Home / Romansa / Rindu Di Ujung Senja / Chap_5. ( penasaran )

Share

Chap_5. ( penasaran )

Author: QueenLii
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Baiklah kenzo, kembali ketempat dudukmu," ucap bu Tasya.

Kenzo tersenyum dan menganggukan kepalanya kepada bu Tasya kemudian dia berjalan kembali ketempat duduknya tanpa sepatah kata-pun.

Ayu masih menatap Kenzo yang duduk disebelah Leon, entah kenapa, hatinya seperti berkata untuk mendekati laki - laki itu. "tidak - tidak," gumam Ayu sambil menggelengkan kepalanya.

"kamu kenapa ay?" tanya Dea yang melihat sahabatnya bicara sendiri.

"a ... Emm ... Nggak, nggak apa - apa kok hehe," ucap Ayu yang malu saat Dea menegur dirinya yang sedang bicara sndiri.

'dasar gila kamu ayu ... Ngapain berdebat sama diri sendiri hanya karena laki - laki yang baru saja kamu temui?' batin Ayu sambil menggigit bibirnya.

*****

Waktu istirahat-pun tiba, Ayu yang masih mengerjakan tugas dari bu Tasya belum beranjak dari tempat duduknya. Tapi leon menghampiri dirinya dan mengajaknya makan siang.

"masih sibuk sayang? Makan siang yuk." ajak Leon sambil duduk dikursi yang ada disebelah Ayu.

"kamu nggak liat ya aku lagi ngapain? Bisa nggak jangan ganggu dulu!" cetus Ayu dengan nada kesalnya.

"hemm, baiklah. Aku ke-kantin duluan ya," ucap Leon sambil bangkit dari tempat duduknya.

"hmmm ...." jawab Ayu sambil menulis dan menunduk tanpa melihat kekasihnya itu.

"Leon tunggu, aku ikut ya, aku juga mau ke-kantin. Ayu, kamu nggak keberatan kan kalau aku bareng sama pacar-mu ke kantin?" tanya Dea pada sahabatnya itu.

"ya, pergilah kalian," jawab Ayu yang masih sibuk dengan tulisannya.

Dea dan Leon berjalan bersama - sama ke-kantin meninggalkan Ayu yang masih sibuk dengan tugasnya. Sedangkan Kenzo masih duduk diam dan tidak beranjak sama sekali dari tempat duduknya.

Kini hanya ada Ayu dan Kenzo didalam kelas itu, tapi Ayu belum menyadarinya jikalau dirinya tidak sendirian didalam kelas, melainkan bersama dengan kakak kekasihnya itu.

Kenzo melihat ke-arah Ayu yang masih menundukkan kepalanya sambil mengerjakan tugas dari bu Tasya.

'lama tidak bertemu, kamu makin cantik dan manis sekarang. Jujur saja, ingin rasanya aku memeluk-mu, membelai rambut-mu, dan memanjakan-mu seperti dulu.' gumam Kenzo sambil tersenyum menatap Ayu yang tengah sibuk sendiri.

"hah ... Sumpah nyebelin banget sih bu Tasya, cuma gara - gara kemaren aku bolos terus seenaknya aja dia ngasih tugas sebanyak ini. Kalau bisa ya, sudah ku gampar tuh guru killer," kata Ayu bicara sendiri sambil menghela napas panjang.

Kenzo yang memperhatikan Atu dari tempat duduknya tertawa mendengar gadis itu marah - marah pada dirinya sendiri.

"tidak baik jika seperti utu pada guru sendiri, nanti bisa kualat lho," ucap Kenzo sambil menghadap papan tulis.

Mendengar suara laki - laki itu Atu jadi tercengang. Ia pikir tidak ada orang, hanya dirinya sendiri didalam kelas, tapi ternyata, diam - diam Kenzo menertawainya yang sedang ngomel - ngomel sendiri.

"heh, siapa kamu berani - beraninya ngoming begitu sama aku? Denger ya, mau aku bilang apa juga itu bukan urusan kamu, paham!" karena Malu Ayu berpura - pura marah pada Kenzo supaya menutupi rasa malunya itu.

Ayu kemudian beranjak dari tempat duduknya dan berjalan tanpa melihat kebawah dan akhirnya dia tersandung, saat ia mau jatuh, Kenzo langsung berlari menangkap tubuh Ayu.

