Share

Bab 1434

Penulis: Kacang Merah
Para karyawan di perusahaan tidak menyangka Reina akan berani mengesampingkan pekerjaan yang mereka berikan dan mengadu pada bos.

Setelah mendengar ucapan Reina, bos itu pun kembali membaca dokumen tersebut.

Memang benar, hasil kerja Reina melampaui hasil kerja anak magang.

Dia mengangkat matanya dan menatap Lysia, "Lysia, apa-apaan ini? Kenapa kalian ngasih kerjaan kalian ke orang lain?"

"Kalau memang begitu, ngapain aku gaji kalian? Mending aku gaji satu orang aja."

"Atau, kalian akan ngasih gaji kalian ke nona ini?"

Wajah Lysia seketika jadi pucat pasi.

"Bos, tolong dengarkan penjelasanku. Tadi aku ngasih tahu rekan-rekan kalau beban kerja mereka terlalu berat, mereka bisa bagi beban ke Reina."

Bos menjadi semakin marah, "Semua tugas perusahaan kita sudah diatur. Nona ini saja bisa menerjemahkan dua dokumen dari pagi sampai siang. Kenapa mereka nggak bisa menyelesaikan beban kerjanya sendiri? Sepertinya aku perlu mengevaluasi ulang kemampuan kalian?"

Lysia tidak terima bosnya menyal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Malaysian chingu
iya udah berhasil mendirikan bisnes sendiri balik lg membuang2 waktu. aduh thor aku risau kalau sampai riko dan riki dewasa riena masih lg jd pelarian oleng ke kiri oleng ke kanan. huhu bosan thor
goodnovel comment avatar
Zayyina Tuljennah
kbr Maxime gmn kok tax ad kbr ny dtggu ne
goodnovel comment avatar
Jeng Fatma
udah enak² jadi istri bos,menantu orang kaya eeee balik lagi jadi karyawan mulai dari nol.blunder
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1435

    Sesampainya di rumah, Reina melihat Morgan mengiriminya pesan dan menanyakan bagaimana kondisi pekerjaannya.Reina menjawab, "Cukup lancar kok."Entah mengapa, jawaban Reina membuat Morgan agak khawatir.Dia takut ingatan Reina akan pulih jika bekerja terlalu lama karena Reina akan banyak berhubungan dengan orang-orang."Oke, pokoknya kalau kamu nggak bahagia atau merasa kerjaannya nggak cocok, keluar aja ya."Reina mengetik, "Oke."Meski Reina menghadapi beberapa kesulitan, dia tidak mau meninggalkan pekerjaannya.Sebaliknya, Reina menganggap hal ini cukup menantang.Lagi pula, dia sudah terlalu lama berdiam diri di rumah. Sudah setahun penuh dia tidak melakukan apa-apa.Kini dengan dapat bersaing dengan orang lain di tempat kerja, Reina merasa otaknya lebih terpakai.Setelah mengobrol sebentar dengan Morgan, dia meletakkan ponselnya dan pergi memasak.Sebenarnya Morgan menyewa seorang pembantu untuk mengurus semua keperluan Reina, tapi Reina tidak nyaman dan karena tidak punya kesibu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1436

    Joanna langsung kesal saat mendengar jawaban ini."Ngomong apa kamu? Aku sudah membantumu merawat kedua bayimu, kamu masih nyuruh aku ngurus Riki? Kamu itu ayahnya anak-anak."Tangan Maxime yang sedang mengetik berhenti bergerak, "Kalau begitu tinggalkan dia di sini."Lagi pula, ada pengasuh dan kepala pelayan di rumah, jadi sebenarnya Maxime tidak benar-benar perlu mengurus Riki."Begitu dong, kalau gitu kuserahkan Riki padamu ya, aku pulang."Riki sedang duduk di lantai bawah. Sebenarnya, dia tidak mau pulang.Karena dia akan terlalu menderita jika hidup bersama dengan Maxime. Tanpa Reina dan hanya berduaan saja dengan Maxime, Riki selalu dipaksa Maxime mengerjakan banyak hal sulit."Nenek mau pulang?" Riki pun menatap Joanna yang turun dari lantai atas dengan penuh kerinduan.Dalam hati dia berseru, "Nenek, aku mau pulang sama Nenek!"Sayang sekali Joanna tidak mengerti maksud Riki, "Iya, Nenek pulang ya. Kamu temenin papa di rumah, kasihan dia, rohnya kayak nggak tinggal di tempat.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1437

