Share

Bab 1464

Penulis: Kacang Merah
Darah di sekujur tubuh Reina langsung membeku dan detik berikutnya, dia membuka mulutnya dan menggigit lengan Maxime.

Lengan Maxime terasa sakit dan dia menarik napas dalam-dalam.

"Nana!"

Reina membuka mulutnya sedikit, "Lepaskan. Kalau kamu nggak keluar, aku akan bersikap kasar padamu!"

Dihadapkan tatapan dingin Reina, Maxime pun perlahan melepaskan tangannya.

"Setelah kamu baikan, periksalah di internet. Aku benar-benar nggak bohong padamu."

Setelah Maxime selesai bicara, dia pergi.

Setelah Maxime pergi, Reina langsung menutup pintu kaca balkon.

Sekarang kepalanya tidak lagi terlalu sakit, dia mengeluarkan ponselnya dan tanpa sadar mencari nama Maxime.

Informasi tentang Maxime langsung muncul. Dia adalah mantan CEO Grup Rajawali dan pernah menikah, tapi informasi tentangnya sangat sedikit.

Maxime memang benar adalah kakak Morgan.

Reina mencari informasi tentang dirinya dan Maxime. Benar saja, akhirnya dia menemukan berita tentang mereka berdua.

Berita itu persis seperti yang dikataka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Visitor
Semakin di bacara, semakin banyak bab nya... aku Tau orang nulis cerita bentuk novel itu bagus, bahkan di pungut biaya pun tidak mengapa, tapi klo ceritanya mutar” terus jadi nilai keindahan karya tulisnya bakalan menurun, mohon lah di persikat, tdk di bacapun udah terlanjur...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1465

    Reina tidak menggerakkan sendoknya, wajahnya terlihat tidak senang."Ada apa?" Morgan bertanya.Reina menyerahkan ponselnya pada Morgan, "Kak Morgan, aku mencari banyak berita tentang aku dan Maxime di Internet. Dia nggak bohong, sebaliknya semua hal yang kamu kasih tahu aku malah terkesan palsu."Gerakan tangan Morgan yang sedang menyendokkan lauk ke piring Reina pun terhenti."Nana, sebenarnya ada beberapa hal yang sengaja nggak aku ceritakan. Ini demi kebaikanmu," jelas Morgan.Reina menatapnya dengan bingung, "Boleh nggak jujur aja sama aku? Aku nggak mau jadi seperti orang bodoh dan nggak tahu apa-apa."Mata Reina memerah."Lebih baik ngomong jujur sama aku, daripada membohongiku seperti ini sekarang."Morgan meletakkan sendoknya dan mulai bercerita."Maxime benar. Kamu memang menikah dengannya dan punya anak."Reina sudah yakin akan hal ini, tapi dia tetap terhenyak saat mendengarnya dari mulut Morgan."Terus?""Kamu sudah bercerai. Dia punya seseorang yang dia sukai dan dia ngga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1466

    Reina sudah sampai di pintu.Syena langsung mematung seolah melihat hantu."Reina ... Kamu ... kamu benar-benar masih hidup?"Syena terkejut, kemarahannya pada Marshanda sampai ubun-ubun, kenapa Marshanda tidak mengenyahkan wanita pembawa sial ini?Mungkin karena Reina melihat seseorang yang familiar baginya tapi tidak dapat mengingatnya, kepala Reina pun kembali terasa sakit dan mau pecah.Morgan tidak menyangka Reina akan keluar. Sebelum dia bisa menghentikannya, Syena langsung melabrak Reina."Reina! Kamu ini yah kenapa nggak mati-mati sih? Kamu masih mau merayu suamiku? Kamu sendiri sudah punya suami dan anak, kenapa kamu begitu nggak tahu malu?"Merayu suaminya?Reina menatap Morgan dengan tatapan kosong.Morgan bergegas meraih pergelangan tangan Syena, lalu menjelaskan pada Reina, "Nana, jangan dengarkan omong kosongnya. Pernikahan kami nggak sah, bahkan kami nggak punya akta nikah. Pernikahan kami hanya pernikahan bisnis dan hanya untuk ditunjukkan pada publik."Ketika Syena men

