Share

SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN
SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN
Author: Adera

1. Tertangkap Basah

Author: Adera
last update Last Updated: 2024-12-14 09:07:30

***

"Nanti kamu tidur di kamar atas!" seru Ny. Indira pada gadis muda yang memakai kacamata dengan rambut dikepang dua.

"Apa? Tidur di kamar atas? Tapi Nyonya, Kania nggak--"

"Nggak ada kata menolak Kania. Saya mohon!" pinta Ny. Indira.

Tak tega melihat Ny. Indira memohon seperti itu, akhirnya Kania mengiyakannya. "B--baik Nyonya."

"Terimakasih Kania."

"Iya Nyonya sama-sama. Tapi Nyonya, bukannya kamar atas punya anak Nyonya?" tanya Kania.

"Iya, di atas ada dua kamar. Yang satunya punya anak saya yang cewek. Dia sudah menikah dua bulan yang lalu dan ikut suami. Ya otomatis kamar itu kosong. Nah saya kepengen kamu menempati kamar tersebut." jelas Ny. Indira.

"Terus kamar yang satunya lagi?"

"Nah yang disebelahnya itu kamar anak saya yang cowok. Dia masih sekolah, mungkin usianya sama kayak kamu."

"Ohh ...." Kania mengangguk-angguk kepala mengerti sambil memandang ke arah sekelilingnya.

Ah, benar-benar rumah yang mewah dan luas. Begitulah yang ada di pikiran Kania saat ini.

"Sekarang anak Nyonya yang cowok ke mana?" tanya Kania.

"Dia masih di sekolah, mungkin sebentar lagi pulang. Oya, hari ini saya mau keluar dulu. Kamu jaga rumah ya dan jangan lupa bersihin kamar anak saya yang cowok," titah Ny. Indira.

Kania mengangguk. "Baik Nyonya."

Ny. Indira sejenak membelai rambut Kania dengan lembut. Setelah itu, ia bergegas keluar rumah sambil menenteng tas.

Kini Kania hanya seorang diri di rumah mewah tersebut. Kebetulan para pembantu Ny. Indira sedang pulang kampung, jadi tugas membersihkan rumah Ny. Indira adalah tugas dirinya.

"Baik Kania, sekarang tugas pertama kamu adalah bersihin kamarnya anak Nyonya Indira. Iyahh, Kania semangat!" ujar Kania menyemangati dirinya sendiri.

***

Ceklek!

Kania perlahan membuka pintu kamar putra Ny. Indira. Sontak saja Kania terkejut karena kondisi kamar tersebut tampak sangat berantakan.

Bahkan bekas cemilan pun terlihat berserakan di atas ranjang tidur dan juga sofa.

"Apa anak Nyonya Indira gak tau tata kebersihan?" ucap Kania merasa ngeri melihatnya.

Brummm! Brummm!

Suara deruman motor yang mengaung membuat Kania terperanjat kaget. Suara itu terdengar begitu dekat dengan rumah Ny. Indira.

Karena penasaran, akhirnya Kania bergegas menuju jendela kamar untuk mengecek keadaan di luar.

"Ho!" Kania terbelalak usai melihat gerombolan geng motor memakai seragam SMA terparkir di depan gerbang rumah Ny. Indira.

Dengan langkah cepat Kania langsung turun ke bawah untuk mengunci rumah, takut para geng motor tersebut masuk ke dalam.

Namun ....

Brak!

Pintu rumah tiba-tiba terbuka lebar. Segerombolan anak muda memakai seragam SMA serta memakai jaket jeans terlihat memasuki rumah Ny. Indira.

Hal itu membuat Kania yang tergesa-gesa turun dari tangga langsung mengerem kecepatan larinya.

'Ya ampun! Bagaimana ini? Mereka semua udah masuk ke dalam. Gimana aku ngadepin mereka kalau tampang mereka kayak preman semua?' Batin Kania mulai panik sendiri usai melihat kehadiran mereka.

