Share

Bab 1406

Aвтор: Kacang Merah
Reina langsung menelepon Maxime.

Maxime langsung mengangkat telepon itu.

"Ada apa?" Maxime bertanya.

Reina bertanya dengan susah payah, "Apa kamu yang bawa anak kita pergi? Aku sudah di ruangan bayi dan nggak lihat ada mereka di sini. Sebenarnya mereka ada di mana?"

Hati Maxime menciut.

"Nana, jangan panik. Aku ke tempatmu sekarang, anak kita baik-baik saja kok."

"Kamu serius? Kenapa ada yang bilang ke aku kalau anak kita hilang?" cecar Reina.

Hati Maxime tegang. Agar Reina tidak berpikir macam-macam, Maxime terpaksa berbohong, "Anak kita dibawa pulang ke kediaman Keluarga Sunandar. Aku akan membawamu menemui mereka."

Reina tidak tahu dia harus memercayai Maxime atau tidak, tapi saat ini dia masih belum merasa lega.

Dia menutup telepon, menatap Syena dan berpura-pura tenang, "Max bilang anak kami ada di kediaman Keluarga Sunandar."

Syena tidak menyangka Maxime akan memilih untuk berbohong, "Oh ya? Ya sudah kalau gitu tunggu saja kamu ke sana, tapi jangan salahkan aku karena nggak mengi
Заблокированная глава
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1407

    Tanpa pikir panjang, Reina langsung turun dari ranjang rumah sakit.Alana belum datang. Reina pun mengikuti instruksi dari suara di ponsel dan terus berjalan.Reina sadar, pergi sendirian ke sarang musuh tidak menjamin dia bisa menyelamatkan kedua anaknya, jadi dia diam-diam mau mengirim pesan pada Deron.Namun orang di seberang telepon seolah bisa membaca gerakan Reina. Orang itu kembali menelepon."Nona Reina nggak patuh ya."Detik berikutnya, Reina mendengar tangisan bayi di seberang telepon."Jangan sentuh anakku!" teriak Reina, luka melahirkannya pun terbuka kembali.Reina tersentak kesakitan dan susah payah menarik napas.Tangisan si kembar masih terdengar. "Bukannya sudah kubilang kamu nggak boleh menghubungi orang lain? Kali ini aku cuma memberimu peringatan. Kalau terjadi lagi, aku nggak akan sungkan.""Oke, aku mengerti. Aku nggak akan menghubungi siapa pun. Tolong pergi dan jangan sentuh anakku," ucap Reina.Orang di seberang telepon merasa puas, "Oke, kemarilah seperti peri

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1408

    Marshanda sangat tidak terima akan hidup ini, "Kenapa? Kenapa aku selalu nggak bisa mengalahkanmu?"Reina tersenyum dengan jijik, "Kalau begitu, kamu protes aja sama Tuhan."Marshanda sangat marah dan mencekik Reina."Menurutmu aku memintamu datang ke sini hanya untuk mengobrol denganmu? Menurutmu aku nggak berani membunuhmu?"Reina menatap Marshanda dan merasa bingung, "Kalau kamu mau membunuh, bunuh saja."Marshanda mengerahkan tenaga ke tangannya yang sedang mencekik leher Reina.Tiba-tiba, suara batuk pelan seorang pria terdengar dari pintu.Marshanda teringat sesuatu dan perlahan melepaskan Reina."Jangan khawatir, aku nggak akan membunuhmu, aku akan membuat hidupmu lebih buruk dari mati."Reina tidak mengerti apa tujuan Marshanda. Saat ini dia hanya ingin tahu apa anaknya baik-baik saja atau tidak."Marshanda, ada apa-apa serang saja aku. Sekarang di mana anakku?""Mau tahu? Kalau gitu kamu harus bekerja sama aku." Marshanda tersenyum licik.Bekerja sama?Reina mengernyit bingung

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1409

    "Aku akan mencekiknya sampai mati!" Marshanda meletakkan tangannya di leher kecil anak itu, lalu berkata seolah sedang bicara pada dirinya sendiri, "Sejujurnya bayi ini lucu banget, mirip sama kamu waktu masih kecil."Reina langsung panik, "Jangan sentuh dia. Aku janji akan menuruti apa pun maumu."Setelah itu, barulah Marshanda perlahan melepaskan tangannya dari leher si bayi."Kenapa nggak nurut aja sih dari awal. Aku juga orang baik tahu, nggak ingin melakukan apa-apa pada bayi sekecil ini."Marshanda mengembalikan bayi itu pada pengasuh.Mungkin karena Marshanda takut Reina tidak patuh, dia membiarkan kedua bayi Reina tetap di ruangan ini.Kemudian seseorang melepaskan ikatan Reina dan membaringkannya di kursi medis.Dokter berjas putih mendatangi Reina, "Tutup matamu, mulai sekarang, kamu akan melakukan apa yang aku katakan, mengerti?""Ya."Reina perlahan menutup matanya.Reina masih sadar dan tahu apa yang boleh dilakukan dan tidak.Reina mencoba untuk tidak melakukan ucapan si

