Beranda / Pernikahan / Resep Cinta Dalam Doa / RCDD | 24. Nafkah Lahir Batin

Share

RCDD | 24. Nafkah Lahir Batin

Penulis: EdpDian
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-17 12:25:09

“Bos akhir-akhir ini saya lihat sering melamun. Rindu dengan istri?” Siapa lagi yang bertanya seperti itu jika bukan Pak Manut. Hanya pria botak itu yang tahu Fariz sudah menikah.

Fariz terperanjat, mengangkat kepalanya dan menatap pak Manut. Rupanya karena melamun Fariz sampai tidak sadar Pak Manut datang dan mengantarkan kopi. Sekarang sudah pukul 10 malam.

“Kalau rindu istri mah pulang to Bos. Bukanya malah melamun di kantor begini.”

“Pak Manut punya istri?” tanya Fariz.

“Ya jelas to Bos, saya punya istri punya anak. Kalau tidak punya istri mana tahu kopi buatan istri itu yang paling enak, tidak ada duanya.” Jawab Pak Manut. “Bagaimana Bos sudah merasakan kopi buat istri belum?” tanya pria botak itu setelahnya.

Fariz menggeleng lamat-lamat.

Pak Manut berdecak kuat lalu berdesis, kepalanya sampai ikut bergerak kekanan. “Rugi Bos, rugi. Bos kebanyakan dikantor sih.”

“Memang salah ya Pak, kalau suka bekerja?” tanya Fariz.

“Yo tidak no Bos. Tidak ada yang salah, tapi kalau terlalu gila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 25. Diskusi Untuk Pertama Kalinya

    Kaira menegang mendapat serangan mendadak seperti itu, tubuhnya kaku. Tangisnya tiba-tiba saja terhenti. Dia masih memproses semuanya dalam diam, sedangkan Fariz sudah menagis sejadi-jadinya di pundak belakang Kaira. Sebut saja Fariz cengeng. Tapi dia tak perduli jika wanita di depanya itu berpikir demikian, hatinya ngilu karena rasa bersalah yang begitu besar hingga menggeroti sampai ke tulang-tulang. “Mas, ada apa?” tanya Kaira pada akhirnya, memecah saling bungkam yang terjadi selama 15 menit ini. Suara gadis itu serak karena menangis tadi. Bukanya menjawab Fariz justru mengeratkan pelukanya, menelusupkan wajahnya di lehet Kaira yang terbalut mukena. “Mas Ariz ngerasa sakit lagi? Apa yang sakit Mas? Ayo Ara perika!” “Hatinya yang sakit.” Jawab Fariz asal, sedikit merengek.“Hati? Hati Mas Ariz sakit? Nyeri? Kalau gitu, ayo kita ke rumah sakit, kita ke dokter penyakit dalam!” Lain di otak Fariz lain juga di otak Kaira. Yang Fariz maksud sakit hati dalam bahasa kiasan, Kaira pik

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 26. Pak Manut Naik Gaji

    Paginya keinginan Fariz akhirnya terealisasikan. Membuktikan ucapan Pak Manut soal nikmatnya kopi buatan istri."Ternyata benar ya tidak ada duanya." Celetuk Fariz tiba-tiba, sambil menghirup aroma kopi yang masih mengepul. Dia baru saja mencicipinya.Kaira menyipikan kedua matanya. "Apanya yang tidak ada duanya Mas?" tanyanya.Wanita itu berdiri di sisi Fariz yang duduk di salah satu kursi di depan meja makan. Ingin melihat reaksi Fariz setelah meminum kopi buatannya. Dia belum pernah membuat kopi sebelumnya, takut-takut tidak enak atau terlalu pahit. Mau mencicipi dulu juga tidak bisa, karena Kaira tidak bisa minum kopi walau hanya sedikit. Makan permen rasa kopi saja perutnya langsung bereaksi, walaupun mungkin itu sugesti juga."Kopi buatan istri," jawab Fariz."Sudah ah, Ara mau buat sup iga dulu. Mas sudah lapar kan pasti?""Banget, lapat banget-banget." Jawab Fariz jujur. Dia belum makan dari kemarin sore karena meladeni semua pikiran negatifnya tentang istrinya."Sudah tahu la

