Share

Bab 1633

Penulis: Kacang Merah
Saat Reina menghilang, Maxime menolak semua kerja sama dari Liane, hanya untuk melampiaskan amarah demi Reina.

Dulu Liane mengabaikan Reina yang mengaku sebagai anaknya, sekarang setelah benar-benar terbukti, Maxime tentu tidak segampang itu memberi Liane kesempatan untuk menebus kesalahannya.

Meski begitu, Liane tetap mengusahakan segala cara untuk menghilangkan berbagai potensi risiko bisnis Perusahaan XS.

Karena hari ini Maxime tidak datang, Sisil tidak punya pilihan selain meminta Reina datang.

Di dalam ruang tamu.

Liane duduk dengan gugup dan terlihat sangat gembira saat melihat Reina datang.

"Nana."

"Bu Liane."

Liane terlihat sangat gembira, tapi Reina sangat tenang.

Liane terlihat kecewa, tapi dia tidak menunjukkannya. Dia menarik kursinya dan duduk.

"Nana, aku mau berinvestasi di Perusahaan XS," ucap Liane.

Reina masih belum begitu memahami berbagai operasi perusahaan. Setelah mendengar penjelasan Liane, Reina pun menuliskan semuanya dan akan menanyakannya pada Maxime malam nan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1634

    Reina melihat telur berbentuk hati di piringnya. Entah mengapa hatinya seperti tertusuk pisau.Dia pernah memberikan telur seperti ini pada seseorang, Treya.Waktu itu Treya menatap telur buatannya dengan jijik, "Kamu apain sih telur ini? Lagian kamu itu putri Keluarga Andara, bukan pembantu! Malu-maluin!"Sejak itu, Reina tidak repot-repot melakukan hal-hal kecil seperti itu.Jadi begitu melihat perbuatan Liane padanya, hati Reina terasa gundah."Nana, kok kamu nggak makan? Nggak sesuai seleramu ya? Kasih tahu aja kamu suka makanan apa, aku akan belajar." Liane terlihat sangat bersemangat.Mata Reina terasa panas, dia menggeleng, "Terima kasih, ini aku mau makan."Dibanding dengan tawaran harta, Reina lebih suka ditawari masakan Liane. Tanpa beban moral apa pun, inilah pertama kalinya Reina merasakan cinta seorang ibu.Reina menunduk dan fokus makan, hal ini membuat Liane merasa sangat senang.Reina menghabiskan satu kotak makan penuh yang disiapkan Liane."Kamu sudah kenyang belum? I

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1635

    Liane menatap gelas susu itu dan terlihat gembira, "Terima kasih, putriku sayang."Liane langsung menegak habis susu di cangkir tanpa ragu-ragu.Syena menatap Liane minum susu beracun dengan tatapan dingin. Setelah Liane selesai menegak habis segelas susu itu, Syena langsung mencuci gelasnya."Bu, aku bantuin beresin ya?" tanya Syena.Liane memang kelelahan. Melihat Syena bersedia membantu, dia pun setuju, "Oke, terima kasih."Setelah itu, Liane yang lelah pun bersandar di sofa.Entah mengapa belakangan ini Liane merasa tubuhnya berat, dia hanya ingin tidur seharian.Syena meliriknya beberapa kali, lalu membereskan bahan makanan di dapur sebentar, lalu menyuruh pelayan membereskan sampai tuntas.Liane terbangun tengah malam, dia mengusap hidungnya yang terasa basah.Pelayan datang dan buru-buru berkata, "Nyonya, Anda mimisan."Liane langsung mengambil tisu dan menyekanya."Nggak apa-apa." Dia menjawab dengan lelah, lalu melirik ke dapur, "Apa semua sudah beres?"Pelayan mengangguk, "Ya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1636

    Namun, kondisi fisik Liane sekarang sangat buruk. Baru sekitar jam 10 pagi, dia sudah tertidur di sofa dan terlihat lemas."Bibi Liane kecapaian ya karena harus masakin kami dan ngurus kantor?" tanya Sisil.Reina juga mengkhawatirkannya. Setelah Liane bangun, Reina berkata, "Bu Liane, Anda nggak usah datang lagi ke sini, kami bisa siapin makanan sendiri."Liane langsung terlihat pucat pasi."Nana, aku salah apa?"Reina sadar sepertinya Liane sudah salah paham, dia menggeleng dan menjawab, "Nggak, aku cuma merasa ...."Reina tidak bisa menjelaskan, jadi Sisil berkata, "Bibi Liane, kami menghargai kebaikanmu. Tapi kami lihat Anda sangat pucat, pasti karena kurang istirahat. Sebaiknya Anda pulang dan banyak istirahat. Kalau urusan makan, gampang kok. Kami bisa makan apa aja."Ternyata ini alasannya.Liane menghela napas lega, "Nggak apa-apa, aku nggak capek kok. Mungkin karena faktor usia aja.""Nggak, mendingan Anda pulang." Reina berujar dengan tegas, tidak menerima perbantahan.Liane m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1637

