Share

Bab 1428

Penulis: Kacang Merah
"Maksudmu gadis yang barusan itu? Dia 'kan baru bergabung, dia nggak mengerti keseluruhan tarian," protes penari utama.

Penari utama itu tidak terima karena posisi ini susah payah dia dapatkan. Setelah menyelesaikan pertunjukan kali ini, performanya akan meningkat berkali-kali lipat. Masa sekarang tiba-tiba direbut orang begitu saja?

"Memangnya kamu tadi nggak lihat? Gerakan yang kamu nggak bisa, terlihat begitu mudah untuknya."

Guru tari itu menatap Lysia Carlina, si penari utama dengan tatapan menghina, "Lysia, bukannya tadi kamu yang nyuruh aku ganti orang? Sekarang setelah kuganti, kenapa kamu masih nggak senang hati?"

Wajah Lysia pun memucat.

Kalau masalahnya sudah jadi begini, dia tidak mungkin menarik balik ucapannya bukan? Mau ditaruh di mana mukanya?

Lysia menggertakkan gigi dan berkata, "Ya sudah, kamu kira aku suka disuruh nari? Tapi hari ini aku pasti bakal melaporkan ke bos soal kamu yang sudah masukin gadis itu lewat jalur belakang."

Guru tari tidak khawatir sama sekali m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1429

    Mata Syena langsung memerah saat melihat punggung Morgan yang bertekad untuk pergi.Syena langsung mengejarnya.Namun di luar, ternyata Jess sudah menunggu Morgan.Sebagai seorang wanita, Syena tentu tahu wanita mana yang mengincar suaminya. Dengan marah, Syena pun melabrak Jess dan langsung menamparnya di depan Morgan."Hari ini masih libur Tahun Baru hari kedua. Kalau ada urusan, kamu urus aja sendiri, kenapa mesti Tuan Morgan yang ngerjain sendiri?"Wajah Jess begitu panas sehingga dia tidak bereaksi sama sekali.Morgan langsung melangkah maju dan meraih tangan Syena."Apa-apaan ini!"Begitu ditanyai Morgan, Syena langsung berpura-pura tidak bersalah."Morgan, aku itu sedih banget, masa di hari libur kayak gini kamu nggak bisa nemenin Talitha?"Morgan mencengkeram pergelangan tangan Syena dan berkata, "Ini alasanmu menampar orang yang nggak bersalah?"Syena terkejut dengan tatapan mata Morgan yang begitu tajam, tubuh Syena pun menciut dan gemetar, tangannya mulai terasa sakit, "Morg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1430

    Jess bisa melihat Morgan yang begitu bahagia, dia pun penasaran dengan siapa bosnya ini mengobrol.Morgan tidak mewaspadai Jess.Namun sekilas, Jess bisa melihat bahwa Morgan sedang mengobrol dengan seorang wanita.Jess menarik balik pandangannya, dia tidak berani mengintip lebih jauh.Jess agak tidak percaya, di matanya, selama ini Morgan adalah pria yang baik dan sempurna, mana mungkin dia selingkuh?Jess tahu, orang yang sedang mengobrol dengan Morgan pasti bukan Syena.Siapa wanita itu?Selama ini Jess mengira Morgan adalah pria yang setia dan di hatinya hanya ada Reina. Kenapa sekarang malah diam-diam mengobrol dengan wanita lain dengan begitu romantis?Jess agak kecewa, tapi dia tidak mengatakan apa-apa dan kembali menunduk.Malam hari itu, saat sudah selesai kerja, Jess dihadang oleh sebuah mobil.Kaca mobil diturunkan, memperlihatkan wajah Syena yang sombong.Jess pun mundur selangkah.Syena mencibir saat melihat rupa Jess yang ketakutan, "Jess, nggak usah khawatir. Aku nggak b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1431

    Jawaban Jess masih sama, "Aku sungguh nggak tahu siapa yang Anda maksud.""Oke, bagus sekali." Syena langsung bangun dari kursinya dengan wajah angkuh, "Kukasih tahu ya, kalau ternyata kamu terbukti tahu dan menyembunyikannya dariku, kamu akan mati!"Setelah berkata demikian, Syena pun melenggang pergi.Jess masih duduk dan termenung cukup lama. Akhirnya, dia memberitahukan Morgan perihal Syena mencarinya hari ini.Morgan menghela napas lega saat membaca pesan ini.Dia hampir ketahuan oleh Syena."Terima kasih ya Jess, kalau terjadi lagi, tolong beri tauh aku secepatnya."Jess merasa sangat tidak nyaman saat membaca balasan Morgan.Dari jawaban ini, Jess pun tahu kalau Morgan memang punya wanita simpanan.Jess hanya bisa menghela napas, bangkit berdiri dari kursinya dan berjalan keluar.Di luar, entah sejak kapan mulai turun hujan.Jess berjalan di tengah hujan dan terlihat sangat kesepian.Beberapa hari yang lalu, ibunya meneleponnya dan memintanya pulang untuk kencan buta."Kamu ini