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 27. Mila Si Anak Malang

    “Pasien kasus apa sus?” Tanya Kaira sambil berlari. Suster Tere memanggilnya di ruang dokter meminta Kaira untuk datang ke IGD.“Pasien anak-anak dok. Korban kekerasan seksual. Tidak mau disentuh dan didekati sama dokter Boy.” Jawab suster Tere menyamai langkah Kaira.“Astagfirullah, umur berapa sus?”“Delapan tahun.” Jawab suster Tere dan mereka sampai di depan pintu IGD. Tanpa membuang waktu Kaira langsung masuk menghampiri pasien itu. Betapa terkejutnya Kaira melihat bocah kurus kecil, meringkuk di pelukan ibunya yang sedang menangis.“Hei sayang, tidak apa-apa sama dokter ya.” Ujar Kaira lembut ketika dia sampai di samping bed anak itu.Anak malang itu semakin masuk dalam pelukan ibunya. Wajahnya dibenamkan di dada ibunya.“Namanya siapa sayang? Boleh tidak kalau dokter lihat wajahnya?” tanya Kaira lagi, masih berusaha membujuk. Kaira takut ada luka serius di wajah anak malang itu.Anak itu menggeleng. Sang ibu mengusap rambut putrinya lembut. Kaira tahu betapa hancurnya hati wani

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 28. Kaira Sakit

    Fariz akan menyampaikan permintaanya tentang ucapan Pak Manut setelah satu minggu setelahnya. Jadwal mereka selalu bertabrakan. Hari pertama itu Kaira shift siang, pulang malam sudah lelah. Gadis itu juga lesu bukan main karena kejadian soal Mila.Dua hari setelahnya Kaira juga masih shift siang, Fariz tidak tega karena istrinya terlihat lelah setiap pulang kerja. Lalu tiga hari setelahnya Kaira shift malam, justru tidak bertemu sama sekali. Kaira berangkat jam tujuh malam, dan Fariz tiga hari itu jadwalnya full ada pertemuan bisnis yang menjadikan pria itu pulang lebih lambat. Lalu ketika Kaira pulang Fariz sudah berangkat kekantor. Kemarin Kaira libur, tapi justru di sabotase oleh Lina hingga gadis itu menginap.Pagi tadi tekat Fariz sudah bulat, jika dia pulang istrinya belum pulang juga kerumah, dia sendiri yang akan menjemput Kaira di rumah orang tuanya.Dan ternyata benar, Fariz pulang Kaira tidak ada di rumah.“Ma... dimana istri Ariz Mama umpetin.” Seru Fariz padahal baru saja

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 29. Siapa Mantu Siapa Anak Kandung

    Selepas bangun tidur keadaan Kaira mulai membaik, demamnya sudah berkurang. Dia juga sudah bisa ikut makan malam bersama di meja makan dengan Bian dan Lina.Awalnya Fariz menolak mentah-mentah usulan makan di meja makan, pria itu sampai memberi pilihan turun digendong atau tidak turun sama sekali. Kaira yang merasa sudah jauh lebih baik juga menolak keras. Hingga terjadi adu cekcok untuk pertama kalinya dalam sejarah rumah tangga mereka yang baru menginjak hampir dua bulan.Tiga puluh menit sebelum menuju meja makan."Makan di kamar saja Ara, Mama Papa pasti maklum kok. Kan kamu lagi sakit," kata Fariz."Ara sudah enakan Mas, demamnya juga sudah turun." Bantah Kaira.Fariz tak ingin kalah, menempelkan punggung tangannya di leher istrinya. "Ini masih hangat. Tidak, pokoknya tidak usah turun," katanya tidak ingin dibantah.Kaira ikut memegang keningnya sendiri. Tubuhnya sudah jauh merasa enakan sekarang. Mungkin berkat pelukan hangat suaminya. "Ara tidak enak sama Papa Mama Mas, lagian

