Share

Dua Lelaki Menyebalkan

"Aku berangkat kerja dulu, ya." 

Zanna tersenyum lalu menunjuk paper bag. "Aku siapin kotak bekal. Jangan lupa dibawa." 

"Pasti enak. Makasih ya, Nya." Aku menenteng paper bag dan tas kerja lalu berjalan keluar dari ruang makan.

"Aline, Mami hari ini gak ke kantor. Ada urusan tiga hari ke Surabaya. Kamu jangan buat masalah, ya!" 

Aku tergemap. Kenapa Mami selalu melekatkan kata 'masalah' setiap kali memandangku? Harusnya aku sudah kebal dengan sindiran pedas yang selalu dilontarkan oleh Mami. Namun sayang, selalu ada tambahan luka baru yang membuat parut masih berdarah. 

"Kalau hanya untuk melontarkan kebencian, lebih baik Mami buang muka aja tiap ketemu Aline." 

"Jangan karena kamu dilindungi oleh Papi, lantas besar kepala, ya! Kesalahan kamu itu cukup banyak dan gak akan bisa Mami tolerir!" 

"Terserah, Mami. Aline pamit." 

Rasanya lebih baik aku berselimutkan kesepian di ranjang dala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status