"aaaaaa ...." teriak Ayu yang hampir jatuh.

Saat Kenzo menangkap tubuh Ayu, mata Ayu langsung menatap wajah tampan yang dihiasi kacamata cupu itu. Jantung Atu berdegup sangat kencang saat berada dipelukan Kenzo.

Kenzo-pun menatap Ayu, tatapan yang penuh penyesalan, penuh kerinduan pada sahabat masa kecilnya yang ia tinggalkan dahulu. 'kenapa kamu tidak ingat padaku Ayu?' batin Kenzo dengan mata yang berkaca - kaca.

"ma - maaf," ucap Ayu sambil bangun dari pelukan Kenzo.

"hati - hati kalau jalan, karena tidak akan selalu ada orang ada buat menjaga kamu," kata Kenzo sambil melepas pegangannya ditubuh Ayu.

'cowok ini nyebelin banget sih ... Tapi kenapa jantungku berdetak kencang banget sih duh ... Deg deg-an aku.' batin Ayu sambil memejamkan mata dan menggenggam tangannya di-dadanya.

Leon dan Dea yang masuk ke-dalam kelas langsung menghampiri Ayu yang masih berdiri didepan kelas.

"Ayu ... Kenapa kamu berdiri disini? Terus kakak, ngapain didekat Ayu?" tanya Leon sambil merangkul kekasihnya itu.

"emm ... Sebenarnya, tadi itu ...." belum selesai Kenzo menjawab pertanyaan Leon, Ayu langsung memotong pembicaraannya.

"gini lho sayang, tadi itu aku hampir jatuh, untung ada Kenzo yang bantuin aku," jawab Ayu sambil melihat kearah Kenzo.

Leon yang tadinya sempat berpikir negatif pada Kenzo akhirnya berbalik berterima kasih pada kakak-nya itu karena sudah menolong kekasih tercintanya.

"ooh, begitu. Makasih ya Ken, kamu sudah menolong Ayu," kata Leon sambil mencium kening Ayu dihadapan Dea dan Kenzo.

"santai aja, mungkin hanya kebetulan saja aku yang ada disaat Ayu mau jatuh. Seandainya itu bukan aku, tapi orang lain, mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama pada Ayu," jawab Kenzo dambil tersenyum.

Kenzo menatap Ayu yang masih berada dirangkulan Leon, ayu pun menatap Kenzo yang lalu berjalan menuju bangkunya.

'nggak apa - apa, yang penting aku masih bisa melihatmu bahagia Ayu.' gumam Kenzo sambil tersenyum dan kemudian duduk dibangkunya.

'perasaan aneh apa yang aku rasakan saat ini. Ini tidak pernah terjadi padaku sebelumnya, pada Leon kekasihku sendiri-pun perasaanku tidak setajam ini,' batin Ayu sambil memegang dadanya.

"Sayang ... Kamu nggak apa - apa kan? Dari tadi aku perhatikan kamu diam saja," kata Leon melihat sikap aneh kekasihnya itu 

"ng-nggak apa - apa kok, aku mau duduk, kamu kembali saja kebangku,-mu," kata Ayu sambil duduk dibangkunya.

"Ok." Leon berjalan menuju bangkunya, dia merasa ada yang aneh dengan sikap kekasihnya itu.

Dea juga ikut kembali ketempat duduknya disebelah Ayu. "Ayu, ini aku belikan roti biar kamu ada tenaga buat ngerjain tugas." ejek Dea sambil menjulurkan roti kepada Ayu.

"Dea ... Kebiasaan ish ngejekin aja terus kamu tuh kerjaannya." cetus Ayu pada Dea sambil cemberut.

Dea tertawa melihat Ayu cemberut seperti itu, ia memang suka usil ngerjain dan ngejekin Ayu.

*****

"Ayu, pulang bareng yuk." ajak Leon.

"Tapi aku sama Dea sayang," jawab Ayu.

"Dea, bolehkan aku culik temen kamu dulu?" tanya Leon pada Dea dengan nada bercandanya.

"yee silahkan tuan dan nona, bersenang - senanglah kalian." Dea tertawa dan membalas candaan Leon padanya.

