Share

Bab 1370

Author: Kacang Merah
"Di mana dia sekarang?" Reina bertanya dengan tergesa-gesa.

"Di rumah sakit jiwa swasta yang jaraknya lebih dari sepuluh kilometer dari sini," jawab Deron.

Rumah sakit jiwa?

Reina tahu bahwa ini adalah cara Liane untuk membalas dendam pada Raisa, "Apa ada cara untuk masuk dan menemuinya?"

"Aku sudah menyuap orang-orang di dalam. Kalau Anda mau menemuinya, Anda bisa berpura-pura menjadi suster atau dokter."

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi ke sana malam ini."

"Oke."

Sekarang setelah Reina melihat Riki terluka, dia semakin merasa bahwa dia harus menjadi lebih kuat dan tidak bisa membuang waktu.

Malamnya, Reina hendak berangkat setelah Riki tertidur.

Tapi sebelum dia melangkah lebih jauh, Maxime berdiri di depannya, "Mau ke mana?"

Reina tersedak, "Ah ... aku mau keluar jalan-jalan."

"Aku temani."

"Nggak perlu." Reina tahu belakangan ini Maxime sangat lelah dan kurang istirahat. "Kamu tidur aja dulu. Aku nggak pergi lama-lama kok."

Maxime langsung memegangi pergelangan tangan Reina, "
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1371

    Marshanda melihat pemandangan yang berlalu di luar jendela mobil, "Kalau kamu nggak menyukaiku, aku akan menghancurkanmu. Kalau aku nggak bisa mendapatkanmu, Reina juga nggak bisa mendapatkannya."Tangannya terkepal, ujung jarinya menusuk telapak tangannya dalam-dalam dan darah keluar....Di sisi lain, Reina duduk di mobil Deron dan menuju ke rumah sakit jiwa.Di dalam rumah sakit jiwa.Tatapan Raisa terlihat kosong, sekarang dia tidak punya apa-apa. Ibunya sudah meninggal, putranya masih di rumah sakit dan suaminya juga menghilang.Dia sangat menyesal, kenapa dia menjadi serakah!Kalau mereka tidak rakus akan kekayaan, meski keluarga mereka miskin, mereka tidak akan berakhir seperti ini!Raisa tahu betul bahwa orang kejam seperti Syena tidak akan pernah membiarkannya pergi. Saat nanti dia meninggal, maka riwayat putra dan suaminya juga akan berakhir.Dia tidak mau menyerah dan mencoba melarikan diri dari sini beberapa kali, tetapi selalu tertangkap.Saat Raisa sedang melamun dan bers

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1372

    Reina tidak menjawab, dia perlahan bangkit berdiri dan berjalan keluar.Pikirannya kacau balau.Deron menunggu Reina di luar dan begitu melihat wajah Reina yang pucat pasi, dia langsung menghampiri dan bertanya, "Ada apa?""Nggak apa-apa, ayo kembali.""Oke."Setelah masuk ke dalam mobil.Ucapan Raisa terngiang di benak Reina. Apa Liane adalah ibu kandungnya?Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi?Ibu kandungnya dulu pernah menginginkan nyawanya dan putranya?Tidak, ucapan Raisa tidak bisa dipercaya begitu saja."Deron, aku butuh bantuanmu."Reina mau memeriksa apa dirinya dan Liane benar-benar ibu dan anak.Setelah menyuruh Deron untuk menangani masalah ini, Reina kembali ke rumah sakit Riki.Anak itu sudah tertidur. Maxime duduk di samping anak itu tanpa istirahat. Ketika dia melihat Reina kembali, Maxime langsung berdiri untuk memapahnya berjalan, "Bagaimana?""Nggak ada apa-apa." Reina belum ingin menceritakan hal ini pada siapa pun sebelum mendapatkan hasil tes DNA.Maxime meliha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1373

    "Bu, ini bubur yang kubuat sendiri untukmu."Pagi-pagi sekali, Marshanda masak dan berusaha menyenangkan Liane.Kalau bukan karena Liane sudah tahu Marshanda menipunya, tindakan ini sungguh akan membuat Liane tersentuh.Liane bahkan tidak melirik bubur itu dan berkata, "Taruh saja di situ.""Oke."Setelah Marshanda meletakkan buburnya, dia tidak berniat pergi.Dia datang ke belakang Liane dan berkata, "Ibu sudah kerja keras tiap hari, mau aku pijitin nggak Bu?""Nggak usah, kalau kamu bosan di rumah, kamu boleh keluar jalan-jalan," ucap Liane.Kembali diperlakukan dengan dingin, membuat Marshanda mengernyit bingung dengan sikap Liane.Marshanda pun keluar dan mengernyit bingung, "Apa salahku? Kenapa dia begitu acuh tak acuh padaku?"Marshanda tidak bisa memahaminya dan tiba-tiba melihat Syena yang memasang muka manja sedang pergi mendatangi Liane.Tiba-tiba, Marshanda pun mengerti dan senyuman menyeramkan tersungging di mulutnya."Liane sendiri yang menginginkan hal ini, sepertinya dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1374