    Sekretaris menghentikan Syena, "Nona, Bu Liane-lah yang mau masak untuk Nona Reina, ini bukan salahnya.""Kalau bukan salah dia, salah siapa lagi? Memangnya dia nggak tahu ibuku sakit? Memang dia nggak bisa nolak?" Syena berpura-pura marah, "Sejak kecil aja aku nggak berani nyuruh ibu melakukan pekerjaan pembantu."Sekretaris Liane melihat Syena bicara seperti ini karena mengkhawatirkan Bu Liane, jadi dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.Reina yang sadar posisi pun melepaskan tangan Syena."Aku sudah pernah menolaknya, dia yang bersikeras mau terus nganterin makanan. Tamparanmu barusan, aku terima. Tapi kalau kamu berani sembarangan menamparku, aku nggak akan tinggal diam."Entah mengapa setelah mendengar ucapan dan tatapan Reina, Syena ketakutan.Dia tidak berani melakukan apa pun lagi dan hanya menatap pintu ruang operasi sambil bergumam, "Ibu harus baik-baik saja ya. Aku harus gimana kalau nggak ada ibu?"Meski mulutnya berkata demikian, dalam hati dia berharap Liane akan mati secep

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1638

    Reina tidak menjawab dan langsung pergi.Liane yang panik langsung meminta Syena menahan Reina.Syena menolak, "Ibu jangan pilih kasih dong. Ibu lagi nggak sehat tapi tiap pagi selalu susah payah bikinin sarapan buat Reina dan teman-temannya. Aku nggak mau manggil balik dia.""Syena, kamu nggak tahu kejadiannya. Kalau bukan karena Nana, tadi Ibu bakal jatuh lebih parah."Sebelum Liane pingsan, dia sadar dia sudah jatuh menimpa Reina yang melindunginya dengan tubuhnya sendiri.Liane pun menceritakan hal ini pada Liane.Tidak disangka, Syena ternyata tidak peduli sama sekali."Ya memang sudah kewajiban dia kayak gitu, dia itu putrimu. Kalau aku di posisinya, aku juga bakal melakukan hal yang sama."Liane melihat Syena begitu yakin, tapi dia tidak percaya."Hahh, kamu pulang dulu deh. Aku mau sendiri sebentar."Syena juga tidak ingin tinggal di rumah sakit sepanjang waktu, "Oke, aku pulang dulu."Sekretaris Liane masuk setelah melihat Syena pergi.Liane buru-buru memberitahunya, "Kirim or

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1639

    "Iya, nggak apa-apa.""Syukurlah." Liane sedang bicara dengan Reina di telepon sambil melihat ke luar jendela, "Aku juga nggak apa-apa, dokter bilang gula darahku rendah, makanya aku pingsan."Reina tidak mengerti kenapa Liane mengatakan hal ini padanya."Ah, oke. Baguslah kalau nggak apa-apa." Reina menjawab dengan tenang.Kemudian, Liane berkata, "Besok aku akan datang bawain kamu makanan.""Nggak perlu." Reina langsung menolak.Dia tidak ingin Liane kenapa-kenapa karena harus memasak untuknyaReina tidak mau Syena salah paham dan ditampar lagi untuk kesalahpahaman.Hati Liane terasa berat begitu ditolak lagi, dia terdiam cukup lama."Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup teleponnya," ucap Reina."Tunggu, kalau gitu apa aku boleh datang menemuimu kapan saja?" Liane bertanya dengan gugup."Lebih baik nggak usah."Reina menutup telepon.Liane menatap ponselnya dengan tatapan kosong, lalu mengernyit bingung."Kupikir pandangannya tentangku sudah berubah."Sekretaris Liane yang berdiri

