Share

Suara Teriakan

Penulis: Rwi Alviani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-29 12:33:44

HAVE A NICE DAY

Selamat Membaca

"Tapi, Kita tidak boleh terlalu jauh. Cari saja kelinci," ucap Rasi.

"Tidak Rasi! Ini masih sangat pagi, Kau dan yang lain di sini saja. Aku dan beberapa prajurit akan menuju ke depan," ucap Pangeran Afni.

"Mana bisa seperti itu, baiklah Kami akan ikut." Rasi memacu kudanya hingga beriringan dengan Pangeran Afni.

Mereka masuk lebih jauh ke hutan, semakin masuk ke dalam tempat itu semakin gelap. Hutannya cukup lebat, Pangeran Afni bersiap akan membidik sasarannya. Terdengar suara di balik semak, Pangeran Afni fokus pada sumber suara. Seekor rusa keluar dari balik semak, anak panah meluncur mengenai rusa.

Rusanya tidak sampai m**ti , lalu para prajurit menangkapnya. Pangeran Afni tersenyum puas, sebelum akhirnya Dia menyadari kalau Rasi sudah tidak ada di sampingnya.

"Di mana Rasi?!" Pangeran Afni melihat sekeliling.

"Tadi, Tuan Putri Rasi ada di sini." Pelayan tadi juga ikut bingung mencari keberadaan Rasi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Hanyut Di Sungai Merah

    Selamat MembacaHave A NICE DAYNafasnya terengah-engah berlari sekuat mungkin yang Dia bisa, hingga keringat membasahi tubuhnya."Aku harus lari," ucapnya."Di mana Kau," terdengar suara aneh yang semakin dekat dengannya."Aku harus lari," ucapnya kembali menguatkan diri.Kakinya terus melangkah, hingga terdengar suara air. Tapi, tidak ada air terjun atau sungai yang terlihat. Suara aneh yang Dia dengar juga tidak ada lagi, tapi hari sudah gelap."Pangeran, Kau dimana? Aku takut," ucapnya seorang diri."Rasi," bisik seseorang di telinganya.Tanpa melihat ke belakang, Rasi lari sekuat tenaga. Dia tidak perduli dengan kakinya yang menginjak diri, akhirnya terluka atau darah mengalir dari kakinya. Apapun yang ada di depan Dia tidak perduli."Apapun yang ada di depan, Aku harus lari. Aku tidak mau ma***i di tempat ini," batinnya.Aung...suara serigala terdengar nyaring. Entah dari mana sumber suara itu, langkah Rasi tidak ber

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Terjebak Di Goa Maya

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRasi membuka matanya perlahan, Dia melihat sekelilingnya gelap semua. Rasi mencoba meraba sesuatu di sampingnya, Dia merasakan sesuatu yang cukup keras. Rasi kemudian, mengambilnya."Batu? Di mana ini?""Kau sudah sadar?" suara seseorang terdengar."Kau, kemana Kau membawaku?!" tanyanya."Jangan marah dulu, Tuan Putri. Aku menyelamatkanmu," belanya."Lalu, ini dimana?" tanya Rasi kembali."Goa, kalau Kau ingin keluar dari sini. Kau harus bisa meyakinkan Maya," ucapnya."Maya siapa?" tanya Rasi tidak mengerti."Maya, penyihir sakti. Dia bisa membuatmu ber-ilusi, jadi Kau harus menjaga sikap di hadapannya. Kau harus melakukan apapun yang Dia minta," ucap makhluk itu."Jadi, Kau sengaja membawaku ke sini? Kau menjebak Diriku." Rasi duduk kembali."Kau Tuan Putri yang keras kepala, Kau menyelamat mu. Apa Kau mau mengalahkan serigala itu?" tanyanya."Apa bisa? Aku ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Air Suci Di Puncak Cardanon

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Uhuk-uhuk!""Kau harus ma***i Rasi!" teriaknya.Rasi merasakan sakit amat luar biasa, Dia mencoba melawan. Tetapi, semakin melawan, cekikan itu justru semakin kuat. Rasi perlahan membuka matanya, Dia sangat terkejut. Yang Dia lihat adalah Dirinya sendiri."Tidak mungkin," batinnya."Hahahaha, Aku akan menghabisimu!" teriaknya.Rasi memberontak, lalu Dia mengingat pesan dari cahaya hijau,"Maya memiliki kekuatan ilusi.""Kau palsu! Kau hanya ilusi." Rasi memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya."Kau sudah bangun?" tanya Wanita tersebut.Rasi membuka matanya perlahan, bukan di tempat yang tadi. Melainkan, Dia masih ada di goa yang sama. Wanita yang Dia lihat begitu menyeramkan, justru sekarang Dia terlihat sangat cantik. Wanita itu tersenyum menatap Rasi, sedangkan tengkorak yang Rasi lihat justru adalah beberapa obor."Apa Kau Maya?" tanya Rasi, Dia berusaha bangun.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Grounder