    Lusa, Alana akan menikah. Meski sudah cukup lama dia mempersiapkan pernikahannya, tetap saja masih ada yang belum beres.Setelah Reina melihat bahwa Riki baik-baik saja, dia pun menemani Alana untuk membantu."Aduh, gaun pengantin ini terlalu berat."Alana berjalan keluar perlahan dengan mengenakan gaun pengantin buatan khusus dan sepatu hak tinggi.Jovan sedang duduk di samping bermain dengan ponselnya. Dia mengangkat kepalanya secara tidak sengaja dan terlihat sangat terkejut.Selama ini di mata Jovan Alana terlihat biasa saja, tetapi hari ini entah mengapa wanita ini dia terlihat cukup cantik.Jovan tidak bereaksi untuk waktu yang lama dan Alana tidak memperhatikan tatapannya. Dia hanya bertanya pada Reina."Nana, gimana menurutmu? Menurutku nggak cocok deh, terlalu berat."Mata Reina juga berbinar, "Cantik banget."Alana tidak terlalu percaya diri."Serius?""Iya, cantik banget." Setelah itu Reina menatap Jovan, "Jovan, menurutmu gimana?"Jovan tersadar dari lamunannya, dia langsun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1375

    Di Grup IM.Maxime menelepon Yansen dan memintanya untuk memeriksa Keluarga Hinandar.Yansen sedang tidak fokus.Maxime mengangkat matanya dan menatap Yansen, "Ada apa?""Nggak apa-apa, aku urus sekarang," ucap Yansen yang tersadar dari lamunannya dan langsung keluar ruangan.Begitu dia pergi, Ekki datang dan memberi tahu Maxime, "Lusa adalah pernikahan Alana dan Tuan Jovan."Maxime mengernyit mendengarnya."Bukannya Yansen yang membuang Alana? Kenapa sekarang Alana mau menikah dia tiba-tiba muncul lagi?Sejujurnya, sebagai seorang laki-laki, Maxime menatap rendah pria seperti Yansen.Serakah sekali jadi manusia.Ekki pun menjawab sesuai yang dia tahu, "Bos, sebenarnya ada alasan kenapa Yansen meninggalkan Alana."Setelah Maxime mendengar ini, dia menatap Ekki dalam-dalam dan memberi isyarat agar dia melanjutkan.Bukan karena Maxime suka bergosip, tapi karena Alana juga sahabat Reina, jadi dia tentu mau tahu lebih banyak tentang orang-orang dan hal-hal di sekitar Reina."Ketika mereka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1376

    Setelah Yansen mendengar hal ini, dia merasa tidak berdaya. Dia mengisap rokoknya, lalu mematikan puntung rokoknya dan membuangnya ke tempat sampah."Kamu pikir aku nggak mau ngasih tahu Alana? Kalau kamu diposisinya, apa yang akan kamu lakukan setelah tahu semua hal ini? Apa dia akan menungguku bertahun-tahun? Menunggu istriku meninggal sehingga aku bisa menikahinya?" tanya Yansen.Ekki tidak tahu harus berkata apa."Tetapi kalau Alana tahu yang sebenarnya, dia pasti akan membencimu. Coba pikirkan, apa dia benar-benar mencintai Jovan?"Ekki sering melihat Alana dan Jovan bertengkar dan sama sekali tidak menyukai Jovan.Mungkin menikahi Jovan adalah untuk membalas dendam pada Yansen.Yansen menyalakan sebatang rokok lagi, "Justru aku takut dengan kondisi itu. Makanya aku harap dia bisa berpikir baik-baik supaya nggak menyesal.""Lusa, mereka akan menikah. Kalau semua terlanjur terjadi, nggak bisa kembali lagi. Sebaiknya jujur saja padanya, dia berhak tahu apa pilihannya. Menunggumu? Me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1377

