Beranda / Romansa / Revenge and Love / 5. Bersiap Diri

Share

5. Bersiap Diri

Penulis: Dearla Official
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-04 21:38:37

Saat Natasya dan Abimanyu masih bicara di atas, tiba-tiba Ibu Rubi muncul dan membuat keduanya terkejut.

“Mama, ada apa?” tanya Abimanyu. 

“Abimanyu, kita harus bersandiwara saat makan malam nanti. Keluarga Adijaya akan datang ke sini dan membicarakan perjodohan sambil makan malam,” kata Ibu Rubi. 

“Natasya, kamu harus siapkan diri kamu. Jangan sampai mereka curiga sama kita. Kamu nggak boleh terlihat sedih di depan mereka dan kamu nggak boleh memperlihatkan kebencian kamu pada Narendra,” titah Ibu Rubi. 

“Iya, Bu. Natasya akan lakukan yang terbaik. Natasya akan buat mereka terkesan, yang paling utama adalah Narendra Adijaya,” ucap Natasya dengan sorot kebencian. 

“Kami akan memperkenalkan kamu sebagai putri angkat keluarga ini, adik dari Abimanyu,” ucap Ibu Rubi. 

“Iya, Bu. Aku akan panggil Abimanyu dengan sebutan kakak,” kata Natasya. 

“Itu akan terasa aneh. Dari kecil kamu panggil aku dengan nama aku. Akan terasa aneh kalau tiba-tiba kamu panggil aku dengan sebutan kakak,” ucap Abimanyu.

“Abi, tapi kamu memang kakaknya Natasya. Umur kamu jauh lebih tua daripada Natasya. Kamu dua puluh lima tahun dan Natasya dua puluh tiga tahun. Dari kecil Natasya sudah mamah anggap sebagai putri mamah, jadi Natasya ini adik kamu dan dia harus panggil kamu dengan sebutan kakak,” jelas Ibu Rubi. 

“Keluarga Adijaya akan menganggap Natasya gadis yang nggak sopan kalau panggil kakaknya dengan nama,” tambah Ibu Rubi.

“Jangan sampai mereka nggak jadi menjodohkan Narendra dengan Natasya,” ucap Ibu Rubi. 

“Abi, aku akan panggil kamu dengan sebutan kakak hanya saat di depan mereka aja,” kata Natasya.

“Okay. Terserah kamu sama Mama aja,” ucap Abimanyu pasrah. 

“Natasya, ada banyak persiapan yang harus disiapkan. Ibu akan bantu bibi masak di dapur,” ucap Ibu Rubi. 

“Bu, ini masih sore,” ucap Natasya. 

“Iya, tapi akan butuh waktu lama untuk memasak. Ibu akan bantu bibi di dapur. Kamu persiapan diri kamu dan jangan pergi ke dapur. Ibu akan marah kalau kamu ikut pergi ke dapur,” ucap Ibu Rubi. 

“Iya,” jawab Natasya.

“Abi, kamu juga harus persiapkan diri kamu untuk bersandiwara di depan mereka. Jangan tunjukkan kebencian kamu pada mereka,” titah Ibu Rubi, lalu pergi.

“Kenapa mereka datang secepat ini?” tanya Abimanyu. 

“Aku nggak tau. Tapi, ini lebih baik. Semakin cepat mereka datang, maka akan semakin cepat aku jalankan misi aku,” ucap Natasya. 

“Aku ingin semuanya segera berakhir, Natasya. Aku dan kamu saling mencintai, tapi kita harus selalu berpura-pura di depan semua orang,” ucap Abimanyu. 

“Kamu harus bersabar, Abi. Semuanya akan indah pada waktunya. Kita harus nikmati prosesnya,” ucap Natasya.

“Nggak papa kita jadi adik kakak untuk sementara waktu. Yang terpenting kita selalu saling mencintai,” tambah Natasya.

“Yakin kalau kita akan selalu saling mencintai?” tanya Abimanyu. 