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1467

    Ekki menghela napas, "Menurutku sih dia itu sakit jiwa."Reina terdiam.Melihatnya seperti ini, Maxime bertanya lagi, "Aku sudah menyiapkan banyak makanan untukmu di dalam mobil. Apa kamu mau makan? Waktu penerbangan kita ke Negara Chines cukup lama."Reina menggeleng."Nggak perlu."Dia tidak lagi melawan dan bertekad kembali ke Negara Chines untuk melihat apa lagi yang disembunyikan Morgan padanya....Saat ini di Kota Simaliki.Riki sudah memberi tahu kabar baik pada orang-orang di sekitarnya bahwa Reina sudah ditemukan.Di dalam Vila Magenta, Jovan, Alana dan Sisil bergegas mendekat."Riki, kamu nggak bohong, 'kan? Nana benar-benar akan pulang?" Alana bertanya dengan penuh semangat.Riki mengangguk berulang kali, "Tentu saja, mana mungkin aku bohong untuk hal semacam ini?"Riko juga berkata, "Aku mencari di kota tempat mama berada kemarin dan aku benar-benar melihatnya di kamera pengintai. Dia memang baik-baik saja."Ucapan Riko memang lebih berbobot. Semua orang sangat senang dan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1468

    Maxime menghampiri, "Masuklah dulu, ada banyak hal yang terjadi. Sekarang Reina lupa ingatan."Lupa ingatan?Mereka semua tercengang.Reina juga sedikit menyesal, "Maaf, aku ...""Nana, ayo masuk dan duduk. Kenapa kamu minta maaf pada kami? Kami semua sudah seperti saudara kandungmu." Alana buru-buru meraih tangannya, "Sini, kalau memang nggak ingat, nggak apa-apa, pikirkan saja perlahan, kalaupun benar-benar lupa, mari kita saling mengenal lagi.""Ya, ya, kita bisa saling mengenal lagi."Perabotan di ruang tamu dan dekorasi rumah masih sama seperti sebelumnya.Maxime tidak memindahkan apa pun dari tempat ini sejak Reina menghilang.Suasana rumah yang terasa begitu hangat ini membuat kepala Reina terasa sakit, beberapa memori pun terlintas di benaknya.Reina takut rasa sakit dan tidak berani terus memikirkannya, jadi Alana mengajaknya untuk duduk.Kemudian, Reina menatap semua orang yang mulai memperkenalkan diri."Bos, aku Sisil, tangan kananmu. Aku sudah bekerja denganmu ..." Sisil m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1469

    Apa yang membuat Syena semakin terhina adalah kata-kata Morgan berikutnya, "Apa kamu tahu kenapa aku minta kamu mempertahankan anak itu?"Syena menggeleng pelan, "Kenapa?""Karena aku mau membalas dendam Nana! Kamu 'kan yang sudah menyakiti anaknya? Aku juga mau kamu merasakan ketika anakmu disakiti!" Morgan terlihat seperti raja neraka.Seluruh tubuh Syena gemetar. Meski dia tidak menyukai Talitha, dia tetap melahirkan Talitha."Morgan, tega banget kamu?"Hingga saat ini, Syena menyadari bahwa dia tidak mengenali Morgan sama sekali."Talitha masih sangat kecil, jangan sakiti dia!""Oh ... jadi kamu juga bisa sayang sama anak kecil?" Morgan bertanya balik.Syena terdiam.Melihat Syena diam, Morgan meminta seseorang untuk melepaskan ikatannya, "Sekarang kamu akan patuh?"Syena tidak berani melawan orang ini lagi."Apa Reina yang memintamu melakukan ini?" Syena masih menyukai Morgan, dia hanya bisa membohongi dirinya sendiri bahwa semua yang dilakukan Morgan karena hasutan Reina."Kamu m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1470

    Maxime langsung menjawab telepon, "Ya Bu, ada apa?""Morgan sudah pulang. Aku rasa ada yang nggak beres dengannya. Tolong bantu aku awasi dia saat kamu ada waktu luang," kata Joanna.Maxime hanya mendengarkan, dia tidak memberitahu Joanna yang sebenarnya."Ya, aku ngerti."Setelah menutup telepon, dia melihat semua orang bersantai di ruang tamu bersama Reina, tanpa ada yang berniat untuk pergi."Apa kalian akan tinggal di sini hari ini?" Maxime pun bertanya dengan nada sedikit dingin.Seandainya mereka tahu cara membaca mata orang, mereka pasti tahu bahwa sudah waktunya untuk pergi, tapi mereka semua justru berkata serempak, "Ya, kami punya sudah memikirkannya. Nanti kami akan minta bibi pembantu menyiapkan selimut supaya kita semua bisa tidur di ruang tamu."Reina tidak menolak suasana yang begitu hangat ini.Suasana hati Maxime makin buruk. Setelah akhirnya menemukan Nana dan membawanya pulang, mereka berdua bahkan belum punya waktu untuk berduaan.Dia mau mengusir orang-orang ini, t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1471

