Share

Diary

Author: Qicqiuy
last update Last Updated: 2021-08-13 22:44:37

Banyak yang bertanya mengapa aku bertahan dibalik penjara ini? Diam-diam aku tertawa dalam hatiku? Dan tidak menghiraukannya. Sebab jiwaku sedikit tenang melihat bunga yang mekar dengan indah di taman kecilku. 

Warna putihnya yang seperti salju? melambangkan kesucian dan kesejukan? Ditambah harumnya saat aku ingin menciumnya. Hanya dikala itu aku merasa nyaman walau sementara.

Sebenarnya jatuh cinta itu tidak jauh seperti dua insan yang sedang memainkan permainan? Orang lain hanya boleh melihat? Akan Tetapi tidak boleh berpartisipasi di dalamnya.

Bertemu denganmu adalah takdir? Menjadi temanmu adalah pilihanku? Namun jika jatuh cinta denganmu adalah diluar kendaliku.

Awal Perjalanan Kisah Ini. (satu tahun sebelumnya)

Hari yang terus berganti? Tanpa terasa hari libur telah usai. Pagi ini Riska dan Claisya bersiap untuk pergi sekolah? Sementara sopir pribadi mereka telah menunggu di halaman depan, bersiap untuk berangkat.

Bel sekolah telah berbunyi? Yang menandakan waktu belajar akan segera dimulai. Pada jam pelajaran pertama! Wali  kelas memberitahukan bahwa mulai sekarang akan ada guru baru magang di kelas mereka untuk menggantikannya sementara waktu. 

Sontak semua murid langsung gembira tak terkecuali siswa perempuan karena mereka tahu yang masuk adalah seorang guru lelaki yang masih muda, dan tampan tentunya.

“Baiklah anak-anak semuanya? Coba tenang dulu!”

”Silahkan pak? Mulai sekarang! Ini adalah kelas bapak untuk mengajar. Kalau begitu saya mohon ijin ya pak.”

Wali kelas berkata sembari pergi meninggalkan kelas kami.

Namun! Siapa sangka? Bahwa guru itu adalah orang yang akan menjadi sejarah di kehidupan Riska untuk kedepannya.

“Selamat pagi! Salam semuanya.”

Guru baru itu memperkenalkan dirinya dengan tegas sambil tersenyum, dan memberikan kesan pertama yang begitu baik untuk semuanya.

“Perkenalkan nama saya Arav Adelard Adnan. Kalian bisa memanggil Arav? Mulai sekarang saya akan menjadi guru pengganti sementara. Jadi? Mohon kerjasamanya.”

Riska tidak menyangka? Bahwa pagi itu adalah awal pertemuannya dengan Arav yang akan mengubah jalan hidupnya. Hanya bersikap biasa saja, seolah tidak peduli dengan semua itu.

Suasana kelas yang sempat hening seketika? Semua mata tertuju pada Riska dan Arav! Tanpa sengaja mata mereka sempat saling bertatapan.

“Cieee ...!” semua murid di kelas itu bersorak pada kedua insan ini.

Ini tentunya membuat sebagian siswa dan siswi merasa iri? Siswa yang iri melihat Arav, sementara siswi yang iri pada Riska.

Sontak saja itu membuat Riska merasa malu? Wajahnya yang memerah terlihat begitu jelas. Namun disisi lain Arav hanya sedikit tersenyum dengan percaya diri dan tidak begitu memikirkannya. Walau dalam hatinya sedang berbunga-bunga.

Melihat Riska yang hanya bisa diam sembari menundukkan pandangannya? Arav langsung memulai pelajaran untuk menghindari kecanggungan itu.

“Guru barunya tampan juga ya,” bisik Claisya sambil mendekati Riska.

“Biasa saja kok kak,” jawab Riska pelan.

“Biasa saja! tapi wajahmu tidak bisa berbohong lho?” Claisya sambil melihat wajah Riska dari bawah, mencoba menjahili Riska.