"De, duluan ya." Ayu berjalan menuju mobil Leon sambil melambaikan tangan pada Dea.

Dea-pun membalas melambaikan tangan pada ayu dan kemudian masuk kedalam mobilnya.

"masuklah tuan putri-ku," ucap Leon sambil membukakan pintu mobilnya.

"terimakasih," jawab Ayu sambil tersenyum melihat tingkah kekasihnya yang sangat memanjakan dirinya.

Setelah masuk kedalam mobil Ayu terkejut, ternyata bukan dia dan Leon saja yang berada didalam mobil itu, melainkan Kenzo-pun ada didalam mobil Leon.

"Kamu ..." ucap Ayu sambil menunjuk ke-arah Kenzo yang duduk sambil membaca buku dikursi belakang.

"Kenapa? Biasa aja kali nggak usah kaget gitu, kan Leon adikku," jawab Kenzo dengan nada cueknya.

Kenzo sedikit kesal karena Ayu sama sekali tidak mengingat dirinya bahkan sedikitpun dia tidak ingat siapa Kenzo sebenarnya.

"Leon ...." belum selesai Ayu bicara Leon memotong pembicaraannya.

"Nggak apa - apa kan sayang kalau kakak-ku ikut bersama kita? Soalnya tiba - tiba aja tadi ban mobil Kenzo bocor jadi supir membawanya ke-bengkel." Leon menjelaskan pada Ayu kenapa Kenzo bisa ikut dalam mobilnya.

"Ok, no problem." Ayu tidak bisa berkata apa - apa jika memang Kenzo ikut bersma dia dan Leon, karena memang Leon adalah adiknya. Tapi tetap saja Ayu merasa ada yang mengganjal dengan mobil Kwnzo yang secara tiba - tiba bocor bannya seperti itu.

"Aneh," kata Ayu.

"Kamu bilang apa tadi sayang?" tanya Leon sambil melihat Ayu yang duduk disebelahnya.

"hah? Nggak apa - apa kok, jalan aja." Ayu bersandar dibangku dengan santainya.

'aku tau kamu tidak suka dengan keberadaanku disini sekarang, tapi aku tidak peduli, selama aku masih bisa melihat kamu secara langsung.' batin Kenzo sambil tersenyum dan kembali melihat buku yang tadi dia sempat baca.

Related chapters

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_6. ( Menyebalkan )

    "Sayang, kamu mau langsung pulang atau mau kemana dulu?" tanya Leon."Mmmm,,, pengennya sih cari makan dulu, soalnya tadi nggak sempat makan," jawab Ayu."Ya sudsh, kita cari makan dulu aja, aku nggak mau tuan putri-ku kelaparan terus sakit deh." ejek Leon sambil tersenyum dan melihat ke-arah Ayu"Mulai deh ngejekin-nya. Nyebelin banget sih," ucap Ayu sambil memukul lengan Leon yang sedang menyetir.Mobil Leon sempat goyang sesaat dan hampir menabrak pengendara bermotor dihadapan mobilnya. Untung Leon dengan sangat sigap melemparkan setirnya dan langsung meng-erem mobilnya secara tiba - tiba.Kenzo yang sedang membaca buku dibelakang menjadi sangat terkejut saat Leon membanting setirnya. Ia langsung menaruh buku yang ia pegang dan menegur Leon."Bisa nggak nyetirnya pelan - pelan, Mau kita mati sekarang apa?" cetus Kenzo pada Leon."Sorry

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_7. ( Cemburu )

    UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_8. ( Kesal )

    Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_9. ( hujan )

    *** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_10 ( kerinduan )

    Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_11. ( pesta )

    "Ayu, apa ada yang salah dari ucapan mama? Kenapa kamu jadi bersedih," tanya Mama Ayu."Mmmm, begini ma. Sebenarnya Ayu bingung harus pergi dengan siapa," jawab Ayu."Kenapa begitu? Bukannya barusan Kenzo yang mengajakmu," ucap Mama Ayu. Ia merasa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu padanya."Katakan sama mama ada apa sebenarnya." Mama Ayu penasaran dengan sikap anaknya itu."Kenzo dan Leon ... Mereka adalah saudara ma," jawab Ayu.Mama Ayu terkejut mendengar jawaban putrinya itu. Jadi Leon adalah saudara kandung dari Kenzo."Kenapa mama jadi melamun," tanya Ayu."Ah ...tidak apa -apa sayang. Jadi kamu memilih untuk pergi dengan siapa?" tanya Mama Ayu."Aku akan datang dengan dia yang datang terlebih dulu ma, aku sudah terlanjur berjanji pada Kenzo juga," jawab Ayu, lalu ia pergi kekamarnya untuk bersiap - siap.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_12. ( salah paham )

