Share

Bab 938

Penulis: Kacang Merah
Kekhawatiran resepsionis sebenarnya berlebihan, karena Reina tidak peduli sama sekali.

Sesampainya di kantor CEO, di lantai teratas gedung itu.

Helen tahu Reina datang untuk memintanya menandatangani kontrak, jadi dia langsung menandatangani kontrak tanpa berkata apa-apa.

Dia juga bertanya pada Reina bagaimana dia bertemu Sisca. Keduanya malah mengobrol dengan gembira.

Sebelum Reina pergi, dia juga memberikan gelang yang dibawanya pada Helen.

"Reina, kamu jangan sungkan ya. Ke depannya kalau ada apa-apa, datang aja ke aku. Sisca dan aku itu sahabatan, artinya sekarang kamu jadi sahabatku juga," ucap Helen sambil menerima pemberian Reina.

Karena keduanya mengobrol dengan cukup asyik, tidak terasa waktu sudah lewat jam enam sore saat Reina keluar dari gedung Grup Lowskie.

Saat ini, sebagian besar karyawan Grup Sunandar sudah pulang kerja.

Saat ini.

Di Grup Sunandar.

Melisha menyunggingkan senyum begitu mendengar laporan Christy yang katanya Reina belum pulang.

"Mungkin karena dia gagal,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 939

    Christy juga langsung menghampirinya, "Kak ... Bu Reina, gimana kontraknya? Berhasil ditandatangani?"Reina tahu semua orang menunggunya bukan untuk melihat apakah kontraknya sudah ditandatangan atau belum, tapi untuk melihat Reina dipermalukan.Reina pun mengeluarkan kontrak yang ditandatangani dengan bangga, "Ya, sudah."Semua orang membelalak tidak percaya.Gimana seorang Reina bisa membujuk CEO Grup Lowskie, wanita paling sulit diajak bicara untuk tanda tangan?Helen adalah orang yang paling dibenci di antara para karyawan. Setiap kali Morgan mau berdiskusi tentang pekerjaan dengan Helen, mereka tidak mau pergi bersama Morgan karena kalau mereka ikut, mereka akan ikut dihina."Mustahil."Viona langsung maju dan mengambil dokumen kontrak dari Reina. Viona kaget saat mendapati kontrak itu memang dicap dengan stempel resmi Grup Lowskie dan ditandatangani oleh Helen sendiri.Yang lain juga berbondong-bondong datang dan membelalak kaget.Christy bahkan lebih menganga. Bukannya Melisha y

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 940

    Di perusahaan, semua orang membicarakan tentang bagaimana Reina bisa sukses membuat Helen menandatangani kontrak.Morgan juga memanggil Reina ke kantor dan menanyakan bagaimana dia melakukannya.Reina menjawab dengan jujur, "Kebetulan ada temanku yang mengenal Helen. Dia yang membantuku meminta Helen supaya mau bertemu denganku.""Oh, gitu." Morgan melirik ke luar dan langit sudah mulai gelap, "Kamu jadi harus lembur deh, ayo pulang, aku antar.""Nggak perlu." Reina langsung menolak."Bukannya hari ini kamu nggak diantar sopir?" tanya Morgan.Pengawal yang diutus mengawasi Reina yang mengatakan bahwa waktu tadi pulang dari Grup Lowskie, Reina naik taksi.Reina menjawab dengan malu-malu, "Maxime nanti bakal jemput aku."Ekspresi Morgan terlihat dingin, namun dengan cepat kembali seperti semula."Oh gitu. Kalau gitu cepat pulang, nanti Kak Max kelamaan nunggu.""Oke."Reina mengangguk, lalu meninggalkan kantor.Setelah Reina pergi, Morgan berdiri dari kursinya dan tepat pada saat itu, Sy

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 941

    Menindas gadis polos?Beberapa karyawan yang baru pulang kerja pun sengaja menghampiri untuk menyaksikan drama ini.Bagaimana tidak? Seorang gadis menangis tersedu-sedu di depan sebuah mobil mewah, semua orang pun curiga.Reina semakin terdiam. Dia menatap Syena, "Nona Syena, kenapa kamu menuduhku menindasnya? Suamiku datang menjemputku dan dia bersikeras masuk ke mobil juga. Kami cuma minta dia naik taksi kok, apanya yang menindas?"Reina menjelaskan semuanya dengan jelas cukup dengan satu kalimat.Tapi tujuan Syena hanya untuk membantu Christy mempermalukan Reina."Tapi dia aja sudah menangis sampai seperti ini, memangnya kenapa kalau dia nebeng?"Hari ini Reina sudah sangat lelah ditambah lagi setelah hamil emosinya tidak stabil dan mudah mengantuk.Reina menahan ketidaknyamanan ini dan berkata, "Coba ulangi barusan kamu bilang apa?""Kubilang, emangnya kenapa kalau dia nebeng?" Syena sengaja memprovokasi Reina."Oh, kalau kamu mau jadi orang baik, kamu aja yang bawa dia pulang." Re