    "Nana, satu hal lagi. Ibu kandungmu adalah Liane. Dia juga pasti tahu tentang kepulanganmu." Alana melanjutkan, "Kamu harus bersiap kalau dia datang mengunjungimu."Alana juga memberi tahu Reina apa yang sudah dilakukan Liane pada Reina dan Riko sebelumnya, berharap Reina memahami situasinya.Reina mengangguk, "Oke, aku sudah menghafal semua yang kamu katakan semalam.""Oke, selanjutnya terserah kamu ya," ucap Alana.Benar saja, Joanna dan Liane juga tahu bahwa Reina sudah kembali dengan selamat.Begitu matahari terbit, Liane bergegas ke Vila Magenta tapi dihentikan di depan pintu oleh satpam."Maaf Bu Liane, nggak ada yang bisa masuk tanpa izin bos kami."Liane berujar dengan cemas, "Tolonglah, putriku ada di dalam."Satpam berpura-pura bingung, "Putri? Bukannya putrimu Syena? Dia ada di kediaman utama Sunandarm 'kan sekarang?"Liane tercekat.Liane menelepon Maxime, tapi tidak ada yang menjawab.Sekretaris di sampingnya pun berkata, "Itu pasti keputusan Maxime. Nggak mungkin satpam b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1472

    Di mata si sekretaris, Liane selalu menjadi wanita yang kuat dan tidak layak menerima perlakuan dingin seperti itu.Sekretaris itu hanya bisa bersimpati dan mengikuti Liane masuk ke rumah.Saat Joanna dan Liane datang, Reina serta yang lainnya hendak menyiapkan sarapan.Tak lama kemudian, terdengar suara anak-anak rusuh di luar.Liam dan Leo sangat suka berceloteh, kedua anak itu sangat bersemangat."Nana." Joanna berjalan ke ruang tamu dan berteriak pada Reina yang sedang sibuk dengan Sisil dan yang lainnya di dapur.Reina menoleh menatap wanita berpakaian elegan itu, lalu menatap dua anak kecil yang sangat imut di sisi wanita itu.Alana langsung mengingatkannya, "Ini adalah ibu Maxime, ibu mertuamu."Pantas saja Reina merasa familiar. Dulu waktu masih kecil, dia pergi ke Keluarga Sunandar dan bertemu Joanna beberapa kali.Dia tersenyum pada Joanna tapi malu untuk memanggilnya.Joanna tidak melihat sesuatu yang aneh pada Reina, dia meminta pengasuh untuk maju bersama kedua cucunya, "A

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2236

    Ketika Joanna mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan langsung mencibir, "Pak Obin bukannya nggak kenal sama kamu, tapi dia nggak mau menggubrismu."Joanna meregangkan punggungnya."Kamu ingat saat kamu pergi ke luar negeri dan bersenang-senang di sana? Pak Obin butuh bantuan, tapi dia nggak bisa menghubungiku, jadi dia menemuimu. Tapi, kamu bahkan nggak mau dengar apa yang mau dia katakan."Ini sudah lama sekali, Daniel tentu saja melupakannya."Apa ada hal seperti itu?" Daniel sedikit canggung.Joanna memutar matanya ke arahnya. "Ingatanmu itu hebat sekali, selalu melupakan apa pun yang nggak menguntungkanmu."Daniel dipermalukan olehnya, tetapi dia tidak merasa harga dirinya hancur seperti sebelumnya.Dia juga tahu bahwa sekarang dia tengah memohon bantuan."Itu salahku. Kamu bisa minta Pak Obin menemuiku nggak? Sekalian biar aku minta maaf sama dia," kata Daniel.Joanna bingung saat melihat Daniel seperti ini. "Daniel, kamu mau apa sebenarnya? Kenapa hari ini kamu hormat beg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2235

    Melisha sangat marah ketika mengetahui bahwa putranya benar-benar diganggu. Dia mengambil tisu dan menghapus noda air mata di wajah Tommy. "Nggak usah nangis, kamu mau jadi apa nangis begitu."Tommy segera menutup mulutnya ketika mendengar ibunya memarahinya."Berani sekali mereka ganggu kamu. Aku akan membuat mereka menerima akibatnya."Melisha diam-diam memutuskan untuk memberi pelajaran kepada anak-anak Reina.Setelah Tuan Besar Latief meninggal, keluarga dari pihak Aarav sering diremehkan. Saudara dan kerabat lebih berpihak ke keluarga Daniel.Itu bukan karena Maxime telah mencuri Grup Sunandar dari mereka!Sekarang, Maxime bahkan menggabungkan Grup Sunandar ke dalam IM Group yang dia dirikan.Siapa yang bisa menjamin kalau Maxime tidak melakukan trik untuk menutup kekurangan IM Grup dengan menggunakan dana dari Grup Sunandar?Melisha makin kesal saat mendengarnya."Hmm." Tommy mengangguk berkali-kali.Sekembalinya ke rumah, Melisha mencari Aarav.Di dalam ruang kerja.Aarav sedang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2234

