Share

Bab 1429

Author: Kacang Merah
Mata Syena langsung memerah saat melihat punggung Morgan yang bertekad untuk pergi.

Syena langsung mengejarnya.

Namun di luar, ternyata Jess sudah menunggu Morgan.

Sebagai seorang wanita, Syena tentu tahu wanita mana yang mengincar suaminya. Dengan marah, Syena pun melabrak Jess dan langsung menamparnya di depan Morgan.

"Hari ini masih libur Tahun Baru hari kedua. Kalau ada urusan, kamu urus aja sendiri, kenapa mesti Tuan Morgan yang ngerjain sendiri?"

Wajah Jess begitu panas sehingga dia tidak bereaksi sama sekali.

Morgan langsung melangkah maju dan meraih tangan Syena.

"Apa-apaan ini!"

Begitu ditanyai Morgan, Syena langsung berpura-pura tidak bersalah.

"Morgan, aku itu sedih banget, masa di hari libur kayak gini kamu nggak bisa nemenin Talitha?"

Morgan mencengkeram pergelangan tangan Syena dan berkata, "Ini alasanmu menampar orang yang nggak bersalah?"

Syena terkejut dengan tatapan mata Morgan yang begitu tajam, tubuh Syena pun menciut dan gemetar, tangannya mulai terasa sakit, "Morg
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1430

    Jess bisa melihat Morgan yang begitu bahagia, dia pun penasaran dengan siapa bosnya ini mengobrol.Morgan tidak mewaspadai Jess.Namun sekilas, Jess bisa melihat bahwa Morgan sedang mengobrol dengan seorang wanita.Jess menarik balik pandangannya, dia tidak berani mengintip lebih jauh.Jess agak tidak percaya, di matanya, selama ini Morgan adalah pria yang baik dan sempurna, mana mungkin dia selingkuh?Jess tahu, orang yang sedang mengobrol dengan Morgan pasti bukan Syena.Siapa wanita itu?Selama ini Jess mengira Morgan adalah pria yang setia dan di hatinya hanya ada Reina. Kenapa sekarang malah diam-diam mengobrol dengan wanita lain dengan begitu romantis?Jess agak kecewa, tapi dia tidak mengatakan apa-apa dan kembali menunduk.Malam hari itu, saat sudah selesai kerja, Jess dihadang oleh sebuah mobil.Kaca mobil diturunkan, memperlihatkan wajah Syena yang sombong.Jess pun mundur selangkah.Syena mencibir saat melihat rupa Jess yang ketakutan, "Jess, nggak usah khawatir. Aku nggak b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1431

    Jawaban Jess masih sama, "Aku sungguh nggak tahu siapa yang Anda maksud.""Oke, bagus sekali." Syena langsung bangun dari kursinya dengan wajah angkuh, "Kukasih tahu ya, kalau ternyata kamu terbukti tahu dan menyembunyikannya dariku, kamu akan mati!"Setelah berkata demikian, Syena pun melenggang pergi.Jess masih duduk dan termenung cukup lama. Akhirnya, dia memberitahukan Morgan perihal Syena mencarinya hari ini.Morgan menghela napas lega saat membaca pesan ini.Dia hampir ketahuan oleh Syena."Terima kasih ya Jess, kalau terjadi lagi, tolong beri tauh aku secepatnya."Jess merasa sangat tidak nyaman saat membaca balasan Morgan.Dari jawaban ini, Jess pun tahu kalau Morgan memang punya wanita simpanan.Jess hanya bisa menghela napas, bangkit berdiri dari kursinya dan berjalan keluar.Di luar, entah sejak kapan mulai turun hujan.Jess berjalan di tengah hujan dan terlihat sangat kesepian.Beberapa hari yang lalu, ibunya meneleponnya dan memintanya pulang untuk kencan buta."Kamu ini

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1432

    Reina mengangguk, "Oke, kamu atur aja kerjaanku."Begitu melihat sosok Lysia, Reina sudah tahu pekerjaannya kali ini tidak akan semulus itu.Namun di dunia ini tidak ada yang mudah, Reina bertekad akan bekerja keras untuk mempertahankan pekerjaannya.Dengan punya pekerjaan, dia tidak harus bergantung pada Morgan setiap hari, dia bisa lebih banyak berinteraksi dengan orang-orang dan tidak harus tinggal di rumah tanpa melakukan apa pun setiap hari.Melihat Reina berkata demikian, Lysia dengan percaya diri mengarahkan Reina untuk melakukan berbagai hal.Yang Lysia maksud sebagai pekerjaan sebenarnya hanya melakukan pekerjaan serabutan, seperti menuangkan air atau mencetak dokumen untuk karyawan lain.Lysia juga memberi tahu rekan-rekannya yang lain secara pribadi, "Mulai sekarang kalau kalian terlalu sibuk, kasih aja kerjaan kalian ke Reina."Para rekan kerja Lysia pun dengan sangat bahagia menerima perintah ini, artinya mereka bisa makan gaji buta.Mereka semua menyerahkan pekerjaannya p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1433

    Reina menjawab jujur, "Dulu aku pernah belajar waktu di sekolah.""Pantas saja kamu punya dasar yang bagus, aku benar-benar menemukan harta karun," kata guru tari dengan wajah bahagia.Sebelumnya, guru tari ini sudah mengatur para karyawan untuk latihan menari sehingga bisa menyambut para bos dengan tarian.Namun, seluruh anggota tubuh karyawan kaku dan latihan tarinya sangat berat.Setelah selesai latihan tari, Reina kembali ke lantai atas dan bersiap pulang kerja.Namun, sesampainya di kantor di lantai atas, semua mata rekan-rekannya tertuju padanya.Tatapan mereka itu terlihat ada yang menunggu Reina dipermalukan, ada yang terlihat berniat jahat, ada pula yang berempati pada Reina ....Reina mengernyit bingung. Dia berjalan menghampiri tempat kerjanya. Namun sebelum dia bisa duduk, Lysia keluar dari kantor bosnya."Reina, bukannya kamu bilang pekerjaanmu sudah selesai? Buka lacimu dan kasih aku dokumennya. Aku mau tunjukkin ke bos."Tanpa ragu, Reina pun mengeluarkan kunci dan membu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1434