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1432

    Reina mengangguk, "Oke, kamu atur aja kerjaanku."Begitu melihat sosok Lysia, Reina sudah tahu pekerjaannya kali ini tidak akan semulus itu.Namun di dunia ini tidak ada yang mudah, Reina bertekad akan bekerja keras untuk mempertahankan pekerjaannya.Dengan punya pekerjaan, dia tidak harus bergantung pada Morgan setiap hari, dia bisa lebih banyak berinteraksi dengan orang-orang dan tidak harus tinggal di rumah tanpa melakukan apa pun setiap hari.Melihat Reina berkata demikian, Lysia dengan percaya diri mengarahkan Reina untuk melakukan berbagai hal.Yang Lysia maksud sebagai pekerjaan sebenarnya hanya melakukan pekerjaan serabutan, seperti menuangkan air atau mencetak dokumen untuk karyawan lain.Lysia juga memberi tahu rekan-rekannya yang lain secara pribadi, "Mulai sekarang kalau kalian terlalu sibuk, kasih aja kerjaan kalian ke Reina."Para rekan kerja Lysia pun dengan sangat bahagia menerima perintah ini, artinya mereka bisa makan gaji buta.Mereka semua menyerahkan pekerjaannya p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1433

    Reina menjawab jujur, "Dulu aku pernah belajar waktu di sekolah.""Pantas saja kamu punya dasar yang bagus, aku benar-benar menemukan harta karun," kata guru tari dengan wajah bahagia.Sebelumnya, guru tari ini sudah mengatur para karyawan untuk latihan menari sehingga bisa menyambut para bos dengan tarian.Namun, seluruh anggota tubuh karyawan kaku dan latihan tarinya sangat berat.Setelah selesai latihan tari, Reina kembali ke lantai atas dan bersiap pulang kerja.Namun, sesampainya di kantor di lantai atas, semua mata rekan-rekannya tertuju padanya.Tatapan mereka itu terlihat ada yang menunggu Reina dipermalukan, ada yang terlihat berniat jahat, ada pula yang berempati pada Reina ....Reina mengernyit bingung. Dia berjalan menghampiri tempat kerjanya. Namun sebelum dia bisa duduk, Lysia keluar dari kantor bosnya."Reina, bukannya kamu bilang pekerjaanmu sudah selesai? Buka lacimu dan kasih aku dokumennya. Aku mau tunjukkin ke bos."Tanpa ragu, Reina pun mengeluarkan kunci dan membu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1434

    Para karyawan di perusahaan tidak menyangka Reina akan berani mengesampingkan pekerjaan yang mereka berikan dan mengadu pada bos.Setelah mendengar ucapan Reina, bos itu pun kembali membaca dokumen tersebut.Memang benar, hasil kerja Reina melampaui hasil kerja anak magang.Dia mengangkat matanya dan menatap Lysia, "Lysia, apa-apaan ini? Kenapa kalian ngasih kerjaan kalian ke orang lain?""Kalau memang begitu, ngapain aku gaji kalian? Mending aku gaji satu orang aja.""Atau, kalian akan ngasih gaji kalian ke nona ini?"Wajah Lysia seketika jadi pucat pasi."Bos, tolong dengarkan penjelasanku. Tadi aku ngasih tahu rekan-rekan kalau beban kerja mereka terlalu berat, mereka bisa bagi beban ke Reina."Bos menjadi semakin marah, "Semua tugas perusahaan kita sudah diatur. Nona ini saja bisa menerjemahkan dua dokumen dari pagi sampai siang. Kenapa mereka nggak bisa menyelesaikan beban kerjanya sendiri? Sepertinya aku perlu mengevaluasi ulang kemampuan kalian?"Lysia tidak terima bosnya menyal

