Share

Bab 1437

Penulis: Kacang Merah
Ketika Maxime mendengar putranya takut padanya dalam mimpi dan merindukan Reina, hatinya terasa seperti ditusuk jarum.

Maxime membaringkan Riki di tempat tidur dan terus bekerja.

Karena tidak berhasil menemukan Reina, Maxime tidak berniat melakukan hal lain dan tidak merasa mengantuk.

Setiap kali dia berbaring di kasur, dia tidak bisa terlelap.

Kenapa sudah lebih dari setahun pencarian Reina masih belum ketemu? Sebenarnya Reina pergi kemana? Apa dia benar-benar mati?

Begitu kata 'mati' terlintas di benaknya, Maxime langsung menyangkalnya.

Reina tidak boleh mati. Kalau Reina mati, bagaimana nasibnya?

Saat subuh, Maxime baru tertidur sebentar dan langsung terbangun karena suara telepon masuk.

Maxime mengangkat ponselnya dan melihat telepon tersebut dari Ekki, Maxime pun langsung mengangkatnya.

"Ada petunjuk tentang Reina?"

Ekki menjawab dengan jujur, "Belum."

"Terus ada apa?"

"Apa Anda ingat Tuan James? Dia memintamu pergi ke luar negeri minggu depan, katanya mau diskusi tentang perdagan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Reni Nuryani
jadi males bacanya. ga jelas banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1438

    Di luar negeri.Sejak Reina memberi pelajaran pada karyawan perusahaan melalui bos mereka terakhir kali, tidak ada lagi yang berani menyerahkan urusan mereka pada Reina.Di sisi lain, Reina jadi dijauhi rekan kerjanya.Semua orang mengucilkannya dan Lysia juga memberinya tugas yang paling sulit."Reina, kamu itu 'kan hebat banget dan pekerja keras ya. Jadi, jangan melapor ke bos dan bilang ini bukan termasuk tugasmu ya," kata Lysia.Jika Reina sama seperti pekerja magang lain, Lysia pasti sudah dari dulu berhasil mendepaknya.Tapi Reina berbeda. Tidak peduli betapa sulitnya tugas yang diatur Lysia, Reina akan menemukan cara untuk menyelesaikannya.Meski rekan sekantor Reina mengucilkannya, waktu latihan menari sore hari, Reina mengenal banyak karyawan dari departemen lain dan Reina bisa punya hubungan yang baik dengan mereka.Lysia tidak mengetahui hal ini, jadi dia menunggu sampai Reina tidak tahan lagi dan mengundurkan diri atas inisiatifnya sendiri.Namun seiring berjalannya waktu,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1439

    Di rumah sakit, dokter mengambil rontgen Reina dan memeriksanya."Sendi kakimu terluka parah dan kamu perlu memulihkan diri setidaknya selama seminggu. Sebaiknya jangan terlalu banyak bergerak.""Separah itu Dok?"Reina pikir hanya terjatuh seperti itu tidak akan terlalu parah akibatnya."Ya, menurut pemeriksaan sih begitu.""Tetapi aku ada pertunjukan tari beberapa hari lagi. Apa ada cara untuk pulih lebih cepat?" Reina bertanya dengan cemas.Reina tidak ingin mengecewakan guru tari yang memasukkannya ke perusahaan.Apalagi dia sudah berlatih begitu lama, Reina tidak ingin menyerah begitu saja."Nggak bisa. Dari luar mungkin nggak kelihatan, tapi posisi sendimu sudah bergeser. Kamu harus istirahat dan nggak usah gerak sama sekali kalau bisa, mana mungkin bisa nari?"Dokter meresepkan obat untuk Reina dan memintanya untuk pulang istirahat.Dalam perjalanan pulang, Reina memasang wajah sedih.Dia menyentuh sendi kakinya dengan lembut dan terasa sangat menyakitkan.Lysia yang melakukanny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1440

    Reina tidak menyangka Lysia begitu tidak sabar, jadi dia tidak menyembunyikan apa pun dan menjelaskan situasinya."Jadi kamu masih bisa jadi penari utama buat pertunjukan?""Ya, nggak masalah. Tapi dua hari ini aku nggak bisa latihan," jawab Reina.Guru tari menghela napas lega, "Nggak apa-apa, selama kamu bisa tampil di hari itu, kamu sudah sempurna kok."Guru tari itu merasa meski Reina tidak berlatih saat mendekati hari pertunjukan, tarian Reina masih lebih baik dari Lysia."Oke, kalau gitu dua hari ini aku cuti dulu.""Ya, baiklah."Reina terpikir sesuatu dan berkata, "Apa boleh bilang ke Lysia dulu kalau Anda sudah menemukan penari lain?"Guru tari itu tidak mengerti."Kenapa?"Reina pun menceritakan pada guru tari itu duduk perkaranya.Begitu guru tari mendengar hal ini, dia langsung naik pitam. "Bisa-bisanya si Lysia melakukan ini? Sudah kuduga kejadian ini aneh. Masa habis tadi pagi dia bilang ke aku kalau kemungkinan aku butuh pengganti penari utama, tiba-tiba sorenya kamu cid

