Share

Bab 936

Penulis: Kacang Merah
Reina pun menjawab, "Oke."

Setelah mengetuk pintu kantor Morgan, dia pun masuk.

Morgan mengangkat kepalanya dan menatap Reina, "Kudengar tadi Melisha datang. Dia nggak nyusahin kamu, 'kan?"

Reina memberi tahu Morgan dengan jujur tentang Melisha menyuruhnya membawa kontrak yang perlu di tanda tangan.

Morgan tahu Melisha tidak punya niat baik. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, "Taruh saja kontraknya di sini. Akan kusuruh orang lain yang beresin."

Reina teringat gosip kantor yang dia dengar tadi pagi. Kalau Morgan menyerahkan tugas di piring Reina pada sekretaris lain, Reina jadi sungguh kesulitan bergaul di kantor ini.

"Nggak perlu, aku bisa kok."

Morgan pikir Reina tidak mengerti Melisha sudah memberinya tugas yang sulit, jadi dia mengingatkannya, "Bu Helen ini bukan orang gampangan. Kalau kamu pergi mungkin dia juga nggak bakal mau tanda tangan, bisa-bisa malah kamu yang dipersulit."

"Aku sudah memeriksanya. Tapi jangan khawatir, aku pasti bisa beresin pekerjaan ini dengan sempurna,"
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 937

    Begitu Reina diberi jawaban itu, dia agak khawatir.Kalau bisa bertemu Helen, Reina yakin dia bisa membuat Helen menandatangani kontrak. Sekarang, bertemu saja tidak bisa. Pantas saja Melisha mengutusnya datang.Resepsionis pun menasihatinya, "Sebaiknya kamu pulang saja. Bos kami sebenarnya nggak mungkin mau menemui seorang karyawan. Orang-orang dari Keluarga Sunandar pastinya sudah tahu, kenapa mereka mengirimmu ke sini ya?""Mungkin karena mereka pikir akan ada pengecualian."Karena Reina sudah memberi uang cukup banyak untuk resepsionis itu, dia pun memberi tahu Reina, "Aku kasih tahu ya. Bu Helen itu nggak mungkin mau ketemu sama kamu, bahkan dulu waktu Bu Melisha datang, dia bahkan nggak mau ketemu.""Poin utamanya adalah selama ini aku melihat Bu Melisha, dia selalu dipermalukan oleh Bu Helen."Reina pun tersenyum dalam hati. Ternyata Melisha juga mendapat perlakuan dingin dari orang lain."Terima kasih sudah memberitahuku hal ini.""Kulihat sepertinya Ibu orang baik, jadi kusara

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 938

    Kekhawatiran resepsionis sebenarnya berlebihan, karena Reina tidak peduli sama sekali.Sesampainya di kantor CEO, di lantai teratas gedung itu.Helen tahu Reina datang untuk memintanya menandatangani kontrak, jadi dia langsung menandatangani kontrak tanpa berkata apa-apa.Dia juga bertanya pada Reina bagaimana dia bertemu Sisca. Keduanya malah mengobrol dengan gembira.Sebelum Reina pergi, dia juga memberikan gelang yang dibawanya pada Helen."Reina, kamu jangan sungkan ya. Ke depannya kalau ada apa-apa, datang aja ke aku. Sisca dan aku itu sahabatan, artinya sekarang kamu jadi sahabatku juga," ucap Helen sambil menerima pemberian Reina.Karena keduanya mengobrol dengan cukup asyik, tidak terasa waktu sudah lewat jam enam sore saat Reina keluar dari gedung Grup Lowskie.Saat ini, sebagian besar karyawan Grup Sunandar sudah pulang kerja.Saat ini.Di Grup Sunandar.Melisha menyunggingkan senyum begitu mendengar laporan Christy yang katanya Reina belum pulang."Mungkin karena dia gagal,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 939