    Ketika Maxime mendengar putranya takut padanya dalam mimpi dan merindukan Reina, hatinya terasa seperti ditusuk jarum.Maxime membaringkan Riki di tempat tidur dan terus bekerja.Karena tidak berhasil menemukan Reina, Maxime tidak berniat melakukan hal lain dan tidak merasa mengantuk.Setiap kali dia berbaring di kasur, dia tidak bisa terlelap.Kenapa sudah lebih dari setahun pencarian Reina masih belum ketemu? Sebenarnya Reina pergi kemana? Apa dia benar-benar mati?Begitu kata 'mati' terlintas di benaknya, Maxime langsung menyangkalnya.Reina tidak boleh mati. Kalau Reina mati, bagaimana nasibnya?Saat subuh, Maxime baru tertidur sebentar dan langsung terbangun karena suara telepon masuk.Maxime mengangkat ponselnya dan melihat telepon tersebut dari Ekki, Maxime pun langsung mengangkatnya."Ada petunjuk tentang Reina?"Ekki menjawab dengan jujur, "Belum.""Terus ada apa?""Apa Anda ingat Tuan James? Dia memintamu pergi ke luar negeri minggu depan, katanya mau diskusi tentang perdagan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1438

    Di luar negeri.Sejak Reina memberi pelajaran pada karyawan perusahaan melalui bos mereka terakhir kali, tidak ada lagi yang berani menyerahkan urusan mereka pada Reina.Di sisi lain, Reina jadi dijauhi rekan kerjanya.Semua orang mengucilkannya dan Lysia juga memberinya tugas yang paling sulit."Reina, kamu itu 'kan hebat banget dan pekerja keras ya. Jadi, jangan melapor ke bos dan bilang ini bukan termasuk tugasmu ya," kata Lysia.Jika Reina sama seperti pekerja magang lain, Lysia pasti sudah dari dulu berhasil mendepaknya.Tapi Reina berbeda. Tidak peduli betapa sulitnya tugas yang diatur Lysia, Reina akan menemukan cara untuk menyelesaikannya.Meski rekan sekantor Reina mengucilkannya, waktu latihan menari sore hari, Reina mengenal banyak karyawan dari departemen lain dan Reina bisa punya hubungan yang baik dengan mereka.Lysia tidak mengetahui hal ini, jadi dia menunggu sampai Reina tidak tahan lagi dan mengundurkan diri atas inisiatifnya sendiri.Namun seiring berjalannya waktu,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1439

    Di rumah sakit, dokter mengambil rontgen Reina dan memeriksanya."Sendi kakimu terluka parah dan kamu perlu memulihkan diri setidaknya selama seminggu. Sebaiknya jangan terlalu banyak bergerak.""Separah itu Dok?"Reina pikir hanya terjatuh seperti itu tidak akan terlalu parah akibatnya."Ya, menurut pemeriksaan sih begitu.""Tetapi aku ada pertunjukan tari beberapa hari lagi. Apa ada cara untuk pulih lebih cepat?" Reina bertanya dengan cemas.Reina tidak ingin mengecewakan guru tari yang memasukkannya ke perusahaan.Apalagi dia sudah berlatih begitu lama, Reina tidak ingin menyerah begitu saja."Nggak bisa. Dari luar mungkin nggak kelihatan, tapi posisi sendimu sudah bergeser. Kamu harus istirahat dan nggak usah gerak sama sekali kalau bisa, mana mungkin bisa nari?"Dokter meresepkan obat untuk Reina dan memintanya untuk pulang istirahat.Dalam perjalanan pulang, Reina memasang wajah sedih.Dia menyentuh sendi kakinya dengan lembut dan terasa sangat menyakitkan.Lysia yang melakukanny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1440

