Share

Bab 1848

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-11 18:00:00
Ibu Carlos berusaha menenangkan cucunya, lalu bertanya kepada Carlos di ujung telepon sana, "Gimana? Sisca belum memaafkanmu?"

Carlos tidak berani memberi tahu ibunya bahwa dia sudah diusir Sisca.

Dia akhirnya menghela napas, "Wanita satu itu benar-benar berhati dingin. Dia bertekad melawanku."

"Bu, tunggu aku pulang dan jangan biarkan mereka menyentuh barang-barang kita. Aku akan segera sampai rumah."

"Oke."

Carlos pun menutup telepon.

Tidak lama kemudian, satu per satu telepon datang silih berganti.

Ada yang menagih utang, ada pula karyawan perusahaan yang berbuat onar, ada pula yang minta mengundurkan diri dan lain sebagainya.

Keluarga Winston mendadak berada di ambang kehancuran.

Tangan Carlos pun gemetar, dia belum pernah menghadapi krisis seperti ini. Dia mendadak tidak tahu harus berbuat apa, dia hanya bisa berseru meminta bantuan.

Cath sendiri hanya bisa mendengarkan dalam diam. Hatinya mulai gelisah.

Apa mungkin Keluarga Winston akan benar-benar bangkrut?

Jika itu terjadi, buk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1849

    Keesokan paginya, Carlos meminta ibunya untuk mengambilkan perhiasannya.Namun, saat membuka lemari perhiasannya, lemari itu malah kosong."Kok nggak ada!" pekik Ibu Carlos dengan kaget.Carlos juga hanya bisa terdiam dengan kaget. Dia sudah berharap perhiasan ibunya bisa mendatangkan banyak uang untuknya."Apa jangan-jangan Ibu lupa taruh mana?""Nggak mungkin," bantah Ibu Carlos. Dia bergegas mencari perhiasannya di tempat lain, tapi tidak ketemu juga.Carlos dan ibunya mencari selama seharian, tetapi tidak ada satu perhiasan pun yang terlihat.Ibu Carlos akhirnya menyadari sesuatu, jadi dia bertanya, "Mana Cath? Dia belum bangun?""Entahlah," jawab Carlos sambil menggelengkan kepalanya. "Kemarin malam dia suruh aku tidur sendiri karena dia mau tidur bareng anaknya."Ibu Carlos sontak menyadari sesuatu, jadi dia bergegas ke kamar Cath.Cosco sedang tertidur pulas di dalam kamar, tapi sosok Cath sama sekali tidak terlihat."Carlos, Cath kabur!"Carlos ikut menyusul ke kamar Cath. Kepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1850

    Liane menggelengkan kepalanya membantah kata-kata "beruntung" yang Lisia utarakan, "Nggak, dia justru sial sekali. Ibunya nggak peduli dengannya dan ayahnya siapa juga nggak ada yang tahu.""Lalu ...." Lisia ikut menghela napas.Anak yang masih kecil itu harus dirawat sendirian di rumah sakit.Syena hanya ingat keberadaan anak itu saat dia ingin memanfaatkannya.Liane juga mendengar beberapa waktu lalu Syena memanfaatkan penyakit anaknya untuk mendapatkan uang sumbangan.Sisca yang mendengarkan percakapan mereka pun jadi merasa penasaran."Anak siapa sih?"Reina akhirnya menceritakan tentang Talitha secara singkat kepada Sisca."Bukannya itu berarti anak itu anggota Keluarga Sunandar?" tanya Sisca dengan mulut yang menganga kaget."Biarpun Syena jahat banget, nggak mungkin juga Keluarga Sunandar menelantarkan anak-anak mereka, 'kan?"Reina menggelengkan kepalanya, "Katanya itu bukan darah daging Morgan."Reina tidak tahu siapa ayah kandung anak itu, dia juga tidak tahu bahwa ini semua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1851