    Christy juga langsung menghampirinya, "Kak ... Bu Reina, gimana kontraknya? Berhasil ditandatangani?"Reina tahu semua orang menunggunya bukan untuk melihat apakah kontraknya sudah ditandatangan atau belum, tapi untuk melihat Reina dipermalukan.Reina pun mengeluarkan kontrak yang ditandatangani dengan bangga, "Ya, sudah."Semua orang membelalak tidak percaya.Gimana seorang Reina bisa membujuk CEO Grup Lowskie, wanita paling sulit diajak bicara untuk tanda tangan?Helen adalah orang yang paling dibenci di antara para karyawan. Setiap kali Morgan mau berdiskusi tentang pekerjaan dengan Helen, mereka tidak mau pergi bersama Morgan karena kalau mereka ikut, mereka akan ikut dihina."Mustahil."Viona langsung maju dan mengambil dokumen kontrak dari Reina. Viona kaget saat mendapati kontrak itu memang dicap dengan stempel resmi Grup Lowskie dan ditandatangani oleh Helen sendiri.Yang lain juga berbondong-bondong datang dan membelalak kaget.Christy bahkan lebih menganga. Bukannya Melisha y

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 940

    Di perusahaan, semua orang membicarakan tentang bagaimana Reina bisa sukses membuat Helen menandatangani kontrak.Morgan juga memanggil Reina ke kantor dan menanyakan bagaimana dia melakukannya.Reina menjawab dengan jujur, "Kebetulan ada temanku yang mengenal Helen. Dia yang membantuku meminta Helen supaya mau bertemu denganku.""Oh, gitu." Morgan melirik ke luar dan langit sudah mulai gelap, "Kamu jadi harus lembur deh, ayo pulang, aku antar.""Nggak perlu." Reina langsung menolak."Bukannya hari ini kamu nggak diantar sopir?" tanya Morgan.Pengawal yang diutus mengawasi Reina yang mengatakan bahwa waktu tadi pulang dari Grup Lowskie, Reina naik taksi.Reina menjawab dengan malu-malu, "Maxime nanti bakal jemput aku."Ekspresi Morgan terlihat dingin, namun dengan cepat kembali seperti semula."Oh gitu. Kalau gitu cepat pulang, nanti Kak Max kelamaan nunggu.""Oke."Reina mengangguk, lalu meninggalkan kantor.Setelah Reina pergi, Morgan berdiri dari kursinya dan tepat pada saat itu, Sy

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 941

    Menindas gadis polos?Beberapa karyawan yang baru pulang kerja pun sengaja menghampiri untuk menyaksikan drama ini.Bagaimana tidak? Seorang gadis menangis tersedu-sedu di depan sebuah mobil mewah, semua orang pun curiga.Reina semakin terdiam. Dia menatap Syena, "Nona Syena, kenapa kamu menuduhku menindasnya? Suamiku datang menjemputku dan dia bersikeras masuk ke mobil juga. Kami cuma minta dia naik taksi kok, apanya yang menindas?"Reina menjelaskan semuanya dengan jelas cukup dengan satu kalimat.Tapi tujuan Syena hanya untuk membantu Christy mempermalukan Reina."Tapi dia aja sudah menangis sampai seperti ini, memangnya kenapa kalau dia nebeng?"Hari ini Reina sudah sangat lelah ditambah lagi setelah hamil emosinya tidak stabil dan mudah mengantuk.Reina menahan ketidaknyamanan ini dan berkata, "Coba ulangi barusan kamu bilang apa?""Kubilang, emangnya kenapa kalau dia nebeng?" Syena sengaja memprovokasi Reina."Oh, kalau kamu mau jadi orang baik, kamu aja yang bawa dia pulang." Re

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 942

    Reina seketika tertegun begitu melihat Treya. Namun setelah sadar, dia bertanya, "Nyonya Treya, siapa yang nyuruh kamu ke sini?"Treya langsung terlihat malu-malu begitu mendengar suara Reina."Aku ..."Sebelum Treya selesai bicara, Christy sudah menyelanya, "Kak Reina, bukannya bibi ini ibu kandungmu? Kok manggilnya Nyonya Treya? Kayaknya nggak pantas deh."Christy sebenarnya tahu ada perselisihan antara Reina dan Treya, jadi dia sengaja bertanya seperti ini.Begitu Treya mendengar ucapan ini, dia langsung berkata pada Christy, "Jangan bilang begitu, dia bisa manggil aku apa aja kok."Karena Treya memang bukan ibu kandung Reina.Reina mengepalkan tangannya dan mengabaikan Christy.Dia mendatangi Treya dan berkata, "Ada urusan apa? Ayo kita bicara di luar.""Oke." Treya berdiri dan mengikuti Reina keluar.Melihat situasi ini, Christy diam-diam mengikuti.Di luar, di bawah cahaya redup lampu jalan, Reina bertanya dengan nada dingin, "Kamu mau uang? Atau apa?"Sekarang putri kandung, put