“Kita udah lihat wajah Narendra siang tadi, dia lumayan gagah dan tampan. Kamu nggak akan terpesona, kan?” ledek Abimanyu. 

“Abi, kamu jauh lebih gagah dan tampan. Aku udah terpesona sama kamu, bagaimana bisa aku terpesona sama orang lain?” ucap Natasya. 

Abimanyu tersenyum tipis dan mencolek hidung mancung yang dimiliki oleh Natasya.

“Ternyata kamu bisa gombal juga,” ujar Abimanyu. 

“Aku nggak lagi gombal. Aku serius,” ucap Natasya. 

“Sekarang lebih baik kamu lakukan hal lain. Selesaikan pekerjaan kantor atau istirahat. Aku akan siap-siap,” kata Natasya. 

“Butuh waktu berapa lama untuk kamu siap-siap? Dia bukan orang yang spesial. Jadi, buat apa kamu siap-siap?” ucap Abimanyu. 

“Abi, wanita butuh lama untuk merias dirinya. Aku akan pilih pakaian yang paling bagus dan aku akan rias wajah aku. Aku akan buat Narendra tertarik dan menerima aku,” ucap Natasya. 

“Kamu mau buat dia tertarik sama kamu?” tanya Abimanyu terkejut. 

“Iya. Aku harus menikah sama dia. Aku yakin Narendra hanya akan menerima aku jika aku menarik di matanya. Laki-laki seperti Narendra pasti suka wanita yang cantik dan menarik,” ucap Natasya. 

“Kamu pikir aku akan biarkan laki-laki itu tatap kamu?” tanya Abimanyu. 

“Abi, kenapa lagi sama kamu?” tanya Natasya. 

“Natasya, dengar baik-baik! Jangan berusaha terlihat menarik di depan laki-laki itu. Kamu harus terlihat cantik alami seperti biasanya. Jangan pakai riasan tebal dan pakai baju seksi. Aku nggak mau laki-laki itu menatap kamu dengan tujuan yang buruk,” titah Abimanyu. 

“Tapi, selera Narendra nggak mungkin wanita berpenampilan biasa seperti aku,” ucap Natasya. 

“Aku nggak peduli soal itu. Yang jelas kamu nggak boleh pakai pakaian seksi dan riasan yang tebal. Tetaplah jadi diri kamu di hadapan Narendra,” titah Abimanyu. 

“Kamu cantik walaupun dengan riasan tipis dan pakaian yang nggak seksi. Yang menjodohkan kamu dan Narendra itu para orang tua, mereka yang akan putuskan,” ucap Abimanyu. 

“Orang tua Narendra pasti lebih suka gadis yang polos seperti kamu,” tambah Abimanyu. 

“Apa kamu yakin?” tanya Natasya. 

“Iya, lakukan yang aku katakan! Jangan pakai pakaian yang seksi dan riasan yang tebal. Aku akan marah kalau kamu lakukan itu, apalagi hanya untuk membuat Narendra tertarik,” ucap Abimanyu. 

“Aku akan bersiap sekarang,” ucap Natasya. 

Abimanyu meraih tangan Natasya. “Tunggu dulu,” ucapnya. 

“Apalagi, Abi?” tanya Natasya. 

“Ingat! Jangan pilih pakaian seksi dan riasan yang tebal,” ucap Abimanyu. 

“Abi, kamu pikir aku akan pakai pakaian seksi dari mana? Aku nggak punya pakaian yang seksi. Iya, tapi Naraya punya,” ucap Natasya. 

“Aku serius, jangan pakai pakaian seksi untuk Narendra,” pinta Abimanyu. 

“Abi, aku nggak akan pakai pakaian seksi untuk Narendra. Kamu tenang aja,” ucap Natasya. 

“Untuk kamu juga aku nggak akan pakai pakaian yang seksi,” ledek Natasya. 

“Sekarang lepasin tangan aku! Aku harus siap-siap,” titah Natasya.