    Reina tidak menyangka Lysia begitu tidak sabar, jadi dia tidak menyembunyikan apa pun dan menjelaskan situasinya."Jadi kamu masih bisa jadi penari utama buat pertunjukan?""Ya, nggak masalah. Tapi dua hari ini aku nggak bisa latihan," jawab Reina.Guru tari menghela napas lega, "Nggak apa-apa, selama kamu bisa tampil di hari itu, kamu sudah sempurna kok."Guru tari itu merasa meski Reina tidak berlatih saat mendekati hari pertunjukan, tarian Reina masih lebih baik dari Lysia."Oke, kalau gitu dua hari ini aku cuti dulu.""Ya, baiklah."Reina terpikir sesuatu dan berkata, "Apa boleh bilang ke Lysia dulu kalau Anda sudah menemukan penari lain?"Guru tari itu tidak mengerti."Kenapa?"Reina pun menceritakan pada guru tari itu duduk perkaranya.Begitu guru tari mendengar hal ini, dia langsung naik pitam. "Bisa-bisanya si Lysia melakukan ini? Sudah kuduga kejadian ini aneh. Masa habis tadi pagi dia bilang ke aku kalau kemungkinan aku butuh pengganti penari utama, tiba-tiba sorenya kamu cid

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1441

    "Kenapa?" Lysia tampak bingung.Dia sudah berjuang begitu keras untuk bisa kembali jadi penari utama, kenapa sekarang tiba-tiba guru ini tidak mengizinkannya?"Soalnya aku nemu seseorang yang bisa menari lebih baik," kata guru tari.Sebenarnya guru tari itu berniat membalaskan dendam Reina, namun di luar dugaan, hal ini membuat Lysia semakin membenci Reina sampai mencelakakan Reina di kemudian hari."Siapa orang itu?" tanya Lysia dengan wajah memerah."Nanti kalau dia naik panggung juga kamu tahu, dia benar-benar bisa menari lebih baik darimu," ucap guru tari itu.Lysia mematung di tempat.Padahal Lysia sudah mengumumkan pada rekan-rekannya bahwa dia yang akan tampil, kalau begini, mau ditaruh di mana mukanya?Lysia harus melihat siapa yang tiba-tiba menggantikannya!...Di dalam hotel.Satu per satu mobil mewah pun melaju, mengantarkan para bos besar.James, bos Perusahaan Singlish sudah menunggu di luar karena ada tamu penting yang datang hari ini.Tiba-tiba, sebuah mobil Lincoln yan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1442

    Lysia ingin sekali rasanya menampar guru itu, sayangnya dia tidak bisa karena guru itu didukung oleh manajer perusahaan.Lysia hanya bisa menelan ludahnya dan menyalahkan segalanya pada Reina yang ada di atas panggung.Bagus! Bagus sekali!"Jadi kamu berani berkomplot melawanku seperti ini di belakangku? Oke! Aku pasti akan membuatmu menyesal!" ucap Lysia dalam hati sambil menggertakkan gigi.Reina belum tahu semua ini, dia juga tidak tahu bahwa demi melampiaskan amarah Reina, guru tari menyuruh Lysia berlatih menari selama beberapa hari dengan sia-sia dan mempermalukan Lysia seperti ini.Di atas panggung, Reina tampak seperti bidadari yang turun ke bumi. Seketika, Reina langsung menarik perhatian banyak bos di antara penonton."Siapa penari utama ini? Dia cantik dan tubuhnya seksi banget.""Dia karyawan perusahaan kami, namanya Reina." Manajer yang menemani para bos itu minum-minum pun langsung menjawab."Oh. Nanti setelah dia selesai menari, undang dia ke sini buat makan ya."Seorang

