Home / Romansa / Rindu Di Ujung Senja / Chap_3. ( Trauma )

Share

Chap_3. ( Trauma )

Author: QueenLii
last update Last Updated: 2021-07-21 15:21:08

Sesampainya di Rumah Sakit, Mama Ayu langsung memanggil dokter untuk segera memeruksa anaknya itu. Dokter itu pun menyuruh Perawat lain untuk memasukan Ayu ke dalam kamar. "Kalian tunggu diluar, saya akan memeriksanya." Dokter itu pun langsung masuk untuk memeriksa Ayu.

Mama Ayu sangat gelisah, dia takut terjadi apa-apa pada anaknya. Tapi Ibu Kenzo mencoba untuk membuat Mama Ayu tenang. "Vin, duduklah dulu sambil menunggu dokter keluar dari kamar Ayu," ucap Ibu Kenzo.

"Nggak bisa Ra, aku takut Ayu kenapa-napa." Mama Ayu masih terus gelisah, dia berjalan ke sana kemari tidak sabar menunggu dokter itu keluar dan memberi kabar tentang kondisi Ayu.

"Vin, tenanglah. Ayu akan baik-baik saja," ucap Ibu Kenzo.

"Ini salahku Ra, harusnya aku tidak mengizikan Ayu datang kerumahmu tadi. Aku takut dia syok Ra." Mama Ayu menangis sambil memeluk Ibu Kenzo.

"Aku tau, aku juga tidak menyangka Ayu akan sehisteris itu kehilangan Kenzo. Hanya, aku tidak bisa melarang Erwin untuk tidak membawa Kenzo Vin, dia bisa memberikan masa depan yabg cerah untuk anakku." Jelas Ibu Kenzo.

Beberapa menit kemudian, Dokter yabg tadi memeriksa Ayu keluar dari dalam kamar Ayu. Mama Ayu langsung bertanya tentang keadaan putrinya itu.

"Dok, gimana keadaan anak saya?" tanya Mama Ayu.

"Dia tidak apa-apa, luka dikepalanya tidak cukup serius. Dia hanya butuh istirahat," ucap Dokter itu.

"Syukurlah kalau begitu." Mama Ayu dan Ibu Kenzo merasa sangat senang mendengar Ayu baik-baik saja.

"Tapi, sepertinya ada sedikit trauma pada dirinya. Itu akan mengakibatkan perubahan sikap pada dirinya." jelas Dokter itu.

"Trauma dok?!"

"Ya, benturan dikepalanya mengakibatkan trauma pada gadis kecil itu."

Mama Ayu cukup terkejut mendengar oenjelasan dari Dokter itu, tapi dia menyadari kenapa Ayu harus mengalami trauma. Bukan hanya karena benturan dikepalanya saja, melainkan karena dia kehilangan sahabat yang selalu mendampinginya selama ini.

Sekarang Ayu hanya bisa bermain seorang diri tanpa sahabatnya. Pastilah sangat menyedihkan jika kehilangan orang yang paling kita sayangi, apa lagi orang itu sangat berarti dalam hidup kita.

"Bolehkah saya masuk dok? saya ingin melihat putri saya," ucap Mama Ayu.

"Silahkan, mungkin besok dia juga sudah bisa pulang," ucap Dokter itu.

Mama Ayu dan Ibu Kenzo masuk ke dalam kamar tempat Ayu dirawat. Mereka mendekati Ayu yang sedang terbaring diranjang. Dia belum juga membuka kedua matanya.

"Ayu sayang, ini mama. Buka mayamu nak." Mama Ayu membelai rambut putri kecilnya itu.

Tapi Ayu masih tak kunjung membuka matanya, hanya saja dia sedikit bergumam. Dia terus memanggil Kenzo berulang kali. Kemudian dia terdiam kembali.

Tak kuasa menahan air matanya, Mama Ayu kemudian memeluk Ayu. "Sayang maafkan mama, harusnya mama bilang sejak awal tentang Kenzo yang akan pergi jauh," ucap Mama Ayu.