"Bos, pokoknya besok malam kita harus jadi balapan sama si geng Andra. Kalau sampai dibatalin lagi, bisa-bisa kita diledek abis-abisan sama mereka."

"Betul tuh Bos apa kata si kribo. Pokoknya harus jadi. Gue gak mau ya kalau geng kita dianggap remeh sama mereka."

"Udah, lo semua tenang aja. Besok kita jadi balapan sama mereka. Dan gue pastiin kita yang bakalan menang. Kalau perlu nih ya gue bakal pakek taktik manjur buat ngalahin si geng Andra di balapan nanti."

"Ah mantul lo Bos. Gak salah kita semua ngangkat lo jadi ketua geng. Iya gak bray?"

"Yoiii."

Perlahan Kania kembali menaiki anak tangga sebelum ada orang yang mengetahui kehadirannya. Ia pun bersembunyi di balik dinding penyekat untuk mendengar pembicaraan mereka lebih lanjut.

"Woy Bo, ambilin minum gih buat kita-kita!" titah cowok berambut gondrong pada cowok berambut kribo.

"Kan si Bos punya pembantu di rumah. Napa lo nyuruh gue?"

"Pembantu di rumah gue pada pulang kampung semua. Udah lo ambil aja sana!"

"Ohh oke Bos." Cowok berambut kribo langsung bergegas menuju dapur untuk mengambil beberapa minuman di dalam kulkas.

Sementara di tempat Kania, ia sempat terkejut ketika tau cowok yang memakai bandana hitam di lengan kanan adalah putra majikannya sendiri yakni Riyan Marvel Alvaro.

"Jadi cowok yang pakek bandana hitam itu Tuan muda Riyan," ucap Kania sambil menatap tak percaya sosok Riyan dari kejauhan.

"Dan cowok-cowok yang lagi duduk di dekat Tuan muda Riyan itu temen-temennya?" Kali ini Kania menatap teman-teman Riyan satu persatu.

Ada yang berambut gondrong. Berbadan cukup besar. Berkulit putih. Berkulit agak hitam. Bahkan berwajah tampan pun ada. Termasuk wajah milik Riyan.

Kania akui di antara cowok-cowok yang lagi duduk di sofa, Riyan lah yang paling tampan. Meskipun penampilannya itu seperti berandalan, tapi pesona serta aura yang dimiliki Riyan begitu luar biasa.

"Oalah, kenapa cowok seganteng Tuan muda Riyan harus punya temen berandalan kayak mereka ya? Apa jangan-jangan Tuan muda Riyan salah pergaulan lagi?!" ucap Kania.

"Bos, lo gak kasihan apa sama si Tasya? Dia udah nembak lo 20 kali, masa lo tolak dia terus?" Cowok berkulit agak hitam mulai bersuara. Sebut saja namanya Jani.

"Ck." Riyan tersenyum smirk. "Si Tasya terlalu ribet. Gue gak suka cewek kayak gitu," timpal Riyan terus terang.

"Terus lo mau tipe cewek kayak apa Bos?" tanya cowok berkulit putih. Sebut saja namanya Kevin.

"Lo semua pengen tau tipe cewek gue kayak apa?" tanya Riyan.

"Yaiyalah Bos, masa enggak. Jarang-jarang loh kita bahas cewek. Iya gak bray?"

"Yoiii. Kasih tau aja Bos ke kita-kita biar gak pada penasaran," sahut cowok berbadan cukup besar. Sebut saja namanya Babam.

Riyan hendak ingin bersuara mengenai tipe cewek idamannya. Namun, ia urungkan usai kedua bola matanya menangkap seseorang sedang bersembunyi di balik dinding penyekat lantai atas.

Alis Riyan langsung mengerut curiga. Seingatnya tidak ada siapapun di rumahnya selain Papa dan Mama-nya.

