Beranda / Romansa / Richardo Elios / 87. Flashback: Rencana Kedepan

Share

87. Flashback: Rencana Kedepan

Penulis: Rhilll
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-14 12:51:29

Pagi hari yang cerah dan selalu indah seperti biasanya menurut orang-orang, tapi tidak dengan keluarga Hernandos yang setiap paginya di teror oleh para wartawan.

Sejak berita kemarin, Amanda selalu saja diikuti oleh para media radio maupun para penulis koran.

Kabar Amanda sebagai satu-satunya orang yang selamat dari ledakan tersebut, langsung memicu kontra dikalangan para keluarga korban dan warga-warga setempat.

"Nona Amanda Elios, apa anda punya waktu sebentar!" 

"Bisakah kita menemui nona Amanda?"

"Nona Amanda, mohon berikan penjelasan lebih lanjut!"

Orang-orang dari pihak penyiar radio maupun koran, selalu saja mendatangi rumah keluarga Hernandos setiap harinya.

"Apa mereka tidak punya kerjaan? Kenapa selalu membuat ribut dirumah orang," ucap Jordan kesal saat melihat keluar jendela.

"Apa perlu kita menambah pengawal untuk berjaga-jaga?" Saran Sandra yang ikut kesal akibat suara bising tiap paginya.

"Maafkan aku

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Richardo Elios   88. Flashback: 17 Tahun Kemudian

    Hari-hari telah berlalu begitu cepat, semua orang kembali dengan aktivitas mereka, tahun demi tahun yang terlewat begitu saja, berita heboh kemarin seakan-akan hanyalah mimpi yang singgah sebentar.Kejadian bom rumah sakit melati langsung hilang dimata media, bahkan tidak ada satu pun artikel maupun koran yang menceritakan kejadian tersebut, seperti ada orang yang menghapus kabar berita itu.Disaat semua orang telah melupakan kejadian itu, hanya ada seorang wanita paruh baya yang masih mengingat jelas bayang-bayang kejadian waktu itu.Namun kejadian itu hanyalah sebuah masa lalu, kini wanita itu sedang menata masa depan dengan anak yang telah ia besarkan hingga memasuki usia remaja."Richo!" teriak wanita itu tersenyum sambil melambaikan tangannya, dia menatap anak yang tengah berjalan kedepan.Senyuman perlahan-lahan hilang, Amanda menatap wajah Richard yang sudah penuh dengan luka lembam."Richo, kamu kenapa nak?" tanya Amanda memastikan k

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Richardo Elios   89. Flashback: Jalan-Jalan Terakhir

    Malam hari mulai menyapa, terlihat burung-burung yang mulai pulang kembali ke sarang mereka masing-masing.Disebuah rumah, terlihat ibu dan anak yang tengah bersiap-siap pergi ke suatu tempat."Bagaimana penampilan bunda?" tanya Amanda sambil berputar-putar."Bagus sih, tapi apa bunda harus pakai gaun itu? Kitakan hanya jalan-jalan," jawab Richard saat melihat gaun putih pendek milik Amanda.Amanda tersenyum manis. "Inikan jalan-jalan terakhir yang kamu harapkan, jadi bunda mau membuat jalan-jalan ini menjadi spesial.""Walau gak seperti ini, Richard selalu merasa spesial kok kalau bersama bunda," ujar Richard dan membuat Amanda terkekeh pelan.Amanda berjalan menarik tangan Richard, dan mereka berdua pun masuk kedalam mobil."Kita mau kemana bunda?" tanya Richard sembari memakai sabuk pengaman.Amanda melirik sekilas kebelakang. "Kamu akan tahu saat kita sampai nanti."Richard menghembuskan nafasnya kasar, kalau saja bu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Richardo Elios   90. Flashback: Malam Terakhir

    "Richard!""Richard!" teriak seorang pria paruh baya yang tengah berlari dan memanggil remaja di depannya berkali-kali tapi tidak digubris sedikit pun.Justin mempercepat lariannya, tangannya pun berhasil menggenggam pergelangan tangan Richard.Richard dengan cepat menepis tangan Justin, dia pun membalikkan badannya dan menatap tajam pria di depannya."Apa segitunya kamu membenciku?" tanya Justin yang bisa merasakan kebencian yang begitu mendalam dari sorot mata Richard.Richard terkekeh pelan saat mendengar pertanyaan aneh itu. "Bukankah jawabannya sudah jelas? Seperti orang bodoh saja."Justin menghembuskan nafasnya pelan, dia tak bisa menetralkan emosi yang membara dari dalam diri Richard."Apa kamu akan terus membenciku seperti ini?" tanya Justin lagi."Bukan hanya seperti ini, tapi sampai mati pun aku tidak akan pernah memaafkan orang brengsek seperti dirimu," jawab Richard, ia bahkan tak segan-segan menunjuk Justin

