Beranda / Romansa / Rindu Di Ujung Senja / Chap_4. ( Kampus )

Share

Chap_4. ( Kampus )

Penulis: QueenLii
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Diperjalanan Ayu dan Dea membahas tentang cowok yang baru masuk ke sekolah mereka. Ayu tidak tahu tentang itu karena dia sempat tidak masuk kuliah beberapa hari yang lalu. Dea menceritakan tentang cowok cupu itu.

"Ay, lo tau nggak kita kedatangan murid baru?" tanya Dea.

"Mana gue tau, gue kan nggak masuk kemarin-kemarin." Jawab Ayu sambil memaninkan handphone-nya.

"Kalo lo tau mungkin lo ketawa deh, itu cowok cupu banget beda sama adeknya," kata Dea.

"Adik? dia punya adik." Sahut Ayu.

Dea menganggukkan kepalanya. "Huum, dan lo tau siapa adeknya?" Dea melihat ke arah Ayu sambil mengemudi mobilnya.

Ayu menggelengkan kepalanya karena dia tidak mengerti kenapa sahabatnya ini suka main tebak-tebakkan dipagi hari. "Kalau mau cerita jangan putus-putus napa, bikin kepo aja." Ayu menjawab dengan nada kesal pada Dea.

Melihat sahabatnya itu cemberut Dea lalu menertawainya. Kemudian Dea melanjutkan pembicaraannya tadi. Ayu mendengarkan dengan seksama cerita sahabatnya itu.

"Pacar lo." Dea langsung tersenyum setelah itu.

"Apa? Leon." Ayu terkejut mendengar jikalau kekasihnya itu memiliki seorang saudara.

Bukan karena saudaranya cupu yang bikin Ayu terkejut. Melainkan karena Leon tidak pernah menceritakan tentabg saudaranya itu pada Ayu selama mereka menjalin hubungan.

Sesampainya di tempat parkir, Dea memarkirkan mobilnya tepat disebelah mobil Leon. Kebetulan Leon baru sampai bersamaan dengan mereka. Leon mendekati mobil Dea untuk segera menghampiri kekasihnya itu.

"Hai sayang," ucap Leon sambil membukakan pintu mobil Ayu.

"Hmm,"jawab Ayu.

"Cuek bener dah pagi-pagi, kesambet apaan?" tanya Leon penasaran.

Dea yang melihat mereka berdua tertawa kecil. "Eh gue duluan, silahkan perang dunia dulu baru masuk kalau udah kelar yeee." ejek Dea pada Ayu dan Leon.

"Buset cetus banget lo Yank, kenapa?" Leon berjalan disamping Ayu yang masih cuek.

"Diem Lo! gue lagi nggak mood buat bicara sama lo," kata Ayu.

Leon yang bingung dengan sikap kekasihnya. Lalu tidak sengaja menabrak seorang laki-laki yang sedang berjalan di depannya. Leon tidak melihat jika ada seseorang di depannya karena dia fokus pada wajah Ayu yang sedang judes pada dirinya.

BRUK!!!

Buku-buku yang dipegang laki-laki itu jatuh. "Aw," ucap Leon sambil memegang lengannya.

"Loe ...." Ucapan Leon terputus saat Ayu mulai berbicara.

"Lo kenal?" tanya Ayu.

"Hah." Leon menghela napas panjang mendengar pertanyaan Ayu. "Iya, dia kakak gue," ucap Leon sambil membantu kakaknya mengambil buku-buku yang berserakan.

"Good, mulai lo nggak jujur sama gue." Ayu kesal dan dia pergi begitu saja tanpa melihat wajah kakak dari kekasihnya itu.

"Sorry, gue nggak bisa bantu lama kak." Leon pergi mengejar Ayu yang berjalan tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.

Selesai mengambil buku-buku yang jatuh. Laki-laki itu berdiri dan melihat ke arah Leon dan Ayu yang sedang berjalan masuk ke dalam kampus. Laki-laki itu tersenyum sambil membenarkan kacamatanya yang sedikit miring. Lalu ia kembali berjalan mengikuti Leon dan Ayu.

Sesampainya di dalam kelas, Ayu mendapat ejekan dari sang sahabat. Ya begitu lah Dea yang suka iseng ngerjain sahabatnya yang lagi kesel. Ayu memang sangat sensitif, sedikit saja dia merasa dibohongi dia langsung marah.

"Udah kelar ributnya?" tanya Dea yang melihat Ayu duduk disampingnya.

Ayu tidak menjawab satu kata pun pertanyaan yang di lontarkan sahabatnya itu. Kekesalan dan kemarahan Ayu sudah diluar kendalinya. Emosi sudah menyelimuti diri Ayu.