    Tangan Alana yang memegang telepon langsung menegang.Sejujurnya meski Alana menghadiri pernikahan Yansen, dari awal sampai akhir, dia tidak berani melihat siapa pengantin wanita, siapa namanya dan seperti apa rupanya.Alana takut dirinya akan membandingkan diri dengan istri Yansen dan terus kepikiran.Oleh karena itu, ketika Tiara mengungkapkan bahwa dia adalah istri Yansen, Alana tertegun."Buat apa kamu mau ketemu aku?" Alana terdiam cukup lama sebelum berkata."Aku mau memberitahumu kalau kamu sudah salah paham pada Yansen. Aku akan jelaskan, kumohon, tolong bertemu denganku." Tiara berkata dengan tulus.Sebenarnya karena dirinya akan menikah lusa, Alana harusnya menolak. Tetapi setelah mendengarkan kata-kata wanita itu, dia tiba-tiba setuju."Oke."Keduanya membuat janji di restoran biasa.Alana melihat Tiara. Seorang wanita yang terlihat kalem dan kurus, juga lemah lembut. Wanita ini berbeda sekali dari dirinya."Halo." Alana mengulurkan tangannya dengan ramah.Tiara juga mengulu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1378

    Ketika Yansen mendengar ini, dia pun mengepalkan tangannya dan memaksa diri untuk tenang, "Kenapa kamu cerita sama dia?"Tiara menunduk dan tidak menjawab, tapi berkata,"Ayo kita urus perceraiannya besok."Lagi-lagi minta cerai.Yansen menelan ludahnya dan berkata, "Tiara, aku sudah bilang kita hanya akan pisah saat kamu meninggal, bukan bercerai."Yansen tahu Tiara sedang gelisah, jadi dia menghiburnya."Jangan khawatir, aku benar-benar nggak punya niat buat balikan sama Alana. Kita bisa menjalani hidup bersama dan aku akan menjagamu dengan baik."Setelah itu, Yansen memeluk Tiara.Ada beberapa hal dan beberapa orang yang memang jika sudah terlewat, tidak akan kembali.Tiara bersandar di bahu Yansen dan merenung.Tiara merasa harusnya Yansen punya sedikit saja perasaan untuknya. Kalau tidak, mana mungkin pria ini rela menjaga dirinya sendiri sepanjang waktu?...Alana berjalan dengan tatapan kosong dan kepalanya terasa sangat pusing.Dia mengambil ponselnya dan menelepon ayahnya."Ay

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2194

    Adrian samar-samar merasakan ada yang tidak beres. Dia meninggalkan pekerjaannya dan pulang ke rumah.Sesampainya di rumah, dia tidak melihat Hanna.Dengan cemas, dia mengambil ponselnya dan menghubungi Reina.Dia mendapatkan nomor Reina dari Hanna.Jika terjadi situasi khusus, di mana Adrian tidak bisa menghubunginya, dia bisa menghubungi Reina. Tidak disangka, situasi khusus ini benar-benar terjadi.Reina sedang bekerja dan tiba-tiba melihat ada panggilan dari nomor asing. Dia ragu-ragu cukup lama, tetapi tetap menjawabnya."Halo? Dengan siapa ini?""Aku Adrian, pacar Hanna. Apa ini dengan Nona Reina?" Adrian mengatakan siapa dia sebelum bertanya pada Reina.Reina sedikit bingung mengapa Adrian meneleponnya."Ya, ini aku, ada apa?" tanya Reina."Hanna nggak ada, jadi aku mau tanya, apa dia ada bersamamu?" tanya Adrian.Reina terkejut saat mendengar ini. Dia nggak di sini. Kenapa dia bisa hilang?""Aku juga nggak tahu. Perusahaan tempatnya bekerja meneleponku, katanya dia nggak masuk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2193

    Hanna sebenarnya pergi dari rumah bukan karena semata-mata ingin hidup bersama Adrian.Dia tidak tahan dengan suasana rumah yang menyesakkan.Orang tuanya selalu mendesaknya untuk menikah atau menceritakan betapa hebatnya anak-anak dari keluarga lain, bagaimana mereka memiliki cucu dan seterusnya.Sekarang, setelah pindah, tinggal bersama Adrian dan mulai bekerja dengan pekerjaan yang normal, dia merasa jauh lebih santai.Dia merebahkan diri dan kembali tidur, tidak tahu bahwa orang tuanya tidak bisa tidur.Malik menghentakkan kakinya dengan tidak sabar. "Lihatlah anak perempuanmu itu."Ines memutar bola matanya. "Jangan lupa kalau dia juga putrimu."Malik tersedak."Kita harus apa lagi sekarang? Kita nggak mungkin diam saja saat melihat putri kita dihancurkan sama Adrian," kata Malik.Ines menghela napas, tidak tahu harus berbuat apa."Kamu tahu sendiri kalau Hanna sangat keras kepala dan nggak akan mau mengubah keputusannya." Ines memandang ke luar pada malam yang gelap. "Apa kita ha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2192

