Share

Bab 1847

Author: Kacang Merah
last update Last Updated: 2024-12-11 18:00:00
"Nggak usah dengarkan jalang ini, Sisca!" sela Carlos. "Aku benar-benar menyesal! Aku baru sadar betapa aku sangat mencintaimu."

"Cuih! Kemarin bahkan kamu habis menjelek-jelekkan Sisca di hadapanku!" teriak Cath.

Mereka berdua pun mulai bertengkar lagi.

Sisca tersenyum kecil menyaksikan pertengkaran kedua orang itu, lalu mengeluarkan ponselnya dan merekam mereka. Setelah itu, dia mengirimkannya kepada Nana.

"Nana, aku punya tontonan bagus nih. Selamat menikmatinya."

Reina pun menunjukkan video rekaman perkelahian Carlos dan Cath kepada Liane.

Liane langsung tertawa terbahak-bahak, "Rasakan itu!"

Sisca yang merasa bosan dengan semua percekcokan ini akhirnya angkat bicara.

"Sudah, sudah. Kalian nggak perlu saling fitnah lagi. Biar kuperjelas sekarang sama kalian. Aku nggak akan berhenti, apalagi kembali bersamamu, Carlos."

Akibat pertengkaran mereka, wajah Carlos habis dicakar oleh Cath. Pipi Cath juga bengkak terkena tamparan Carlos, rambutnya acak-acakan.

Mereka refleks memandang Sisc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1848

    Ibu Carlos berusaha menenangkan cucunya, lalu bertanya kepada Carlos di ujung telepon sana, "Gimana? Sisca belum memaafkanmu?"Carlos tidak berani memberi tahu ibunya bahwa dia sudah diusir Sisca.Dia akhirnya menghela napas, "Wanita satu itu benar-benar berhati dingin. Dia bertekad melawanku.""Bu, tunggu aku pulang dan jangan biarkan mereka menyentuh barang-barang kita. Aku akan segera sampai rumah.""Oke."Carlos pun menutup telepon.Tidak lama kemudian, satu per satu telepon datang silih berganti.Ada yang menagih utang, ada pula karyawan perusahaan yang berbuat onar, ada pula yang minta mengundurkan diri dan lain sebagainya.Keluarga Winston mendadak berada di ambang kehancuran.Tangan Carlos pun gemetar, dia belum pernah menghadapi krisis seperti ini. Dia mendadak tidak tahu harus berbuat apa, dia hanya bisa berseru meminta bantuan.Cath sendiri hanya bisa mendengarkan dalam diam. Hatinya mulai gelisah.Apa mungkin Keluarga Winston akan benar-benar bangkrut?Jika itu terjadi, buk

    Last Updated : 2024-12-11
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1849

    Keesokan paginya, Carlos meminta ibunya untuk mengambilkan perhiasannya.Namun, saat membuka lemari perhiasannya, lemari itu malah kosong."Kok nggak ada!" pekik Ibu Carlos dengan kaget.Carlos juga hanya bisa terdiam dengan kaget. Dia sudah berharap perhiasan ibunya bisa mendatangkan banyak uang untuknya."Apa jangan-jangan Ibu lupa taruh mana?""Nggak mungkin," bantah Ibu Carlos. Dia bergegas mencari perhiasannya di tempat lain, tapi tidak ketemu juga.Carlos dan ibunya mencari selama seharian, tetapi tidak ada satu perhiasan pun yang terlihat.Ibu Carlos akhirnya menyadari sesuatu, jadi dia bertanya, "Mana Cath? Dia belum bangun?""Entahlah," jawab Carlos sambil menggelengkan kepalanya. "Kemarin malam dia suruh aku tidur sendiri karena dia mau tidur bareng anaknya."Ibu Carlos sontak menyadari sesuatu, jadi dia bergegas ke kamar Cath.Cosco sedang tertidur pulas di dalam kamar, tapi sosok Cath sama sekali tidak terlihat."Carlos, Cath kabur!"Carlos ikut menyusul ke kamar Cath. Kepa

    Last Updated : 2024-12-11
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1850