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1441

    "Kenapa?" Lysia tampak bingung.Dia sudah berjuang begitu keras untuk bisa kembali jadi penari utama, kenapa sekarang tiba-tiba guru ini tidak mengizinkannya?"Soalnya aku nemu seseorang yang bisa menari lebih baik," kata guru tari.Sebenarnya guru tari itu berniat membalaskan dendam Reina, namun di luar dugaan, hal ini membuat Lysia semakin membenci Reina sampai mencelakakan Reina di kemudian hari."Siapa orang itu?" tanya Lysia dengan wajah memerah."Nanti kalau dia naik panggung juga kamu tahu, dia benar-benar bisa menari lebih baik darimu," ucap guru tari itu.Lysia mematung di tempat.Padahal Lysia sudah mengumumkan pada rekan-rekannya bahwa dia yang akan tampil, kalau begini, mau ditaruh di mana mukanya?Lysia harus melihat siapa yang tiba-tiba menggantikannya!...Di dalam hotel.Satu per satu mobil mewah pun melaju, mengantarkan para bos besar.James, bos Perusahaan Singlish sudah menunggu di luar karena ada tamu penting yang datang hari ini.Tiba-tiba, sebuah mobil Lincoln yan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1442

    Lysia ingin sekali rasanya menampar guru itu, sayangnya dia tidak bisa karena guru itu didukung oleh manajer perusahaan.Lysia hanya bisa menelan ludahnya dan menyalahkan segalanya pada Reina yang ada di atas panggung.Bagus! Bagus sekali!"Jadi kamu berani berkomplot melawanku seperti ini di belakangku? Oke! Aku pasti akan membuatmu menyesal!" ucap Lysia dalam hati sambil menggertakkan gigi.Reina belum tahu semua ini, dia juga tidak tahu bahwa demi melampiaskan amarah Reina, guru tari menyuruh Lysia berlatih menari selama beberapa hari dengan sia-sia dan mempermalukan Lysia seperti ini.Di atas panggung, Reina tampak seperti bidadari yang turun ke bumi. Seketika, Reina langsung menarik perhatian banyak bos di antara penonton."Siapa penari utama ini? Dia cantik dan tubuhnya seksi banget.""Dia karyawan perusahaan kami, namanya Reina." Manajer yang menemani para bos itu minum-minum pun langsung menjawab."Oh. Nanti setelah dia selesai menari, undang dia ke sini buat makan ya."Seorang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1443

    Saat Reina mendengar hal ini, dia menjawab dengan tenang, "Pak Manajer, apa aku terlihat bercanda? Kalau perusahaan merasa karyawan punya kewajiban untuk menemani klien dan membiarkan klien bertingkah nakal pada karyawan, maka aku nggak mau tinggal di perusahaan seperti ini."Setelah berkata demikian, Reina langsung angkat kaki.Manajer itu membelalak tidak percaya, dia tidak menyangka ternyata Reina orang yang sangat lurus.Ketika Bos Willy melihat Reina pergi, dia bertanya-tanya, "Apa-apaan ini? Dia pergi gitu aja?"Manajer itu langsung tertawa dan berkata, "Dia masih baru di perusahaan ini, dia belum mengerti banyak hal. Biar kucari orang lain saja untuk menemani kalian semua minum-minum ya?"Bos Willy menatap para karyawan wanita lainnya dan tidak ada yang menarik di matanya."Kamu bercanda? Kamu nyari wanita asal buat nemenin kami?"Manajer itu juga merasa malu, tetapi dengan sikap Reina seperti ini, jelas dia tidak akan pernah kembali lagi.Dia menatap Lysia yang terlihat relatif

