Share

Bab 1407

Penulis: Kacang Merah
Tanpa pikir panjang, Reina langsung turun dari ranjang rumah sakit.

Alana belum datang. Reina pun mengikuti instruksi dari suara di ponsel dan terus berjalan.

Reina sadar, pergi sendirian ke sarang musuh tidak menjamin dia bisa menyelamatkan kedua anaknya, jadi dia diam-diam mau mengirim pesan pada Deron.

Namun orang di seberang telepon seolah bisa membaca gerakan Reina. Orang itu kembali menelepon.

"Nona Reina nggak patuh ya."

Detik berikutnya, Reina mendengar tangisan bayi di seberang telepon.

"Jangan sentuh anakku!" teriak Reina, luka melahirkannya pun terbuka kembali.

Reina tersentak kesakitan dan susah payah menarik napas.

Tangisan si kembar masih terdengar. "Bukannya sudah kubilang kamu nggak boleh menghubungi orang lain? Kali ini aku cuma memberimu peringatan. Kalau terjadi lagi, aku nggak akan sungkan."

"Oke, aku mengerti. Aku nggak akan menghubungi siapa pun. Tolong pergi dan jangan sentuh anakku," ucap Reina.

Orang di seberang telepon merasa puas, "Oke, kemarilah seperti peri
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Annisa ulmardhiah
katanya di jaga dengan ketat, tapi hal kayak gini bisa² nya gak ada yg tau.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1408

    Marshanda sangat tidak terima akan hidup ini, "Kenapa? Kenapa aku selalu nggak bisa mengalahkanmu?"Reina tersenyum dengan jijik, "Kalau begitu, kamu protes aja sama Tuhan."Marshanda sangat marah dan mencekik Reina."Menurutmu aku memintamu datang ke sini hanya untuk mengobrol denganmu? Menurutmu aku nggak berani membunuhmu?"Reina menatap Marshanda dan merasa bingung, "Kalau kamu mau membunuh, bunuh saja."Marshanda mengerahkan tenaga ke tangannya yang sedang mencekik leher Reina.Tiba-tiba, suara batuk pelan seorang pria terdengar dari pintu.Marshanda teringat sesuatu dan perlahan melepaskan Reina."Jangan khawatir, aku nggak akan membunuhmu, aku akan membuat hidupmu lebih buruk dari mati."Reina tidak mengerti apa tujuan Marshanda. Saat ini dia hanya ingin tahu apa anaknya baik-baik saja atau tidak."Marshanda, ada apa-apa serang saja aku. Sekarang di mana anakku?""Mau tahu? Kalau gitu kamu harus bekerja sama aku." Marshanda tersenyum licik.Bekerja sama?Reina mengernyit bingung

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1409

    "Aku akan mencekiknya sampai mati!" Marshanda meletakkan tangannya di leher kecil anak itu, lalu berkata seolah sedang bicara pada dirinya sendiri, "Sejujurnya bayi ini lucu banget, mirip sama kamu waktu masih kecil."Reina langsung panik, "Jangan sentuh dia. Aku janji akan menuruti apa pun maumu."Setelah itu, barulah Marshanda perlahan melepaskan tangannya dari leher si bayi."Kenapa nggak nurut aja sih dari awal. Aku juga orang baik tahu, nggak ingin melakukan apa-apa pada bayi sekecil ini."Marshanda mengembalikan bayi itu pada pengasuh.Mungkin karena Marshanda takut Reina tidak patuh, dia membiarkan kedua bayi Reina tetap di ruangan ini.Kemudian seseorang melepaskan ikatan Reina dan membaringkannya di kursi medis.Dokter berjas putih mendatangi Reina, "Tutup matamu, mulai sekarang, kamu akan melakukan apa yang aku katakan, mengerti?""Ya."Reina perlahan menutup matanya.Reina masih sadar dan tahu apa yang boleh dilakukan dan tidak.Reina mencoba untuk tidak melakukan ucapan si

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1410

    Syena mencibir, "Mana kutahu? Kamu saja nggak tahu di mana istri dan anakmu? Masa nanya aku? Lucu."Maxime tidak punya kesabaran.Maxime langsung memeriksa kamera pengawas dan melihat bahwa Reina pergi sendiri. Dia langsung meminta seseorang untuk melacak keberadaan Reina.Syena mencibir, "Hahh, Kak. Menurutku mendingan kamu nggak usah nyari dia deh. Menurutku dia pasti punya selingkuhan, mungkin dia kabur sama selingkuhannya.""Hahh, dasar wanita serakah. Sudah punya anak saja masih bertingkah seperti ini ...."Syena tidak berhenti mengompori. Saat ini Maxime sangat cemas, dia langsung berjalan ke hadapan Syena dan tidak sungkan lagi.Dia mencengkeram leher Syena!"Usia kandunganmu sudah lebih dari 20 minggu, 'kan? Aku akan membunuhmu, lalu meminta dokter mengeluarkan bayimu. Dengan kemampuan Keluarga Sunandar, kami nggak akan kesulitan membesarkan bayi prematur."Pupil mata Syena membesar, dia membelalak tidak percaya. Namun, Syena merasa kakinya perlahan meninggalkan lantai dan dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1411

