Kenzo masih memikirkan ucapan ibunya, dia hanya mengurung diri di dalam kamar. Dia memikirkan kenapa ibunya tega membiarkan dia pergi dari sisinya. Lamunan Kenzo terhenti saat sang ibu memanggilnya.
"Ken, keluar sebentar sayang," ucap Tante Rara.
"Iya bu sebentar." Kenzo menghapus air matanya dan bergegas ke ruang tamu menghampiri ibunya yang duduk bersama laki-laki itu.
"Sini Ken." Ibu Kenzo menyuruhnya duduk di sampingnya.
Kenzo berjalan ke sofa dan duduk di sebelah Tante Rara. Dia sudah tau apa yang ingin Tante Rara sampaikan padanya, tapi dia memilih untuk diam. Dia hanya tidak ingin kalau ibunya mengetahui bahwa dirinya sudah mengerti apa yang hendak di katakan oleh ibunya.
Kenzo duduk tanpa bicara sepatah kata pun pada Ibunya. Dia diam seribu bahasa, hanya matanya saja yang kini mulai berkaca-kaca. Dia seperti tidak sanggup untuk mendengarkan permintaan Ibunya.
"Kenzo, ibu mau bicara sama kamu." Tante Rara mulai membuka pembicaraan ditengah suasana yang tegang.
"Ken, kamu sudah tau kan kalau ibu tidak akan sanggup untuk membiayai sekolah kamu sampai kamu dewasa nanti. Ibu ingin kamu tinggal bersama om Erwin," kata Tante Rara.
Tangis yang di tahan Kenzo sedari tadi seakan mau pecah. Air mata itu mulai membasahi pipinya setetes demi setetes. Tante Rara tau, putranya tidak akan mau pergi meninggalkan ibunya.
Tante Rara tidak menyerah. Di balik kediaman Kenzo, Ia mengetahui bahwa putra kesayangannya itu tidak akan membantah atau pun menolak keinginannya.
"Ken ...." belum sempat Tante Rara berbicara, Kenzo sudah memotongnya.
"Aku tau, aku akan ikuti keinginan ibu." Kenzo berlari ke dalam kamarnya sambil menangis.
"Ra, apa tidak masalah kalau kita memaksa dia seperti ini?" tanya Erwin.
"Lebih baik begini, dari pada dia tidak punya masa depan." Rara mulai meneteskan air matanya.
Kenzo mulai mengemasi barang-barangnya. Dia memasukkan pakaiannya ke dalam koper, tidak ada sedikitpun tersirat di benak Kenzo untuk berpamitan pada Ayu. Dia tau, kalau dia berpamitan pasti Ayu tidak akan menyetujui keputusannya untuk pergi.
***
Di rumah Ayu yang sudah selesai mandi dan berganti pakaian, dia langsung menuju rumah Kenzo. "Ma, aku ke rumah Kenzo dulu ya." Ayu langsung berlari keluar tanpa mendengar jawabannya dari mamanya terlebih dulu.
"Hei, tunggu dulu. Ayu!" teriak Tante Vina.
Ayu tidak peduli dengan panggilan dari mamanya, dia terus berlari ke rumah Kenzo. Vina menjadi khawatir, dia tau kalau Kenzo akan pergi bersama Erwin hari ini. Vina takut Ayu menjadi syok jika mengetahui kalau Kenzo akan pergi darinya.
Sesampainya di depan halaman rumah Kenzo, Ayu berteriak memanggil nama Kenzo sambil berlari. " Kenzo! Kenzo! keluarlah," ucap Ayu sambil berteriak.
Mendengar suara Ayu, Kenzo langaung berlari keluar dari kamarnya. Ibu Kenzo juga ikut keluar bersama dengan Kenzo, mereka menghampiri Ayu yang ada di halaman rumah Kenzo.
"Ayu, ini sudah malam. Kenapa kamu masih main di luar? pulanglah," ucap Kenzo.
Mendengar perkataan Kenzo, Ayu menjadi sedih. Tidak pernah sedikitpun Kenzo membentak dirinya. Baru kali ini ia mendengar bahwa sahabatnya itu menyuruhnya pulang.
"Ken, kamu kenapa? kenapa menyuruhku pulang. Aku hanya ingin memberitaumu tentang pentas sekolah," kata Ayu sambil menunduk.
Kenzo seperti tidak sampai hati melihat Ayu bersedih seperti itu. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Bagi Kenzo, lebih baik Ayu membencinya dari pada harus melihat sahabatnya bersedih karena kehilangan dirinya.