“Kakak tidak melihat respon orang di kelas ini? Sepertinya tidak akan mungkin deh kak? Lagian, umur kita kan, ah sudahlah!”

“Hei ...! dia hanya guru yang sedang magang? Sepertinya dia masih mahasiswa deh. Pasti tidak jauh berbeda dengan kita. Lagi pula, peduli amat dengan umur,” jawab Claisya sambil melotot gemas pada Riska.

“Pasti ke depannya sudah bisa ditebak deh kak? Siap-siap saja menghadapi rumor dan gosip lagi seperti biasa,” gumam Riska.

Di tengah Arav memberikan materi pelajaran? Dia juga memperhatikan kelakuan Riska dan Claisya yang sedang berbisik di tengah pelajaran berlangsung. Namun Arav malah membiarkannya dan hanya tersenyum di tengah pelajaran itu. Arav tahu, mereka sedang membicarakan dirinya.

Tanpa terasa bel kembali berbunyi yang menandakan waktu pulang telah tiba. Suara yang indah ditunggu-tunggu semua siswa telah berbunyi.

Di depan gerbang sekolah Riska dan Claisya  menunggu untuk dijemput. Mereka berdua berdiri sambil melihat suasana di sekitar.

Namun saat keadaan sudah menjadi sepi? Mobil mereka masih belum juga datang! Dan mereka sempat dikejutkan oleh suara?

“Tin ... tin ...!”

Terdengar suara klakson mobil dari arah belakang mereka. Yang ternyata saat mereka melihat ke belakang malah bukan sesuatu yang mereka harapkan.

“Sedang menunggu siapa anak-anak Bapak yang cantik ini?”

Yang ternyata itu adalah Arav dengan motornya. Ia mencoba menjahili kedua muridnya itu dengan mengagetkan mereka dari belakang. Ternyata sejak tadi, Arav sebenarnya memperhatikan mereka dari kejauhan.

Arav sengaja memberi motornya klakson mobil! Ini karena kebiasaannya yang suka sering menjahili kawan di kampusnya.

“Ihh ...! buat kaget kami saja bapak? Bapak sengaja ingin membuat jantung kami copot ya pak?”

Dengan kesal Claisya melampiaskan unek-unek nya.

“Haha ...! maaf-maaf? Bapak tidak bermaksud begitu kok,” jawab Arav sambil tertawa puas menggaruk kepalanya.

“Lagian kalian ini kenapa belum pulang sih? Yang lain sudah dari tadi pulang, kalian berdua masih saja di sini? Sedang menunggu siapa? Dijemput pacar kalian,” lanjutnya.

Sontak saja mendengar itu, kedua pipi Riska langsung merah merona.

“Eng-enggak kok pak?” jawab Riska spontan.

Melihat tingkah lucu Riska, Arav hanya diam sambil menatapnya.

Tidak lama kemudian, akhirnya mobil yang menjemput mereka tiba.

“Maaf Non, Saya terlambat. Sebelumnya saya harus ke rumah sakit! Anak saya tiba-tiba pingsan. Sehingga harus saya antar. Ma-maaf kan saya nona.”

Dengan perasaan bersalah sopir mereka mencoba memberikan pengertian kepada mereka berdua.

“Huh ...! sudah tidak apa-apa pak? Ayo kita langsung berangkat, makin lama di sini ... membuat saya seperti obat nyamuk saja,” jawab Claisya sambil menghela nafasnya.

Namun Arav tiba-tiba ingin mengatakan sesuatu pada mereka yang telah berada dalam mobil itu.

“Tu-tunggu?”

Arav terlambat? mobil yang mereka naiki telah pergi terlalu jauh.

“Bukankah ini seperti milik gadis yang pemalu tadi?” gumam Arav sambil memungut sesuatu.

Di tengah perjalanan! Riska yang terlihat gelisah sambil sedang mencari sesuatu di dalam tasnya merasa kebingungan.

“Apa yang kamu cari dek? Dari tadi kelihatan gelisah?” penasaran tanya Claisya.

“Kak! padahal tadi aku ingat betul! Aku memegangnya kok?” jawabnya sambil merogoh sisi dalam tasnya.

