Selamat Membaca
Have A NICE DAYNafasnya terengah-engah berlari sekuat mungkin yang Dia bisa, hingga keringat membasahi tubuhnya. "Aku harus lari," ucapnya."Di mana Kau," terdengar suara aneh yang semakin dekat dengannya."Aku harus lari," ucapnya kembali menguatkan diri.Kakinya terus melangkah, hingga terdengar suara air. Tapi, tidak ada air terjun atau sungai yang terlihat. Suara aneh yang Dia dengar juga tidak ada lagi, tapi hari sudah gelap."Pangeran, Kau dimana? Aku takut," ucapnya seorang diri."Rasi," bisik seseorang di telinganya.Tanpa melihat ke belakang, Rasi lari sekuat tenaga. Dia tidak perduli dengan kakinya yang menginjak diri, akhirnya terluka atau darah mengalir dari kakinya. Apapun yang ada di depan Dia tidak perduli."Apapun yang ada di depan, Aku harus lari. Aku tidak mau ma***i di tempat ini," batinnya.Aung...suara serigala terdengar nyaring. Entah dari mana sumber suara itu, langkah Rasi tidak berSelamat MembacaHAVE A NICE DAYRasi membuka matanya perlahan, Dia melihat sekelilingnya gelap semua. Rasi mencoba meraba sesuatu di sampingnya, Dia merasakan sesuatu yang cukup keras. Rasi kemudian, mengambilnya."Batu? Di mana ini?""Kau sudah sadar?" suara seseorang terdengar."Kau, kemana Kau membawaku?!" tanyanya."Jangan marah dulu, Tuan Putri. Aku menyelamatkanmu," belanya."Lalu, ini dimana?" tanya Rasi kembali."Goa, kalau Kau ingin keluar dari sini. Kau harus bisa meyakinkan Maya," ucapnya."Maya siapa?" tanya Rasi tidak mengerti."Maya, penyihir sakti. Dia bisa membuatmu ber-ilusi, jadi Kau harus menjaga sikap di hadapannya. Kau harus melakukan apapun yang Dia minta," ucap makhluk itu."Jadi, Kau sengaja membawaku ke sini? Kau menjebak Diriku." Rasi duduk kembali."Kau Tuan Putri yang keras kepala, Kau menyelamat mu. Apa Kau mau mengalahkan serigala itu?" tanyanya."Apa bisa? Aku ba
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Uhuk-uhuk!""Kau harus ma***i Rasi!" teriaknya.Rasi merasakan sakit amat luar biasa, Dia mencoba melawan. Tetapi, semakin melawan, cekikan itu justru semakin kuat. Rasi perlahan membuka matanya, Dia sangat terkejut. Yang Dia lihat adalah Dirinya sendiri."Tidak mungkin," batinnya."Hahahaha, Aku akan menghabisimu!" teriaknya.Rasi memberontak, lalu Dia mengingat pesan dari cahaya hijau,"Maya memiliki kekuatan ilusi.""Kau palsu! Kau hanya ilusi." Rasi memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya."Kau sudah bangun?" tanya Wanita tersebut.Rasi membuka matanya perlahan, bukan di tempat yang tadi. Melainkan, Dia masih ada di goa yang sama. Wanita yang Dia lihat begitu menyeramkan, justru sekarang Dia terlihat sangat cantik. Wanita itu tersenyum menatap Rasi, sedangkan tengkorak yang Rasi lihat justru adalah beberapa obor."Apa Kau Maya?" tanya Rasi, Dia berusaha bangun.
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Kenapa Kau sangat kasar," ucap Rasi.Yang melakukan itu padanya adalah kupu-kupu emas, tidak lama setelahnya tanah di area tempat tersebut bergetar.Rasi berpegangan pada bebatuan yang berada di tempat itu.Setelahnya keadaan kembali tenang, tetapi terdengar langkah kaki, sehingga tanah kembali berguncang. Rasi melihat ke atas, hingga mulutnya terbuka menyaksikan makhluk tersebut.Kupu-kupu emas kembali terbang melewati bebatuan, sehingga tidak dilihat oleh makhluk tersebut. Rasi mengikuti kupu-kupu emas, tapi tatapannya tidak lepas dari makhluk tersebut."Apa itu tadi?" pikirnya.Rasi jatuh, karena langkah kaki makhluk tersebut mendekat ke arahnya. Saat menoleh ke belakang, makhluk tersebut hendak mengambil Rasi. Tidak mau tertangkap oleh makhluk itu, lalu Rasi berlari tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.Kupu-kupu emas terus terbang, kadang ke kanan dan ke kiri untuk mengecoh makhluk tersebut. Ras
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku ingin bertemu dengan Marlaka," jawab Rasi."Untuk bertemu Marlaka tidak mudah," ucap kelinci."Kalau begitu tolong bantu Aku supaya mudah untuk bertemu Malaka," ucap Rasi.Semua hewan itu tertawa dengan ucapan Rasi, terkecuali kelinci yang tampak kesal. Rasi tersenyum, lalu mendekat ke arah Mereka."Aku sungguh membutuhkan bantuan Kalian, apa Kalian bersedia?" tanya Rasi."Bantu saja Dia, sepertinya takdir telah membawanya ke tempat ini," bisik ular."Kau memang bisikan setan," gerutu Kelinci."Bukan bisikan setan, tapi bisikan malaikat, karena Dia menolong ku." tiba-tiba Rasi sudah ada di samping Kelinci."Marlaka tidak akan bertemu dengan orang sembarangan, tetapi Kami akan coba menolong mu. Kalau Marlaka sudah menolong, Kami tidak bisa melakukan apapun." Mereka membawa Rasi menuju istana es."Gerbangnya tutup," ucap Rasi."Kau orang baik atau tidak akan ditentu