"Sudahlah Vin, disini kita berdua yang salah. Kita yidak mengerti apa-apa tentang perasaan anak-anak kita," kata Ibu Kenzo.

Mama Ayu melepaskan pelukannya pada gadis kecilnya. Dia mengusap air kata yang mengalir di pipinya itu. Dia menatap ke arah sahabatnya yang sedang duduk di sofa.

"Ra, bagaimana bisa kamu melepaskan Kenzo? bukankah dia putra kesayanganmu," ucap Mama Ayu.

"Jangan ditanya Vin, itu pengorbanan yang sangat berat bagiku. Siapa yang sanggup berpisah dari putranya kalau tidak karena terpaksa." Jawab Ibu Kenzo.

***

Keesokan Harinya, Ayu sudah sadar dan membuka matanya. Tapi dia hanya diam, tidak mau berkata satu patah kata pun. Karena Mama Ayu dan Ibu Kenzo sudah diberitaukan kalau Ayu akan mengalami trauma yang serius, maka mereka berdua tidak terkejut dengan kondisi Ayu yang sekarang.

"Sayang, kita pulang yuk." Mama Ayu mencoba berbicara pada putri kecilnya.

Tidak ada satu jawaban yang keluar dari mulut Ayu. Dia hanya menganggukan kepalanya, yang berarti menyetujui perkataan mamanya. Mama Ayu menggandeng Ayu untuk pulang kerumah mereka, sedangkan Ibu Kenzo berjalan disamping Ayu.

Sesampainya dirumah. Ayu langsung masuk kedalam kamarnya, air mata Mama Ayu kembali menetes melihat kondisi putrinya yang hanya diam. Ayu yang biasanya selalu ceria, dan selalu tersenyum, sekarang dia hanya diam tanpa kata.

"Vin, sabar ya," ucap Ibu Kenzo.

"Makasih ya Ra," jawab Mama Ayu.

"Semua akan cepat berlalu kok, Ayu akan kembali normal beberapa hari lagi," kata Ibu Kenzo.

Ibu Kenzo berpamitan untuk pulang kerumahnya, Mama Ayu pun mengiyakan. Lemudian Mama Ayu melihat Ayu kedalam kamarnya.

"Sayang, apa ada yang bisa mama bantu?" tanya Mama Ayu yang melihat putrinya menghadap laptop di tangannya.

"Tidak ma." jawab Ayu.

Seyum indah diwajah cantik putri kecil itu benar-benar telah menghilang. Senyum yang dulu menjadi pancaran kebahagiaan untuk semua orang termasuk sahabatnya. Kini senyum itu hilang bersama kepergian Kenzo.

"Istirahatlah, besok kamu sekolah, bukan?" tanya Mama Ayu.

Ayu menganggukan kepalanya. Dia menutup laptop dan menarunya di meja belajar. "Ayu tidur dulu." Ayu pun mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Mama Ayu keluar kamar dan mematikan lampu kamar Ayu. Sungguh sedih melihat perubahan putrinya yang secara tiba-tiba seperti itu. Tapi apa boleh buat, dia hanya bisa menantikan dimana saat Ayu kembali seperti dulu lagi.

"Semoga besok bisa menjadi hari yang berharga untuk Ayu," ucap Mama Ayu.

***

Keesokan harinya, Mama Ayu membangunkan Ayu seperti biasa. "Ayu, cepat bangun. Sudah pagi, nanti kamu telat ke kampus." kata Mama Ayu sambil menyiapkan sarapan untuk putrinya itu.

"Iya ma sabar, aku lagi siap-siap nih, ucap Ayu dari dalam kamarnya.

Ya, Ayu sekarang sudah beranjak dewasa. Dia menjadi gadis cantik yang super cuek. Trauma masa kecilnya membuat dia sulit untuk percaya pada orang lain. Meskipun begitu, tetap saja Ayu menjadi incaran banyak cowok karena kecantikannya.