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 943

    "Kak Max, aku yakin itu pecahan kaca." Jovan duduk sambil berkata, "Kita harus atur waktu operasi, tapi operasi ini sangat berisiko."Maxime pun bertanya, "Apa risikonya?""Karena pecahan kaca berada di posisi khusus dan terdapat banyak saraf kranial di sekitarnya, kalau ada yang salah waktu operasi, bisa-bisa Kak Max jadi idiot." Jovan menjelaskan.Inilah sebabnya, waktu mengoperasi Maxime terakhir kali, meski jelas-jelas melihat benda asing, Jovan tidak berani mengeluarkannya begitu saja.Karena operasi otak tidak boleh sembarangan, kesalahan kecil dapat menyebabkan pasien menderita penyakit seumur hidup.Maxime terdiam lama begitu mendengar jawaban ini."Berapa persen kamu yakin bisa menyembuhkanku?""Kurang dari 50 persen." Jovan menghela napas.Bukan karena keahlian Jovan kurang, dia bisa menjamin tidak ada ahli bedah di negara ini yang bisa memberi jaminan 50%.Maxime tidak segera mengambil keputusan.Karena konsekuensinya adalah menjadi idiot.Meski sekarang dia buta, dia masih

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 944

    Setelah Reina menjawab, dia sendiri mempertanyakan jawabannya, "Hmm, tapi kalau aku buta, aku juga nggak yakin sih bisa membesarkan anak-anak dengan baik."Bicara tentang kebutaan, Reina pikir suasana hati Maxime sedang buruk karena hal ini, jadi Reina melanjutkan, "Cuma kamu dan aku itu beda banget. Menurutku meski sekarang kamu buta, kamu itu masih lebih hebat dari orang normal. Jadi kamu nggak perlu terlalu mikirin hal ini."Maxime mendengarkan dalam diam."Oke, yaudah kamu lanjut kerja deh." Maxime berkata."Oke." Reina takut Maxime berpikiran macam-macam, jadi dia menambahkan, "Sudah, nggak usah mikir macam-macam ya? Nurut."Maxime meremas erat ponselnya dan memikirkan kata 'nakal' Reina barusan, 'nurut'.Nurut?Maxime gundah gulana.Di sisi lain, Reina menatap ponselnya dan berpikir keras.Maxime memang sudah buta cukup lama dan baru kali ini Reina mendengar Maxime yang terdengar tidak berdaya.Reina berniat hari ini pulang kerja lebih cepat dan pergi menemui Maxime.Reina tidak

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2138

    Morgan melangkah lebih dekat ke arah Reina."Nana, apa kamu sudah lupa kalau Syena mengirim seseorang untuk mencelakai anakmu, Riko? Aku melakukan ini karena ingin memberinya balasan yang setimpal, agar dia bisa merasakan rasa sakit ketika anak disakiti. Tapi ...."Ekspresi di wajah Morgan sedikit berubah. "Nggak disangka waktu itu bahkan nggak peduli sama anaknya sendiri. Mengerikan sekali."Mendengar Morgan bicara seperti ini, Reina malah berpikir bahwa Morgan jauh lebih mengerikan."Morgan, kamu benar-benar sangat menakutkan."Dia menarik napas dalam-dalam dan bergegas melewatinya, kembali masuk ke dalam rumah.Morgan berdiri diam, tubuh rampingnya begitu ringkih.Setelah berdiri diam untuk beberapa saat, dia kembali masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu.Beberapa anak kecil sedang bermain-main.Reina duduk di samping, Joanna juga duduk di sofa, sesekali menggoda anak-anak.Melihat Morgan masuk, Joanna memintanya untuk duduk."Morgan, kamu baru sembuh, kenapa malah keluar? Di luar san

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2137

    Setelah keluar dan melihat langit yang cerah, Reina tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatinya.Apa yang dikatakan Syena padanya benar-benar menembus persepsinya.Awalnya, dia mengira Morgan sudah cukup gila, tetapi dia tidak menyangka bahwa semua yang terjadi di masa lalu hanyalah puncak dari gunung esnya.Dia menarik napas dalam-dalam, tidak tahu bagaimana cara memberitahu Sisca tentang hal ini.Panggilan Sisca datang tidak lama kemudian.Reina menimbang kata-katanya sebelum mengatakannya secara perlahan.Setelah Sisca mendengarnya, dia juga terdiam cukup lama sebelum berkata dengan tidak percaya, "Morgan terlihat seperti orang yang lembut, bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?""Entahlah, pokoknya mulai sekarang, kamu nggak perlu menyelidiki ayah kandung Talitha lagi. Besarkanlah Talitha dengan baik. Dengan adanya kamu, dia akan hidup dengan sangat bahagia."Sisca pun memahami hal ini.Untuk bisa melakukan hal seperti itu, pastilah ayah kandung Talitha bukanlah orang baik.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2136