    Di sisi lain, Sisca sudah melihat Talitha di kamar rawat.Kondisi Talitha sudah stabil, jadi dia yang tadinya di ICU sudah pindah ke kamar rawat biasa.Tidak ada seorang pun di sekitarnya kecuali suster.Namun Talitha sangat patuh. Seakan tahu sudah ditinggalkan orangtuanya, Talitha tidak menangis atau rewel. Dia duduk tegak di kasurnya sambil melamun menatap ke luar jendela.Lisia memberi tahu Sisca, "Anak ini sangat kuat. Waktu disuntik dan dioperasi, dia nggak menangis atau rewel sedikit pun."Sisca mengangguk, berjalan ke depan dan memanggil lembut anak itu."Talitha."Tubuh mungil Talitha bergerak sedikit saat mendengar panggilan Sisca.Talitha menoleh dan menatap Sisca.Sisca menatap mata Talitha yang indah dan sontak tertegun.Anak yang baru berumur satu tahun lebih itu matanya tidak bercahaya sedikit pun.Sisca langsung mengambil keputusan.Dia berjalan maju menghampiri Talitha."Talitha, kamu mau nggak jadi putri Tante?" Sisca tidak yakin Talitha bisa mengerti, jadi dia menamb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1852

    Liane ikut merasa senang untuk Talitha, "Talitha beruntung kalau kamu mau mengadopsinya."Sebenarnya Liane sudah berpikir kalau Keluarga Sunandar tidak menginginkan Talitha, maka dia sendiri yang akan membesarkannya.Sayangnya, umur Liane juga tidak lama lagi.Sungguh beruntung jika Sisca bersedia mengadopsi Talitha."Aku merasa beruntung bisa mengadopsi dia."Sisca menatap Talitha dan sudah merasa anak ini benar-benar seperti putrinya sendiri.Liane mengangguk, "Ya. Tapi, aku nggak tahu ada kendala apa dalam proses mengadopsinya."Di pihak Syena, begitu dia dijatuhi hukuman penjara maka dia akan kehilangan hak asuhnya.Jadi, tergantung Morgan.Bagaimanapun, Morgan adalah ayah sah Talitha.Sisca juga mengerti, "Aku akan menemui Syena hari ini dan tanya ke dia. Kalau dia sudah setuju, aku akan ketemu Morgan.""Oke."Reina sekarang sudah boleh pulang dari rumah sakit.Dia berkata pada Sisca, "Kalau ada kesulitan, ingat kasih tahu aku ya."Reina rasa tidak akan mudah bagi Sisca untuk meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1853

    Selama ini, di dalam penjara Syena tersiksa karena bawahan yang di perintah Vior.Dia tidak bisa makan atau tidur nyenyak setiap hari."Urusan apa?" tanya Sisca."Aku cuma mau ngasih tahu sesuatu ke Reina, suruh dia ke sini." Syena tidak rela Reina bisa hidup enak di luar.Sisca mengernyit, "Oke aku sampaikan, tapi aku nggak jamin dia akan datang."Setelah itu Sisca langsung keluar.Di luar, Sisca menceritakan semua yang dikatakan Syena pada Reina.Reina sudah menduga Syena tidak akan memberikan hak asuh Talitha pada orang lain."Sepertinya kamu Cuma bisa minta sama Morgan.""Ya." Sisca pun berkata pada Reina, "Ngomong-ngomong, Syena bilang dia mau ketemu kamu, katanya ada yang mau dia kasih tahu.""Apa?" tanya Reina spontan."Aku sudah tanya, tapi dia menolak memberitahuku dan minta kamu langsung ke sana," jawab Sisca.Reina terdiam sejenak.Sisca menambahkan, "Kayaknya sih dia nggak mungkin punya niat baik ya. Reina, kamu harus hati-hati kalau ketemu dia.""Ya jangan khawatir, aku ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1854

    Keesokan harinya.Maxime dan Reina menemui Syena.Reina minta Maxime menunggunya di luar, dia masuk sendirian.Reina sangat terkejut melihat rupa Syena saat ini.Wajah Syena penuh memar dan bekas luka. Rambut panjangnya berantakan bahkan ada bagian yang pitak.Ketika melihat Reina, tatapan Syena penuh kebencian.Reina juga tidak mengerti apa yang terjadi pada Syena. Reina duduk di hadapan Syena, menatapnya dan bertanya, "Kamu bilang mau ngasih tahu sesuatu ke aku? Apa?"Syena menatap Reina, wanita yang dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Syena pun mengepalkan tinjunya.Syena menarik napas dalam-dalam lalu berkata, "Kamu tahu nggak asal usul Talitha?"Reina tercengang.Apa maksud Syena?"Apa maksudmu?""Kukasih tahu ya, ini semua ulah kejam Morgan demi balas dendam buat kamu."Syena tahu hubungan antara Reina dan Morgan tidak biasa.Sekarang hidup Syena bagai neraka, tentu dia tidak rela kalau Reina bisa hidup dengan baik, apalagi Morgan.Bukannya Morgan sangat peduli pada Reina?S