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 30. Panggilan Baru Kaira

    Sesampainya mereka di dalam kamar dan Fariz langsung mengunci pintu rapat-rapat. Menubruk tubuh Kaira yang berdiri di sisi ranjang dan membelakangi Fariz, hingga si empunya terhuyung bahkan nyaris jatuh andai pria itu tidak menahannya dengan pelukan."Maafin Mas sayang," ujar Fariz lirih. Kaira tahu apa yang dimaksud suaminya. Pasti bukan kesalahan pria itu yang menubruknya melainkan masalah yang dibahas di meja makan tadi."Tidak apa-apa Mas, kan kita juga baru menikah wajar kalau ada yang salah. Namanya juga belajar."Fariz melepaskan pelukannya, membawa Kaira naik ke atas kasur dan duduk disana saling berhadapan. Pria itu juga melepaskan kerudung Kaira dan membuangnya asal, lalu menggenggam kedua tangan mungil Kaira."Mas mau cerita apa yang sebenarnya terjadi semuanya sama Ara." Ujar Fariz, Kaira hanya bungkam, memperhatikan Fariz secara seksama."Jadi sebenarnya Mas pulang malam itu karena hal ini. Mas baru tahu tentang itu dari satpam di kantor Mas yang waktu itu antar Mas ke ru

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 31. Setiap Cinta Punya Jalannya

    "Dokter Ara yakin mau keluar kerja?" tanya dokter Kian. Suaranya patah-patah karena napasnya yang tersengal-sengal. Dia tadi baru saja dapat kabar dari ners Tomi jika Kaira mengajukan resign dan saat ini sedang membereskan barang-barangnya. Terbirit-birit dia berlari ke ruang dokter sampai membiarkan pasiennya menunggu. Tidak profesional sekali, yah namanya juga cinta.Kaira menoleh ke sumber suara, aktivitasnya memasukkan buku-buku kedalam tas mini dihentikan."Kenapa dokter Ara resign? Ada masalah?" cecar dokter Kian lagi.Kaira menarik sudut bibirnya simpul membalas tatapan dokter Kian. "Tidak ada masalah dok. Cuma ingin fokus urus suami saja di rumah," ujar Kaira sekenanya.Tangan dokter Kian yang semula memegang gagang pintu langsung lunglai."Ada apa dokter kesini? Sedang tidak ada pasien?" tanya Kaira."Ah itu-" dokter Kian menoleh ke belakang sambil mengulurkan telunjuknya menunjuk arah ruangan nya. "Itu tadi ners Tomi bilang katanya dokter Ara resign."Kaira terkekeh lalu men

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 32. Hobi Baru Fariz

    Kaira baru tahu jika ruang petinggi perusahaan itu benar-benar seperti yang ditampilkan di film-film. Besar dan mewah. Ruangan luas, dengan arsitektur yang elegan dan nuansanya putih dan abu-abu. Sangat kental dengan seorang Fariz. Ada foto dirinya juga yang terpajang di atas meja kerja Fariz.Foto yang entah kapan pria itu ambil, yang jelas ketika Kaira sedang memasak dan diambil dari arah samping.“Mas kok punya foto Ara? Kapan ambilnya?” tanya Kaira sambil mengangkat pigura foto berukuran 10R.Fariz yang sedang mengeluarkan bekal yang Kaira bawa menoleh sebentar. “Oh, itu foto Mama yang ambil,” katanya.“Ini foto pertama kali Ara belajar masak sayur pare sama Mama kan?” tanya Kaira, seperti tidak asing dengan foto itu.Fariz mengangguk.“Mas simpen foto beginian? Mana segala dicetak. Memalukan,” ujar Kaira sambil menatap ngeri figura foto.“Mas punya banyak foto Ara, tapi semua lepas kerudung jadi cuma itu yang bisa di cetak.”“Kapan Mas ambilnya?” Dia meletakkan kembali pigura fot