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1444

    Keesokan paginya ketika Reina bangun dari sofa, kakinya terasa mendingan.Dia bangun, minum dan mengoleskan obat, lalu mengambil ponselnya. Dia melihat Morgan sudah meneleponnya berkali-kali dan mengirim banyak pesan.Reina langsung menelepon balik Morgan dan langsung diangkat Morgan."Nana, kok kamu baru angkat telepon?" Morgan bertanya dengan sangat panik."Maaf, kemarin aku capek banget, aku nggak dengar kamu telepon."Reina tidak memberi tahu Morgan bahwa kakinya sakit kemarin.Morgan menghela napas lega."Yang penting kamu nggak apa-apa. Aku sudah beli tiket, malam ini aku pulang."Reina buru-buru berkata, "Kamu nggak perlu buru-buru pulang, kerjaan lebih penting."Reina takut akan mengganggu pekerjaan Morgan."Aku tahu pekerjaan itu penting, tapi kamu juga sangat penting." Morgan melanjutkan, "Ya sudah gitu aja, tunggu aku pulang ya malam ini.""Oke."Reina tidak punya pilihan selain setuju dengan patuh.Dia menutup telepon dan melihat kakinya yang terlihat lebih buruk dari dua h

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1445

    Saat para karyawan lain pulang, Lysia meminta Reina menyiapkan teh untuk klien, sementara dia sendiri datang ke tempat kerja Reina dan menambahkan sesuatu ke gelas air yang diminum Reina.Reina yang tidak waspada pun kembali ke meja, meminum airnya dan bersiap untuk pulang.Lysia menatapnya tidak jauh dari situ dan berkata, "Reina, kamu pulangnya nunggu klien datang ya, takutnya aku masih butuh bantuanmu.""Oke."Bagaimanapun, Reina adalah bawahan Lysia, jadi sulit baginya untuk menolak pengaturan kerja normal seperti itu.Reina duduk kembali dan menunggu.Lysia pergi ke pintu perusahaan untuk menyambut Bos Willy."Bos Willy sudah datang? Silakan masuk," ucap Lysia sambil tersenyum manis.Bos Willy melihat ke belakang Lysia dan bertanya, "Di mana Reina? Katanya sudah diatur?""Gadis itu pemalu, sekarang masih di atas. Nanti aku antarkan Anda ke Reina, aku sudah memesan hotel untukmu, hotel termewah di dekat sini," ucap Lysia.Bos Willy langsung berseri-seri dengan gembira, "Bu Lysia me

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2166

    Reina tidak menyalahkan Sisil sama sekali."Nggak usah bilang begitu. Kalau saat itu aku ada di sana, aku juga akan memberi pelajaran kepada Tommy. Jadi, apa yang kamu lakukan sudah benar."Yang salah adalah masyarakat saat ini, di mana ada uang, mereka jadi keras kepala."Hmm." Sisil mengangguk.Dia tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi tetap merasa tidak nyaman. Dia sangat merasa bersalah.Akhirnya mereka tiba di rumah.Sisil duduk di sofa ruang tamu bersama Reina dan menunggu Maxime pulang....Kediaman Keluarga Sunandar.Maxime kembali dan langsung masuk ke dalam rumah Tommy.Melisha kebetulan turun dari lantai atas dan bingung saat melihat Maxime. "Max, kenapa kamu ke sini? Kamu cari siapa?"Maxime menatapnya dan langsung bertanya tanpa berbelit-belit."Di mana Tommy?"Mendengar bahwa Maxime sedang mencari Tommy, Melisha mengerti bahwa itu karena apa yang terjadi hari ini.Dia mengadang di depan Maxime. "Max, kamu harus mengajari Reina. Karyawannya sampai berani menggertak keponak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2165

    "Masalah duniawi memang nggak bisa ditebak," kata Reina.Maxime mengusap tangannya dan mengangguk setuju."Bagaimana dengan anak?" Reina bertanya lagi."Dia membawanya ke Kota Simaliki. Sekarang, anak itu diasuh sama Nenek dan Kakeknya," jawab Maxime.Mendengar itu, Reina tidak tahu harus berkata apa.Githa benar-benar sangat mencintai Yansen. Demi Yansen, dia mempertaruhkan nyawanya sendiri agar bisa mempertahankan anaknya.Namun, kini anak itu lahir tanpa serang ibu dan terpaksa harus diasuh oleh kakek dan neneknya.Seandainya Githa bisa mengetahui semua ini, apakah dia akan memilih jalan itu?"Max, apa menurutmu Yansen akan menikah lagi?" Reina tiba-tiba bertanya.Reina sudah melihat terlalu banyak orang yang realistis dan tidak berperasaan di dunia ini.Maxime terdiam dan tidak menjawabnya."Nana, aku nggak bisa jawab pertanyaanmu ini. Hati manusia sulit ditebak," kata Maxime dengan jujur."Jadi bagaimana kalau itu aku?" Reina tidak tahu apa yang salah dengan dirinya, dia tiba-tiba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2164

