Share

81. Konseling Psikiater

“Kamu yakin nggak apa-apa nungguin aku, Rus? Kalau memang kamu udah ada janji sama Ares, aku ditinggal nggak apa-apa kok, Rus.”

“Nggak apa-apa, Sayang. Aku juga udah bilang sama Ares, kok kalau aku mau nganterin kamu konseling. Kamu tahu gimana Ares, kan? Dia bisa mengatasi semuanya meskipun tanpa aku.” Ikarus mengusap puncak kepala Hera, lalu tersenyum lebar. “Aku bakalan di sini nungguin kamu sampai selesai pokoknya.”

Hera mengangguk, tidak bisa menyembunyikan senyumannya. Bersamaan dengan seorang perawat yang berjaga memanggil nama perempuan itu.

Hera kemudian menoleh. “Aku masuk dulu, ya?”

“Aku tunggu di sini, ya? Kasih tahu aku kalau udah selesai.”

Setelah mengatakan itu, Hera kemudian bangkit dari duduknya. Ditemani oleh salah satu perawat yang akan mengantarnya menemui Dokter Dimas, Hera berjalan bersisian menyusuri lorong.

Jantungnya berdegup kencang mengingat bahwa ini kali pertamanya Hera menemui seorang psikiater.

Begitu tiba di ruangan yang dituju, perawat itu mengangkat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status