"Lo lagi ngeliatin siapa Bos? Hantu?" tanya Kevin.

"Bukan. Gue lagi ngeliatin dapur. Masalahnya si kribo lama bawain minuman buat kita-kita," jawab Riyan ngeles. Ia tidak ingin teman-temannya tau apa yang dilihatnya barusan.

"Eh iya yah, kenapa gue baru nyadar si kribo lama bawain minumannya? Jangan-jangan tuh anak ML-an dulu lagi," ujar Babam.

"Lo semua tunggu dulu di sini. Gue mau ke atas, kelarin sesuatu," ucap Riyan sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Kelarin apa bos? Streamingan yang kemarin?" tanya Jani seraya menaik-naikan kedua alisnya disertai dengan senyum tak bisa ditebak.

"Kepo lo!"

Riyan langsung melempar bantal sofa ke wajah Jani. Setelah itu, ia bergegas menaiki anak tangga.

#Bersambung

Related chapters

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   2. Aku Bukan Maling

    ***"Kenapa bisa nyangkut ya?" risih Kania saat tersadar ujung bajunya tersangkut pada paku yang menempel di dinding.Saking sibuknya melepas, Kania sampai lupa untuk mendengar lebih lanjut pembicaraan Riyan dengan teman-temannya dari atas."Mau gue bantu lepas?"Mata Kania seketika melotot. Suara itu, mirip seperti suara khas milik Riyan yang sempat Kania dengar dari atas untuk yang pertama kalinya. Tapi kini suara itu begitu dekat dengan Kania.Apa mungkin Riyan ada di sampingnya?Karena penasaran, Kania langsung menoleh ke samping. Refleks kedua bola mata Kania kembali terbelalak usai melihat sosok Riyan sudah ada di dekatnya."Tu--tuan muda, k--kamu---""Ck." Riyan tersenyum smirk. Lalu perlahan ia melangkah mendekati Kania seraya menatap gadis itu dengan tajam."Lo tipe cewek yang mana?" tanya Riyan."Ma--maksud Tuan muda?" tanya Kania dengan gelagapan. Jujur saat ini Kania benar-benar merasa gugup saat netranya ditatap langsung oleh Putra majikannya."Maksud gue, lo tipe pencuri

    Last Updated : 2024-12-14
  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   3. Satu Atap, Satu Sekolah, Satu Kelas?!

    ***Riyan kembali ke bawah, menemui teman-temannya yang ternyata masih anteng main game. Dia pun menghempaskan tubuhnya di atas sofa dan memilih mengotak-atik handphone."Ngomong-ngomong, lo kelarin apa Bos di atas?" tanya Jani penasaran."Kelarin nyamuk betina," jawab Riyan seadanya.Lantas jawaban Riyan barusan mendapat perhatian teman-temannya hingga langsung membuat mereka tertawa.Terkecuali Alvin. Wakil Ketua geng itu memilih bersikap santai kembali. Dia tidak terlalu suka candaan. Selalu serius dalam segala hal.Cuek tapi tetap terlihat kece badai di mata kaum hawa."Busettt, segitunya lo Bos kelarin nyamuk betina sampe-sampe harus lama di atas," ujar Babam seraya menahan diri untuk tidak tertawa lepas lagi."Tau nih, gue kirain si Bos lagi kelarin cewek. Ternyata cuma nyamuk betina doang." canda Kevin."Si nyamuk betinanya termasuk spesies langka. Sayang kalo gue biarin tuh nyamuk mati," sahut Riyan sesekali tersenyum smirk kala mengingat cara dirinya ingin menjatuhkan Kania k

    Last Updated : 2024-12-14
  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   4. Kalah Dengan Perasaan