Kebohongan Leon tidak dapat di toleransi lagi olehnya. Mungkin hanya ketidak jujuran tetang kakaknya, tapi bagi Ayu suatu hubungan harus didasari oleh kejujuran. Jika pasangannya berbohong sekali saja, itu akan menjadikan Ayu sulit percaya padanya.

"Sayang, Hei. Mau marah sampai kapan?" tanya Leon yang masih membujuk Ayu.

"Pendusta! penipu! pembohong! sudahlah pergi sana!" bentak Ayu.

Mata Ayu melihat pada seseorang yang baru memasuki pintu kelasnya, wajah yang lugu di hiasi dengan kacamata. Ayu merasa mengenal sosok itu. Tapi ia tidak mau asal bicara, kalau saja pikirannya itu salah.

"Ayu, aku disini. Hei, kamu lihat siapa?" tanya Leon yang melihat Ayu mebatap ke arah pintu.

Leon berbalik melihat ke arah mata Ayu memandang. Kemudian Leon tersenyum karena yang di lihat oleh kekasihnya itu adalah sang kakak. "Dia kakak-ku." Leon berbisik di telinga Ayu.

Lamunan Ayu pun buyar saat mendengar perkataan Leon. "Jadi dia," ucap Ayu. "Iya, dia baru pindah makanya nanti dia akan satu kelas dengan kita." Leon mengelus rambut Ayu.

"Udah lo pergi sana, Nggak usah cari-cari alasan buat deketin gue!" bentak Ayu dengan mata yang melotot.

"Lo tau nggak, kalo lo itu cantik kalo sedang marah kek gini." Leon mencubit pipi Ayu dan kembali ketempat duduknya.

"Kak, duduk sama gue." Panggil Leon.

Laki-laki itu berjalan ke arah Leon dan melewati bangku Ayu. Mencium wangi yang pernah dia kenal sasa kecilnya. Ayu kangsung menahan tangan laki-laki itu dan menatap tepat di kedua mata laki-laki itu.

"Maaf." laki-laki itu melihat tangannya yang dipegang oleh Ayu dengan sangat kencang.

"Kamu ...." belum sempat Ayu berkata, dosen bahasa indonesia sudah datang memasuki kelas.

Leon bertanda tanya di dalam benaknya. Kenapa sang kekasih bisa memegang tangan kakaknya. Padahal mereka baru berjumpa tdi pagi di parkiran, tapi tatapan mata Ayu pada kakaknya membuat Leon sedikit cemburu.

"Kak loe kenal cewek gue?" tanya Leon pada kakaknya.

"Nggak, aku baru lihat dia sekarang." jawab kakak Leon.

'Aneh, tapi Ayu nggak biasanya sampai pegang dan menatap cowok lain selain aku.' batin Leon.

"Eh kamu, anak baru ya?" tanya Bu Tasya

"Iya bu," jawab laki-laki itu.

"Ayo perkenalkan diri kamu dulu, kan ibu belum kenal" Bu tanya sedikit bercanda pada Leon.

Akhirnya laki-laki itu maju dan memperkenalkan dirinya pada orang-orang disana.

"Hai, namaku Kenzo. Kenzo Alexander." Kenzo memperkenalkan dirinya.

Mendengar nama yang sudah tidak asing lagi bagi dirinya, Ayu langsung terkejut dan sedikit tercengang. "Kenzo," ucap Ayu.

'Nggak mungkin! Siapa Kenzo? kenapa nama itu tidak asing buatku. Nama yang sangat familiar untuk-ku.' batin Ayu.

Bab terkait

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_5. ( penasaran )

    "Baiklah kenzo, kembali ketempat dudukmu," ucap bu Tasya.Kenzo tersenyum dan menganggukan kepalanya kepada bu Tasya kemudian dia berjalan kembali ketempat duduknya tanpa sepatah kata-pun.Ayu masih menatap Kenzo yang duduk disebelah Leon, entah kenapa, hatinya seperti berkata untuk mendekati laki - laki itu. "tidak - tidak," gumam Ayu sambil menggelengkan kepalanya."kamu kenapa ay?" tanya Dea yang melihat sahabatnya bicara sendiri."a ... Emm ... Nggak, nggak apa - apa kok hehe," ucap Ayu yang malu saat Dea menegur dirinya yang sedang bicara sndiri.'dasar gila kamu ayu ... Ngapain berdebat sama diri sendiri hanya karena laki - laki yang baru saja kamu temui?' batin Ayu sambil menggigit bibirnya.*****Waktu istirahat-pun tiba, Ayu yang masih mengerjakan tugas dari bu Tasya belum beranjak dari tempat duduknya. Tapi leon menghampiri diri