    "Apa maksud kamu bilang seperti itu?" Ayu terkejut Leon berbicara kasar padanya didepan umum."Jangan kira aku tidak tahu kamu dan Kenzo ngapain aja tadi. Kamu pikir aku bisa dibodohi? Tidak Ayu, kamu perempuan tidak punya harga diri. Mau saja kamu dipeluk sma Kenzo sedangkan kamu masih punya aku!" Leon sangat kesal, tanpa ia sadari ia membentak Ayu.Leon sedang mabuk, ia tidak tahu apa yang ia katakan pada Ayu. Ia hanya mengikuti kata hatinya yang sangat kesal melihat kekasihnya berpelukan dengan lelaki lain meskipun itu adalah kakaknya sendiri.Kenzo melihat Ayu menangis langsung mendatangi mereka berdua. Kenzo mendorong Leon yang membentak Ayu dan menyalahkan Ayu terus - menerus sedari tadi."Apa - apaan kamu Leon, sadar!" bentak Kenzo pada Leon."Oh ... Wah, pahlawanmu sudah datang Ayu." Leon berjalan sempoyongan mendekati Kenzo yang berdiri didekat Ayu.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_13. ( putus )

    "Makasih Ken, sudah mengantarkan-ku pulang," kata Ayu. "Sama - sama. Istirahatlah, semoga besok harimu cerah," ucap Kenzo. Kenzo langsung mengemudi mobilnya kembali untuk pulang. Ayu hanya melihat dari jauh mobil Kenzo yang melaju. 'Kamu terlalu baik Ken, aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku merasa nyaman bersamamu.' gumam Ayu. Ayu masuk kedalam rumahnya, ia melihat mamanya sedang tertidur, jadi ia langsung masuk kedalam kamarnya dan beristirahat. Ayu masih mengingat kata - kata Leon yang menyakiti hatinya. Tapi Ayu tidak mau pertengkarannya berlarut dengan Leon. Ia berniat untuk menjelaskan semua yang terjadi pada Leon dikampus besok. Ayu merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya, ia lalu memejamkan mata dan tertidur lelap. *** Keesokan harinya dikampus Ayu melihat Leon yang baru keluar dar

Latest chapter

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_15. ( masalalu )

    Kenzo mendengarkan cerita Tante Vina tentang Ayu. Kenzo sangat terkejut saat Tante Vina memberitahunya bahwa Ayu mengalami kecelakaan saat Ayu mengejar mobil yang membawa Kenzo pergi. "Lalu, setelah itu apa yang terjadi pada Ayu Tante?" Kenzo terus bertanya pada Tante Vina. "Tante dan almarhumah Mama kamu membawa Ayu kerumah sakit. Dan dokter bilang Ayu mengalami trauma berat sehingga membuat dia kehilangan sebagian ingatannya." Jelas Tante Vina. "Jadi ... Ayu tidak dengan sengaja melupakan aku? Dia mengalami trauma karena kecelakaan waktu dia kecil," kata Kenzo. Tante Vina menganggukkan kepalanya. Betapa menyesal dan merasa bersalahnya Kenzo pada Ayu. Karena dirinya Ayu sampai harus kehilangan ingatannya, termasuk ingatan masa kecil bersama dengan Kenzo. "Ini semua salahku Tan, seharusnya aku tidak meninggalkan Ayu waktu itu. Dan semua ini tidak akan mungkin terjadi,"

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_14. ( Rumah sakit )