    Reina mengetahui berita ini dari Mandy.Sekarang, dia tidak bisa membebaskan Sisil."Om Mandy, tolong bantu kami menyelidiki masallah ini. Sisil benar-benar nggak menyakiti Tommy."Pengacara yang bernama Mandy mengiakan, "Nana, jangan khawatir, aku akan menyelidikinya dengan benar.""Ya."Reina menganggukkan kepalanya, tetapi masih gelisah.Dia tahu dengan jelas orang seperti apa Melisha itu. Sekarang, dia dengan mudah mendapatkan kesempatan, bagaimana mungkin dia melepaskan Sisil begitu saja?Reina pergi menemui Sisil.Sisil tidak terlihat panik. "Bos, jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Bukankah aku di sini hanya dua hari? Aku nggak takut, kok."Reina tidak berani mengatakan bahwa hukumannya bukan cuma dua hari.Menurut laporan cedera yang diberikan oleh Melisha, Sisil harus mendekam di penjara setidaknya selama setengah tahun."Hmm, aku pasti akan mengeluarkanmu," kata Reina.Sisil mengangguk mengerti. Seakan teringat sesuatu, dia menambahkan, "Bos, jangan kasih tahu Deron, ya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2163

    Melisha sangat marah saat mendengar perkataan Sisil. Dia menunjuk hidung Sisil dan berkata pada Reina, "Kamu lihat itu? Dia sesombong ini, mana mungkin aku melepaskannya begitu saja?"Awalnya Melisha tidak menyukai Reina dan hanya ingin memojokkan Reina.Sekarang, Sisil bahkan berani melakukan sesuatu kepada putranya, bagaimana mungkin dia melepaskannya begitu saja?Reina ingin mengatakan sesuatu yang lain, tetapi Sisil menghentikannya."Bos, biar aku saja. Aku nggak apa-apa, nggak masalah kalau aku dipenjara beberapa hari."Reina juga tahu bahwa tidak peduli seberapa banyak dia memohon, Melisha tidak akan melepaskan Sisil. Sebaliknya, dia akan menjadi lebih puas.Sisil akhirnya dibawa ke kantor polisi.Ketika Melisha akan pergi, dia berkata kepada Reina, "Nana, jangan menganggapku kejam. Kita sama-sama seorang ibu, jadi ibu mana yang nggak peduli sama anaknya? Kalau anakmu diganggu seperti itu, kamu pasti juga akan melakukan hal yang sama denganku."Reina terdiam dan tidak menjawab.K

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2162

    Sisil hanya ingin memberi pelajaran pada anak nakal ini, tetapi dia tidak mengira akan dipergoki oleh Melisha, yang menganggapnya akan mencelakai anaknya."Nyonya Melisha, jangan salah paham. Anak Nyonya mengganggu anak yang lain, jadi aku menegurnya. Tapi, dia malah marah-marah, jadi aku ...."Dia berkata sambil menurunkan Tommy.Dia tidak takut pada Melisha, dia hanya khawatir kejadian hari ini akan menimbulkan masalah bagi Reina. Itulah sebabnya dia memberi penjelasan.Sebelum Sisil menyelesaikan penjelasannya, Melisha memotongnya."Apa ini alasanmu melakukan itu pada anakku? Dia masih kecil, apa yang dia tahu? Sebaliknya, kamu sudah dewasa dan sangat keterlaluan melakukan ini sama anak kecil."Sisil tidak tahu harus berkata apa. Bukankah anak nakal sepertinya pantas mendapatkan hukuman seperti ini?"Kalau kamu pikir apa yang aku lakukan keterlaluan, kamu harus mendidik anakmu sendiri," kata Sisil tanpa merendahkan.Melisha awalnya mengira Sisil akan takut, tetapi dia tidak menyangk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2161