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1640

    Belakangan ini Riko kembali tinggal di kediaman utama Keluarga Andara.Karena Riko anak yang waspada, dia selalu merasa ada yang mengawasinya secara pribadi, tapi dia tidak tahu siapa orang itu.Hari ini setelah dia mengirim pesan ke Deron, dia sengaja berjalan ke tempat tersembunyi untuk menangkap orang itu.Riko pergi ke suatu tempat di mana tidak ada jalan beraspal, dia sengaja bersembunyi di suatu titik tersembunyi.Rizki yang mengikutinya berjalan ke gang sempit pun cemas saat melihat jalan terputus dan sosok Riko hilang.Dia buru-buru berjalan maju, "Mana dia?"Saat Rizki bergumam, sekelompok orang langsung mengepungnya dari belakang.Riko juga berjalan keluar dari balik tempat sampah dan langsung mengenali Rizki, "Jadi kamu orangnya."Rizki adalah orang yang dulu menculiknya.Deron langsung meminta bawahannya meringkus Rizki.Baru kemudian Rizki sadar dirinya sudah dijebak, tetapi dia tidak takut sama sekali. Dia hanya merasa Riko sangat pintar karena berhasil menipunya.Deron l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1641

    Reina melihat Riko yang masih kecil sudah begitu bijak seperti orang dewasa, Reina merasa senang sekaligus tertekan."Bodoh, kamu 'kan masih kecil, orangtuamu harus melindungimu. Kalau sampai ada sesuatu, kamu harus ngasih tahu orangtuamu duluan, ngerti?"Riko mengangguk, "Oke."Reina mengobrol dengan Riko beberapa hal, lalu pergi.Setelah itu, Riki masuk ke kamarnya."Kak, gimana kamu bisa menangkap bajingan itu?"Riko pun memberitahunya."Kak, kamu hebat lho." Riki tiba-tiba berubah seperti anak kecil, "Tapi mama dan papa mau apain dia?""Aku nggak tahu, tapi ...." Riko terdiam sesaat sebelum melanjutkan, "Menurutku sekarang Rizki sebenarnya nggak mau menyakitiku."Riko dapat melihat sorot mata Rizki yang tulus ingin melindunginya, terlihat penuh dengan kebaikan, sama seperti Liane."Kalau dia berada di pihak Nenek Serigala sih dia nggak akan menyakiti kita, tapi kalau dia berpihak sama Syena, belum tentu gitu." Riki menganalisis dengan teliti."Kamu benar, kita nggak bisa menganggap

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2289

    Joanna berkata kepada Reina dengan perasaan tidak senang, sambil menguap, "Aku pikir bakal lihat Aarav teriak-teriak. Nggak disangka masalahnya selesai secepat ini."Dia tidak bersimpati pada kedua belah pihak.Lagi pula, Keluarga Madison bukanlah keluarga baik-baik.Reina mengangguk. "Ya, aku nggak menyangka masalah ini diselesaikan dengan mementingkan kepentingan masing-masing."Joanna menepuk bahunya."Ke depannya, kamu harus terbiasa sama situasi seperti ini. Dalam keluarga besar, yang namanya perasaan nggak begitu penting, semuanya tentang kepentingan."Reina memikirkannya dengan bijaksana.Joanna kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sementara Reina kembali ke tempatnya dan Maxime.Maxime tidak pergi ke sana hari ini, dia tidak terlalu suka masalah.Saat itu, dia sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel.Reina bingung saat melihat dia masih terjaga. "Kenapa masih belum tidur? Ini sudah malam lho?""Terus kamu? Kenapa jam segini baru balik?" Maxime tidak tenang membiarkan Rein

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2288

    Aarav paham dengan maksud perkataannya dan mengangguk mengerti."Jangan khawatir, aku tahu."Joanna dan Reina saling memandang, sudut mulutnya terangkat. "Aku pikir ada acara besar, ternyata bukan. Ayo kita pergi."Reina mengangguk.Saat itu, beberapa wajah yang lebih familier masuk dari luar.Reina melihat para pengunjung, yang tidak lain keluarga Melisha."Ibu, orang Keluarga Madison datang," kata Reina.Joanna langsung menghentikan langkah kakinya."Kalau begitu kita tunggu sebentar lagi saja.""Ya." Tentu saja Reina mendengarkan apa yang dikatakan Joanna.Keduanya belum keluar dan sempat melihat orang-orang Keluarga Madison terengah-engah dari luar.Melihat mereka, wajah Aarav berubah serius."Kenapa kalian datang?"Rombongan Keluarga Madison yang berada di barisan paling depan adalah ayah Melisha. "Mau apa lagi, aku datang mau jemput putriku.""Ternyata Keluarga Sunandar berani bersikap sekeras ini kepada putriku." Dipta melihat luka-luka di tubuh Melisha dan mengepalkan tinjunya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2287

