Share

Bab 940

Penulis: Kacang Merah
Di perusahaan, semua orang membicarakan tentang bagaimana Reina bisa sukses membuat Helen menandatangani kontrak.

Morgan juga memanggil Reina ke kantor dan menanyakan bagaimana dia melakukannya.

Reina menjawab dengan jujur, "Kebetulan ada temanku yang mengenal Helen. Dia yang membantuku meminta Helen supaya mau bertemu denganku."

"Oh, gitu." Morgan melirik ke luar dan langit sudah mulai gelap, "Kamu jadi harus lembur deh, ayo pulang, aku antar."

"Nggak perlu." Reina langsung menolak.

"Bukannya hari ini kamu nggak diantar sopir?" tanya Morgan.

Pengawal yang diutus mengawasi Reina yang mengatakan bahwa waktu tadi pulang dari Grup Lowskie, Reina naik taksi.

Reina menjawab dengan malu-malu, "Maxime nanti bakal jemput aku."

Ekspresi Morgan terlihat dingin, namun dengan cepat kembali seperti semula.

"Oh gitu. Kalau gitu cepat pulang, nanti Kak Max kelamaan nunggu."

"Oke."

Reina mengangguk, lalu meninggalkan kantor.

Setelah Reina pergi, Morgan berdiri dari kursinya dan tepat pada saat itu, Sy
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Christy emang kurang ajar. Ksh pelajaran akah. Biar Ekki yg nyeret. Dan ga usah lg ditrima sermh sm Rwina. Maxim hrs berani melawan Kakek nya dan Christy. Dan suruh aja Christy tinggal nemenin kakek nya Maxim.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 941

    Menindas gadis polos?Beberapa karyawan yang baru pulang kerja pun sengaja menghampiri untuk menyaksikan drama ini.Bagaimana tidak? Seorang gadis menangis tersedu-sedu di depan sebuah mobil mewah, semua orang pun curiga.Reina semakin terdiam. Dia menatap Syena, "Nona Syena, kenapa kamu menuduhku menindasnya? Suamiku datang menjemputku dan dia bersikeras masuk ke mobil juga. Kami cuma minta dia naik taksi kok, apanya yang menindas?"Reina menjelaskan semuanya dengan jelas cukup dengan satu kalimat.Tapi tujuan Syena hanya untuk membantu Christy mempermalukan Reina."Tapi dia aja sudah menangis sampai seperti ini, memangnya kenapa kalau dia nebeng?"Hari ini Reina sudah sangat lelah ditambah lagi setelah hamil emosinya tidak stabil dan mudah mengantuk.Reina menahan ketidaknyamanan ini dan berkata, "Coba ulangi barusan kamu bilang apa?""Kubilang, emangnya kenapa kalau dia nebeng?" Syena sengaja memprovokasi Reina."Oh, kalau kamu mau jadi orang baik, kamu aja yang bawa dia pulang." Re

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 942

    Reina seketika tertegun begitu melihat Treya. Namun setelah sadar, dia bertanya, "Nyonya Treya, siapa yang nyuruh kamu ke sini?"Treya langsung terlihat malu-malu begitu mendengar suara Reina."Aku ..."Sebelum Treya selesai bicara, Christy sudah menyelanya, "Kak Reina, bukannya bibi ini ibu kandungmu? Kok manggilnya Nyonya Treya? Kayaknya nggak pantas deh."Christy sebenarnya tahu ada perselisihan antara Reina dan Treya, jadi dia sengaja bertanya seperti ini.Begitu Treya mendengar ucapan ini, dia langsung berkata pada Christy, "Jangan bilang begitu, dia bisa manggil aku apa aja kok."Karena Treya memang bukan ibu kandung Reina.Reina mengepalkan tangannya dan mengabaikan Christy.Dia mendatangi Treya dan berkata, "Ada urusan apa? Ayo kita bicara di luar.""Oke." Treya berdiri dan mengikuti Reina keluar.Melihat situasi ini, Christy diam-diam mengikuti.Di luar, di bawah cahaya redup lampu jalan, Reina bertanya dengan nada dingin, "Kamu mau uang? Atau apa?"Sekarang putri kandung, put