    Perasaan Adrian campur aduk saat mendengar Hanna mengatakan itu."Hanna, kenapa kamu begini? Kembali ke Keluarga Sunandar dan tunggu aku selama setahun. Dalam waktu setahun, aku janji bakal melakukan sesuatu buat diriku sendiri biar orang tuamu merestui hubungan kita. Setelah itu, kita bisa tinggal bersama lagi."Dia tidak ingin Hanna terus menderita.Namun, Hanna menggelengkan kepalanya. "Nggak mau."Dia berdiri dan berjalan menghampiri Adrian."Kenapa kamu pikir aku menderita karena hidup begini? Aku nggak berpikir seperti itu. Aku benar-benar ingin bersamamu, aku nggak mau pergi begitu saja. Kamu mengerti?"Hanna memegang tangannya. "Kalau aku kembali sekarang, orang tuaku bakal minta aku pergi kencan buta. Setelah itu, mungkin mereka bakal maksa aku nikah. Kalau sudah begitu, apa kita masih punya kesempatan?""Lagi pula, kamu memulai semuanya dari nol. Nggak peduli apa yang kamu upayakan, kamu nggak akan bisa menyamai keluarga kami. Dalam waktu satu tahun, orang tuaku tetap nggak a

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2191

    Hanna memeluk Adrian dengan erat dan menggigitnya dengan keras.Pria itu merasakan sakit dan langsung tersadar, lalu mendorong Hanna.Tiba-tiba terdorong olehnya, tubuh Hanna goyah dan dia jatuh ke arah punggung Adrian.Mata Adrian menegang saat melihat ini. Dia mengulurkan tangan untuk meraih tubuh Hanna, memeluk pinggangnya agar tidak jatuh ke lantai."Kamu nggak apa-apa?" tanya Adrian.Hanna melihat kekhawatiran di matanya dan sudut mulutnya terangkat naik, lalu dia menjawab, "Kamu benar-benar mau putus denganku? Lihat dirimu sekarang, kamu sekhawatir itu padaku."Tatapan Adrian sedikit bergetar, lalu melepaskan Hanna setelah dia bisa berdiri dengan benar."Aku cuma nggak mau kamu jatuh.""Benarkah?"Hanna melangkah ke hadapannya dan merangkul pinggang kecilnya."Kamu ngapain?" Darah di sekujur tubuh Adrian mendidih."Nggak, kok. Aku merasa kesal karena diusir sama kamu, padahal aku sudah memutuskan hubungan dengan orang tuaku dan mengorbankan banyak hal untukmu." Hanna memeluknya l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2190

    Tenggorokan Hanna sedikit sakit. Dia meremas piring makan di tangannya dan meletakkannya di atas meja."Kita sudah pacaran lama, apa kamu nggak merasa terlambat karena baru bilang kalau kita nggak cocok?" kata Hanna dengan mata merah.Adrian terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Hanna melanjutkan, "DI bagian mana kita nggak cocok? Bilang yang jelas. Kalau semuanya jelas, baru kita putus."Bibir tipis Adrian terkatup rapat. Setelah terdiam cukup lama, dia akhirnya menjawabnya."Kita punya pandangan yang berbeda, terutama soal nilai."Hanna mengira yang dimaksud Adrian adalah tindakan Hanna yang menghabiskan banyak uang dan memesan banyak makanan. Jadi, dia menjelaskan, "Alasanku menghabiskan banyak uang dan memesan banyak makanan karena aku nggak tahu kalau harganya mahal. Tapi, sekarang aku sudah ngerti."Dia menunjuk makanan yang dibawanya dari meja."Hari ini aku makan sama Sisil dan total tagihannya nggak sampai satu juta. Aku juga bawa pulang beberapa makanan yang nggak habis. Sela