    ***Jam menunjukan pukul 20.00, tampak di meja makan Indira dan Kania sudah menghabiskan makan malam mereka dengan tenang."Nyonya, apa gak masalah kita makan tanpa Tuan muda?" tanya Kania merasa was-was."Enggak kok Kania. Tadi saya sudah ke kamarnya Riyan, katanya Mama duluan aja Riyan belum laper. Hah, anak itu kalo belum laper pasti lagi asik main game," jawab Indira.Kania mengangguk-angguk mengerti. Ia pun segera mengambil piring kotor untuk dibawa ke dapur dan dicuci."Oya Kania, setelah kamu cuci piring nanti, kamu jangan lupa ya anterin makanan ke kamar Riyan," ucap Indira memperingati."Baik Nyonya."***Tok! Tok! Tok!"Tuan muda, makan malamnya!" seru Kania seraya mengetuk pintu berulang kali. Namun, tak ada sahutan dari si pemilik kamar."Tuan muda." Kania kembali mengetuk pintu kamar Riyan. Tapi lagi-lagi tidak ada respon.Akhirnya Kania memberanikan diri membuka pintu kamar Riyan. Tapi sayang, pintunya malah terkunci.'Apa Tuan muda lagi tidur?' pikir Kania."Tu---""Ber

    Last Updated : 2024-12-14
  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   5. Perjanjian Dan Peraturan

    *** Pagi telah tiba. Kania mulai mengucek matanya ketika cahaya matahari masuk lewat sela-sela jendela dan mengusik tidurnya. Bola mata Kania lantas membulat. Ia langsung terbangun ketika sadar dirinya berada di dalam kamar, bahkan di atas kasur. "Kenapa aku bisa di sini? Bukannya kemarin malam aku ...." Kania menghentikan ucapannya. Ia teringat akan Riyan yang belum menyentuh masakan buatannya tadi malam. "Ya ampun Tuan muda! Ahh, bodoh kamu Kania. Kenapa bisa lupa tentang Tuan muda. Pasti dia belum nyentuh makanannya tadi malam." Buru-buru Kania turun dari kasur dan berlari keluar kamar untuk memastikan apakah masakan buatannya masih tergeletak di depan pintu kamar Riyan atau tidak. Setelah tiba di sana, Kania tidak menemukan apa-apa. 'Apa mungkin Tuan muda memakannya?' pikir Kania. Sesegera mungkin Kania mengetuk pintu kamar Riyan karena ingin bertanya langsung tentang tadi malam. "Tuan muda, boleh aku masuk?" "Mau ngapain?" tanya Riyan dari dalam. "Aku mau tanya sesuatu

    Last Updated : 2024-12-14
  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   6. Rumus Acha Versi Riyan

    *** Acha menghentikan langkahnya di dekat kantin. Saat ini ia sedang mencari sosok Riyan. Karena mengingat Acha adalah siswai baru, tentu saja area sekolahan sangat asing bagi Acha. "Tuan Muda kemana ya?" Tak lama setelah kedua matanya melakukan pencarian, akhirnya Acha menemukan Tuan Muda-nya sedang nongkrong di meja paling ujung bersama beberapa lelaki yang pernah Acha lihat kemarin. "Tuan Muda ..." Acha menghampiri Riyan dengan raut wajah yang berseri-seri. Sontak kehadiran Acha membuat teman-teman Riyan tercengang. Termasuk Bastian - Cowok berambut kribo tanpa sadar melepehkan pisang yang dimakannya hingga mulutnya agak terbuka lebar. "Bos, lo kenal cewek ini?" tanya Jani agak sedikit terbata. Suasana menjadi hening. Detik ini pandangan serius anak-anak yang ada di kantin sedang tertuju ke arah Riyan dan Acha secara bergantian. "Aku cari-cari Tuan Muda dari tadi, ternyata Tuan Muda di sini," ucap Acha. "Mau apa lo nyari gue?" tanya Riyan seraya menatap tajam ke

    Last Updated : 2025-01-08
  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   7. Diganggu