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1435

    Sesampainya di rumah, Reina melihat Morgan mengiriminya pesan dan menanyakan bagaimana kondisi pekerjaannya.Reina menjawab, "Cukup lancar kok."Entah mengapa, jawaban Reina membuat Morgan agak khawatir.Dia takut ingatan Reina akan pulih jika bekerja terlalu lama karena Reina akan banyak berhubungan dengan orang-orang."Oke, pokoknya kalau kamu nggak bahagia atau merasa kerjaannya nggak cocok, keluar aja ya."Reina mengetik, "Oke."Meski Reina menghadapi beberapa kesulitan, dia tidak mau meninggalkan pekerjaannya.Sebaliknya, Reina menganggap hal ini cukup menantang.Lagi pula, dia sudah terlalu lama berdiam diri di rumah. Sudah setahun penuh dia tidak melakukan apa-apa.Kini dengan dapat bersaing dengan orang lain di tempat kerja, Reina merasa otaknya lebih terpakai.Setelah mengobrol sebentar dengan Morgan, dia meletakkan ponselnya dan pergi memasak.Sebenarnya Morgan menyewa seorang pembantu untuk mengurus semua keperluan Reina, tapi Reina tidak nyaman dan karena tidak punya kesibu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1436

    Joanna langsung kesal saat mendengar jawaban ini."Ngomong apa kamu? Aku sudah membantumu merawat kedua bayimu, kamu masih nyuruh aku ngurus Riki? Kamu itu ayahnya anak-anak."Tangan Maxime yang sedang mengetik berhenti bergerak, "Kalau begitu tinggalkan dia di sini."Lagi pula, ada pengasuh dan kepala pelayan di rumah, jadi sebenarnya Maxime tidak benar-benar perlu mengurus Riki."Begitu dong, kalau gitu kuserahkan Riki padamu ya, aku pulang."Riki sedang duduk di lantai bawah. Sebenarnya, dia tidak mau pulang.Karena dia akan terlalu menderita jika hidup bersama dengan Maxime. Tanpa Reina dan hanya berduaan saja dengan Maxime, Riki selalu dipaksa Maxime mengerjakan banyak hal sulit."Nenek mau pulang?" Riki pun menatap Joanna yang turun dari lantai atas dengan penuh kerinduan.Dalam hati dia berseru, "Nenek, aku mau pulang sama Nenek!"Sayang sekali Joanna tidak mengerti maksud Riki, "Iya, Nenek pulang ya. Kamu temenin papa di rumah, kasihan dia, rohnya kayak nggak tinggal di tempat.

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2236

    Ketika Joanna mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan langsung mencibir, "Pak Obin bukannya nggak kenal sama kamu, tapi dia nggak mau menggubrismu."Joanna meregangkan punggungnya."Kamu ingat saat kamu pergi ke luar negeri dan bersenang-senang di sana? Pak Obin butuh bantuan, tapi dia nggak bisa menghubungiku, jadi dia menemuimu. Tapi, kamu bahkan nggak mau dengar apa yang mau dia katakan."Ini sudah lama sekali, Daniel tentu saja melupakannya."Apa ada hal seperti itu?" Daniel sedikit canggung.Joanna memutar matanya ke arahnya. "Ingatanmu itu hebat sekali, selalu melupakan apa pun yang nggak menguntungkanmu."Daniel dipermalukan olehnya, tetapi dia tidak merasa harga dirinya hancur seperti sebelumnya.Dia juga tahu bahwa sekarang dia tengah memohon bantuan."Itu salahku. Kamu bisa minta Pak Obin menemuiku nggak? Sekalian biar aku minta maaf sama dia," kata Daniel.Joanna bingung saat melihat Daniel seperti ini. "Daniel, kamu mau apa sebenarnya? Kenapa hari ini kamu hormat beg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2235

    Melisha sangat marah ketika mengetahui bahwa putranya benar-benar diganggu. Dia mengambil tisu dan menghapus noda air mata di wajah Tommy. "Nggak usah nangis, kamu mau jadi apa nangis begitu."Tommy segera menutup mulutnya ketika mendengar ibunya memarahinya."Berani sekali mereka ganggu kamu. Aku akan membuat mereka menerima akibatnya."Melisha diam-diam memutuskan untuk memberi pelajaran kepada anak-anak Reina.Setelah Tuan Besar Latief meninggal, keluarga dari pihak Aarav sering diremehkan. Saudara dan kerabat lebih berpihak ke keluarga Daniel.Itu bukan karena Maxime telah mencuri Grup Sunandar dari mereka!Sekarang, Maxime bahkan menggabungkan Grup Sunandar ke dalam IM Group yang dia dirikan.Siapa yang bisa menjamin kalau Maxime tidak melakukan trik untuk menutup kekurangan IM Grup dengan menggunakan dana dari Grup Sunandar?Melisha makin kesal saat mendengarnya."Hmm." Tommy mengangguk berkali-kali.Sekembalinya ke rumah, Melisha mencari Aarav.Di dalam ruang kerja.Aarav sedang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2234