“Memangnya apa yang hilang? Dari tadi bagaimana maksudnya?” sahut Claisya semakin menambah penasarannya.

”Sepertinya Diary ku jatuh deh kak,” gumam Riska.

Di saat Riska ingin mengajak berputar balik lagi ke arah sekolah? Namun Claisya yang tidak setuju akan hal itu.

“Sudahlah dek? Besok pasti ketemu lagi kan. Lagian kita sudah sejauh ini kok? Masa balik lagi! Yang ada pasti sudah diambil orang, itu.”

Riska yang menahan kegelisahannya saat itu kembali hanya terdiam setelah mendengar perkataan Claisya. Riska yang mengira bahwa Claisya yang tidak memahami betapa pentingnya Diary itu bagi Riska.

Padahal sudah lama Claisya tahu bahwa Diary itu sangat penting bagi Riska? Pernah suatu hari, Riska yang menangis seharian karena kehilangan Diary nya? Dan berhenti menangis setelah Claisya memberikan Diary itu. Yang ternyata Riska hanya lupa di mana ia terakhir kali menyimpan Diary nya.

“Bukan itu masalahnya kakak ...! bagaimana jika ada orang yang membaca tulisanku yang sungguh lebai itu.”

Melalui perasaan yang malu Riska memeluk Claisya dengan gemas.

“Aduhh ...! aku tidak bisa membayangkannya lho kak? Jika ada orang lain yang tahu? Pasti aku jadi ejekan satu sekolah kali ini,” lanjutnya sambil menutupi mukanya.

Wajah yang semakin memerah bagaikan membara dimakan api semakin jelas terlihat dari Riska saat itu. Ia yang memejamkan matanya sambil menghayalkan yang berlebihan akibat kepanikannya? Semakin membuat hasrat Claisya untuk menjahilinya.

“Tidak usah berlebihan Riska? Minta doa saja! Yang menemukan itu pak Jarwi? Pasti dikembalikannya deh.”

Dengan sedikit nada tertawa ucap Claisya.

(pak Jarwi, guru yang paling ditakuti satu sekolah alias guru killer)

Tentunya itu semakin menambah gelisah Riska? Sementara itu Claisya tertawa puas melihat keadaan Riska yang sekarang ini.

“Ahh ... kakak ...! kenapa harus dia sih? Hem ...?” teriak Riska sembari melepaskan pelukannya dengan wajah yang cemberut.

Claisya yang mencoba merangkul Riska kembali, walaupun Riska sedikit menolak ajakan itu. sembari menenangkannya agar Riska tidak terlalu lama berada dalam kegelisahan.

“Haha! Sudah? Pasti aman kok. Ini kan bukan pertama kalinya! Dan akhirnya pasti ketemu juga kan?” sambil menepuk punggung Riska.

Namun tidak lama dari itu, ternyata Riska sudah tertidur di pelukan Claisya. Bahkan setelah mereka sampai di rumah ia masih saja tertidur. 

Claisya yang tidak tega membangunkannya? Akhirnya memilih untuk tidur juga setelah memberitahu ke sopir mereka untuk membiarkan mereka berada sejenak dalam mobil itu.

Disisi lain? Ternyata Claisya yang mengetahui bahwa Diary nya itu aman-aman saja, yang sudah berada di tangan orang yang tepat. Karena dia sempat melihat ke belakang! Saat Arav memanggil mereka di depan gerbang sekolah tadi? Sambil melihat Arav yang memungut sesuatu? Dan sesuatu itu terlihat tidak asing dimata Claisya.

Benar saja? Dari bentuk, warna dan ukuran. Itu adalah Diary milik Riska.

Claisya yang langsung tahu bahwa itu adalah buku milik Riska? Sebenarnya ingin memberitahunya pada Riska. Namun? Mereka sudah terlanjur pergi jauh.

Sambil sempat terlintas ide di kepala Claisya? dan dengan alasan tertentu, Claisya memurungkan  niatnya itu sambil tersenyum lebar kegirangan.