Abimanyu melepaskan tangan Natasya. “Akan sulit buat aku untuk liat mereka semua bicara soal perjodohan kamu dengan Narendra. Aku nggak akan ikut makan malam nanti,” ucap Abimanyu.

“Abi, aku butuh kamu di dekat aku. Kamu kekuatan aku. Tolong ikut makan malam,” pinta Natasya. 

“Aku mau kamu duduk di sebelah aku,” kata Natasya. 

“Buat apa aku di sana kalau aku cuma akan sakit hati? Dan kamu akan panggil aku kakak di depan semua orang,” ucap Abimanyu. 

“Abi, itu hanya untuk sementara waktu,” kata Natasya. 

“Aku mohon, ikut makan malam dan temani aku,” pinta Natasya. 

“Ya, aku akan temani kamu. Semoga aku bisa kontrol emosi aku saat aku lihat wajah laki-laki itu,” ucap Abimanyu. 

“Makasih, Abi,” ucap Natasya. 

“Iya, kamu nggak perlu berterima kasih,” ucap Abimanyu. 

“Sana siap-siap!” titah Abimanyu. 

“Dari tadi aku juga mau siap-siap. Kamu yang menghalangi aku,” ucap Natasya, lalu pergi ke kamarnya. 

“Natasya, semua ini berat untuk aku. Tapi, aku harus selalu mendukung kamu,” ucap Abimanyu. 

“Naraya, semoga kamu akan sembuh secepatnya. Natasya berkorban begitu besar demi dapatkan keadilan untuk kamu. Jadi, kamu harus sembuh dan kembali ke rumah agar Natasya bahagia,” kata Abimanyu. 

***

Natasya membuka lemari pakaiannya dan melihat-lihat beragam pakaian di dalam lemarinya. 

“Pakaian warna apa yang harus aku pakai untuk makan malam?” tanya Natasya pada dirinya sendiri. 

“Apa pakaian warna pink ini akan terlihat bagus?” tanya Natasya sembari mengambil sebuah gaun panjang berwarna merah muda. 

“Aku rasa ini nggak akan bagus,” ucap Natasya, lalu melempar pakaian itu ke atas kasur. 

Natasya pun mengambil pakaian lainnya dan mencobanya. Dia bercermin dan kemudian berganti pakaian yang lain. Hingga berjam-jam dia masih belum menemukan pakaian yang cocok untuknya. 

Tok... Tok... Tok... 

Seseorang mengetuk pintu kamarnya dan Natasya berjalan untuk membuka pintu itu. Setelah pintunya di buka, Abimanyu berdiri di depan pintu dan membawa sebuah paper bag. 

“Abi, ada apa?” tanya Natasya. 

Abimanyu memberikan paper bag itu kepada Natasya. “Pakai pakaian itu, tadi aku suruh sekretaris aku belikan untuk kamu,” titah Abimanyu. 

Natasya mengernyitkan dahinya. “Kamu suruh sekretaris beli pakaian buat aku? Untuk apa?” tanya Natasya. 

“Kamu pasti bingung pilih pakaian untuk makan malam nanti. Lihat! Sekarang udah malam dan kamu belum siap,” ucap Abimanyu. 

“Iya. Kamu benar, aku bingung pilih pakaiannya,” ucap Natasya. 

“Kalau begitu, sekarang pakai pakaian yang aku belikan. Siap-siap dengan cepat karena kamu nggak punya waktu lagi. Aku akan turun ke bawah,” ucap Abimanyu.

“Iya, aku akan siap-siap dengan cepat,” ucap Natasya. 

“Makasih untuk pakaiannya,” ucap Natasya.

“Hm... Aku turun dulu sekarang. Ingat! Jangan pakai riasan yang tebal,” ucap Abimanyu untuk mengingatkan Natasya.

“Iya, Abi. Kamu udah ngomong itu berkali-kali,” ucap Natasya. 

“Aku yang menunggu kamu, bukan Narendra. Jadi, jangan lama-lama,” ucap Abimanyu. 

“Iya,” jawab Natasya. 