    Sisil tidak bisa menahan diri lagi dan memukul pantat Tommy.Mata Tommy terbelalak tidak percaya."Kamu ... kamu berani memukul pantatku!""Aku memukulmu, kenapa memangnya? Kamu mau balas memukulku?" Sisil menjulurkan lidahnya ke arah Tommy.Tommy sangat marah, menghampiri Sisil sambil mengangkat tinjunya.Sisil bahkan bisa mengalahkan pria biasa, jadi bagaimana mungkin dia takut pada anak kecil seperti Tommy?Dia mencengkeram pergelangan tangan Tommy dengan satu tangan, lalu dengan tangan lainnya mengangkat bagian belakang kerah bajunya."Kalau aku nggak salah tebak. Riki sama Riko pasti nggak ngundang kamu ke sini. Pulanglah ke rumahmu."Murid-murid yang hadir hampir bertepuk tangan saat melihat Sisil memberi pelajaran pada Tommy.Murid pindahan ini sangat dibenci. Dia sangat sombong dan suka memerintah di sekolah. Sekarang, di rumah orang lain, dia masih saja bersikap sombong.Tubuh Tommy menggantung di udara, lalu dia meronta ketakutan, "Cepat turunkan aku!""Aku nggak akan menurun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2160

    Kediaman Keluarga Sunandar.Hari ini, ada beberapa anak kecil yang terlihat. Sisil cukup menyukai anak-anak dan bermain dengan mereka.Reina menyuruhnya untuk berhati-hati.Bagaimanapun juga, dia sedang hamil dan tidak baik jika sampai menabrak mereka.Untungnya, anak-anak itu sangat patuh dan ramah, jadi mereka semua bermain bersama.Namun, kedamaian dan ketenangan itu segera buyar.Tommy juga datang bersama beberapa anak kecil yang baru saja tiba. Tidak lupa, dia menyapa ke arah kerumunan.Wajah Alfian langsung berubah dingin saat melihatnya. "Kenapa Riki dan Riko juga mengundangnya?"Di sampingnya, teman satu mejanya yang bernama Lily menggelengkan kepala. "Nggak tahu."Tommy juga memperhatikan kedua orang itu dan langsung berjalan ke arah mereka."Alfian! Kamu juga ada di sini?"Setelah mengatakan itu, tatapannya tertuju ke arah Lily. "Kamu Lily?"Lily mengangguk, agak takut padanya.Alfian menarik Lily ke belakangnya. "Mau apa kamu?""Aku datang karena mau main, memangnya mau ngap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2159

    Keesokan harinya, akhir pekan.Begitu bangun, Tommy diantar masuk ke dalam mobil oleh Melisha. Tommy akan diantar ke rumah guru lain untuk les.Dia duduk di dalam mobil, masih tertidur.Di tengah perjalanan, dia mendengar dering di jam tangan ponselnya.Tommy membukanya dan melihat bahwa ponselnya penuh dengan pesan dari teman-teman sekelasnya, bahwa mereka telah sampai di rumah Riki.Matanya menatap iri, hatinya ingin sekali pergi ke rumah Riki dan bermain dengan teman-teman sekelasnya.Karena salju turun dengan deras, sopir melajukan mobil dengan pelan.Dia akan tiba di rumah gurunya, tetapi ada kemacetan lalu lintas, jadi dia tidak bisa sampai di sana tepat waktu.Sopir jadi sedikit cemas."Bagaimana ini? Kalau tunggu sampai nggak macet, kita pasti terlambat."Mendengar itu, Tommy memikirkan sesuatu dan berkata, "Aku jalan sendiri saja ke sana.""Hah? Mana bisa begitu. Nyonya bilang saya harus mengantar Den Tommy rumah guru les di sana." Sopir itu menggelengkan kepalanya.Tommy mena

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2158

    Maxime mendongak dan tatapannya yang dingin jatuh pada wajah Riki. "Jangan bersikap nggak tahu diri."Mulut Riki terkatup dan dia langsung murung.Reina merasa tidak tega saat melihat ini. Dia memelototi Maxime, lalu menoleh ke arah Riki, "Riki, boleh saja kalau kamu mau mengundang teman-temanmu ke rumah."Riki kembali senang, tetapi dia masih menatap Maxime, mencoba meminta persetujuan Maxime.Maxime tentu saja tidak berani membantah apa yang dikatakan Reina."Kalau begitu ajak saja.""Ya." Sudut mulut Riki terangkat tinggi....Malamnya, Riki mulai mengundang Alfian dan teman sekelas lainnya ke rumahnya.Karena dia mengirimkannya ke grup teman sekelasnya, Tommy melihatnya juga, ada antisipasi di dalamnya."Ma, apa besok aku boleh pergi ke rumah teman sekelasku?"Melisha sedang makan buah-buahan. Ketika dia mendengar Tommy mengatakan ini, dia pun bertanya, "Apa tugasnya sudah kamu kerjakan?"Tommy menggelengkan kepalanya saat mendengar itu."Sudah begitu kamu masih ingin pergi main?"

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status