Home / Romansa / Revenge and Love / 7. Malam yang Dingin

Share

7. Malam yang Dingin

last update Last Updated: 2021-04-07 18:58:52

Setelah acara makan malam selesai, Natasya berdiri sendirian di balkon dengan memakai pakaian tidurnya. 

“Sekarang semua orang udah setuju dengan perjodohan aku dan Narendra. Aku akan segera menikah dan aku akan hancurkan laki-laki itu,” ucap Natasya sambil menatap bintang-bintang. Tanpa ia sadari, air mata mulai mengalir dari matanya. 

Kemudian Abimanyu datang dengan membawa selimut, dia menempelkan selimut itu ke badan Natasya sembari berkata, “Malam ini dingin, aku nggak mau kamu kedinginan,” ucap Abimanyu, lalu mengalihkan pandangannya ke langit. 

“Hapus air mata itu!” titah Abimanyu sembari menatap Natasya yang berdiri di sampingnya. 

Natasya pun menuruti perintah, Abimanyu. Natasya menghapus air matanya dan Abi meletakkan tangannya di atas tangan Natasya. 

“Aku nggak suka ada air mata di mata kamu. Aku udah sering bilang sama kamu dan kamu juga udah janji nggak akan nangis atau terlihat lemah di depan aku,” ucap Abimanyu. 

“Iya, aku minta maaf,” ucap Natasya. 

“Perjodohan kamu dan Narendra sudah dipastikan. Apa kamu yakin akan menikah dengan Narendra?” tanya Abimanyu. 

“Iya, aku yakin. Itu satu-satunya jalan yang harus aku tempuh,” ucap Natasya. 

“Abi, kamu janji akan selalu ada untuk aku, kan? Aku butuh kamu,” ucap Natasya. 

“Iya, aku janji. Jangan khawatirkan hal itu,” ucap Abimanyu. 

“Jangan pergi tiba-tiba seperti yang tadi kamu lakukan,” pinta Natasya. 

“Iya, aku nggak akan kayak gitu lagi. Aku sangat mencintai kamu, itu sebabnya aku kesal saat ibunya Narendra terus bicara soal perjodohan,” ucap Abimanyu. 

“Iya, aku tau kamu marah. Tapi, lain kali jangan tujukan kemarahan kamu. Semua orang, termasuk ayah dan juga ibu bisa curiga,” ucap Natasya. 

“Mereka nggak boleh tau kalau kita berdua saling mencintai,” kata Natasya.

“Jadi, kalian berdua saling mencintai?” tanya Ibu Rubi yang tiba-tiba berdiri di belakang mereka. 

Natasya dan Abimanyu langsung terperanjat. Kemudian, mereka berbalik badan dan menatap Ibu Rubi. 

“Mama,” ucap Abimanyu dengan ekspresi terkejut. 

“Ibu,” ucap Natasya, lalu dia dan Abi saling menatap. 

“Abi, Natasya, jelaskan sama mama!” titah Ibu Rubi. 

“Kalian berdua saling mencintai?” tanya Ibu Rubi. 

“Jangan diam saja!” titah Ibu Rubi. 

“Iya,” jawab Natasya dan Abimanyu secara bersamaan. 

“Mama nggak menduga ini dari kalian. Kalian saling mencintai, tapi kalian menyembunyikan ini dari mama. Kalian benar-benar keterlaluan,” omel Ibu Rubi. 

“Maaf, Ma,” ucap Abimanyu. 

“Bu, Abi ingin mengatakan pada Ibu dan juga ayah, tapi Natasya melarangnya. Ini bukan salah Abi,” ucap Natasya membela Abimanyu. 

“Diam! Ini bukan salah kamu atau Abi, tapi ini salah kalian berdua. Mama benar-benar kecewa sama kalian berdua,” ucap Ibu Rubi. 

“Hal besar seperti ini kalian sembunyikan dari mama dan juga papa. Kalian berdua sudah dewasa, jadi kalian pikir kalian bisa menyimpan semuanya sendiri. Kalian nggak mau berbagi sama papa dan mama,” omel Ibu Rubi. 

“Bu, tolong jangan marah seperti ini. Kami salah, kami minta maaf untuk kesalahan yang kami buat,” pinta Natasya. 

“Abi, Natasya,” ucap Ibu Rubi, lalu dia memeluk keduanya. 