"Masalah itu bukannya bisa dibicarakan besok? kamu ini anak perempuan, harusnya jam segini kamu tidur, bukan malah keluyuran! pulang sana!" Bentak Kenzo.
"Ken ...." Tante Rara mencoba menghentikan sikap Kenzo yang kasar pada Ayu, tapi kenzo malah mengangkat satu tangannya, yang tandanya dia tidak suka ada yang ikut campur urusan dia dengan Ayu.
Akhirnya Tante Rara hanya bisa diam melihat Ayu yang mulai menangis. Kesedihan tersirat jelas dimata Kenzo, tapi dia memilih untuk menyakiti sahabatnya itu dari pada harus mengatakan kalau didirnya akan pergi.
"Baiklah Ken, aku akan pergi kalau itu kemauan kamu." Ayu membalikkan badan dan berjalan pulang sambil mengusap air matanya.
Kenzo langsung masuk ke dalam rumahnya dan mengambil koper yang sudah dia siapkan di kamarnya. "Om, ayo kita pergi," ucap Kenzo. Tante Rara tau, sebenarnya Kenzo merasa tidak senang harus pergi dari ibu dan sahabatnya. Tapi hanya ini jalan satu-satunya agar dia bisa hidup bahagia dan menjadi orang sukses seperti apa yang di inginkan Tante Rara.
Kenzo masuk ke dalam mobil Om Erwin, Tante Rara yang melihat putra kesayangannya hendak pergi meninggalkannya mencoba menahan air matanya agar tidak menetes di pipi. Dia tersenyum melepaskan kepergian Kenzo, mobil Om Erwin sudah berjalan. Tante Rara hanya bisa melambaikan tangannya sambil tersenyum.
"Semoga kamu bisa bahagia bersama Erwin," ucap Tante Rara sambil meneteskan air matanya setelah Kenzo pergi.
Ayu yang berjalan pulang akhirnya memutuskan untuk menoleh sebentar. Saat Ayu melihat mobil itu berjalan, dia sangat terkejut mendapati Kenzo ada di dalam mobil itu. Tanpa berpikir panjang, gadis kecil itu berlari mengejar mobil Om Erwin.
"Kenzo," ucap Ayu.
Dia langsung berteriak memanggil sahabatnya itu sambil berlari. "Kenzo! Kenzo! tunggu Kenzo!" Ayu terus berteriak sambil mengejar mobil yang membawa sahabatnya itu pergi.
Ibu Kenzo dan Mama Ayu yang melihat Ayu berlari mengejar mobil Om erwin itu langsung berlari mengejar Ayu agar berhenti mengikuti mobil yang sudah jauh membawa Kenzo pergi.
"Ayu! jangan lari nanti kamu jatuh," ucap Mama Ayu.
Ayu tidak peduli dengan panggilan mamanya itu, dia masih terus menangis dan berlari memanggil Kenzo. "Kenzo, Kenzo kembalilah," ucap Ayu sambil menangis tersedu-sedu.
Gadi kecil itu tidak sadar jika ada motor yang sedang melaju kencang ke arahnya. Mama Ayu yang melihat itu langsung berteriak memanggil Ayu.
"Ayu! ... Ayu awas!" teriak Mama Ayu.
BRAKK!
Motor itu menabrak Ayu yang berdiri di tengah jalan. Ayu terlempar dan kepalanya terbentur pada trotoar. Pengemudi motor yang tadi jatuh, dia langsung bangun dan melarikan diri bersama motornya.
Mama Ayu dan Ibu Kenzo langsung menghampiri Ayu yang sudah terbaring tidak sadarkan diri di jalan. Kepala gadis kecil itu berlumuran darah kerana membentur trotoar dengan kerasnya. Mama Ayu menggendong Ayu dan langsung membawa Ayu kerumah sakit yang tidak jauh dari rumahnya.