    Tommy menelan ludah, tetapi tidak berani mengatakan yang sebenarnya pada Melisha."Ma, aku memang jatuh sendiri, ini nggak ada hubungannya sama orang lain."Dia tidak bisa diremehkan oleh Riko dan Riki, apalagi ada banyak gadis di sini.Bagaimana mungkin dia mengandalkan ibunya saat menghadapi masalah? Dia tidak ingin dianggap anak mami oleh mereka.Melisha terpaksa harus berhenti saat melihat Tommy tidak bersedia mengatakan apa pun."Kenapa kamu ceroboh sekali. Lain kali hati-hati.""Ya." Tommy mengangguk.Setelah itu. Melisha membawanya pergi.Saat Tommy berjalan pergi, dia tidak lupa untuk menoleh ke arah Riko dan Riki.Saat ini, Reina juga baru sampai dan kebetulan melihat Tommy dan Melisha pergi.Dia bergegas ke depan. "Riko, Riki, kalian baik-baik saja?"Dia khawatir anak-anaknya diganggu oleh Melisha.Kedua anak kecil itu menggelengkan kepala dan berkata serempak, "Kami baik-baik saja."Baru setelah itu Reina menghela napas lega.Wajah Ririn mengembang dengan senyuman saat melih

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2233

    Sejujurnya, Riki tidak tahu persis apa arti dari perkataan Riko, tetapi dia punya firasat bahwa itu benar.Sudut mulut Tommy bergerak pelan. Dia hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba melihat seseorang yang tidak asing."Mama, hiks ...."Ternyata Melisha datang menjemputnya.Riko dan Riki saling berpandangan dan keduanya mengerutkan kening.Riki berdecak, "Sudah besar, tapi masih mengadu saat diganggu. Ckck, nggak tahu malu."Wajah Tommy membeku, lupa untuk bersikap menyedihkan.Melisha tidak tahu apa yang telah terjadi dengan Tommy. Namun, melihat Tommy berdiri di depan Riki dan Riko dalam keadaan baju penuh debu dan wajah kotor, dia bergegas maju."Nak, kamu kenapa? Kenapa kamu nangis? Siapa yang mengganggumu?"Mata Melisha menatap dingin ke arah Riki dan Riko saat mengatakan ini.Riko tidak takut padanya dan balik menatapnya.Tatapan mata yang dingin dan gelap itu membuat Melisha sedikit takut. Anak ini benar-benar mirip dengan ayahnya, Maxime.Tommy ingin mengomel, tetapi saat dia te

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2232

    Dalam perjalanan pulang, Reina sekalian menjemput Riko dan Riki.Di dalam sekolah dasar.Sekolah baru saja berakhir dan anak-anak mengemasi tas mereka, bersiap-siap untuk pulang.Ketika Tommy tiba di sekolah barunya, dia mengira semua orang akan melayaninya seperti di taman kanak-kanak. Namun, dia tidak menyangka bahwa semua anak mengelilingi Riko dan Riki.Dia sangat gelisah. Setelah mengemasi tas sekolahnya, dia melihat Alfian sedang menunggu Riko dan Riki. Dia berjalan ke arahnya dan memukul pundaknya dengan keras."Peliharaan yang baik nggak akan ngalangin jalan."Alfian langsung cemberut. "Siapa katamu?""Aku bilang sama yang jawab." Dagu Tommy terangkat tinggi, menunjukkan ekspresi seperti menantang Alfian.Alfian benar-benar tidak berani melakukan apa pun padanya. Bagaimanapun juga, perusahaan dan keluarganya masih berhubungan dengan Tommy.Dia menahan amarahnya dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi.Tommy menjadi makin senang dengan situasi ini. Dia bahkan menjulurkan lidahn