“Kalian berdua saling mencintai. Tapi, papa dan mama nggak tau soal itu. Mama nggak akan menyarankan Natasya menikah dengan Narendra kalau mama tau sejak awal,” ucap Ibu Rubi, lalu melepaskan pelukannya. 

“Natasya, masih ada waktu. Kamu dan Narendra masih belum menikah. Kita bisa batalkan perjodohan kamu, Nak,” ucap Ibu Rubi. 

“Mama nggak keberatan kalau Abimanyu dan Natasya saling mencintai?” tanya Abimanyu. 

“Untuk apa mama keberatan? Natasya sudah seperti putri mama sendiri. Mama akan bahagia jika anak laki-laki mama bisa bersanding dengan wanita hebat seperti Natasya,” ucap Ibu Rubi dengan bangga. 

“Natasya, kita harus batalkan perjodohan kamu dan Narendra. Kita akan cari cara lain untuk balas dendam,” usul Ibu Rubi.

“Bu, tapi menikah dengan Narendra adalah keputusan yang sangat tepat. Mereka udah terima perjodohannya dan sebentar lagi Natasya bisa masuk ke keluarga itu,” ucap Natasya. 

“Iya, Mah. Abimanyu udah janji akan dukung setiap langkah yang Natasya ambil. Natasya janji dia akan kembali sama Abi setelah balas dendamnya kepada Narendra tercapai,” ucap Abimanyu. 

“Sebaiknya pernikahan Natasya dan Narendra dipercepat agar balas dendam Natasya segera tercapai. Setelah itu Abi akan bahagia bersama Natasya,” kata Abimanyu. 

“Kalau itu sudah menjadi keputusan kalian, mama akan mendukungnya. Mama akan bicara sama papa dan pernikahan Natasya akan dipercepat,” ucap Ibu Rubi. 

“Makasih, Ma,” ucap Abimanyu. 

“Makasih banyak, Bu. Natasya nggak tau lagi harus dengan cara apa Natasya balas kebaikan kalian semua,” ucap Natasya. 

“Natasya, orang tua kamu sudah mengorbankan nyawa mereka demi keluarga ini. Kamu bukan orang asing di sini. Jangan berfikir untuk membalas yang kami berikan untuk kamu,” titah Ibu Rubi. 

Natasya langsung memeluk Ibu Rubi dengan sangat erat. 

“Natasya nggak tau akan gimana hidup Natasya dan Naraya kalau nggak ada kalian,” ucap Natasya.

Abimanyu jadi ikut terharu. Tanpa sadar Abimanyu meneteskan air matanya dan langsung menghapusnya. 

Begitu banyak penderitaan yang kamu dapatkan. Aku akan berusaha hapus penderitaan itu, Natasya, batin Abimanyu. 

“Ini sudah sangat malam dan malam ini sangat dingin. Kalian kembali ke kamar masing-masing dan istirahat, ya. Besok kalian harus ke kantor,” titah Ibu Rubi. 

“Mama duluan, ya,” ucap Ibu Rubi, lalu pergi meninggalkan mereka berdua saja. 

“Sekarang mama tau tentang kita dan mama nggak keberatan. Kalau mama nggak keberatan, papa juga nggak akan keberatan,” ucap Abimanyu dengan bahagia. 

“Iya. Aku senang akan hal itu. Secepatnya aku akan selesaikan balas dendam aku dan kita akan bahagia sama-sama,” ucap Natasya. 

“Iya, aku akan berusaha bersabar sampai waktunya tiba,” ucap Abimanyu. 

“Abi, makasih banyak untuk semua yang kamu dan keluarga kamu kasih buat aku. Makasih untuk cinta kamu,” ucap Natasya. 

“Aku merasa jadi orang yang paling beruntung karena kalian ada untuk aku dan Naraya. Bahkan di saat sulit seperti ini kalian selalu dukung kami,” tambah Natasya. 

“Kamu bicara apa, Natasya? Kita ini keluarga kamu. Tentu kita akan selalu ada untuk kamu dan juga Naraya,” ucap Abimayu. 

“Kamu sahabat, teman, saudara dan cinta aku sejak kecil. Dan Naraya itu sudah aku anggap sebagai adik kecil aku yang manis dan lucu. Kalian berdua juga orang penting di hidupmu aku, selain mama dan papa,” ungkap Abimanyu. 

“Kamu ingat waktu kita kecil, kita pernah berjanji akan selalu ada untuk satu sama lain. Kita janji untuk selalu bersama apapun yang terjadi,” ucap Abimanyu.

