Share

Bab 1518

Author: Kacang Merah
Karena Maxime tidak bergeming meski sudah digigit, Reina pun bicara baik-baik.

"Maxime, tolong lepasin aku. Nggak peduli betapa baiknya hubungan kita dulu, tapi sekarang aku nggak bisa menerima kamu."

Reina panik dan bingung.

"Lepasin nggak? Aku marah nih." Reina merasa sangat tidak berdaya.

Melihat wajah Reina yang memerah, Maxime pun dengan enggan melepaskannya.

"Jangan marah."

Reina mengabaikan Maxime dan bergegas ke pintu untuk keluar.

Ketika pintu terbuka, terlihatlah si kembar mematung di depan pintu seolah tadinya sedang bersandar.

Wajah Reina jadi semerah kepiting rebus, "Riki, Riko, ngapain kalian nguping di sini?"

Riko langsung menggeleng, "Ma, jangan salah paham, kami cuma kebetulan lewat."

Riki juga berkata, "Ya, ya, kami cuma lewat kok, kamu nggak tahu kalau papa meluk mama."

Reina terdiam.

Sudahlah, tidak ada gunanya berdebat dengan si kembar. Reina pun bergegas pergi.

"Kalian jangan nakal."

Setelah bicara, Reina langsung ke ruang tamu di lantai bawah.

Alana menggandeng R
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Reall Noel
Reina... Reina.... Sebelum dan setelah hilang ingatan pun, kau tetap bersikap dingin terhadap Maxime. Padahal sudah seluruh nyawa Maxime berkorban untukmu. Thor sebenarnya apa yang ingin kau sampaikan dalam cerita ini? Kamu bingung sendiri ni Kykny
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1519

    Brigitta benar-benar tidak menyangka Revin yang selalu bersikap dingin ternyata punya sisi yang berbeda ketika masih kecil."Apa lagi?" Brigitta terus bertanya, sepertinya dia sangat penasaran dengan masa lalu Revin.Reina menceritakan semua cerita masa kecil yang diingatnya.Dulu Revin adalah anak yatim piatu, dia sangat kekurangan dan hidupnya sangat menyedihkan.Brigitta mendengarkan dalam diam dan mencoba mengerti kenapa Revin terus mengirim orang untuk mencari Reina sewaktu Reina menghilang.Keduanya sudah saling kenal sejak kecil dan Reina sangat baik pada Revin."Kasihan sekali Pak Revin waktu kecil? Apa orang tuanya nggak peduli padanya?"Begitu mengungkit orangtua Revin, kepala Reina terasa sangat sakit. Seakan ada suatu ingatan, tetapi Reina tidak bisa mengingatnya.Reina merasa ini pasti karena amnesianya. Mungkin sebelum amnesia, dia tahu sesuatu.Saat keduanya mengobrol, yang lain mulai bangun.Begitu Maxime tiba, ruang makan pun terasa dingin.Sisil merendahkan suaranya d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1520

    Kalimat ini membuat hati Reina langsung melunak.Dia langsung menjelaskan, "Riki, Mama cuma ngurus sesuatu sebentar kok. Kenapa kamu mikirnya Mama malah membuang kamu?"Darah lebih kental dari air, meski Reina tidak dapat mengingat anak-anaknya, hatinya otomatis luluh setiap anak-anaknya bertingkah manja.Riki menarik tangan Reina, "Memangnya Mama mau ngapain? Kok nggak ngajak aku dan Papa? Memangnya kami beban? Atau jangan-jangan ... Mama punya anak lain ya makanya nggak peduli lagi sama aku?"Kalimat Riki membuat hati Reina sangat pedih."Nggaklah, mana mungkin?""Kalau gitu aku dan papa ikut ya. Sebagai keluarga, 'kan sudah seharusnya kita selalu bersama." Riki terus merengek.Reina tidak punya pilihan selain setuju, "Ya sudah, ayo ikut."Riki langsung tersenyum, "Mama memang yang terbaik deh! Muah!"Kenapa Reina merasa seperti sudah ditipu Riki?Maxime dan Riki masuk ke mobil yang sama dengan Reina, supaya tidak diusir, keduanya bersikap sangat patuh, tidak berani bicara atau berge