Abimanyu pun tersenyum puas dan pergi ke bawah. 

“Abi, dia selalu banyak bicara dan mengulangi kata-kata yang sama. Untung aja aku mencintai dia. Kalau nggak pasti aku udah lempar vas bunga ke kepalanya,” ujar Natasya. Kemudian Natasya tersenyum dan menutup pintu kamarnya. 

Bab terkait

  • Revenge and Love   6. Dinner dan Perjodohan

    Natasya turun ke bawah dengan memakai dress berwarna putih yang menutup sampai ke bawah lututnya. Lengannya pun panjang karena Abimanyu sengaja memilih pakaian tertutup untuk Natasya. Seluruh orang di ruang makan langsung menatap Natasya dengan kagum, begitu juga dengan Narendra.Tuhan, apa dia bidadari yang jatuh dari langit? batin Narendra.“Natasya, ayo cepat kemari, Nak! Semua orang sudah menunggu kamu,” titah Pak Adam.“Iya, Ayah,” jawab Natasya.Natasya pun mendekat dan menyapa semua orang dengan senyum manisnya.“Selamat malam semuanya,” ucap Natasya sembari tersenyum dengan posisinya yang masih berdiri.“Malam, Nak. Ternyata putri Pak Adam sangat cantik dan juga sopan,” puji Pak Farhan.“Iya, Pak Farhan. Natasya memang wanita yang sangat luar biasa. Kalian tidak akan menemukan wanita yang lebih baik dari Natasya untuk putra kalian, Narendra,” uca

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • Revenge and Love   7. Malam yang Dingin

    Setelah acara makan malam selesai, Natasya berdiri sendirian di balkon dengan memakai pakaian tidurnya.“Sekarang semua orang udah setuju dengan perjodohan aku dan Narendra. Aku akan segera menikah dan aku akan hancurkan laki-laki itu,” ucap Natasya sambil menatap bintang-bintang. Tanpa ia sadari, air mata mulai mengalir dari matanya.Kemudian Abimanyu datang dengan membawa selimut, dia menempelkan selimut itu ke badan Natasya sembari berkata, “Malam ini dingin, aku nggak mau kamu kedinginan,” ucap Abimanyu, lalu mengalihkan pandangannya ke langit.“Hapus air mata itu!” titah Abimanyu sembari menatap Natasya yang berdiri di sampingnya.Natasya pun menuruti perintah, Abimanyu. Natasya menghapus air matanya dan Abi meletakkan tangannya di atas tangan Natasya.“Aku nggak suka ada air mata di mata kamu. Aku udah sering bilang sama kamu dan kamu juga udah janji nggak akan na

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-07
  • Revenge and Love   8. Hadiah Kejutan

    “Natasya, kamu ke kantor sama aku atau sama papa?” tanya Abimanyu kepada Natasya yang sedang sarapan di ruang makan.“Lebih baik kalian berdua pergi duluan. Papa mau temani mama ke rumah teman mama,” ucap Pak Adam.“Iya, Pa,” ucap Abimanyu.“Apa benar kalian berdua saling mencintai seperti yang dibilang sama mama?” tanya Pak Adam.“Iya, Pa. Kami berdua saling mencintai,” jawab Abimanyu tanpa rasa ragu sedikitpun.“Masalah yang terjadi membuat kalian berdua tidak bisa bersatu untuk saat ini. Papa bahagia, tapi papa juga sedih karena kalian belum bisa bersatu walaupun kalian saling mencintai,” ucap Pak Adam.“Iya, Pa. Kami berdua bisa mengerti keadaan. Cinta Abimanyu dan Natasya sangat penting. Tapi, keadilan untuk Naraya juga sangat penting,” ucap Abimanyu.“Abimanyu dan Natasya akan bersatu setelah balas dendam itu tercapai,” imbu

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-08
  • Revenge and Love   9. Rencana Baru