“Umur aku dan kamu beda dua tahun, tapi aku merasa kalau kamu lebih tua dari aku. Kamu selalu melindungi dan menjaga aku. Kadang aku juga berfikir kalau kamu lebih cocok jadi mama aku,” ledek Abimanyu.

Natasya yang semula bersedih jadi tersenyum karena kata-kata yang Abimanyu lontarkan.

“Kamu yang selalu jaga aku. Setiap kali aku jatuh pasti kamu yang selalu pertama mengulurkan tangan kamu dan aku raih tangan kamu,” ucap Natasya. 

“Iya juga, kalau gitu kita selalu saling menjaga. Aku jaga kamu dan kamu jaga aku. Kita memang selalu saling melengkapi,” ucap Abimanyu. 

“Iya, kita memang selalu saling melengkapi. Setiap mata pelajaran matematika kamu nggak bisa dan aku yang kerjain PR kamu,” ucap Natasya. 

“Tapi, setiap kamu ada tugas menggambar, aku yang ngerjain,” imbuh Abimanyu. 

“Iya. Aku ingat masa-masa itu,” ucap Natasya sambil tersenyum. 

“Guru SD kasih PR untuk gambar rumah dan kamu gambar istana yang sangat bagus. Guru sampai curiga dan nggak percaya kalau itu gambar aku. Pada akhirnya aku ngaku kalau itu hasil karya kamu,” imbuh Natasya. 

“Iya, akhirnya kita berdua dipanggil ke kantor dan mama papa juga ikut terseret sampai mereka harus datang ke sekolah,” kata Abimanyu. 

“Setelah itu ibu dan ayah bilang akan hukum kita. Tapi, mereka berbohong sama guru. Bukannya kasih hukuman, mereka justru ajak kita jalan-jalan dan beli ice cream,” tambah Natasya. 

Mereka kemudian tersenyum lebar dan mengingat semua kejadian yang terjadi saat mereka masih kecil dan duduk di bangku SD. 

“Naraya yang saat itu masih polos langsung marah ketika tau kita jalan-jalan dan beli ice cream, sedangkan dia belajar di sekolah,” ucap Natasya, lalu senyumannya langsung pudar karena mengingat Naraya. 

“Ini hari pertama aku jauh dari Naraya. Entah sekarang Naraya lagi apa. Dia pasti kesepian di sana,” ucap Natasya. 

“Naraya nggak kesepian. Di sana ada banyak orang,” ucap Abimanyu. 

“Tapi, Naraya nggak terbiasa jauh dari aku. Sejak kecil Naraya selalu dekat dengan aku. Bahkan dia nggak pernah bisa tidur sendirian,” ucap Natasya. 

“Jangan khawatir soal Naraya. Banyak perawat yang akan menjaga Naraya di sana. Naraya akan segera sembuh dan kembali bersama kita,” kata Abimanyu. 

“Sekarang pikirkan saja balas dendam kita untuk Narendra. Naraya pasti baik-baik aja di sana,” ucap Abimanyu. 

“Sampai kapan Naraya harus jauh dari kita?” tanya Natasya. 

“Sampai dia sembuh,” jawab Abimanyu.

“Kita doakan saja agar Naraya cepat sembuh. Yang terjadi sama Naraya itu pasti berat untuknya. Akan butuh waktu untuk Naraya sembuh dari trauma itu,” ucap Abimanyu. 

“Abi....” Tiba-tiba ponsel Natasya berdering sehingga dia memotong ucapannya. 

“Siapa yang telfon malam-malam,” ujar Natasya, lalu menerima panggilan yang masuk. 

“Halo,” ucap Natasya. 

“Halo. Aku Narendra. Maaf kalau ganggu kamu malam-malam,” ucap Narendra di telepon. 

“Iya, nggak papa,” jawab Natasya. 

“Aku kira kamu udah tidur, ternyata belum,” ujar Narendra. 

“Iya, ada apa? Apa ada hal yang penting sampai kamu telepon aku?” tanya Natasya dan Abimanyu terus menyimak. 

“Aku cuma mau cek nomor HP kamu. Dan iya, aku lupa kasih tau kamu sesuatu,” ucap Narendra. 

“Sebenarnya ini adalah hari ulang tahun aku. Aku mau kamu dan keluarga kamu datang ke pesta ulang tahun yang mama aku buat. Undangan akan dikirim, tapi aku pikir untuk kasih tau kamu lebih awal,” ucap Narendra. 

