Selamat Membaca
HAVE A NICE DAY"Tapi, hutan adalah tempat yang berbahaya untukmu." Pangeran Afni terlihat bimbang."Jadi, Kau hanya mengatakan omong kosong tadi? Katanya Kau akan melakukan apapun yang Aku minta," ucap Rasi. Lalu, meninggalkan Pangeran Afni."Tunggu Rasi." Pangeran Afni mengikuti Rasi, Mereka sampai di ruang makan."Kalian sangat kompak datang bersamaan," gumam Fatma yang masih bisa Rasi dengar."Iya, apa Kau cemburu?" tanya Rasi berbisik pada Fatma."Tidak, untuk apa? Pangeran Afni adalah Kakakku," bisik Fatma."Karena, Dia lebih akrab denganku. Hahaha, Aku hanya bercanda." Rasi makan seperti biasa, seolah tidak terjadi apa-apa.Pangeran Afni mengambil tempat duduk di sebelah Rasi, jadi Rasi duduk di antara kedua Kakak Beradik itu. Ratu Kosala menatap Grita, seolah menanyakan sesuatu. Grita hanya mengangguk, meski Ratu Kosala terlihat tidak percaya padanya.Rasi menyelesaikan makannya dengan cepat lalu, meninggalkanSelamat MembacaHAVE A NICE DAY"Sebaiknya Kita beristirahat," ucap Pangeran Afni."Pangeran dan yang lain istirahat saja, Aku dan putraku akan memasang pengaman." Penduduk itu dan putranya mengambil kayu dan besi yang di taruh untuk mengganjal pintu masuk.Pangeran Afni juga turut membantu. Setelah seleksi Mereka beristirahat, tetapi Rasi tidak bisa tidur. Beberapa kali terdengar suara serigala yang sepertinya mendekat ke arah rumah itu. Keringat membasahi tubuh Rasi, semakin dekat suara serigala itu.Setelahnya hening, tidak lagi terdengar suara serigala. Tetapi, malah terdengar suara pintu yang diketuk. Rasi bangun dari tidurnya, namun Dia tidak jadi membuka pintu setelah mengingat pesan dari penduduk tersebut."Pangeran Afni," bisik Rasi.Dia duduk di samping Pangeran Afni tidur, menyadari Rasi ada di dekatnya Pangeran Afni mengerjap-ngerjapkan matanya."Aku pasti bermimpi melihat Rasi," gumamnya sendiri."Pangeran, ini Aku." Ra
HAVE A NICE DAYSelamat Membaca"Tapi, Kita tidak boleh terlalu jauh. Cari saja kelinci," ucap Rasi."Tidak Rasi! Ini masih sangat pagi, Kau dan yang lain di sini saja. Aku dan beberapa prajurit akan menuju ke depan," ucap Pangeran Afni."Mana bisa seperti itu, baiklah Kami akan ikut." Rasi memacu kudanya hingga beriringan dengan Pangeran Afni.Mereka masuk lebih jauh ke hutan, semakin masuk ke dalam tempat itu semakin gelap. Hutannya cukup lebat, Pangeran Afni bersiap akan membidik sasarannya. Terdengar suara di balik semak, Pangeran Afni fokus pada sumber suara. Seekor rusa keluar dari balik semak, anak panah meluncur mengenai rusa.Rusanya tidak sampai m**ti , lalu para prajurit menangkapnya. Pangeran Afni tersenyum puas, sebelum akhirnya Dia menyadari kalau Rasi sudah tidak ada di sampingnya."Di mana Rasi?!" Pangeran Afni melihat sekeliling."Tadi, Tuan Putri Rasi ada di sini." Pelayan tadi juga ikut bingung mencari keberadaan Rasi.
Selamat MembacaHave A NICE DAYNafasnya terengah-engah berlari sekuat mungkin yang Dia bisa, hingga keringat membasahi tubuhnya."Aku harus lari," ucapnya."Di mana Kau," terdengar suara aneh yang semakin dekat dengannya."Aku harus lari," ucapnya kembali menguatkan diri.Kakinya terus melangkah, hingga terdengar suara air. Tapi, tidak ada air terjun atau sungai yang terlihat. Suara aneh yang Dia dengar juga tidak ada lagi, tapi hari sudah gelap."Pangeran, Kau dimana? Aku takut," ucapnya seorang diri."Rasi," bisik seseorang di telinganya.Tanpa melihat ke belakang, Rasi lari sekuat tenaga. Dia tidak perduli dengan kakinya yang menginjak diri, akhirnya terluka atau darah mengalir dari kakinya. Apapun yang ada di depan Dia tidak perduli."Apapun yang ada di depan, Aku harus lari. Aku tidak mau ma***i di tempat ini," batinnya.Aung...suara serigala terdengar nyaring. Entah dari mana sumber suara itu, langkah Rasi tidak ber
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRasi membuka matanya perlahan, Dia melihat sekelilingnya gelap semua. Rasi mencoba meraba sesuatu di sampingnya, Dia merasakan sesuatu yang cukup keras. Rasi kemudian, mengambilnya."Batu? Di mana ini?""Kau sudah sadar?" suara seseorang terdengar."Kau, kemana Kau membawaku?!" tanyanya."Jangan marah dulu, Tuan Putri. Aku menyelamatkanmu," belanya."Lalu, ini dimana?" tanya Rasi kembali."Goa, kalau Kau ingin keluar dari sini. Kau harus bisa meyakinkan Maya," ucapnya."Maya siapa?" tanya Rasi tidak mengerti."Maya, penyihir sakti. Dia bisa membuatmu ber-ilusi, jadi Kau harus menjaga sikap di hadapannya. Kau harus melakukan apapun yang Dia minta," ucap makhluk itu."Jadi, Kau sengaja membawaku ke sini? Kau menjebak Diriku." Rasi duduk kembali."Kau Tuan Putri yang keras kepala, Kau menyelamat mu. Apa Kau mau mengalahkan serigala itu?" tanyanya."Apa bisa? Aku ba