    *** Selesai pelajaran kedua, tibalah waktu istirahat. Tampak Acha masih duduk di kursi, ia tidak tau harus melakukan apa ketika jam istirahat, pasalnya Acha tidak ada teman untuk pergi ke kantin. "Acha." Teman sebangku Acha yaitu Clara tiba-tiba menyapa Acha. "Iya, ada apa ya?" "Kamu mau ke kantin? Bareng aku yuk. Kebetulan aku gak ada temen buat makan di kantin!" ajak Clara. Dengan penuh semangat Acha mengangguk. "Ayo-ayo." Acha menghela napas lega. Karena akhirnya Acha tidak jadi sendirian pergi ke kantinnya. *** "Ini dia pesenan bakso kita." Acha menghampiri Clara yang sedang duduk di meja kantin sambil membawa nampan berisi dua mangkok bakso. "Akhirnya dateng juga." Clara tersenyum girang. "Yuk makan Cla!" ajak Acha, kemudian menuangkan saus sambal ke dalam mangkok. Sepintas pandangan Acha tak sengaja mengarah pada sosok yang sangat dikenalnya. Siapa lagi kalau bukan Riyan yang kala itu sedang makan bersama teman-temannya. Tak dipungkiri, Riyan juga men

    Last Updated : 2025-01-08
  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   8. First Kiss

    *** Ketika pulang sekolah tiba, Acha tidak melihat sosok Riyan dimana-mana. Gadis itu sudah mencari, namun pencariannya tidak berhasil. "Apa Tuan Muda udah pulang duluan ya?" pikir Acha. Tak ingin membuang waktu, Acha segera pulang ke rumah dengan menaiki angkutan umum. Acha hanya ingin memastikan kalau Tuan Muda-nya sudah pulang ke rumah. * Setelah sampai, Acha buru-buru masuk ke dalam dan langkahnya terhenti usai melihat ada motor Riyan terparkir di sana. Itu berarti Tuan Mudanya sudah pulang. Ada perasaan lega dalam hati Acha, pasalnya semenjak kejadian di kantin sekolah tadi, Riyan mendiaminya. Acha sempat khawatir Riyan tidak pulang gara-gara kejadian itu. "Tuan Muda ... Tuan ...." panggil Acha sambil berjalan cepat menaiki tangga. "Tuan Muda." Acha mengetuk pintu kamar Riyan berulang kali. Namun, tidak ada sahutan dari si pemilik kamar. Entah kenapa feeling Acha merasa khawatir. Apalagi saat ini Ny. Indira belum pulang ke rumah karena ada pekerjaan penting, jadi Acha m

    Last Updated : 2025-01-08
  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   9. Permohonan Acha

    SADB 9 *** "Mah, aku izin keluar sebentar," ucap Riyan usai menyelesaikan ritual makannya. "Emangnya kamu mau kemana malam-malam begini, Riyan?" tanya Ny. Indira sambil mengelap bibirnya yang kotor menggunakan tisu. "Mau main Mah sama temen-temen," jawab Riyan. "Enggak. Mamah gak ngizinin. Pasti kamu mau balap-balapan lagi kan." "Enggak kok Mah, cuma nongkrong aja. Please ya izinin Mah." Mohon Riyan. Ny. Indira menarik napas panjang. Setelah itu ia memandang ke arah Acha yang sedang membereskan piring-piring. "Mamah bakal izinin kalo kamu perginya sama Acha," final Ny. Indira. "Apa Mah? Sama babu jelek itu? Enggak.. Enggak, Riyan pengen keluar sendiri Mah," keukeuh Riyan. "Pilih aja, kamu mau diem di rumah atau keluar sama Acha?" tanya Ny. Indira dimana keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Melihat perdebatan itu, Acha hanya menundukkan kepala. Sejujurnya Acha tidak ingin ikut bersama Tuan Mudanya. Riyan menghela napas kasar. Ia tidak punya pilihan selain keluar dengan Ac

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   11. Kejutan?