“Iya, kita semua akan datang ke pesta kamu,” ucap Natasya. 

“Selamat ulang tahun,” ucap Natasya. 

Narendra langsung melihat ponselnya dan kembali bicara. 

“Sekarang pukul nol nol lebih lima menit. Kamu adalah orang pertama yang ucapan selamat ulang tahun ke aku. Aku akan ingat waktu ini. Terima kasih,” ucap Narendra. 

“Sama-sama,” ucap Natasya. 

“Kamu dimana dan kenapa belum tidur?” tanya Narendra. 

“Aku ada di balkon. Aku belum mengantuk, jadi aku belum tidur,” jawab Natasya. 

“Kalau gitu kamu harus ke kamar kamu dan istirahat. Jangan sampai kamu kurang tidur dan jatuh sakit,” saran Narendra. 

“Iya, aku tutup dulu teleponnya, ya?” tanya Natasya. 

“Iya, selamat tidur dan mimpi indah,” ucap Narendra, lalu Natasya langsung menutup teleponnya. 

“Narendra yang telepon. Dia bilang hari ini ulang tahunnya dan kita diundang ke pesta ulang tahun yang dibuat oleh mamanya,” ucap Natasya. 

“Bagus, aku berfikir untuk buat kekacauan di pesta itu,” ucap Abimanyu. 

“Apa yang akan kamu lakuin?” tanya Natasya. 

“Besok pagi aku akan kasih tau kamu. Sekarang kamu tidur dulu, ya,” ucap Abimanyu. 

“Iya, kamu juga tidur, ya,” ucap Natasya. 

“Iya. Selamat tidur. Semoga kita ketemu di alam mimpi,” ucap Abimanyu. 

Natasya hanya tersenyum dan langsung pergi meninggalkan Abimanyu sendirian. 

“Besok aku akan buat Narendra dipermalukan di depan semua orang yang hadir di pesta ulang tahunnya. Narendra pantas dipermalukan karena melecehkan seorang wanita,” ucap Abimanyu dengan sorot mata penuh kebencian. Kemudian dia tersenyum licik. 

Related chapters

  • Revenge and Love   8. Hadiah Kejutan

    “Natasya, kamu ke kantor sama aku atau sama papa?” tanya Abimanyu kepada Natasya yang sedang sarapan di ruang makan.“Lebih baik kalian berdua pergi duluan. Papa mau temani mama ke rumah teman mama,” ucap Pak Adam.“Iya, Pa,” ucap Abimanyu.“Apa benar kalian berdua saling mencintai seperti yang dibilang sama mama?” tanya Pak Adam.“Iya, Pa. Kami berdua saling mencintai,” jawab Abimanyu tanpa rasa ragu sedikitpun.“Masalah yang terjadi membuat kalian berdua tidak bisa bersatu untuk saat ini. Papa bahagia, tapi papa juga sedih karena kalian belum bisa bersatu walaupun kalian saling mencintai,” ucap Pak Adam.“Iya, Pa. Kami berdua bisa mengerti keadaan. Cinta Abimanyu dan Natasya sangat penting. Tapi, keadilan untuk Naraya juga sangat penting,” ucap Abimanyu.“Abimanyu dan Natasya akan bersatu setelah balas dendam itu tercapai,” imbu

    Last Updated : 2021-04-08
  • Revenge and Love   9. Rencana Baru

    “Siapa yang kirimkan foto ini?” tanya Narendra pada dirinya sendiri.Dia terus mengamati foto Naraya dan kemudian dia menemukan sebuah surat yang juga ada di dalam paket yang dia terima.“Foto wanita dan surat. Aku nggak paham sama orang yang kirim paket ini. Buat apa kirim paket ini ke aku?” tanya Narendra heran.Narendra membuka surat itu dan membacanya di dalam batin.Hi, Narendra! Apa kamu masih ingat wajah ini? Wajah ini adalah wajah wanita yang kamu lecehkan. Kamu akan menerima balasan karena telah melecehkan aku. Narendra, aku nggak akan biarkan kamu hidup tenang setelah kamu melecehkan aku dan menghancurkan masa depan aku. Kamu nggak akan pernah bahagia. Aku akan hancurkan kamu! Kamu akan sangat hancur dan kamu akan menyesali perbuatan kamu.“Orang yang sangat aneh. Kenapa ada orang yang berani kirim foto dan surat seperti ini? Apa orang ini nggak tau siapa aku?