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1521

    Sekarang Liane berfokus pada Reina, jadi dia tidak melarang Syena dan berpesan agar Syena belajar lebih banyak di perusahaan.Syena setuju dan sangat penurut.Sekretaris Liane agak tidak percaya ketika melihatnya pergi, "Apa Nona Syena sudah berubah? Kenapa hari ini penurut sekali?"Liane menyesap tehnya."Semoga ini semua bukan hanya sandiwara.""Semoga nggak. Lagi pula, Nyonya 'kan yang selama ini membesarkan Nona Syena," ucap sekretaris Liane."Ya."Liane mengangguk.Liane hendak minum lagi saat tiba-tiba dia terbatuk-batuk hebat. Jantungnya serasa ditekan oleh batu besar, membuatnya sangat sesak dan tidak nyaman."Nyonya baik-baik saja? Apa mau telepon dokter?" Sekretaris buru-buru bertanya.Liane menggeleng, "Nggak usah, ini penyakit lama. Aku nggak apa-apa.""Oke."Dulu Liane sangat menderita karena dijebak oleh paman dan saudara laki-laki keluarganya."Gimana situasi Morgan?" Liane kembali bertanya.Liane tidak tega melihat Syena dianiaya, jadi dia mengirim seseorang untuk menca

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1522

    Syena kembali ke tempat kerjanya dan tidak niat kerja. Dia fokus memikirkan apa yang harus dilakukan.Tidak mudah bagi Syena untuk melakukan sesuatu pada Reina, karena Maxime menjaga Reina 24 jam penuh.Tiba-tiba ponselnya berdering. Syena mengangkat ponselnya dan melihat Melisha yang sudah lama tidak ada kabarnya yang meneleponnya.Sejak Grup Rajawali diambil kembali oleh Maxime, Melisha sekeluarga tidak terlalu menonjolkan diri, namun Syena tahu bahwa mereka sudah bersatu di belakang layar untuk melawan Maxime.Syena mengangkat telepon itu, "Halo Melisha, lama nggak ketemu. Ada apa telepon?"Melisha pura-pura bersimpati."Aku sudah lihat beritanya di internet, kamu baik-baik saja?"Syena tentu saja tidak mau orang luar melihat kerentanannya, "Memangnya aku kenapa? Cuma cerai aja, 'kan?""Hahh ... Morgan tuh benar-benar deh. Masa begitu Reina pulang, dia langsung buru-buru ngusir kamu? Kok dia tega ya?""Kalau kamu telepon aku cuma buat bahas hal ini, mending kita nggak usah teleponan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1523

    Malam itu Tommy mimpi indah. Dalam mimpinya, Tuan Besar Latief dan semua orang di Keluarga Sunandar hanya menyukainya seorang.Riki dan Riko bahkan menjadi pengikutnya, "Bos Tommy, jangan tinggalkan kami ya.""Bos Tommy, kasihanilah kami, tolong terima kami."Leo dan Liam bahkan terlihat kotor seperti pengemis.Tommy tersenyum dan berkata, "Hmph! Mulai sekarang, kalian semua akan menjadi pelayanku.""Ya, ya, kami semua adalah pelayanmu, tolong jangan buang kami."Tommy terbangun sambil tertawa dalam tidurnya.Paginya dia sangat bersemangat berangkat sekolah.Teman-temannya bisa melihat Tommy begitu energik, mereka pun bertanya padanya apa yang terjadi.Tommy tidak menjawab, "Nggak usah tanya, pokoknya ada hal bagus deh."Setelah berkata demikian, dia berjalan dengan bangga di depan teman sekelasnya dan duduk di sebelah Riko.Riko masih hidup dalam mimpinya, lupa kalau faktanya dialah pengikut Riko."Riko, mulai sekarang kamu harus tunduk padaku!"Riko sedang sibuk di depan komputer pun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1524

    Riko tidak ingin banyak basa basi dengan Maxime, dia langsung menceritakan semua yang dikatakan Tommy padanya hari ini.Maxime terdiam beberapa saat lalu berkata, "Jangan khawatir, kita akan baik-baik saja.""Kamu harus melindungi mama." Yang paling Riko khawatirkan adalah Reina."Ya, pasti." Setelah itu, Maxime menambahkan, "Riko, kapan kamu mau menerimaku?"Ketika Riko mendengar ini, dia menarik napas dan terdiam lama, "Kita bahas nanti."Dia langsung menutup telepon.Sebenarnya Riko tidak memusuhi Maxime, hanya saja dia tidak nyaman mengakui Maxime sebagai ayahnya.Bagaimanapun, sejak kecil dia hidup bersama Reina.Maxime menatap ponselnya dan tersenyum.Maxime kemudian menghubungi bawahannya, "Mulai sekarang perkuat keamanan, terutama di sekitar Reina."Mereka tetap harus waspada.Mencelakai seseorang adalah hal yang mudah, kita tidak tahu kapan lawan akan menyerang.Maxime merasa dia tidak bisa duduk diam dan menunggu kematian."Awasi juga orang-orang Aarav."Jika Maxime punya buk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1525