"Ma, aku langsung berangkat ya." Ayu menghampiri mamanya yang duduk dimeja makan dan mencium pipinya.

"Eh, nggak mau sarapan dulu?" tanya Mama Ayu.

"Entar aja, aku sarapan di kampus. Dah ma," kata Ayu sambil berlari keluar karena Dea sudah menunggunya.

Dea Adalah teman Ayu yang paling dekat dengannya. Mereka sangat akrab melebihi saudara. Sampai Mama Ayu dan Dea selalu menghabiskan waktu bersama jika ada waktu libur.

"Sudah siap?" tanya Dea.

"Siap dong, yuk berangkat." Ayu menaiki mobil Dea dan Dea langsung mengemudikan mobilnya ke kampus.

Related chapters

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_4. ( Kampus )

    Diperjalanan Ayu dan Dea membahas tentang cowok yang baru masuk ke sekolah mereka. Ayu tidak tahu tentang itu karena dia sempat tidak masuk kuliah beberapa hari yang lalu. Dea menceritakan tentang cowok cupu itu."Ay, lo tau nggak kita kedatangan murid baru?" tanya Dea."Mana gue tau, gue kan nggak masuk kemarin-kemarin." Jawab Ayu sambil memaninkan handphone-nya."Kalo lo tau mungkin lo ketawa deh, itu cowok cupu banget beda sama adeknya," kata Dea."Adik? dia punya adik." Sahut Ayu.Dea menganggukkan kepalanya. "Huum, dan lo tau siapa adeknya?" Dea melihat ke arah Ayu sambil mengemudi mobilnya.Ayu menggelengkan kepalanya karena dia tidak mengerti kenapa sahabatnya ini suka main tebak-tebakkan dipagi hari. "Kalau mau cerita jangan putus-putus napa, bikin kepo aja." Ayu menjawab dengan nada kesal pada Dea.Melihat sahabatnya itu cemberut

    Last Updated : 2021-07-21
  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_5. ( penasaran )

    "Baiklah kenzo, kembali ketempat dudukmu," ucap bu Tasya.Kenzo tersenyum dan menganggukan kepalanya kepada bu Tasya kemudian dia berjalan kembali ketempat duduknya tanpa sepatah kata-pun.Ayu masih menatap Kenzo yang duduk disebelah Leon, entah kenapa, hatinya seperti berkata untuk mendekati laki - laki itu. "tidak - tidak," gumam Ayu sambil menggelengkan kepalanya."kamu kenapa ay?" tanya Dea yang melihat sahabatnya bicara sendiri."a ... Emm ... Nggak, nggak apa - apa kok hehe," ucap Ayu yang malu saat Dea menegur dirinya yang sedang bicara sndiri.'dasar gila kamu ayu ... Ngapain berdebat sama diri sendiri hanya karena laki - laki yang baru saja kamu temui?' batin Ayu sambil menggigit bibirnya.*****Waktu istirahat-pun tiba, Ayu yang masih mengerjakan tugas dari bu Tasya belum beranjak dari tempat duduknya. Tapi leon menghampiri diri

    Last Updated : 2021-07-21
  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_6. ( Menyebalkan )

    "Sayang, kamu mau langsung pulang atau mau kemana dulu?" tanya Leon."Mmmm,,, pengennya sih cari makan dulu, soalnya tadi nggak sempat makan," jawab Ayu."Ya sudsh, kita cari makan dulu aja, aku nggak mau tuan putri-ku kelaparan terus sakit deh." ejek Leon sambil tersenyum dan melihat ke-arah Ayu"Mulai deh ngejekin-nya. Nyebelin banget sih," ucap Ayu sambil memukul lengan Leon yang sedang menyetir.Mobil Leon sempat goyang sesaat dan hampir menabrak pengendara bermotor dihadapan mobilnya. Untung Leon dengan sangat sigap melemparkan setirnya dan langsung meng-erem mobilnya secara tiba - tiba.Kenzo yang sedang membaca buku dibelakang menjadi sangat terkejut saat Leon membanting setirnya. Ia langsung menaruh buku yang ia pegang dan menegur Leon."Bisa nggak nyetirnya pelan - pelan, Mau kita mati sekarang apa?" cetus Kenzo pada Leon."Sorry