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Uhuk-uhuk!""Kau harus ma***i Rasi!" teriaknya.Rasi merasakan sakit amat luar biasa, Dia mencoba melawan. Tetapi, semakin melawan, cekikan itu justru semakin kuat. Rasi perlahan membuka matanya, Dia sangat terkejut. Yang Dia lihat adalah Dirinya sendiri."Tidak mungkin," batinnya."Hahahaha, Aku akan menghabisimu!" teriaknya.Rasi memberontak, lalu Dia mengingat pesan dari cahaya hijau,"Maya memiliki kekuatan ilusi.""Kau palsu! Kau hanya ilusi." Rasi memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya."Kau sudah bangun?" tanya Wanita tersebut.Rasi membuka matanya perlahan, bukan di tempat yang tadi. Melainkan, Dia masih ada di goa yang sama. Wanita yang Dia lihat begitu menyeramkan, justru sekarang Dia terlihat sangat cantik. Wanita itu tersenyum menatap Rasi, sedangkan tengkorak yang Rasi lihat justru adalah beberapa obor."Apa Kau Maya?" tanya Rasi, Dia berusaha bangun.
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Kenapa Kau sangat kasar," ucap Rasi.Yang melakukan itu padanya adalah kupu-kupu emas, tidak lama setelahnya tanah di area tempat tersebut bergetar.Rasi berpegangan pada bebatuan yang berada di tempat itu.Setelahnya keadaan kembali tenang, tetapi terdengar langkah kaki, sehingga tanah kembali berguncang. Rasi melihat ke atas, hingga mulutnya terbuka menyaksikan makhluk tersebut.Kupu-kupu emas kembali terbang melewati bebatuan, sehingga tidak dilihat oleh makhluk tersebut. Rasi mengikuti kupu-kupu emas, tapi tatapannya tidak lepas dari makhluk tersebut."Apa itu tadi?" pikirnya.Rasi jatuh, karena langkah kaki makhluk tersebut mendekat ke arahnya. Saat menoleh ke belakang, makhluk tersebut hendak mengambil Rasi. Tidak mau tertangkap oleh makhluk itu, lalu Rasi berlari tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.Kupu-kupu emas terus terbang, kadang ke kanan dan ke kiri untuk mengecoh makhluk tersebut. Ras
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku ingin bertemu dengan Marlaka," jawab Rasi."Untuk bertemu Marlaka tidak mudah," ucap kelinci."Kalau begitu tolong bantu Aku supaya mudah untuk bertemu Malaka," ucap Rasi.Semua hewan itu tertawa dengan ucapan Rasi, terkecuali kelinci yang tampak kesal. Rasi tersenyum, lalu mendekat ke arah Mereka."Aku sungguh membutuhkan bantuan Kalian, apa Kalian bersedia?" tanya Rasi."Bantu saja Dia, sepertinya takdir telah membawanya ke tempat ini," bisik ular."Kau memang bisikan setan," gerutu Kelinci."Bukan bisikan setan, tapi bisikan malaikat, karena Dia menolong ku." tiba-tiba Rasi sudah ada di samping Kelinci."Marlaka tidak akan bertemu dengan orang sembarangan, tetapi Kami akan coba menolong mu. Kalau Marlaka sudah menolong, Kami tidak bisa melakukan apapun." Mereka membawa Rasi menuju istana es."Gerbangnya tutup," ucap Rasi."Kau orang baik atau tidak akan ditentu
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Hei gadis aneh! Apa yang Kau lakukan di tempatku?" tanya Pangeran Leo."Gadis aneh?!" tanya Rasi terkejut, Dia mengulangi apa yang barusan Pangeran Leo ucapkan."Kau memang gadis aneh! Mencariku, tetapi melewatiku begitu saja." Pangeran Leo mengambil tempat duduk di ayunan, tepatnya di samping Rasi."Jadi, Kau... tolong maafkan Aku. Aku tidak mengenalimu tadi," ucap Rasi."Padahal hanya Aku satu-satunya laki-laki tampan di sini," gumam Pangeran Leo yang masih bisa di dengar oleh Rasi."Dia sangat sombong, mentang-mentang tampan. Dia pikir Aku terpesona apa? Tidak mungkin." Rasi termenung beberapa saat.Pangeran Leo melambaikan tangannya di depan wajah Rasi, hal itu membuat lamunan Rasi buyar. Rasi segera berdiri, lalu duduk di tepi sungai. Rasi merendam kakinya sembari memejamkan matanya, sehingga Dia merasakan kesejukan yang luar biasa."Ini seperti mimpi," batin Rasi.Pangeran Le