    Para karyawan di perusahaan tidak menyangka Reina akan berani mengesampingkan pekerjaan yang mereka berikan dan mengadu pada bos.Setelah mendengar ucapan Reina, bos itu pun kembali membaca dokumen tersebut.Memang benar, hasil kerja Reina melampaui hasil kerja anak magang.Dia mengangkat matanya dan menatap Lysia, "Lysia, apa-apaan ini? Kenapa kalian ngasih kerjaan kalian ke orang lain?""Kalau memang begitu, ngapain aku gaji kalian? Mending aku gaji satu orang aja.""Atau, kalian akan ngasih gaji kalian ke nona ini?"Wajah Lysia seketika jadi pucat pasi."Bos, tolong dengarkan penjelasanku. Tadi aku ngasih tahu rekan-rekan kalau beban kerja mereka terlalu berat, mereka bisa bagi beban ke Reina."Bos menjadi semakin marah, "Semua tugas perusahaan kita sudah diatur. Nona ini saja bisa menerjemahkan dua dokumen dari pagi sampai siang. Kenapa mereka nggak bisa menyelesaikan beban kerjanya sendiri? Sepertinya aku perlu mengevaluasi ulang kemampuan kalian?"Lysia tidak terima bosnya menyal

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1435

    Sesampainya di rumah, Reina melihat Morgan mengiriminya pesan dan menanyakan bagaimana kondisi pekerjaannya.Reina menjawab, "Cukup lancar kok."Entah mengapa, jawaban Reina membuat Morgan agak khawatir.Dia takut ingatan Reina akan pulih jika bekerja terlalu lama karena Reina akan banyak berhubungan dengan orang-orang."Oke, pokoknya kalau kamu nggak bahagia atau merasa kerjaannya nggak cocok, keluar aja ya."Reina mengetik, "Oke."Meski Reina menghadapi beberapa kesulitan, dia tidak mau meninggalkan pekerjaannya.Sebaliknya, Reina menganggap hal ini cukup menantang.Lagi pula, dia sudah terlalu lama berdiam diri di rumah. Sudah setahun penuh dia tidak melakukan apa-apa.Kini dengan dapat bersaing dengan orang lain di tempat kerja, Reina merasa otaknya lebih terpakai.Setelah mengobrol sebentar dengan Morgan, dia meletakkan ponselnya dan pergi memasak.Sebenarnya Morgan menyewa seorang pembantu untuk mengurus semua keperluan Reina, tapi Reina tidak nyaman dan karena tidak punya kesibu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1436

    Joanna langsung kesal saat mendengar jawaban ini."Ngomong apa kamu? Aku sudah membantumu merawat kedua bayimu, kamu masih nyuruh aku ngurus Riki? Kamu itu ayahnya anak-anak."Tangan Maxime yang sedang mengetik berhenti bergerak, "Kalau begitu tinggalkan dia di sini."Lagi pula, ada pengasuh dan kepala pelayan di rumah, jadi sebenarnya Maxime tidak benar-benar perlu mengurus Riki."Begitu dong, kalau gitu kuserahkan Riki padamu ya, aku pulang."Riki sedang duduk di lantai bawah. Sebenarnya, dia tidak mau pulang.Karena dia akan terlalu menderita jika hidup bersama dengan Maxime. Tanpa Reina dan hanya berduaan saja dengan Maxime, Riki selalu dipaksa Maxime mengerjakan banyak hal sulit."Nenek mau pulang?" Riki pun menatap Joanna yang turun dari lantai atas dengan penuh kerinduan.Dalam hati dia berseru, "Nenek, aku mau pulang sama Nenek!"Sayang sekali Joanna tidak mengerti maksud Riki, "Iya, Nenek pulang ya. Kamu temenin papa di rumah, kasihan dia, rohnya kayak nggak tinggal di tempat.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1437

    Ketika Maxime mendengar putranya takut padanya dalam mimpi dan merindukan Reina, hatinya terasa seperti ditusuk jarum.Maxime membaringkan Riki di tempat tidur dan terus bekerja.Karena tidak berhasil menemukan Reina, Maxime tidak berniat melakukan hal lain dan tidak merasa mengantuk.Setiap kali dia berbaring di kasur, dia tidak bisa terlelap.Kenapa sudah lebih dari setahun pencarian Reina masih belum ketemu? Sebenarnya Reina pergi kemana? Apa dia benar-benar mati?Begitu kata 'mati' terlintas di benaknya, Maxime langsung menyangkalnya.Reina tidak boleh mati. Kalau Reina mati, bagaimana nasibnya?Saat subuh, Maxime baru tertidur sebentar dan langsung terbangun karena suara telepon masuk.Maxime mengangkat ponselnya dan melihat telepon tersebut dari Ekki, Maxime pun langsung mengangkatnya."Ada petunjuk tentang Reina?"Ekki menjawab dengan jujur, "Belum.""Terus ada apa?""Apa Anda ingat Tuan James? Dia memintamu pergi ke luar negeri minggu depan, katanya mau diskusi tentang perdagan

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status