Share

Bab 1524

Penulis: Kacang Merah
Riko tidak ingin banyak basa basi dengan Maxime, dia langsung menceritakan semua yang dikatakan Tommy padanya hari ini.

Maxime terdiam beberapa saat lalu berkata, "Jangan khawatir, kita akan baik-baik saja."

"Kamu harus melindungi mama." Yang paling Riko khawatirkan adalah Reina.

"Ya, pasti." Setelah itu, Maxime menambahkan, "Riko, kapan kamu mau menerimaku?"

Ketika Riko mendengar ini, dia menarik napas dan terdiam lama, "Kita bahas nanti."

Dia langsung menutup telepon.

Sebenarnya Riko tidak memusuhi Maxime, hanya saja dia tidak nyaman mengakui Maxime sebagai ayahnya.

Bagaimanapun, sejak kecil dia hidup bersama Reina.

Maxime menatap ponselnya dan tersenyum.

Maxime kemudian menghubungi bawahannya, "Mulai sekarang perkuat keamanan, terutama di sekitar Reina."

Mereka tetap harus waspada.

Mencelakai seseorang adalah hal yang mudah, kita tidak tahu kapan lawan akan menyerang.

Maxime merasa dia tidak bisa duduk diam dan menunggu kematian.

"Awasi juga orang-orang Aarav."

Jika Maxime punya buk
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
fuah Yahya
dah baca sampai bab 1524 ceritanya makin kesini makin kesana...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1525

    Kedua pria itu tidak memercayai sepatah kata pun dari ucapan Marshanda.Jovan jadi tidak sabar."Menurutmu kami masih bisa percaya kamu? Mending kamu keluar aja sana kalau nggak mau mati!"Dia tidak punya waktu untuk berurusan dengan wanita seperti Marshanda.Marshanda tidak pergi, tapi menatap Maxime, "Pak Maxime juga nggak percaya padaku?"Maxime menatapnya dengan acuh tak acuh, "Sudah kuingatkan ya, kalau sampai ternyata kejadian Nana ini ada hubungannya denganmu, kamu tunggu saja kematianmu."Marshanda merasa ngeri mendengarnya.Justru saat ini Marshanda sangat takut ingatan Reina pulih. Jadi ketika dia tahu Reina ada di rumah sakit, dia berusaha menemuinya."Pak Maxime, jangan khawatir. Aku benar-benar nggak akan menyakiti Nana, aku sudah berubah. Sekarang aku cuma mau melihat bagaimana keadaannya, boleh?"Suara perdebatan di pintu juga terdengar oleh Reina yang sedang berbaring di kamar rawat. Dia mengernyit bingung, lalu bangun dan berjalan ke pintu dan membuka pintu.Begitu men

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1526

    Marshanda tentu tahu Reina sengaja bicara dengan sinis, dia pun bersikeras berkata, "Sekarang aku nggak mau apa-apa, aku cuma mau menjalani kehidupan yang baik."Dia sebenarnya bukan benar-benar menyadari kesalahannya, tetapi karena telah mengalami terlalu banyak kesulitan dalam hidup, sekarang dia tidak berani untuk mengambil risiko lagi.Selama setahun ini, dengan bantuan Morgan, Marshanda sukses di industri hiburan dan benar-benar tidak mau menjalani kehidupan di kasta orang bawah lagi."Apa kamu datang ke sini hanya untuk memberitahuku hal-hal ini?" Reina bertanya.Marshanda mengangguk, "Selama kamu bersedia melepaskanku, aku janji nggak akan ganggu kamu lagi. Aku akan nurut sama kamu, apa pun yang kamu katakan.""Nggak perlu begitu, aku juga nggak bisa janji apa pun padamu, jadi kamu boleh pergi," sahut Reina dengan dingin.Reina masih tidak yakin apa yang sudah dilakukan Marshanda padanya, jadi tentu dia tidak akan memaafkannya begitu saja.Marshanda pikir Reina masih berhati lem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1527