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 943

    "Kak Max, aku yakin itu pecahan kaca." Jovan duduk sambil berkata, "Kita harus atur waktu operasi, tapi operasi ini sangat berisiko."Maxime pun bertanya, "Apa risikonya?""Karena pecahan kaca berada di posisi khusus dan terdapat banyak saraf kranial di sekitarnya, kalau ada yang salah waktu operasi, bisa-bisa Kak Max jadi idiot." Jovan menjelaskan.Inilah sebabnya, waktu mengoperasi Maxime terakhir kali, meski jelas-jelas melihat benda asing, Jovan tidak berani mengeluarkannya begitu saja.Karena operasi otak tidak boleh sembarangan, kesalahan kecil dapat menyebabkan pasien menderita penyakit seumur hidup.Maxime terdiam lama begitu mendengar jawaban ini."Berapa persen kamu yakin bisa menyembuhkanku?""Kurang dari 50 persen." Jovan menghela napas.Bukan karena keahlian Jovan kurang, dia bisa menjamin tidak ada ahli bedah di negara ini yang bisa memberi jaminan 50%.Maxime tidak segera mengambil keputusan.Karena konsekuensinya adalah menjadi idiot.Meski sekarang dia buta, dia masih

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 944

    Setelah Reina menjawab, dia sendiri mempertanyakan jawabannya, "Hmm, tapi kalau aku buta, aku juga nggak yakin sih bisa membesarkan anak-anak dengan baik."Bicara tentang kebutaan, Reina pikir suasana hati Maxime sedang buruk karena hal ini, jadi Reina melanjutkan, "Cuma kamu dan aku itu beda banget. Menurutku meski sekarang kamu buta, kamu itu masih lebih hebat dari orang normal. Jadi kamu nggak perlu terlalu mikirin hal ini."Maxime mendengarkan dalam diam."Oke, yaudah kamu lanjut kerja deh." Maxime berkata."Oke." Reina takut Maxime berpikiran macam-macam, jadi dia menambahkan, "Sudah, nggak usah mikir macam-macam ya? Nurut."Maxime meremas erat ponselnya dan memikirkan kata 'nakal' Reina barusan, 'nurut'.Nurut?Maxime gundah gulana.Di sisi lain, Reina menatap ponselnya dan berpikir keras.Maxime memang sudah buta cukup lama dan baru kali ini Reina mendengar Maxime yang terdengar tidak berdaya.Reina berniat hari ini pulang kerja lebih cepat dan pergi menemui Maxime.Reina tidak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 945

    Melisha tidak menyangka Reina akan menyindir dirinya sedemikian rupa di depan begitu banyak orang."Apa maksudmu? Kamu pikir aku memintamu pergi ke Grup IM itu ilegal? Aku itu minta kamu ke sana buat bikin janji sama mereka, bilang kalau perusahaan kita berniat ngajak mereka kerja sama." Melisha yang punya temperamen buruk pun sudah menaikkan nada bicaranya.Dewan direksi lain sudah terbiasa dengan peringai Melisha, jadi mereka tidak heran dan hanya merasa sedikit kasihan pada Reina.Morgan pun angkat bicara, "Bu Melisha, Reina itu sekretaris pribadiku dan nggak bertanggung jawab menghubungi perusahaan pesaing. Kalau kamu butuh orang, silakan ke departemen penjualan, harusnya mereka lebih cocok untuk tugas ini."Begitu bos perusahaan bicara, Melisha langsung terdiam.Melisha pun menahan diri dan berkata, "Iya, aku Cuma bercanda aja kok sama Reina. Kenapa serius banget? Aku tahu dia itu sekretaris CEO."Setelah itu, Melisha menatap Reina sambil tersenyum."Aku memang akan menyulitkan di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 946