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2231

    Mendengar suara Morgan, kekhawatiran di hati Joanna akhirnya menghilang."Di negara mana kamu sekarang?" tanyanya.Di ujung telepon, Morgan berkata, "Aku ingin bebas, kalian nggak perlu tahu aku ada di mana. Jangan menghubungiku lagi untuk sementara waktu. Ketika aku ingin menghubungi kalian, aku pasti akan melakukannya."Joanna menggenggam ponsel dengan erat, kesedihan terlihat jelas di matanya."Kalau begitu, setidaknya kasih tahu Ibu kamu ada di mana.""Kalau aku bilang, kalian pasti akan datang, jadi lebih baik aku nggak bilang." Morgan melanjutkan, "Sudah, aku tutup dulu teleponnya."Joanna hendak mengatakan sesuatu yang lain, tetapi panggilan sudah dimatikan secara sepihak.Dia menghela napas panjang. "Dia kenapa sebenarnya? Pergi ke luar negeri, tapi nggak mau bilang dia pergi ke mana."Daniel pun menjadi tenang, tidak lupa menghiburnya, "Wajar saja kalau pria suka bepergian. Sudah, nggak usah khawatirkan dia."Joanna menatapnya dengan tatapan kosong. "Dia begini pasti mewarisi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2230

    "Ini darah Morgan." Maxime berbicara dengan perlahan.Mata Reina dipenuhi dengan keterkejutan. "Apa?""Aku mengurungnya. Barusan aku menemuinya dan menghajarnya lagi." Maxime menjelaskan.Lagi ....Reina hanya tahu bahwa hilangnya Morgan ada hubungannya dengan Maxime, tetapi dia tidak tahu bahwa Maxime juga memukuli adiknya sendiri."Bukannya dia lagi nggak sehat? Kamu memukulinya, bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu padanya?" Reina sedikit khawatir.Maxime mendengus dingin sebelum berkata, "Dia beruntung kalau sampai terjadi sesuatu dengannya."Reina terdiam, tidak tahu apa yang harus dia katakan."Sudah, aku sudah mengatakan semuanya, jadi jangan marah dan tidurlah. Aku akan memelukmu biar kamu nggak mimpi buruk lagi." Maxime berkata dengan suara hangat.Reina mengikutinya ke tempat tidur, tetapi tetap tidak bisa tidur setelah berganti posisi berkali-kali.Maxime menariknya ke dalam pelukannya. "Kenapa?""Aku nggak bisa tidur," kata Reina.Maxime menunduk dan mencium alisnya. "Ngg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2229

    Kediaman Keluarga Andara.Reina mengalami mimpi buruk lagi. Ketika terbangun dari mimpi buruknya, dia secara naluriah memeluk Maxime di sampingnya.Namun, tangannya yang terulur tidak meraih apa pun.Reina menyalakan lampu di samping tempat tidur dan menyadari bahwa Maxime tidak ada di sampingnya."Pergi ke toilet?" Reina sedikit bingung dan melihat ke arah toilet, lampu di sana juga tidak menyala.Dia jadi sulit tidur dan sedikit takut karena Maxime tidak ada. Dia langsung bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke luar.Ketika masuk ke aula, tidak ada lampu yang menyala. Rumah dalam keadaan gelap gulita.Maxime juga tidak ada di sini, kemana dia pergi selarut ini?Reina ingat bahwa mereka berdua tidur bersama, apakah ada sesuatu yang terjadi di kantor?Saat dia bertanya-tanya, pintu depan dibuka dari luar. Bersamaan dengan itu, lampu-lampu juga dinyalakan.Maxime mengenakan jas hitam, berdiri di ambang pintu. Saat mendongak, kebetulan dia melihat Reina berdiri di tangga."Kenapa kamu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2228

    Maxime tidak tahan saat melihat sikap Joanna yang seperti ini. Dia akhirnya berbicara, "Ya, aku bakal bantu cari. Ibu pulanglah.""Ya, ya." Baru setelah itu Joanna melepaskan tangannya, lalu melangkah masuk ke dalam mobil.Mobil melaju menjauh.Maxime hanya berdiri di sana.Reina berjalan ke sisinya. "Lepaskan Morgan."Dia tahu bahwa Morgan pasti sudah sangat menderita akhir-akhir ini, jadi dia tidak akan berani melakukan apa pun padanya.Dia awalnya mengira Maxime akan setuju, tetapi dia menoleh ke arah Reina. "Melepaskannya? Apa kamu bercanda?"Morgan telah melakukan sesuatu yang lebih buruk dari binatang. Dia sudah sangat berbelas kasihan karena tidak merenggut nyawanya.Reina sedikit bingung saat mendengar itu. "Tapi ibumu ....""Kamu nggak perlu khawatir soal Ibu. Kamu harus tahu, nggak peduli siapa pun yang nyakitin kamu, aku bakal selalu ada di pihakmu."Maxime berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Apa yang aku katakan pada Riki sama Riko barusan semuanya benar. Kamu itu orang ya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status