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_6. ( Menyebalkan )

    "Sayang, kamu mau langsung pulang atau mau kemana dulu?" tanya Leon."Mmmm,,, pengennya sih cari makan dulu, soalnya tadi nggak sempat makan," jawab Ayu."Ya sudsh, kita cari makan dulu aja, aku nggak mau tuan putri-ku kelaparan terus sakit deh." ejek Leon sambil tersenyum dan melihat ke-arah Ayu"Mulai deh ngejekin-nya. Nyebelin banget sih," ucap Ayu sambil memukul lengan Leon yang sedang menyetir.Mobil Leon sempat goyang sesaat dan hampir menabrak pengendara bermotor dihadapan mobilnya. Untung Leon dengan sangat sigap melemparkan setirnya dan langsung meng-erem mobilnya secara tiba - tiba.Kenzo yang sedang membaca buku dibelakang menjadi sangat terkejut saat Leon membanting setirnya. Ia langsung menaruh buku yang ia pegang dan menegur Leon."Bisa nggak nyetirnya pelan - pelan, Mau kita mati sekarang apa?" cetus Kenzo pada Leon."Sorry

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_7. ( Cemburu )

    UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_8. ( Kesal )

    Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_9. ( hujan )

    *** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_10 ( kerinduan )

    Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_11. ( pesta )

    "Ayu, apa ada yang salah dari ucapan mama? Kenapa kamu jadi bersedih," tanya Mama Ayu."Mmmm, begini ma. Sebenarnya Ayu bingung harus pergi dengan siapa," jawab Ayu."Kenapa begitu? Bukannya barusan Kenzo yang mengajakmu," ucap Mama Ayu. Ia merasa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu padanya."Katakan sama mama ada apa sebenarnya." Mama Ayu penasaran dengan sikap anaknya itu."Kenzo dan Leon ... Mereka adalah saudara ma," jawab Ayu.Mama Ayu terkejut mendengar jawaban putrinya itu. Jadi Leon adalah saudara kandung dari Kenzo."Kenapa mama jadi melamun," tanya Ayu."Ah ...tidak apa -apa sayang. Jadi kamu memilih untuk pergi dengan siapa?" tanya Mama Ayu."Aku akan datang dengan dia yang datang terlebih dulu ma, aku sudah terlanjur berjanji pada Kenzo juga," jawab Ayu, lalu ia pergi kekamarnya untuk bersiap - siap.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_12. ( salah paham )

    "Apa maksud kamu bilang seperti itu?" Ayu terkejut Leon berbicara kasar padanya didepan umum."Jangan kira aku tidak tahu kamu dan Kenzo ngapain aja tadi. Kamu pikir aku bisa dibodohi? Tidak Ayu, kamu perempuan tidak punya harga diri. Mau saja kamu dipeluk sma Kenzo sedangkan kamu masih punya aku!" Leon sangat kesal, tanpa ia sadari ia membentak Ayu.Leon sedang mabuk, ia tidak tahu apa yang ia katakan pada Ayu. Ia hanya mengikuti kata hatinya yang sangat kesal melihat kekasihnya berpelukan dengan lelaki lain meskipun itu adalah kakaknya sendiri.Kenzo melihat Ayu menangis langsung mendatangi mereka berdua. Kenzo mendorong Leon yang membentak Ayu dan menyalahkan Ayu terus - menerus sedari tadi."Apa - apaan kamu Leon, sadar!" bentak Kenzo pada Leon."Oh ... Wah, pahlawanmu sudah datang Ayu." Leon berjalan sempoyongan mendekati Kenzo yang berdiri didekat Ayu.

Bab terbaru

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_15. ( masalalu )

    Kenzo mendengarkan cerita Tante Vina tentang Ayu. Kenzo sangat terkejut saat Tante Vina memberitahunya bahwa Ayu mengalami kecelakaan saat Ayu mengejar mobil yang membawa Kenzo pergi. "Lalu, setelah itu apa yang terjadi pada Ayu Tante?" Kenzo terus bertanya pada Tante Vina. "Tante dan almarhumah Mama kamu membawa Ayu kerumah sakit. Dan dokter bilang Ayu mengalami trauma berat sehingga membuat dia kehilangan sebagian ingatannya." Jelas Tante Vina. "Jadi ... Ayu tidak dengan sengaja melupakan aku? Dia mengalami trauma karena kecelakaan waktu dia kecil," kata Kenzo. Tante Vina menganggukkan kepalanya. Betapa menyesal dan merasa bersalahnya Kenzo pada Ayu. Karena dirinya Ayu sampai harus kehilangan ingatannya, termasuk ingatan masa kecil bersama dengan Kenzo. "Ini semua salahku Tan, seharusnya aku tidak meninggalkan Ayu waktu itu. Dan semua ini tidak akan mungkin terjadi,"