    Saat Alana tahu Reina akan menghadiri pertemuan orangtua di TK Riko, dia langsung menelepon untuk mengingatkan, "Nana, aku kasih tahu yah, keadaannya sudah berbeda. Sekarang ibu-ibu itu sangat sombong dan semuanya memihak Melisha."Melisha?Sebelum Reina bertanya, Alana tiba-tiba bertanya padanya, "Ngomong-ngomong, kamu ingat siapa Melisha, 'kan?"Reina tersipu malu."Lupa."Alana tidak bisa berkata-kata, saat ini Reina benar-benar menderita amnesia total dan tidak dapat mengingat apa pun."Gimana aku jelasinnya ya, dia itu istri sepupu Maxime. Dia bukan orang baik. Dia suka cari gara-gara sama kamu.""Oke, aku paham."Reina tidak terlalu memikirkannya karena dia pikir ini hanya pertemuan orangtua biasa, tidak mungkin ada kesempatan bagi Melisha untuk berbuat onar.Inilah akibat Reina amnesia, pemikirannya kurang menyeluruh.Alana takut Reina ditindas, jadi dia menambahkan, "Aduh, besok aku ada urusan sih, kalau nggak aku bisa nemenin kamu. Atau mending kamu tolak sajalah.""Nggak bisa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1528

    Mereka terkejut melihat Maxime langsung setuju.Padahal dulu Maxime pernah berkata, "Ini perusahaan, bukan tempat untuk pacaran."Sepertinya Reina memang harus pulang supaya dunia ini seimbang.Maxime sangat takut pada istrinya.Di sisi lain, Sisil mengetuk pintu kamar Deron cukup lama, tapi pria itu tidak kunjung membukakan pintu.Sisil mencoba mendorong pintu dan ternyata terbuka."Kok pintunya nggak dikunci? Dia pergi?" Sisil mengernyit bingung.Ketika Sisil hendak menutup pintu kamar Deron, dia melihat pria itu keluar kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk.Mata mereka bertemu, wajah Sisil langsung semerah kepiting rebus saat melihat otot tubuh Deron."Ah itu ... Ka ... Kamu lupa ngunci pintu, aku nggak bermaksud masuk dan aku nggak tahu kamu lagi mandi!"Sisil sangat gugup. Setelah selesai bicara, dia langsung balik badan.Sebaliknya, Deron terlihat santai dan berkata, "Ya, aku tahu. Tunggu sebentar, aku pakai baju dulu.""Oke."Sisil memunggungi Deron dan mengangguk berulang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1529

    Gaby pun bertanya, "Sisil, kamu mau kemana?""Mau makan," jawab Sisil.Mau makan?Gaby yang polos pun tidak sengaja bertanya dengan santai, "Bukannya tadi sudah makan?"Sisil ingin sekali bersembunyi di dalam goa.Brigitta yang peka langsung meraih tangan Gaby, "Bodoh."Bukannya tadi Gaby bilang mau mencomblangkan Sisil dan Deron? Kenapa sekarang malah menghancurkan kesempatan bagus?Gaby, si bodoh. Dia langsung tersadar, tersenyum kikuk dan berkata, "Ohhh ... Kamu pasti belum kenyang, 'kan? Gih ikut Deron, makan yang banyak yah."Belum kenyang ...Sisil jadi makin ingin mengubur dirinya.Kalau begini, bukankah Deron akan berpikir dia banyak makan?Sisil berpikir macam-macam, tapi sebenarnya Deron tidak peduli sama sekali. Dia sudah tahu bahwa Sisil adalah seorang pecinta kuliner."Kalau begitu ayo kita pergi barbeku. Nanti kita bisa bungkus juga."Ucapan Deron membuat Sisil yang malu setengah mati pun merasa lebih baik."Oke."Keduanya pergi bersama.Sisi maskulin Sisil pun saat ini t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1530

    Di jalan yang ramai, Reina sekeluarga yang merupakan bibit unggul sangat menarik perhatian."Ih imut banget anak itu, orangtuanya juga ganteng dan cantik banget lagi.""Iya. Eh, kayaknya aku pernah lihat anak itu deh? Di mana ya?""Kayaknya dia artis deh."Riki awalnya sangat senang, tetapi ketika mendengar seseorang sepertinya mengenalinya, dia langsung memakai masker."Ma, ayo cepat pergi."Reina bingung, "Kenapa?""Aduuh, sudah jangan tanya-tanya dulu." Riki menyeret Reina untuk segera menyingkir.Maxime langsung menggendong Riki dan membenamkan kepala Riki di dadanya."Sudah kubilang jangan terlalu menonjolkan diri. Sekarang papa mamamu jadi ikutan terseret, 'kan? Sini, kamu aja yang sembunyi sendiri."Meski Riki sedikit enggan, sekarang dia hanya bisa bersembunyi dengan cara ini."Dasar papa jelek! Jangan harap aku mau membantumu lagi ya, hmph!"Meski Riki bicara seperti itu, sebenarnya dalam hati Riki masih mau membantunya.Keluarga itu sampai di restoran barbeku yang bagus denga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1531