    Jika bukan demi menolong Talitha dan menolong Sisca, Reina tidak akan mau bertemu dengan Syena lagi di dunia ini.Syena menatap Reina yang berseri-seri di depannya dengan rasa cemburu dan juga benci.Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menjawab, "Kamu ingin tahu?""Omong kosong! Kalau aku nggak ingin tahu, kenapa aku datang ke sini?" tanya Reina.Sorot mata Syena berubah, dia tidak mengatakan apa-apa.Reina melanjutkan, "Aku sudah datang ke sini, jadi kamu harus memberitahuku. Jangan bertele-tele, waktuku terbatas."Syena mengepalkan tinjunya."Reina, kamu hanya lebih beruntung dariku."Dia menatap Reina lagi. "Aku beritahu, aku juga nggak tahu siapa ayah kandung Talitha! Tapi ada satu orang yang mungkin tahu.""Siapa?""Aku akan memberitahumu kalau kamu berjanji padaku satu hal," kata Syena.Reina mengerutkan kening. "Kalau kamu ingin aku mengampunimu, lebih baik tutup mulutmu. Aku nggak akan mengampunimu hanya demi orang yang nggak ada hubungan apa-apa denganku."Syena menutup erat b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2135

    Sayangnya, Morgan yang telah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari tak kunjung mendapatkan panggilan telepon dari Jess, apalagi pesan darinya.Morgan membuka ponselnya dan melihat nomor telepon Jess untuk waktu yang lama.Daniel mendorong pintu bangsal dan melangkah masuk, membuat Morgan langsung menyimpan ponselnya."Ayah, kenapa Ayah datang lagi?"Dia sangat lelah berurusan dengan orang tuanya saat ini.Daniel duduk di sampingnya. "Bagaimana perasaanmu hari ini?"Bibir tipis Morgan terbuka, dia menjawab tanpa ada perubahan suasana hati, "Masih sama seperti sebelumnya, nggak ada bedanya.""Bagaimana bisa? Dokter memberimu obat dan kamu terlihat lebih baik," kata Daniel.Morgan menjawab tidak sabar, "Ayah, kalau nggak ada yang lain, mending pulang saja.""Setelah sekian lama, kamu nggak mau bicara denganku?" tanya Daniel."Nggak ada yang perlu kita bicarakan." Morgan langsung memejamkan matanya."Katakan, kenapa kamu tiba-tiba kecanduan alkohol? Apa ada sesuatu yang kamu khawatir

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2134

    Semua orang melihat ke arah pintu, melihat bahwa yang datang Maxime dan Reina.Joanna lah yang meminta mereka berdua untuk datang. Bagaimanapun juga, Morgan dirawat di rumah sakit, sebagai keluarga, sudah sepantasnya mereka datang menjenguk.Maxime langsung masuk, menatap Morgan yang kurus dan pucat, lalu berbicara, "Kamu pantas seperti ini karena sudah menyakiti tubuhmu sendiri."Morgan terdiam saat mendengar Maxime mengatakan itu."Nggak usah ikut campur urusanku."Maxime tentu saja tidak peduli padanya."Jangan khawatir, aku sama Nana datang cuma mau lihat kamu sudah matu atau belum. Kami nggak punya maksud lain, apalagi ikut campur urusanmu."Begitu Joanna mendengar ini, dia langsung menarik baju Maxime, memberi isyarat agar Maxime tutup mulut dan jangan membuat Morgan makin terpuruk.Maxime pun tidak mengatakan apa-apa lagi.Reina berjalan ke sisinya dan menatap Morgan, yang kini terlihat seperti orang yang berbeda. Sekejap, dia tidak tahu harus berkata apa."Aku mau istirahat, ka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2133