Sesampainya di Rumah Sakit, Mama Ayu langsung memanggil dokter untuk segera memeruksa anaknya itu. Dokter itu pun menyuruh Perawat lain untuk memasukan Ayu ke dalam kamar. "Kalian tunggu diluar, saya akan memeriksanya." Dokter itu pun langsung masuk untuk memeriksa Ayu.Mama Ayu sangat gelisah, dia takut terjadi apa-apa pada anaknya. Tapi Ibu Kenzo mencoba untuk membuat Mama Ayu tenang. "Vin, duduklah dulu sambil menunggu dokter keluar dari kamar Ayu," ucap Ibu Kenzo."Nggak bisa Ra, aku takut Ayu kenapa-napa." Mama Ayu masih terus gelisah, dia berjalan ke sana kemari tidak sabar menunggu dokter itu keluar dan memberi kabar tentang kondisi Ayu."Vin, tenanglah. Ayu akan baik-baik saja," ucap Ibu Kenzo."Ini salahku Ra, harusnya aku tidak mengizikan Ayu datang kerumahmu tadi. Aku takut dia syok Ra." Mama Ayu menangis sambil memeluk Ibu Kenzo."Aku tau, aku juga tidak menyangka Ayu
Diperjalanan Ayu dan Dea membahas tentang cowok yang baru masuk ke sekolah mereka. Ayu tidak tahu tentang itu karena dia sempat tidak masuk kuliah beberapa hari yang lalu. Dea menceritakan tentang cowok cupu itu."Ay, lo tau nggak kita kedatangan murid baru?" tanya Dea."Mana gue tau, gue kan nggak masuk kemarin-kemarin." Jawab Ayu sambil memaninkan handphone-nya."Kalo lo tau mungkin lo ketawa deh, itu cowok cupu banget beda sama adeknya," kata Dea."Adik? dia punya adik." Sahut Ayu.Dea menganggukkan kepalanya. "Huum, dan lo tau siapa adeknya?" Dea melihat ke arah Ayu sambil mengemudi mobilnya.Ayu menggelengkan kepalanya karena dia tidak mengerti kenapa sahabatnya ini suka main tebak-tebakkan dipagi hari. "Kalau mau cerita jangan putus-putus napa, bikin kepo aja." Ayu menjawab dengan nada kesal pada Dea.Melihat sahabatnya itu cemberut
"Baiklah kenzo, kembali ketempat dudukmu," ucap bu Tasya.Kenzo tersenyum dan menganggukan kepalanya kepada bu Tasya kemudian dia berjalan kembali ketempat duduknya tanpa sepatah kata-pun.Ayu masih menatap Kenzo yang duduk disebelah Leon, entah kenapa, hatinya seperti berkata untuk mendekati laki - laki itu. "tidak - tidak," gumam Ayu sambil menggelengkan kepalanya."kamu kenapa ay?" tanya Dea yang melihat sahabatnya bicara sendiri."a ... Emm ... Nggak, nggak apa - apa kok hehe," ucap Ayu yang malu saat Dea menegur dirinya yang sedang bicara sndiri.'dasar gila kamu ayu ... Ngapain berdebat sama diri sendiri hanya karena laki - laki yang baru saja kamu temui?' batin Ayu sambil menggigit bibirnya.*****Waktu istirahat-pun tiba, Ayu yang masih mengerjakan tugas dari bu Tasya belum beranjak dari tempat duduknya. Tapi leon menghampiri diri
"Sayang, kamu mau langsung pulang atau mau kemana dulu?" tanya Leon."Mmmm,,, pengennya sih cari makan dulu, soalnya tadi nggak sempat makan," jawab Ayu."Ya sudsh, kita cari makan dulu aja, aku nggak mau tuan putri-ku kelaparan terus sakit deh." ejek Leon sambil tersenyum dan melihat ke-arah Ayu"Mulai deh ngejekin-nya. Nyebelin banget sih," ucap Ayu sambil memukul lengan Leon yang sedang menyetir.Mobil Leon sempat goyang sesaat dan hampir menabrak pengendara bermotor dihadapan mobilnya. Untung Leon dengan sangat sigap melemparkan setirnya dan langsung meng-erem mobilnya secara tiba - tiba.Kenzo yang sedang membaca buku dibelakang menjadi sangat terkejut saat Leon membanting setirnya. Ia langsung menaruh buku yang ia pegang dan menegur Leon."Bisa nggak nyetirnya pelan - pelan, Mau kita mati sekarang apa?" cetus Kenzo pada Leon."Sorry
UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper
Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be
*** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk
Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n
Kenzo mendengarkan cerita Tante Vina tentang Ayu. Kenzo sangat terkejut saat Tante Vina memberitahunya bahwa Ayu mengalami kecelakaan saat Ayu mengejar mobil yang membawa Kenzo pergi. "Lalu, setelah itu apa yang terjadi pada Ayu Tante?" Kenzo terus bertanya pada Tante Vina. "Tante dan almarhumah Mama kamu membawa Ayu kerumah sakit. Dan dokter bilang Ayu mengalami trauma berat sehingga membuat dia kehilangan sebagian ingatannya." Jelas Tante Vina. "Jadi ... Ayu tidak dengan sengaja melupakan aku? Dia mengalami trauma karena kecelakaan waktu dia kecil," kata Kenzo. Tante Vina menganggukkan kepalanya. Betapa menyesal dan merasa bersalahnya Kenzo pada Ayu. Karena dirinya Ayu sampai harus kehilangan ingatannya, termasuk ingatan masa kecil bersama dengan Kenzo. "Ini semua salahku Tan, seharusnya aku tidak meninggalkan Ayu waktu itu. Dan semua ini tidak akan mungkin terjadi,"
"Ken ... Tunggu!!!" teriak Leon. Kini Leon sungguh bingung harus mencari Ayu kemana, ia sungguh menyesal karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari kekasihnya itu. "Ayu, maafkan aku," Leon menyerah karena ia tak kunjung menemukan Ayu. Tidak berapa lama Leon duduk dibangku taman, Dea datang dan menyapa Leon. "Leon, kamu ngapain disini sendirian? Oh iya, gimana keadaanmu? Semalam aku yang mengantarkanmu pulang, kamu mabuk berat jadi aku tidak bisa membiarkan kamu mengemudia mobil sendirian." jelas Dea sambil duduk disamping Leon. Leon yang mendengar suara Dea langsung menanyakan keberadaan Ayu tanpaenjawab satu patah pertanyaan Dea tadi. "De, kamu sahabat Ayu kan?! Kamu harusnya tahu Ayu ada dimana sekarang?" tanpa basa - basi Leon langsung bertanya pada Dea. "Ayu! Aku tadi bertemu dia didepan," jawab Dea.