    Liane menggelengkan kepalanya membantah kata-kata "beruntung" yang Lisia utarakan, "Nggak, dia justru sial sekali. Ibunya nggak peduli dengannya dan ayahnya siapa juga nggak ada yang tahu.""Lalu ...." Lisia ikut menghela napas.Anak yang masih kecil itu harus dirawat sendirian di rumah sakit.Syena hanya ingat keberadaan anak itu saat dia ingin memanfaatkannya.Liane juga mendengar beberapa waktu lalu Syena memanfaatkan penyakit anaknya untuk mendapatkan uang sumbangan.Sisca yang mendengarkan percakapan mereka pun jadi merasa penasaran."Anak siapa sih?"Reina akhirnya menceritakan tentang Talitha secara singkat kepada Sisca."Bukannya itu berarti anak itu anggota Keluarga Sunandar?" tanya Sisca dengan mulut yang menganga kaget."Biarpun Syena jahat banget, nggak mungkin juga Keluarga Sunandar menelantarkan anak-anak mereka, 'kan?"Reina menggelengkan kepalanya, "Katanya itu bukan darah daging Morgan."Reina tidak tahu siapa ayah kandung anak itu, dia juga tidak tahu bahwa ini semua

    Last Updated : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1851

    Di sisi lain, Sisca sudah melihat Talitha di kamar rawat.Kondisi Talitha sudah stabil, jadi dia yang tadinya di ICU sudah pindah ke kamar rawat biasa.Tidak ada seorang pun di sekitarnya kecuali suster.Namun Talitha sangat patuh. Seakan tahu sudah ditinggalkan orangtuanya, Talitha tidak menangis atau rewel. Dia duduk tegak di kasurnya sambil melamun menatap ke luar jendela.Lisia memberi tahu Sisca, "Anak ini sangat kuat. Waktu disuntik dan dioperasi, dia nggak menangis atau rewel sedikit pun."Sisca mengangguk, berjalan ke depan dan memanggil lembut anak itu."Talitha."Tubuh mungil Talitha bergerak sedikit saat mendengar panggilan Sisca.Talitha menoleh dan menatap Sisca.Sisca menatap mata Talitha yang indah dan sontak tertegun.Anak yang baru berumur satu tahun lebih itu matanya tidak bercahaya sedikit pun.Sisca langsung mengambil keputusan.Dia berjalan maju menghampiri Talitha."Talitha, kamu mau nggak jadi putri Tante?" Sisca tidak yakin Talitha bisa mengerti, jadi dia menamb

    Last Updated : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1852

    Liane ikut merasa senang untuk Talitha, "Talitha beruntung kalau kamu mau mengadopsinya."Sebenarnya Liane sudah berpikir kalau Keluarga Sunandar tidak menginginkan Talitha, maka dia sendiri yang akan membesarkannya.Sayangnya, umur Liane juga tidak lama lagi.Sungguh beruntung jika Sisca bersedia mengadopsi Talitha."Aku merasa beruntung bisa mengadopsi dia."Sisca menatap Talitha dan sudah merasa anak ini benar-benar seperti putrinya sendiri.Liane mengangguk, "Ya. Tapi, aku nggak tahu ada kendala apa dalam proses mengadopsinya."Di pihak Syena, begitu dia dijatuhi hukuman penjara maka dia akan kehilangan hak asuhnya.Jadi, tergantung Morgan.Bagaimanapun, Morgan adalah ayah sah Talitha.Sisca juga mengerti, "Aku akan menemui Syena hari ini dan tanya ke dia. Kalau dia sudah setuju, aku akan ketemu Morgan.""Oke."Reina sekarang sudah boleh pulang dari rumah sakit.Dia berkata pada Sisca, "Kalau ada kesulitan, ingat kasih tahu aku ya."Reina rasa tidak akan mudah bagi Sisca untuk meng