    "Ken ... Tunggu!!!" teriak Leon. Kini Leon sungguh bingung harus mencari Ayu kemana, ia sungguh menyesal karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari kekasihnya itu. "Ayu, maafkan aku," Leon menyerah karena ia tak kunjung menemukan Ayu. Tidak berapa lama Leon duduk dibangku taman, Dea datang dan menyapa Leon. "Leon, kamu ngapain disini sendirian? Oh iya, gimana keadaanmu? Semalam aku yang mengantarkanmu pulang, kamu mabuk berat jadi aku tidak bisa membiarkan kamu mengemudia mobil sendirian." jelas Dea sambil duduk disamping Leon. Leon yang mendengar suara Dea langsung menanyakan keberadaan Ayu tanpaenjawab satu patah pertanyaan Dea tadi. "De, kamu sahabat Ayu kan?! Kamu harusnya tahu Ayu ada dimana sekarang?" tanpa basa - basi Leon langsung bertanya pada Dea. "Ayu! Aku tadi bertemu dia didepan," jawab Dea.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_13. ( putus )

    "Makasih Ken, sudah mengantarkan-ku pulang," kata Ayu. "Sama - sama. Istirahatlah, semoga besok harimu cerah," ucap Kenzo. Kenzo langsung mengemudi mobilnya kembali untuk pulang. Ayu hanya melihat dari jauh mobil Kenzo yang melaju. 'Kamu terlalu baik Ken, aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku merasa nyaman bersamamu.' gumam Ayu. Ayu masuk kedalam rumahnya, ia melihat mamanya sedang tertidur, jadi ia langsung masuk kedalam kamarnya dan beristirahat. Ayu masih mengingat kata - kata Leon yang menyakiti hatinya. Tapi Ayu tidak mau pertengkarannya berlarut dengan Leon. Ia berniat untuk menjelaskan semua yang terjadi pada Leon dikampus besok. Ayu merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya, ia lalu memejamkan mata dan tertidur lelap. *** Keesokan harinya dikampus Ayu melihat Leon yang baru keluar dar

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_12. ( salah paham )

    "Apa maksud kamu bilang seperti itu?" Ayu terkejut Leon berbicara kasar padanya didepan umum."Jangan kira aku tidak tahu kamu dan Kenzo ngapain aja tadi. Kamu pikir aku bisa dibodohi? Tidak Ayu, kamu perempuan tidak punya harga diri. Mau saja kamu dipeluk sma Kenzo sedangkan kamu masih punya aku!" Leon sangat kesal, tanpa ia sadari ia membentak Ayu.Leon sedang mabuk, ia tidak tahu apa yang ia katakan pada Ayu. Ia hanya mengikuti kata hatinya yang sangat kesal melihat kekasihnya berpelukan dengan lelaki lain meskipun itu adalah kakaknya sendiri.Kenzo melihat Ayu menangis langsung mendatangi mereka berdua. Kenzo mendorong Leon yang membentak Ayu dan menyalahkan Ayu terus - menerus sedari tadi."Apa - apaan kamu Leon, sadar!" bentak Kenzo pada Leon."Oh ... Wah, pahlawanmu sudah datang Ayu." Leon berjalan sempoyongan mendekati Kenzo yang berdiri didekat Ayu.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_11. ( pesta )

    "Ayu, apa ada yang salah dari ucapan mama? Kenapa kamu jadi bersedih," tanya Mama Ayu."Mmmm, begini ma. Sebenarnya Ayu bingung harus pergi dengan siapa," jawab Ayu."Kenapa begitu? Bukannya barusan Kenzo yang mengajakmu," ucap Mama Ayu. Ia merasa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu padanya."Katakan sama mama ada apa sebenarnya." Mama Ayu penasaran dengan sikap anaknya itu."Kenzo dan Leon ... Mereka adalah saudara ma," jawab Ayu.Mama Ayu terkejut mendengar jawaban putrinya itu. Jadi Leon adalah saudara kandung dari Kenzo."Kenapa mama jadi melamun," tanya Ayu."Ah ...tidak apa -apa sayang. Jadi kamu memilih untuk pergi dengan siapa?" tanya Mama Ayu."Aku akan datang dengan dia yang datang terlebih dulu ma, aku sudah terlanjur berjanji pada Kenzo juga," jawab Ayu, lalu ia pergi kekamarnya untuk bersiap - siap.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_10 ( kerinduan )

    Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_9. ( hujan )

    *** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_8. ( Kesal )

    Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_7. ( Cemburu )

    UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper

DMCA.com Protection Status