    Reina bisa mendengar maksud tersirat dari kata-kata Erik, tapi dia tidak membantah dan dengan sabar menjelaskan, "Aku lumayan ingat banyak hal di masa kecilku.""Oh begitu." Erik masih menatap Reina dengan tatapan yang agak tidak ramah.Detik ini, barulah Jess sadar ternyata teman kencan butanya bukan orang biasa.Dia kenal Revin? Teman Revin!Jess tidak menanyakan pertanyaan lebih lanjut saat ini.Erik melanjutkan, "Kok kamu sendirian? Mana Maxime? Bukannya dia tuh paling takut terjadi sesuatu padamu?"Reina bisa merasakan aura Erik yang memusuhinya. Reina tidak tahu Erik berada di pihak yang baik atau tidak, jadi Reina pun menjawab singkat."Dia pergi ke toilet, paling sebentar lagi keluar. Aku permisi dulu."Setelah itu Reina pun balik badan dan pergi.Tatapan Erik jadi dingin, dia menggerutu. "Dasar wanita nggak punya hati."Erik langsung menyusul dan meraih pergelangan tangan Reina."Kenapa Nona Reina begitu terburu-buru? Kita bisa berdiskusi lebih banyak tentang kamu dan Kak Revi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1532

    Sebelum Erik sempat bereaksi, Jess di sampingnya berkata."Jadi kamu putra sulung Keluarga Casco?"Saat Erik dan Maxime tadi bertengkar, Jess mencari nama Erik dan menemukan bahwa Erik adalah anak orang kaya raya.Erik baru sadar, barusan dia terlalu gegabah mencari gara-gara dengan Reina sampai lupa untuk menyembunyikan identitasnya.Suasana hati Jess jadi sangat rumit.Dia tersenyum pahit dan berkata, "Aku nggak menyangka bisa pergi kencan buta sama putra sulung Keluarga Casco."Erik menunduk seperti anak kecil yang melakukan kesalahan, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.Namun, Erik tidak berusaha keras karena dia pikir toh ini semua hanya untuk kesenangan semata.Jess tidak berkata apa-apa lagi, dia balik badan untuk membayar tagihan makan dan berjalan menjauh dari Erik.Awalnya Erik tidak peduli Jess akan tetap tinggal atau pergi, namun entah mengapa hati Erik terasa sesak dan pedih.Tiba-tiba ponselnya berdering, neneknya meneleponnya."Erik, gimana kencannya sama Jess

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2243

    Mendengar perkataan mereka, Aarav marah bukan main.Dia dengan susah payah mendapatkan informasi bahwa pemerintah akan mengambil alih tanah itu. Setelah itu terjadi, harganya tidak akan terhitung.Jika dia menyerahkannya begitu saja, bukankah ini akan menguntungkan Maxime?Dia tidak boleh melakukannya."Joanna, Max, begini saja, aku benar-benar ingin berbakti kepada nenek moyangku. Aku bisa menambahkan sejumlah uang dari harga aslinya, bagaimana?"Maxime menatapnya. "Mana boleh. Om itu keluargaku, mana mungkin aku ngambil uang dari Om?""Ngapain bilang begitu. Lebih baik perjelas saja semuanya. Begini saja, bagaimana kalau aku tambah dua puluh miliar?" kata Aarav.Maxime menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa.Sudut mulut Aarav sedikit tertarik, dia segera mengubah kata-katanya, "Aku cuma bercanda, seratus miliar?"Seratus miliar?"Maxime mendapatkan ini hanya dengan menelepon dan bicara singkat.Dia mengetuk-ngetukkan jari-jarinya dengan pelan ke meja.Aarav sedikit terganggu, ingin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2242

    "Nggak usah terburu-buru mau memperluas makam keluarga. Kita harus minta orang buat periksa tempat itu, biar lebih aman," kata Aarav.Maxime melanjutkan perkataannya, "Dari apa yang Om katakan, Om kenal sama orang ahli?"Aarav mengangguk. "Ya, aku kenal satu orang. Dia yang mengurus pemakaman Ayah dulu."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Max, kalau kamu percaya padaku, bagaimana kalau kamu serahkan semua ini padaku?"Maxime menunjukkan ekspresi kesulitan.Dia sangat mengenal om-nya satu ini.Joanna juga merasakan sesuatu yang tidak biasa ketika melihat putranya tiba-tiba berbicara baik-baik dengan Aarav.Dia menyela, "Kak, anakku beli tanah itu dengan harga mahal, tapi kamu bilang ingin mengurusnya. Rasanya kurang etis."Aarav meringis."Joanna benar. Begini saja, aku akan kasih setengah dari harga itu, Max kasih surat-surat tanahnya kepadaku. Aku akan atur pekerja buat ngurus konstruksinya. Masalah biaya pembangunan serahkan padaku."Maxime mendengus dingin dalam hati.Dia ingi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2241