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17

Bab terbaru

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 43. END

    Empat tahun kemudian. Hubungan Fariz dan Kaira semakin harmonis serta mencengkram. Mereka sudah pindah kerumah yang Fariz buat, kurang lebih lima bulan yang lalu sebelum kelahiran putra kedua mereka. Teren Qoir Kamran putra pertama mereka dan Bima Lim Kamran untuk putra kedua mereka. Jika mengira hubungan mereka semulus dan seindah yang dibayangkan jawabanya tidak. Huru dan hara masih tetap menerpa keluarga kecil mereka, tapi setelah kejadian beberapa tahun silam Fariz tak lagi meragukan istrinya dia juga jadi tenang menghadapi apapun masalah rumah tangga mereka. Apapun itu mereka selesaikan bersama dan mereka pecahkan dengan kepala dingin. "Sayang, dimana dasi Mas?" teriak Fariz kencang-kencang dari arah walk in closet. Kaira tengah memandikan Teren anak sulung mereka yang umurnya sudah tiga tahun. "Sayang Bima pup." Teriak Fariz lagi. Baru beberapa menit pria itu berteriak menanyakan dasi kini sudah berteriak lagi. "Mas gantikan dulu lah!" jawab Kaira mengeraskan suaranya tapi

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 42. Kebahagiaan Tak Terkira

    "Mas seneng?" tanya Kaira sembari memandang selembar Fariz yang sedang mengamati selembar kertas dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Pria itu senang sekaligus terharu. Seluruh beban di pundaknya tiba-tiba terlepas. Mereka duduk bersila di atas ranjang saling berhadapan.Fariz mengangguk, tapi enggan membalas tatapan Kaira."Masih kepikiran takut Ara tinggalin?" tanya Kaira, Fariz menganggukkan kepalanya lagi. Betapa bahagianya dia hari ini."Mas...." peringat Kaira dengan suara sedikit meninggi. Spontan Fariz menoleh, menatap Kaira.Wajah Kaira yang garang sembari menatapnya nyalang membuat Fariz mengedip-kedipkan kedua matanya tanpa sadar."Sebegitu susah dipercayanya kah Ara di mata Mas?"Fariz menggeleng, Kaira melebarkan kedua matanya. "Terus kenapa susah betul buat percaya sama Ara, apa di mata Mas Ara sebejat itu?" tanya Kaira lagi. Fariz dengan cepat menggeleng keras. Bukan itu maksudnya. Dia hanya takut, itu saja."La terus? Kenapa Mas selalu berpikir jelek tentang Ara?""Mas

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 41. Hasil Tes DNA

    Demam Fariz berlanjut hingga lima hari lamanya, bahkan bisa dikatakan semakin memburuk hingga Kaira harus memasan infus mandiri kepada Fariz. Demam Tifoid Fariz kambuh karena terlalu stres dan kelelahan. Tapi pria itu menolak dirawat di rumah sakit dengan berbagai macam alasan, yang katanya kasurnya sempit lah, makananya tidak enak lah, cat ruangan nya bikin silau mata lah, dan masih banyak lagi. Mau tidak mau Kaira mengalah dan mengizinkan Fariz dirawat di rumah saja dengan wanita itu sendiri yang turun tangan merawat suaminya.“Sayang, Ara janji kan tidak akan tinggalin Mas?” tanya Fariz hari ini sudah entah yang keberapa kalinya. Sampai Kaira muak mendengarnya.Kaira berdecak nyaring, bangkit dari posisi duduknya, berdiri di sisi ranjang menghadap suaminya sambil berkacak pinggang. Sedangkan Fariz sedang bersandar di kepala ranjang, tangan kanan nya terpasang alat infus. “Ara cuma mau ke rumah sakit lihat hasilnya Mas. Memang mas lihat ara bawa koper?” tanya Kaira kesal.Fariz meng

