Share

80. Flashback: Pengakuan

Pagi hari yang cerah, semua orang mulai kembali melakukan aktivitas mereka masing-masing.

Cuaca yang secerah ini, seakan-akan kejadian kemarin malam tidak pernah terjadi sekalipun.

Semua media radio, sibuk sekali membagikan berita terpanas kemarin malam, berita yang menggemparkan seisi kota.

"Pagi ini, para Timsar sudah melakukan pengecekan dan evakuasi semampu mereka,  dan kabar buruknya, sudah terindentifikasi bahwa tidak ada korban yang selamat dari pengeboman ini, saat ini para polisi masih mencari tahu dari mana asal ledakan besar ini berasal, ka--"

Siaran radio langsung dimatikan oleh seseorang, pria tua itu menatap anaknya yang tengah menangis hebat.

"AMANDA!" teriak Roger dengan penuh kesedihan.

Justin hanya bisa menundukkan kepalanya, bahkan saat dia datang kemarin malam pun, hanya bisa terdiam tanpa kata, setelah melihat puing-puing bangunan yang sudah hancur terbakar.

"Gak mungkin, ini gak mungkin." Roger menggelengkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status