    “Siapa yang kirimkan foto ini?” tanya Narendra pada dirinya sendiri.Dia terus mengamati foto Naraya dan kemudian dia menemukan sebuah surat yang juga ada di dalam paket yang dia terima.“Foto wanita dan surat. Aku nggak paham sama orang yang kirim paket ini. Buat apa kirim paket ini ke aku?” tanya Narendra heran.Narendra membuka surat itu dan membacanya di dalam batin.Hi, Narendra! Apa kamu masih ingat wajah ini? Wajah ini adalah wajah wanita yang kamu lecehkan. Kamu akan menerima balasan karena telah melecehkan aku. Narendra, aku nggak akan biarkan kamu hidup tenang setelah kamu melecehkan aku dan menghancurkan masa depan aku. Kamu nggak akan pernah bahagia. Aku akan hancurkan kamu! Kamu akan sangat hancur dan kamu akan menyesali perbuatan kamu.“Orang yang sangat aneh. Kenapa ada orang yang berani kirim foto dan surat seperti ini? Apa orang ini nggak tau siapa aku?

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-09
  • Revenge and Love   10. Pura-pura Sakit

    “Hi!” sapa Narendra kepada Abimanyu dan Natasya, ditambahkan dengan senyuman manis.Abimanyu melepaskan tangan Natasya. “Untuk apa kamu ke sini?” tanya Abimanyu sedikit ketus.“Maksudnya, ada perlu apa?” tanya Abimanyu.“Saya mau bertemu dengan Natasya,” jawab Narendra.“Iya, kamu pasti ingin bicara dengan calon istri kamu. Baru aja Natasya bilang mau telfon kamu untuk tanyakan pakaian apa yang akan kamu pakai,” ucap Abimanyu pura-pura ramah.“Natasya ingin memakai pakaian yang warnanya sama agar kalian terlihat serasi,” tambah Abimanyu.“Oh, ya? Aku ke sini juga untuk tanyakan hal itu pada Natasya. Malam ini Natasya akan jadi orang yang paling spesial di pesta,” ucap Narendra.“Sangat kebetulan kalau begitu. Silakan kalian bicara,” ucap Abimanyu.“Natasya, aku akan pulang duluan ke rumah, ya,” ucap Ab

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-09
  • Revenge and Love   11. Kabur dari Rumah Sakit

    Narendra dan Ibu Rubi menuntun Natasya masuk ke ruang dokter. Baru melihat dokter saja Natasya sudah terlihat sangat ketakutan dan ingin keluar dari ruangan itu. Sayangnya Ibu Rubi memegang tangan Natasya dengan sangat kuat.“Silakan pasiennya berbaring di tempat tidur,” titah sang dokter.“Ayo Natasya,” ajak Ibu Rubi.“Bu, Natasya baik-baik aja. Natasya nggak perlu diperiksa sama dokter,” ucap Natasya, tapi Ibu Rubi membaringkan Natasya di ranjang rumah sakit.“Natasya udah sembuh,” tambah Natasya.“Natasya, kita sudah sampai di sini. Biarkan Dokter periksa kamu,” titah Ibu Rubi.“Dokter, silakan periksa putri saya,” ucap Ibu Rubi.“Dokter, saya nggak sakit. Maaf, saya harus pergi,” ucap Natasya.Natasya beranjak dari ranjang rumah sakit dan langsung kabur dari sana karena ketakutan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-09
  • Revenge and Love   12. Birthday Party and Love

    Natasya terlihat begitu cantik dengan balutan gaun berwarna hitam yang dihiasi dengan ornamen bunga-bunga. Natasya, Pak Adam dan Ibu Rubi bersama-sama datang ke rumah Narendra yang sudah didatangi oleh banyak tamu undangan. Lalu, saat mereka mau masuk rumah itu tiba-tiba Natasya menghentikan langkahnya.“Natasya, ayo kita masuk. Kenapa kamu berhenti di sini?” tanya Ibu Rubi kepada Natasya.“Bu, Abi belum kasih kabar. Natasya cemas dengan Nara,” ucap Natasya.“Natasya, sebaiknya kita masuk. Ayah yakin kalau Naraya sudah ditemukan. Abi kan harus siap-siap ke pesta, mungkin dia belum sempat menghubungi kita,” ucap Pak Adam.“Pak Adam, Ibu Rubi, ternyata kalian sudah tiba di sini. Kami menunggu kedatangan kalian dari tadi,” ucap Ibu Monica dengan sangat ramah dan senang dengan kedatangan mereka.“Natasya, ayo masuk, Nak. Narendra terus menunggu kamu dari tadi. Hanya kamu or