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Kenapa Kau sangat kasar," ucap Rasi.Yang melakukan itu padanya adalah kupu-kupu emas, tidak lama setelahnya tanah di area tempat tersebut bergetar.Rasi berpegangan pada bebatuan yang berada di tempat itu.Setelahnya keadaan kembali tenang, tetapi terdengar langkah kaki, sehingga tanah kembali berguncang. Rasi melihat ke atas, hingga mulutnya terbuka menyaksikan makhluk tersebut.Kupu-kupu emas kembali terbang melewati bebatuan, sehingga tidak dilihat oleh makhluk tersebut. Rasi mengikuti kupu-kupu emas, tapi tatapannya tidak lepas dari makhluk tersebut."Apa itu tadi?" pikirnya.Rasi jatuh, karena langkah kaki makhluk tersebut mendekat ke arahnya. Saat menoleh ke belakang, makhluk tersebut hendak mengambil Rasi. Tidak mau tertangkap oleh makhluk itu, lalu Rasi berlari tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.Kupu-kupu emas terus terbang, kadang ke kanan dan ke kiri untuk mengecoh makhluk tersebut. Ras

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Lembah Salju Utara

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku ingin bertemu dengan Marlaka," jawab Rasi."Untuk bertemu Marlaka tidak mudah," ucap kelinci."Kalau begitu tolong bantu Aku supaya mudah untuk bertemu Malaka," ucap Rasi.Semua hewan itu tertawa dengan ucapan Rasi, terkecuali kelinci yang tampak kesal. Rasi tersenyum, lalu mendekat ke arah Mereka."Aku sungguh membutuhkan bantuan Kalian, apa Kalian bersedia?" tanya Rasi."Bantu saja Dia, sepertinya takdir telah membawanya ke tempat ini," bisik ular."Kau memang bisikan setan," gerutu Kelinci."Bukan bisikan setan, tapi bisikan malaikat, karena Dia menolong ku." tiba-tiba Rasi sudah ada di samping Kelinci."Marlaka tidak akan bertemu dengan orang sembarangan, tetapi Kami akan coba menolong mu. Kalau Marlaka sudah menolong, Kami tidak bisa melakukan apapun." Mereka membawa Rasi menuju istana es."Gerbangnya tutup," ucap Rasi."Kau orang baik atau tidak akan ditentu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Membujuk Pangeran Leo

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Hei gadis aneh! Apa yang Kau lakukan di tempatku?" tanya Pangeran Leo."Gadis aneh?!" tanya Rasi terkejut, Dia mengulangi apa yang barusan Pangeran Leo ucapkan."Kau memang gadis aneh! Mencariku, tetapi melewatiku begitu saja." Pangeran Leo mengambil tempat duduk di ayunan, tepatnya di samping Rasi."Jadi, Kau... tolong maafkan Aku. Aku tidak mengenalimu tadi," ucap Rasi."Padahal hanya Aku satu-satunya laki-laki tampan di sini," gumam Pangeran Leo yang masih bisa di dengar oleh Rasi."Dia sangat sombong, mentang-mentang tampan. Dia pikir Aku terpesona apa? Tidak mungkin." Rasi termenung beberapa saat.Pangeran Leo melambaikan tangannya di depan wajah Rasi, hal itu membuat lamunan Rasi buyar. Rasi segera berdiri, lalu duduk di tepi sungai. Rasi merendam kakinya sembari memejamkan matanya, sehingga Dia merasakan kesejukan yang luar biasa."Ini seperti mimpi," batin Rasi.Pangeran Le

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Istana Marlaka

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRasi menghapus air matanya, kemudian Dia melihat ke arah sumber suara. Pangeran Leo dengan pakaian tebal, sepertinya terbuat dari bulu seekor beruang berada cukup dekat dari tempatnya duduk."Berhenti menyebutku gadis aneh," gerutu Rasi."Kalau tidak aneh, namanya apa? Biasanya kalau seseorang mengatakan akan pergi, jelas akan pergi ke tempat asalnya. Tapi, Kau malah duduk santai di sini." Pangeran Leo justru tertawa, menambah rasa kesal Rasi."Kau ini sama saja dengan Kartike, pantas saja Kau mirip sekali dengannya yang membuatku selalu kesal." Rasi berdiri, namun tangannya dicekal oleh Pangeran Leo."Siapa Kartike?" tanya Pangeran Leo."Jangan menyebut namanya lagi! Aku tidak mau mendengarnya." Rasi melepaskan tangan Pangeran Leo."Aku bersedia memberikanmu kesempatan untuk membawa burung kenari itu ke istana Marlaka," ucap Pangeran Leo, Yang akhirnya menghentikan langkah Rasi."Benarkah