    Last Updated : 2021-04-09
  • Revenge and Love   10. Pura-pura Sakit

    “Hi!” sapa Narendra kepada Abimanyu dan Natasya, ditambahkan dengan senyuman manis.Abimanyu melepaskan tangan Natasya. “Untuk apa kamu ke sini?” tanya Abimanyu sedikit ketus.“Maksudnya, ada perlu apa?” tanya Abimanyu.“Saya mau bertemu dengan Natasya,” jawab Narendra.“Iya, kamu pasti ingin bicara dengan calon istri kamu. Baru aja Natasya bilang mau telfon kamu untuk tanyakan pakaian apa yang akan kamu pakai,” ucap Abimanyu pura-pura ramah.“Natasya ingin memakai pakaian yang warnanya sama agar kalian terlihat serasi,” tambah Abimanyu.“Oh, ya? Aku ke sini juga untuk tanyakan hal itu pada Natasya. Malam ini Natasya akan jadi orang yang paling spesial di pesta,” ucap Narendra.“Sangat kebetulan kalau begitu. Silakan kalian bicara,” ucap Abimanyu.“Natasya, aku akan pulang duluan ke rumah, ya,” ucap Ab

    Last Updated : 2021-04-09
  • Revenge and Love   11. Kabur dari Rumah Sakit

    Narendra dan Ibu Rubi menuntun Natasya masuk ke ruang dokter. Baru melihat dokter saja Natasya sudah terlihat sangat ketakutan dan ingin keluar dari ruangan itu. Sayangnya Ibu Rubi memegang tangan Natasya dengan sangat kuat.“Silakan pasiennya berbaring di tempat tidur,” titah sang dokter.“Ayo Natasya,” ajak Ibu Rubi.“Bu, Natasya baik-baik aja. Natasya nggak perlu diperiksa sama dokter,” ucap Natasya, tapi Ibu Rubi membaringkan Natasya di ranjang rumah sakit.“Natasya udah sembuh,” tambah Natasya.“Natasya, kita sudah sampai di sini. Biarkan Dokter periksa kamu,” titah Ibu Rubi.“Dokter, silakan periksa putri saya,” ucap Ibu Rubi.“Dokter, saya nggak sakit. Maaf, saya harus pergi,” ucap Natasya.Natasya beranjak dari ranjang rumah sakit dan langsung kabur dari sana karena ketakutan.

    Last Updated : 2021-04-09
  • Revenge and Love   12. Birthday Party and Love

    Natasya terlihat begitu cantik dengan balutan gaun berwarna hitam yang dihiasi dengan ornamen bunga-bunga. Natasya, Pak Adam dan Ibu Rubi bersama-sama datang ke rumah Narendra yang sudah didatangi oleh banyak tamu undangan. Lalu, saat mereka mau masuk rumah itu tiba-tiba Natasya menghentikan langkahnya.“Natasya, ayo kita masuk. Kenapa kamu berhenti di sini?” tanya Ibu Rubi kepada Natasya.“Bu, Abi belum kasih kabar. Natasya cemas dengan Nara,” ucap Natasya.“Natasya, sebaiknya kita masuk. Ayah yakin kalau Naraya sudah ditemukan. Abi kan harus siap-siap ke pesta, mungkin dia belum sempat menghubungi kita,” ucap Pak Adam.“Pak Adam, Ibu Rubi, ternyata kalian sudah tiba di sini. Kami menunggu kedatangan kalian dari tadi,” ucap Ibu Monica dengan sangat ramah dan senang dengan kedatangan mereka.“Natasya, ayo masuk, Nak. Narendra terus menunggu kamu dari tadi. Hanya kamu or

    Last Updated : 2021-04-11
  • Revenge and Love   13. Kekacauan di Pesta

    “Dasar laki-laki kurang ajar!” teriak wanita yang tiba-tiba datang ke pesta ulang tahun Narendra.Ibu Monica merasa tidak terima karena putranya di tampar oleh wanita tidak jelas itu. Ibu Monica pun mendekat dan menampar wanita itu dengan sangat keras.“Siapa kamu? Kenapa datang ke sini dan langsung menampar anak saya? Orang seperti kamu nggak seharusnya di tempat ini! Pesta ini hanya untuk orang-orang terhormat!” tandas Ibu Monica.“Iya, saya memang bukan orang terhormat dan kalian juga bukan orang terhormat. Narendra ini bukan laki-laki terhormat. Dia hanya laki-laki yang suka bermain wanita dan melecehkannya,” ucap wanita itu.“Ibu berbuat kesalahan dengan menampar saya,” tandas wanita itu dengan penuh amarah.“Jaga bicara kamu!” teriak Narendra.“Saya bahkan nggak kenal sama kamu. Tolong jangan fitnah saya,” ucap Narendra.“Iy