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 40. Pak Manut Si Pakar Penasehat

    “Mas minta maaf dulu sebelumnya...” kata Fariz membuka cerita.Dia menarik napas dalam lalu membuangnya asal. Setelahnya pria itu menceritakan segalanya, tentang apa yang terjadi kemarin di kantor, hari ini dan beberapa tahun silam tanpa terkecuali. Dan Kaira juga menyimak tanpa menyela. Tidak ada ekspresi apapun yang wanita itu tunjukkan.Hati Fariz gelisah bukan main, tapi bebannya sedikit terangkat meskipun rasa takut semakin mendominasi dirinya.“Sebenarnya Mas yakin anak itu bukan Anak Mas. Tapi Mas tahu Ara tidak akan percaya tanpa bukti, Mama juga sudah minta bukti kalau memang dia bukan anak biologis Mas. Walaupun waktu itu mas terpengaruh sama obat dan setengah mabuk juga. Tapi mas masih cukup sadar sayang, wine yang dicampur obat itu Mas minum cuma satu tegukan." Fariz menjeda ucapanya sejenak, pikiranya mulai menerawang akan kejadian kelam beberapa tahun silam."Mas sebenarnya tahu kelakuan bejat wanita itu dari awal karena kecerobohan dia. Waktu itu mas mikirnya ya itu nor

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 39. Kejujuran Fariz

    Hasil tes DNA baru akan keluar satu sampai dua minggu lagi. Dan tidak bisa di nego, padahal Fariz sudah meminta percepatan waktu berapapun biayanya dia tidak masalah. Tapi sayangnya maju pun hanya bisa satu minggu saja. Dan Fariz tidak punya pilihan lain selain sabar menanti. “Bos, kita ke kantor?” tanya pak Manut. Melirik kaca spion depan mobil, melihat Fariz yang duduk di bangku penumpang belakang sambil memijat keningnya berulang dan mata terpejam rapat. Mobil Alphard hitam itu baru saja melaju kurang lebih lima menit.Fariz tak langsung menjawab, kepalanya pusing, banyak sekali yang memenuhi pikirannya. Niatnya dia jika hasil tes bisa keluar hari ini dia bisa menjelaskan segalanya pada Kaira istrinya, tapi malah justru baru keluar satu minggu lagi.“Bos ada masalah? Maaf nih ya bos kalau terkesan lancang. Tapi sebaiknya bos pulang saja istirahat dan cerita dengan Bos Ara, biasanya separuh beban bisa terangkat kalau cerita sama istri mah.” Saran pak Manut.Dia tidak bodoh, pak Man

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 38. Kemarahan Fariz

    Selepas kejadian itu tak ada yang berubah dalam rumah tangga Fariz dan Kaira. Semua nampak normal, Kaira nya juga seperti biasa, hangat, dan selalu perhatian.Siang itu juga Fariz meminta Tian untuk mencari tahu tentang Sindi. Semua tentang latar hidup Sindi tanpa terkecuali, termasuk anak wanita itu yaitu Mila.Tidak butuh waktu lama, besoknya Tian menyodorkan satu map berisi semua informasi Sindi, dari soal Sinda yang ternyata menikah empat tahun lalu dengan pria yang berbeda dengan yang menjadi alasan wanita itu meninggalkanya. Suaminya yang dipenjara karena melakukan kekerasan pada putrinya, dan dia yang bercerai dengan suaminya satu bulan lalu. Semua Fariz dapatkan termasuk alamat tempat tinggal dan tempat wanita itu bekerja.Tanpa membuang-buang waktu. Pagi itu juga jam 09.00, Fariz mendatangi alamat restoran jepang, tempat dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan.“Fariz...” Sapa wanita itu dengan wajah berbinar.Berjalan tergopoh-gopoh mendekati Fariz dan berdiri di hadapan p