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1855

    Vior berdiri tidak jauh dari Maxime. Ketika melihat Reina, dia buru-buru berlari menghampiri Reina."Kak Nana, kamu nggak diapa-apain Syena 'kan, ngomong apa dia?"Melihat Vior panik, Reina pun langsung mengerti.Namun Reina tidak bertanya, apalagi mengungkit masalah itu."Nggak, dia cuma minta aku melepaskannya."Vior adalah sepupu Reina dan hampir dibunuh oleh Syena.Jadi wajar kalau Syena disiksa Vior. Vior hanya balas dendam demi Reina.Reina tidak akan marah pada Vior karena sudah mengambil tindakan terhadap Syena.Vior menghela napas lega, tadinya dia khawatir Reina akan marah karena dia sudah menyerang Syena."Kalau nggak ada yang penting, nanti lagi nggak usah ke sini. Orang kayak dia bisa saja punya niat jahat."Reina mengangguk, "Aku tahu, jangan khawatir, dia nggak akan nyakitin aku."Setelah itu, Reina menambahkan, "Kamu balik ke kantor ya, sekarang masih jam kerja lho."Vior tersipu dan menggaruk kepalanya."Oke, aku balik sekarang. Nanti aku lembur deh buat gantiin."Vior

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1856

    "Nana, terima kasih banyak ya." Sisca berterima kasih dengan tulus."Nggak apa-apa. Jangan buru-buru bilang terima kasih, 'kan belum tahu bakal berhasil apa nggak."Reina penasaran kenapa Morgan ingin bertemu dan bicara dengannya.Setelah menutup telepon, dia menceritakan hal ini pada Maxime.Maxime tahu, kalau Reina sudah ambil keputusan, tidak bisa diganggu gugat."Kalau gitu aku temenin.""Oke."Reina menghubungi Morgan.Lalu, Morgan mengiriminya alamat.Ketika Reina melihat alamatnya, matanya sedikit bergetar.Tempat ketemu yang dipilih Morgan berada di tepi danau kecil dekat kediaman utama Keluarga Sunandar. Reina masih ingat waktu masih kecil, saat dia akan menyelinap keluar, dia akan menemui Morgan di sini."Oke," balas Reina.Di sisi lain, Morgan sedang duduk di kantor sambil mengetukkan jarinya pelan ke meja.Jess yang sedang bekerja, saat ini juga mengernyit bingung kenapa Morgan menolak permintaan Sisca.Padahal jelas-jelas Morgan tidak menyukai Talitha, kenapa Morgan tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2095

    Sudut mulut Imran bergerak pelan, apakah itu kabar baik?"Lalu bagaimana sekarang?"Mereka berharap bisa bertemu dengan calon menantu mereka hari ini, tetapi tidak disangka semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.Retno berpikir sejenak, lalu menjawab, "Karena anak kita lebih suka yang sudah menikah, kenapa kita nggak carikan janda saja untuknya?"Raut wajah Imran terlihat makin aneh."Kamu nggak lagi bercanda?""Di zaman sekarang ini, bercerai bukanlah masalah besar." Retno berpikiran terbuka. "Yang penting anak kita bisa cepat menikah dan memberi kita cucu."Imran tidak menolak atau membantah.Dia hanya diam saja.Retno menganggapnya sebagai jawaban persetujuan darinya."Ayo. Karena ini salah paham, kita pulang saja." Imran berdiri.Pada saat itulah dia tiba-tiba mendengar Ari berkata lagi, "Bu Reina, apa kamu dan Tuan Maxime rujuk? Kamu sudah yakin nggak mau mempertimbangkan yang lain?"Reina sedikit bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu."Kenapa kamu tanya begitu?""Mak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2094