    Kedua pria itu tidak memercayai sepatah kata pun dari ucapan Marshanda.Jovan jadi tidak sabar."Menurutmu kami masih bisa percaya kamu? Mending kamu keluar aja sana kalau nggak mau mati!"Dia tidak punya waktu untuk berurusan dengan wanita seperti Marshanda.Marshanda tidak pergi, tapi menatap Maxime, "Pak Maxime juga nggak percaya padaku?"Maxime menatapnya dengan acuh tak acuh, "Sudah kuingatkan ya, kalau sampai ternyata kejadian Nana ini ada hubungannya denganmu, kamu tunggu saja kematianmu."Marshanda merasa ngeri mendengarnya.Justru saat ini Marshanda sangat takut ingatan Reina pulih. Jadi ketika dia tahu Reina ada di rumah sakit, dia berusaha menemuinya."Pak Maxime, jangan khawatir. Aku benar-benar nggak akan menyakiti Nana, aku sudah berubah. Sekarang aku cuma mau melihat bagaimana keadaannya, boleh?"Suara perdebatan di pintu juga terdengar oleh Reina yang sedang berbaring di kamar rawat. Dia mengernyit bingung, lalu bangun dan berjalan ke pintu dan membuka pintu.Begitu men

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1526

    Marshanda tentu tahu Reina sengaja bicara dengan sinis, dia pun bersikeras berkata, "Sekarang aku nggak mau apa-apa, aku cuma mau menjalani kehidupan yang baik."Dia sebenarnya bukan benar-benar menyadari kesalahannya, tetapi karena telah mengalami terlalu banyak kesulitan dalam hidup, sekarang dia tidak berani untuk mengambil risiko lagi.Selama setahun ini, dengan bantuan Morgan, Marshanda sukses di industri hiburan dan benar-benar tidak mau menjalani kehidupan di kasta orang bawah lagi."Apa kamu datang ke sini hanya untuk memberitahuku hal-hal ini?" Reina bertanya.Marshanda mengangguk, "Selama kamu bersedia melepaskanku, aku janji nggak akan ganggu kamu lagi. Aku akan nurut sama kamu, apa pun yang kamu katakan.""Nggak perlu begitu, aku juga nggak bisa janji apa pun padamu, jadi kamu boleh pergi," sahut Reina dengan dingin.Reina masih tidak yakin apa yang sudah dilakukan Marshanda padanya, jadi tentu dia tidak akan memaafkannya begitu saja.Marshanda pikir Reina masih berhati lem

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2243

    Mendengar perkataan mereka, Aarav marah bukan main.Dia dengan susah payah mendapatkan informasi bahwa pemerintah akan mengambil alih tanah itu. Setelah itu terjadi, harganya tidak akan terhitung.Jika dia menyerahkannya begitu saja, bukankah ini akan menguntungkan Maxime?Dia tidak boleh melakukannya."Joanna, Max, begini saja, aku benar-benar ingin berbakti kepada nenek moyangku. Aku bisa menambahkan sejumlah uang dari harga aslinya, bagaimana?"Maxime menatapnya. "Mana boleh. Om itu keluargaku, mana mungkin aku ngambil uang dari Om?""Ngapain bilang begitu. Lebih baik perjelas saja semuanya. Begini saja, bagaimana kalau aku tambah dua puluh miliar?" kata Aarav.Maxime menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa.Sudut mulut Aarav sedikit tertarik, dia segera mengubah kata-katanya, "Aku cuma bercanda, seratus miliar?"Seratus miliar?"Maxime mendapatkan ini hanya dengan menelepon dan bicara singkat.Dia mengetuk-ngetukkan jari-jarinya dengan pelan ke meja.Aarav sedikit terganggu, ingin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2242

    "Nggak usah terburu-buru mau memperluas makam keluarga. Kita harus minta orang buat periksa tempat itu, biar lebih aman," kata Aarav.Maxime melanjutkan perkataannya, "Dari apa yang Om katakan, Om kenal sama orang ahli?"Aarav mengangguk. "Ya, aku kenal satu orang. Dia yang mengurus pemakaman Ayah dulu."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Max, kalau kamu percaya padaku, bagaimana kalau kamu serahkan semua ini padaku?"Maxime menunjukkan ekspresi kesulitan.Dia sangat mengenal om-nya satu ini.Joanna juga merasakan sesuatu yang tidak biasa ketika melihat putranya tiba-tiba berbicara baik-baik dengan Aarav.Dia menyela, "Kak, anakku beli tanah itu dengan harga mahal, tapi kamu bilang ingin mengurusnya. Rasanya kurang etis."Aarav meringis."Joanna benar. Begini saja, aku akan kasih setengah dari harga itu, Max kasih surat-surat tanahnya kepadaku. Aku akan atur pekerja buat ngurus konstruksinya. Masalah biaya pembangunan serahkan padaku."Maxime mendengus dingin dalam hati.Dia ingi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2241