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 37. Kabar Itu Masuk Ke Telinga Lina

    Kabar itu sama sekali tidak mengganggu pikiran Fariz. Pria itu tetap fokus bekerja, siang juga makan ditemani Kaira yang datang. Mereka juga bercanda ria layaknya pasangan yang sedang dimabuk asmara. Setelah kesepakatan mereka berdua satu minggu silam, Kaira memang setiap siang datang untuk mengantar makan siang Fariz.Fariz memang tidak memikirkan dan tidak mempermasalahkannya tapi sayang, kabar kejadian jam 10 pagi tadi sampai sudah di telinga Lina, dan tanpa membuang waktu lagi wanita tua itu langsung datang ke kantor Fariz dengan kobaran amarah tepat ketika Kaira sedang berada di dalam toilet. Bahkan tanpa Bian yang menemani."Maksudmu wanita itu apa Fariz? kamu menghamili anak orang?" tanya Lina, baru saja masuk ruang kerja Fariz dan menutup pintu cukup keras.Fariz yang duduk di sofa sambil membereskan sisa makanan dengan istrinya menoleh pada Lina yang berdiri berkacak pinggang di depan pintu. Napas wanita tua itu tersenggal-senggal."Mama..." ujar Fariz tercicit.Lina mengatur

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 36. Dia Datang

    Tidak pakai menunggu besok. Malamnya Fariz sudah menyulap ruangan yang diperuntukkan sebagai gudang menjadi ruang olahraga. Pria itu seperti orang kesetanan membeli berbagai macam alat GYM, sampai ingin membuat Kaira mengamuk sejadi-jadinya. Untung saja pria itu sedang berduka jadi Kaira masih bisa menahan dan hanya menatap Fariz nyalang.Kaira pikir ketika Fariz izin membeli alat GYM ya hanya satu saja, treadmill misal. Tapi pria itu ternyata membeli beraneka ragam. Kaira sendiri tidak tahu apa namanya dan berapa jumlahnya sangking banyaknya yang dibeli."Awas ya Mas, kalau ini nanti tidak dipakai semua?" ancam Kaira, kedua matanya sudah menyala-nyala. Ancaman itu sudah Kaira lontarkam entah untuk yang keberapa kalinya. Fariz acuh tak acuh, pria itu justru mengamati satu persatu barang barunya, mengabaikan istrinya. Tak mau semakin emosi Kaira balik kanan dan pergi, lebih baik dimasak daripada semakin emosi.30 menit Kaira bergelut dengan alat masak dan Fariz dengan alat GYM barunya

  • Resep Cinta Dalam Doa   RCDD | 35. Ada Apa Dengan Fariz

    “Mas merasa aneh tidak sih?” tanya Kaira tiba-tiba saja di sela makan mereka. Fariz yang sedang menikmati kentalnya kuah udon seketika mengangkat kepalanya menatap Kaira yang tengah memperhatikannya.“Aneh soal?” tanya Fariz.Kaira meletakkan sendok dan sumpitnya kedalam mangkuk yang isinya masih setengah lebih. Menatap suaminya intens. “Kita nikah sudah lama kan Mas? Kok Ara belum hamil juga ya Mas?”Fariz terpaku, sendok berisi kuah udon yang akan dimasukkan kedalam mulut tiba-tiba terhenti, mematung di udara.“Aneh kan Mas? Maksud Ara kita pasangan muda, terus juga sudah lama menikah seharusnya kan Ara sudah hamil sekarang. Kita juga tidak menunda kan?”Sebelum menjawab Fariz lebih dulu meletakkan sendok itu kedalam mangkuk, pandanganya fokus pada Kaira yang duduk di hadapanya. “Mungkin Allah memang belum mau kasih sayang,” jawabnya. Berusaha terlihat santai, dia malah belum pernah berpikir ke arah sana.“Mas mau tidak kalau Ara periksa, takutnya Ara ada masalah.”“Masalah maksudny

DMCA.com Protection Status