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-11
  • Revenge and Love   13. Kekacauan di Pesta

    “Dasar laki-laki kurang ajar!” teriak wanita yang tiba-tiba datang ke pesta ulang tahun Narendra.Ibu Monica merasa tidak terima karena putranya di tampar oleh wanita tidak jelas itu. Ibu Monica pun mendekat dan menampar wanita itu dengan sangat keras.“Siapa kamu? Kenapa datang ke sini dan langsung menampar anak saya? Orang seperti kamu nggak seharusnya di tempat ini! Pesta ini hanya untuk orang-orang terhormat!” tandas Ibu Monica.“Iya, saya memang bukan orang terhormat dan kalian juga bukan orang terhormat. Narendra ini bukan laki-laki terhormat. Dia hanya laki-laki yang suka bermain wanita dan melecehkannya,” ucap wanita itu.“Ibu berbuat kesalahan dengan menampar saya,” tandas wanita itu dengan penuh amarah.“Jaga bicara kamu!” teriak Narendra.“Saya bahkan nggak kenal sama kamu. Tolong jangan fitnah saya,” ucap Narendra.“Iy

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-14

Bab terbaru

  • Revenge and Love   17. Keputusan Narendra

    Bertengkar dengan adiknya sendiri membuat Narendra sangat pusing. Dia hanya bisa duduk dan menyesal karena bertengkar dengan Dania. Kemudian, Natasya mulai beraksi untuk mencari perhatian dari calon suaminya itu.“Narendra, aku minta maaf. Pertengkaran itu terjadi karena aku. Aku buat kakak dan adik jadi bertengkar,” ucap Natasya.Sebenarnya Natasya sama sekali tak peduli dengan pertengkaran kakak dan adik itu. Tapi, dia harus pura-pura peduli untuk mendapatkan simpati dari Narendra.“Itu bukan salah kamu, Natasya. Dania yang keterlaluan,” kata Narendra.“Aku minta maaf atas sikap nggak sopan Dania,” ucap Narendra dengan sangat merasa bersalah.Natasya merasa sangat senang dalam batinnya karena Narendra meminta maaf padanya.“Narendra, kamu nggak perlu minta maaf sama aku. Seharusnya kamu minta maaf sama Dania,” ucap Natasya.

  • Revenge and Love   16. Kebencian Dania

    Pagi hari, Natasya dan Abimanyu sibuk di dapur dan sedang mengemas makanan ke kotak makan. Natasya menutup kotak makanan itu dan kemudian memberikannya pada Abimanyu karena Abimanyu yang meminta Natasya membuatnya.“Untuk apa makanan ini? Kita udah sarapan dan kamu bilang kalau nggak mau pergi ke kantor,” ucap Natasya.“Ini bukan bekal ke kantor, kan?” tanya Natasya.“Kenapa kamu kasih ke aku?” tanya Abimanyu.“Karena kamu yang minta aku buat itu,” ucap Natasya.“Natasya, ini bukan buat aku. Aku minta kamu buat ini, tapi bukan berarti makanan ini buat aku,” ucap Abimanyu.“Lalu?” tanya Natasya heran.“Ayo kita pergi ke kantor Narendra. Kasih nasi goreng itu ke Narendra,” ajak Abimanyu.“Kasih nasi goreng ini ke Narendra?” tanya Natasya terkejut.Natasya menatap Abimanyu dengan heran da