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Hei gadis aneh! Apa yang Kau lakukan di tempatku?" tanya Pangeran Leo."Gadis aneh?!" tanya Rasi terkejut, Dia mengulangi apa yang barusan Pangeran Leo ucapkan."Kau memang gadis aneh! Mencariku, tetapi melewatiku begitu saja." Pangeran Leo mengambil tempat duduk di ayunan, tepatnya di samping Rasi."Jadi, Kau... tolong maafkan Aku. Aku tidak mengenalimu tadi," ucap Rasi."Padahal hanya Aku satu-satunya laki-laki tampan di sini," gumam Pangeran Leo yang masih bisa di dengar oleh Rasi."Dia sangat sombong, mentang-mentang tampan. Dia pikir Aku terpesona apa? Tidak mungkin." Rasi termenung beberapa saat.Pangeran Leo melambaikan tangannya di depan wajah Rasi, hal itu membuat lamunan Rasi buyar. Rasi segera berdiri, lalu duduk di tepi sungai. Rasi merendam kakinya sembari memejamkan matanya, sehingga Dia merasakan kesejukan yang luar biasa."Ini seperti mimpi," batin Rasi.Pangeran Le
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRasi menghapus air matanya, kemudian Dia melihat ke arah sumber suara. Pangeran Leo dengan pakaian tebal, sepertinya terbuat dari bulu seekor beruang berada cukup dekat dari tempatnya duduk."Berhenti menyebutku gadis aneh," gerutu Rasi."Kalau tidak aneh, namanya apa? Biasanya kalau seseorang mengatakan akan pergi, jelas akan pergi ke tempat asalnya. Tapi, Kau malah duduk santai di sini." Pangeran Leo justru tertawa, menambah rasa kesal Rasi."Kau ini sama saja dengan Kartike, pantas saja Kau mirip sekali dengannya yang membuatku selalu kesal." Rasi berdiri, namun tangannya dicekal oleh Pangeran Leo."Siapa Kartike?" tanya Pangeran Leo."Jangan menyebut namanya lagi! Aku tidak mau mendengarnya." Rasi melepaskan tangan Pangeran Leo."Aku bersedia memberikanmu kesempatan untuk membawa burung kenari itu ke istana Marlaka," ucap Pangeran Leo, Yang akhirnya menghentikan langkah Rasi."Benarkah
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Apa maksudmu anak terpilih?" tanya Rasi, Dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Marlaka."Nanti Kau akan mengerti," ucap Marlaka."Ne...oops! Maksudnya Marlaka, mengapa Kau memintaku membawa kenari ini dari lembah salju Utara?" tanya Rasi."Karena, ada yang spesial dari kenari itu. Kau akan tahu nanti, Aku tidak suka kalau Kau banyak bertanya." Marlaka tampak sinis."Ditanya seperti itu saja sudah marah," batin Rasi."Sekarang tolong Kau bersihkan ruangan ku! Soraya," panggil Marlaka."Iya, Marlaka Kau memanggilku?" tanya seorang wanita dengan ciri khas tawanya."Bawa anak ini ke ruanganku, Dia akan membersihkannya. Berikan Dia pekerjaan selama dua hari ini," ucap Marlaka.Soraya menuruti permintaan Marlaka, Dia membawa Rasi memasuki ruangan demi ruangan. Sampailah pada ruangan terakhir yang tertutup rantai, sepertinya tempatnya tidak terawat."Siapa namamu hihihi?" tany
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Iya," jawab Soraya."Awasi anak itu, Dia anak yang terpilih." Marlaka meninggalkan Soraya yang masih berdiri di depan ruangan tempat Rasi beristirahat."Huh." Soraya membuang nafasnya.Rasi terbangun di tengah malam, karena suara gagak. Rasi melihat ke luar ruangan melalui jendela, Dia melihat banyak sekali burung gagak beterbangan di langit. Rasi segera menutup jendela, lalu menunduk."Mata gagak itu berwarna merah, seram sekali." Rasi bergidik mengingatnya.Soraya tiba-tiba masuk ke kamar Rasi dan melihat Rasi bersembunyi di pojok ruangan, melihat Soraya datang Rasi memberanikan diri untuk bangun.Soraya melihat ke jendela, semua gagak itu langsung pergi entah kemana. Soraya pergi keluar, lalu Rasi mengikutinya. Rasi melihat Soraya dan para gagak itu tengah bertarung dengan kekuatan Mereka, jumlah gagak itu terlalu banyak."Kupu-kupu emas Kau di mana!" panggil Rasi."Kau memanggi