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2250

    Gaby tidak menyadari bahwa dia yang memberikan pekerjaannya kepada Maxime, tetapi suaminya yang menerima akibatnya."Gaby, maaf, hari ini aku harus lembut, jadi nggak bisa jemput kamu. Kamu pulang sendiri dan tunggu aku di rumah ya?"Ekki berkata dengan rendah hati di dalam telepon.Gaby mengerutkan kening. "Kenapa kamu lembur lagi? Akhir-akhir ini kamu lembur setiap hari, apa perusahaan sesibuk itu?""Ya, perusahaan memang lagi sibuk sekarang. Bos ke perusahaanmu setiap hari, jangan banyak yang harus aku kerjakan."Ekki juga tidak berdaya.Hati Gaby langsung terasa dingin."Bagaimana lagi, mereka ingin menghabiskan waktu berdua terus.""Bersabarlah, semua ini akan segera berlalu."Gaby menutup telepon dengan berat hati.Reina menatapnya. "Ada apa, Ekki nggak bisa jemput lagi?"Gaby menganggukkan kepalanya. "Aku nggak tahu apa yang terjadi dengannya akhir-akhir ini. Dia selalu lembur setiap hari dan pulang pun selalu terlambat.""Baiklah." Reina bertanya padanya, "Kenapa nggak balik ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2249

    "Aku bukan anak kecil lagi, jangan memperlakukanku seperti anak kecil dan menyentuh kepalaku." Reina agak marah.Maxime tidak menganggap serius perkataannya. Dia mengangkat tangannya lagi, mengusap pipinya."Ya, aku mengerti, jangan marah."Reina menatap wajah tampannya. Seketika, dia tidak bisa marah lagi.Tiba di Grup Yinandar.Reina melangkah keluar dari mobil.Maxime juga mengikutinya seperti biasa.Reina tidak merasa aneh. "Hari ini kamu juga mau ikut aku kerja di Grup Yinandar?""Ya." Maxime mengangguk dan menambahkan, "Bukannya setiap hari juga begini?"Reina langsung terdiam.Sejak kembali dari pernikahan Sisil, entah apa yang terjadi dengan Maxime. Dia selalu menempel kepadanya setiap hari, tidak mau pergi."Apa nggak apa-apa kalau kamu nggak pergi ke perusahaanmu?" tanya Reina."Aku bisa kerja secara Online," jawab Maxime.Reina tersedak lagi karena jawabannya.Keduanya berjalan masuk ke dalam perusahaan, bahkan para staf di dalam perusahaan sudah terbiasa dengan hal itu.Mel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2248

    Mulut Aarav berkedut ketika mendengar kata-kata Reina."Apa katamu?"Reina berpura-pura bingung. "Bukannya Om beli tanah ini buat memperluas makam keluarga? Karena tanah itu nggak jadi diakuisisi, kenapa nggak dijadikan makam keluarga saja?"Aarav marah bukan main ketika mendengar Reina mengatakan ini.Namun, dia menahan amarahnya dan tidak menunjukkannya."Itu ide yang bagus, tapi aku sudah menghabiskan begitu banyak uang, jadi aku nggak punya dana buat melakukan renovasi.""Begini saja, Om serahkan saja masalah ini padaku," kata Maxime.Mendengar itu, Aarav menatapnya dengan wajah penuh keterkejutan. Bukankah suami istri ini sedikit tidak tahu malu?Dia sudah dikerjai habis-habisan, sekarang mereka ingin menambahkan luka di dalam hatinya?Reina dan Maxime berlagak seakan mereka tidak sadar dengan ekspresi Aarav.Reina melanjutkan, "Om, kita ini keluarga, jadi masalah biaya renovasi biar Max yang tanggung. Toh ini buat leluhur kita. Jadi, lebih baik berikan saja tanahnya sama Max, bia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2247