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Richardo Elios   91. Flashback: Kematian Amanda Elios

    Pagi hari yang cerah, terlihat seorang pria yang baru saja sadar dan membuka matanya, samar-samar ingatan kejadian tadi malam seperti mimpi yang buruk."Ukhh ..."Pria itu mengedipkan matanya berkali-kali, dia membangunkan badannya sedikit keatas, kepalanya benar-benar pusing."Kamu sudah bangun, Richard?" tanya seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangan itu.Richard menatap kedua sosok familiar yang berjalan mendekat kearahnya. "Kenapa aku ada disini?" tanyanya dengan suara agak serak.Angelina berlari pelan dan memberikan minuman untuk Richard. "Jangan memaksakan dirimu, mending kamu istirahat dulu."Arnold juga ikut mendekat dan mengusap pelan punggung belakang Richard. "Istirahat dulu, gak baik kalau langsung bangun.""Kenapa aku ada disini? Bukannya tadi malam aku dan--" Ucapan Richard terhenti, ingatan tadi malam langsung terlihat jelas di dalam kepalanya."BUNDA!" teriak Richard dan memberontak dari atas kasur.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Richardo Elios   92. Kebenaran Yang Terungkap

    BUKHH!!"Apa kamu sudah puas mendengar semuanya? Apa perasaan kosongmu sudah terisi?" Roger masih menjambak rambut Richard, bahkan setiap ceritanya, dia tak melepaskan cengkraman tangannya dari rambut anaknya itu.Tatapan Richard benar-benar kosong, orang yang ingin dia balaskan dendam, ternyata adalah pahlawan dibalik layar demi melindunginya dari iblis yang jahat.Richard melirik kearah Justin yang tengah tak berdaya itu, beribu-ribu rasa bersalah menghantui pikirannya."Apa kamu menyesal? Aku benar-benar tak habis pikir kamu membalaskan dendammu kepada Justin, padahal dia cuman melindungimu supaya kamu tidak berjumpa denganku," ucap Roger terkekeh pelan, rencananya berjalan mulus karena anaknya sendiri salah memilih target untuk membalaskan dendam.Richard hanya bisa pasrah, dirinya ditampar oleh kebenaran yang tersembunyi, rasanya dia ingin bersujud dibawah kaki Justin dan memohon ampun."Aish ... sial! Tanganku lelah brengsek!" Roger mendorong kuat kepala Richard kebelakang, dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • Richardo Elios   93. Rahasia Dibalik Pernikahan Kontrak

    DORRR!!"KIRANA!?" Teriakan Richard menggema diseisi ruangan, dia menatap Kirana yang tengah diam terpaku sambil bersandar di dinding."Kenapa kamu berteriak histeris seperti itu? Aku hanya mencoba pistolku saja," ucap Roger sambil meniup sisa asap saat dia melakukan tembakan.Kirana meneguk ludahnya kasar, ekor matanya bisa melihat dinding yang baru saja tertembak, kalau saja dia bergeser sedikit, mungkin nyawanya sudah terangkat."Lepaskan Kirana, dia tidak ada hubungan sedang semua ini, b*ngsat!" Richard memaki sambil mencoba melepaskan ikatan rantai ditangannya.Roger terkekeh pelan, dia menatap Richard yang sudah kehilangan akal sehatnya itu."Kenapa? Apa kamu takut kejadian waktu itu terulang lagi? Dimana kamu tidak bisa menyelamatkan orang tersayangmu didepan mata," ucap Roger sambil tersenyum layaknya seorang psikopat."Apa aku belum cukup? Apa aku belum cukup untuk membuatmu senang!?" teriak Richard, matanya memerah karena emosi yang dia tahan, kini berhamburan keluar begitu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • Richardo Elios   94. Balas Dendam