    Last Updated : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1853

    Selama ini, di dalam penjara Syena tersiksa karena bawahan yang di perintah Vior.Dia tidak bisa makan atau tidur nyenyak setiap hari."Urusan apa?" tanya Sisca."Aku cuma mau ngasih tahu sesuatu ke Reina, suruh dia ke sini." Syena tidak rela Reina bisa hidup enak di luar.Sisca mengernyit, "Oke aku sampaikan, tapi aku nggak jamin dia akan datang."Setelah itu Sisca langsung keluar.Di luar, Sisca menceritakan semua yang dikatakan Syena pada Reina.Reina sudah menduga Syena tidak akan memberikan hak asuh Talitha pada orang lain."Sepertinya kamu Cuma bisa minta sama Morgan.""Ya." Sisca pun berkata pada Reina, "Ngomong-ngomong, Syena bilang dia mau ketemu kamu, katanya ada yang mau dia kasih tahu.""Apa?" tanya Reina spontan."Aku sudah tanya, tapi dia menolak memberitahuku dan minta kamu langsung ke sana," jawab Sisca.Reina terdiam sejenak.Sisca menambahkan, "Kayaknya sih dia nggak mungkin punya niat baik ya. Reina, kamu harus hati-hati kalau ketemu dia.""Ya jangan khawatir, aku ta

    Last Updated : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1854

    Keesokan harinya.Maxime dan Reina menemui Syena.Reina minta Maxime menunggunya di luar, dia masuk sendirian.Reina sangat terkejut melihat rupa Syena saat ini.Wajah Syena penuh memar dan bekas luka. Rambut panjangnya berantakan bahkan ada bagian yang pitak.Ketika melihat Reina, tatapan Syena penuh kebencian.Reina juga tidak mengerti apa yang terjadi pada Syena. Reina duduk di hadapan Syena, menatapnya dan bertanya, "Kamu bilang mau ngasih tahu sesuatu ke aku? Apa?"Syena menatap Reina, wanita yang dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Syena pun mengepalkan tinjunya.Syena menarik napas dalam-dalam lalu berkata, "Kamu tahu nggak asal usul Talitha?"Reina tercengang.Apa maksud Syena?"Apa maksudmu?""Kukasih tahu ya, ini semua ulah kejam Morgan demi balas dendam buat kamu."Syena tahu hubungan antara Reina dan Morgan tidak biasa.Sekarang hidup Syena bagai neraka, tentu dia tidak rela kalau Reina bisa hidup dengan baik, apalagi Morgan.Bukannya Morgan sangat peduli pada Reina?S

    Last Updated : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1855

    Vior berdiri tidak jauh dari Maxime. Ketika melihat Reina, dia buru-buru berlari menghampiri Reina."Kak Nana, kamu nggak diapa-apain Syena 'kan, ngomong apa dia?"Melihat Vior panik, Reina pun langsung mengerti.Namun Reina tidak bertanya, apalagi mengungkit masalah itu."Nggak, dia cuma minta aku melepaskannya."Vior adalah sepupu Reina dan hampir dibunuh oleh Syena.Jadi wajar kalau Syena disiksa Vior. Vior hanya balas dendam demi Reina.Reina tidak akan marah pada Vior karena sudah mengambil tindakan terhadap Syena.Vior menghela napas lega, tadinya dia khawatir Reina akan marah karena dia sudah menyerang Syena."Kalau nggak ada yang penting, nanti lagi nggak usah ke sini. Orang kayak dia bisa saja punya niat jahat."Reina mengangguk, "Aku tahu, jangan khawatir, dia nggak akan nyakitin aku."Setelah itu, Reina menambahkan, "Kamu balik ke kantor ya, sekarang masih jam kerja lho."Vior tersipu dan menggaruk kepalanya."Oke, aku balik sekarang. Nanti aku lembur deh buat gantiin."Vior