Related chapters

  • Renggali   Kembali Mengetuk Pintu

    Arav yang juga telah sampai di kediamannya? Tanpa membuang waktu langsung mengganti pakaiannya setelah mandi. Namun setelah ia melihat buku yang dipungutnya? Hatinya bertanya-tanya sambil berjalan pelan. Dalam hatinya ia berniat untuk mengembalikan buku itu? Namun ia tidak tahu di mana alamat rumah pemilik buku itu. Tanpa pikir panjang ia kembali meletakan buku itu di atas meja kerjanya. Namun? Mata Arav kembali dipenuhi dengan rasa penasaran ketika ia melihat lembaran buku terbuka yang tertiup angin. Seolah tidak ingin rasa penasaran itu menghantuinya! Ia langsung membaca buku itu dimulai dari lembaran terbuka yang ia lihat pertama kali. “R.C.A.” Tulisan yang ia lihat di sampul buku itu. “Sepertinya nama inisial yang punya,” ucap Arav sambil tersenyum. Arav yang penasaran langsung membuka dan membaca isi diary itu. “Waktu kian berjalan pergi, semakin lama semakin jauh? Seakan sangat lambat untuk bergerak. Namun? Tanpa sadar! Ternyata aku yang semakin ketinggalan. Aku dan diriku

    Last Updated : 2021-08-18
  • Renggali   Sifat Yang Tersembunyi

    Jika memang cinta sulit membedakan antara yang benar dan yang salah? Jadi! Kenapa Ailen melarikan diri dan tidak berani menghadapi ini semua. Itu adalah pertanyaan yang selalu membayangi pikiran Arav.”Cinta sungguh memerlukan keberanian untuk menghadapi rumor dan gosip. Jadi ...? kenapa kamu lari dari semua ini Ailen” gumam Arav dengan hati yang kecewa.Setelah selesai merenung? Arav akhirnya memutuskan untuk menemui Ailen dengan harapan agar semua bisa menjadi lebih jelas.Tidak lama berlalu! Arav sampai juga di pertemuan itu. Tempat teman-temannya biasa untuk berkumpul bersama.“Nah ...! itu dia akhirnya datang juga,” ucap salah satu teman Arav.Suasana yang menjadi terasa ramai setelah kedatangan Arav pun akhirnya menjadi pecah setelah sekian lama dia tidak menghadiri perkumpulan itu.“Wah ...! akhirnya pangeran yang kita tunggu-tunggu datang juga. Ayo duduk sini Rav.” sapa Ansel dengan gembira. Teman

    Last Updated : 2021-08-24
  • Renggali   Di Tempat Itu

    Hari yang semakin sore, terlihat awan hitam berkumpul di langit? Membuat sinar sang mentari yang meredupkan cahayanya. Angin perlahan datang yang diikuti setitik demi setitik air yang turun dari langit.Di tengah obrolan yang hangat itu?“Hei Rav lu mau pergi?” tanya Ansel melihat Arav yang tiba-tiba bangun dari tempat duduknya.“Maaf Ansel? Gua ingin sendiri dulu,” jawab Arav dengan nada datar sambil bergegas pergi.Langkah kaki Arav semakin cepat begitu ia melihat di luar hujan yang sudah turun. Namun? Tepat di pintu keluar dan saat yang bersamaan? Terdengar suara yang membuat semua teman-teman Arav di ruangan itu tertuju ke arah suara itu.“Aduh! ma-maaf? Kami tidak tahu ternyata ruangan ini sudah ada orangnya?” ucap seorang gadis sambil menahan sedikit rasa malu.“Ah! tidak perlu minta maaf? Saya yang seharusnya meminta maaf,” jawab Arav sambil memungut kunci motornya yang jatuh.Nam