    "Tuan, Keluarga Tuan Daniel datang," kata pelayan itu.Mendengar kata-kata itu, keheningan seketika menyelimuti ruangan itu.Kekesalan di bawah mata Aarav makin tidak bisa disembunyikan. "Sial! Mau apa mereka ke sini?"Rendy menyela, "Apa lagi, mereka pasti datang karena mau lihat masalah di keluarga kita."Aarav menatapnya dengan tatapan kosong.Kemudian, dia hendak meminta pembantu untuk keluar dan memberitahu mereka bahwa dia tidak ada di rumah.Tidak disangka Daniel dan yang lainnya datang tanpa dipersilakan masuk.Aarav tidak pernah sebenci ini kepada Daniel.Hal pertama yang Reina lihat setelah masuk adalah Melisha, yang diikat dan berlutut, serta pria simpanannya.Keduanya memiliki memar di tubuh mereka, terlihat jelas bahwa mereka habis dipukuli.Reina kemudian melihat Aarav duduk di ujung meja, di sebelahnya ada Rendy yang ditahan oleh beberapa pengawal."Daniel, kenapa kalian datang ke mari selarut ini? Aku bikin kalian melihat lelucon keluarga kami." Setelah itu, Aarav melir

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2286

    Daniel mengerutkan kening. "Itu masalah keluarga mereka, ngapain kalian mau ke sana?"Joanna membalas dengan acuh."Bukannya kamu dan kakakmu itu keluarga? Sekarang, sesuatu terjadi di keluarganya, kenapa kamu malah bilang keluarga mereka?"Ketika Daniel mendengar ini, dia tersedak lagi dan benar-benar tidak bisa berkata-kata.Reina merasa sedikit tidak enak hati.Untungnya, Maxime menimpali, "Pergilah kalau kamu mau melihatnya. Kami juga prihatin sama keluarga Om Aarav."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Jangan sampai Om Aarav bertindak impulsif karena marah."Melisha dan Klinton sudah ditangkap, entah apa yang akan dilakukan Aarav dan Rendy kepada mereka.Mendengar ini, Daniel mengangguk dan mengerti maksud perkataan Maxime."Kamu benar, kita harus pergi ke sana."Dia juga mengkhawatirkan kakaknya....Sisi lain.Rumah Aarav.Baik Melisha dan Klinton berada dalam kondisi yang menyedihkan, berlutut di lantai.Mereka habis dipukuli dan tubuh mereka penuh dengan luka.Aarav duduk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2285

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Ini pasti palu, ini palsu!" Tommy bergumam sendiri.Dia tidak percaya ibunya akan pergi dengan pria lain.Melisha sangat mencintainya, bagaimana mungkin dia meninggalkannya begitu saja?Melihat ketidakpercayaannya, murid-murid yang lain berkata, "Kalau kamu nggak percaya, tanya saja sama kakek dan ayahmu."Tommy segera menelepon Aarav."Kakek, mereka bilang Mama kabur sama pria lain dan nggak menginginkanku lagi."Mendengar cucunya menanyakan hal ini, Aarav tidak menyembunyikannya darinya."Tommy,, mulai sekarang kamu cuma punya Kakek dan Papa. Nggak usah pedulikan Mama mu. Papa sama Kakek bakal jaga kamu dengan baik."Tommy masih kecil, tetapi dia tidak bodoh.Apa yang tidak bisa dia pahami sekarang? Ternyata ibunya benar-benar tidak menginginkannya lagi.Jelas-jelas kemarin lusa ibunya sudah siap untuk membawanya pergi, kenapa sekarang berubah pikiran?Tommy benar-benar tidak ingin pergi ke sekolah lagi dan bergegas keluar dari dalam kelas.Namun, dia mem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2284