    Last Updated : 2024-12-12

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2088

    Hidup memang tidak bisa diprediksi.Diego memandang Sophia yang terbaring tidak jauh dari sana melalui cahaya yang redup, tiba-tiba merasa bahwa kehidupan seperti ini tampaknya menyenangkan.Dia memejamkan mata dan memasuki alam mimpi.Pada hari pertama tahun ini, ada kegembiraan di mana-mana.Reina mengajak keempat anaknya membuat boneka salju di halaman rumah, sementara Maxime mengawasi mereka dari jauh.Mereka tampak harmonis.Pada saat itu, sebuah mobil melaju di luar rumah.Morgan duduk di dalam mobil mewah, menyaksikan pemandangan ini dari jauh. Dia tidak merasakan apa pun di dalam hatinya.Simpul di tenggorokannya bergulir pelan saat dia memberi isyarat kepada pengemudi untuk menepi.Saat Morgan turun, Reina juga memperhatikannya.Baru satu atau dua bulan sejak terakhir kali Reina melihatnya, tetapi Morgan terlihat kehilangan sebagian besar berat badannya. Bahkan wajahnya terlihat sangat tirus.Dia dan Maxime adalah saudara kembar, dulu mereka terlihat persis sama. Namun, sekara

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2087

    Sophia bisa memahami pemikiran keduanya.Di masa lalu, semua orang biasanya pulang ke pedesaan untuk merayakan malam Tahun Baru, di mana kerabat dan tetangga tinggal bersama, berbicara dan mengobrol dengan gembira.Namun, Tahun Baru kali ini mereka harus tinggal di kota karena khawatir penyakit kedua orang tuanya kambuh dan tidak bisa sampai ke rumah sakit tepat waktu."Ya, kalau sudah selesai, kalian harus tidur." Sophia membujuk keduanya, seakan mereka adalah anak kecil.Erna dan Robi pun bersimpati padanya. Mereka menganggukkan kepala tanda setuju. "Ya."Diego juga menemani di samping, membicarakan tentang acara yang mereka saksikan kepada keduanya."Program-program sekarang nggak sebagus dulu. Sayang sekali, Tahun Baru sudah nggak semeriah dulu," kata Robi pelan.Dia juga tahu bahwa di pedesaan pun demikian. Semua orang bermain dengan ponsel mereka, jadi komunikasi secara langsung pun jadi berkurang."Kalau tahun depan kita pulang kampung, pasti akan lebih meriah," kata Sophia samb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2086

    Tahun Baru hampir tiba.Reina menyiapkan banyak kebutuhan Tahun Baru, mengirimkan sebagian untuk kakek dan neneknya.Sebagian lagi, dia tetap menyimpannya di rumah sendiri.Pada malam Tahun Baru.Reina dan Maxime membawa anak-anak mereka kembali ke kediaman Keluarga Sunandar. Pertemuan ini membuat suasana menjadi sangat meriah.Namun, di meja makan, hubungan Joanna dan Daniel agak renggang.Daniel menunjukkan wajah muram. "Max, tolong hubungi Morgan. Katakan padanya bahwa hari ini, di malam Tahun Baru, dia harus kembali."Morgan sudah lama tidak kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel menghubunginya beberapa kali, tetapi panggilannya selalu ditolak."Ayah, Morgan bukan anak kecil lagi, dia akan pulang kalau memang ingin pulang. Kalau nggak, jangan diambil pusing," kata Maxime dengan tenang."Bicara apa kamu ini. Malam Tahun Baru harusnya jadi reuni keluarga, mana bisa dibenarkan kalau Morgan nggak pulang?" tegur Daniel.Di sampingnya, Joanna menyuapi Leo makanan pendamping ASI de

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2085

    Setelah makan sampai kenyang, semua orang duduk bersama dan mengobrol cukup lama.Ketika tiba waktunya untuk tidur di malam hari, Sophia dan Diego tidur secara terpisah.Namun, Erna berpikiran sangat terbuka. "Kalian berdua akan menikah, nggak masalah kalau tidur di satu kamar.""Apa boleh begini?" Sophia sedikit tidak percaya.Dia pernah menjalin hubungan, tetapi Erna selalu menyuruhnya untuk menjaga diri dan tidak melakukan hubungan badan atau apa pun sebelum mereka menikah.Sekarang, ibunya ini malah menawarinya tidur dengan Diego?"Tentu saja boleh, masyarakat sekarang sudah nggak seperti dulu lagi," kata Erna sambil tersenyum.Zaman sudah berbeda. Sekarang, kondisinya dan suaminya sudah seperti ini, jadi Sophia harus mempertahankan pria sebaik Diego."Tapi ...." Sophia masih ragu, merasa ada yang aneh dengan kedua orang tuanya.Erna mendorongnya ke kamar Diego. "Sudah, masuk sana. Ayahmu sudah ingin menggendong cucu."Kata-kata itu membuat Sophia makin tidak percaya.Dia didorong