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1410

    Syena mencibir, "Mana kutahu? Kamu saja nggak tahu di mana istri dan anakmu? Masa nanya aku? Lucu."Maxime tidak punya kesabaran.Maxime langsung memeriksa kamera pengawas dan melihat bahwa Reina pergi sendiri. Dia langsung meminta seseorang untuk melacak keberadaan Reina.Syena mencibir, "Hahh, Kak. Menurutku mendingan kamu nggak usah nyari dia deh. Menurutku dia pasti punya selingkuhan, mungkin dia kabur sama selingkuhannya.""Hahh, dasar wanita serakah. Sudah punya anak saja masih bertingkah seperti ini ...."Syena tidak berhenti mengompori. Saat ini Maxime sangat cemas, dia langsung berjalan ke hadapan Syena dan tidak sungkan lagi.Dia mencengkeram leher Syena!"Usia kandunganmu sudah lebih dari 20 minggu, 'kan? Aku akan membunuhmu, lalu meminta dokter mengeluarkan bayimu. Dengan kemampuan Keluarga Sunandar, kami nggak akan kesulitan membesarkan bayi prematur."Pupil mata Syena membesar, dia membelalak tidak percaya. Namun, Syena merasa kakinya perlahan meninggalkan lantai dan dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1411

    Maxime tidak bodoh, mana mungkin dia memercayai kebohongan Syena?"Kurung dia."Maxime memerintahkan anak buahnya."Ya."Syena langsung panik, "Kak, tolong lepaskan aku. Aku ini hamil anak Morgan."Maxime tidak melirik Syena dan berkata."Setelah nanti aku menemukan Nana dan dia bilang kamu nggak bersalah, aku akan melepaskanmu. Kalau kamu ternyata bersalah, tunggu saja. Nggak akan ada yang bisa menyelamatkanmu."Syena kembali dimasukkan ke dalam mobil dan hatinya terasa dingin.Sekarang dia sangat menyesal kenapa tadi mau saja mencari Reina dan mengakui semua hal ini.Sekarang, dia tidak punya jalan keluar.Maxime sendiri menambahkan lebih banyak orang untuk mencari Reina.Akhirnya, dia menerima telepon dari Ekki, "Bos, kami menemukan anting-anting yang ditinggalkan Nyonya di dalam taksi. Menurut rekaman mobil, kami bisa memastikan rute perjalanan Nyonya.""Oke, tolong kirimkan padaku dan aku akan mencarinya di sepanjang rute.""Ya."Cakupan pencarian dipersempit. Selain itu, Maxime m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1412

    Morgan benar-benar tidak menyangka kakaknya akan begitu peduli pada Reina.Tapi dunia ini begitu besar dan Morgan sudah memutuskan semua yang berhubungan dengan Reina. Selamanya, Maxime tidak akan pernah bisa menemukan Reina."Nggak usah peduliin dia," ucap Morgan."Ya." Marshanda masih berdiri di tempat dan berkata, "Terus janjimu?""Semuanya belum selesai, kenapa buru-buru?" jawab Morgan.Sekarang Marshanda mengikuti Morgan dan harus mematuhinya dalam segala hal.Dia menundukkan kepala dan menjawab, "Maaf, aku salah.""Sekarang kita hanya perlu pertunjukan yang bagus untuk memberi tahu Maxime bahwa Nana sudah meninggal." Morgan menambahkan.Marshanda merasa Morgan ini pria gila, bisa-bisanya memilih menderita seperti ini demi seorang wanita."Oke, aku akan mengaturnya.""Ya."Setelah Marshanda pergi, Morgan mengenakan mantelnya dan pergi bekerja.Setibanya di perusahaan.Jess menatap Morgan dengan cemas, "Tuan Morgan, Anda kelihatan pucat belakangan ini, apa perlu kupanggilkan dokter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1413