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Misteri Sihir Marlaka

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Apa maksudmu anak terpilih?" tanya Rasi, Dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Marlaka."Nanti Kau akan mengerti," ucap Marlaka."Ne...oops! Maksudnya Marlaka, mengapa Kau memintaku membawa kenari ini dari lembah salju Utara?" tanya Rasi."Karena, ada yang spesial dari kenari itu. Kau akan tahu nanti, Aku tidak suka kalau Kau banyak bertanya." Marlaka tampak sinis."Ditanya seperti itu saja sudah marah," batin Rasi."Sekarang tolong Kau bersihkan ruangan ku! Soraya," panggil Marlaka."Iya, Marlaka Kau memanggilku?" tanya seorang wanita dengan ciri khas tawanya."Bawa anak ini ke ruanganku, Dia akan membersihkannya. Berikan Dia pekerjaan selama dua hari ini," ucap Marlaka.Soraya menuruti permintaan Marlaka, Dia membawa Rasi memasuki ruangan demi ruangan. Sampailah pada ruangan terakhir yang tertutup rantai, sepertinya tempatnya tidak terawat."Siapa namamu hihihi?" tany

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29

Bab terbaru

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Akhir (END)

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku menghabisinya!" teriak Ratu Kosala."Cepat, ambil pedang itu." Pangeran Afni menutup telinganya, namun tidak ada yang menyadarinya."Rasi! Aku akan menghabisimu!" teriak Ratu Kosala dengan amarah yang memuncak."Aku tidak ingin menghabisimu, karena ini sangat menyakitkan. Sebaiknya hentikan ini semua," balas Rasi."Tidak akan! Kau membuatku menghabisinya, sekarang biar Aku yang mengakhirimu." Ratu Kosala berusaha menyerang Rasi dengan sihir hitamnya yang membara bagaikan api."Hentikan Kosala atau Aku akan menyegelmu!" teriak Ratu Kara."Baiklah, kalau begitu Kau juga harus kuhabisi." Ratu

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Dendam

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Siapa Dia?" batin Shankar.Panah yang hendak di arahkan pada Laksmi dan Pandu masih melayang di udara dan dalam keadaan diam, kemudian hanya dengan tangannya saja. Panah tersebut datang padanya, Dia membalikkan panah tersebut pada Aquela dan Saguya."Akhhh." Mereka berdua tidak bisa berkata-kata lagi, karena terkena senjata sendiri."Permainan baru saja dimulai," ucapnya."Suara itu," ucap Laksmi.Dia mendekat dengan masih menggunakan jubah berwarna merah, bahkan tangannya lengkap dengan senjata. Sebuah pedang yang terlihat begitu istimewa, terdapat tanda bintang dan api yang berwarna biru."P

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Hancurnya Segela Kegelapan

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYAquela dan Saguya mundur, setelah kedatangan orang-orang berjubah merah. Mereka membebaskan Laksmi dan membantu Mereka menghadapi musuh, namun hal itu tidak berlangsung lama. Raja Rana datang bersama anak buahnya, Dia tersenyum melihatnya."Akhirnya Kalian datang juga," ucap Raja."Bebaskan Tuan Justin atau akan terjadi pertumpahan darah!" ancamannya pada Raja Rana."Minta pimpinan Kalian datang! Barulah Aku akan membebaskan Justin," balas Raja Rana. Yang sepertinya tidak gentar dengan ancaman orang-orang berjubah merah."Pimpinan Kami akan datang, Raja tidak perlu khawatir. Tapi, Pimpinan Kami terlalu baik. Jika, Yang Mulia membebaskan semua dan berdamai Dia akan memaafkan Yang Mulia." Ora

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Pengkhianat!

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Berani sekali Kau!" bentaknya.Dia memegang pipi Laksmi dengan kasar, kemudian orang tersebut membuka penutup wajahnya. Pandu yang tidak bisa lagi tinggal diam, langsung masuk menembus yang lain. Dia menyerang orang tersebut, sehingga berhasil berdiri di depan Laksmi."Pandu, apa yang Kau lakukan di sini? Pergi, Mereka tidak akan membiarkanmu!" teriak Laksmi, memintanya untuk pergi."Tidak Laksmi, sekarang Aku ingin melindungimu." Pandu melawan siapapun yang berani mendekati Laksmi, hal itu justru menjadi tontonan bagi anak buah Raja Rana."Shankar, apa yang harus Kita lakukan?" tanya Arkan."Divi, Kau tidak boleh ikut ke sana. Pangeran Jiwon, jaga Divi." Shankar dan Arkan sedikit

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Siapa Yang Terjebak?!

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYAsrama Aurora yang tempatnya sedikit jauh dari rumah penduduk, membuat kebakaran tersebut tidak diketahui. Hanya tinggal puing-puing bangunan dan reruntuhannya. Mereka tidak membiarkan ada yang tersisa, terkecuali kolam yang berada di belakang Asrama. Yang menjadi saksi bisu dari penyerangan tersebut.Pangeran Afni dan Pangeran lainnya menuntun Para Putri di bantu oleh Manhanta, Mereka melarikan diri ke hutan dekat desa Cirangi. Namun, persembunyian itu tidak menjamin Mereka terlindungi dari hujan. Ada pohon yang dapat menghalau teriknya sinar matahari, namun bagaimana dengan hujan dan musuh yang bisa saja tiba-tiba datang?"Lembah yang di maksud dekat dari tempat ini," ucap Pangeran Afni. Dia melihat ke semua hutan tersebut, sementara ada yang membuat tempat untuk beristiraha.&

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Penyerangan Di Asrama Aurora

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Dia bahkan tega menghabisi Putrinya sendiri, sudah pasti Dia juga yang ada di balik kejadian ini," ucap Manhanta.Shankar dan teman-temannya memang memilih untuk menceritakan semuanya pada Manhanta, bahkan Pangeran Afni juga ikut dalam diskusi tersebut."Raja Rana memiliki hubungan yang sangat erat dengan Ayahku, sepertinya Aku harus memperingatinya," ucap Pangeran Afni. Dia mungkin merasa khawatir, karena melihat Raja Rana yang begitu nekat."Ayahmu dan Raja Rana yang merencanakan pembantaian terhadap keluargaku, apa Kau masih ingat?" tanya Shankar pada Pangeran Afni."Saat itu Ayahku tidak tahu, kalau Raja berencana untuk menghancurkan seluruh keluargamu. Sebagai sekutu, Dia hanya member

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Wajah Iblis

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYPara Pangeran tinggal mencari keberadaan Laksmi, Mereka tidak ada yang berani ke jurang lowden. Karena, setiap malam selalu terdengar suara Serigala meraung-raung, entah mengapa?Manhanta (Soraya) berusaha menghindari pembicaraan dengan Aquela, Dia hanya bicara pada Shankar, Pandu dan Arkan. Sedangkan, dengan Pangeran Afni--Dia sepertinya belum percaya.Saguya melihat kesempatan untuk semakin dekat dengan Pangeran Shankar, namun Dia selalu merasa terhalangi oleh Pandu."Pandu, seperti Laksmi. Selalu saja menghalangiku," gumam Saguya.Setelah, Pandu pergi barulah Saguya masuk ke kamar Pangeran Shankar. Hal itu membuat Shanjar terlihat terkejut, Saguya menutup pintu. Dia berlari ke pelukan Sh

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Di Balik Duka

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Apa sekarang Kau puas?!" geram Pandu pada Shankar."Rasi." Pangeran Shankar menangis di tempat itu, begitu juga dengan Pangeran Afni dan Pandu."Apa Kau memberitahu Raja Rana tentangmu?" tanya Pangeran Afni."Tidak," jawab Shankar."Lalu, kenapa Dia melakukan itu semua?!" tanya Pangeran Afni, Dia diselimuti oleh emosi."Cukup! Kenapa Kalian bertengkar dalam keadaan seperti ini? Kalian sangat kekanak-kanakan." Pandu meninggalkan Mereka untuk kembali ke Asrama.Di susul oleh Pangeran Shankar dan Afni, Mereka terlihat tidak bersemangat. Ketiganya mencari Aquela, namun tidak menemukannya.

  • Retaliation For Enemies (Pembalasan Sang Putri)   Jatuh Ke Jurang

    Selamat MembacaHAVE A NICE DAYPara Prajurit Raja mengirimkan pesan pada sekutu, bahwa Freya telah dikalahkan. Namun, sekutu Freya tidak melakukan pergerakan apapun."Seharusnya Mereka memberontak," ucap Panglima Arya."Mereka tidak akan berani untuk memberontak, sekarang hanya Aku yang akan menjadi penguasa terkuat." Raja Rana tertawa, sehingga menggema memenuhi ruangannya.Sementara, di Asrama AuroraRasi membantu Manhanta membawakan makanan untuk Shankar, karena Manhanta memeriksa keadaan Pangeran Afni."Bisakah suapi Aku?" tanya Shankar pada Rasi."Akan kupanggilkan Tunisia," jawabnya."Rasi," ucap Shankar p

DMCA.com Protection Status