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2084

    "Apa kakakmu sudah menikah?" Erna bertanya, mengambil alih pembicaraan.Para wanita biasanya khawatir akan memiliki seorang kakak ipar yang terlalu mendominasi di dalam keluarga mertua."Sudah menikah dan punya beberapa anak," kata Diego dengan jujur."Oh, begitu rupanya." Mata Erna tertuju pada Robi.Robi tidak basa-basi lagi dan bicara langsung pada intinya, "Diego, sejujurnya sejak bertemu denganmu, kami merasa kamu anak yang baik.""Hanya saja, kami nggak tahu bagaimana pendapatmu tentang Sophia ...."Sebelum Robi sempat menyelesaikan kalimatnya, Diego mengambil alih pembicaraan, "Aku sangat menyukai Sophia dan aku pasti akan memperlakukannya dengan baik di masa depan."Sophia menyantap makanannya dengan menunduk tanpa berkata apa-apa.Meskipun ini adalah kalimat yang telah mereka bicarakan dan sepakati, dia masih agak malu ketika mendengar ada seorang pria mengatakan bahwa dia mencintainya dan akan memperlakukannya dengan baik.Melihat Sophia bersikap seperti itu, Robi dan Erna ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2083

    Ketika Robi dan Erna mendengar bahwa orang tua Diego sudah meninggal dunia, mereka menatapnya dengan kesedihan di matanya."Orang tuamu seharusnya belum terlalu tua, kenapa mereka bisa meninggal?"Diego berkata dengan jujur, "Ayah mengalami kecelakaan mobil dan ibu meninggal karena kanker."Mendengar ini, Erna makin merasa tidak tega kepada Diego."Anak baik, jangan sedih. Mulai sekarang, kami akan jadi keluargamu."Diego mengangguk berulang kali. "Ya."Sophia berdiri di samping, melihat keakraban Diego dan kedua orang tuanya. Pembicaraan ini seakan dia dan Diego benar-benar bersama."Ayah dan Ibu, kalian bicara dulu saja, aku akan menyiapkan makanan," kata Sophia.Diego langsung berdiri. "Sophia, aku akan membantumu. Om, Tante, kalian istirahat dulu saja.""Ya."Senyum di wajah Erna dan Robi belum hilang sejak mereka melihat Diego.Ketika putri mereka dan Diego pergi ke dapur untuk memasak bersama ....Erna tidak bisa menahan diri lagi dan berkata, "Diego anak yang sangat baik, tampan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2082

    Robi langsung bertingkah seperti orang yang sangat bersemangat. "Aku dan Ibumu merasa makin bersemangat akhir-akhir ini. Sepertinya setelah kita kembali untuk merayakan Tahun Baru, kita nggak perlu lagi dirawat di rumah sakit."Melihat wajah pucat kedua orang tuanya, Sophia tahu bahwa mereka hanya ingin menghibur dan membohonginya.Namun, dengan momen hangat seperti ini, tentu saja dia tidak akan merusaknya."Hmm, baguslah."Robi berencana untuk menanyakan identitas Diego.Sophia berdiri. "Kita kembali dulu saja dan lanjutkan pembicaraan di sana. Tempat ini terlalu kecil dan nggak ada tempat istirahat. Setelah pulang nanti, aku akan memasak makanan untuk kalian. Kalian bisa bicara dengan Diego pelan-pelan.""Ya, ya, ya."Keduanya mengangguk berkali-kali.Sejujurnya, mereka sangat ingin keluar, tidak ingin terus tinggal di rumah sakit.Namun, penyakit mereka sangat serius. Jika mereka meninggalkan rumah sakit terlalu lama, nyawa mereka mungkin akan jadi taruhannya.Sophia juga mengetahu

DMCA.com Protection Status