    *** Hati Acha merasa sedih dan bersalah ketika menyaksikan Riyan mulai bersujud di kaki orang lain. Acha tentunya tidak ingin diam saja, ia harus membantu Tuan Mudanya. Namun, saat Acha ingin melangkah, Alvin menahan lengannya. "Mau kemana?" tanya Alvin. "Mau bantu Tuan Muda, Al. Tuan Muda gak boleh ngelakuin itu," jawab Acha. "Saat ini lo lagi disalahin semua orang, Cha. Kalo lo maju belain Riyan lagi, lo bakal dapat masalah yang lebih besar dari ini." "Terus aku harus apa?" tanya Acha, semakin gelisah. "Diem. Lo cukup diem," timpal Alvin sedikit menekan katanya. Dari jarak satu meter, Acha hanya bisa menatap Riyan dengan tatapan sendu. Acha ingin sekali merengkuh badan tegap yang sedang bersujud itu, namun apalah daya Acha tidak ingin menambah masalah. Usai menuruti keinginan Andra, Riyan segera menaiki motornya dan pergi dari sana tanpa berbicara sepatah kata lagi. "Tuan Muda," lirih Acha. Bukan firasat lagi, Acha sudah yakin jika saat ini Riyan sangat marah padanya. **

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   10. Gara-Gara Acha?!

    *** "Bau-baunya ada yang macarin pembantu sendiri nih." Andra, lawan balap Riyan tiba-tiba saja mengompori Keadaan. Mendengar hal itu, Riyan langsung menatap tajam ke arah Andra. "Seorang Riyan Marvel Alvaro, ketua geng BlackMars yang digilai para cewek sexy, baru kali ini suka sama modelan cewek kampungan kayak gitu!" ledek Andra. "Bangs4t!" Riyan turun dari motor kemudian menarik kas4r kerah jaket Andra. "Jangan sok nyebar isu palsu, brengs3k. Gue gak pernah pacaran sama pembantu kampungan kayak gitu," pekik Riyan. Acha hanya menundukkan kepala dengan posisi masih berlutut di dekat motor Riyan. "Ck, mana ada orang yang udah ketahuan mau ngaku," ucap Andra sambil tersenyum menyeringai. Karena tersulut emosi, Riyan hendak melayangkan pukulan keras pada pipi Andra. Untungnya Kevin beserta Bastian langsung memegang tangan Riyan agar tidak terjadi pertengkaran. "Udah Bos udah, gak ada gunanya lo nonjok si bangs4t Andra. Mending sekarang lo fokus balapan. Kalahin dia Bos," ucap

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   9. Permohonan Acha

    SADB 9 *** "Mah, aku izin keluar sebentar," ucap Riyan usai menyelesaikan ritual makannya. "Emangnya kamu mau kemana malam-malam begini, Riyan?" tanya Ny. Indira sambil mengelap bibirnya yang kotor menggunakan tisu. "Mau main Mah sama temen-temen," jawab Riyan. "Enggak. Mamah gak ngizinin. Pasti kamu mau balap-balapan lagi kan." "Enggak kok Mah, cuma nongkrong aja. Please ya izinin Mah." Mohon Riyan. Ny. Indira menarik napas panjang. Setelah itu ia memandang ke arah Acha yang sedang membereskan piring-piring. "Mamah bakal izinin kalo kamu perginya sama Acha," final Ny. Indira. "Apa Mah? Sama babu jelek itu? Enggak.. Enggak, Riyan pengen keluar sendiri Mah," keukeuh Riyan. "Pilih aja, kamu mau diem di rumah atau keluar sama Acha?" tanya Ny. Indira dimana keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Melihat perdebatan itu, Acha hanya menundukkan kepala. Sejujurnya Acha tidak ingin ikut bersama Tuan Mudanya. Riyan menghela napas kasar. Ia tidak punya pilihan selain keluar dengan Ac