    Hasil dari tes DNA itu dengan jelas menyatakan bahwa Liane dan Reina adalah ibu dan anak kandung.Sekretaris Liane mengambil laporan tes DNA di beberapa rumah sakit."Bu Liane, harusnya semua hasil ini benar. Reina memang putri kandung Anda. Sepertinya terakhir kali kita semua sudah salah paham padanya."Tangan Liane yang memegang laporan tes DNA gemetar hebat. "Bagaimana mungkin? Bagaimana dia bisa menjadi putriku?"Liane berkata demikian bukan karena merasa Reina tidak layak menjadi putrinya, tetapi karena dia tidak bisa menerima fakta ini.Karena selama ini terlalu banyak kesalahan tak terampuni yang sudah dia lakukan pada Reina, putri kandungnya."Aku harus bagaimana? Kenapa Tuhan mempermainkan aku seperti ini?" Mata Liane memerah, dia meremas hasil tes DNA erat-erat dan merasa sangat terpuruk."Aku nggak punya muka ketemu dia, bagaimana aku bisa minta maaf? Aku seorang ibu yang nggak mengakui putrinya dan malah mempermalukannya ...."Liane tidak pernah merasa begitu terpuruk seper

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1414

    "Apa?"Liane membelalak tidak percaya, "Kok dia bisa menghilang?""Aku juga nggak tahu." Brigitta menghela napas, "Yang jelas dia sudah menghilang selama dua hari. Kami mencarinya ke mana-mana tetapi belum ketemu."Ketika Liane mendengar kabar ini, dia terhuyung dan hampir jatuh. Untung sekretarisnya langsung tanggap memapahnya."Bu Liane, hati-hati."Kepala Liane terasa pusing, dia menggenggam tangan sekretaris sambil berkata, "Kenapa? Susah payah akhirnya aku menemukannya, kenapa dia menghilang lagi?""Bu Liane, jangan khawatir. Kita akan segera menemukannya," hibur si sekretaris."Ya, benar. Cepat kamu suruh orang mencari Reina," ucap Liane.Kali ini, dia tidak akan pernah membiarkan Reina meninggalkan sisinya lagi. Apapun yang terjadi, dia akan menemukan Reina."Ya."Keluarga Yinandar juga mulai mengirim orang untuk mencari kemana-mana.Brigitta menatap sosok Liane yang pergi dan menjadi semakin bingung. Dia tidak mengerti kenapa Liane tiba-tiba menjadi orang yang berbeda."Nana, c

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2180

    Joanna orang yang mudah panik."Katakan, apa yang sebenarnya terjadi?"Dia tidak tahan dengan sikap bertele-tele Daniel.Daniel berkata, "Kesehatan Morgan memburuk lagi. Sekarang, dia nggak mau melanjutkan pengobatan, padahal aku sudah membujuknya dengan segala cara."Mendengar itu, seberkas kekhawatiran muncul di mata Joanna."Apa kondisinya belum stabil? Bagaimana bisa kambuh lagi? Kapan itu terjadi?""Tadi malam, kalau rumah sakit nggak ngabarin, aku pasti nggak akan tahu," jawab Daniel.Selama lebih dari satu tahun ini, kesehatan Morgan memang tidak kunjung membaik. Dia sering bolak-balik ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.Namun, setiap kali dia diperiksa, Joanna-lah yang memaksanya.Jika Joanna tidak memaksanya, Morgan tidak akan mau pergi ke rumah sakit. Dia benar-benar tidak peduli dengan kesehatannya sendiri."Nana, kamu di rumah saja dan jaga anak-anak. Aku mau maksa Morgan ke dokter," kata Joanna kepada Reina.Reina mengangguk mengiakan. "Ya."Joanna bahkan tidak sem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2179

    Sudah lewat jam empat sore ketika Reina turut bermain kartu. Melihat sudah hampir jam lima, para istri kaya itu berniat untuk pulang.Mereka tidak perlu mencuci tangan dan memasak, tetapi mereka masih harus melayani suami mereka."Besok cari waktu lagi, ya?"Beberapa orang berpisah dengan enggan.Reina mengantar mereka pergi, tiba-tiba berpikir bahwa kehidupan mereka yang santai dan nyaman seperti ini cukup baik, tanpa tekanan.Melakukan perawatan kulit dan bermain kartu setiap hari, hari-hari berlalu begitu saja.Ketika mereka kembali, ibu Hanna belum pergi dan mengeluh kepada Joanna."Tahu nggak, Hanna sekarang kerja di perusahaan kelas tiga. Sepetinya gajinya cuma empat puluh juta satu bulan. Aku nggak tahu bagaimana dia bisa bertahan hidup."Ibu Hanna mengatakan bahwa dia sudah memutuskan hubungan dengan Hanna, tetapi dia selalu bertanya kepada orang-orang tentang Hanna, karena takut akan melewatkan sesuatu."Setiap anak punya keberuntungan mereka sendiri, kamu nggak perlu khawatir