    Semua orang akhirnya mengerti kenapa si pemberi bisa begitu murah hati membelikan yang terbaik dan termahal.Reina cuma bisa tersenyum kaku di bawah tatapan iri semua orang.Kedamaian di kantor tidak kembali begitu saja.Morgan juga melihat makanan itu tersaji di mejanya.Dia bertanya-tanya, "Siapa yang naruh ini?"Jess menjawab, "Kata anak-anak sepertinya dari Tuan Maxime. Setiap orang di kantor ini dapat satu porsi."Morgan langsung merubah ekspresinya begitu mendengar makanan ini dari Maxime."Aku nggak suka, buat kamu aja."Jess pun berkata, "Aku juga sudah ada.""Kalau gitu kasih orang lain aja, kalau nggak ada yang mau, kamu buang aja." Morgan menjawab dengan acuh tak acuhJess tahu maksud Morgan, dia pun mengangguk, "Oke."Jess langsung menyingkirkan semua makanan itu dari meja Morgan dan memberikannya pada petugas bersih-bersih.Tentu saja diterima dengan gembira oleh petugas itu, "Terima kasih ya, terima kasih Bu.""Sama-sama."Saat berhadapan dengan tukang bersih-bersih itu,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 947

    Jam empat sore itu, Reina sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Dia pun menelepon Maxime.Ternyata Maxime masih rapat.Karena Maxime belum mau publik mengetahui siapa dirinya, dia menangani setiap rapat secara online.Maxime memasang nada dering spesial untuk menerima telepon dari Reina. Begitu ponselnya berdering, Maxime langsung menunda rapat dan mengangkat telepon."Ada apa?""Hari ini kamu pulang jam berapa?" tanya Reina.Maxime pikir Reina mencarinya karena dia sudah janji akan mengantar jemput setiap hari, jadi Maxime menjawab, "Nih sekarang sudah mau pulang.""Kamu kasih aja ke aku alamatmu di mana, aku yang nyamperin," ucap Reina.Maxime agak terkejut mendengar ucapan Reina, tapi dia tetap berkata, "Nggak perlu, aku sudah di dalam mobil kok. Sekarang langsung jemput kamu.""Hah? Kamu pulang secepat ini?" Reina agak kecewa.Padahal Reina sengaja buru-buru selesai kerja dan ingin mendatangi Maxime untuk memberinya kejutan.Maxime jadi agak bingung."Bukannya kamu sudah pulang k

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 948

    Bunga? Makanan?Maxime bingung, kapan dia pernah memberikan makanan dan bunga untuk Reina?Tatapan Christy seperti orang menantang, dia mau Maxime melihat wajah asli Reina.Wanita yang tidak setia, tidak pantas berada di sisi Maxime."Ekki yang pesan. Kalau kamu mau tahu, tanya aja sama Ekki." Maxime menjawab dengan tenang.Christy tercengang, dia sama sekali tidak menyangka alih-alih memarahi dan menanyai Reina, Maxime malah akan membantunya berbohong.Padahal di toilet tadi, jelas-jelas Christy mendengar Reina menelepon Revin dan berterima kasih padanya."Kak Max yakin Ekki yang pesan?" Christy tidak terima kalah.Maxime kehilangan kesabarannya dan menjawab dengan kesal, "Kalau bukan Ekki siapa lagi? Kamu?"Christy tersedak dan tidak bisa berkata-kata.Reina juga terkejut saat Maxime membantunya.Malamnya.Saat keduanya akan beristirahat di dalam kamar di mana hanya ada mereka berdua, Reina pun berkata, "Orang yang mengantariku bunga dan makanan ke kantor hari ini adalah Revin."Maxi