    Maxime tidak bodoh, mana mungkin dia memercayai kebohongan Syena?"Kurung dia."Maxime memerintahkan anak buahnya."Ya."Syena langsung panik, "Kak, tolong lepaskan aku. Aku ini hamil anak Morgan."Maxime tidak melirik Syena dan berkata."Setelah nanti aku menemukan Nana dan dia bilang kamu nggak bersalah, aku akan melepaskanmu. Kalau kamu ternyata bersalah, tunggu saja. Nggak akan ada yang bisa menyelamatkanmu."Syena kembali dimasukkan ke dalam mobil dan hatinya terasa dingin.Sekarang dia sangat menyesal kenapa tadi mau saja mencari Reina dan mengakui semua hal ini.Sekarang, dia tidak punya jalan keluar.Maxime sendiri menambahkan lebih banyak orang untuk mencari Reina.Akhirnya, dia menerima telepon dari Ekki, "Bos, kami menemukan anting-anting yang ditinggalkan Nyonya di dalam taksi. Menurut rekaman mobil, kami bisa memastikan rute perjalanan Nyonya.""Oke, tolong kirimkan padaku dan aku akan mencarinya di sepanjang rute.""Ya."Cakupan pencarian dipersempit. Selain itu, Maxime m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1412

    Morgan benar-benar tidak menyangka kakaknya akan begitu peduli pada Reina.Tapi dunia ini begitu besar dan Morgan sudah memutuskan semua yang berhubungan dengan Reina. Selamanya, Maxime tidak akan pernah bisa menemukan Reina."Nggak usah peduliin dia," ucap Morgan."Ya." Marshanda masih berdiri di tempat dan berkata, "Terus janjimu?""Semuanya belum selesai, kenapa buru-buru?" jawab Morgan.Sekarang Marshanda mengikuti Morgan dan harus mematuhinya dalam segala hal.Dia menundukkan kepala dan menjawab, "Maaf, aku salah.""Sekarang kita hanya perlu pertunjukan yang bagus untuk memberi tahu Maxime bahwa Nana sudah meninggal." Morgan menambahkan.Marshanda merasa Morgan ini pria gila, bisa-bisanya memilih menderita seperti ini demi seorang wanita."Oke, aku akan mengaturnya.""Ya."Setelah Marshanda pergi, Morgan mengenakan mantelnya dan pergi bekerja.Setibanya di perusahaan.Jess menatap Morgan dengan cemas, "Tuan Morgan, Anda kelihatan pucat belakangan ini, apa perlu kupanggilkan dokter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1413

    Hasil dari tes DNA itu dengan jelas menyatakan bahwa Liane dan Reina adalah ibu dan anak kandung.Sekretaris Liane mengambil laporan tes DNA di beberapa rumah sakit."Bu Liane, harusnya semua hasil ini benar. Reina memang putri kandung Anda. Sepertinya terakhir kali kita semua sudah salah paham padanya."Tangan Liane yang memegang laporan tes DNA gemetar hebat. "Bagaimana mungkin? Bagaimana dia bisa menjadi putriku?"Liane berkata demikian bukan karena merasa Reina tidak layak menjadi putrinya, tetapi karena dia tidak bisa menerima fakta ini.Karena selama ini terlalu banyak kesalahan tak terampuni yang sudah dia lakukan pada Reina, putri kandungnya."Aku harus bagaimana? Kenapa Tuhan mempermainkan aku seperti ini?" Mata Liane memerah, dia meremas hasil tes DNA erat-erat dan merasa sangat terpuruk."Aku nggak punya muka ketemu dia, bagaimana aku bisa minta maaf? Aku seorang ibu yang nggak mengakui putrinya dan malah mempermalukannya ...."Liane tidak pernah merasa begitu terpuruk seper

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1414

    "Apa?"Liane membelalak tidak percaya, "Kok dia bisa menghilang?""Aku juga nggak tahu." Brigitta menghela napas, "Yang jelas dia sudah menghilang selama dua hari. Kami mencarinya ke mana-mana tetapi belum ketemu."Ketika Liane mendengar kabar ini, dia terhuyung dan hampir jatuh. Untung sekretarisnya langsung tanggap memapahnya."Bu Liane, hati-hati."Kepala Liane terasa pusing, dia menggenggam tangan sekretaris sambil berkata, "Kenapa? Susah payah akhirnya aku menemukannya, kenapa dia menghilang lagi?""Bu Liane, jangan khawatir. Kita akan segera menemukannya," hibur si sekretaris."Ya, benar. Cepat kamu suruh orang mencari Reina," ucap Liane.Kali ini, dia tidak akan pernah membiarkan Reina meninggalkan sisinya lagi. Apapun yang terjadi, dia akan menemukan Reina."Ya."Keluarga Yinandar juga mulai mengirim orang untuk mencari kemana-mana.Brigitta menatap sosok Liane yang pergi dan menjadi semakin bingung. Dia tidak mengerti kenapa Liane tiba-tiba menjadi orang yang berbeda."Nana, c

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1415

    Liane terdiam beberapa saat sebelum menjawab, "Harusnya kamu juga sudah tahu kalau Nana adalah putri kandungku, 'kan?"Setelah Maxime mendengar ini, dia bertanya balik dengan ekspresi acuh tak acuh."Bukannya kamu nggak percaya?"Liane tercekat."Aku nggak berpikir jernih waktu itu, aku salah ... sekarang aku sangat menyesal."Dari dulu Syena selalu memberi tahu Liane betapa buruknya dan jahatnya Reina, sehingga sosok Reina di mata Liane otomatis terkesan buruk.Oleh karena itu, dia melakukan terlalu banyak hal yang menyakiti Reina.Ketika Reina mendatanginya, Liane malah mengejek dan mengusir Reina begitu saja."Di mana Nana sekarang? Apa kamu menemukannya?" Liane bertanya lagi dengan mata merah.Maxime menunjuk ke reruntuhan dan menunjukkan pada Liane sebuah cincin yang dipegang erat di tangannya."Tempat terakhir yang kita lacak adalah di sini. Barusan aku menemukan cincin yang dikenakan Nana di sini."Ketika Liane mendengar berita itu, dia terhuyung dan hampir jatuh ke tanah.Sekre

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status