    KRINGG!!Bunyi telepon mengalihkan pandangan semua orang, terlihat seorang pria yang baru saja mengendus kesal karena aksi yang ia ingin lihat menjadi terhalang oleh suara telepon."Siapa itu? Angkatlah," ucap Roger meminta Sandra mengangkat panggilan masuk itu.Sandra menurunkan pistolnya perlahan-lahan, dia pun merogoh ponselnya dan melihat panggilan itu."Dari Dark Devil," ucap Sandra sembari memberikan ponsel itu kepada Roger.Roger mengangkat alisnya, dia sedikit bingun, karena biasanya Dark Devil tidak pernah melakukan panggilan langsung, dia hanya menyuruh sekretarisnya saja."Sial! Kenapa disituasi seperti ini," ucap Roger kesal dan merampas ponsel dari tangan Sandra."Aku akan kebawah, jika aku mendengar suara tembakan, maka aku akan naik, dan melihat mayat suamimu yang bodoh itu," ucap Roger dan keluar lalu turun kebawah.Sandra hanya bisa menatap pintu yang tertutup dan menghembuskan nafasnya dengan berat.Tatapan mata wanita itu tertuju pada suaminya yang tengah terbaring

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Richardo Elios   95. Situasi Terbalik

    DORR!!!"ARGHH!?" Teriakan seorang pria yang baru saja tertembak oleh sebuah pistol.Roger memegang kakinya yang tertembak itu, darah segar mengalir dimana-mana, dia mengangkat kepala dan mengalihkan pandangannya kearah seorang pria kecil dibelakangnya."Richard brengsek!" guman Roger mencoba berdiri, namun rasa sakit dikakinya membuatnya harus terduduk."Sakit? Itu belum seberapa dengan apa yang telah kamu lakukan kepada bundaku," ucap Richard, tatapan matanya berubah seakan-akan hendak memangsa lawannya itu.Roger tersenyum miring, dia menatap Roger dengan tatapan penuh meremehkan. "Apa kamu pikir setelah kamu menembakku, kamu sudah seperti pahlawan ditempat ini?""Aku bukan pahlawan, tapi aku malaikat pencabut nyawamu, jadi bersiaplah pergi ke neraka," ucap Richard sambil menodongkan pistolnya.Roger menundukkan kepalanya, tak lama terdengar suara tawa kecil dari bibirnya, dia mengangkat kepalanya lagi sembari tersenyum sinis."Coba pikirkan, apa kamu punya waktu untuk membunuhku,

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14

Bab terbaru

  • Richardo Elios   119. Episode Spesial

    Pagi hari yang cerah membentang luas diangkasa, matahari menunjukan sinar ultra violetnya dan menyinari seluru makhluk hidup dimuka bumi.Bunga bermekaran dimana-mana sambil menunjukan keindahannya, musim semi menjadi musim yang paling ditunggu semua orang.Tak hanya bunga-bunga saja, bahkan pohon juga menunjukan buah segarnya kepada makhluk hidup lainnya.Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan, tiga tahun terlewat begitu saja, semuanya tampak normal pada umumnya.Seluruh kota masih sama seperti dulu, semua bangunan dari pribadi maupun umum masih sama seperti tahun lalu, mungkin yang berubah hanyalah anak-anak kecil yang sudah mulai perlahan beranjak remaja dan dewasa.Dipagi hari yang cerah ini, kebahagiaan mulai terpancar besar disebuah gedung mewah, terlihat banyak sekali orang yang datang menghadiri pernikahan seorang pria dan gadis muda."Selamat atas pernikahannya, Arnold Bernald dan Angelina Casanova."Tulisan tersebut terpampang dengan jelas diatas banguan meg

  • Richardo Elios   118. END

    CEKLEK!!Pintu rumah langsung terbuka dengan lebar, pintasan ingatan langsung terlintas dan membuat jantung Richard berdegub sangat kencang tak teratur."RICHARD!" teriak Kirana saat melihat Richard hampir saja jatuh kebawah.Richard menggelengkan kepalanya dengan kuat, pria itu mencoba menetralisirkan nafasnya."Kalau kamu tidak kuat, kita undur saja," ucap Kirana khawatir dengan mental suaminya itu.Richard menegakkan badannya kembali, dia menatap Kirana diselingi dengan senyuman kecil, tak lama tangannya menggenggam kuat tangan kecil milik Kirana."Aku tidak mau kabur lagi," ucap Richard masih mengeratkan pegangan tangannya.Kirana menatap suaminya itu, walau sudah berkata bahwa dia akan mengatasinya, tapi hati gadis kecil itu selalu saja merasa khwatir akan suaminya.Mereka berdua langsung melangkahkan masuk kedalam rumah, hawa keadaan sekitar langsung berubah dengan drastis.Terasa sejuk didalam, tak dingin maupun panas, seperti membuat tubuh untuk tetap betah dan tinggal disini.