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2178

    Hanna tidak punya pilihan lain selain mengirimkan resumenya ke perusahaan-perusahaan kecil.Perusahaan kecil biasanya dimiliki oleh perseorangan, yang sebagian besar tidak tahu apa-apa tentang menjalankan perusahaan. Mereka mencemooh gaji di atas dua ratus juga satu bulan yang diminta Hanna.Hanna menyadari bahwa rata-rata perusahaan kecil tempat dia melamar pekerjaan hanya memberikan gaji paling banyak sekitar empat puluh hingga enam puluh juta.Jumlah itu adalah yang tertinggi karena dia menguasai beberapa bahasa dan dapat bertindak sebagai penerjemah luar negeri.Hanna enggan untuk melakukannya, tetapi karena dia tidak punya uang, dia harus menjadi sekretaris di sebuah perusahaan kecil.Ketika Hanna menceritakan ini kepada Adrian, sorot mata Adrian berubah. "Hanna, kamu nggak perlu kerja, aku masih bisa menghidupi mu."Dia tahu bahwa jenis pekerjaan yang didapatkan Hanna adalah pekerjaan yang sangat biasa.Sebagai orang biasa, dia mengerti seberapa banyak kejengkelan dan ketidakadil

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2177

    Mungkin seperti inilah rasanya jatuh cinta.Hanna menutup telepon setelah berbicara dengan Reina cukup lama, kemudian kembali ke toko untuk membeli pakaian itu.Pegawai toko agak terkejut.Awalnya, ketika pegawai toko melihatnya pergi, dia mengira bahwa harga pakaian itu terlalu mahal, jadi Hanna tidak rela jika harus membelinya.Namun, tidak disangka Hanna kembali dengan cepat dan membeli pakaian itu tanpa ragu.Hanna tidak meminta pegawai toko mengemas pakaian itu, dia hanya memintanya untuk menyetrikanya.Pegawai toko melakukan apa yang dia katakan meskipun dia pikir keinginan Hanna cukup aneh."Hati-hati saat menyetrika pakaian ini." Pegawai toko berkata sambil memberikan pakaian itu.Hanna memperhatikan dengan penuh perhatian, lalu mengangguk mengerti. "Baik, aku mengerti, terima kasih."Setelah semuanya selesai, dia bahkan tidak meminta tas, dengan tidak sabar kembali dengan pakaian di tangan.Di dalam kamar sewaan.Adrian sedang duduk di sofa menunggu Hanna kembali sambil menyib

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2176

    "Maaf, apa baju ini masih ada?" tanya Hanna sambil mengeluarkan ponselnya, menunjukkan salah satu foto pakaian yang sudah rusak di dalamnya.Pelayan toko memeriksanya dengan cermat untuk waktu yang lama, lalu mengangguk. "Ya, masih ada. Tapi, pakaian ini nggak boleh dicuci, kenapa Nona malah mencucinya?"Mendengar itu, Hanna merasa sedikit bersalah."Aku nggak tahu.""Ini tertulis di dalam pakaiannya, kenapa nggak dibaca dulu?" Pegawai itu menghela napas. "Harga satu pakaian ini lebih dari dua ratus juta.""Lebih dari dua ratus juta?" Hanna menunjukkan ekspresi terkejut.Jika sebelumnya, jumlah ini hanya akan menjadi uang jajan sehari baginya. Namun, sekarang dia hanya memiliki sisa puluhan juta saja.Sebelumnya, Adrian memang memberinya uang, tetapi dia tidak menghabiskan semuanya. Dia meminta Adrian mengambil sebagian besar uang itu untuk memulai sebuah perusahaan.Pelayan toko mengangguk. "Hmm, aku pun sangat menyayangkan. Apa Nona masih ingin membeli satu lagi yang persis seperti i