    Mendengar itu, Jess menatap Erik dengan sedikit linglung.Erik menarik napas dalam-dalam dan melanjutkannya, "Jangan khawatir, aku nggak akan mempersulitmu. Selama kamu mengatakannya, aku akan memenuhinya."Dia mengatakannya dengan tulus.Sebelumnya, ketika dia melihat Kak Revin berusaha keras untuk Reina, dia merasa Kak Revin bodoh. Kenapa dia harus mengejar wanita yang tidak mencintainya?Sekarang, dia sendiri telah merasakannya secara pribadi. Harus dikatakan bahwa ada beberapa hal yang benar-benar tidak bisa dihindari.Hati Jess langsung tidak tersentuh.Hanya saja, dia berkata tanpa berpikir panjang, "Semua yang barusan aku katakan serius, Erik. Kita sudah menikah, aku nggak akan mengkhianatimu karena siapa pun.""Tadi Morgan yang mendekatiku, aku nggak tahu kalau dia ada di lantai bawah. Aku juga nggak menganggap serius perkataannya."Jess menjelaskan kata demi kata dengan tegas.Erik akhirnya merasa lebih baik saat mendengar ini.Dia tersenyum. "Baiklah."Beberapa saat yang lalu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2132

    Morgan tidak bisa menghindar, tidak punya pilihan selain menerima pukulan keras itu.Darah keluar dari sudut mulutnya, tubuhnya limbung. Cengkeraman tangannya di lengan Jess terlepas saat dia terdorong mundur dan hampir jatuh ke tanah.Erik mengepalkan tinjunya dan berdiri di antara dia dan Jess, menatap Morgan dengan dingin."Aku sudah berbaik hati mengantarmu ke rumah sakit, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang ke sini dan berbuat kasar sama Jess. Sepertinya kamu masih belum cukup sadar, jadi aku akan membuatmu sadar!"Jika dia tidak datang untuk menjemput Jess, dia tidak akan melihat adegan Morgan yang mengganggu Jess.Dia mengatupkan giginya karena marah, ada sedikit kejengkelan dalam tatapannya saat dia menatap Jess."Kamu baik-baik saja?" tanyanya.Jess sedikit panik saat mendengar pertanyaannya, tetapi dia mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."Erik menoleh ke arah Morgan dan melangkah mendekatinya.Morgan berdiri diam sebelum menatap orang di depannya. Dia mengangkat tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2131

    Morgan melihat ke arah panggilan yang ditutup, suasana hatinya langsung jatuh ke titik terendah.Namun, dia tidak beranjak pergi.Di dalam perusahaan.Jess mengira Morgan sudah pergi, jadi dia berkemas seperti biasa dan keluar dari perusahaan.Sebelum dia keluar, Erik bahkan mengiriminya pesan."Aku jemput, ya?"Jess membalas pesan itu, "Nggak perlu, aku pulang sendiri saja."Dia terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, bahkan setelah menghabiskan banyak waktu dengan Erik, dia masih belum terbiasa untuk dijaga olehnya seperti itu."Penolakan ditolak, aku sudah di lantai bawah perusahaanmu, cepat keluar." Erik tersenyum dan mengirimkan pesan itu.Jess sedikit tidak berdaya saat melihat pesan itu, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Erik memang seperti itu, selalu melakukan segala sesuatu terlebih dahulu, baru memberitahunya. Jess sudah terbiasa dengan hal itu.Berjalan keluar dari pintu perusahaan, Jess mencari-cari mobil Erik. Namun, sebelum dia bisa menemukannya, sesosok tu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2130

    Morgan hanya perlu menunggu persetujuan Jess, tidak mempermasalahkan apakah Jess sudah menikah atau belum.Jess tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini.Ternyata orang yang dia sukai kini juga menyukainya. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Namun, yang menyedihkan adalah dia sudah menikah. Pernikahan ini diatur oleh orang tuanya, yang juga atas keinginannya sendiri. Erik memperlakukannya dengan baik, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu yang kiranya bisa mengkhianati Erik."Maafkan aku, Tuan Morgan. Tuan mungkin sudah salah paham dengan niatku untuk Tuan. Tuan itu atasanku, jadi aku harus bersikap baik kepada Tuan karena tuntutan pekerjaan, bukan karena aku menyukai Tuan seperti yang Tuan katakan." Jess terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Selain itu, aku sudah menikah dan suamiku memperlakukanku dengan sangat baik. Kami berdua saling mencintai dan aku nggak akan menceraikannya."Kami berdua saling mencintai!Kata-kata itu sangat tajam dan menusuk ketika terdenga

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status