    Klinton memeluk Melisha dari belakang.Melisha menghela napas. "Kita melarikan diri ke sini berdua, tapi anakku sendirian di Kota Simaliki."Kata siapa dia sendirian? Kakek sama ayahnya ada di Kota Simaliki, jadi nggak usah khawatir. " Klinton berusaha menenangkannya.Melisha tidak bisa menahan diri dan meninjunya di dada."Itu bukan anakmu, jadi kamu nggak perlu merasa khawatir."Mendengar ini, Klinton kembali memeluknya."Begini saja, lahirkan anak juga untukku."Dia menggendong Melisha menuju tempat tidur.Melisha memukulnya dengan malu-malu. "Aku nggak akan kasih kamu anak."Kedua orang itu berbicara dan tertawa, tidak sadar bahwa mereka berdua sedang dipantau.Di sisi lain.Di dalam bar.Rendy terus menenggak minuman di tangannya.Teman-teman di sekelilingnya menasihatinya, "Rendy, nggak perlu marah sama wanita model begitu. Kita punya uang, wanita seperti apa yang nggak bisa kita dapatkan?"Mudah memang bicara begitu, tetapi Rendy masih tidak terima.Sejak dipukuli oleh Maxime, d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2283

    Melihat ini, Joanna cukup terhibur, lalu dia bertanya, "Kak, ada apa? Kita keluarga, jadi nggak ada yang perlu disembunyikan, 'kan?"Dia mengatakan apa yang Aarav katakan barusan.Sudut mulut Aarav berkedut pelan, memaksa dirinya untuk tenang."Bukan apa-apa, cuma katanya bawahanku belum menemukan Melisha."Dia sebenarnya telah berbohong.Sekretaris yang baru saja datang memberitahunya bahwa banyak hal penting di dalam perusahaan telah dibawa pergi oleh Melisha, kemudian ada beberapa rahasia perusahaan yang bocor.Tentu saja Joanna tidak akan mempercayai perkataannya, tetapi dia tetap berkata, "Kenapa bisa begitu? Apa mau minta Max buat bantu cari?""Nggak perlu. Max sudah sibuk, jadi lebih baik nggak merepotkannya."Aarav langsung minum air setelah mengatakan itu.Wajahnya sedikit menegang saat menatap Joanna, Reina dan Maxime yang terlihat masih belum ingin pergi."Kalian sudah makan belum? Kalau belum, ada restoran yang bagus di luar. Aku akan minta sekretarisku buat membawakan maka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2282

    Wajah Joanna membeku, semua kebahagiaan yang dia rasakan lenyap begitu saja."Huh!" Dia mendengus dingin. "Daniel, urus saja urusanmu sendiri, aku akan melakukan apa yang aku inginkan, kenapa kamu ribut?"Dibantah di depan Reina, wajah Daniel terlihat muram."Kenapa sekarang kamu jadi begini?" Dia pergi dengan tangan di belakang punggungnya.Melihat kepergiannya, Joanna berkata kepada Reina, "Nana, ayo pergi, kita temui om mu itu."Reina tentu saja tidak bisa menolak."Ya."Saat masuk ke dalam mobil dan pergi menemui Aarav, dia mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan kepada Maxime.Bukan karena hal lain, tetapi karena pasti akan ada masalah saat mereka sudah sampai di sana nanti.Reina berpikir bahwa dia lebih baik sedikit menjauh.Maxime masih di luar mengurus pekerjaannya. Melihat pesan yang dikirimkan Reina, dia langsung membalasnya tanpa ragu."Ya, aku akan ke sana sekarang."Awalnya Maxime selalu bersama Reina, tetapi hari ini ada kerja sama yang sangat penting yang harus dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2281

    Keesokan harinya.Kediaman Keluarga Sunandar.Teman-teman Joanna datang untuk bermain kartu dengan Joanna. Mereka tidak bisa menahan diri dan mulai bergosip tentang Melisha.Hari ini, Reina kebetulan sedang tidak ada urusan penting, jadi datang membawa anak-anaknya. Dia juga sempat mendengar pembicaraan mereka."Aku nggak percaya kalau Melisha wanita kayak gitu.""Ya, bikin malu Keluarga Madison saja karena punya anak sepertinya.""Joanna, katakan sesuatu. Keluarga kakakmu itu pasti lagi berantakan, ya?"Sudut mulut Joanna terangkat sedikit.Dia mengeluarkan kartunya, lalu menjawab, "Siapa yang tahu? Sekarang, kesibukanku cuma main kartu dan minum teh, nggak terlalu peduli sama apa yang terjadi di luar sana. Kalau kalian nggak bilang, aku malah nggak tahu.""Wah, kita semua harus belajar dari Joanna dan nggak bergosip terus." Ada satu istri kaya yang menyanjung Joanna.Istri yang lain juga mengangguk setuju.Joanna melambaikan tangannya. "Bicara apa kalian ini? Kalian lanjutkan saja pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status