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2175

    Adrian tidak marah ketika mendengar ini, hanya berjalan menghampirinya."Hanna, kamu nggak perlu melakukan ini untukku. Kamu hanya perlu tinggal di rumah dan aku masih bisa menghidupi mu."Dia membungkuk dan mengambil kain lap di tangan Hanna. "Sudah, kamu keluar saja, biar aku yang bereskan."Hanna terdiam di tempat, hatinya sangat sedih."Adrian, apa kamu mau mengajariku?"Sejak dulu, Hanna selalu merasa bahwa dia adalah putri idaman, menguasai empat bahasa, mampu berbicara dengan fasih dengan banyak eksekutif, mengetahui banyak pengetahuan di bidang keuangan dan sebagainya. Dia bahkan bisa menari, bermain piano dan beberapa keahlian lain.Namun, kini dia menyadari bahwa dia bahkan tidak bisa melakukan hal-hal yang paling mendasar dalam hidup.Namun, Adrian menggelengkan kepalanya. "Aku nggak bisa mengajarimu pekerjaan semacam ini.""Kenapa?" Hanna tidak mengerti. Dia menggenggam tangan Adrian. "Adrian, kamu nggak perlu merasa bersalah padaku, aku juga ingin mempelajari hal-hal ini.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2174

    Hanna baru bereaksi setelah dia selesai berbicara.Dia sedikit tidak enak hati. "Itu, maafkan aku. Aku nggak bisa masak."Ketika berada di luar negeri, dia juga selalu memesan makanan.Ketika tidak ada yang bisa dimakan, dia makan makanan instan.Adrian tersenyum lembut. "Nggak apa-apa. Aku juga nggak minta kamu buat masak. Aku senang karena kamu ingat buat menyiapkan makanan untukku. Tapi, lain kali kamu pesan buat kamu sendiri saja, aku bisa makan di tempat kerja."Dia tidak tega mengatakan pada Hanna bahwa makanan yang dipesannya agak mahal.Bagi Hanna, pesan makanan seharga dua juta itu murah, tetapi bagi kebanyakan orang, itu sudah termasuk mahal.Adrian tidak bisa membiarkan Hanna menderita, tetapi dia sedikit sayang jika harus menghabiskan terlalu banyak uang. Namun, dia tidak keberatan jika harus kelelahan dan tidak bisa makan enak."Mana bisa begitu. Aku makan sendirian juga nggak nafsu makan," kata Hanna.Mendengarnya mengatakan itu, Adrian mengangguk, "Baiklah kalau begitu.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2173

    Sisil akan menikah, Reina pun mulai sibuk, dari membantunya memilih gaun pengantin, memilih semua jenis perhiasan, serta mempersiapkan hadiah pernikahannya.Di tempat kerja, dia tidak berani bersantai terlalu lama. Lagi pula, belum lama ini dia baru mengambil alih Grup Yinandar.Satu-satunya alasan dia bisa mempertahankan karyawan veteran dan pemegang saham perusahaan adalah karena genggaman tangan para pemegang saham utama perusahaan yang ditinggalkan ibunya di masa lalu.Dengan itu, para pemegang saham utama perusahaan tidak akan berani melakukan apa pun.Namun, Reina tahu bahwa dia harus memiliki keterampilan yang nyata atau dia tidak akan bisa mengendalikan orang-orang tua itu terlalu lama.Sisil akan menikah dan Hanna menjadi yang paling bersemangat."Sisil, kamu juga mau nikah, selamat. Sayangnya, sekarang cuma aku yang masih lajang."Sisil hanya bisa geleng-geleng kepala. "Hanna, kamu bicara apa, sih? Bukannya kamu sudah sama Adrian?"Hanna sedang bersantai di sofa rumah yang di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2172

    Hening sejenak di ujung telepon.Jantung Sisil berdegup kencang dan dia sedikit gugup.Dia takut dengan jawaban Deron nantinya. Apa yang harus dia lakukan jika Deron tidak menginginkan anak ini?Setelah beberapa saat, akhirnya orang di ujung telepon berbicara, "Kenapa tiba-tiba begini?"Jantung Sisil tergagap.Bagian bawah matanya berkaca-kaca, tetapi di detik berikutnya, dia mendengar Deron berkata, "Aku belum menyiapkan apa pun. Kita saja belum nikah, jadi sepertinya rencana pernikahan harus dimajukan."Suasana hati Sisil seperti rollercoaster, tiba-tiba jatuh ke bawah dan tiba-tiba naik ke udara.Hatinya masih tidak percaya."Apa maksudmu?""Ayo kita menikah, lebih cepat lebih baik. Kalau kita nikah saat perutmu sudah besar, pasti kamu nggak nyaman pakai baju pengantin. Kamu juga akan jadi bahan omongan keluargamu," kata Deron.Deron pernah mendengar Sisil mengatakan bahwa keluarga mereka lebih konservatif dan kolot.Mata Sisil sedikit memerah saat mendengarnya berkata seperti itu.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status