  • Richardo Elios   117. Hari Peringatan

    Pagi hari yang selalu diawali dengan cerahnya matahari, kini berganti menjadi mendung seperti musim dingin pada umumnya.Awan menghitam dari subuh, namun air hujan tak kunjung turun setitik pun, dunia seperti sedang bersedih hari ini.Jam menunjukan pukul 07:00, terlihat kedua pasangan yang sudah memakai pakaian serba hitam, mereka akan pergi untuk memperingati hari seseorang."Apa tidak ada yang ketinggalan?" tanya Richard kepada Kirana.Gadis yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan, tanpa menunggu waktu lama, mobil langsung menuju dengan cepat dijalan raya.Sepanjang perjalanan, Richard tak terlalu membicarakan sesuatu, mungkin kenangan-kenangan pahit itu muncul lagi diingatannya, apalagi Richard belum sepenuhnya melupakan kejadian yang menyeramkan itu.Kirana menatap awan hitam yang membentang luas diatas, langit seperti mengetahui bahwa mereka sedang bersedih hari ini."Seperti biasanya, aku benci awan seperti ini," ucap Richard membuka obrolan.Kirana yang tengah

  • Richardo Elios   116. Berkunjung

    CKITT!!Mobil hitam pekat itu mendarat disebuah rumah sakit pusat kota, keempat orang itu turun dan menatap bangunan didepan.Didalam perjalanan mereka sempat membatalkan janji untuk pergi jalan-jalan, dan terpaksa mengunjungi seseorang dirumah sakit ini."Apa ayah sudah melakukan pemeriksaan?" tanya Richard dan mendapat anggukan pelan dari Kenneth."Kemarin sudah melakukan pemeriksaan terakhir, mungkin ayah saat ini berada diruang rawatnya," jawab Kenneth.Richard menatap Kirana yang tengah membawakan bungkusan kue untuk Justin.Tanpa menunggu waktu lama, mereka langsung berjalan masuk kedalam rumah sakit. Berasa dejavu, Richard teringat kembali saat dia berada dirumah sakit sebulan yang lalu, setelah insiden Black Tiger dan Dark Devil.Semuanya terjadi begitu cepat, bahkan Richard masih ingat bagaimana Andy, musuh mereka yang mati dengan terhormat.Tak mau memikirkan masa lalu yang suram itu, Richard menepuk pelan pipinya supaya tersadar, dan menatap masa depan yang cerah.CKELEK!P

  • Richardo Elios   115. Batal Hiburan

    Pagi hari yang cerah mulai menyapa, seperti hari-hari biasa lainnya, semua orang kembali melakukan aktivitas mereka, dari pekerja kantoran sampai anak-anak sekolahan.Disebuah hotel, terlihat banyak sekali orang-orang yang sudah siap bepergian pulang karena menginap semalaman ditempat ini, ada juga yang menetap menikmati masa liburan mereka."Apa tidak ada yang ketinggalan lagi?" tanya Kirana kepada Keynest, karena gadis kecil itu membawakan banyak sekali buku-buku belajar.Pandangan Kirana tertuju pada Serani dan Acha yang berjalan mendekat, mereka berpelukan dengan Kirana sebelum berpamitan pulang."Kami duluan yah, maaf gak bisa pulang barengan," ucap Serani tak tegaan, karena keadaan membuat mereka seperti ini.Serani dan Acha mereka bekerja disatu perusahaan batik yang terkenal diindonesia, mereka beruntung mendapat cuti libur sehari, dan hari ini terpaksa pergi ke kantor.Kirana tersenyum menatap kedua sahabatnya itu. "Gak apa-apa, setidaknya kalian masih menyempatkan diri untuk

