Share

Bab 1531

Author: Kacang Merah
Reina bisa mendengar maksud tersirat dari kata-kata Erik, tapi dia tidak membantah dan dengan sabar menjelaskan, "Aku lumayan ingat banyak hal di masa kecilku."

"Oh begitu." Erik masih menatap Reina dengan tatapan yang agak tidak ramah.

Detik ini, barulah Jess sadar ternyata teman kencan butanya bukan orang biasa.

Dia kenal Revin? Teman Revin!

Jess tidak menanyakan pertanyaan lebih lanjut saat ini.

Erik melanjutkan, "Kok kamu sendirian? Mana Maxime? Bukannya dia tuh paling takut terjadi sesuatu padamu?"

Reina bisa merasakan aura Erik yang memusuhinya. Reina tidak tahu Erik berada di pihak yang baik atau tidak, jadi Reina pun menjawab singkat.

"Dia pergi ke toilet, paling sebentar lagi keluar. Aku permisi dulu."

Setelah itu Reina pun balik badan dan pergi.

Tatapan Erik jadi dingin, dia menggerutu. "Dasar wanita nggak punya hati."

Erik langsung menyusul dan meraih pergelangan tangan Reina.

"Kenapa Nona Reina begitu terburu-buru? Kita bisa berdiskusi lebih banyak tentang kamu dan Kak Revi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1532

    Sebelum Erik sempat bereaksi, Jess di sampingnya berkata."Jadi kamu putra sulung Keluarga Casco?"Saat Erik dan Maxime tadi bertengkar, Jess mencari nama Erik dan menemukan bahwa Erik adalah anak orang kaya raya.Erik baru sadar, barusan dia terlalu gegabah mencari gara-gara dengan Reina sampai lupa untuk menyembunyikan identitasnya.Suasana hati Jess jadi sangat rumit.Dia tersenyum pahit dan berkata, "Aku nggak menyangka bisa pergi kencan buta sama putra sulung Keluarga Casco."Erik menunduk seperti anak kecil yang melakukan kesalahan, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.Namun, Erik tidak berusaha keras karena dia pikir toh ini semua hanya untuk kesenangan semata.Jess tidak berkata apa-apa lagi, dia balik badan untuk membayar tagihan makan dan berjalan menjauh dari Erik.Awalnya Erik tidak peduli Jess akan tetap tinggal atau pergi, namun entah mengapa hati Erik terasa sesak dan pedih.Tiba-tiba ponselnya berdering, neneknya meneleponnya."Erik, gimana kencannya sama Jess

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1533

    "Nggak usah, terima kasih."Jess menjawab dengan dingin dan langsung menutup telepon.Dia bukan dari keluarga kaya raya seperti Keluarga Sunandar, tapi bukan berarti dia tidak bisa menghidupi dirinya sendiri.Jess adalah seorang gadis, kalau bukan karena dia jatuh cinta pada Morgan, buat apa dia dengan rela kerja bagai kuda dan melakukan semua hal kotor?Jess bahkan tidak keberatan dengan Morgan yang dulu terkapar tidak berdaya.Sejujurnya kalau orang yang dirawatnya bukan Morgan, Jess pasti tidak akan bertahan selama ini.Morgan bukan orang yang tidak peka. Apa mungkin pria sepertinya sungguh tidak sadar akan perasaan Jess padanya?Jess melihat wajahnya yang terpantul di jendela mobil dan baru sadar kalau wajahnya sudah basah oleh air mata.Dia tidak sedih karena Morgan tidak menyukainya, tapi sedih karena Morgan kemungkinan besar sudah tahu akan perasaannya, tapi malah mau mengenalkan pria lain padanya.Morgan di ujung telepon menatap ponselnya, entah mengapa dia juga merasa bersalah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1534

    Reina benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.Poin lebih pentingnya lagi adalah, anak sekecil Riki kenapa bisa menonton sinetron?Maxime langsung memanfaatkan kesempatan ini untuk menggenggam tangan Reina.Saat Reina hendak menariknya, Maxime berkata, "Nana, menurutku Riki benar. Coba mulai sekarang kita pelan-pelan pegangan tangan."Riki juga mengangguk berulang kali, "Yap! Menurutku ini ide bagus!"Reina mau menolak, tapi Riki terus menatapnya penuh harap, jadi Reina tidak punya pilihan selain menyetujuinya.Sepanjang perjalanan, punggung dan telapak tangan Reina berkeringat.Sesampainya di rumah, Reina buru-buru menarik tangannya.Maxime tidak mau melepaskan Reina dan berbisik."Nanti aja, tunggu Riki masuk kamar."Reina melihat Riki yang berjalan di depan menoleh, Reina pun setuju.Sesampainya di rumah, Brigitta dan yang lainnya menyambut Reina untuk mengambil pesanan barbeku mereka, saat itulah mereka melihat Reina dan Maxime bergandengan tangan.Gaby terkejut, "Nana, ingatanmu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1535

    "Kok gitu?" Reina bertanya sambil berjalan mengikuti mama Diera ke depan.Mungkin karena Reina sudah pernah berkomunikasi dengan mama Diera, Reina tidak merasa canggung.Mama Diera menghela napas, "Hahh, aku cerita tapi kamu jangan marah ya. Melisha mau menyerangmu dengan menyerang mama Bobby."Reina berhenti melangkah dan menatap mama Diera."Terus kok kamu nggak apa-apa?"Mama Diera tercekat, lalu mengangkat kedua jarinya untuk bersumpah, "Aku janji nggak mengkhianatimu, tapi selama setahun kamu menghilang, aku nggak bisa menyinggung perasaan Melisha. Jadi aku juga melakukan beberapa hal untuk menyenangkannya."Dulu mama Diera adalah orang yang bermuka dua, pergi ke pihak orang yang lebih kuat. Namun sekarang dia berada di kubu Reina.Mama Diera berbisik dan berkata, "Kamu lupa rahasia yang dulu kukasih tahu ke kamu? Aku sudah membocorkan semua rahasia yang kutahu, mana berani aku mengkhianatimu."Rahasia?Reina merasa begitu banyak hal yang dia lupakan.Reina terlihat tenang, tapi d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1536