    Tommy menelan ludah, tetapi tidak berani mengatakan yang sebenarnya pada Melisha."Ma, aku memang jatuh sendiri, ini nggak ada hubungannya sama orang lain."Dia tidak bisa diremehkan oleh Riko dan Riki, apalagi ada banyak gadis di sini.Bagaimana mungkin dia mengandalkan ibunya saat menghadapi masalah? Dia tidak ingin dianggap anak mami oleh mereka.Melisha terpaksa harus berhenti saat melihat Tommy tidak bersedia mengatakan apa pun."Kenapa kamu ceroboh sekali. Lain kali hati-hati.""Ya." Tommy mengangguk.Setelah itu. Melisha membawanya pergi.Saat Tommy berjalan pergi, dia tidak lupa untuk menoleh ke arah Riko dan Riki.Saat ini, Reina juga baru sampai dan kebetulan melihat Tommy dan Melisha pergi.Dia bergegas ke depan. "Riko, Riki, kalian baik-baik saja?"Dia khawatir anak-anaknya diganggu oleh Melisha.Kedua anak kecil itu menggelengkan kepala dan berkata serempak, "Kami baik-baik saja."Baru setelah itu Reina menghela napas lega.Wajah Ririn mengembang dengan senyuman saat melih

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2233

    Sejujurnya, Riki tidak tahu persis apa arti dari perkataan Riko, tetapi dia punya firasat bahwa itu benar.Sudut mulut Tommy bergerak pelan. Dia hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba melihat seseorang yang tidak asing."Mama, hiks ...."Ternyata Melisha datang menjemputnya.Riko dan Riki saling berpandangan dan keduanya mengerutkan kening.Riki berdecak, "Sudah besar, tapi masih mengadu saat diganggu. Ckck, nggak tahu malu."Wajah Tommy membeku, lupa untuk bersikap menyedihkan.Melisha tidak tahu apa yang telah terjadi dengan Tommy. Namun, melihat Tommy berdiri di depan Riki dan Riko dalam keadaan baju penuh debu dan wajah kotor, dia bergegas maju."Nak, kamu kenapa? Kenapa kamu nangis? Siapa yang mengganggumu?"Mata Melisha menatap dingin ke arah Riki dan Riko saat mengatakan ini.Riko tidak takut padanya dan balik menatapnya.Tatapan mata yang dingin dan gelap itu membuat Melisha sedikit takut. Anak ini benar-benar mirip dengan ayahnya, Maxime.Tommy ingin mengomel, tetapi saat dia te

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2232

    Dalam perjalanan pulang, Reina sekalian menjemput Riko dan Riki.Di dalam sekolah dasar.Sekolah baru saja berakhir dan anak-anak mengemasi tas mereka, bersiap-siap untuk pulang.Ketika Tommy tiba di sekolah barunya, dia mengira semua orang akan melayaninya seperti di taman kanak-kanak. Namun, dia tidak menyangka bahwa semua anak mengelilingi Riko dan Riki.Dia sangat gelisah. Setelah mengemasi tas sekolahnya, dia melihat Alfian sedang menunggu Riko dan Riki. Dia berjalan ke arahnya dan memukul pundaknya dengan keras."Peliharaan yang baik nggak akan ngalangin jalan."Alfian langsung cemberut. "Siapa katamu?""Aku bilang sama yang jawab." Dagu Tommy terangkat tinggi, menunjukkan ekspresi seperti menantang Alfian.Alfian benar-benar tidak berani melakukan apa pun padanya. Bagaimanapun juga, perusahaan dan keluarganya masih berhubungan dengan Tommy.Dia menahan amarahnya dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi.Tommy menjadi makin senang dengan situasi ini. Dia bahkan menjulurkan lidahn