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_14. ( Rumah sakit )

    "Ken ... Tunggu!!!" teriak Leon. Kini Leon sungguh bingung harus mencari Ayu kemana, ia sungguh menyesal karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari kekasihnya itu. "Ayu, maafkan aku," Leon menyerah karena ia tak kunjung menemukan Ayu. Tidak berapa lama Leon duduk dibangku taman, Dea datang dan menyapa Leon. "Leon, kamu ngapain disini sendirian? Oh iya, gimana keadaanmu? Semalam aku yang mengantarkanmu pulang, kamu mabuk berat jadi aku tidak bisa membiarkan kamu mengemudia mobil sendirian." jelas Dea sambil duduk disamping Leon. Leon yang mendengar suara Dea langsung menanyakan keberadaan Ayu tanpaenjawab satu patah pertanyaan Dea tadi. "De, kamu sahabat Ayu kan?! Kamu harusnya tahu Ayu ada dimana sekarang?" tanpa basa - basi Leon langsung bertanya pada Dea. "Ayu! Aku tadi bertemu dia didepan," jawab Dea.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_13. ( putus )

    "Makasih Ken, sudah mengantarkan-ku pulang," kata Ayu. "Sama - sama. Istirahatlah, semoga besok harimu cerah," ucap Kenzo. Kenzo langsung mengemudi mobilnya kembali untuk pulang. Ayu hanya melihat dari jauh mobil Kenzo yang melaju. 'Kamu terlalu baik Ken, aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku merasa nyaman bersamamu.' gumam Ayu. Ayu masuk kedalam rumahnya, ia melihat mamanya sedang tertidur, jadi ia langsung masuk kedalam kamarnya dan beristirahat. Ayu masih mengingat kata - kata Leon yang menyakiti hatinya. Tapi Ayu tidak mau pertengkarannya berlarut dengan Leon. Ia berniat untuk menjelaskan semua yang terjadi pada Leon dikampus besok. Ayu merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya, ia lalu memejamkan mata dan tertidur lelap. *** Keesokan harinya dikampus Ayu melihat Leon yang baru keluar dar

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_12. ( salah paham )

    "Apa maksud kamu bilang seperti itu?" Ayu terkejut Leon berbicara kasar padanya didepan umum."Jangan kira aku tidak tahu kamu dan Kenzo ngapain aja tadi. Kamu pikir aku bisa dibodohi? Tidak Ayu, kamu perempuan tidak punya harga diri. Mau saja kamu dipeluk sma Kenzo sedangkan kamu masih punya aku!" Leon sangat kesal, tanpa ia sadari ia membentak Ayu.Leon sedang mabuk, ia tidak tahu apa yang ia katakan pada Ayu. Ia hanya mengikuti kata hatinya yang sangat kesal melihat kekasihnya berpelukan dengan lelaki lain meskipun itu adalah kakaknya sendiri.Kenzo melihat Ayu menangis langsung mendatangi mereka berdua. Kenzo mendorong Leon yang membentak Ayu dan menyalahkan Ayu terus - menerus sedari tadi."Apa - apaan kamu Leon, sadar!" bentak Kenzo pada Leon."Oh ... Wah, pahlawanmu sudah datang Ayu." Leon berjalan sempoyongan mendekati Kenzo yang berdiri didekat Ayu.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_11. ( pesta )

    "Ayu, apa ada yang salah dari ucapan mama? Kenapa kamu jadi bersedih," tanya Mama Ayu."Mmmm, begini ma. Sebenarnya Ayu bingung harus pergi dengan siapa," jawab Ayu."Kenapa begitu? Bukannya barusan Kenzo yang mengajakmu," ucap Mama Ayu. Ia merasa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu padanya."Katakan sama mama ada apa sebenarnya." Mama Ayu penasaran dengan sikap anaknya itu."Kenzo dan Leon ... Mereka adalah saudara ma," jawab Ayu.Mama Ayu terkejut mendengar jawaban putrinya itu. Jadi Leon adalah saudara kandung dari Kenzo."Kenapa mama jadi melamun," tanya Ayu."Ah ...tidak apa -apa sayang. Jadi kamu memilih untuk pergi dengan siapa?" tanya Mama Ayu."Aku akan datang dengan dia yang datang terlebih dulu ma, aku sudah terlanjur berjanji pada Kenzo juga," jawab Ayu, lalu ia pergi kekamarnya untuk bersiap - siap.