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   8. First Kiss

    *** Ketika pulang sekolah tiba, Acha tidak melihat sosok Riyan dimana-mana. Gadis itu sudah mencari, namun pencariannya tidak berhasil. "Apa Tuan Muda udah pulang duluan ya?" pikir Acha. Tak ingin membuang waktu, Acha segera pulang ke rumah dengan menaiki angkutan umum. Acha hanya ingin memastikan kalau Tuan Muda-nya sudah pulang ke rumah. * Setelah sampai, Acha buru-buru masuk ke dalam dan langkahnya terhenti usai melihat ada motor Riyan terparkir di sana. Itu berarti Tuan Mudanya sudah pulang. Ada perasaan lega dalam hati Acha, pasalnya semenjak kejadian di kantin sekolah tadi, Riyan mendiaminya. Acha sempat khawatir Riyan tidak pulang gara-gara kejadian itu. "Tuan Muda ... Tuan ...." panggil Acha sambil berjalan cepat menaiki tangga. "Tuan Muda." Acha mengetuk pintu kamar Riyan berulang kali. Namun, tidak ada sahutan dari si pemilik kamar. Entah kenapa feeling Acha merasa khawatir. Apalagi saat ini Ny. Indira belum pulang ke rumah karena ada pekerjaan penting, jadi Acha m

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   7. Diganggu

    *** Selesai pelajaran kedua, tibalah waktu istirahat. Tampak Acha masih duduk di kursi, ia tidak tau harus melakukan apa ketika jam istirahat, pasalnya Acha tidak ada teman untuk pergi ke kantin. "Acha." Teman sebangku Acha yaitu Clara tiba-tiba menyapa Acha. "Iya, ada apa ya?" "Kamu mau ke kantin? Bareng aku yuk. Kebetulan aku gak ada temen buat makan di kantin!" ajak Clara. Dengan penuh semangat Acha mengangguk. "Ayo-ayo." Acha menghela napas lega. Karena akhirnya Acha tidak jadi sendirian pergi ke kantinnya. *** "Ini dia pesenan bakso kita." Acha menghampiri Clara yang sedang duduk di meja kantin sambil membawa nampan berisi dua mangkok bakso. "Akhirnya dateng juga." Clara tersenyum girang. "Yuk makan Cla!" ajak Acha, kemudian menuangkan saus sambal ke dalam mangkok. Sepintas pandangan Acha tak sengaja mengarah pada sosok yang sangat dikenalnya. Siapa lagi kalau bukan Riyan yang kala itu sedang makan bersama teman-temannya. Tak dipungkiri, Riyan juga men

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   6. Rumus Acha Versi Riyan

    *** Acha menghentikan langkahnya di dekat kantin. Saat ini ia sedang mencari sosok Riyan. Karena mengingat Acha adalah siswai baru, tentu saja area sekolahan sangat asing bagi Acha. "Tuan Muda kemana ya?" Tak lama setelah kedua matanya melakukan pencarian, akhirnya Acha menemukan Tuan Muda-nya sedang nongkrong di meja paling ujung bersama beberapa lelaki yang pernah Acha lihat kemarin. "Tuan Muda ..." Acha menghampiri Riyan dengan raut wajah yang berseri-seri. Sontak kehadiran Acha membuat teman-teman Riyan tercengang. Termasuk Bastian - Cowok berambut kribo tanpa sadar melepehkan pisang yang dimakannya hingga mulutnya agak terbuka lebar. "Bos, lo kenal cewek ini?" tanya Jani agak sedikit terbata. Suasana menjadi hening. Detik ini pandangan serius anak-anak yang ada di kantin sedang tertuju ke arah Riyan dan Acha secara bergantian. "Aku cari-cari Tuan Muda dari tadi, ternyata Tuan Muda di sini," ucap Acha. "Mau apa lo nyari gue?" tanya Riyan seraya menatap tajam ke

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   5. Perjanjian Dan Peraturan

    *** Pagi telah tiba. Kania mulai mengucek matanya ketika cahaya matahari masuk lewat sela-sela jendela dan mengusik tidurnya. Bola mata Kania lantas membulat. Ia langsung terbangun ketika sadar dirinya berada di dalam kamar, bahkan di atas kasur. "Kenapa aku bisa di sini? Bukannya kemarin malam aku ...." Kania menghentikan ucapannya. Ia teringat akan Riyan yang belum menyentuh masakan buatannya tadi malam. "Ya ampun Tuan muda! Ahh, bodoh kamu Kania. Kenapa bisa lupa tentang Tuan muda. Pasti dia belum nyentuh makanannya tadi malam." Buru-buru Kania turun dari kasur dan berlari keluar kamar untuk memastikan apakah masakan buatannya masih tergeletak di depan pintu kamar Riyan atau tidak. Setelah tiba di sana, Kania tidak menemukan apa-apa. 'Apa mungkin Tuan muda memakannya?' pikir Kania. Sesegera mungkin Kania mengetuk pintu kamar Riyan karena ingin bertanya langsung tentang tadi malam. "Tuan muda, boleh aku masuk?" "Mau ngapain?" tanya Riyan dari dalam. "Aku mau tanya sesuatu

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   4. Kalah Dengan Perasaan

    ***Jam menunjukan pukul 20.00, tampak di meja makan Indira dan Kania sudah menghabiskan makan malam mereka dengan tenang."Nyonya, apa gak masalah kita makan tanpa Tuan muda?" tanya Kania merasa was-was."Enggak kok Kania. Tadi saya sudah ke kamarnya Riyan, katanya Mama duluan aja Riyan belum laper. Hah, anak itu kalo belum laper pasti lagi asik main game," jawab Indira.Kania mengangguk-angguk mengerti. Ia pun segera mengambil piring kotor untuk dibawa ke dapur dan dicuci."Oya Kania, setelah kamu cuci piring nanti, kamu jangan lupa ya anterin makanan ke kamar Riyan," ucap Indira memperingati."Baik Nyonya."***Tok! Tok! Tok!"Tuan muda, makan malamnya!" seru Kania seraya mengetuk pintu berulang kali. Namun, tak ada sahutan dari si pemilik kamar."Tuan muda." Kania kembali mengetuk pintu kamar Riyan. Tapi lagi-lagi tidak ada respon.Akhirnya Kania memberanikan diri membuka pintu kamar Riyan. Tapi sayang, pintunya malah terkunci.'Apa Tuan muda lagi tidur?' pikir Kania."Tu---""Ber

  • SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN   3. Satu Atap, Satu Sekolah, Satu Kelas?!

    ***Riyan kembali ke bawah, menemui teman-temannya yang ternyata masih anteng main game. Dia pun menghempaskan tubuhnya di atas sofa dan memilih mengotak-atik handphone."Ngomong-ngomong, lo kelarin apa Bos di atas?" tanya Jani penasaran."Kelarin nyamuk betina," jawab Riyan seadanya.Lantas jawaban Riyan barusan mendapat perhatian teman-temannya hingga langsung membuat mereka tertawa.Terkecuali Alvin. Wakil Ketua geng itu memilih bersikap santai kembali. Dia tidak terlalu suka candaan. Selalu serius dalam segala hal.Cuek tapi tetap terlihat kece badai di mata kaum hawa."Busettt, segitunya lo Bos kelarin nyamuk betina sampe-sampe harus lama di atas," ujar Babam seraya menahan diri untuk tidak tertawa lepas lagi."Tau nih, gue kirain si Bos lagi kelarin cewek. Ternyata cuma nyamuk betina doang." canda Kevin."Si nyamuk betinanya termasuk spesies langka. Sayang kalo gue biarin tuh nyamuk mati," sahut Riyan sesekali tersenyum smirk kala mengingat cara dirinya ingin menjatuhkan Kania k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status