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2231

    Mendengar suara Morgan, kekhawatiran di hati Joanna akhirnya menghilang."Di negara mana kamu sekarang?" tanyanya.Di ujung telepon, Morgan berkata, "Aku ingin bebas, kalian nggak perlu tahu aku ada di mana. Jangan menghubungiku lagi untuk sementara waktu. Ketika aku ingin menghubungi kalian, aku pasti akan melakukannya."Joanna menggenggam ponsel dengan erat, kesedihan terlihat jelas di matanya."Kalau begitu, setidaknya kasih tahu Ibu kamu ada di mana.""Kalau aku bilang, kalian pasti akan datang, jadi lebih baik aku nggak bilang." Morgan melanjutkan, "Sudah, aku tutup dulu teleponnya."Joanna hendak mengatakan sesuatu yang lain, tetapi panggilan sudah dimatikan secara sepihak.Dia menghela napas panjang. "Dia kenapa sebenarnya? Pergi ke luar negeri, tapi nggak mau bilang dia pergi ke mana."Daniel pun menjadi tenang, tidak lupa menghiburnya, "Wajar saja kalau pria suka bepergian. Sudah, nggak usah khawatirkan dia."Joanna menatapnya dengan tatapan kosong. "Dia begini pasti mewarisi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2230

    "Ini darah Morgan." Maxime berbicara dengan perlahan.Mata Reina dipenuhi dengan keterkejutan. "Apa?""Aku mengurungnya. Barusan aku menemuinya dan menghajarnya lagi." Maxime menjelaskan.Lagi ....Reina hanya tahu bahwa hilangnya Morgan ada hubungannya dengan Maxime, tetapi dia tidak tahu bahwa Maxime juga memukuli adiknya sendiri."Bukannya dia lagi nggak sehat? Kamu memukulinya, bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu padanya?" Reina sedikit khawatir.Maxime mendengus dingin sebelum berkata, "Dia beruntung kalau sampai terjadi sesuatu dengannya."Reina terdiam, tidak tahu apa yang harus dia katakan."Sudah, aku sudah mengatakan semuanya, jadi jangan marah dan tidurlah. Aku akan memelukmu biar kamu nggak mimpi buruk lagi." Maxime berkata dengan suara hangat.Reina mengikutinya ke tempat tidur, tetapi tetap tidak bisa tidur setelah berganti posisi berkali-kali.Maxime menariknya ke dalam pelukannya. "Kenapa?""Aku nggak bisa tidur," kata Reina.Maxime menunduk dan mencium alisnya. "Ngg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2229

    Kediaman Keluarga Andara.Reina mengalami mimpi buruk lagi. Ketika terbangun dari mimpi buruknya, dia secara naluriah memeluk Maxime di sampingnya.Namun, tangannya yang terulur tidak meraih apa pun.Reina menyalakan lampu di samping tempat tidur dan menyadari bahwa Maxime tidak ada di sampingnya."Pergi ke toilet?" Reina sedikit bingung dan melihat ke arah toilet, lampu di sana juga tidak menyala.Dia jadi sulit tidur dan sedikit takut karena Maxime tidak ada. Dia langsung bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke luar.Ketika masuk ke aula, tidak ada lampu yang menyala. Rumah dalam keadaan gelap gulita.Maxime juga tidak ada di sini, kemana dia pergi selarut ini?Reina ingat bahwa mereka berdua tidur bersama, apakah ada sesuatu yang terjadi di kantor?Saat dia bertanya-tanya, pintu depan dibuka dari luar. Bersamaan dengan itu, lampu-lampu juga dinyalakan.Maxime mengenakan jas hitam, berdiri di ambang pintu. Saat mendongak, kebetulan dia melihat Reina berdiri di tangga."Kenapa kamu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2228

    Maxime tidak tahan saat melihat sikap Joanna yang seperti ini. Dia akhirnya berbicara, "Ya, aku bakal bantu cari. Ibu pulanglah.""Ya, ya." Baru setelah itu Joanna melepaskan tangannya, lalu melangkah masuk ke dalam mobil.Mobil melaju menjauh.Maxime hanya berdiri di sana.Reina berjalan ke sisinya. "Lepaskan Morgan."Dia tahu bahwa Morgan pasti sudah sangat menderita akhir-akhir ini, jadi dia tidak akan berani melakukan apa pun padanya.Dia awalnya mengira Maxime akan setuju, tetapi dia menoleh ke arah Reina. "Melepaskannya? Apa kamu bercanda?"Morgan telah melakukan sesuatu yang lebih buruk dari binatang. Dia sudah sangat berbelas kasihan karena tidak merenggut nyawanya.Reina sedikit bingung saat mendengar itu. "Tapi ibumu ....""Kamu nggak perlu khawatir soal Ibu. Kamu harus tahu, nggak peduli siapa pun yang nyakitin kamu, aku bakal selalu ada di pihakmu."Maxime berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Apa yang aku katakan pada Riki sama Riko barusan semuanya benar. Kamu itu orang ya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status