sebagai pebisnis handal. Dalam jangka satu tahun satu perusahaannya berkembang menjadi 10 lalu dua tahun kemudian menjadi 50 perusahaan dan di tahun ke lima ini perusahaannya sudah bisa disejajarkan dengan perusahaan lamanya yang sudah diambil alih menantunya."Ap

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   197 - Season 2 - Cinta Pertama Tak Pernah Padam

    "Rebecca, berhenti kamu! Berhenti!" suara Leo terdengar keras memerintah.Tubuh Rebecca gemetar seketika, ia harus memikirkan jalan keluar untuknya secepatnya. Ia tidak ingin bertatapan dengan Leo sekarang ini."Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan!" bisik Rebecca berdoa dalam hatinya sementara ia mendengar langkah Leo terus mendekat di belakangnya.Saat ia mengira Leo sudah ada di belakangnya, Rebecca pun berbalik. Ia memasang wajah dingin dan acuh pada Leo di depannya."Oh Tuhan ini benar kamu Rebecca!" suara Leo begitu bergetar seperti seseorang yang sedang menemukan harta karun terbesarnya.Rebecca diam, memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh Leo selanjutnya."Kemana saja kamu selama ini! Aku terus mencarimu tanpa henti!" Leo maju satu langkah namun secara refleks Rebecca pun mundur satu langkah. Menjauhi mantan suaminya itu."Maaf tapi aku harus pergi sekarang!" Rebecca menghindari tatapan Leo dan bermaksud seger

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   196 - Season 2 - Menemukan Rebecca

    Matheo merogoh saku celananya, ia melihat kartu nama yang sempat diberikan Leo padanya."Apa aku boleh meneleponmu di nomer ini?" tanya Matheo pada Leo saat ia memberikan kartu namanya itu di lobi."Of course, kalau aku senggang tentu aku akan mengangkat telepon kamu. Kalau aku sibuk nanti aku akan menelepon kamu balik."Biasanya dia akan merasa terganggu dengan adanya anak-anak yang berisik tapi dia tidak merasa seperti itu pada Matheo."Baiklah kalau begitu aku akan meneleponmu jika kau tidak keberatan dengan itu!" Matheo mengulurkan tangannya mengajak Leo krmbali berjabat tangan menyetujui idenya.Leo tertawa sambil menyambut uluran tangan bocah itu. Entah mengapa dalam hatinya ia merasa sangat senang menghabiskan waktu bersama Matheo.Matheo memandang kembali kartu nama itu dan menaruh kontaknya di ponselnya. Ia lalu memandang Rebecca dengan lembut."Aku akan senang sekali kalau mom bisa berpacaran dengan pria baik i

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   195 - Season 2 - Siapa Anak Itu?

    "Tuan anda sangat tampan, apa anda sudah memiliki kekasih?" Matheo memperhatikan kenalan barunya itu, pria yang sangat tinggi dan tampan. tubuhnya bagus dan kokoh. Belum lagi pria itu sangat baik dan ramah terhadapnya.Leo tertawa anak kecil itu menanyakan apa ia memiliki kekasih, untuk apa ia perlu bertanya padanya."Kenapa? Apa ada seseorang yang ingin kau kenalkan padaku nak?" tanya Leo sambil tersenyum tipis."Tentu ada jika anda berminat berkenalan." jawab Matheo dengan cepat.Matheo memperhatikan jas yang dipakai pria itu dan jam tangannya terlihat sangat mahal dan pas di badan pria itu. Menyebabkan penampilan pria itu sangat sempurna dan tampak mahal.Leo tertawa, ia lalu mengelus rambut anak laki-laki itu."Itu bisa kamu lakukan nanti, mengenalkanku dengan wanita cantik dan baik tapi sekarang lebih baik kita mencari ibumu dulu. Mungkin sekarang dia sudah sangat khawatir kepadamu."Matheo mengangguk lalu berjalan bersama Leo, mencari ibunya di sekitar lobi. Namun ia tidak nelih

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   194 - Season 2 - Ibu Bocah Laki-laki Itu

    "Apakah itu tuan Leonardo Davis?" seorang wanita bergaun hitam berbelahan dada terbuka menatap penuh minat ke arah Leo yang sedang melintas di depannya."Ya betul itu tuan Leo, semakin tampan dan gagah saja setiap harinya. Tapi lihat siapa itu yang berada di sisinya? Pasti nona Abigail Burke!" wanita muda lainnya yang duduk bersama wanita bergaun hitam ikut memandang dan menimpali kata-katanya."Betul itu Abigail, gadis yang selalu berlagak seperti istri tuan Leo. Betapa menyebalkan! Lihat betapa mesranya dia menggandeng tangan tuan Leo. Aku benci tingkahnya yang seperti memiliki tuan Leo sepenuhnya padahal dia bukan siapa-siapa tuan Leo!" wanita ketiga yang duduk bersama itu menatap penuh iri ke arah Abigail.Pembicaraan ketiga wanita di restoran yang didatangi Leo dan Abigail terdengar samar di telinga Abigail dan membuat gadis itu semakin mengencangkan rangkulannya di lengan Leo."Dasar wanita-wanita yang iri! Lihat aku Abigail, satu-satunya wa

DMCA.com Protection Status