Beranda / Pernikahan / Resep Cinta Dalam Doa / RCDD | 24. Nafkah Lahir Batin

Share

RCDD | 24. Nafkah Lahir Batin

“Bos akhir-akhir ini saya lihat sering melamun. Rindu dengan istri?” Siapa lagi yang bertanya seperti itu jika bukan Pak Manut. Hanya pria botak itu yang tahu Fariz sudah menikah.

Fariz terperanjat, mengangkat kepalanya dan menatap pak Manut. Rupanya karena melamun Fariz sampai tidak sadar Pak Manut datang dan mengantarkan kopi. Sekarang sudah pukul 10 malam.

“Kalau rindu istri mah pulang to Bos. Bukanya malah melamun di kantor begini.”

“Pak Manut punya istri?” tanya Fariz.

“Ya jelas to Bos, saya punya istri punya anak. Kalau tidak punya istri mana tahu kopi buatan istri itu yang paling enak, tidak ada duanya.” Jawab Pak Manut. “Bagaimana Bos sudah merasakan kopi buat istri belum?” tanya pria botak itu setelahnya.

Fariz menggeleng lamat-lamat.

Pak Manut berdecak kuat lalu berdesis, kepalanya sampai ikut bergerak kekanan. “Rugi Bos, rugi. Bos kebanyakan dikantor sih.”

“Memang salah ya Pak, kalau suka bekerja?” tanya Fariz.

“Yo tidak no Bos. Tidak ada yang salah, tapi kalau terlalu gila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status