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_10 ( kerinduan )

    Kenzo tidak Kuasa menahan kerinduan didalam dirinya pada Tante Vina yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.Mama Ayu- pun merasa aneh pada Kenzo, ia merasa seperti mengenal laki - laki yang mengantar putrinya pulang itu.'Siapa anak ini? Kenapa dia tidak asing bagiku, padahal kita baru saja bertemu.' gumam Mama Ayu."Ma, Ayu masuk dulu ya." Ayu meminta izin mama-nya untuk masuk kedalam dan berganti pakaian."Iya sayang, mandi terus ganti pakaianmu biar tidak sakit," kata Mama Ayu.Ayu menganggukkan kepalanya, sebelum masuk kedalam rumah, Ayu menyapa Kenzo terlebih dahulu. "Btw, thank you," kata Ayu sambil tersenyum."No problem, istirahatlah, nanyi malam biar aku yang menjemputmu, kata Kenzo."Ok," jawab Ayu.Ayu-pun masuk kedalam rumahnya. Mama Ayu yang masih penasaran pada Kenzo, kini ia mendekatinya.&n

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_9. ( hujan )

    *** Selesai berbelanja, Leon mengantar Dea pulang kerumahnya. "De, sudah sampai," kata Leon saat berada didepan rumah Dea. "Makasih ya Leon, Ayu. Kalian sudah mengajak-ku jalan - jalan hari ini," ucap Dea sambil keluar dari mobil Leon. "Ya sama - sama Dea," jawab Ayu. Setelah Dea masuk kedalam rumahnya, Leon dan Ayu pun kembali melanjutkan perjalanannya. "Sayang, kita langsung pulang atau mau jalan ketempat lain?" tanya Leon. Ayu yang sedari tadi hilang mood, hanya menjawab dengan nada cueknya saja. "terserah." Ayu masih kesal karena Leon mengajak Dea tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. "Hei, cantik-ku masih marah kah? Bukannya Dea juga sahabat-mu sayang, kenapa kamu jadi karah seperti ini?" Leon heran karena Ayu sangat kesal dengannya hanya karena dia mengajak Dea. "Aku tahu Dea sahabatku, bahk

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_8. ( Kesal )

    Saat melihat mama Ayu keluar dari dalam rumahnya, Kenzo menatapnya dari dalam mobil. Ingin rasanya Kenzo memeluk tante vina yang dulu pernah merawatnya diwaktu ia kecil. "tante Vina." mata Kenzo menjadi berkaca - kaca menyebut nama Tante Vina. "Leon, ayo masuk dulu." ajak Mama Ayu. "Lain kali aja tante, Leon mau pulang dulu." Leon menjawab tawaran Mama Ayu dengan sangat sopan. Itulah yang membuat Mama Ayu suka pada Leon, karena dia anak yang baik dan sopan. "Lho, kenapa buru - buru?" tanya Mama Ayu pada Leon. "Leon ditunggu kakak Leon di dalam mobil, jadi Leon nggak bisa lama - lama tante, maaf." Leon meminta maaf karena dirinya tidak bisa mampir kerumah Ayu terlebih dahulu. "Oh begitu, ya sudah nggak apa - apa, tante tinggal masuk dulu ya kedalam." Mama Ayu pun meninggalkan Ayu dan Leon didepan rumahnya. "Baiklah sayang, be

  • Rindu Di Ujung Senja   Chap_7. ( Cemburu )

    UHUK ... UHUK.Kenzo tersedak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aretha padanya. "pacar?!"jawab Kenzo sambil mengelap air dengan tisu di dekat bibirnya."Ken, kenapa? Ada yang salah kah jika aku bertanya seperti itu? Sini biar aku aku bantu," kata Aretha yang kemudian mengambil tisu dari tangan Kenzo dan membersihkan air di bibir laki - laki tampan itu.Ayu hanya diam menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh Aretha dan Kenzo di depan matanya. 'heh, sok kecakepan juga nih anak.' batin Ayu dengan nada cueknya."Nggak ada yang salah kok, aku belum punya pacar," kata Kenzo sambil tersenyum."Kamu yakin?" Aretha begitu senang mendengar bahwa laki - laki pujaannya itu belum ada pendamping hidup."Ya elah, ngapain aku bohong sih Aretha cantik. Lagian siapa juga yang mau sama aku," jawab Kenzo dengan santainya."Ehem, seper

DMCA.com Protection Status