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2189

    Sisil ingin terus bekerja, tetapi Reina menyuruhnya pulang dan beristirahat.Dia sedang hamil dan akan menikah, jadi tentu saja dia perlu istirahat.Sisil merasa bosan dan pergi berbelanja dengan Hanna.Hari ini Hanna sedang libur, jadi dia meregangkan badannya dengan lelah. "Sisil, aku baru sadar kalau pekerjaan ini sangat melelahkan."Sejak mendapatkan pekerjaan, Hanna bangun jam tujuh pagi setiap hari, mulai bekerja jam delapan. Dia seharusnya sudah bisa pulang kerja jam lima sore, tetapi karena semua orang lembur, jadi dia juga harus tetap tinggal juga untuk lembur.Begitu lembur, dia pasti baru akan selesai sampai jam sembilan hingga jam sepuluh malam.Dia pulang ke rumah dan baru bisa mulai istirahat jam sebelas setelah mandi dan yang lain-lain. Dia tidak punya waktu yang cukup untuk istirahat."Bagaimana kalau begini saja, kebetulan aku mau nikah, jadi minta izin cuti. Mungkin kamu bisa bantu kerjaan Bos." Sisil menawarinya untuk menjadi asisten Reina.Hanna langsung menggelengk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2188

    Reina agak terkejut saat mendengar Joanna mengatakan ini.Ternyata seluruh biaya rumah di sini ditanggung oleh Joanna seorang diri. Ini terlalu tidak adil."Tante, aku salah, jadi tolong jangan melampiaskan kekesalan Tante padaku."Melisha tidak bodoh. Dia tahu bahwa jika dia benar-benar menuruti perkataan Joanna dan benar-benar pisah keluarga, dia pasti harus mengurus rumah sendiri. Kalau itu terjadi, banyak hal yang akan membebaninya. Bukan hanya itu saja, uangnya mungkin juga akan habis.Joanna tersenyum tanpa beban. "Melisha, lebih baik bicarakan sama ayah mertuamu. Kalau kamu nggak bilang, aku tetap akan cari waktu buat mengatakannya."Mendengar ini, Melisha hanya bisa menganggukkan kepalanya."Baiklah."Joanna menoleh ke arah Reina dan berkata, "Nana, ayo masuk.""Ya."Reina mengangguk.Keduanya masuk ke dalam rumah bersama-sama, sementara Melisha memperhatikan kepergian keduanya dengan marah sekaligus iri.Kenapa Reina memiliki ibu mertua sebaik Joanna, sementara ayah mertuanya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2187

    Keluarga Sunandar sebenarnya tidak pernah memisah-misahkan anggota keluarga mereka yang sudah memiliki keluarga sendiri. Karena istri Aarav tidak ada, jadi semua urusan di dalam rumah diserahkan kepada Joanna.Jadi, para pelayan, sopir, pengasuh dan pekerja lainnya, mereka berada di bawah kendali Joanna.Melisha langsung marah saat mendengar sopir itu mengatakan akan mengantar Tommy setelah dia selesai mengantarkan Riki dan Riko.Sudut mulutnya tertarik, dia berpura-pura marah, "Tante Joanna nggak adil sekali. Aku sama Tommy juga bagian dari keluarga ini, kenapa dia minta sopir nganter cucu menantunya dulu? Lagi pula, sopir di rumah juga nggak cuma satu."Pengemudi itu mendengar hal ini dan langsung berkata kepada Melisha."Semua sopir lain ada keperluan hari ini, jadi hanya saya yang masuk. Kalau nggak, Nyonya Joanna nggak akan meminta saya mengantar Den Riki sama Den Riko dulu, baru mengantar Nyonya sama Den Tommy."Wajah Melisha menegang lagi.Dia kesal, tetapi tidak mungkin melampi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2186

    Ekspresi di wajah Morgan berubah saat mendengar Riko mengatakan bahwa Talitha adalah putrinya.Meskipun itu adalah perubahan suasana hati yang sangat kecil, Riko tetap menyadarinya."Riko, siapa yang bilang kalau aku ayah Talitha?" tanya Morgan.Riko menjawab, "Nggak dikasih tahu pun aku tahu."Dia berbicara ceplas-ceplos.Riki yang ada di sampingnya merasakan dengan jelas bahwa ada arus gelap di meja makan.Dia menundukkan kepalanya dan melanjutkan sarapan, tidak berani menatap keduanya.Dia sedikit bingung kenapa kakaknya sengaja berusaha membuat Om Morgan marah.Morgan baru akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba Reina dan Maxime datang.Reina agak terkejut saat melihatnya. Namun, keterkejutan itu hilang dengan cepat dan dia pun duduk, makan bersama kedua anaknya.Maxime juga duduk, tepat di seberang Morgan.Morgan memperhatikan mereka untuk waktu yang lama sebelum mengalihkan pandangannya.Sarapan berlalu dalam keheningan.Setelah makan, Reina mengantar Riki dan Riko ke mobil untuk perg

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status