    Last Updated : 2021-07-24
  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_7. ( Cemburu )

    UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper

    Last Updated : 2021-07-26
  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_8. ( Kesal )

    Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be

    Last Updated : 2021-07-27
  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_9. ( hujan )

    *** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk

    Last Updated : 2021-07-28
  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_10 ( kerinduan )

    Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n

    Last Updated : 2021-07-30
  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_11. ( pesta )

    "Ayu, apa ada yang salah dari ucapan mama? Kenapa kamu jadi bersedih," tanya Mama Ayu."Mmmm, begini ma. Sebenarnya Ayu bingung harus pergi dengan siapa," jawab Ayu."Kenapa begitu? Bukannya barusan Kenzo yang mengajakmu," ucap Mama Ayu. Ia merasa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu padanya."Katakan sama mama ada apa sebenarnya." Mama Ayu penasaran dengan sikap anaknya itu."Kenzo dan Leon ... Mereka adalah saudara ma," jawab Ayu.Mama Ayu terkejut mendengar jawaban putrinya itu. Jadi Leon adalah saudara kandung dari Kenzo."Kenapa mama jadi melamun," tanya Ayu."Ah ...tidak apa -apa sayang. Jadi kamu memilih untuk pergi dengan siapa?" tanya Mama Ayu."Aku akan datang dengan dia yang datang terlebih dulu ma, aku sudah terlanjur berjanji pada Kenzo juga," jawab Ayu, lalu ia pergi kekamarnya untuk bersiap - siap.

    Last Updated : 2021-08-02

Latest chapter

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_15. ( masalalu )

    Kenzo mendengarkan cerita Tante Vina tentang Ayu. Kenzo sangat terkejut saat Tante Vina memberitahunya bahwa Ayu mengalami kecelakaan saat Ayu mengejar mobil yang membawa Kenzo pergi. "Lalu, setelah itu apa yang terjadi pada Ayu Tante?" Kenzo terus bertanya pada Tante Vina. "Tante dan almarhumah Mama kamu membawa Ayu kerumah sakit. Dan dokter bilang Ayu mengalami trauma berat sehingga membuat dia kehilangan sebagian ingatannya." Jelas Tante Vina. "Jadi ... Ayu tidak dengan sengaja melupakan aku? Dia mengalami trauma karena kecelakaan waktu dia kecil," kata Kenzo. Tante Vina menganggukkan kepalanya. Betapa menyesal dan merasa bersalahnya Kenzo pada Ayu. Karena dirinya Ayu sampai harus kehilangan ingatannya, termasuk ingatan masa kecil bersama dengan Kenzo. "Ini semua salahku Tan, seharusnya aku tidak meninggalkan Ayu waktu itu. Dan semua ini tidak akan mungkin terjadi,"

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_14. ( Rumah sakit )

    "Ken ... Tunggu!!!" teriak Leon. Kini Leon sungguh bingung harus mencari Ayu kemana, ia sungguh menyesal karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari kekasihnya itu. "Ayu, maafkan aku," Leon menyerah karena ia tak kunjung menemukan Ayu. Tidak berapa lama Leon duduk dibangku taman, Dea datang dan menyapa Leon. "Leon, kamu ngapain disini sendirian? Oh iya, gimana keadaanmu? Semalam aku yang mengantarkanmu pulang, kamu mabuk berat jadi aku tidak bisa membiarkan kamu mengemudia mobil sendirian." jelas Dea sambil duduk disamping Leon. Leon yang mendengar suara Dea langsung menanyakan keberadaan Ayu tanpaenjawab satu patah pertanyaan Dea tadi. "De, kamu sahabat Ayu kan?! Kamu harusnya tahu Ayu ada dimana sekarang?" tanpa basa - basi Leon langsung bertanya pada Dea. "Ayu! Aku tadi bertemu dia didepan," jawab Dea.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_13. ( putus )