    Last Updated : 2021-04-14
  • Revenge and Love   14. Pertemuan dengan Narendra

    Natasya menempelkan ponselnya ke telinga dan mulai bicara kepada Narendra di telepon.“Halo, Narendra,” ucap Natasya di depan keluarga angkatnya.“Natasya, ayah dan ibu kamu pasti udah cerita semuanya sama kamu. Aku mohon jangan batalin pernikahan kita,” pinta Narendra dengan suara yang sangat cemas.Natasya menatap seluruh keluarganya, lalu Narendra kembali bicara di telepon.“Wanita yang datang ke pesta itu adalah pembohong. Aku nggak pernah menghamili wanita manapun. Buat aku kehormatan wanita itu sangat penting. Kamu masih ingat kata-kata aku waktu itu, kan?” ucap Narendra.“Narendra, ibu dan ayah aku adalah segalanya buat aku. Mereka memutuskan untuk membatalkan perjodohan kita, tapi .... ” ucap Natasya.“Natasya, aku mohon jangan lakukan itu. Aku benar-benar mencintai kamu dan aku nggak bisa kehilangan wanita seperti kamu. Kamu datang dalam

    Last Updated : 2021-04-19
  • Revenge and Love   15. Cemburu

    “Aku takut petir,” ucap Natasya masih sambil memejamkan matanya dan memeluk Narendra dengan erat di bawah rinai hujan.“Jangan takut! Aku ada di sini,” ucap Narendra, lalu tersenyum sambil mendekap tubuh Natasya.“Narendra mencari kesempatan untuk menyentuh Natasya. Aku nggak bisa biarin ini. Tapi, aku nggak bisa keluar dari mobil. Aku udah janji sama Natasya untuk mengawasi dia dari kejauhan. Aku nggak bisa mengecewakan Natasya,” ucap Abimanyu yang sudah sangat geram melihat Natasya ada di pelukan Narendra.Natasya tersadar kalau dia memeluk Narendra. Karena itu Natasya langsung melepaskan pelukan Narendra dan menatap Narendra dengan rasa bersalah.“Aku minta maaf, seharusnya aku nggak peluk kamu sembarangan,” ucap Natasya.“Nggak papa, Natasya,” ucap Narendra dengan santai.“Natasya, lebih baik aku antar kamu pulang. Kamu takut petir, kan?” tany

    Last Updated : 2021-04-21

Latest chapter

  • Revenge and Love   17. Keputusan Narendra

    Bertengkar dengan adiknya sendiri membuat Narendra sangat pusing. Dia hanya bisa duduk dan menyesal karena bertengkar dengan Dania. Kemudian, Natasya mulai beraksi untuk mencari perhatian dari calon suaminya itu.“Narendra, aku minta maaf. Pertengkaran itu terjadi karena aku. Aku buat kakak dan adik jadi bertengkar,” ucap Natasya.Sebenarnya Natasya sama sekali tak peduli dengan pertengkaran kakak dan adik itu. Tapi, dia harus pura-pura peduli untuk mendapatkan simpati dari Narendra.“Itu bukan salah kamu, Natasya. Dania yang keterlaluan,” kata Narendra.“Aku minta maaf atas sikap nggak sopan Dania,” ucap Narendra dengan sangat merasa bersalah.Natasya merasa sangat senang dalam batinnya karena Narendra meminta maaf padanya.“Narendra, kamu nggak perlu minta maaf sama aku. Seharusnya kamu minta maaf sama Dania,” ucap Natasya.