    Aarav mencengkeram lengan asistennya, matanya menatap tajam ke arahnya.Asisten itu berkeringat dan gemetar saat menjelaskan, "Memang nggak ada nama tanah ini di dalam dokumen itu."Aarav masih tidak bisa mempercayainya. Dia langsung lemas dan hampir jatuh ke tanah."Kenapa bisa begini? Jelas-jelas aku sudah cari tahu dulu.""Bos, sepetinya mereka mengubahnya secara tiba-tiba," kata asistennya itu.Aarav mengepalkan tinjunya. "Mana mungkin! Mana mungkin ...."Tatapannya tiba-tiba tertuju pada Daniel dan yang lainnya, lalu terhenti di wajah Maxime."Kamu! Pasti kamu! Pasti kamu yang menjebakku!"Dia tidak perlu berpikir dengan susah payah. Dia sudah merencanakan semuanya, tetapi tiba-tiba ada perubahan. Pasti ada seseorang yang melakukan sesuatu.Aarav teringat apa yang Maxime janjikan kepadanya, kemudian menjual tanah itu kepadanya. Dari semua proses itu, apa lagi yang tidak dia mengerti?Alis Maxime sedikit terangkat."Om ini bicara apa? Kenapa aku nggak ngerti?"Melihat wajah polosny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2246

    "Kamu baru tahu beberapa hari yang lalu, tapi bangunan sudah setinggi ini?" Daniel bukan orang bodoh.Satu-satunya alasan dia mempercayai Aarav lagi dan lagi adalah karena dia adalah kakaknya sendiri.Aarav masih bersikeras. "Daniel, aku ini kakakmu, mana mungkin aku bohong sama kamu?"Daniel tidak tahu harus berkata apa lagi saat dituduh seperti ini.Reina yang berada di sampingnya bahkan tidak bisa tahan lagi menyaksikan situasi ini.Aarav juga sudah keterlaluan.Dia baru akan berbicara, tetapi Maxime menghentikannya. Matanya memberi isyarat agar dia menunggu.Melihat ketiganya berhenti berbicara, Aarav tahu bahwa tindakannya ini tidak baik.Dia tidak ingin menyinggung perasaan adiknya yang sudah membantunya mendapatkan uang."Daniel, apa kamu nggak senang kalau aku dapat banyak uang? Kita ini keluarga."Daniel bahkan tidak tahu harus berkata apa, menoleh kepada Aarav. "Kak, kamu begini benar-benar menyakitiku."Maxime angkat bicara pada saat itu."Om, karena kita keluarga, ketika Om

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2245

    Setengah bulan kemudian.Maxime melirik jam dan tahu sudah waktunya, jadi dia menelepon untuk bertanya pada Daniel."Ayah, kebetulan hari ini kita ada waktu luang, apa Ayah mau pergi melihat perluasan makam keluarga?"Mendengar hal ini, Daniel langsung setuju. "Ya."Maxime menutup telepon dan menatap Reina."Mau pergi lihat hal menarik?"Reina menatapnya. Akhir-akhir ini, Maxime sering datang ke perusahaannya. "Hal menarik apa?""Tentang Aarav," kata Maxime."Ya." Wajah Reina menjadi cerah. Memang benar bahwa setiap hari hanya kerja dan kerja sangat membosankan.Dia mengikuti Maxime masuk mobil, lalu pergi ke lokasi makam leluhur.Saat tiba di sana, dia melihat tanah kosong di sebelah makam leluhur itu sekarang menjadi gedung bertingkat dan masih sedang dibangun.Reina sudah mengetahuinya sejak lama, jadi dia tidak merasa terkejut. Namun, Daniel yang baru sampai dan berdiri di depan gedung bertingkat terlihat sangat terkejut."Apa yang terjadi di sini?" Daniel mengambil ponselnya dan m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2244