    "Makasih Ken, sudah mengantarkan-ku pulang," kata Ayu. "Sama - sama. Istirahatlah, semoga besok harimu cerah," ucap Kenzo. Kenzo langsung mengemudi mobilnya kembali untuk pulang. Ayu hanya melihat dari jauh mobil Kenzo yang melaju. 'Kamu terlalu baik Ken, aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku merasa nyaman bersamamu.' gumam Ayu. Ayu masuk kedalam rumahnya, ia melihat mamanya sedang tertidur, jadi ia langsung masuk kedalam kamarnya dan beristirahat. Ayu masih mengingat kata - kata Leon yang menyakiti hatinya. Tapi Ayu tidak mau pertengkarannya berlarut dengan Leon. Ia berniat untuk menjelaskan semua yang terjadi pada Leon dikampus besok. Ayu merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya, ia lalu memejamkan mata dan tertidur lelap. *** Keesokan harinya dikampus Ayu melihat Leon yang baru keluar dar

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_12. ( salah paham )

    "Apa maksud kamu bilang seperti itu?" Ayu terkejut Leon berbicara kasar padanya didepan umum."Jangan kira aku tidak tahu kamu dan Kenzo ngapain aja tadi. Kamu pikir aku bisa dibodohi? Tidak Ayu, kamu perempuan tidak punya harga diri. Mau saja kamu dipeluk sma Kenzo sedangkan kamu masih punya aku!" Leon sangat kesal, tanpa ia sadari ia membentak Ayu.Leon sedang mabuk, ia tidak tahu apa yang ia katakan pada Ayu. Ia hanya mengikuti kata hatinya yang sangat kesal melihat kekasihnya berpelukan dengan lelaki lain meskipun itu adalah kakaknya sendiri.Kenzo melihat Ayu menangis langsung mendatangi mereka berdua. Kenzo mendorong Leon yang membentak Ayu dan menyalahkan Ayu terus - menerus sedari tadi."Apa - apaan kamu Leon, sadar!" bentak Kenzo pada Leon."Oh ... Wah, pahlawanmu sudah datang Ayu." Leon berjalan sempoyongan mendekati Kenzo yang berdiri didekat Ayu.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_11. ( pesta )

    "Ayu, apa ada yang salah dari ucapan mama? Kenapa kamu jadi bersedih," tanya Mama Ayu."Mmmm, begini ma. Sebenarnya Ayu bingung harus pergi dengan siapa," jawab Ayu."Kenapa begitu? Bukannya barusan Kenzo yang mengajakmu," ucap Mama Ayu. Ia merasa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu padanya."Katakan sama mama ada apa sebenarnya." Mama Ayu penasaran dengan sikap anaknya itu."Kenzo dan Leon ... Mereka adalah saudara ma," jawab Ayu.Mama Ayu terkejut mendengar jawaban putrinya itu. Jadi Leon adalah saudara kandung dari Kenzo."Kenapa mama jadi melamun," tanya Ayu."Ah ...tidak apa -apa sayang. Jadi kamu memilih untuk pergi dengan siapa?" tanya Mama Ayu."Aku akan datang dengan dia yang datang terlebih dulu ma, aku sudah terlanjur berjanji pada Kenzo juga," jawab Ayu, lalu ia pergi kekamarnya untuk bersiap - siap.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_10 ( kerinduan )

    Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_9. ( hujan )

    *** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_8. ( Kesal )

    Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_7. ( Cemburu )

    UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper

DMCA.com Protection Status