  • Revenge and Love   16. Kebencian Dania

    Pagi hari, Natasya dan Abimanyu sibuk di dapur dan sedang mengemas makanan ke kotak makan. Natasya menutup kotak makanan itu dan kemudian memberikannya pada Abimanyu karena Abimanyu yang meminta Natasya membuatnya.“Untuk apa makanan ini? Kita udah sarapan dan kamu bilang kalau nggak mau pergi ke kantor,” ucap Natasya.“Ini bukan bekal ke kantor, kan?” tanya Natasya.“Kenapa kamu kasih ke aku?” tanya Abimanyu.“Karena kamu yang minta aku buat itu,” ucap Natasya.“Natasya, ini bukan buat aku. Aku minta kamu buat ini, tapi bukan berarti makanan ini buat aku,” ucap Abimanyu.“Lalu?” tanya Natasya heran.“Ayo kita pergi ke kantor Narendra. Kasih nasi goreng itu ke Narendra,” ajak Abimanyu.“Kasih nasi goreng ini ke Narendra?” tanya Natasya terkejut.Natasya menatap Abimanyu dengan heran da

  • Revenge and Love   15. Cemburu

    “Aku takut petir,” ucap Natasya masih sambil memejamkan matanya dan memeluk Narendra dengan erat di bawah rinai hujan.“Jangan takut! Aku ada di sini,” ucap Narendra, lalu tersenyum sambil mendekap tubuh Natasya.“Narendra mencari kesempatan untuk menyentuh Natasya. Aku nggak bisa biarin ini. Tapi, aku nggak bisa keluar dari mobil. Aku udah janji sama Natasya untuk mengawasi dia dari kejauhan. Aku nggak bisa mengecewakan Natasya,” ucap Abimanyu yang sudah sangat geram melihat Natasya ada di pelukan Narendra.Natasya tersadar kalau dia memeluk Narendra. Karena itu Natasya langsung melepaskan pelukan Narendra dan menatap Narendra dengan rasa bersalah.“Aku minta maaf, seharusnya aku nggak peluk kamu sembarangan,” ucap Natasya.“Nggak papa, Natasya,” ucap Narendra dengan santai.“Natasya, lebih baik aku antar kamu pulang. Kamu takut petir, kan?” tany

  • Revenge and Love   14. Pertemuan dengan Narendra

    Natasya menempelkan ponselnya ke telinga dan mulai bicara kepada Narendra di telepon.“Halo, Narendra,” ucap Natasya di depan keluarga angkatnya.“Natasya, ayah dan ibu kamu pasti udah cerita semuanya sama kamu. Aku mohon jangan batalin pernikahan kita,” pinta Narendra dengan suara yang sangat cemas.Natasya menatap seluruh keluarganya, lalu Narendra kembali bicara di telepon.“Wanita yang datang ke pesta itu adalah pembohong. Aku nggak pernah menghamili wanita manapun. Buat aku kehormatan wanita itu sangat penting. Kamu masih ingat kata-kata aku waktu itu, kan?” ucap Narendra.“Narendra, ibu dan ayah aku adalah segalanya buat aku. Mereka memutuskan untuk membatalkan perjodohan kita, tapi .... ” ucap Natasya.“Natasya, aku mohon jangan lakukan itu. Aku benar-benar mencintai kamu dan aku nggak bisa kehilangan wanita seperti kamu. Kamu datang dalam

  • Revenge and Love   13. Kekacauan di Pesta

    “Dasar laki-laki kurang ajar!” teriak wanita yang tiba-tiba datang ke pesta ulang tahun Narendra.Ibu Monica merasa tidak terima karena putranya di tampar oleh wanita tidak jelas itu. Ibu Monica pun mendekat dan menampar wanita itu dengan sangat keras.“Siapa kamu? Kenapa datang ke sini dan langsung menampar anak saya? Orang seperti kamu nggak seharusnya di tempat ini! Pesta ini hanya untuk orang-orang terhormat!” tandas Ibu Monica.“Iya, saya memang bukan orang terhormat dan kalian juga bukan orang terhormat. Narendra ini bukan laki-laki terhormat. Dia hanya laki-laki yang suka bermain wanita dan melecehkannya,” ucap wanita itu.“Ibu berbuat kesalahan dengan menampar saya,” tandas wanita itu dengan penuh amarah.“Jaga bicara kamu!” teriak Narendra.“Saya bahkan nggak kenal sama kamu. Tolong jangan fitnah saya,” ucap Narendra.“Iy