  • Revenge and Love   15. Cemburu

    “Aku takut petir,” ucap Natasya masih sambil memejamkan matanya dan memeluk Narendra dengan erat di bawah rinai hujan.“Jangan takut! Aku ada di sini,” ucap Narendra, lalu tersenyum sambil mendekap tubuh Natasya.“Narendra mencari kesempatan untuk menyentuh Natasya. Aku nggak bisa biarin ini. Tapi, aku nggak bisa keluar dari mobil. Aku udah janji sama Natasya untuk mengawasi dia dari kejauhan. Aku nggak bisa mengecewakan Natasya,” ucap Abimanyu yang sudah sangat geram melihat Natasya ada di pelukan Narendra.Natasya tersadar kalau dia memeluk Narendra. Karena itu Natasya langsung melepaskan pelukan Narendra dan menatap Narendra dengan rasa bersalah.“Aku minta maaf, seharusnya aku nggak peluk kamu sembarangan,” ucap Natasya.“Nggak papa, Natasya,” ucap Narendra dengan santai.“Natasya, lebih baik aku antar kamu pulang. Kamu takut petir, kan?” tany

  • Revenge and Love   14. Pertemuan dengan Narendra

    Natasya menempelkan ponselnya ke telinga dan mulai bicara kepada Narendra di telepon.“Halo, Narendra,” ucap Natasya di depan keluarga angkatnya.“Natasya, ayah dan ibu kamu pasti udah cerita semuanya sama kamu. Aku mohon jangan batalin pernikahan kita,” pinta Narendra dengan suara yang sangat cemas.Natasya menatap seluruh keluarganya, lalu Narendra kembali bicara di telepon.“Wanita yang datang ke pesta itu adalah pembohong. Aku nggak pernah menghamili wanita manapun. Buat aku kehormatan wanita itu sangat penting. Kamu masih ingat kata-kata aku waktu itu, kan?” ucap Narendra.“Narendra, ibu dan ayah aku adalah segalanya buat aku. Mereka memutuskan untuk membatalkan perjodohan kita, tapi .... ” ucap Natasya.“Natasya, aku mohon jangan lakukan itu. Aku benar-benar mencintai kamu dan aku nggak bisa kehilangan wanita seperti kamu. Kamu datang dalam

  • Revenge and Love   13. Kekacauan di Pesta

    “Dasar laki-laki kurang ajar!” teriak wanita yang tiba-tiba datang ke pesta ulang tahun Narendra.Ibu Monica merasa tidak terima karena putranya di tampar oleh wanita tidak jelas itu. Ibu Monica pun mendekat dan menampar wanita itu dengan sangat keras.“Siapa kamu? Kenapa datang ke sini dan langsung menampar anak saya? Orang seperti kamu nggak seharusnya di tempat ini! Pesta ini hanya untuk orang-orang terhormat!” tandas Ibu Monica.“Iya, saya memang bukan orang terhormat dan kalian juga bukan orang terhormat. Narendra ini bukan laki-laki terhormat. Dia hanya laki-laki yang suka bermain wanita dan melecehkannya,” ucap wanita itu.“Ibu berbuat kesalahan dengan menampar saya,” tandas wanita itu dengan penuh amarah.“Jaga bicara kamu!” teriak Narendra.“Saya bahkan nggak kenal sama kamu. Tolong jangan fitnah saya,” ucap Narendra.“Iy

  • Revenge and Love   12. Birthday Party and Love

    Natasya terlihat begitu cantik dengan balutan gaun berwarna hitam yang dihiasi dengan ornamen bunga-bunga. Natasya, Pak Adam dan Ibu Rubi bersama-sama datang ke rumah Narendra yang sudah didatangi oleh banyak tamu undangan. Lalu, saat mereka mau masuk rumah itu tiba-tiba Natasya menghentikan langkahnya.“Natasya, ayo kita masuk. Kenapa kamu berhenti di sini?” tanya Ibu Rubi kepada Natasya.“Bu, Abi belum kasih kabar. Natasya cemas dengan Nara,” ucap Natasya.“Natasya, sebaiknya kita masuk. Ayah yakin kalau Naraya sudah ditemukan. Abi kan harus siap-siap ke pesta, mungkin dia belum sempat menghubungi kita,” ucap Pak Adam.“Pak Adam, Ibu Rubi, ternyata kalian sudah tiba di sini. Kami menunggu kedatangan kalian dari tadi,” ucap Ibu Monica dengan sangat ramah dan senang dengan kedatangan mereka.“Natasya, ayo masuk, Nak. Narendra terus menunggu kamu dari tadi. Hanya kamu or