    Maxime sudah meminta, bagaimana mungkin Obin tidak setuju?"Kalau Pak Maxime memang menginginkannya, aku bisa kasih secara gratis." Obin berkata sambil tersenyum, sangat murah hati."Nggak perlu. Aku bakal beli dengan harga sepuluh kali lipat lebih tinggi dari harga pasar," kata Maxime.Obin terkejut saat mendengar ini."Sepuluh kali lipat?""Ya.""Nanti Pak Maxime rugi besar. Nggak ada yang bagus dari sebidang tanah itu," kata Obin."Jangan khawatir, aku nggak akan rugi, Pak Obin juga nggak akan rugi," kata Maxime.Obin tidak ragu-ragu lagi setelah Maxime mengatakan itu. "Baiklah, aku akan lakukan seperti apa yang kamu katakan."Maxime menutup telepon dan meminta bawahannya mengurus kontrak dan yang lainnya.Setelah bekerja hari itu.Maxime membawa Reina dan yang lainnya kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel sangat gembira saat mendengar bahwa Maxime mendapatkan sebidang tanah itu.Joanna yang menyaksikan ini merasa sangat aneh. Jelas-jelas dia sudah memberitahu Max, kenapa Ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2240

    Di ujung telepon, Obin menghela napas dan melanjutkan, "Kamu juga tahu sendiri, om mu bukan orang yang mau rugi, tapi dia mau beli tanah itu dengan harga mahal. Aku merasa ada yang janggal dengan hal ini."Obin tahu bahwa Maxime dan Aarav tidak memiliki hubungan yang baik, jadi dia mengatakannya dengan gamblang."Ya, lalu?""Aku mengabaikannya dan nggak ingin mengabulkan keinginannya." Obin sedikit kesulitan. "Hari ini ayahmu juga mendatangiku. Aku nggak tahu harus bagaimana, jadi menolak kedatangannya di depan perusahaan."Obin berbicara dengan sopan kepada Maxime.Namun, Maxime tahu bahwa ayahnya memiliki sedikit konflik kecil dengan Obin sebelumnya. Itulah sebabnya Obin tidak bersedia menemuinya."Pak Obin, terserah apakah kamu akan menjual tanah itu atau nggak. Nggak perlu mempertimbangkan banyak hal, jual saja kalau memang mau.""Tapi ....""Jangan pedulikan soal ayahku.""Ya, baiklah." Obin akhirnya merasa lega.Dia sempat khawatir Daniel akan mengadu kepada Maxime.Maxime meliha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2239

    Aarav memasang sikap sangat murah hati.Daniel menggelengkan kepalanya. "Kak, kenapa bilang begitu. Dalam surat wasiat, Ayah bilang mau kasih properti itu buat kamu, jadi aku nggak mungkin berebut denganmu buat dapat properti itu."Aarav menggenggam cangkir di tangannya dan menghela napas dengan kepala tertunduk."Intinya aku sudah bikin Ayah kecewa. Ayah kasih semua hartanya kepadaku karena khawatir dengan masa depanku. Ayah takut aku nggak bisa dapat uang dan hidup susah."Dia menatap Daniel dengan mata berkaca-kaca."Daniel, Max sangat kompetitif dan punya perusahaan besar. Sayang sekali putraku nggak berguna. Dia tiap hari cuma di rumah dan nggak melakukan apa pun. Dia cuma bisa senang-senang. Aku nggak tahu kalau tua nanti bakal hidup seperti apa."Mendengar Aarav mengatakan ini, mata Daniel dipenuhi dengan rasa sakit."Kak, jangan bilang begitu, jangan mikir aneh-aneh. Kita ini keluarga, mana mungkin aku diam saja saat melihat keluarga kalian terpuruk?"Aarav mengangguk kuat-kuat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2238