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2132

    Morgan tidak bisa menghindar, tidak punya pilihan selain menerima pukulan keras itu.Darah keluar dari sudut mulutnya, tubuhnya limbung. Cengkeraman tangannya di lengan Jess terlepas saat dia terdorong mundur dan hampir jatuh ke tanah.Erik mengepalkan tinjunya dan berdiri di antara dia dan Jess, menatap Morgan dengan dingin."Aku sudah berbaik hati mengantarmu ke rumah sakit, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang ke sini dan berbuat kasar sama Jess. Sepertinya kamu masih belum cukup sadar, jadi aku akan membuatmu sadar!"Jika dia tidak datang untuk menjemput Jess, dia tidak akan melihat adegan Morgan yang mengganggu Jess.Dia mengatupkan giginya karena marah, ada sedikit kejengkelan dalam tatapannya saat dia menatap Jess."Kamu baik-baik saja?" tanyanya.Jess sedikit panik saat mendengar pertanyaannya, tetapi dia mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."Erik menoleh ke arah Morgan dan melangkah mendekatinya.Morgan berdiri diam sebelum menatap orang di depannya. Dia mengangkat tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2131

    Morgan melihat ke arah panggilan yang ditutup, suasana hatinya langsung jatuh ke titik terendah.Namun, dia tidak beranjak pergi.Di dalam perusahaan.Jess mengira Morgan sudah pergi, jadi dia berkemas seperti biasa dan keluar dari perusahaan.Sebelum dia keluar, Erik bahkan mengiriminya pesan."Aku jemput, ya?"Jess membalas pesan itu, "Nggak perlu, aku pulang sendiri saja."Dia terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, bahkan setelah menghabiskan banyak waktu dengan Erik, dia masih belum terbiasa untuk dijaga olehnya seperti itu."Penolakan ditolak, aku sudah di lantai bawah perusahaanmu, cepat keluar." Erik tersenyum dan mengirimkan pesan itu.Jess sedikit tidak berdaya saat melihat pesan itu, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Erik memang seperti itu, selalu melakukan segala sesuatu terlebih dahulu, baru memberitahunya. Jess sudah terbiasa dengan hal itu.Berjalan keluar dari pintu perusahaan, Jess mencari-cari mobil Erik. Namun, sebelum dia bisa menemukannya, sesosok tu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2130

    Morgan hanya perlu menunggu persetujuan Jess, tidak mempermasalahkan apakah Jess sudah menikah atau belum.Jess tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini.Ternyata orang yang dia sukai kini juga menyukainya. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Namun, yang menyedihkan adalah dia sudah menikah. Pernikahan ini diatur oleh orang tuanya, yang juga atas keinginannya sendiri. Erik memperlakukannya dengan baik, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu yang kiranya bisa mengkhianati Erik."Maafkan aku, Tuan Morgan. Tuan mungkin sudah salah paham dengan niatku untuk Tuan. Tuan itu atasanku, jadi aku harus bersikap baik kepada Tuan karena tuntutan pekerjaan, bukan karena aku menyukai Tuan seperti yang Tuan katakan." Jess terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Selain itu, aku sudah menikah dan suamiku memperlakukanku dengan sangat baik. Kami berdua saling mencintai dan aku nggak akan menceraikannya."Kami berdua saling mencintai!Kata-kata itu sangat tajam dan menusuk ketika terdenga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2129

    Morgan membuka kontaknya dan melihat catatan panggilan pegawai tempat dia minum dengan Jess saat dia mabuk.Pikirannya kacau dan dia ingin sekali memastikannya.Entah sudah berlalu berapa lama, Morgan akhirnya berhasil menghubungi nomor Jess.Pada saat itu, Jess sedang sendirian di dalam perusahaan, sementara Erik pergi untuk menjalankan tugasnya sendiri setelah mengantarnya.Melihat panggilan dari Morgan, Jess ragu-ragu sejenak sebelum mengangkatnya."Tuan Morgan, ada apa?"Tuan Morgan?Morgan sedikit terdiam saat mendengar panggilan yang tidak biasanya digunakan Jess saat memanggilnya."Kamu yang membawaku ke rumah sakit hari ini?" tanya Morgan.Jess tidak mencoba menyembunyikan apa pun dan menjawab, "Aku dan Erik yang mengantarmu. Untung saja ada dia yang membantu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa membawamu ke rumah sakit sendirian."Sepanjang jawabannya, dia menyebutkan nama Erik hingga beberapa kali.Morgan mengerti bahwa ini adalah untuk memberitahukan bahwa dia dan Erik sudah me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2128