  • Revenge and Love   11. Kabur dari Rumah Sakit

    Narendra dan Ibu Rubi menuntun Natasya masuk ke ruang dokter. Baru melihat dokter saja Natasya sudah terlihat sangat ketakutan dan ingin keluar dari ruangan itu. Sayangnya Ibu Rubi memegang tangan Natasya dengan sangat kuat.“Silakan pasiennya berbaring di tempat tidur,” titah sang dokter.“Ayo Natasya,” ajak Ibu Rubi.“Bu, Natasya baik-baik aja. Natasya nggak perlu diperiksa sama dokter,” ucap Natasya, tapi Ibu Rubi membaringkan Natasya di ranjang rumah sakit.“Natasya udah sembuh,” tambah Natasya.“Natasya, kita sudah sampai di sini. Biarkan Dokter periksa kamu,” titah Ibu Rubi.“Dokter, silakan periksa putri saya,” ucap Ibu Rubi.“Dokter, saya nggak sakit. Maaf, saya harus pergi,” ucap Natasya.Natasya beranjak dari ranjang rumah sakit dan langsung kabur dari sana karena ketakutan.

  • Revenge and Love   10. Pura-pura Sakit

    “Hi!” sapa Narendra kepada Abimanyu dan Natasya, ditambahkan dengan senyuman manis.Abimanyu melepaskan tangan Natasya. “Untuk apa kamu ke sini?” tanya Abimanyu sedikit ketus.“Maksudnya, ada perlu apa?” tanya Abimanyu.“Saya mau bertemu dengan Natasya,” jawab Narendra.“Iya, kamu pasti ingin bicara dengan calon istri kamu. Baru aja Natasya bilang mau telfon kamu untuk tanyakan pakaian apa yang akan kamu pakai,” ucap Abimanyu pura-pura ramah.“Natasya ingin memakai pakaian yang warnanya sama agar kalian terlihat serasi,” tambah Abimanyu.“Oh, ya? Aku ke sini juga untuk tanyakan hal itu pada Natasya. Malam ini Natasya akan jadi orang yang paling spesial di pesta,” ucap Narendra.“Sangat kebetulan kalau begitu. Silakan kalian bicara,” ucap Abimanyu.“Natasya, aku akan pulang duluan ke rumah, ya,” ucap Ab

  • Revenge and Love   9. Rencana Baru

    “Siapa yang kirimkan foto ini?” tanya Narendra pada dirinya sendiri.Dia terus mengamati foto Naraya dan kemudian dia menemukan sebuah surat yang juga ada di dalam paket yang dia terima.“Foto wanita dan surat. Aku nggak paham sama orang yang kirim paket ini. Buat apa kirim paket ini ke aku?” tanya Narendra heran.Narendra membuka surat itu dan membacanya di dalam batin.Hi, Narendra! Apa kamu masih ingat wajah ini? Wajah ini adalah wajah wanita yang kamu lecehkan. Kamu akan menerima balasan karena telah melecehkan aku. Narendra, aku nggak akan biarkan kamu hidup tenang setelah kamu melecehkan aku dan menghancurkan masa depan aku. Kamu nggak akan pernah bahagia. Aku akan hancurkan kamu! Kamu akan sangat hancur dan kamu akan menyesali perbuatan kamu.“Orang yang sangat aneh. Kenapa ada orang yang berani kirim foto dan surat seperti ini? Apa orang ini nggak tau siapa aku?

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status