    Reina mengangguk, "Sini, biar Mama peluk."Reina berlutut dan mengulurkan tangannya ke arah Riko.Wajah Riko menjadi lebih merah, dia berjalan mendekat Reina dengan malu-malu dan membiarkan Reina memeluknya."Mama sudah baikan? Apa ada yang nggak enak badan?" tanya Riko dengan penuh perhatian.Hati Reina terasa sangat hangat, "Sudah jauh lebih baik.""Kalau gitu, Mama sudah ingat aku dan Riki?" Riko agak gelisah.Reina merasa bersalah. Dia tidak mau mengecewakan anaknya, jadi dia berbohong, "Iya, sudah ingat sedikit."Setelah itu Reina menambahkan, "Kamu dan adikmu adalah kesayanganku. Aku pasti akan segera mengingat kalian."Mata Riko berbinar."Iya! Aku sudah tahu Mama pasti nggak akan melupakan kami. Mama 'kan mama terbaik di dunia."Hati Reina merasa masam.Dia merasa sangat bersalah pada anak-anaknya sekarang karena sudah melupakan mereka semua.Saat Riko sedang bicara, dia kembali melihat Melisha.Riko teringat ucapan Tommy dan bertanya, "Ma, bukannya rapat orangtua murid sudah s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1537

    Semua ibu menoleh dan Melisha pun berkata, "Nana, kamu ngapain sih? Kok mejanya diangkat? Kamu sengaja ya? Kami jadi kebentur nih.""Maaf, aku nggak bermaksud, nggak sengaja." Reina berkata dengan lembut, "Maaf."Pura-pura tidak sengaja, lalu minta maaf. Semua orang juga bisa.Para ibu tidak tahu harus berkata apa setelah melihat Reina minta maaf.Melisha juga kesal. Dia pikir dia akan lebih mudah menindas Reina yang lupa ingatan, tidak disangka ternyata situasinya tidak berubah."Nana, jelas-jelas kamu ini sengaja. Tapi ya sudahlah, kita semua 'kan murah hati." Setelah itu Melisha menyuruh para ibu untuk kembali melanjutkan aktivitas mereka.Reina tidak peduli, dia berhenti membantu dan beristirahat dengan santai di samping.Begitu melihat hal ini, dia pun sadar setiap orang sangat berbeda.Jika dirinya di posisi Reina, mana mungkin dia berani melawan Melisha terang-terangan seperti ini?Reina sangat beruntung punya suami seperti Maxime. Siapa yang tidak takut dengan CEO Grup Rajawali

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1538

    Sesampainya di rumah, Deron meminta orang menyelidiki situasinya.Setelah Reina menghilang, Melisha memimpin para ibu-ibu untuk sengaja mengucilkan Bobby dan mamanya.Saat Diera dan Bobby dikucilkan, karena pada dasarnya mereka berbeda dari Riko, mereka tidak bisa menerima kondisi hal itu dan akhirnya Bobby jatuh sakit.Mama Diera yang lebih luwes pun langsung sigap menjilat Melisha sehingga Diera bisa tetap bersekolah.Sedangkan mama Bobby terpaksa memindahkan Bobby ke sekolah lain yang sangat jauh dari rumah dan hanya merupakan sekolah biasa."Jadi ... mereka menderita karena aku?" Reina bertanya.Deron juga memberi tahu Reina bahwa dulu mama Bobby sangat membantunya.Reina sendiri punya masalah dengan Melisha.Deron mengangguk tanpa menyangkal, "Sepertinya begitu."Mama Bobby hanya orang biasa. Melisha pasti tidak kurang kerjaan meladeninya, Melisha melakukan ini semua hanya untuk melampiaskan amarahnya pada Reina.Reina merasa sedikit bersalah."Sayang sekali aku nggak ingat apa pu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1539

    "Maaf, dari tadi aku sibuk jadi baru lihat ponselku sekarang. Nana, syukurlah kamu sudah pulang, ayo kapan kita kumpul-kumpul? Aku ikut." Mama Bobby selalu sangat berterima kasih pada Reina yang sudah membantunya.Meski anaknya diusir, dia tidak keberatan dan tidak menyalahkan Reina.Setelah mendapat jawaban, Reina pun membuat temu janji di restoran dekat TK Riko besok.Keesokan paginya.Reina sudah tidak sabar untuk bertemu teman-temannya.Maxime mau mengantarnya, tapi dia menolak.Sesampainya di sana, ternyata mama Diera dan Sisca sudah sampai lebih dulu.Mama Bobby datang terlambat, terengah-engah dan berkata dengan malu-malu, "Maaf, anakku susah dibangunin pagi ini, jadi telat. Maaf ya menunggu lama."Reina menggeleng."Nggak apa-apa, sini cepat duduk."Sisca juga menimpali, "Ya, ya, kami semua paham kok situasimu saat ini.""Ya." Mama Bobby ikut mengangguk.Setelah semua datang, Reina meminta mereka untuk memesan, "Maaf ya selama ini aku sudah menghilang, hari ini aku yang traktir

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status