    Reina dan Maxime tiba di dalam restoran sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Maxime menerima telepon dan keluar sebentar.Melihatnya dari kejauhan, Ari langsung berjalan cepat ke arahnya.Setelah sampai di tempat itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Katanya Tuan Maxime datang juga, di mana dia?""Oh, dia keluar sebentar buat jawab telepon," jawab Reina.Mendengar itu, Ari mengangguk dan duduk di seberang Reina.Dia tidak menyadari bahwa saat ini orang tuanya sedang duduk di ruang sebelah.Orang tua Ari senang saat melihat orang yang ditemui putra mereka adalah seorang wanita dan memiliki penampilan yang khas."Ternyata dia sudah punya pacar, tapi menyembunyikannya dari kita," kata Imran.Retno bertanya bingung, "Apa kamu nggak merasa wanita ini agak familier? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat."Sebelumnya, Ari dan Reina pernah digosipkan dan berita keduanya menjadi pemberitaan hangat.Pada waktu itu, Retno sempat melihat foto profil Reina di berita."Memang n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2093

    Ibu kota.Keluarga Yinandar sangat meriah seperti biasa, Naria takut kedua orang tua itu kesepian, jadi meminta Reta untuk kembali lebih awal untuk menemani mereka merayakan Tahun Baru.Begitu Reina dan yang lainnya tiba, keduanya terlihat sangat gembira.Keempat cicit kecil itu memanggil mereka, kemudian mereka memberi keempatnya hadiah.Reina melihat bahwa mereka tidak bisa memegang semua hadiah itu dengan tangan mereka."Kakek, Nenek, kenapa beli banyak hadiah begini?""Kami senang karena mereka datang. Setiap kali kami melihat sesuatu yang bagus dan menyenangkan, kami berpikir untuk membelinya dan menyimpannya untuk mereka."Reina tidak berkata apa-apa lagi saat mendengar ini.Reina meminta keempat anaknya bermain bersama kakek dan neneknya, kemudian dia dan Maxime bisa keluar jalan-jalan, lalu sorenya menemui Ari....Rumah Ari.Ayah dan ibunya memegang banyak foto perempuan cantik dan menyerahkannya kepadanya. "Coba lihat."Ari hanya melirik mereka dan mengalihkan pandangannya."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2092

    "Ya."Riko mengiakan dengan sangat patuhDia menguap dan menyuruh ketiga adiknya untuk bangun.Kedua adiknya yang paling kecil langsung bangun, tetapi Riki yang selalu bersikap malas tidak mau bangun."Hoaam, Kak, aku masih ingin tidur. Kamu balik dulu saja, aku mau tidur sambil peluk Mama."Reina tidak bisa menahan tawa saat melihat adegan ini."Ya, kalian istirahat di sini dulu saja." Reina tidak tega berpisah dengan beberapa anak.Rasanya sangat bahagia bisa bersama anak-anak.Namun, Maxime berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."Riki beranjak dari lantai dengan gusar saat mendengar suara marah papanya."Ayo pergi." Dia menepuk lipatan di tubuhnya. Ternyata dia sudah bangun sejak tadi, dia hanya sengaja tidak ingin meninggalkan tempat itu.Reina melihat tanpa daya saat keempat anaknya pergi. Lalu, dia menggerutu kepada Maxime, "Kamu kenapa, sih? Kenapa ngusir mereka begitu?"Maxime bergegas menghampirinya dan memeluknya."Kalau ada mereka, bagaimana kita bisa punya waktu berdua?"".

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2091

    Ketika Morgan pergi, dia melewati ruang tamu, melewati Aarav dan Daniel."Kamu baru pulang, apa sudah mau pergi lagi?" Daniel bertanya saat melihat Aarav akan keluar rumah."Hmm," jawab Morgan singkat.Daniel mengerutkan keningnya. "Jangan pergi, tunggu sampai makan nanti."Morgan tidak sependapat, bersikap seakan tidak mendengar perkataannya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah.Sikapnya membuat Daniel merasa canggung.Aarav yang berada di sampingnya memperhatikan semuanya dalam diam. Dia menyesap tehnya, lalu berkata, "Anak-anak sudah besar, jadi suka memberontak. Rendy juga sering membuatku kesal, jadi jangan ambil pusing.""Hmm." Daniel mengangguk."Kalau nggak ada yang lain, kami akan pulang dulu. Aku minta tolong kepadamu untuk bicara dengan Max terkait kerja sama ini." Aarav berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Bagaimanapun juga, kamu itu ayah Max, kepala keluarga.""Kak, jangan khawatir."Daniel mengantarnya pergi.Sebenarnya Daniel tidak bodoh, mana mungkin dia tidak ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

DMCA.com Protection Status