  • Revenge and Love   12. Birthday Party and Love

    Natasya terlihat begitu cantik dengan balutan gaun berwarna hitam yang dihiasi dengan ornamen bunga-bunga. Natasya, Pak Adam dan Ibu Rubi bersama-sama datang ke rumah Narendra yang sudah didatangi oleh banyak tamu undangan. Lalu, saat mereka mau masuk rumah itu tiba-tiba Natasya menghentikan langkahnya.“Natasya, ayo kita masuk. Kenapa kamu berhenti di sini?” tanya Ibu Rubi kepada Natasya.“Bu, Abi belum kasih kabar. Natasya cemas dengan Nara,” ucap Natasya.“Natasya, sebaiknya kita masuk. Ayah yakin kalau Naraya sudah ditemukan. Abi kan harus siap-siap ke pesta, mungkin dia belum sempat menghubungi kita,” ucap Pak Adam.“Pak Adam, Ibu Rubi, ternyata kalian sudah tiba di sini. Kami menunggu kedatangan kalian dari tadi,” ucap Ibu Monica dengan sangat ramah dan senang dengan kedatangan mereka.“Natasya, ayo masuk, Nak. Narendra terus menunggu kamu dari tadi. Hanya kamu or

  • Revenge and Love   11. Kabur dari Rumah Sakit

    Narendra dan Ibu Rubi menuntun Natasya masuk ke ruang dokter. Baru melihat dokter saja Natasya sudah terlihat sangat ketakutan dan ingin keluar dari ruangan itu. Sayangnya Ibu Rubi memegang tangan Natasya dengan sangat kuat.“Silakan pasiennya berbaring di tempat tidur,” titah sang dokter.“Ayo Natasya,” ajak Ibu Rubi.“Bu, Natasya baik-baik aja. Natasya nggak perlu diperiksa sama dokter,” ucap Natasya, tapi Ibu Rubi membaringkan Natasya di ranjang rumah sakit.“Natasya udah sembuh,” tambah Natasya.“Natasya, kita sudah sampai di sini. Biarkan Dokter periksa kamu,” titah Ibu Rubi.“Dokter, silakan periksa putri saya,” ucap Ibu Rubi.“Dokter, saya nggak sakit. Maaf, saya harus pergi,” ucap Natasya.Natasya beranjak dari ranjang rumah sakit dan langsung kabur dari sana karena ketakutan.

  • Revenge and Love   10. Pura-pura Sakit

    “Hi!” sapa Narendra kepada Abimanyu dan Natasya, ditambahkan dengan senyuman manis.Abimanyu melepaskan tangan Natasya. “Untuk apa kamu ke sini?” tanya Abimanyu sedikit ketus.“Maksudnya, ada perlu apa?” tanya Abimanyu.“Saya mau bertemu dengan Natasya,” jawab Narendra.“Iya, kamu pasti ingin bicara dengan calon istri kamu. Baru aja Natasya bilang mau telfon kamu untuk tanyakan pakaian apa yang akan kamu pakai,” ucap Abimanyu pura-pura ramah.“Natasya ingin memakai pakaian yang warnanya sama agar kalian terlihat serasi,” tambah Abimanyu.“Oh, ya? Aku ke sini juga untuk tanyakan hal itu pada Natasya. Malam ini Natasya akan jadi orang yang paling spesial di pesta,” ucap Narendra.“Sangat kebetulan kalau begitu. Silakan kalian bicara,” ucap Abimanyu.“Natasya, aku akan pulang duluan ke rumah, ya,” ucap Ab

  • Revenge and Love   9. Rencana Baru

    “Siapa yang kirimkan foto ini?” tanya Narendra pada dirinya sendiri.Dia terus mengamati foto Naraya dan kemudian dia menemukan sebuah surat yang juga ada di dalam paket yang dia terima.“Foto wanita dan surat. Aku nggak paham sama orang yang kirim paket ini. Buat apa kirim paket ini ke aku?” tanya Narendra heran.Narendra membuka surat itu dan membacanya di dalam batin.Hi, Narendra! Apa kamu masih ingat wajah ini? Wajah ini adalah wajah wanita yang kamu lecehkan. Kamu akan menerima balasan karena telah melecehkan aku. Narendra, aku nggak akan biarkan kamu hidup tenang setelah kamu melecehkan aku dan menghancurkan masa depan aku. Kamu nggak akan pernah bahagia. Aku akan hancurkan kamu! Kamu akan sangat hancur dan kamu akan menyesali perbuatan kamu.“Orang yang sangat aneh. Kenapa ada orang yang berani kirim foto dan surat seperti ini? Apa orang ini nggak tau siapa aku?

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status