    Last Updated : 2021-08-27
  • Renggali   Gadis Misterius

    “Apa yang dilakukan mereka di tempat seperti ini?”Terlihat perempuan itu sedang memikirkan sesuatu setelah ia selesai berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. Sambil berdiri di samping mobil berwarna merah muda, seperti sedang menyusun rencana yang belum pasti.“Aha ...! aku tahu apa yang bagus untuk kalian berdua,” ucap perempuan itu sambil menyeringai tertawa senang.KEESOKAN HARINYA.“Hei, putri tidur! Bangun?” panggil Claisya sambil menggoyangkan badan Riska yang masih tidur.Riska langsung berjalan pelan menuju kamar mandi dengan mata yang masih redup. Seperti orang yang sedang mengumpulkan nyawa ke tubuh.“Hmm! Riska ...!” seru Clasiya dengan nada yang manja.“Hari ini tidak bisa,” sela Riska.Setelah selesai dengan urusan paginya itu? Riska sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah langsung membalas dan tahu maksud tujuan dari Claisya.

    Last Updated : 2021-08-29
  • Renggali   Mulai Terungkap

    “Ti-tidak nona! Saya yang salah. Saya malu karena kejadian ini. Sungguh! Di luar perkiraan saya.”“Hei kamu? Cepat kemari dan beri hormat pada nona Claisya dan nona Riska,” lanjutnya sambil memanggil penjaga itu.“MAAFKAN SAYA! Karena sudah menahan Anda tadi. Itu karena saya tidak tahu Anda. Sekali lagi maaf,” serunya dengan perasaan bersalah penjaga itu sangat ketakutan.“Aku tidak peduli itu,” tandas Claisya secara tegas.Tentunya jawaban itu membuat penjaga semakin ketakutan. Sampai dia berpikir inilah akhir dari pekerjaannya.“Paman? Tolong antarkan kami bertemu manajer di sini!” lanjutnya.Di saat mereka akan pergi? Riska memegang tangan Claisya dan membuat langkahnya berhenti.“Kak ...!” gumam Riska.Sambil perlahan memalingkan kepala ke arah penjaga itu. Claisya yang langsung paham akan maksud Riska langsung berkata.“Maaf! Nama Anda sia

    Last Updated : 2021-09-02
  • Renggali   Tujuan

    “Jadi. Kita harus bagaimana nona?” tanya pria itu.“Tunggu ...! terlalu dini jika langsung ke puncak? Sepertinya aku akan bermain-main dulu dengannya,” lanjutnya sambil menyeringai.Mereka pun pergi begitu saja setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan.Sementara itu, Arav yang ingin mengembalikan diary pada pemiliknya sedang kebingungan. Lantaran dia tidak melihat Riska dan Claisya di sekolah. Karena tidak ada kabar, dia menanyakan pada siswa lain kenapa mereka tidak datang? Namun tidak ada satupun yang tahu alasan mereka tidak hadir.Sebenarnya Arav masih ragu siapa pemilik Diary itu., tapi dia yakin bahwa itu adalah milik Riska. Melihat dari awal dia menemukan diary, sampai dengan inisial di cover diary itu.Tidak berselang lama, Arav dikejutkan oleh getaran ponsel di kantong kanannya. Ternyata itu adalah pesan dari Ailen.“Untuk apa dia menghubungiku?” Arav dengan wajah kebingungan bertanya-ta

    Last Updated : 2021-09-07
  • Renggali   Keputusan

    Melihat keadaan Ailen mulai resah, Arav melepas genggaman tangannya.Terlihat bekas merah tepat di pergelangan tangan Ailen, membuat Arav merasa bersalah akibat itu.“Ma-maaf Ailen! Aku tidak bermaksud membuat tanganmu seperti itu,” tutur Arav merasa bersalah.Namun bukan menjawab, Ailen pergi tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Itu tentu semakin membuat Arav merasa sangat bersalah terhadap Ailen. Bukannya mendapat penjelasan, malah menambah masalah baru lagi.Tidak lama berlalu setelah Arav duduk lemas. Dia bermaksud meninggalkan tempat itu untuk menenangkan pikirannya. Saat berjalan, langkahnya sempat berhenti, lantaran dia melihat Riska dan Claisya ternyata melihat semua kejadian barusan itu.Tidak ingin ada kesalahpahaman di antara mereka? Arav bermaksud menjelaskan semua sambil dia juga teringat akan Diary yang ada padanya saat ini untuk dikembalikan.Melihat Arav yang berjalan ke arah mereka? Sontak saja, Claisya m