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 942

    Reina seketika tertegun begitu melihat Treya. Namun setelah sadar, dia bertanya, "Nyonya Treya, siapa yang nyuruh kamu ke sini?"Treya langsung terlihat malu-malu begitu mendengar suara Reina."Aku ..."Sebelum Treya selesai bicara, Christy sudah menyelanya, "Kak Reina, bukannya bibi ini ibu kandungmu? Kok manggilnya Nyonya Treya? Kayaknya nggak pantas deh."Christy sebenarnya tahu ada perselisihan antara Reina dan Treya, jadi dia sengaja bertanya seperti ini.Begitu Treya mendengar ucapan ini, dia langsung berkata pada Christy, "Jangan bilang begitu, dia bisa manggil aku apa aja kok."Karena Treya memang bukan ibu kandung Reina.Reina mengepalkan tangannya dan mengabaikan Christy.Dia mendatangi Treya dan berkata, "Ada urusan apa? Ayo kita bicara di luar.""Oke." Treya berdiri dan mengikuti Reina keluar.Melihat situasi ini, Christy diam-diam mengikuti.Di luar, di bawah cahaya redup lampu jalan, Reina bertanya dengan nada dingin, "Kamu mau uang? Atau apa?"Sekarang putri kandung, put

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 943

    "Kak Max, aku yakin itu pecahan kaca." Jovan duduk sambil berkata, "Kita harus atur waktu operasi, tapi operasi ini sangat berisiko."Maxime pun bertanya, "Apa risikonya?""Karena pecahan kaca berada di posisi khusus dan terdapat banyak saraf kranial di sekitarnya, kalau ada yang salah waktu operasi, bisa-bisa Kak Max jadi idiot." Jovan menjelaskan.Inilah sebabnya, waktu mengoperasi Maxime terakhir kali, meski jelas-jelas melihat benda asing, Jovan tidak berani mengeluarkannya begitu saja.Karena operasi otak tidak boleh sembarangan, kesalahan kecil dapat menyebabkan pasien menderita penyakit seumur hidup.Maxime terdiam lama begitu mendengar jawaban ini."Berapa persen kamu yakin bisa menyembuhkanku?""Kurang dari 50 persen." Jovan menghela napas.Bukan karena keahlian Jovan kurang, dia bisa menjamin tidak ada ahli bedah di negara ini yang bisa memberi jaminan 50%.Maxime tidak segera mengambil keputusan.Karena konsekuensinya adalah menjadi idiot.Meski sekarang dia buta, dia masih

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 944

    Setelah Reina menjawab, dia sendiri mempertanyakan jawabannya, "Hmm, tapi kalau aku buta, aku juga nggak yakin sih bisa membesarkan anak-anak dengan baik."Bicara tentang kebutaan, Reina pikir suasana hati Maxime sedang buruk karena hal ini, jadi Reina melanjutkan, "Cuma kamu dan aku itu beda banget. Menurutku meski sekarang kamu buta, kamu itu masih lebih hebat dari orang normal. Jadi kamu nggak perlu terlalu mikirin hal ini."Maxime mendengarkan dalam diam."Oke, yaudah kamu lanjut kerja deh." Maxime berkata."Oke." Reina takut Maxime berpikiran macam-macam, jadi dia menambahkan, "Sudah, nggak usah mikir macam-macam ya? Nurut."Maxime meremas erat ponselnya dan memikirkan kata 'nakal' Reina barusan, 'nurut'.Nurut?Maxime gundah gulana.Di sisi lain, Reina menatap ponselnya dan berpikir keras.Maxime memang sudah buta cukup lama dan baru kali ini Reina mendengar Maxime yang terdengar tidak berdaya.Reina berniat hari ini pulang kerja lebih cepat dan pergi menemui Maxime.Reina tidak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 945

    Melisha tidak menyangka Reina akan menyindir dirinya sedemikian rupa di depan begitu banyak orang."Apa maksudmu? Kamu pikir aku memintamu pergi ke Grup IM itu ilegal? Aku itu minta kamu ke sana buat bikin janji sama mereka, bilang kalau perusahaan kita berniat ngajak mereka kerja sama." Melisha yang punya temperamen buruk pun sudah menaikkan nada bicaranya.Dewan direksi lain sudah terbiasa dengan peringai Melisha, jadi mereka tidak heran dan hanya merasa sedikit kasihan pada Reina.Morgan pun angkat bicara, "Bu Melisha, Reina itu sekretaris pribadiku dan nggak bertanggung jawab menghubungi perusahaan pesaing. Kalau kamu butuh orang, silakan ke departemen penjualan, harusnya mereka lebih cocok untuk tugas ini."Begitu bos perusahaan bicara, Melisha langsung terdiam.Melisha pun menahan diri dan berkata, "Iya, aku Cuma bercanda aja kok sama Reina. Kenapa serius banget? Aku tahu dia itu sekretaris CEO."Setelah itu, Melisha menatap Reina sambil tersenyum."Aku memang akan menyulitkan di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 946

    Semua orang akhirnya mengerti kenapa si pemberi bisa begitu murah hati membelikan yang terbaik dan termahal.Reina cuma bisa tersenyum kaku di bawah tatapan iri semua orang.Kedamaian di kantor tidak kembali begitu saja.Morgan juga melihat makanan itu tersaji di mejanya.Dia bertanya-tanya, "Siapa yang naruh ini?"Jess menjawab, "Kata anak-anak sepertinya dari Tuan Maxime. Setiap orang di kantor ini dapat satu porsi."Morgan langsung merubah ekspresinya begitu mendengar makanan ini dari Maxime."Aku nggak suka, buat kamu aja."Jess pun berkata, "Aku juga sudah ada.""Kalau gitu kasih orang lain aja, kalau nggak ada yang mau, kamu buang aja." Morgan menjawab dengan acuh tak acuhJess tahu maksud Morgan, dia pun mengangguk, "Oke."Jess langsung menyingkirkan semua makanan itu dari meja Morgan dan memberikannya pada petugas bersih-bersih.Tentu saja diterima dengan gembira oleh petugas itu, "Terima kasih ya, terima kasih Bu.""Sama-sama."Saat berhadapan dengan tukang bersih-bersih itu,

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status