    Maxime sudah meminta, bagaimana mungkin Obin tidak setuju?"Kalau Pak Maxime memang menginginkannya, aku bisa kasih secara gratis." Obin berkata sambil tersenyum, sangat murah hati."Nggak perlu. Aku bakal beli dengan harga sepuluh kali lipat lebih tinggi dari harga pasar," kata Maxime.Obin terkejut saat mendengar ini."Sepuluh kali lipat?""Ya.""Nanti Pak Maxime rugi besar. Nggak ada yang bagus dari sebidang tanah itu," kata Obin."Jangan khawatir, aku nggak akan rugi, Pak Obin juga nggak akan rugi," kata Maxime.Obin tidak ragu-ragu lagi setelah Maxime mengatakan itu. "Baiklah, aku akan lakukan seperti apa yang kamu katakan."Maxime menutup telepon dan meminta bawahannya mengurus kontrak dan yang lainnya.Setelah bekerja hari itu.Maxime membawa Reina dan yang lainnya kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel sangat gembira saat mendengar bahwa Maxime mendapatkan sebidang tanah itu.Joanna yang menyaksikan ini merasa sangat aneh. Jelas-jelas dia sudah memberitahu Max, kenapa Ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2240

    Di ujung telepon, Obin menghela napas dan melanjutkan, "Kamu juga tahu sendiri, om mu bukan orang yang mau rugi, tapi dia mau beli tanah itu dengan harga mahal. Aku merasa ada yang janggal dengan hal ini."Obin tahu bahwa Maxime dan Aarav tidak memiliki hubungan yang baik, jadi dia mengatakannya dengan gamblang."Ya, lalu?""Aku mengabaikannya dan nggak ingin mengabulkan keinginannya." Obin sedikit kesulitan. "Hari ini ayahmu juga mendatangiku. Aku nggak tahu harus bagaimana, jadi menolak kedatangannya di depan perusahaan."Obin berbicara dengan sopan kepada Maxime.Namun, Maxime tahu bahwa ayahnya memiliki sedikit konflik kecil dengan Obin sebelumnya. Itulah sebabnya Obin tidak bersedia menemuinya."Pak Obin, terserah apakah kamu akan menjual tanah itu atau nggak. Nggak perlu mempertimbangkan banyak hal, jual saja kalau memang mau.""Tapi ....""Jangan pedulikan soal ayahku.""Ya, baiklah." Obin akhirnya merasa lega.Dia sempat khawatir Daniel akan mengadu kepada Maxime.Maxime meliha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2239

    Aarav memasang sikap sangat murah hati.Daniel menggelengkan kepalanya. "Kak, kenapa bilang begitu. Dalam surat wasiat, Ayah bilang mau kasih properti itu buat kamu, jadi aku nggak mungkin berebut denganmu buat dapat properti itu."Aarav menggenggam cangkir di tangannya dan menghela napas dengan kepala tertunduk."Intinya aku sudah bikin Ayah kecewa. Ayah kasih semua hartanya kepadaku karena khawatir dengan masa depanku. Ayah takut aku nggak bisa dapat uang dan hidup susah."Dia menatap Daniel dengan mata berkaca-kaca."Daniel, Max sangat kompetitif dan punya perusahaan besar. Sayang sekali putraku nggak berguna. Dia tiap hari cuma di rumah dan nggak melakukan apa pun. Dia cuma bisa senang-senang. Aku nggak tahu kalau tua nanti bakal hidup seperti apa."Mendengar Aarav mengatakan ini, mata Daniel dipenuhi dengan rasa sakit."Kak, jangan bilang begitu, jangan mikir aneh-aneh. Kita ini keluarga, mana mungkin aku diam saja saat melihat keluarga kalian terpuruk?"Aarav mengangguk kuat-kuat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2238