    Daniel dapat melihat bahwa mereka saling memandang dengan cara yang berbeda, jadi dia mengatakan, "Kalian nggak paham orang seperti apa Kakak itu. Dia itu orang baik."Joanna sangat ingin mengatakan bahwa dialah yang tidak mengenal kakaknya dengan baik.Semua orang yang duduk di depan meja makan, termasuk Riki dan Riko saja bisa tahu bahwa Aarav bukanlah orang yang baik.Riki dengan ramah berkata kepada Daniel, "Kakek, jangan terlalu percaya sama orang lain.""Riki, nggak usah bujuk kakekmu. Kalau dia sudah bertekad melakukan sesuatu, dia nggak akan mengubahnya."Riki mengiakan, lalu menggelengkan kepalanya sambil berkata dengan tenang, "Sayang sekali, aku pikir semua orang dewasa lebih pintar."Daniel, "Riki, kamu nggak sopan kalau bilang begitu sama Kakek."Riki menatap kakeknya lagi."Aku mengerti. Kakek sangat pintar."Semua orang hampir tertawa terbahak-bahak untuk sekali lagi.Wajah Daniel memerah dan dia berhenti berbicara.Melihat reaksi Daniel, mereka mulai fokus makan dan tid

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2243

    Mendengar perkataan mereka, Aarav marah bukan main.Dia dengan susah payah mendapatkan informasi bahwa pemerintah akan mengambil alih tanah itu. Setelah itu terjadi, harganya tidak akan terhitung.Jika dia menyerahkannya begitu saja, bukankah ini akan menguntungkan Maxime?Dia tidak boleh melakukannya."Joanna, Max, begini saja, aku benar-benar ingin berbakti kepada nenek moyangku. Aku bisa menambahkan sejumlah uang dari harga aslinya, bagaimana?"Maxime menatapnya. "Mana boleh. Om itu keluargaku, mana mungkin aku ngambil uang dari Om?""Ngapain bilang begitu. Lebih baik perjelas saja semuanya. Begini saja, bagaimana kalau aku tambah dua puluh miliar?" kata Aarav.Maxime menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa.Sudut mulut Aarav sedikit tertarik, dia segera mengubah kata-katanya, "Aku cuma bercanda, seratus miliar?"Seratus miliar?"Maxime mendapatkan ini hanya dengan menelepon dan bicara singkat.Dia mengetuk-ngetukkan jari-jarinya dengan pelan ke meja.Aarav sedikit terganggu, ingin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2242

    "Nggak usah terburu-buru mau memperluas makam keluarga. Kita harus minta orang buat periksa tempat itu, biar lebih aman," kata Aarav.Maxime melanjutkan perkataannya, "Dari apa yang Om katakan, Om kenal sama orang ahli?"Aarav mengangguk. "Ya, aku kenal satu orang. Dia yang mengurus pemakaman Ayah dulu."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Max, kalau kamu percaya padaku, bagaimana kalau kamu serahkan semua ini padaku?"Maxime menunjukkan ekspresi kesulitan.Dia sangat mengenal om-nya satu ini.Joanna juga merasakan sesuatu yang tidak biasa ketika melihat putranya tiba-tiba berbicara baik-baik dengan Aarav.Dia menyela, "Kak, anakku beli tanah itu dengan harga mahal, tapi kamu bilang ingin mengurusnya. Rasanya kurang etis."Aarav meringis."Joanna benar. Begini saja, aku akan kasih setengah dari harga itu, Max kasih surat-surat tanahnya kepadaku. Aku akan atur pekerja buat ngurus konstruksinya. Masalah biaya pembangunan serahkan padaku."Maxime mendengus dingin dalam hati.Dia ingi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status