    Reina menutup telepon dan memberitahu ayah mertuanya, Daniel, tentang penyebab kejadian itu.Namun, Daniel tidak setuju dengan tindakan Riko."Meskipun Tommy melakukan sesuatu yang salah, tapi dia mengincar orang lain, bukan Riko. Kalau hal semacam ini terjadi lagi, minta Riko melihat saja, nggak usah ikut campur."Apa yang dia katakan benar-benar memancing kemarahan Reina.Reina balik bertanya pada Daniel, "Ayah, apa Ayah ingin Riko tumbuh besar dan menutup mata saat melihat orang lain berbuat jahat?"Daniel tercekat.Reina melanjutkan, "Menurutku Riko nggak melakukan sesuatu yang salah, cuma kali ini caranya saja yang kurang tepat. Dia harusnya nggak nendang Tommy begitu saja. Aku sudah memberitahunya."Setelah mengatakan itu, dia tidak menunggu Daniel menjawab dan menutup telepon lagi dengan alasan dia harus bekerja.Daniel berdiri di ambang pintu dengan suasana hati yang murung.Bagaimana bisa hari ini ada dua orang yang tidak mendengarkannya dan malah berdebat dengannya?"Nggak be

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2237

    Benar saja, setelah Aarav menutup telepon, Daniel mulai menanyai Joanna."Kakak bilang katanya cucu-cucu kita berkelahi? Apa yang terjadi?""Berkelahi?" Jantung Joanna berdegup kencang. "Riko sama Riki terluka nggak?""Kedua cucumu baik-baik saja, yang terluka cuma Tommy. Kudengar, itu karena Riki sama Riko menolong murid lain dan malah ganggu Tommy." Daniel mengerutkan kening. "Kamu harus bicara baik-baik sama anak-anak. Bagaimanapun, mereka itu saudara, kenapa malah menggertak saudara sendiri demi bantu orang lain?"Joanna sangat marah ketika mendengar perkataan Daniel.Namun, dia memaksa dirinya untuk tidak marah.Dia mencibir, "Riko sama Riki itu anak yang paling pengertian dan berperilaku baik, jadi kenapa dia bisa ganggu Tommy hanya demi membela orang luar? Harusnya kamu tanya ini sama Aarav.""Tommy itu tumbuh sama Ayah dan dimanja sama orang tuanya. Dia sombong dan mendominasi, nggak aneh kalau dia dipukuli.""Untungnya Riko sama Riki baik-baik saja. Katakan sama kakakmu, kalau

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2236

    Ketika Joanna mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan langsung mencibir, "Pak Obin bukannya nggak kenal sama kamu, tapi dia nggak mau menggubrismu."Joanna meregangkan punggungnya."Kamu ingat saat kamu pergi ke luar negeri dan bersenang-senang di sana? Pak Obin butuh bantuan, tapi dia nggak bisa menghubungiku, jadi dia menemuimu. Tapi, kamu bahkan nggak mau dengar apa yang mau dia katakan."Ini sudah lama sekali, Daniel tentu saja melupakannya."Apa ada hal seperti itu?" Daniel sedikit canggung.Joanna memutar matanya ke arahnya. "Ingatanmu itu hebat sekali, selalu melupakan apa pun yang nggak menguntungkanmu."Daniel dipermalukan olehnya, tetapi dia tidak merasa harga dirinya hancur seperti sebelumnya.Dia juga tahu bahwa sekarang dia tengah memohon bantuan."Itu salahku. Kamu bisa minta Pak Obin menemuiku nggak? Sekalian biar aku minta maaf sama dia," kata Daniel.Joanna bingung saat melihat Daniel seperti ini. "Daniel, kamu mau apa sebenarnya? Kenapa hari ini kamu hormat beg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2235

    Melisha sangat marah ketika mengetahui bahwa putranya benar-benar diganggu. Dia mengambil tisu dan menghapus noda air mata di wajah Tommy. "Nggak usah nangis, kamu mau jadi apa nangis begitu."Tommy segera menutup mulutnya ketika mendengar ibunya memarahinya."Berani sekali mereka ganggu kamu. Aku akan membuat mereka menerima akibatnya."Melisha diam-diam memutuskan untuk memberi pelajaran kepada anak-anak Reina.Setelah Tuan Besar Latief meninggal, keluarga dari pihak Aarav sering diremehkan. Saudara dan kerabat lebih berpihak ke keluarga Daniel.Itu bukan karena Maxime telah mencuri Grup Sunandar dari mereka!Sekarang, Maxime bahkan menggabungkan Grup Sunandar ke dalam IM Group yang dia dirikan.Siapa yang bisa menjamin kalau Maxime tidak melakukan trik untuk menutup kekurangan IM Grup dengan menggunakan dana dari Grup Sunandar?Melisha makin kesal saat mendengarnya."Hmm." Tommy mengangguk berkali-kali.Sekembalinya ke rumah, Melisha mencari Aarav.Di dalam ruang kerja.Aarav sedang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status