  • Richardo Elios   114. Truth Or Dare

    Piknik liburan berakhir dengan cepat hingga malam hari, mereka semuanya setuju untuk melakukan penginapan malam ini.Hawa dingin malam mulai menerpa seluruh tubuh orang-orang, walau tadi pagi cuacanya sedang bagus, tak menutup kemungkinan, karena ini adalah musim dingin.Dari arah pantai, terlihat seorang gadis yang berjalan menyusuri pasir. Dingin yang ia rasakan, walau sudah memakai jaket tebal, tapi dinginnya angin malam ini, benar-benar membuat seluruh tubuhnya seperti membeku.Langkah kakinya terhenti tepat didepan air laut, dia menatap air yang begitu tenang, serta ingatan waktu ia jatuh cinta untuk pertama kalinya, langsung terlintas begitu saja."Kirana!" teriak seseorang dan membuatnya membalikkan badan kebelakang.Senyumannya mengembang menatap pria yang tengah berlari cemas kearahnya, dengan cepat pelukan hangat langsung dia terima dengan kedatangan pria itu."Kamu dari mana saja? Aku khawatir saat kamu gak ada dihotel," ucap Richard sambil memeluk erat tubuh Kirana.Kirana

  • Richardo Elios   113. Piknik Bersama

    Musim kian berganti dan berlalu dengan cepat, semua aktivitas mulai kembali dengan normal layaknya seorang manusia pekerja dipagi hari.Hidup terasa menjadi ringan dan bermakna, lika-liku yang selama ini diperjuangkan, kini telah usai dan diganti dengan sebuah kebahagiaan.Matahari mulai menyapa sebuah rumah mewah, terlihat cahayanya yang mulai masuk melalui celah-celah rumah, dan mengganggu indra seorang gadis yang tengah tertidur pulas.Gadis itu mengedipkan matanya berkali-kali, dan menetralkan penglihatannya, iris matanya pun teralihkan dengan seorang pria yang kini tengah tertidur disampingnya."Sudah bangun?" tanya pria itu sembari membuka mata dan memiringkan tubuhnya kedepan gadis itu.Kirana kaget dan menatap Richard cukup lama, ternyata pria itu sudah bangun dari tadi, dan mungkin sedang mengumpulkan tenaga untuk bangun.Seminggu setelah pernikahan berlalu, Kirana dan Richard resmi menjadi seorang pasangan baru, dan baru tadi malam saja mereka melakukan kegiatan yang biasa d

  • Richardo Elios   112. Pernikahan Yang Bahagia

    Acara selamatan dari semua pengunjung pun berakhir, kini kedua pasangan itu dapat beristirahat dan menikmati pertunjukan dari para penari maupun penyanyi."Akhirnya kalian bisa duduk dengan tentram," ucap Angelina dan Arnold yang kini tengah menghampiri kedua pasangan itu."Jangan bahas itu lagi, kaki ku seakan-akan mau terlepas saja," ucap Richard sambil memijit pelan betisnya."Iya, bahkan sepanjang selamatan, Richard selalu memohon supaya semua ini cepat berlalu," canda Kirana, dia merasa lucu ketika melihat tingkah Richard yang cemberut akibat acara selamatan yang tak kunjung selesai.Mereka bertiga langsung tertawa dan menistakan Richard, sehingga membuat pria yang diejek hanya bisa pasrah dengan keadaan.Dari kejahuan, terlihat kedua orang gadis yang tengah menatap Kirana tersenyum bahagia bersama teman-teman barunya itu."Apa dia melupakan kita? Dia bahkan tidak menceritakan pernikahan kontrak itu sekali pun," ucap Acha yang kini merasa kesal karena tingkah Kirana.Serani menco

  • Richardo Elios   111. Acara Salaman

    Pesta pernikahan digelar dengan begitu meriah, setelah kedua pasangan dinyatakan sah menjadi suami dan istri, pesta tarian maupun nyanyian dari artis terkenal, langsung memeriahkan acara tersebut.Orang-orang berpesta ria sambil mencicipi makanan serta minuman yang telah disediakan.Kedua pasangan yang menjadi topik utama itu, kini sedang bersalamah dan berfoto dengan orang-orang yang hadir diacara pernikahan mereka.Acara salaman memakan waktu yang cukup lama untuk bersalaman dengan semua orang yang hadir diacara itu, dari sekian banyaknya orang, hingga akhirnya tersisa sedikit orang saja untuk menyelesaikan acara salaman."Bagaimana perasaan kalian berdua?" tanya Angelina dan Arnold yang kini naik untuk berpegangan tangan dengan kedua mempelai."Lelah, lebih baik kalian berdua turun saja, biar acara salaman ini cepat berakhir," ucap Richard yang sudah lelah dengan salaman terus menerus.Arnold menahan tawanya, baru kali ini dia melihat Richard kesusahan seperti orang yang mau mati.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status