    Simpul di tenggorokan Morgan bergulir. Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuka matanya dan melihat Jess. Ketika dia yakin itu adalah Jess, dia langsung mengangkat kedua tangannya.Jess tidak tahu apa yang ingin dilakukan Morgan, jadi dia mendekat dan bertanya kepadanya."Tuan Morgan, apa Tuan baik-baik saja? Apa ada yang nggak nyaman? Apa Tuan butuh air? Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit."Begitu kata-kata terakhir itu terucap, tangan Morgan tiba-tiba mendarat di sisi wajahnya.Pria itu bergumam dengan suara pelan, "Jess? Apa aku sedang ... bermimpi?"Wajah Jess terasa panas, tubuhnya menegang dan dia menatapnya tidak percaya.Wajah Erik yang duduk di samping langsung berubah muram. Dia mengangkat tangannya untuk menepis tangan Morgan."Ngapain kamu?"Tangan Morgan jatuh dan dia benar-benar kehabisan tenaga, menutup matanya lagi.Jess menatap Erik dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Maafkan aku."Erik kesal, tetapi tidak menunjukkannya."Dia yang menyentuhmu, jadi kam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2127

    Ketika Jess dan Erik sampai, mereka langsung dimarahi."Kalian akhirnya datang juga. Bukan hanya mabuk, dia juga merusak banyak minuman di toko kami. Jadi, jangan lupa bayar dulu sebelum kalian membawanya pergi," kata pemilik tempat itu.Mendengar itu, Jess melihat ke arah yang pria ini tunjuk.Ini adalah pertama kalinya dia melihat Morgan seperti itu.Pakaiannya sedikit acak-acakan, wajahnya berjanggut dan sedikit tidak terawat. Dia mabuk berat, duduk tidak berdaya di kursi. Ada banyak pecahan botol di sekelilingnya, membuat udara pekat oleh bau alkohol.Mata Jess terlihat khawatir. Dia hendak meminta maaf kepada pemilik tempat ini, tetapi Erik yang berada di antara mereka berkata dengan dingin, "Apa kalian nggak tanggung jawab? Apa kamu tahu, kalau sesuatu terjadi dengannya di tempatmu ini, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa lepas dari tanggung jawab."Dia tidak sebaik Jess."Itu masalah dia, apa hubungannya dengan kita?" Pelayan tidak terintimidasi oleh perkataan Erik.Ini ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2126

    Jess sedikit tidak percaya. Kesehatan Morgan tidak baik. Selama bertahun-tahun dia merawatnya, dia tidak pernah melihat Morgan minum.Sekarang, mendengar nada bicara pria itu, Morgan sepertinya sedang mabuk berat.Namun ....Jess menoleh ke arah Erik, hatinya terkoyak.Dia sudah menikah dan bertekad untuk menjauhi Morgan. Dia tidak akan pernah bisa mengkhianati Erik."Itu, aku nggak bisa ke sana. Kalau kamu ada waktu, tolong antar dia ke rumah sakit. Setelah dia sadar dari mabuk, dia pasti akan sangat berterima kasih kepadamu," jawab Jess dengan sopan."Apa kamu bercanda? Kamu yang temannya saja nggak mau antar dia ke rumah sakit, apalagi aku yang cuma orang asing? Kamu ingin aku mengantarnya? Aku masih harus kerja." Pria itu menjawab dengan tidak sabar. "Kalau kamu nggak datang, aku juga nggak peduli lagi."Setelah mengatakan itu, pria di seberang sana menutup telepon.Wajah Jess terlihat cemas.Melihat ini, Erik tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ada apa?""Morgan mabuk." Jess me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status