    Reina menutup telepon dan memberitahu ayah mertuanya, Daniel, tentang penyebab kejadian itu.Namun, Daniel tidak setuju dengan tindakan Riko."Meskipun Tommy melakukan sesuatu yang salah, tapi dia mengincar orang lain, bukan Riko. Kalau hal semacam ini terjadi lagi, minta Riko melihat saja, nggak usah ikut campur."Apa yang dia katakan benar-benar memancing kemarahan Reina.Reina balik bertanya pada Daniel, "Ayah, apa Ayah ingin Riko tumbuh besar dan menutup mata saat melihat orang lain berbuat jahat?"Daniel tercekat.Reina melanjutkan, "Menurutku Riko nggak melakukan sesuatu yang salah, cuma kali ini caranya saja yang kurang tepat. Dia harusnya nggak nendang Tommy begitu saja. Aku sudah memberitahunya."Setelah mengatakan itu, dia tidak menunggu Daniel menjawab dan menutup telepon lagi dengan alasan dia harus bekerja.Daniel berdiri di ambang pintu dengan suasana hati yang murung.Bagaimana bisa hari ini ada dua orang yang tidak mendengarkannya dan malah berdebat dengannya?"Nggak be

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2237

    Benar saja, setelah Aarav menutup telepon, Daniel mulai menanyai Joanna."Kakak bilang katanya cucu-cucu kita berkelahi? Apa yang terjadi?""Berkelahi?" Jantung Joanna berdegup kencang. "Riko sama Riki terluka nggak?""Kedua cucumu baik-baik saja, yang terluka cuma Tommy. Kudengar, itu karena Riki sama Riko menolong murid lain dan malah ganggu Tommy." Daniel mengerutkan kening. "Kamu harus bicara baik-baik sama anak-anak. Bagaimanapun, mereka itu saudara, kenapa malah menggertak saudara sendiri demi bantu orang lain?"Joanna sangat marah ketika mendengar perkataan Daniel.Namun, dia memaksa dirinya untuk tidak marah.Dia mencibir, "Riko sama Riki itu anak yang paling pengertian dan berperilaku baik, jadi kenapa dia bisa ganggu Tommy hanya demi membela orang luar? Harusnya kamu tanya ini sama Aarav.""Tommy itu tumbuh sama Ayah dan dimanja sama orang tuanya. Dia sombong dan mendominasi, nggak aneh kalau dia dipukuli.""Untungnya Riko sama Riki baik-baik saja. Katakan sama kakakmu, kalau

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2236

    Ketika Joanna mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan langsung mencibir, "Pak Obin bukannya nggak kenal sama kamu, tapi dia nggak mau menggubrismu."Joanna meregangkan punggungnya."Kamu ingat saat kamu pergi ke luar negeri dan bersenang-senang di sana? Pak Obin butuh bantuan, tapi dia nggak bisa menghubungiku, jadi dia menemuimu. Tapi, kamu bahkan nggak mau dengar apa yang mau dia katakan."Ini sudah lama sekali, Daniel tentu saja melupakannya."Apa ada hal seperti itu?" Daniel sedikit canggung.Joanna memutar matanya ke arahnya. "Ingatanmu itu hebat sekali, selalu melupakan apa pun yang nggak menguntungkanmu."Daniel dipermalukan olehnya, tetapi dia tidak merasa harga dirinya hancur seperti sebelumnya.Dia juga tahu bahwa sekarang dia tengah memohon bantuan."Itu salahku. Kamu bisa minta Pak Obin menemuiku nggak? Sekalian biar aku minta maaf sama dia," kata Daniel.Joanna bingung saat melihat Daniel seperti ini. "Daniel, kamu mau apa sebenarnya? Kenapa hari ini kamu hormat beg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2235

    Melisha sangat marah ketika mengetahui bahwa putranya benar-benar diganggu. Dia mengambil tisu dan menghapus noda air mata di wajah Tommy. "Nggak usah nangis, kamu mau jadi apa nangis begitu."Tommy segera menutup mulutnya ketika mendengar ibunya memarahinya."Berani sekali mereka ganggu kamu. Aku akan membuat mereka menerima akibatnya."Melisha diam-diam memutuskan untuk memberi pelajaran kepada anak-anak Reina.Setelah Tuan Besar Latief meninggal, keluarga dari pihak Aarav sering diremehkan. Saudara dan kerabat lebih berpihak ke keluarga Daniel.Itu bukan karena Maxime telah mencuri Grup Sunandar dari mereka!Sekarang, Maxime bahkan menggabungkan Grup Sunandar ke dalam IM Group yang dia dirikan.Siapa yang bisa menjamin kalau Maxime tidak melakukan trik untuk menutup kekurangan IM Grup dengan menggunakan dana dari Grup Sunandar?Melisha makin kesal saat mendengarnya."Hmm." Tommy mengangguk berkali-kali.Sekembalinya ke rumah, Melisha mencari Aarav.Di dalam ruang kerja.Aarav sedang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status