    Last Updated : 2021-10-16
  • Renggali   Dia Belum Berubah

    “Teman apaan ...! itu kan derita kamu sendiri. Kamu ini ya ...,” teriak kesal Claisya berdiri sambil mengambil tas dengan muka masam nya. “Sudahlah. Membuat pusing kepala saja. Kakak harus buru-buru,” lanjutnya berjalan pergi dengan tergesa-gesa. Sementara itu dari arah belakang, Riska yang berteriak ingin meminta solusi dari Claisya. “Kak ...! kakak ...! bagaimana ini, masa pergi begitu saja sih.” Namun Claisya sudah terlanjur pergi, dan tidak mendengar teriakannya tanpa menghiraukan candaan Riska. “Huhh ...! dasar kakak. Setidaknya, pura-pura kan bisa,” lanjutnya bergumam. Kediaman Ailen. “Celaka ...! hei kalian. Bisakah menggerakkan tubuh kalian dengan cepat? Kalian akan mendapat masalah jika aku sampai terlambat,” teriak Ailen kepada pengawalnya yang sedang menunggu mobil berjalan dengan lambat. Ailen ingin bertemu dengan salah satu keluarga kaya raya di kota itu. selain urusan bisnis, ada hal lain ju

    Last Updated : 2021-11-20

Latest chapter

  • Renggali   Dia Belum Berubah

    “Teman apaan ...! itu kan derita kamu sendiri. Kamu ini ya ...,” teriak kesal Claisya berdiri sambil mengambil tas dengan muka masam nya. “Sudahlah. Membuat pusing kepala saja. Kakak harus buru-buru,” lanjutnya berjalan pergi dengan tergesa-gesa. Sementara itu dari arah belakang, Riska yang berteriak ingin meminta solusi dari Claisya. “Kak ...! kakak ...! bagaimana ini, masa pergi begitu saja sih.” Namun Claisya sudah terlanjur pergi, dan tidak mendengar teriakannya tanpa menghiraukan candaan Riska. “Huhh ...! dasar kakak. Setidaknya, pura-pura kan bisa,” lanjutnya bergumam. Kediaman Ailen. “Celaka ...! hei kalian. Bisakah menggerakkan tubuh kalian dengan cepat? Kalian akan mendapat masalah jika aku sampai terlambat,” teriak Ailen kepada pengawalnya yang sedang menunggu mobil berjalan dengan lambat. Ailen ingin bertemu dengan salah satu keluarga kaya raya di kota itu. selain urusan bisnis, ada hal lain ju

  • Renggali   Keputusan

    Melihat keadaan Ailen mulai resah, Arav melepas genggaman tangannya.Terlihat bekas merah tepat di pergelangan tangan Ailen, membuat Arav merasa bersalah akibat itu.“Ma-maaf Ailen! Aku tidak bermaksud membuat tanganmu seperti itu,” tutur Arav merasa bersalah.Namun bukan menjawab, Ailen pergi tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Itu tentu semakin membuat Arav merasa sangat bersalah terhadap Ailen. Bukannya mendapat penjelasan, malah menambah masalah baru lagi.Tidak lama berlalu setelah Arav duduk lemas. Dia bermaksud meninggalkan tempat itu untuk menenangkan pikirannya. Saat berjalan, langkahnya sempat berhenti, lantaran dia melihat Riska dan Claisya ternyata melihat semua kejadian barusan itu.Tidak ingin ada kesalahpahaman di antara mereka? Arav bermaksud menjelaskan semua sambil dia juga teringat akan Diary yang ada padanya saat ini untuk dikembalikan.Melihat Arav yang berjalan ke arah mereka? Sontak saja, Claisya m

  • Renggali   Tujuan

    “Jadi. Kita harus bagaimana nona?” tanya pria itu.“Tunggu ...! terlalu dini jika langsung ke puncak? Sepertinya aku akan bermain-main dulu dengannya,” lanjutnya sambil menyeringai.Mereka pun pergi begitu saja setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan.Sementara itu, Arav yang ingin mengembalikan diary pada pemiliknya sedang kebingungan. Lantaran dia tidak melihat Riska dan Claisya di sekolah. Karena tidak ada kabar, dia menanyakan pada siswa lain kenapa mereka tidak datang? Namun tidak ada satupun yang tahu alasan mereka tidak hadir.Sebenarnya Arav masih ragu siapa pemilik Diary itu., tapi dia yakin bahwa itu adalah milik Riska. Melihat dari awal dia menemukan diary, sampai dengan inisial di cover diary itu.Tidak berselang lama, Arav dikejutkan oleh getaran ponsel di kantong kanannya. Ternyata itu adalah pesan dari Ailen.“Untuk apa dia menghubungiku?” Arav dengan wajah kebingungan bertanya-ta

  • Renggali   Mulai Terungkap

    “Ti-tidak nona! Saya yang salah. Saya malu karena kejadian ini. Sungguh! Di luar perkiraan saya.”“Hei kamu? Cepat kemari dan beri hormat pada nona Claisya dan nona Riska,” lanjutnya sambil memanggil penjaga itu.“MAAFKAN SAYA! Karena sudah menahan Anda tadi. Itu karena saya tidak tahu Anda. Sekali lagi maaf,” serunya dengan perasaan bersalah penjaga itu sangat ketakutan.“Aku tidak peduli itu,” tandas Claisya secara tegas.Tentunya jawaban itu membuat penjaga semakin ketakutan. Sampai dia berpikir inilah akhir dari pekerjaannya.“Paman? Tolong antarkan kami bertemu manajer di sini!” lanjutnya.Di saat mereka akan pergi? Riska memegang tangan Claisya dan membuat langkahnya berhenti.“Kak ...!” gumam Riska.Sambil perlahan memalingkan kepala ke arah penjaga itu. Claisya yang langsung paham akan maksud Riska langsung berkata.“Maaf! Nama Anda sia

  • Renggali   Gadis Misterius

    “Apa yang dilakukan mereka di tempat seperti ini?”Terlihat perempuan itu sedang memikirkan sesuatu setelah ia selesai berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. Sambil berdiri di samping mobil berwarna merah muda, seperti sedang menyusun rencana yang belum pasti.“Aha ...! aku tahu apa yang bagus untuk kalian berdua,” ucap perempuan itu sambil menyeringai tertawa senang.KEESOKAN HARINYA.“Hei, putri tidur! Bangun?” panggil Claisya sambil menggoyangkan badan Riska yang masih tidur.Riska langsung berjalan pelan menuju kamar mandi dengan mata yang masih redup. Seperti orang yang sedang mengumpulkan nyawa ke tubuh.“Hmm! Riska ...!” seru Clasiya dengan nada yang manja.“Hari ini tidak bisa,” sela Riska.Setelah selesai dengan urusan paginya itu? Riska sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah langsung membalas dan tahu maksud tujuan dari Claisya.

  • Renggali   Di Tempat Itu

    Hari yang semakin sore, terlihat awan hitam berkumpul di langit? Membuat sinar sang mentari yang meredupkan cahayanya. Angin perlahan datang yang diikuti setitik demi setitik air yang turun dari langit.Di tengah obrolan yang hangat itu?“Hei Rav lu mau pergi?” tanya Ansel melihat Arav yang tiba-tiba bangun dari tempat duduknya.“Maaf Ansel? Gua ingin sendiri dulu,” jawab Arav dengan nada datar sambil bergegas pergi.Langkah kaki Arav semakin cepat begitu ia melihat di luar hujan yang sudah turun. Namun? Tepat di pintu keluar dan saat yang bersamaan? Terdengar suara yang membuat semua teman-teman Arav di ruangan itu tertuju ke arah suara itu.“Aduh! ma-maaf? Kami tidak tahu ternyata ruangan ini sudah ada orangnya?” ucap seorang gadis sambil menahan sedikit rasa malu.“Ah! tidak perlu minta maaf? Saya yang seharusnya meminta maaf,” jawab Arav sambil memungut kunci motornya yang jatuh.Nam

  • Renggali   Sifat Yang Tersembunyi

    Jika memang cinta sulit membedakan antara yang benar dan yang salah? Jadi! Kenapa Ailen melarikan diri dan tidak berani menghadapi ini semua. Itu adalah pertanyaan yang selalu membayangi pikiran Arav.”Cinta sungguh memerlukan keberanian untuk menghadapi rumor dan gosip. Jadi ...? kenapa kamu lari dari semua ini Ailen” gumam Arav dengan hati yang kecewa.Setelah selesai merenung? Arav akhirnya memutuskan untuk menemui Ailen dengan harapan agar semua bisa menjadi lebih jelas.Tidak lama berlalu! Arav sampai juga di pertemuan itu. Tempat teman-temannya biasa untuk berkumpul bersama.“Nah ...! itu dia akhirnya datang juga,” ucap salah satu teman Arav.Suasana yang menjadi terasa ramai setelah kedatangan Arav pun akhirnya menjadi pecah setelah sekian lama dia tidak menghadiri perkumpulan itu.“Wah ...! akhirnya pangeran yang kita tunggu-tunggu datang juga. Ayo duduk sini Rav.” sapa Ansel dengan gembira. Teman

  • Renggali   Kembali Mengetuk Pintu

    Arav yang juga telah sampai di kediamannya? Tanpa membuang waktu langsung mengganti pakaiannya setelah mandi. Namun setelah ia melihat buku yang dipungutnya? Hatinya bertanya-tanya sambil berjalan pelan. Dalam hatinya ia berniat untuk mengembalikan buku itu? Namun ia tidak tahu di mana alamat rumah pemilik buku itu. Tanpa pikir panjang ia kembali meletakan buku itu di atas meja kerjanya. Namun? Mata Arav kembali dipenuhi dengan rasa penasaran ketika ia melihat lembaran buku terbuka yang tertiup angin. Seolah tidak ingin rasa penasaran itu menghantuinya! Ia langsung membaca buku itu dimulai dari lembaran terbuka yang ia lihat pertama kali. “R.C.A.” Tulisan yang ia lihat di sampul buku itu. “Sepertinya nama inisial yang punya,” ucap Arav sambil tersenyum. Arav yang penasaran langsung membuka dan membaca isi diary itu. “Waktu kian berjalan pergi, semakin lama semakin jauh? Seakan sangat lambat untuk bergerak. Namun? Tanpa sadar! Ternyata aku yang semakin ketinggalan. Aku dan diriku

  • Renggali   Diary

    Banyak yang bertanya mengapa aku bertahan dibalik penjara ini? Diam-diam aku tertawa dalam hatiku? Dan tidak menghiraukannya. Sebab jiwaku sedikit tenang melihat bunga yang mekar dengan indah di taman kecilku.Warna putihnya yang seperti salju? melambangkan kesucian dan kesejukan? Ditambah harumnya saat aku ingin menciumnya. Hanya dikala itu aku merasa nyaman walau sementara.Sebenarnya jatuh cinta itu tidak jauh seperti dua insan yang sedang memainkan permainan? Orang lain hanya boleh melihat? Akan Tetapi tidak boleh berpartisipasi di dalamnya.Bertemu denganmu adalah takdir? Menjadi temanmu adalah pilihanku? Namun jika jatuh cinta denganmu adalah diluar kendaliku.Awal Perjalanan Kisah Ini. (satu tahun sebelumnya)Hari yang terus berganti? Tanpa terasa hari libur telah usai. Pagi ini Riska dan Claisya bersiap untuk pergi sekolah? Sementara sopir pribadi mereka telah menunggu di halaman depan, ber

DMCA.com Protection Status