"Makasih Ken, sudah mengantarkan-ku pulang," kata Ayu. "Sama - sama. Istirahatlah, semoga besok harimu cerah," ucap Kenzo. Kenzo langsung mengemudi mobilnya kembali untuk pulang. Ayu hanya melihat dari jauh mobil Kenzo yang melaju. 'Kamu terlalu baik Ken, aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku merasa nyaman bersamamu.' gumam Ayu. Ayu masuk kedalam rumahnya, ia melihat mamanya sedang tertidur, jadi ia langsung masuk kedalam kamarnya dan beristirahat. Ayu masih mengingat kata - kata Leon yang menyakiti hatinya. Tapi Ayu tidak mau pertengkarannya berlarut dengan Leon. Ia berniat untuk menjelaskan semua yang terjadi pada Leon dikampus besok. Ayu merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya, ia lalu memejamkan mata dan tertidur lelap. *** Keesokan harinya dikampus Ayu melihat Leon yang baru keluar dar
"Apa maksud kamu bilang seperti itu?" Ayu terkejut Leon berbicara kasar padanya didepan umum."Jangan kira aku tidak tahu kamu dan Kenzo ngapain aja tadi. Kamu pikir aku bisa dibodohi? Tidak Ayu, kamu perempuan tidak punya harga diri. Mau saja kamu dipeluk sma Kenzo sedangkan kamu masih punya aku!" Leon sangat kesal, tanpa ia sadari ia membentak Ayu.Leon sedang mabuk, ia tidak tahu apa yang ia katakan pada Ayu. Ia hanya mengikuti kata hatinya yang sangat kesal melihat kekasihnya berpelukan dengan lelaki lain meskipun itu adalah kakaknya sendiri.Kenzo melihat Ayu menangis langsung mendatangi mereka berdua. Kenzo mendorong Leon yang membentak Ayu dan menyalahkan Ayu terus - menerus sedari tadi."Apa - apaan kamu Leon, sadar!" bentak Kenzo pada Leon."Oh ... Wah, pahlawanmu sudah datang Ayu." Leon berjalan sempoyongan mendekati Kenzo yang berdiri didekat Ayu.
"Ayu, apa ada yang salah dari ucapan mama? Kenapa kamu jadi bersedih," tanya Mama Ayu."Mmmm, begini ma. Sebenarnya Ayu bingung harus pergi dengan siapa," jawab Ayu."Kenapa begitu? Bukannya barusan Kenzo yang mengajakmu," ucap Mama Ayu. Ia merasa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu padanya."Katakan sama mama ada apa sebenarnya." Mama Ayu penasaran dengan sikap anaknya itu."Kenzo dan Leon ... Mereka adalah saudara ma," jawab Ayu.Mama Ayu terkejut mendengar jawaban putrinya itu. Jadi Leon adalah saudara kandung dari Kenzo."Kenapa mama jadi melamun," tanya Ayu."Ah ...tidak apa -apa sayang. Jadi kamu memilih untuk pergi dengan siapa?" tanya Mama Ayu."Aku akan datang dengan dia yang datang terlebih dulu ma, aku sudah terlanjur berjanji pada Kenzo juga," jawab Ayu, lalu ia pergi kekamarnya untuk bersiap - siap.
Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n
*** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk
Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be
UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper