"Sayang, kamu mau langsung pulang atau mau kemana dulu?" tanya Leon.
"Mmmm,,, pengennya sih cari makan dulu, soalnya tadi nggak sempat makan," jawab Ayu.
"Ya sudsh, kita cari makan dulu aja, aku nggak mau tuan putri-ku kelaparan terus sakit deh." ejek Leon sambil tersenyum dan melihat ke-arah Ayu
"Mulai deh ngejekin-nya. Nyebelin banget sih," ucap Ayu sambil memukul lengan Leon yang sedang menyetir.
Mobil Leon sempat goyang sesaat dan hampir menabrak pengendara bermotor dihadapan mobilnya. Untung Leon dengan sangat sigap melemparkan setirnya dan langsung meng-erem mobilnya secara tiba - tiba.
Kenzo yang sedang membaca buku dibelakang menjadi sangat terkejut saat Leon membanting setirnya. Ia langsung menaruh buku yang ia pegang dan menegur Leon.
"Bisa nggak nyetirnya pelan - pelan, Mau kita mati sekarang apa?" cetus Kenzo pada Leon.
"Sorry, Sorry ... Ini salah-ku nggak hati - hati nyetirnya," jawab Leon.
"Leon, makanya lain kali kalau nyetir jangan sambil bercanda, mau nyawa-nya menghilang?." Kenzo menyindir Ayu yang sedang melihatnya dari kaca dengan wajah sangat kesal.
Leon kemudian melihat Ayu yang hanya terdiam dari tadi dan kemudian dia merangkul Ayu. "Ayu ... Kamu nggak apa - apa kan? Apa ada yang terluka?." tanya Leon pada Ayu.
"ng-nggak apa - apa sayang, aku cuma kaget aja tadi," jawab Ayu.
"Makanya kalau orang lagi nyetir itu jangan diajak bercanda biar nggak ada kejadian kayak gini? Mau cepat mati emangnya kamu?," kata Kenzo.
"Mmm, Leon ... Aku turun sini aja ya," kata Ayu sambil membuka pintu mobil Leon.
"Hei ... Ayu kamu kenapa jadi sensitif kayak gini sayang? Jangan turun! Tutup pintunya." Leon menahan Ayu yang hendak turun dari mobilnya karena kesal dengan ucapan Kenzo yang seakan menyalahkan dirinya.
Kenzo nggak nyangka kalau Ayu akan kebawa hati dengan ucapannya tadi, ia merasa sangat tidak enak. Sebenarnya ia tidak bermaksud membuat Ayu tersinggung, Kenzo hanya ingin Atu lebih hati - hati saat mengemudi.
Ayu sangat kesal dengan ucapan Kenzo, tapi karena Leon menahannya dan tidak mengizinkan ia turun dari mobilnya, terpaksa ia tutup kembali pintu mobil Leon.
Ayu diam seribu bahasa, ia tidak ingin berdebat dengan kakak kekasihnya itu meskipun ingin rasanya ia mwmaki Kenzo karena selalu menyudutkan dirinya atas kecelakaan yang hampir menimpa mereka ber-tiga.
"Ya udah kita cari makan dulu sekarang," kata Leon, kemudian Leon memutar mobilnya dan kemudian mengemudi kembali.
Tidak jauh dari tempat kejadian, Leon menghentikan mobilnya tepat didepan restoran yang sering ia kunjungi bersama Ayu.
"Sayang ... Kita sudah sampai, ayo kita makan siang dulu," ucap Leon sambil mengelus rambut Ayu.
"Makasih sayang," jawab Ayu dengan manjanya sambil tersenyum dan mengambil tangan Leon yang mengelus rambutnya, kemudian Ayu mencium tangan kekasihnya itu.
Kenzo tidak senang melihat Ayu seperti itu terhadap Leon. Tapi Kenzo sadar dieinya bukan siapa - siapa bagi Ayu. Tapi ia pun tidak menyangka kalau Ayu akan melupakan dirinya seperti itu.
"Ya sudah, ayo turun." ajak Leon.
Kemudian Leon turun dari mobilnya, lalu ia membuka-kan pintu untuk Ayu. Ayu sangat manja terhadap Leon, tetapi Leon sudah terbiasa dengan sikap manja kekasih tercintanya itu.
"Kenzo ayo kita makan dulu." ajak Leon pada Kenzo.
"Oke," jawab Kenzo. Kemudian ia ikut masuk kedalam restoran itu bersama Leon dan ayu.
"Leon, sudah lama ya kita nggak kesini. Dulu kan kita sering makan disiini, ternyata sekarang sudah banyak perubahan ya," kata Ayu sambil melihat disekeliling restoran itu.
"Bagaimana kita mau kesini. Akhir - akhir ini kan kamu suka ngambek dan marah - marah nggak jelas sama aku," jawab Leon sambil memegang tangan Ayu.
Ayu tersenyum saat Leon berjata seperti itu. Memang akhir - akhir ini Ayu suka ngambek pada Leon dan ia sering marah - marah tanpa sebab. Bukan sudah bosan, hanya saja kekasih-nya itu selalu bikin ulah terus - menerus terhadap dirinya.
Kenzo yang kesal melihat Leon dan Ayu bermesraan dihadapannya, ia langsung memanggil pelayan restoran itu.
"Pelayan." teriak Kenzo memanggil pelayan restoran tersebut.
"Ya pak, ada yang bisa saya bantu?" jawab pelayan restoran itu.
"Ya aku pesan nasi goreng singapure-nya satu nggak usah pedas ya," kata Kwnzo sambil melihat buku menu dihadapannya.
"Baik pak, ada lagi?" tanya pelayan itu.
"Mmm, satu lagi. Aku pesan juice avocado tapi jangan terlalu manis." Kenzo sudah selesai memesan makanan untuk dirinya sendiri.
Ayu kaget, menu yang Kenzo pesan adalah makanan kesukaan dia. Ia semakin heran, siapa Kenzo sebenarnya.
"Ken, tumben kamu pesan nasi goreng singapure?" tanya Leon pada kakaknya itu.
"Nggak apa - apa, lagi pengen aja. Memangnya nggak boleh?" ujar Kenzo.
"Boleh kok, silahkan saja," jawab Leon.
"Aku pesan sama kayak dia," kata Ayu sambil melihat Kenzo yang duduk disebelahnya.
"Aku juice orange aja," kata Leon.
"Baiklah, ditunggu sebentar ya." pelayan itu kemudian mengambilkan pesanan mereka bertiga.
Selang beberapa mwnit kemudian, pesanan mereka ber-tiga sudah diantar oleh pelayan yang lain. Saat Kenzo, Agu dan Leon sedang menyantap makanan mereka, tiba - tiba ada seorang gadis mendekati Kenzo dan menepuk bahu Kenzo.
"Kenzo ... Hai, apa kabar?" tanya gadis itu sambil memegang bahu Kenzo.
Kenzo yang terkejut langsung mwnoleh ke-arah gadis itu. Kemudian ia tersenyum pada gadis itu dan menyuruhnya untuk bergabung bersama dirinya, Leon dan Ayu.
Ayu hanya diam melihat gadis itu selalu menempel pada Kenzo sejak duduk didekat Kenzo. Leon yang sudah kenal terhadap gadis itu hanya melontarkan senyuman saja pada gadis itu.
"Hai, kenalin aku Aretha," kata Aretha sambil menjulurkan tangannya terhadap Ayu.
Ayu yang sedari tadi cuek, kini ia membalas menerima tangan Aretha dengan sangat terpaksa.
"Ayu," jawab Ayu dengan nada cueknya.
"Aretha apa kabar? Makin cantik aja kamu sekarang." Leon menyapa Aretha.
"Bisa aja kamj Leon, aku baik kok. Dan sekarang sedang mengelola bisnis mama-ku," jawab Aretha.
"Wow, hebat banget kamu. Di umur segini kamu sudah menjalankan bisnis orang tuamu," kata Kenzo.
Ayu yang baru melihat gadis itu hanya bisa diam aja mendengarkan pembicaraan mereka ber-tiga.
"Iya, inikan restoran mama-ku," jawab Aretha.
"Oh ... Jadi ini restoran milik mama kamu?" kata Leon.
"Iya," jawab Aretha.
"Oh iya, ini pacar-ku, dan Ayu ini Aretha teman masa kecil Kenzo. Dia baru pulang dari luar negeri." Leon menjelaskan siapa Aretha sebenarnya sampai mereka ber-tiga bisa segitu akrabnya.
Ayu hanya tersenyum dengan penjelasan kekasihnya itu. Seakan tidak mau tahu, ia sangat cuek dengan pembahasan mereka ber-tiga.
"Jadi ... Kenzo sudah ada kekasih belum sekarang?" Aretha melontarkan pertanyaan yang membuat Kenzo sangat terkejut.
UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper
Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be
*** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk
Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n
"Ayu, apa ada yang salah dari ucapan mama? Kenapa kamu jadi bersedih," tanya Mama Ayu."Mmmm, begini ma. Sebenarnya Ayu bingung harus pergi dengan siapa," jawab Ayu."Kenapa begitu? Bukannya barusan Kenzo yang mengajakmu," ucap Mama Ayu. Ia merasa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu padanya."Katakan sama mama ada apa sebenarnya." Mama Ayu penasaran dengan sikap anaknya itu."Kenzo dan Leon ... Mereka adalah saudara ma," jawab Ayu.Mama Ayu terkejut mendengar jawaban putrinya itu. Jadi Leon adalah saudara kandung dari Kenzo."Kenapa mama jadi melamun," tanya Ayu."Ah ...tidak apa -apa sayang. Jadi kamu memilih untuk pergi dengan siapa?" tanya Mama Ayu."Aku akan datang dengan dia yang datang terlebih dulu ma, aku sudah terlanjur berjanji pada Kenzo juga," jawab Ayu, lalu ia pergi kekamarnya untuk bersiap - siap.
"Apa maksud kamu bilang seperti itu?" Ayu terkejut Leon berbicara kasar padanya didepan umum."Jangan kira aku tidak tahu kamu dan Kenzo ngapain aja tadi. Kamu pikir aku bisa dibodohi? Tidak Ayu, kamu perempuan tidak punya harga diri. Mau saja kamu dipeluk sma Kenzo sedangkan kamu masih punya aku!" Leon sangat kesal, tanpa ia sadari ia membentak Ayu.Leon sedang mabuk, ia tidak tahu apa yang ia katakan pada Ayu. Ia hanya mengikuti kata hatinya yang sangat kesal melihat kekasihnya berpelukan dengan lelaki lain meskipun itu adalah kakaknya sendiri.Kenzo melihat Ayu menangis langsung mendatangi mereka berdua. Kenzo mendorong Leon yang membentak Ayu dan menyalahkan Ayu terus - menerus sedari tadi."Apa - apaan kamu Leon, sadar!" bentak Kenzo pada Leon."Oh ... Wah, pahlawanmu sudah datang Ayu." Leon berjalan sempoyongan mendekati Kenzo yang berdiri didekat Ayu.
"Makasih Ken, sudah mengantarkan-ku pulang," kata Ayu. "Sama - sama. Istirahatlah, semoga besok harimu cerah," ucap Kenzo. Kenzo langsung mengemudi mobilnya kembali untuk pulang. Ayu hanya melihat dari jauh mobil Kenzo yang melaju. 'Kamu terlalu baik Ken, aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku merasa nyaman bersamamu.' gumam Ayu. Ayu masuk kedalam rumahnya, ia melihat mamanya sedang tertidur, jadi ia langsung masuk kedalam kamarnya dan beristirahat. Ayu masih mengingat kata - kata Leon yang menyakiti hatinya. Tapi Ayu tidak mau pertengkarannya berlarut dengan Leon. Ia berniat untuk menjelaskan semua yang terjadi pada Leon dikampus besok. Ayu merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya, ia lalu memejamkan mata dan tertidur lelap. *** Keesokan harinya dikampus Ayu melihat Leon yang baru keluar dar
"Ken ... Tunggu!!!" teriak Leon. Kini Leon sungguh bingung harus mencari Ayu kemana, ia sungguh menyesal karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari kekasihnya itu. "Ayu, maafkan aku," Leon menyerah karena ia tak kunjung menemukan Ayu. Tidak berapa lama Leon duduk dibangku taman, Dea datang dan menyapa Leon. "Leon, kamu ngapain disini sendirian? Oh iya, gimana keadaanmu? Semalam aku yang mengantarkanmu pulang, kamu mabuk berat jadi aku tidak bisa membiarkan kamu mengemudia mobil sendirian." jelas Dea sambil duduk disamping Leon. Leon yang mendengar suara Dea langsung menanyakan keberadaan Ayu tanpaenjawab satu patah pertanyaan Dea tadi. "De, kamu sahabat Ayu kan?! Kamu harusnya tahu Ayu ada dimana sekarang?" tanpa basa - basi Leon langsung bertanya pada Dea. "Ayu! Aku tadi bertemu dia didepan," jawab Dea.
Kenzo mendengarkan cerita Tante Vina tentang Ayu. Kenzo sangat terkejut saat Tante Vina memberitahunya bahwa Ayu mengalami kecelakaan saat Ayu mengejar mobil yang membawa Kenzo pergi. "Lalu, setelah itu apa yang terjadi pada Ayu Tante?" Kenzo terus bertanya pada Tante Vina. "Tante dan almarhumah Mama kamu membawa Ayu kerumah sakit. Dan dokter bilang Ayu mengalami trauma berat sehingga membuat dia kehilangan sebagian ingatannya." Jelas Tante Vina. "Jadi ... Ayu tidak dengan sengaja melupakan aku? Dia mengalami trauma karena kecelakaan waktu dia kecil," kata Kenzo. Tante Vina menganggukkan kepalanya. Betapa menyesal dan merasa bersalahnya Kenzo pada Ayu. Karena dirinya Ayu sampai harus kehilangan ingatannya, termasuk ingatan masa kecil bersama dengan Kenzo. "Ini semua salahku Tan, seharusnya aku tidak meninggalkan Ayu waktu itu. Dan semua ini tidak akan mungkin terjadi,"
"Ken ... Tunggu!!!" teriak Leon. Kini Leon sungguh bingung harus mencari Ayu kemana, ia sungguh menyesal karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari kekasihnya itu. "Ayu, maafkan aku," Leon menyerah karena ia tak kunjung menemukan Ayu. Tidak berapa lama Leon duduk dibangku taman, Dea datang dan menyapa Leon. "Leon, kamu ngapain disini sendirian? Oh iya, gimana keadaanmu? Semalam aku yang mengantarkanmu pulang, kamu mabuk berat jadi aku tidak bisa membiarkan kamu mengemudia mobil sendirian." jelas Dea sambil duduk disamping Leon. Leon yang mendengar suara Dea langsung menanyakan keberadaan Ayu tanpaenjawab satu patah pertanyaan Dea tadi. "De, kamu sahabat Ayu kan?! Kamu harusnya tahu Ayu ada dimana sekarang?" tanpa basa - basi Leon langsung bertanya pada Dea. "Ayu! Aku tadi bertemu dia didepan," jawab Dea.
"Makasih Ken, sudah mengantarkan-ku pulang," kata Ayu. "Sama - sama. Istirahatlah, semoga besok harimu cerah," ucap Kenzo. Kenzo langsung mengemudi mobilnya kembali untuk pulang. Ayu hanya melihat dari jauh mobil Kenzo yang melaju. 'Kamu terlalu baik Ken, aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku merasa nyaman bersamamu.' gumam Ayu. Ayu masuk kedalam rumahnya, ia melihat mamanya sedang tertidur, jadi ia langsung masuk kedalam kamarnya dan beristirahat. Ayu masih mengingat kata - kata Leon yang menyakiti hatinya. Tapi Ayu tidak mau pertengkarannya berlarut dengan Leon. Ia berniat untuk menjelaskan semua yang terjadi pada Leon dikampus besok. Ayu merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya, ia lalu memejamkan mata dan tertidur lelap. *** Keesokan harinya dikampus Ayu melihat Leon yang baru keluar dar
"Apa maksud kamu bilang seperti itu?" Ayu terkejut Leon berbicara kasar padanya didepan umum."Jangan kira aku tidak tahu kamu dan Kenzo ngapain aja tadi. Kamu pikir aku bisa dibodohi? Tidak Ayu, kamu perempuan tidak punya harga diri. Mau saja kamu dipeluk sma Kenzo sedangkan kamu masih punya aku!" Leon sangat kesal, tanpa ia sadari ia membentak Ayu.Leon sedang mabuk, ia tidak tahu apa yang ia katakan pada Ayu. Ia hanya mengikuti kata hatinya yang sangat kesal melihat kekasihnya berpelukan dengan lelaki lain meskipun itu adalah kakaknya sendiri.Kenzo melihat Ayu menangis langsung mendatangi mereka berdua. Kenzo mendorong Leon yang membentak Ayu dan menyalahkan Ayu terus - menerus sedari tadi."Apa - apaan kamu Leon, sadar!" bentak Kenzo pada Leon."Oh ... Wah, pahlawanmu sudah datang Ayu." Leon berjalan sempoyongan mendekati Kenzo yang berdiri didekat Ayu.
"Ayu, apa ada yang salah dari ucapan mama? Kenapa kamu jadi bersedih," tanya Mama Ayu."Mmmm, begini ma. Sebenarnya Ayu bingung harus pergi dengan siapa," jawab Ayu."Kenapa begitu? Bukannya barusan Kenzo yang mengajakmu," ucap Mama Ayu. Ia merasa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu padanya."Katakan sama mama ada apa sebenarnya." Mama Ayu penasaran dengan sikap anaknya itu."Kenzo dan Leon ... Mereka adalah saudara ma," jawab Ayu.Mama Ayu terkejut mendengar jawaban putrinya itu. Jadi Leon adalah saudara kandung dari Kenzo."Kenapa mama jadi melamun," tanya Ayu."Ah ...tidak apa -apa sayang. Jadi kamu memilih untuk pergi dengan siapa?" tanya Mama Ayu."Aku akan datang dengan dia yang datang terlebih dulu ma, aku sudah terlanjur berjanji pada Kenzo juga," jawab Ayu, lalu ia pergi kekamarnya untuk bersiap - siap.
Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n
*** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk
Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be
UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper